Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

Diajukan Untuk Memebuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan


Hemodialisa
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pembimbing Stase Hemodialisa : Desi Kusmawati S.Kep,.Ners

DIBUAT OLEH

REGINNA FIRDAUS

18.089

II B

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Diet untuk pasien gagal ginjal kronik


Sub pokok bahasan : Tujuan diet untuk pasien gagal ginjal akut/ kronik, bahan

Makanan yang dianjurkan bahan makanan tidak

dianjurkan/ dibatasi.

Sasaran : Keluarga dan Pasien

Waktu : 15 Menit
Hari/Tanggal : 09 Juli 2020
Tempat : Ruang Hemodialisa
Penyuluh : Reginna Firdaus

A. PENGKAJIAN
1. Faktor Predisposisi
a. Riwayat Keperawatan
Sdr. M berumur 39 tahun mengeluh sesak dan sering merasa letih
saat telah dilakukan tindakan hemodialisa serta tidak mengetahui
penyebab dan cara penanganan sesak dan letih yang sering dirasakanya
setelah dilakukan tindakan hemodialisis.
b. Riwayat Fisik
Kesadaran compos mentis, berat badan pasien 50 kg, tinggi badan
172 cm, tekanan darah 180/90 mmHg, nadi 84 x/menit, respirasi 26
x/menit, suhu tubuh 36ºC, badan tampak lemah terlihat dari
konjungtiva yang anemis.
c. Kesiapan belajar
Sdr.M mengatakan siap menerima penyuluhan pendidikan
kesehatan mengenai Diet untuk pasien gagal ginjal kronik
d. Motivasi belajar
Sdr. M sering mengeluh sesak dan letih pada saat dilakukan
pengkajian pasien mengatakan akan mempelajari tentang bagaimana
cara penanganan sesak dan letih bila telah diakukan tindakan
hemodialysis di rumah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari demi kesembuhannya.
e. Kemampuan membaca
Sdr. M mengatakan pendidikannya adalah SMA, dan pada saat
dilakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan, penglihatan pasien
normal dengan menginstruksikan klien untuk membaca papan nama
perawat, klien bisa membacanya dengan baik .
2. Faktor Enabling
Sdr. M sudah mengetahui tentang penyakitnya tetapi belum ada
sosialisasi dari tenaga kesehatan terkait apa penyebab dan bagaimana cara
penanganan sesak dan letih setelah dilakukan tindakan hemodialisa
3. Faktor Reinforcing
Sdr. M tinggal di Kp. Cipaku Rt 03 Rw 11 Desa Pakutandang
bersama ibu dan keluarganya. Dukungan kuat dari anggota keluarga
adalah kunci utama untuk pasien.
B. DIAGNOSA
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan diagnosa
sebagai berikut :
Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan
klien tampak tidak mengetahui penyebab sesak dan letihnya serta tidak bisa
mengatasi sesak dan letihnya sendiri.
C. PERENCANAAN
1. Menentukan Prioritas Pengajar
Dengan dilakukan penyuluhan Diet untuk pasien gagal ginjal kronik
pada Sdr. M diharapkan klien mampu memahami tentang diet untuk
pasien hemodialisa dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari- hari,
apalagi pasien rutin menjalani proses hemodialisa/cuci darah.
2. Menentukan Tujuan Belajar
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 15 menit
diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang diet untuk
pasien gagal ginjal kronik.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikanpenyuluhan kesehatan selama 15 menit
diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelakasn penegrtian gagal ginjal kronik
2. Menyebeutkan penyebab gagal ginjal kronik
3. Menyebutkan gejala gagal ginjal kronik
4. Menyebutkan tujuan diet untuk pasien gagal ginjal akut / kronik
5. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan
6. Menyebutkan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi

3. Materi Belajar

Materi Penyuluhan :

DIET UNTUK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

A. Pengertian GGK

Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara
cepat dan fungsi tersebut tidak dapat kemali seperti semula, yaitu
dimana ginjal mengalami kegagalan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit (Rendi, Clevo M., 2012)

B. Penyebab GGK

1. Kurang minum

2. Minuman beralkohol

3. Minuman bersoda

4. Tekanan darah tinggi

5. Infeksi penyakit

6. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat

7. Penyakit bawaan

8. Batu saluran kencing

C. Tanda dan Gejala GGK

1. Sakit kepala

2. Sesak nafas, oedema paru, hipertensi, oliguria, anuria, oedema


ekstremitas
3. Mual, muntah, pucat, kulit kering, anemia

4. Gejala dini seperti lemah, sakit kepala, berat badan menurun,


lelah, dan nyeri pinggang

5. Gejala lanjut seperti nafsu makan menurun, mual disertai muntah,sesak


nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak, bengkak yang disertai
lekukan, gatal-gatal pada kulit, dan kesadaran menurun

(Rendi, Clevo M., 2012)

D. Penatalaksanaan GGK

1. Observasi keseimbangan cairan antara yang masuk dan yang keluar


(input -output)

2. Batasi cairan yang masuk

3. Cuci darah (hemodialisis)

4. Operasi

5. Pengambilan batu

6. Transplantasi ginjal (cangkok ginjal)

7. Nutrisi

8. Obat-obatan

E. Perawatan GGK di Rumah

Pengaturan diet tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium, rendah


kalium. Gambar diet rendah protein; GGK; Gangguan Ginjal Kronik;
CKD; Chronic Kidney Disease

