Anda di halaman 1dari 12

MODUL IV-C

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN WAHAM


Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada individu, baik itu kehilangan
harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan
stresor yag menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress ini
berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan pasien dapat mengalami
waham.
A.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1.
Mengkaji data yang terkait masalah waham
2.
Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham
3.
Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham
4.
Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan
waham
5.
Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani
masalah waham
6.
Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham

B. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara
kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Tanda dan Gejala waham adalah :
Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi terhadap
perilaku berikut ini:
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho.. atau Saya
punya tambang emas
b. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Contoh: Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup
saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari
d. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: Saya sakit kanker, setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan
138

bahwa ia terserang kanker.


e. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat saudara gunakan sebagai
panduan untuk mengkaji pasien dengan waham :
Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang diungkapkan
dan menetap?
Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien
cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?
Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan
tidak nyata?
Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?
Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang lain?
Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orang
lain atau kekuatan dari luar?
Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan
lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?

Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan semua


informasi yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya.
Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan
menyangkal, menolak, atau menerima keyakinan pasien.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosa keperawatan:
GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a.

b.

Tujuan
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
Tindakan
1)
Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus
membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan
139

yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling


percaya adalah:
a). Mengucapkan salam terapeutik
b). Berjabat tangan
c). Menjelaskan tujuan interaksi
d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
2)
Bantu orientasi realita
a) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
b) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
c) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
d) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan
tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien
berhenti membicarakannya
e) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai
dengan realitas.
3)
Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak
terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
4)
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik
dan
emosional pasien
5)
Berdikusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
6)
Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
7)
Berdiskusi tentang obat yang diminum
8)
Melatih minum obat yang benar
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan;
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI:
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat yang dinas pagi ini
di ruang melati. Saya dinas dari pk 07-14.00 nanti, saya yang akan merawat abang
hari ini. Nama abang siapa, senangnya dipanggil apa?
Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bang B rasakan sekarang?
Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang, bang?
KERJA:
Saya mengerti bang B merasa bahwa bang B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi,
bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bang?
Tampaknya bang B gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang
bang B rasakan?
O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya
hak untuk mengatur diri abang sendiri?
Siapa menurut bang B yang sering mengatur-atur diri abang?
Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya bang, juga kakak dan adik abang yang
lain?

140

Kalau abang sendiri inginnya seperti apa?


O... bagus abang sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri
Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut bang
Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan diluar rumah
karena bosan kalau di rumah terus ya
TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus
Bagaimana kalau jadual ini abang coba lakukan, setuju bang?
Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?
Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Abang miliki? Mau di
mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?

SP 2 Pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu


mempraktekkannya
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum bang B, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!
Apakah bang B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran abang?
Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi bang B tersebut?
Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?
KERJA
Apa saja hobby abang? Saya catat ya Bang, terus apa lagi?
Wah.., rupanya bang B pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain
volley seperti itu lho B(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
Bisa bang B ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley, siapa
yang dulu mengajarkannya kepada bang B, dimana?
Bisa bang B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?
Wah..baik sekali permainannya
Coba kita buat jadual untuk kemampuan bang B ini ya, berapa kali
sehari/seminggu bang B mau bermain volley?
Apa yang bang B harapkan dari kemampuan bermain volley ini?
Ada tidak hobi atau kemampuan bang B yang lain selain bermain volley?
TERMINASI
Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan abang?
Setelah ini coba bang B lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah kita
buat ya?
Besok kita ketemu lagi ya bang?
Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? Di kamar makan saja, ya setuju?
Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus bang B minum, setuju?

