Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN GANGGUAN SISTEM


REPRODUKSI ATAS INDIKASI MYOMA UTERI DI RUANG PERAWAT
BURANGRANG RUMAH SAKIT DUSTIRA
TANGGAL 1 JUNI 2020

DISUSUN OLEH:

REGINNA FIRDAUS

18.089

IIB

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI ATAS INDIKASI MYOMA UTERI DI RUANG PERAWAT
BURANGRANG RUMAH SAKIT DUSTIRA
TANGGAL 1 JUNI 2020

1) Pengkajian
a. Identitas
1) Biodata Klien
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat :Komplek Ciparay indah B5 Kec. Ciparay
Kab . Bandung
Diagnosa Medis : Myoma Uteri
Nomor Registrasi : 2905001
Tanggal Masuk : 31 Mei 2020 Pukul : 19.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 1 Juni 2020 Pukul : 07.00 WIB
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Chandrika rega
Umur : 21 tahun
Hubungan dengan Klien : Adik
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI AD
Alamat : Komplek Ciparay indah B5 Kec. Ciparay
Kab . Bandung

b. Riwayat Kesehatan
1) Alasan masuk Rumah Sakit
2) mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai perdarahan berwarana
merah pekat dan kental
3) Keluhan Utama
Nyeri
4) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 30 Mei 2020 pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, oleh
keluarga pasien dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Qalbu dan diagnosa
Myoma Uteri, pada tanggal 31 Mei 2020 klien dirujuk ke Rumah Sakit.
Dustira. Pasien datang ke UGD RS. Dustira pukul 19:00 WIB, lalu
disarankan oleh dokter untuk dirawat diruang perawatan Burangrang .
Pada tanggal 1 juni 2020 pasien mengatakan badannya terasa lemas, dan
nyeri, di perut bagian bawah, skala nyeri yang dilaporkan pasien 5
(sedang) dari 0-10 menggunakan (Numeric Rating Scale) dan pasien
mengatakan perdarahanya masih ada.
5) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya, dan
pasien mengatakan tidak pernah melahirkan dan tidak mempunyai anak.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit turunan seperti
hipertensi, DM,dan lain-lain, maupun penyakit menular seperti HIV,
TBC , maupun Hepatitis. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga
klien yang menderita penyakit seperti yang ia derita saat ini.

c. Riwayat Obsterti dan Ginekology


1) Riwayat Ginekologi
a) Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada umur 16 tahun, siklus
28 hari teratur, lamanya setiap menstruasi 5-6 hari, setiap menstruasi
klien mengganti pembalutnya 5 kali dalam sehari. Klien kadang-
kadang mengalami nyeri hebat ketika akan menstruasi dan saat
menstruasi, dan mengalami keputihan sebelum dan sesudah
menstruasi.
b) Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah pertama ketika umur 25 tahun sedangkan
suaminya berumur 30 tahun, lalu pasien mengatakan selama
pernikahanya ia tidak mempunyai anak karena sulit mempunyai anak.
c) Riwayat KB
Pasien mengatakan pernah menggunakan KB IUD tetapi hanya 1 tahun
saja, karena pasien ingin mempunyai anak.
2) Riwayat Obsterti
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas masa lalu
Pasien mengatakan tidak pernah merasakan kehamilan, persalinan maupun
nifas.
3) Riwayat operasi
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan operasi.
2. Data Biologis
Tabel 3.1
Data Biologis

POLA AKTIVITAS
NO DIRUMAH DI RUMAH SAKIT
SEHARI-HARI
1 Pola Makan dan Minum
a. Makan
Frekuensi 3 x 1 hari 3 x 1 hari
Jumlah 1 porsi habis 1 porsi habis
Jenis Nasi , Lauk, Nasi , Lauk,
Tahu, Tempe sayuran,Tahu,
Tempe
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Jumlah 8 gelas perhari 7-8 gelas perhari
Jenis Air Putih Air Putih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 5 – 6 kali sehari 6-7 kali sehari
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning khas Kuning khas
urine urine
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAB 2 x 1 hari 1 x 1 hari


Frekuensi Lembek Lembek
Konsistensi Kuning khas Kuning khas feces
Warna feces
Tidak ada Tidak ada
Keluhan
3 Istirahat Tidur
a. Siang
Kuantitas 2 jam 3 jam
Kualitas Nyenyak Kurang Nyenyak
Keluhan Tidak ada Nyeri pada
abdomen
b. Malam
Kuantitas 8 – 9 jam 6- 7 jam
Kualitas Nyenyak Kurang Nyenyak
Keluhan Tidak ada Nyeri pada
abdomen
4 Pola Kebersihan
a. Mandi 2 x 1 hari Pasien mengatakan
belu mandi sejak
masuk RS
b. Gosok gigi 3 x 1 hari Pasien mengatakan
belum menggosok
gigi sejak masuk RS
c. Cuci rambut 3 x seminggu Pasien mengatak
belum keramas
sejak masuk RS
d. Gunting kuku 1 x seminggu 1 x seminggu
e. Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
5 Pola Aktivitas
Mandiri, dibantu
Mandiri Mandiri
sebagian, ketergantungan
penuh
6 Pola Seksual
a. Frekuensi 2 x 1 minggu Belum pernah
b. Keluhan Agak sakit

3. Pemeriksaan fisik.
1) Keadaan Umum :
Penampilan                   : tampak lemah dan pucat
Kesadaran                  
-          Kualitas                 : compos mentis
-          Kuantitas               : E = 4, M = 6, V = 5              GCS = 15
-          Fungsi kortikal      : klien dapat mengenal ruangan, tempat, waktu
dan  orang.
Tanda-tanda vital
- TD = 90/60 mmHg
- N = 60 x / m   
- R = 24 x / m
- S = 35,9˚C
BB sebelum dirawat               : 53 kg
BB sekarang                            : 50 kg
TB                                           : 155 cm
2) Rambut dan kulit kepala
Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala pasien teraba lengket, tidak ada
benjolan, tidak ada keluhan.
3) Mata                                    
Bentuk kedua mata simetris, tidak terdapat edema, terdapat lingkaran
hitam di bola mata, konjungtiva anemis, sklera an-ikterik, fungsi
penglihatan klien baik terbukti klien dapat membaca papan nama yang
mengkaji dalam jarak ± 30 cm.
4) Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung (-), fungsi
penciuman baik.
5) Leher                                      
Tidak tedapat peningkatan vena jugularis , tidak terdapat pembesaran
Kelenjar getah bening  dan tidak terdapat peningkatan tyroid.
6) Dada
Bentuk dada simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi
maupun wheezing, mamae simetris  tidak ada benjolan,aerola berwarna
coklat, puting susu menonjol, tidak terdapat nyeri tekan dan massa pada
payudara.
7) Abdomen   
Bentuk rata dan simetris , warna sama dengan kulit sekitar, saat di palpasi
pada abdomen bagian bawah (uterus) tidak teraba massa, saat di palpasi
terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.                            
8) Genetalia     
Tidak terdapat lesi, tidak berbau ,tidak terdapat pembengkakan, tidak
terasa gatal .Terdapat pengeluan darah dari vagina satu pembalut penuh,
pasien mengatakan belum mengganti pembalut dari pukul 03.00.
9) Ekstremitas                                              
Atas
Warna kulit sawo matang, terdapat rambut halus menyebar merata ,tangan
kanan dan kiri sejajar , tidak terdapat edema, tidak ada lesi, tidak ada
keluhan
Bawah
Warna kulit sawo matang, terdapat rambut halus menyebar merata ,kaki
kanan dan kiri sejajar , tidak terdapat edema, tidak ada lesi, tidak ada
keluhan

4. Data psikologis
1) Status Emosi
Pasien mengatakan dirinya menerima keadaanya saat ini
2) Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Pasien mengatakan menerima penyakit yang dialaminya saat ini dan
mensyukuri apa yang di alami pasien saat ini
b) Identitas Diri
Pasien mengatakan dirinya seorang ibu rumah tangga yang mengurus
rumah tangga dengan baik
c) Peran
Pasien mengatakan meskipun ia tidak mepunyai anak , ia tetaplah
seorang anak dari kedua orang tuanya. Dan dia seorang ibu rumah
tangga yang harus bertanggung jawab atas keluarganya.
d) Ideal Diri
Pasien mengatakan ia ingin menjadi seorang ibu dan mempunyai anak
dan menjalankan kehidupan rumah tangganya dengan harmonis.
e) Harga Diri
Pasien mengatakan dirinya sudah sangat berusaha menjadi seorang ibu
rumah tangga, hanya saja hidupnya kurang lengkap karena tidak
mempunya anak.
3) Hubungan Sosial dan Komunikasi
Pasien mengatakan dia selalu berkomunikasi dan berhubungan baik kepada
setiap orang.
4) Spiritual
Klien mengatakan beragama islam, ia selalu berdoa dan tidak pernah
meninggalkan solat meski dalam keadaan sakit dan solat di atas kasur. Ia
selalu berdoa dan berharap atas kesembuhannya kepada Allah SWT.
5) Pengetahuan
Pasien mengatakan kurang mengetahui akan penyakitnya, ia mengetahui
setelah di jelaskan oleh dokter dan perawat

5. Terapi dan Pengobatan


1) Terapi

Tabel 3.2
Terapi dan Pengobatan
Nama Obat Dosis Rute Waktu Tujuan
RL 30 Intravena 24 jam Memenuhi
gtt/menit Kebutuhan
Cairan
Kalnex 3 x 500 Intravena 13.00
mg -21.00-
05.00
Asam Mefenamat 3x500 gr Per oral 13.00
-21.00-
05.00
Sucralfat 3x1 gr Per oral 13.00
-21.00-
05.00

2) Data Penunjang
Nama : Ny. S
Tanggal : 1 Juni 2020

Tabel 3.3
Hasil Laboratorium
NILAI
TANGGAL PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET.
RUJUKAN
30 Mei 2020 HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.0 g/dl 11.0 – 16.0 Normal
Eritrosit 4.8 10^6/uL 4.0 – 5.5 Normal
Lekosit 90.0 10^3/uL 4.0 – 10.0 Normal
Hematokrit 37.2 % 36.0 – 48.0 Normal
Trombosit 326 10^3/uL 150 – 450 Normal

MCV,MCH,MCHC
MCV 77.5 Fl 75.0 – 100.0 Normal
MCH 27.1 Pq 25.0 – 32.0 Normal
MCHC 34.9 g/dL 32.0 – 36.0 Normal
RDW 13.4 % 10.0 – 16.0 Normal
HITUNG JENIS

Basofil 0.2 % 0.0 – 1.0 Normal


Eosinofil 1.9 % 1.0 – 4.0 Normal
Neutrofil Segmen 76.7 % 50.0 – 80.0 Normal
Limfosit 17.2 % 25.0 – 50.0 Normal
Monosit 4.0 % 4.0 – 8.0 Normal

6. Analisa Data
Tabel 3.4
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. S : pasien mengatakan pembesaran uterus Nyeri akut
nyeri di perut bagian
Gg sirkulasi
bawah

Nekrosis
O : skala nyeri sedang
5 (0-10) Radang
Numeric rating scale
Pelepasan prostaglandin

Stimulasi dihantarkan
Spinal cord

Cortex cerebri

Nyeri di persepsikan

Nyeri

(Aspiani, 2017)

2. S : Pasien mengatakan peningkatan luas permukaan Risiko syok


endometrium
badanya terasa lemas.
perubahan struktur vena
pada endometrium dan
O : Tekanan Darah :
miometrium
90/60 mmHg, Nadi :
venule ectasia
60x/menit teraba
lemah, Suhu : 35.9° C, perdarahan uterus abnormal
Respirasi : 24x/menit
suplai darah berkurang

risiko syok

(Aspiani, 2017)
3. S : Pasien mengatakan Myoma Uteri Defisit Perawatan Diri
belum mandi sejak
masuk RS Tanda / gejala

O : kulit dan rambut Pembesaran uterus


pasien teraba lengket

Penekanan organ sekitar

Penekanan syaraf

Nyeri

Intoleransi Aktivitas

defisit perawatan diri


sumber : Nanda NIC NOC
2015 jilid 3

7. Diagnosa keperawatan

Tabel 3.5
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Paraf


Ditemukan
1 Nyeri akut berhubungan dengan 1 Juni 2020
agen injuri fisik
2 Risiko syok berhubungan 1 Juni 2020
dengan perdarahan
3 Kesiapan meningkatkan 1 Juni 2020
perawatan diri
8. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.6
Intervensi Keperawatan

Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik

Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan
(International Association for the Study of pain) awitan yang tiba- tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
Domain 12 : kenyaman
Kelas 1 : kenyamanan fisik
Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan pola istirahat tidur - untuk menghilangkan
keperaatan selama 3 x24 stress pada otot- otot
jam diharapkan masalah punggung.
nyeri akut dapat teratasi
dengan kriteria hasil : 2. Mengidentifikasi tindakan 3.   - Untuk mengetahui
nyeri tingkat nyeri klien
3. Kaji kualitas, lokasi frekuensi4.   - Untuk mengetahui sejauh
INDIKATOR A T nyeri mana nyeri dirasakan
Penurunan 3 4
aktivitas nyeri 4. Posisikan klien senyaman 5.   - Membantu klien menjadi
Nyeri 3 4
mungkin rileks
berkurang
Ekspresi 3 4
wajah
5. berikan informasi tentang nyeri,
7.  mengetahui apakah teradi
Keterangan : penyebab nyeri, dan
penurunan nyeri atau nyeri
1.       1. Sangat berat ketidaknyamanan prosedur
yang dirasakan bertambah.
2.       2.  Berat
3.      3.  Sedang
4.     4.  Ringan
5.     5.  Tidak ada (Doengoes , 2018)
(Bulechek, Butcher, Dotcherman,
Wagner. 2016)

Risiko syok berhubungan dengan perdarahan


Definisi : Rentan mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh yang dapat
mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa, yang dapat mengganggu kesehatan.
Domain 11 : Keamanan / perlindungan
Kelas 2 : Cedera fisik
Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor adanya respon - Mendeteksi secara
keperawatan selama 3 x 24 konpensasi terhadap syok dini gejala-gejala syok
jam diharapakan risiko (misalnya, tekanan yang mungkin timbul
syok teratasi dengan darahnormal, tekanan nadi sebagai dampak adanya
kriteria hasil sebagai melemah,perlambatan perdarahan
berikut : pengisian kapiler, pucat/dingin
pada kulit atau kulit
kemerahan,takipnea
Indikator A T
ringan,mual dan
Nadi lemah 2 5
dan halus muntah,peningkatan rasa haus,
dan kelemahan)
Keterangan :
1 = berat -mengetahui adanya
2 = cukup berat peningkatan suhu dan
3 = sedang pernafasan
4 = ringan 2. Monitor suhu dan status
5 = Tidak ada respirasi -

- mendeteksi adanya
3. Monitor adanya tanda-tanda respon yang
respon sindroma inflamasi berpengaruh terhadap
sistemik (misalnya, keparahan
peningkatan suhu, takikardi,
takipnea) - mengetahui adanya
gangguan dengan
indikator kecemasan.
4. Monitor terhadap adanya
tanda ketidak adekuatan
perfusi oksigen kejaringan
(misalnya, peningkatan
stimulus,peningkatan
kecemasan)
- agar penanganan dini
segera dilakukan
5. Berikan saran kepada pasien
yang beresiko untuk memakai
atau membawa tanda
informasi kondisi

(doengoes ,2018)
(Bulechek, Butcher,
Dotcherman, Wagner. 2016)

Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri

Definisi : ketidakmampuan melakukan pembersihan diri saksama secara mandiri.