1. Jenis makanan yang diperbolehkan

a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Nasi, bihun, jagung, madu,


permen

b. Bahan makanan sumber protein: Telur, daging, ikan, ayam, susu


rendah protein

c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak jagung, minyak kacang


tanah

d. Bahan makanan sumber vitamin, adalah semua sayuran dan


buahbuahan dengan pengolahan khusus, yaitu: Kupas buah atau sayur,
potong-potong lalu cuci dengan air mengalir Letakkan dalam
mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur dan buah terendam, rendam
selama kurang lebih 2 jam (banyaknya air kurang lebih 10 kali bahan
makanan) Buang air rendaman Bilas dengan air mengalir Masak
sayur dan buah. Buah dapat dimasak sebagai setup/cocktail (buang air
rebusan buah)

2. Jenis makanan yang Tidak diperbolehkan

a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Umbi-umbian (kentang,


singkong, ubi, talas, dll)

b. Bahan makanan sumber protein: Kacang-kacangan dan hasil


olahannya (tempe, tahu, dll)

c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak kelapa, santan, lemak


hewan

d. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral

e. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium pada pasien yang memiliki


kadar kalium tinggi dalam darah. (Almatsier, 2016)

F. Tujuan Diet pada pasien dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan


memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal

2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)

3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

4. Mencegah dan mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan


memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus Pada penderita GGK
sering terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan lain yang
menyebabkan asupan gizi tidak adekuat / tidak mencukupi. Syarat
pemberian Diet pada Gagal Ginjal Kronik adalah:

a. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB

b. Protein rendah, yaitu 0,6 - 0,75 gr/kg BB

c. Lemak cukup, yaitu 20 - 30 % dari kebutuhan total energi,


diutamakan lemak tidak jenuh ganda

d. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang


berasal dari protein dan lema

e. Natrium dibatasi, apabila ada hipertensi, oedema, asites, oliguria, atau


anuria. Banyak natrium yang diberikan antara 1 - 3 gr

f. Kalium dibatasi (60 - 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium


darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria

g. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan


pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml)
h. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen pridoksin, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D

i. Diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:

1. Diet Rendah Protein I

30gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg

2. Diet Rendah Protein II

35gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg

3. Diet Rendah Protein III

40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 65kg

Karena kebutuhan gizi pasien penyakit gagal ginjal kronik sangat


bergantung pada keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang
diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Untuk protein
dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni (Almatsier,
2016)

4. Metode Belajar
a. Metode Diskusi
Metode ini disampaikan untuk saling tukar pendapat, dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana klien Sdr.M mampu
menyerap tentang materi yang telah disampaikan.
b. Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ini dilakukan untuk penyampaian materi melalui penjelasan
kepada klien Sdr.M dan keluarga dengan cara tatap muka dan
mempertahankan kontak mata.
5. Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan adalah leafleat dan lembar balik.

6. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi penyuluhan
Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dan susunan acara berjalan dengan baik.
b. Evaluasi Hasil kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan Sdr. M dapat
menjelaskan kembali tentang Diet untuk pasien gagal ginjal kronik.

D. IMPLEMENTASI
1. Sdr. M akan mendapatkan penyuluhan pada tanggal 09 Juli 2020
2. Penyuluh menyampaikan penyuluhan dengan suara dan tempo sedang
3. Keadaan lingkungan ruang perawatan terlihat bersih, serta akulasi udara
cukup baik
4. Alat bantu menggunakan lembar balik dan leafleat
5. Melakukan pengulangan tanya jawab
6. Menggunakan bahasa indonesia

E. EVALUASI BELAJAR KLIEN


Setelah dilakukan penyuluhan Sdr. M mengerti tentang Diet untuk pasien
gagal ginjal kronik
Tahap Wak Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Metode Media / alat
tu
kegiatan

Pembukaa 2 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah, Kata – kata


n meni
2. Memperkanalkan diri 2. Menerimakehadiran diskusi dan
t
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan tanya
kesehatan jawab
3. Memperhatikan
4. Menjawab
Pelaksan 7 1. Menjelakasn penegrtian gagal 1. Memperhatikan Ceramah Leaflet dan
aan meni ginjal kronik penjelasan tentang dan lembar balik
t 2. Menyebeutkan penyebab
Diet untuk pasien
gagal ginjal kronik diskusi
3. Menyebutkan gejala gagal gagal ginjal kronik
ginjal kronik
4. Menyebutkan tujuan diet
untuk pasien gagal ginjal akut 2. Menanyakan tentang
/ kronik
hal-hal yang kurang
5. Menyebutkan bahan makanan
yang dianjurkan jelas
6. Menyebutkan makan yang
tidak dianjurkan atau dibatasi

Evaluasi 4 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengar Tanya Kata-kata


Meni 2. Mengevaluasi klien 2. Menjawab
Jawab
t tentang materi yang diberikan

Terminas 2 1. Ucapan penutup 1. Memperhatikan Ceramah Kata-kata


i Meni 2. Salam penutup 2. Menjawab salam
dan tanya
t
jawab
F. KEGIATAN PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai