Pembimbing
Titis Kurniawan, MNS
Disusun Oleh:
Andhika Sulistiawan
(220120140016)
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. T
Umur
: 61 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Alamat
: Melong
Diagnosa medis
No Medical Record
: 0001492456
Masuk RS
: 11-11-2015
Identitas Penanggungjawab
Nama
: Tn. S
Alamat
: Melong
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sejak 5 hari sebelum masuk Rumah sakit mengeluh
sesak napas dan sehari sebelum dibawa kerumah sakit pasien mengeluh
sesaknya semain berat disertai suara mengi, batuk berdahak dan
berwarna putih. Pasien mencoba untuk istirahat namun sesaknya tidak
berkurang.
C. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat merokok sejak 10 tahun yang lalu, sehari habis sekitar satu
bungkus dan 5 tahun sebelumnya pernah menderita TBC, namun sudah
dinyatakan sembuh. 5 bulan sebelumnya pasien pernah dirawat dirumah
sakit yang berbeda dengan keluhan yang sama, yaitu sesak dan mudah
capek.
Jenis aktifitas
Mandi
Berpakaian dan berdandan
Pindah
Makan dan minum
Toileting
Ambulasi
Mobilitas ditempat tidur
Skor
1
1
1
1
0
1
0
Keterangan skor
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu bantuan orang lain
dan alat
4 : tergantung atau tidak
mampu
3. Pemeriksaan fisik
A. Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Penampilan
: Bersih
B. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 89x/menit
Respirasi
: 30x/menit
Suhu
: 36,2C
C. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva an anemis, tidak ada bendungan vena jugularis, teraba kuat
arteri karotis. Terdengar bunyi jantung I dan dan 2 normal. Batas jantung
normal. Kulit terlihat segar tidak ada sianosis, nadi teraba jelas, kulit
hangat dan CTR <3 detik.
D. Sistem pernapasan
Pada saat di inspeksi bentuk hidung simetris, hidung klien terlihat bersih
terpasang binasal canul 3 liter/menit, mukosa hidung lembab, terdapat
pernafasan cuping hidung, adanya retraksi sternal, tidak tampak adanya
kelainan
bentuk
dada,
saat
dipalpasi
tidak
terdapat
edema,
pengembangan dada simetris, vocal premitus sama antara kiri dan kanan
pada saat klien mengatakan tuzuh puluh tuzuh, pada saat di perkusi
suara paru kanan dan paru kiri terdengar resonan, saat di auskultasi
terdapat suara nafas ronkhi di daerah bronkial. Pasien batuk dengan
sputum berwarna putih.
E. Sistem pendengaran
Bentuk daun telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak
terdapat nyeri tekan pada daerah telinga, telinga kanan dan kiri terlihat
bersih dan tidak ada gangguan
F. Sistem penglihatan
Sklera anikterik, tidak ada pembengkakan sekitar mata, penglihatan
normal lebih dari 5 meter, tidak ada nyeri tekan sekitar mata.
G. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri tekan pada kelenjar tiroid
H. Sistem pencernaan
Tidak ada pendarahan atau radang gusi, tidak ada tanda-tanda infeksi
pada mulut. Abdomen simetris dan tidak ada nyeri tekan. Perkusi daerah
gaster terdengar suara timpani dan terdengar sura gelembung udara,
hepar tidak teraba, peristaltik usus 12 x/menit. Pasien BAB 1-2 hari
sekali dengan konsistensi feses lunak.
I. Sistem perkemihan
Pasien tidak terpasang kateter, biasanya dalam sehari BAK 5-7 kali,
dengan warna kuning jernih, dan tidak ada rasa nyeri saat berkemih.
J. Sistem muskuloskeletal
Tidak ada nyeri pada tulang belakang, tidak ada gangguan dan dapat
bergerak bebas.
