STUDI KASUS
A. PENGKAJIAN
Nama : Tn. M
Pengkajian Keperawatan Pasien di No. RM : 1 – 42 – XX - XX
ICU/ICCU Jenis Kelamin : ( √ ) Laki-Laki
( ) Perempuan
Tanggal : 11 Maret 2019 Jam : 10.00 WITA
Sumber Data :
( ) Pasien ( √ ) Keluarga ( √ ) Lainnya : Data rekam medis
Rujukan :
( √ ) Ya ( ) Tidak ( ) RS ( √ ) Puskesmas Sungai Tabuk ( ) Dokter
Diagnosis : Combustio Grade IIb 49,5%
Pendidikan Pasien :
( √ ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) D3 ( ) S1 ( ) Lainnya
Pekerjaan Pasien : Penjaga Sekolah
1. Keluhan Utama
Luka bakar.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Keluarga klien mengatakan: “Klien sebelumnya belum pernah
masuk rumah sakit, biasanya kalau sakit hanya menggunakan obat
warung karena jarak puskesmas sangat jauh dari rumah. Klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan makanan. Klien merokok dan
tidak pernah mengkonsumsi alkohol.”
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pada tanggal 05 Maret 2017 Jam 11.35 WITA, klien datang ke
RSUD Ulin Banjarmasin atas rujukan Puskesmas Sungai Tabuk.
Klien datang dengan keluhan utama luka bakar. Klien mengalami
luka bakar karena ledakan tabung gas 3 Kg saat klien sedang
memasak air. Kejadian terjadi sekitar pukul 07.00 WITA dan klien
baru dibawa ke puskesmas sekitar jam 09.00 WITA karena jarak
puskesmas dan rumah klien jauh.
Saat di IGD RSUD Ulin Banjarmasin, dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital, yaitu TD : 166/91 mmHg, P : 70 x/menit, R : 22
x/menit, T : 37,3 °C, SpO2 : 99 %, kesadaran compos mentis, GCS
E4 V5 M6, luka bakar terdapat pada wajah, dada, seluruh
ekstermitas atas kiri dan kanan, dan pada bagian ekstremitas bawah
kiri dan kanan. Tindakan yang diberikan, yaitu dilakukan
pemasangan IVFD dan dilakukan resusitasi cairan sebanyak 5.555 cc
dalam 8 jam pertama dan 5.555 cc dalam 16 jam kedua. Diberikan
terapi O2 binasal canul 2 Lpm, dilakukan wound toilet, kompres
basah, bula dipecehkan, dilakukan cek laboratorium lengkap,
rontgen thorax, dilakukan pemasangan DC dan dilakukan monitoring
urine klien. Terapi farmakologi yang diberikan, yaitu injeksi
ceftriaxone 2 x 1 g, ranitidine 2 x 50 mg, ketorolac 3 x 30 mg,
tetagram 1 amp (250 IU), drip tramadol 1 amp (100 mg) di aplus
dalam RL 500 cc (20 Tpm).
Pada tanggal 05 Maret 2019 jam 20.0 WITA, klien juga
dilakukan debridement dan nekrotomi di ruang OK RSUD Ulin
Banjarmasin. Pada tanggal 10 Maret 2019, klien kembali dilakukan
debridement di ruang OK RSUD Ulin Banjarmasin.
Pada saat pengkajian tanggal 11 Maret 2019, didapatkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital, yaitu TD : 154/87 mmHg, P : 113
x/menit, R : 15 x/menit, T : 38,0 °C, SpO2 : 95 %, kesadaran di ukur
menggunakan ramsay score atau skala sedasi yaitu R6 yang artinya
tidak ada respon, klien terpasang ETT dan ventilator mekanik, NGT,
IVFD di ekstremitas kanan, tampak pada bagian yang terkena luka
bakar di tutup dengan kasa dan elastic bandage dan terjadi rembesan.