Domain 4 : Aktivitas/istirahat
Kelas 5 : Perawatan diri
Tujuan Intervensi Rasional
Perawatan diri: Mandi 1. Fasilitasi pasien untuk mandi 1. Memenuhi kebutuhan dengan mendukung
Setelah dilakukan tindakan sendiri, dengan tepat partisifasi dan kemandirian pasien.
keperawatan selama 3 x
24 jam diharapakan defisit
perawatan diri teratasi 2. Sediakan barang pribadi 2. Meningkatkan kemandirian pasien
dengan kriteria hasil yang diinginkan (mis:
sebagai berikut : deodoran, sabun, lotion, dan
produk aromaterapi)
Indikator A T
Mencuci 3 5
wajah 3. Berikan bantuan sampai 3. Berpartisipasi dalam perawatan diri
Mencuci 3 5 pasien benar-benar mampu sendiri dapat meringankan prostasi
badan merawat diri secara mandiri atas hilangnya kemandirian
bagian atas dirinya.
Mencuci 3 5
badan
bagian 4. Sediakan pakaian pribadi, 4. Meningkatkan kemandirian pasien
bawah dengan tepat
Membersi 3 5
hkan area 5. Fasilitasi pasien untuk 5. Melatih kemandirian
perineum menyisir rambut, dengan
Mengering 3 5
tepat
kan badan

Keterangan :
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu (Bulechek, Butcher, Dotcherman, (Doenges 2012)
3 = Cukup terganggu Wagner. 2016)
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu

9. Implementasi dan Evaluasi

Nama : Ny. S No. Medrek : 2905001

Umur : 56 tahun Ruang : Burangrang

Tabel 3.7 Implementasi dan evaluasi

Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam
1. Nyeri akut Rabu 1.Ajarkan pola Rabu, 2 juni 2020 jam 09.00
b.d agen 2 Juni WIB
istirahat tidur
cedera fisik 2020 S : Pasien mengatakan nyeri di
09.00 R/Pasien bagian abdomen bawah dengan
WIB mengatakan skala nyeri 5 nyeri sedang (0-10)
tidurnya kurang (numeric rating scale)
nyenyak karena Dan mengatakan masih terasa
nyeri pada
abdomenya.

09.10 O:
2.Mengidentifikas
WIB Tingkat nyeri
Indikator Awal Target i tindakan nyeri
Nyeri yang 3 4 Kontrol nyeri
R/ pasien
Indikator
dilaporkan Awal Target
Melaporkan
Panjangnya 3 14 mengatakan nyeri
nyeri yang
episode nyeri A:
akan berkurang
terkontrol
Ekspresi nyeri 3 4 Nyeri akut belum teratasi
wajah saat ia istirahat ,
P:
dan bertambah
Intervensi di lanjutkan
apabila terganggu 1. Posisikan klien senyaman
istirahatnya mungkin
2. Kaji kualitas lokasi
frekuensi nyeri
09.20 3.Kaji kualitas, 3. berikan informasi tentang
WIB nyeri, penyebab nyeri,
lokasi frekuensi
dan ketidaknyamanan
Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam
nyeri prosedur
R/ Pasien
mengatakan nyeri
di bagian
abdomen bawah
dengan skala nyeri
5 nyeri sedang (0-
10) menggunakan
numeric rating
scale

09.40
WIB
4. Posisikan klien
senyaman
mungkin
R/ pasien
mengatakan
nyaman apabila
posisi semi fowler

2. Risiko syok Rabu 2 1. memonitor Rabu, 2 Juni 2020 jam 10.00


b.d juni 2020 adanya respon WIB
perdarahan 10.00 syok S : pasien mengatakan keadaanya
WIB R/ pasien masih lemas
mengatakan
masih lemas O : Tekanan Darah : 100/70
mmHg, Nadi : 64x/menit teraba
2.mengukur lemah, Suhu : 36° C, Respirasi :
12.00 suhu dan 24x/menit
WIB menghitung
Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam
respirasi Indikator Awal Target
R/pasien Nadi lemah 2 4
mengatakan dan halus
tidak
merasakan A:
peningkatan Risiko syok belum teratasi
suhu atau sesak
P:
3.megecek Intervensi di lanjutkan
13.00 adanya 1. Monitor adanya respon
WIB peningkatan konpensasi terhadap syok.
suhu
R/ pasien 2. Monitor suhu dan status
mengatakan respirasi
tidak demam
3. Monitor adanya tanda-tanda
15:00 4.memonitor respon sindroma inflamasi
WIB adanya sistemik
kecemasan
R/ pasien
mengatakan
tenang dan
tidak merasa
cemas

17:00 5.memberitahu
WIB pasien tentang
tanda dan
gejala syok
R/pasien
memahami
tanda dan
gejala jika
syok terjadi
Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam
3. Defisit Rabu 1. Memfasilitasi Rabu 2 juni 2020 13.00 WIB
perawatan 2 juni pasien untuk
diri b.d nyeri 2020 mandi sendiri, S:
13.00 dengan tepat Pasien mengatakan dirinya sudah
WIB R/ lebih segar karena telah di
Menyediakan bersihkan badannya oleh
alat mandi perawat.
seperti waskom
berisi air O:
hangat, waslap, Perawatan diri : Mandi
handuk, pasien Indikator Awal Target
dapat Mencuci 3 5
membersihkan wajah
tubuhnya Mencuci 3 5
dengan sendiri badan bagian
dan di bantu atas
sedikit-sedikit. Mencuci 3 5
badan bagian
bawah
13.15 2. Menyediakan Membersihka 3 5
WIB barang pribadi n area
yang perineum
diinginkan Mengeringkan 3 5
(mis: deodoran, badan
sabun, lotion,
dan produk A:
aromaterapi) Defisit perawatan diri teratasi
R/
Menyediakan P:
alat Intervensi dihentikan
aromaterapi
kayu putuh dan
sabun
3. Menyediakan
13:20 pakaian pribadi,
WIB dengan tepat
R/
Menyediakan
baju pribadi
pasien dan
membantu
mengganti
pakaiannya.
4. Memfasilitasi
13:25 pasien untuk
WIB menyisir
rambut, dengan
Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam
tepat
R/
Menyediakan
sisir rambut
4. Nyeri akut kamis 1. Posisikan klien kamis 3 Juni 2020 jam 08.00
b.d agen 3 juni WIB
senyaman
cedera fisik 08.00 S:
WIB mungkin Pasien mengatakan nyerinya
sudah tidak terasa.
R/ pasien
mengatakan lebih O:
Tingkat nyeri
merasa nyaman
Indikator Awal Target
Nyeri yang 3 5 dan tenang. Kontrol nyeri
Indikator
dilaporkan Awal Target
Melaporkan
Panjangnya 32 15 A:
nyeri nyeri
episode yang 2.Kaji kualitas, Nyeri teratasi
terkontrol
Ekspresi nyeri 3 08.10 5 lokasi frekuensi
wajah WIB P:
nyeri Intervensi di hentikan
R/ Pasien
mengatakan nyeri
nyadi bagian
abdomen bawah
sudah tidak terasa.

3.berikan
informasi tentang
08.15
nyeri, penyebab
WIB
nyeri, dan
ketidaknyamanan
prosedur
R/ pasien
mengatakan
mengerti
informasi yang
telah disampaikan
Hari,
Diagnosa
No tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
jam

5. Risiko syok kamis 1. memonitor kamis, 3 Juni 2020 09.00 WIB


b.d 3 Juni adanya respon
perdarahan 2020 syok S:
09.00 R/ pasien - Pasien mengatakan tidak
WIB mengatakan merasa lemas
sudah tidak - Pasien mengatakan
lemas. mengalami demam

2. mengukur O : Tekanan Darah : 120/80


09.15 suhu dan mmHg, Nadi : 84x/menit Suhu :
WIB menghitung 36° C, Respirasi : 24x/menit
respirasi
R/pasien
Indikator Awal Target mengatakan
Nadi lemah 3 5 tidak
dan halus merasakan A:
peningkatan Risiko syok teratasi
suhu dan
sesak. P:
Intervensi di hentikan
09.30 3. mengecek
WIB adanya
peningkatan
suhu
R/ pasien
mengatakan
tidak demam

Anda mungkin juga menyukai