141

SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar


Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum bang B.
Bagaimana bang sudah dicoba latihan volleynya? Bagus sekali
Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang bang B minum?
Dimana kita mau berbicara? Di kamar makan?
Berapa lama bang B mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?
KERJA
Bang B berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?
Bang B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang
Obatnya ada tiga macam bang, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu
ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut bang B terasa kering, untuk membantu
mengatasinya abang bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.
Sebelum minum obat ini bang B dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah
benar nama B tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa
saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar
Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bang B tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.
TERMINASI
Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap
tentang obat yang bang B minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum
obat?
Mari kita masukkan pada jadual kegiatan abang. Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster
Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Bang!
bang, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?
Sampai besok.
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
a. Tujuan :
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya.
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara

142

optimal
b.Tindakan :
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien di
rumah.
2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang:
a) Cara merawat pasien waham dirumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.
4) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis,
frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
5) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi
segera
6) Latih cara merawat
7) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga
SP 1 Keluarga : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga;
mengidentifikasi masalah menjelaskan proses terjadinya
masalah; dan obat pasien.
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat yang dinas
di ruang melati ini. Saya yang merawat bang B selama ini. Nama bapak dan ibu
siapa, senangnya dipanggil apa?
Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah bang B dan cara
merawat B di rumah?
Dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau di ruang wawancara?
Berapa lama waktu bapak dan ibu? Bagaimana kalau 30 menit
KERJA
Pak, bu, apa masalah yang Bpk/Ibu rasakan dalam merawat bang B? Apa yang
sudah dilakukan di rumah?Dalam menghadapi sikap anak ibu dan bapak yang
selalu mengaku-ngaku sebagai seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi
merupakan salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan
sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali anak bapak dan ibu berkata bahwa ia
seorang nabi bapak/ ibu dengan mengatakan pertama:
Bapak/Ibu mengerti B merasa seorang nabi, tapi sulit bagi bapak/ibu untuk
mempercayainya karena setahu kami semua nabi sudah meninggal.
Kedua: bapak dan ibu harus lebih sering memuji B jika ia melakukan hal-hal
yang baik.
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi
dengan B
Bapak/Ibu dapat bercakap-cakap dengan B tentang kebutuhan yang diinginkan
B, misalnya: Bapak/Ibu percaya B punya kemampuan dan keinginan. Coba
ceritakan kepada bapak/ibu. B khan punya kemampuan ............ (kemampuan
yang pernahdimiliki oleh anak)

143

Keempat: Bagaimana kalau dicoba lagi sekarang?(Jika anak mau mencoba


berikan pujian) Pak, bu, B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang,
tidurnya juga tenang
Obatnya ada tiga macam, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP guanya supaya rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran tenang semuanya ini harus
diminum secara teratur 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam,
jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat
menyebabkan B kambuh kembali (Libatkan keluarga saat memberikan
penjelasan tentang obat kepada klien). Bang B sudah mempunyai jadwal minum
obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya, segera beri pujian.
TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat B di rumah?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap
kali berkunjung ke rumah sakit.
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat B sesuai dengan
pembicaraan kita tadi
Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?
Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien


Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang
ketemu lagi
Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
dua hari yang lalu?
Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?
Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?
Berapa lama bapak dan ibu punya waktu?
KERJA
Sekarang anggap saya B yang sedang mengaku-aku sebagai nabi, coba bapak
dan ibu praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang
seperti ini
Bagus, betul begitu caranya
Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang
dimiliki B. Bagus.
Sekarang coba cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?
Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B
Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
144

TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk B
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini
dan kita akan mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar
melakukannya
Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?
Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu

SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga


Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, karena B sudah boleh pulang, maka kita bicarakan
jadual B selama dirumah
Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih
cara merawat B?
Nah sekarang bagaimana kalau bicarakan jadual di rumah? Mari Bpk/Ibu
duduk di sini
Berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Baik 30 menit saja, sebelum Bpk/Ibu
menyelesaikan administrasi di depan.
KERJA
Pak/Bu, ini jadwal B selama di rumah sakit. Coba diperhatikan. Apakah kirakira dapat dilaksanakan semua di rumah? Jangan lupa memperhatikan B, agar
ia tetap menjalankan di rumah, dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri), B
(bantuan), atau T (tidak mau melaksanakan).
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya B mengaku sebagai
seorang nabi terus menerus dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak
minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal
ini terjadi segera hubungi Suster E di Puskesmas Indra Puri, puskesmas terdekat
dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 321xxx.
Selanjutnya suster E yang akan membantu memantau perkembangan B selama
di rumah
TERMINASI
Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?Bagaimana perasaan Bpk/Ibu? Sudah siap
melanjutkan di rumah?
Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk Sr E di PKM Inderapuri.
Kalau ada apa-apaBpk/Ibu boleh juga menghubungi kami. Silakan
menyelesaikan administrasi ke kantor depan.