5
5
5
Keterangan:
Skor 0 : Tidak ada kontraksi sama sekali
Skor 1 : Gerakan kontraksi bernilai
hasil
Nilai rujukan
satuan
13.8
43
4.78
19.600
229.000
P: 12.0-16.0
P:35-47
P: 3.6-5.8
4400-11300
150000-450000
g/dl
%
Juta/ul
/mm3
/mm3
90.2
28.9
32.0
80-100
26-34
32-36
Fl
Pg
%
141
3.2
135-145
3.6-5.5
mEq/L
mEq/L
Lain-lain
Analisa Gas darah
PH
PCO2
PO2
HCO3
TC02
Base excess
Saturasi O2
7.279
41.9
83.1
19.0
38.2
7.1
94.8
7,34-7,44
35-45
69-116
22-26
22-29
(-2)-(+3)
95-98
mmHg
mmHg
MEq/L
Mmo/L
MEq/L
%
B. Pemeriksaan diagnostik
Foto Thorak
Tanggal
: 12-11-2015
No
: 78505
Kesan
: Pnemonia kanan
: Kardiomegali tanpa bendungan paru
: aterosklerosis aorta
C. Pemeriksaan EKG
Tanggal
: 12-11-2015
Hasil
: Sinus ritme
5. Terapi
Jenis
Cefotaxime
Azitromisin
MP
Amlodipin
NaCl
02
Dosis
3x1 gr
1x 500 gr
2x62.5 gr
1x 5mg
15 tpm
3L/menit
Jalur
IV
PO
IV
PO
inf
kanul
6. Analisis data
NO
1
Data
S : Pasien mengeluh sesak nafas
O : Saat di auskultasi terdapat suara
nafas ronkhi di daerah bronkial.
Pasien batuk dengan sputum
berwarna putih.
S : Pasien mengeluh sesak nafas
O : Analisa Gas Darah
- PH
: 7.279
- HCO3
: 19.0
- TC02
: 38.2
- Base excess
: 7.1
- Saturasi O2
: 94.8
Terdapat pernafasan cuping
hidung dan adanya retraksi
sternal
Etiologi
Chronic
obstructive
pulmonary
disease
Masalah
Ineffective
airway
clearance
Ventilationperfution
imbalance
Impaired gas
excange
Imbalance
between
oxygen
supply/dema
nd
Activity
intolerance
S: -
Insufficient
skill to
perform
regiment
Noncomplianc
e
Pasien mengatakan
sebelumnya merokok sehari
sebungkus selama lebih dari
10 tahun.
- Apabila ada 5 bulan
sebelumnya pasien pernah
dirawat dirumah sakit yang
berbeda dengan keluhan yang
sama, yaitu sesak dan mudah
capek.
O: Pasien datang dengan keluhan
yang sama.
7. Diagnosa keperawatan
1. Impaired gas exchange r/t Ventilation-perfution imbalance
2. Ineffective airway clearance r/t Chronic obstructive pulmonary disease
3. Activity intolerance r/t Imbalance between oxygen supply/demand
4. Noncompliance r/t Insufficient skill to perform regiment
Tujuan
Respiratory status: gas exchange
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama3 x 24 jam
diharapkan pertukaran gas O2 dan
CO2 di alveolar adekuat dengan
kriteria hasil:
- Tidak ada dypnea saat beraktifitas
dan istirahat
- Analisa gas darah
PH
: 7.34-7-44
HCO3
: 22-29
TC02
: (-2)-(3)
Saturasi O2: 95-98
Ruangan
Nama Mahasiswa
Intervensi
1.
Kaji dispnea, takipnea,
bunyi pernapasan abnormal,
peningkatan upaya respirasi,
keterbatasan ekspansi dada dan
kelemahan
2.
Monitor analisa gas darah
dan elektrolit
3.
Posisikan klien semifowler
untuk memaksimalkan
ventilasi
4.
Monitor pemberian terapi
oksigen (PO2,PCO2, SaO2,
hb)
5.
Kolaborasi pemberian terapi
oksigen
6.
monitor keeimbangan asam
basa
7.
Anjurkan untuk bedrest,
batasi dan bantu aktivitas
sesuai kebutuhan
8.
Evaluasi perubahan-tingkat
kesadaran, catat tanda-tanda
: Fresia 2
: Andika Sulistiawan
Rasional
1.