Ekstremitas mengalami edema derajat II. Urine output 1.345 cc/24
jam, balance cairan/ 24 jam +2.090 cc. Hasil perhitungan persentase
luka bakar yaitu Combustio Grade IIb 49,5 %.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernafasan
Jalan nafas :
( ) Bersih
( √ ) Sumbatan
Keterangan : Oleh Sekret.
Pernafasan :
RR : 15 x/menit
Penggunaan otot bantu nafas :
( √ ) Ya ( ) Tidak
Terpasang ETT :
( √ ) Ya ( ) Tidak
Terpasang ventilator :
(√ ) Ya ( ) Tidak
Mode : Volume Control-Syncronized Intermitten Mandatory
Ventilation (VC-SIMV)
TV : 450
MV : 5,67
RR : 12 / 16 x/menit
IPL :5
PEEP : 10
IE : 1:2
FiO2 : 80 %
Peak pressure : 17
ETT : Diameter Kedalaman : 7,5 : 20
Irama :
(√ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Kedalaman :
(√ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Sputum :
( √ ) Putih ( ) Kuning ( ) Hijau
Konsistensi
( √ ) Kental ( ) Tidak kental
Suara nafas :
( ) Vesikuler ( ) Wheezing ( √ ) Ronchi
b. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer :
Nadi : 113 x/menit
Tekanan darah : 154/87 mmHg
Pulsasi :
( ) Kuat ( √ ) Lemah
Akral :
( √ ) Hangat ( ) Dingin
Suhu : 38,0 ○C
Warna kulit :
( √ ) Kemerahan ( ) Pucat ( ) Cyanosis
Sirkulasi Jantung :
Irama :
( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Bunyi : terdengar jelas S1 dan S2 tunggal
Nyeri dada :
Tidak dapat di kaji.
Perdarahan :
( ) Ya ( √ ) Tidak Area Perdarahan : -
c. Sistem Saraf Pusat
Kesadaran :
Kesadaran di ukur menggunakan skala ramsay score atau skala
sedasi, yaitu R6 yang artinya tidak ada respon.
Kekuatan otot :
1 1
1 1
d. Sistem Gastrointestinal
Distensi :
( ) Ya ( √ ) Tidak
Peristaltik :
( √ ) Ya ( ) Tidak Lama : 12 x/menit
Defekasi :
( √ ) Normal ( ) Tidak normal
e. Sistem Perkemihan
Warna :
( ) Bening ( √ ) Kuning ( ) Merah ( ) Kecokelatan
Distensi :
( ) Ya (√ ) Tidak
Penggunaan catheter urin :
( √ ) Ya ( ) Tidak
No. catheter urin : ukuran 18
Jumlah urin : 1.345 cc/24 jam
Edema :
sde sde
+ +
Pitting edema : Edema derajat II.
Fraktur :
( ) Ya (√ ) Tidak
Kesulitan bergerak :
(√ ) Ya ( ) Tidak
Penggunaan alat bantu :
( ) Ya ( √ ) Tidak
Alat Invasif yang Digunakan
Drain/WSD :
( ) Ya ( √ ) Tidak
IV Line :
( √ ) Ya : Di ekstremitas kanan bawah
NGT :
( √ ) Ya ( ) Tidak Warna : Jernih, Jumlah : 200 cc/ 4 jam
Dll :
- Terpasang ETT
- Terpasang Ventilator Mekanik
Spiritual
Kebiasaan pasien/keluarga untuk mengatasi stress dari sisi spiritual :
Keluarga klien mengatakan: “Sekarang hanya bisa berdoa, semoga klien
dapat cepat sembuh.”
5. Resiko Cidera/Jatuh
(√ ) Ya : Total hasil Morse Fall Scale = 30 (Resiko Rendah)
6. Status Fungsional
Aktivitas dan mobilisasi :
( ) Mandiri (√ ) Perlu bantuan : Total Care
7. Skala Nyeri
Nyeri tidak dapat dikaji karena klien diberikan obat sedasi.
8. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tanggal dan Jenis Hasil
Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
09 Maret 2019
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,0 – 18,0 14,4 g/dl Normal
Lekosit 4,0 – 10,5 7,0 ribu/ul Normal
Eritrosit 4,10 – 6,00 4,84 juta/ul Normal
Trombosit 42,0 – 52,0 42,6 % Normal
Hematokrit 150 – 450 122 ribu/ul * Penurunan
hematokrit indikasi
dari defisiensi zaat
besi, pendarahan
organ, gagal ginjal
RDW-CV 12,1 – 14,0 15,0 % * Peningkatan RDW-
CV karena defisiensi
zat besi dan keadaan
inflamasi
MCV, MCH,
MCHC
MCV 75,0 – 96,0 88,0 fl Normal
MCH 28,0 – 32,0 29,8 pg Normal
MCHC 33,0 – 37,0 33,8 % Normal
HITUNG JENIS
Basofil% 0,0 – 1,0 0,0 % Normal
Eosinofil% 1,0 – 3,0 0,0 % * Penurunan eosinofil
terjadi pada kondisi
syok, luka bakar,
infeksi.
Gran% 50,0 – 81,0 76,7 % Normal
Limfosit% 20,0 – 40,0 8,3 % * Penurunan limfosit
Tanggal dan Jenis Hasil
Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Monosit% 2,0 – 8,0 15,0 % * terjadi karena luka
bakar dan trauma
Peningkatan monosit
Basofil# <1,00 0,00 ribu/ul Normal
Eosinofil# <3,00 0,00 ribu/ul Normal
Gran# 2,50 – 7,00 5,39 ribu/ul Normal
Limfosit# 1,25 – 4,00 0,58 ribu/ul *
Monosit# 0,30 – 1,00 1,05 ribu/ul *
KIMIA
HATI DAN
PANKREAS
Albumin 3,5 – 5,2 2,9 g/dl * Penurunan albumin
terjadi pada keadaan
luka bakar, infeksi,
asites, dan
perdarahan.
SGOT 5 – 34 52 U/L * Peningkatan SGOT
terjadi pada keadaan
luka bakar dan
trauma
SGPT 0 – 55 87 U/L * Peningkatan SGPT
KIMIA
HATI DAN
PANKREAS
Albumin 3,5 – 5,2 2,0 g/dl * Penurunan albumin
terjadi pada keadaan
luka bakar, infeksi,
asites, dan
perdarahan.
ELEKTROLIT
Natrium 136 – 145 132 Meq/L * Penurunan natrium
terjadi pada kondisi
gagal jantung dan
penurunan fungsi
ginjal
Kalium 3,5 – 5,1 4,8 Meq/L Normal
Chlorida 98 – 107 99 Meq/L Normal
13 Maret 2019
KIMIA
HATI DAN
PANKREAS
Albumin 3,5 - 5,2 2,3 g/dl * Penurunan albumin
Tanggal dan Jenis Hasil
Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
terjadi pada keadaan
luka bakar, infeksi,
asites, dan
perdarahan.
Nama : Tn. M
Tanggal : 06 Maret 2019
Jenis Pemeriksaan : Thorax
Foto thoraks PA
- Cor membesar
- Sinus dan diafragma normal
Pulmo :
- Hilus kasar
- Corakan bronkhovaskuler bertambah
- Tak tampak infiltrat/nodul/konsolidasi
- ETT setinggi VT3
- Skeletal thoracal spine, soft tissue normal
Kesan :
- Cardiomegaly tanpa bendungan paru
- ETT posisi baik
- Tak tampak traumatic wetlung
- Tak tampak fraktur
9. Terapi dan Drug Studi
Jenis Terapi,
Rute
No Tgl Waktu dan Indikasi Terapi Kontraindikasi Efek Samping Konsiderasi Perawat
Terapi
Dosis
1. 11 Omeprazole IV Pengobatan Kontraindikasi 1. Sakit kepala. 1. Tetap perhatikan
Maret jangka pendek omeprazole jika 2. Sembelit atau prinsip 12 benar
2019 untuk tukak terjadi reaksi alergi konstipasi. pemberin obat
duodenal, tukak terhadap obat. 3. Diare. 2. Perhatikan indikasi
lambung, refluks 4. Sakit perut. pemberian obat.
esofagitis 5. Nyeri sendi. 3. Observasi efek
6. Sakit samping dari obat.
tenggorokan.
7. Kram otot.
8. Hilang selera
makan
2. 11 Methylprednilson IV 1. Artritis Hipersensitivitas 1. Mual atau sakit 1. Tetap perhatikan
Maret (radang sendi) terhadap perut prinsip 12 benar
2019 2. Rematikr Methylprednilson 2. Pusing pemberin obat
3. Reaksi alergi 3. Hipertensi 2. Perhatikan indikasi
serius 4. Lemas pemberian obat.
4. Kelainan sel 5. Sulit tidur 3. Observasi efek
darah samping dari obat.
5. Gangguan
pada mata
6. Penyakit atau
peradangan
yang
menyerang
kulit, ginjal,
hati, paru, dan
Jenis Terapi,
Rute
No Tgl Waktu dan Indikasi Terapi Kontraindikasi Efek Samping Konsiderasi Perawat
Terapi
Dosis
usus; lupus;
psoriasis;
7. Gangguan
sistem imun.
3. 11 Furosemide IV Untuk Hipersensitivitas 1. Terasa lemas 1. Tetap perhatikan
Maret mengurangi terhadap 2. Pusing prinsip 12 benar
2019 cairan berlebihan Furosemide 3. Sakit kepala pemberin obat
dalam tubuh atau 4. Penglihatan 2. Perhatikan indikasi
pembengkakan buram, pemberian obat.
(edema) yang 5. Tidak nafsu 3. Observasi efek
disebabkan oleh makan samping dari obat.
beberapa kondisi 6. Berat badan
seperti ginjal turun
(sindrom 7. Mual muntah,
nefrotik), gagal 8. Kulit nampak
jantung, dan menguning
penyakit hati, 9. Telinga terasa
serta terapi berdenging
tambahan pada 10. Nyeri pada
edema serebral badan
atau edema paru. 11. Diare
12. Gangguan
pernapasan
13. Denyut jantung
menjadi cepat
14. Sulit konsentrasi,
Jenis Terapi,
Rute
No Tgl Waktu dan Indikasi Terapi Kontraindikasi Efek Samping Konsiderasi Perawat
Terapi
Dosis
4. 11 Paracetamol flash Obat analgetik 1. Hipersensitif 1. Mual. 1. Tetap perhatikan
Maret dan antipiretik terhadap 2. Sakit perut. prinsip 12 benar
2019 yang sering parasetamol 3. Kehilangan nafsu pemberin obat
digunakan untuk atau komponen- makan. 2. Perhatikan indikasi
mengatasi sakit komponen lain 4. Gatal. pemberian obat.
kepala, sakit gigi, obat di 5. Ruam. 3. Observasi efek
demam, nyeri dalamnya. 6. Sakit kepala. samping dari obat.
haid, nyeri akibat 2. Gangguan fungsi 7. Urin gelap.
trauma, migrain hati parah. 8.
dan nyeri ringan 3. Gangguang
hingga sedang fungsi ginjal
lainnya. parah.
9. 11 Ringer Laktat Digunakan untuk 1. Bayi yang baru Ekspansi volume 1. Tetap perhatikan
Maret resusitasi cairan lahir kurang dari intravaskular, prinsip 12 benar
2019 dan terapi cairan 28 hari usia sehingga pemberin obat
rumatan, 2. Gangguan ginjal menaikkan preload d 2. Perhatikan indikasi
misalnya pada 3. Retensi natrium an memperbaiki pemberian obat.
pasien syok, luka dan edema perfusi. 3. Observasi efek
Jenis Terapi,
Rute
No Tgl Waktu dan Indikasi Terapi Kontraindikasi Efek Samping Konsiderasi Perawat
Terapi
Dosis
bakar, atau 4. Terapi digitalis samping dari obat.
gangguan bersamaan
keseimbangan 5. Tingkat kalsium
elektrolit darah tinggi
6. blok AV
7. Gagal jantung
kongestif
8. Gagal jantung
terkompensasi
9. Gangguan ginjal
yang parah
10. Hiperhidrasi
ekstraseluler
14. 11 Norepinefrin untuk syok sepsis Hipersensitif 1. Bengkak dan 1. Tetap perhatikan
Maret dan kardiogenik terhadap memar di lokasi prinsip 12 benar
2019 Norepinefrin suntik pemberin obat
2. Sakit kepala 2. Perhatikan indikasi
3. Gelisah pemberian obat.
4. Gangguan irama 3. Observasi efek
jantung samping dari obat.
5. Kematian
jaringan
6. Sesak napas
Jenis Terapi,
Rute
No Tgl Waktu dan Indikasi Terapi Kontraindikasi Efek Samping Konsiderasi Perawat
Terapi
Dosis
15. 11 Ventolin Bronkospasme Hipersensitif 1. Sakit kepala dan 1. Tetap perhatikan
Maret pada asma terhadap Ventolin, pusing. prinsip 12 benar
2019 bronkial, alergi terhadap zat 2. Gangguan tidur pemberin obat
bronkitis kronis & aktif atau insomnia. 2. Perhatikan indikasi
emfisema pemberian obat.
3. Merasa nyeri
3. Observasi efek
pada otot.
samping dari obat.
4. Hidung yang
meler atau
tersumbat.
5. Mulut dan
tenggorokan
terasa kering.
6. Batuk.
7. Suara serak dan
sakit
tenggorokan
B. PATHWAYS KASUS
C. ANALISA DATA
Tanggal Data Etiologi Masalah
11 Maret Data subjektif :
2019 Tim medis mengatakan:
“Klien post luka bakar
dengan cidera inhalasi.”
Data objektif :
- Klien tampak sesak
- Ada suara napas Ketidakefektifan
tambahan (ronchi) bersihan jalan
- R : 15 x/menit napas
- Ada sputum warna
putih dan konsistensi
kental
- Klien post luka bakar
dengan cedera inhalasi
(alis dan bulu hidung
terbakar)
11 Maret Data subjektif : Luka bakar grade IIb Hambatan
2019 Tim medis mengatakan: 49,5% dan mengalami ventilasi
“Klien mengalami cidera inhalasi spontan
penurunan bernapas ↓
secara spontan.” Penurunan fungsi
pernapasan
Data objektif : ↓
- Klien tampak sesak Penggunaan otot bantu
- Klien menggunakan otot napas
bantu pernapasan ↓
- TTV : Dyspnea
TD : 154/87 mmHg ↓
P : 113 x/menit Metabolism tubuh
R : 15 x/menit meningkat
T : 38,0 °C ↓
SpO2 : 95 % Keletihan dalam
- Kesadaran di ukur bernapas
menggunakan skala
ramsay score atau skala
sedasi yaitu R6 yang
artinya tidak ada respon
11 Maret Data subjektif : Luka bakar grade IIb Kelebihan
2019 Tim medis mengatakan: 49,5% dan mengalami volume cairan
“Hasil Balance cairan cidera inhalasi
klien menunjukkan tanda ↓
postif yang artinya input Permeabilitas kapiler
lebih banyak meningkat
dibandingkan dengan ↓
output.” Cairan berpindah ke
jaringan intertisial
Data objektif :
- TTV :
TD : 154/87 mmHg
P : 113 x/menit
- Edema derajat II
- Klien mengalami luka
bakar grade IIb 49,5%
- Klien tampak sesak
- Asupan melebihi
haluran (balance cairan
+ 2.090)
- Hasil lab :
Albumin = 2,9 g/dl
Ureum = 92 mg/dl
Keratinin = 1,41 mg/dl
Natrium = 133 Meq/L
Kalium = 4,7 Meq/L
Chloride = 97 Meq/L
11 Maret Data subjektif : - Faktor Resiko: Resiko infeksi
2019 - Pertahanan tubuh
Data objektif : - primer yang tidak
adekuat (kerusakan
integritas kulit)
- Prosedur invasive