GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah singkat rumah sakit
Asal mula Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang berawal
dari sebuah Tempat Perawatan Sementara (TPS) milik Angkatan Darat
Belanda di jalan Ciptadi no.1, yang kemudian diserahkan kepada TNI AL
pada tanggal 1 April 1955.
Dengan berkembangnya TNI Angkatan Laut dan tuntutan kebutuhan
pelayanan kesehatan serta perawatan maka dibangun rumah sakit pada
tanggal 15 Januari 1975 melalui Skep Kasal Nomor Skep/12/I/1975
dengan nama Rumah Sakit Angkatan Laut Daeral 2 dengan Karumkital
pertama Letkol Laut (K) dr. Hendroyono.
Di masa kepemimpinan Letkol Laut (K) dr. Iman T Rachman, SpA,
berdasarkan Surat keputusan Menhankam/Pangab Nomor
Skep/226a/II/1977 tanggal 17 Juli 1980 Rumah Sakit Angkatan Laut
Daeral 2 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tingkat IV, kemudian
berdasarkan Surat Keputusan Menhankam/Pangab Nomor
Skep/746/VI/1982 tanggal 28 Juni 1982 Rumah Sakit Angkatan Laut
Daeral 2 berganti nama menjadi Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Midiyato
Suratani, yang ditetapkan sebagai Rumkit TNI tingkat III dengan kapasitas
100 tempat tidur dan memiliki empat spesialis dasar (Bedah Umum,
Penyakit Dalam, Kebidanan/Kandungan serta Kesehatan Anak).
Pada tahun 1984 periode kepemimpinan Letkol Laut (K) dr. IBM
Ardana, Sp.OG, Rumkital Dr. Midiyato Suratani ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Matra Laut dengan ditempatkannya Ruang Udara Bertekanan
Tinggi (RUBT). Fasilitas ini dipakai untuk menanggulangi penyakit akibat
penyelaman disamping untuk kegiatan matra laut.
1
2
4) Unit Rawat Inap dengan kapasitas 165 tempat tidur yang terbagi
dalam 4 Tempat tidur kelas VVIP, 41 tempat tidur kelas VIP, 38
tempat tidur kelas I, 23 tempat tidur kelas II dan 57 tempat tidur
kelas III, serta 2 tempat tidur ruang isolasi.
5) Unit Kamar Bedah dan Intensive Care Unit (ICU)
b. Pelayanan dan fasilitas Penunjang Klinik
1) Laboratorium
2) Radiologi
3) Farmasi
4) Gizi
5) Fisioterapi.
c. Pelayanan Hyperbarik
Unit RUBT atau Ruang Udara Bertekanan Tinggi (Hyperbaric
Chamber
6
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Jumlah Pasien
Tabel Jumlah Pasien Bulan oktober-desember 2019
No BULAN JUMLAH
1 oktober 742
2 nopember 798
3 desember 929
Jumlah 2.469
7
8
KARU
e. Pemasaran
1. Adanya kerjasama yang baik dengan instansi pendidikan
2. Adanya kerjasama terhadap beberapa perusahaan seperti BPJS dan
asuransi kesehatan.
3. Saat ini Rumkital Dr. Midiyato Suratani telah menjadi RS rujukan
PPK I yang ada di Tanjungpinang dan merupakan salah satu rumah
sakit yang dipercaya oleh masyarakat Tanjungpinang.
4. Rumkital Dr. Midiyato Suratani merupakan rumah sakit rujukan TNI
di kepulauan Riau dan beberapa Rumah Sakit lainnya.
2. Data Khusus (fungsi manajemen keperawatan diruangan)
A. Fungsi Perencanaan
1. Visi dan Misi ruangan
Berdasarkan hasil data wawancara yang telah dilakukan dengan
kepala rungan IGD mengenai visi dan misi ruangan mengikuti visi
misi rumah sakit yang sudah terpasang di ruangan serta sudah di
terapkan oleh perawat diruangan.
Berdasarkan hasil data observasi yang dilakukan di ruangan IGD
terlihat visi dan misi rumah sakit dan ruangan sudah terpasang di
ruangan.
12
KARU IGD
1. PP I 1. PP I 1. PP I
2. PP II 2. PP II 2. PP II
3. PP III 3. PP III 3. PP III
C. Fungsi Pengarahan
1. Operan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan terdapat
operan jaga, sedangkan dalam pelaksanaan operan jaga diruangan,
telah dilakukan sesuai dengan yang berlaku. Tidak hanya operan jaga
tetapi operan alat dengan shift selanjutnya juga dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi diruangan IGD operan jaga telah
dilaksanakan dengan baik. Operan dilakukan oleh ketua tim, kepala
ruangan dan di ikuti oleh perawat pelaksana.Operan alat juga di adakan
dan di catat agar mencegah terjadinya kehilangan barang atau alat
medis.
Berdasarkan hasil kuesioner tentang operan shift di ruang IGD
yaitu dengan jawaban selalu 17 orang (90%), sering 1 orang (10%).
Analisa masalah, didapatkan 90% dengan jawaban selalu dan 10%
dengan jawaban sering melakukan operan antar shift dan operan alat.
2. Pre dan post conference
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, pre
conference dan post conference dari ketua tim telah dilaksanakan. Pre
conference dilaksanakan sebelum melaksanakan asuhan keperawatan
pada pasien sedangkan post conference dilakukan sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Berdasarkan hasil observasi di ruang IGD pre dan post conference
dilaksanakan setiap pergantian shift.
Hasil dari kuesioner tentang pre conference yaitu dengan jawaban
selalu 16 orang (90%) sedangkan sering 1 orang (10%).
3. Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, supervise
dilakukan secara rutin dan anggota mengetahuinya, supervisi
dilakukan oleh ketua tim.
Berdasarkan hasil observasi, supervise sudah dilakukan di ruangan
yang dipimpin oleh supervisor.
17
D. Fungsi pengendalian
1. Indikator mutu
a. Wawancara
b. Observasi
.
18
C. IDENTIFIKASI MASALAH
NO DATA MASALAH
1 Tidak efektifnya peraturan batas pengunjung ke - Keluarga tidak
IGD sehingga terkadang IGD dipenuhi oleh mematuhi aturan yang
pendamping pasien berlaku diruang IGD
2 SAK belum disebarluaskan diruangan IGD - SAK masih di PES
3 Selimut tidak mencukupi kebutuhan pasien di karena dalam
IGD pembaharuan
- Tidak adanya buku
invantaris untuk
selimut atau linen
belum tersedia
19
20