Weezing atau mengi indikasi
akumulasi sekret/ketidakmampuan
membersihkan jalan napas
sehingga otot aksesori digunakan
dan kerja pernapasan meningkat
2.
AGD yang tidak normal
mendeskripsikan adanya gangguan
oksigen dalam HB.
3.
Meningkatkan ekspansi
parudan peningkatan gerakan
sekret agar mudah dikeluarkan
4.
Menurunnya saturasi oksigen
(PaO2) atau meningkatnyaPaC02
menunjukkan perlunya
penanganan yang lebih adekuat
atau perubahan terapi.
5.
Membantu mengoreksi
hipoksemia yang terjadi sekunder
terhadap hipoventilasi.
6.
Asam basa dapat
mempengararuhi keseimbangan
metabolisme.
7.
6. Menurunkan kekentalan
sekret,vasodilatasi lingkaran
ukuran lumen trakeabronkial agar
secret lebih mudah dikeluarkan.
7. Membantu untuk vasodilatasi
trakeabrokial sehingga dapat
mengurangi sasak napas.
3
Activity Tolerance
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan pemakaian energi pasien
berespon terhadap aktivitas keseharian
dengan kriteria hasil:
- Tekanan darah normal
- Nadi normal
- Melaporkan kelelahan berkurang
- Dapat melakukan aktifitas
minimal secara mandiri
Energy Management
1. Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas (takikardi,
dispnea,RR, diaforesis)
2. Monitor dan catat pola istirahat
klien
3. Motivasi
pasien
untuk
beristirahat setelah beraktivitas
4. Ajarkan pasien dalam teknik
self care yang meminimalkan
penggunaan energi
5. Atur jadwal kunjung keluarga
atau kerabat klien
Nutrition Management
1. motivasi klien untuk makan
yang tinggi kalori, protein,
2. kaji adanya alergi dalam
makanan
3. Kolaborasi dengan ahli gizi
yang tinggidapatmempercepat
proses penyembuhan
2. Mengetahuijenismakanan yang
menyebabkanalergidapatmenghida
rimakanantersebut.
3. Pemberiankalori yang
tepatpadapasiendapatmemaksimalk
anmetabolismE
1.
Tentukan kemampuan pasien dalam
mempertahankan kesehatan,
tingkat dukungan keuarga dan
tingkat ketergantungan
2.
Bantu pasien dan keluarga dalam
megidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dalam
mempertehankan kesehatan
3.
Rencanakan bersama keluarga
program pemeliharaan
kesehatan
4.
Ajarkan dan dorog pasien dan
keluarga bagaimana
mempertahankan kesehatan
5.
Tgl/Jam
Implementasi
Respon
D
X
1
12-11-2015 09.00
09.10
10.00
Paraf
2
2
10.15
10.20
10.25
10.30
10.35
11.30
11.50
11.55
12.00
13.15
13.30
13-11-2015 07.30
07.50
08.15
08.30
-
09.40
-
09.45
-
09.55
-
11.00
-
11.30
-
11.40
11.50
11.55
S
Menganjurkan pasien untuk minum
sekitar 2500cc/hari
O
S
Memonitor dan catat pola istirahat
klien
O
S
Memotivasi pasien untuk
beristirahat setelah beraktivitas
O
S
Mengajarkan pasien dalam teknik
self care yang meminimalkan
O
penggunaan energi
S
Mengatur jadwal kunjung keluarga
atau kerabat klien
O
13.00
-
13.05
-
13.15
7. Catatan perkembangan
Nama pasien : Ny.E
Ruangan
: Kana
No. Medrek
No DX
1
: 15061074
Nama Mahasiswa
: Andika Sulistiawan
Tgl/jam
13-11-2015
13.00
SOAP
S : pasien mengatakan sesak napasnya sudah mulai berkurang
O : pernapsan 22x/menit, tidak ada sura tambahan pernapasan, ekspansi paru
simetris dan tidak ada penggunaan otot aksesoris pernapasan
A : masalah Impaired gas exchange r/t Ventilation-perfution imbalanc,
lanjutkan intervensi.