145

E. EVALUASI
1. Kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH WAHAM
Nama pasien : .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
1.
Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di
bawah ini.
2.
Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian
Tanggal
No
Kemampuan
A Pasien
1 Berkomunikasi sesuai dengan
kenyataan
2 Menyebutkan cara memenuhi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi
3 Mempraktekkan cara
memenuhi kebutuhan yang
tidak terpenuhi
4 Menyebutkan kemampuan
positif yang dimiliki
5 Mempraktekkan kemampuan
positif yang dimiliki
6 Menyebutkan jenis, jadual, dan
waktu minum obat
7 Melakukan jadwal aktivitas
dan minum obat sehari-hari
B Keluarga
1 Menyebutkan pengertian
waham dan proses terjadinya
waham
2 Menyebutkan cara merawat
pasien dengan waham
3 Mempraktekkan cara merawat
pasien dengan waham
4 Membuat jadual aktivitas dan
minum obat klien di rumah
(discharge planning)

146

2.Kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN
WAHAM
Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
(No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
Tanggal
No
A
1
2
3
4

1
2
3
1
2
3
B
1
2
3
1
2

1
2

Kemampuan
Pasien
SP I p
Membantu orientasi realita
Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Nilai SP I p
SP II p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
Melatih kemampuan yang dimiliki
Nilai SP II p
SP III p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Nilai SP III p
Keluarga
SP I k
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan jenis
waham yang dialami pasien beserta proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham
Nilai SP I k
SP II k
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan waham
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien waham
Nilai SP II k
SP III k
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah
termasuk minum obat (discharge planning)
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Nilai SP III k
Total nilai: SP p + SP k
Rata-rata

Nama pasien : .................


Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
147

F. MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN


1. Berikut adalah pedoman pengkajian dari diagnosa keperawatan waham. Format
pengkajian lengkap dapat dilihat di modul 7
Latihan
Dokumentasikan pengkajian dan diagnosa keperawatan pasien waham
menggunakan format yang tersedia
Proses pikir
[ ] Sirkumstansial
[ ] Flight of ideas
[ ] Kehilangan assosiasi
Isi pikir
[ ] Obsesi
[ ] Depersonalisasi
[ ] Hipokondria

[ ] Tangensial
[ ] Blocking
[ ] Pengulangan bicara
[ ] Fobia
[ ] Ide terkait
[ ] Pikiran magis

Waham
[ ] Agama

[ ] Somatic

[ ] Nihilistik

[ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir

[ ] Kebesaran

[ ] Curiga
[ ] Kontrol pikir

G. Terapi Aktivitas Kelompok


Terapi aktivitas kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan waham
adalah:
1. TAK orientasi realitas
TAK orientasi realitas terdiri dari tiga sesi yaitu:
a. Sesi 1: Pengenalan orang
b. Sesi 2: Pengenalan tempat
c. Sesi 3: Pengenalan waktu

2. TAK sosialisasi
TAK sosialisasi terdiri dari tujuh sesi yaitu:
a. Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2: Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
e. Sesi 5: Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
f. Sesi 6: Kemampuan bekerjasama
g. Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi

148

Panduan secara lengkap untuk melaksanakan TAK tersebut di atas dan format
evaluasinya dapat dilihat pada Buku Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas
Kelompok
H. Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat diberikan dengan
melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan
kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan keluarga ini dapat dilihat di
modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk pasien dan perawat akan
ditampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan keluarga.

149

Anda mungkin juga menyukai