Disusun oleh :
MAKASSAR
2020
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Kasus
Pasien datang ke RS daatng dengan keluhan kaki luka sejak 12 hari yang
lalu. kaki kanan pasien tertusuk paku, awalnya luka hanya seukuran jarum,
lama kelamaan luka meluas dari telapak kaki sampai ke punggung kaki. Luka
tersebut berbau dan bernanah. Kulit kaki menjadi kemerahan sampai mata kaki.
Pasien mengatakan kaki kanannya baal dan terasa panas. Kaki kiri pasien tidak
ada keluhan. pasien telah didiagnosa DM sejak setahun yang lalu, mendapatkan
2 macam obat dari puskesmas dan klinik, namun tidak tahu apa nama obatnya,
obat tersebut tidak diminum secara teratur. Awalnya pasien sering merasa haus,
lapar, makan sedikit. BB pasien turun, namun sekarang sudah tidak lagi. BAK
2x/hari, volume seperti biasa. BAB 1x/hari, berwarna coklat seperti biasa.
Pandangan mata terasa kabur sejak 2 tahun terakhir.
B. Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Ny.E
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal masuk RS : 1 maret 2020
Usia : 59 tahun
Status perkawinan :-
Suku bangsa : Betawi
Alamat : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
B. Penanggung jawab
Nama : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Status perkawinan : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Hubungan dengan klien : Tidak terkaji
C. Riwayat keperawatan sekarang
1. Keluhan utama
Luka pada kaki kanan akibat tertusuk paku sejak 12 hari yang lalu.
2. Riwayat penyakit sekarang
Luka berbau dan bernanah. Kulit kaki menjadi kemerahan sampai mata
kaki. Pasien mengatakan kaki kanannya baal dan terasa panas. Kaki kiri
pasien tidak ada keluhan. pasien telah didiagnosa DM sejak setahun yang
lalu, mendapatkan 2 macam obat dari puskesmas dan klinik, namun tidak
tahu apa nama obatnya, obat tersebut tidak diminum secara teratur.
Awalnya pasien sering merasa haus, lapar, makan sedikit. BB pasien
turun, namun sekarang sudah tidak lagi. BAK 2x/hari, volume seperti
biasa. BAB 1x/hari, berwarna coklat seperti biasa. Pandangan mata terasa
kabur sejak 2 tahun terakhir.
3. Riwayat penyakit keluarga
-Tidak terkaji
D. Kebutuhan dasar
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Tida terkaji
2. Pola Nutrisi metabolik
Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan, mual muntah, penurunan
berat badan yang dulunya 60 Kg sekarang hanya 50 Kg,
3. Pola eliminasi
Tidak ada keluhan
4. Pola tidur dan istirahat
Pasien mengatakan tidur siang kadang-kadang
5. Pola aktivitas dan latihann
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dalam aktifitasnya, dapat
bekerja, setelah sakit pasien mengalami keterbatasan dalam pergerakan
sehingga susah memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Pasien
mengatakan sering merasa lelah dan sesak dadanya, merasa bosan
karena lukanya belum sembuh total dan status mental Compos Mentis
(CM)
6. Pola persepsi kognitif
Pandangan mata terasa kabur sejak 2 tahun terakhir..
7. Pola persepsi dan konsep diri
pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali pulang ke rumah.
8. Pola peran hubungan dengan sesama
Hubungan dengan keluarga, dengan orang lain dan perawat baik.
9. Pola reproduksi dan seksualitas
pasien berjenis kelamin perempuan 59 tahun.
10. Pola nilai dan kepercayaan
Tidak ada nilai-nilai keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.
11. Pola koping dan stress
Pasien mengatakan semoga segera lukanya sembuh dan peningkatan
gula darahnya teratasi.
E. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Compos mentis.
2. Tanda – tanda vital
TD : 130/80 mmHg,
Napas : 32x/mnt,
Nadi : 100x/mnt,
Suhu : 38.5⁰C.
3. Pemeriksaan fisik :
1. Kepala : Warna rambut hitam, lurus, tersisir rapi dan
bersih.
2. Mata: sedikit kabur dalam penglihatan
3. Hidung : Tidak ada polip, rongga hidung bersih,
tidak ada cuping hidung
4. Mulut : Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna
merah muda, lidah bersih, mukosa kering.
5. Telinga : Daun telinga simetris antara kanan dan
kiri, bersih tidak terdapat serumen, fungsi pendengaran baik.
6. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar
thyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
7. Dada :
Inspeksi : Bentuk simetris,
Palpasi : fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :suara napas terdengar wezing atau wizzing.
8. Perut :
Inspeksi : Perut datar, lemas.
Auskultasi : Peristaltik usus normal
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
Perkusi (usus) : Timpani
9. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tangan simestris, tidak ada tremor tidak ada
kelemahan otot.
Ektremitas bawah tedapat luka pada telapak kaki bagian kanan
C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1. Data Subjektif Obesitas,usia,genetik Gangguan perfusi
- Klien mengeluh jaringan
badannya terasa DM tipe II
lemas
- Klien mengatakan Sel beta pancreas
mudah lelah hancur
- Klien mengatakan
luka pada kakinya Defisiensi insulin
tidak sembuh-
sembuh Pemakaian glukusa
- Klien mengatakan
ADL dibantu setiap Hiperglikemia
hari
Viskositas darah
Data Objektif
- TerdapatUlkus Aliran darah melambat
diabetikum di
telapak kaki kanan Ischemic jaringan
- HB 10gr/dl jaringan
- Ht 30 %
- Gula darah sewaktu
196 mg/dl
- TD 180/90 mmHg
- TN 80 x/mnt
- P : 18 x/mnt
- S : 35,7 °C
2. Ds : Obesitas,usia,genetik Ketidakseimbangan
- Klien mengeluh nutrisi
badannya lemas DM tipe II
- Klien mengeluh
badannya mudah Sel beta pancreas
lelah hancur
- Klien mengatakan
mual/muntah Defisiensi insulin
Do : Katabolisme protein
- Klien terlihat lemas
- Klien terlihat mudah Merangsanghipotalamus
lelah
- Terjadi penurunan Polidipsi dan polifagi
berat badan selama
sakit yaitu sebesar Ketidakseimbangan
10 Kg nutrisi kurang dari
- HB 10gr/dl kebutuhan
3. Ds : Obesitas,usia,genetik Kerusakan
- Klien mengatakan integritas kulit
luka dikedua DM tipe II
kakinya tidak
sembuh-sembuh Sel beta pancreas
- Klien mengatakan hancur
tidak bisa berjalan
Defisiensi insulin
karena luka di kaki
kanannya Glukosa dam sel
Do : Terjadi luka
- Terdapat ulkus
diabetikum pada Ketidakmampuan
telapak kaki kanan jaringan dalam
pasien membentuk jar. Baru
- Terdapat pus dan
bau pada bagian Pus/ganggren
yang luka
- Ht : 30% Terdapat ulkus
- L : 8,3 ribu / µ diabetikum pada telapak
- Albumin : 3,59 gr/dl kaki
Ketidakmampuan
berjalan
Kerusakan integritas
kulit
4. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya/menurunnya aliran darah ke
daerah gangrene akibat adanya obstruksi pembuluh darah
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan
muntah
3. Kerusakan integriras kulit b.d adanya ulkus diabetikum pada kaki
E. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
. keperawatan hasil
1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan Obsvasi
jaringan b.d tindakan keperawatan 1. Monitor TTV
melemahnya/menu selama 3x24 jam 2. Observasi tanda-
runnya aliran darah maka gangguan tanda cairan
ke daerah gangrene perfusi jaringan berlebih/ retensi
akibat adanya teratasi dengan (CVP meningkat,
obstruksi kriteria hasil : oedem, distensi
pembuluh darah 1. Tekanan systole dan vena leher dan
diastole dalam batas asites)
normal 3. Pertahankan intake
2. Tidak ada gangguan dan output secara
mental, orientasi akurat
kognitif dan 4. Monitor adanya
kekuatan otot. tanda-tanda infeksi.
3. Na, K, Cl, Ca, Mg, 5. Kompres dengan air
BUN, Creat dan hangat bagian yang
Biknat dalam batas bengkak
normal. 6. Jelaskan tujuan dan
4. Tidak ada distensi prosedur
vena leher. pemantauan.
5. Intake output
seimbang.
6. Tidak ada oedem
perifer dan asites.
2. Ketidakseimbanga Setelah dilakukan 1. Monitor jumlah
n nutrisi kurang tindakan keperawatan nutrisi dan
dari kebutuhan selama 2 x 24 jam, kandungan kalori
tubuh b.d mual dan diharapkan pasien dapat 2. Lakukan
muntah memenuhi kebutuhan pengecekan GDS
nutrisnya dengan 3. Berikan informasi
normal dengan kriteria tentang kebutuhan
hasil : nutrisi
4. Kolaborasi
1) Adanya peningkatan
pemberian NGT
berat badan sesuai
jika pasien merasa
dengan tujuan, berat
sulit makan
badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
2) Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
3) Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
4) Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
5) Terjadi peningkatan
pengetahuan tentang
pentingnya nutrisi
untuk pasien DM
F. Implementasi
Dx Tgl/ Waktu Impementasi Respom
Kep.
1. 2 Maret 2020 1. Mengobservasi S:-
08.30 Wita tanda-tanda cairan O : bengkak di telapak
berlebih/ retensi (CVP kaki kanan
meningkat, oedem,
distensi vena leher dan
asites)
3. Melakukan pembersihan
luka yang terdapat nanah
21 Maret S : Pasien bersedia
agar jaringan baru dapat
2020 tumbuh O : Luka tampak
10.00 sudah tidak ada nanah
dan tidak terlalu bau