P : - Monitor analisa gas darah dan elektrolit
- Posisikan klien semifowler untuk memaksimalkan ventilasi
- Monitor pemberian terapi oksigen (PO2,PCO2, SaO2, hb
- monitor keeimbangan asam basa
- Anjurkan untuk bedrest, batasi dan bantu aktivitas sesuai kebutuhan
- Evaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan
perubahan warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku.
13-11-2015
13.05
13-11-2015
13.05
S : pasien mengatakan sesaknya sudah mulai berkurang dan terasa lebih lega,
dahak nya sudah tidak terlalu banyak.
O : tidak terdengar suara tambahan seperti wezing dan ronki.
A : masalah Ineffective airway clearance r/t Chronic obstructive pulmonary
disease, lanutkan intervensi.
P : - Kaji fungsi pernafasan pasien menggunakan spirometri
- Kolaborasi pemberian obat: agen mukolitik, bronkodilator sesuai
indikasi
- kolaborasi memberikan terapi dalam nebulizer
S : pasien mengatakan masih terasa capek saat keluar dari kamar mandi,
namun apabila bersitirahat sebentar pulih kembali.
O : setelah dari kamar mandi TD: 140/90 mmHg, Nadi 90x/menit, RR
paraf
13-11-2015
11.40
30x/menit.
A : masalah Activity intolerance r/t Imbalance between oxygen
supply/demand, lanjutkan intervensi.
P : - Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (takikardi,
dispnea,RR, diaforesis)
- Monitor dan catat pola istirahat klien
- Motivasi pasien untuk beristirahat setelah beraktivitas
- Ajarkan pasien dalam teknik self care yang meminimalkan penggunaan
energi
S : pasien mengatakan tidak akan merokok lagi, dan akan digantikan dengan
makan permen, keluarga akan membantu untuk menghentikan pasien
merokok.
O :A : masalah Noncompliance r/t Insufficient skill to perform regiment, teratasi
sebagian dan lajutkan intervensi.
P : - Berikan pendidikan kesehatan yang dapat memperparah penyakitnya.
- lakukan Smoking cessation dengan metode Continuous Abstinence
Rate
8. Pembahasan
Ny. T merupakan perokok aktif sejak 10 tahun yang lalu dan sehari bisa
menghabiskan sebungkus rokok, dan saat ini menderita pnyekit CAP dan
pneumonia. GOLD (2014), menjelaskan bahwa perokok memiliki prevalensi lebih
besar gejala pada respirasi dan keabnormalitasan fungsi paru, kerusakan pada
FEV dan angka kesakitan yang meningkat pada PPOK. Rokok akan
menginaktifkan
1-antitripsin
dan
merusak
antiprotease
lain
termasuk
Imbalance between
: 22-29
, TC02 : (-2)-(3) dan Saturasi O2: 95-98. Masalah selanjutnya adalah Ineffective
airway clearance, masalah tersebut diangkat karena pasien mengalami
pengumpulan sekret dan pasien batuk, namun sekret kental tidak mudah keluar,
sewaktu di auslkultasi terdengar suara ronki. Masalah selanjutnya adalah Activity
intoleranc, diangkat karena pasien merasa mudah lelah saat melakukan aktifitas
seperti kekamar mandi. Masalah Noncompliance diangkat karena pasien
merupakan perokok aktif, dan sebelumnya sudah pernah masuk rumah sakit
dengan alasan yang sama, namun pasien masi tetap merokok dan tidak melalukan
pencegahan terhadap kekambuhan penyakitnya (Bolton, McEniery, McDonnell
et.al, 2011).
Referensi
Bolton, C. E., McEniery, C. M., Raj, V., McDonnell, B. J., Dixon, A. K.,
Munnery, M., et al. (2011). Aortic calcification, arterial stiffness and bone
mineral density in patients with COPD. Artery Research. 5, 30-36. doi:
10.1016/j.artres.2011.01.001
Dochterman, J. M., Bulecheck, G. N. (2004).
Classification. Fourth Ed. Iowa: Mosby Elsevier
Nursing Intervention