Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin
DISUSUN OLEH:
YENIE FARIDAWATI
NIM 113063J123089
telah disetujui
Menyetujui,
A. Keluhan Utama
Klien masuk RS pada tanggal 8 februari 2024 pukul 16.00 wib
dengan keluhan pingsan tak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan
tunggal, jatuh sendiri saat naik sepeda motor pukul 12.00 wib. Klien sempat
pingsan sebentar, ada keluar darah dari hidung dan mulut, kepala lecet dan
kemudian sadar sebentar hingga pukul 16.00 klien pinsan kembali dan
langsung dibawa ke RS. Riwayat DM (+) HT(+). Tanda vital RR 26 x/m,
SpO2 98 %, HR 88 x/m, BP 205/ 95 mmhg, suhu 36C
B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Menurut anak klien, klien memang terdiagnosa mengalami
peningkatan gula darah dan tekanan darah saat memeriksakan diri ke
puskesmas sejak berusia 67 thn ( 3 thn yang lalu). Klien tidak rutin
memeriksakan diri ke dokter/ puskesmas, hanya ketika ada keluhan saja. Klien
pernah menjalani operasi perforasi usus tahun 2017 di RSUD Muara Teweh.
Klien menjalani masa pemulihan selama 3 bulan. Selain itu klien tidak pernah
menderita penyakit lain.
KETERANGAN :
: Garis Keturunan
: Laki-laki
: Tinggal Serumah
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
C. Pemeriksaan fisik
1. Sistem pernafasan
Jalan nafas:
( √ ) Bersih ( ) Sumbatan
Keterangan : Klien penurunan kesadaran dan terpasang NRM
Pernafasan:
RR : 28 x/menit
SPO2 : 91%
Irama Napas : ( √ ) reguler ( ) ireguler
Suara napas : Normal
Pola Napas : ( √ ) dispnea
Penggunaan otot bantu nafas : (√ ) tidak
Terpasang NRM 15 l/m
Cupping hidung : (√ ) tidak ( ) ya
Terpasang ETT : ( √ ) tidak
Terpasang ventilator : ( √ ) tidak Keluarga Klien menolak
Irama : ( ) tidak teratur ( √ ) teratur
Kedalaman : ( ) tidak teratur ( √ ) teratur
Perkusi : ( √ ) sonor ( ) hipersonor
Suara paru : ( √ ) vesikuler
Sputum :-
Konsistensi :-
Masalah Keperawatan: Pola nafas tidak efektif
2. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer
Nadi : 112 x/menit
Tekanan darah : 160 / 66 mmHg
MAP :
Pulsasi : ( ) kuat ( √ ) lemah
( √ ) teratur ( ) tidak teratur
( ) cepat ( √ ) lambat
CRT : ( ) > 2 detik ( √ ) < 3 detik
Akral : ( ) hangat ( √ ) dingin
Suhu : 36 0C
Warna kulit : ( ) kemerahan ( √ ) pucat ( ) cyanosis
Sirkulasi Jantung
Irama : ( ) tidak teratur ( √ ) teratur
Ictus cordis : ( ) terlihat ( √ ) tidak terlihat
PMI : Tidak diperiksa
Perkusi : Tidak diperiksa
Suara Jantung : Tidak diperiksa
Kardiomegali : ( ) ya ( √ ) tidak
Gambaran EKG : Tidak diperiksa
Nyeri dada : ( √ ) tidak
JVP : ( ) meningkat (> 4cm) ( √ ) normal (< 4cm)
Perdarahan : ( √ ) tidak
MasalahKeperawatan: Tidak ada
Kekuatan otot :1 1
1 1
4. Sistem Gastrointestinal
Distensi : ( √ ) tidak ( ) ya, lingkar perut : Tidak diperiksa
Asites : ( √ ) tidak ( ) ya
Lesi : ( √ ) tidak ( ) ya
Bising Usus : 7 x/menit
Peristaltik : ( ) tidak ( √ ) ya, lama: 7 x/menit
Defekasi : ( ) tidak normal ( √ ) normal
Perkusi : ( √ ) tympani ( ) hipertympani
Hepar : ( ) membesar ( √) tidak
Limpa : ( ) membesar ( √ ) tidak
Kandung kemih : ( ) distensi ( √ ) tidak
Nyeri tekan : ( ) ya ( √ ) tidak
5. Sistem Perkemihan
Warna : ( ) bening ( √ ) kuning ( ) merah ( ) kecokelatan
Distensi : ( √ ) tidak ( ) ya
Penggunaan catheter urin : ( ) tidak ( √ ) ya
No. Catheter urin :.16
Jumlah urin :. 45 cc/ jam
MasalahKeperawatan: Tidak ada.
7. Sistem Hematologi
Perdarahan : Tidak ada
MasalahKeperawatan:Tidak ada
Kriteria Skor
Usia Lebih dari 80 tahun : 0 1
Lebih dari 60 tahun : 1
Kurang dari 60 tahun : 2
Riwayat jatuh Tidak pernah : 0 0
<1 bulan : 1
>1 bulan : 2
Pirawat sekarang : 3
Aktivitas Mandiri : 0 2
Dibantu sebagian : 1
Dibantu penuh : 2
Mobilitas Mandiri : 0 4
Dengan alat bantu berpindah : 1
Koordinasi/keseimbangan buruk : 2
Dibantu sebagian : 3
Dibantu penuh : 4
Defisit Sensori Kacamata bukan bifokal : 0 4
Kacamata bifokal : 1
Kacamata multifokal : 2
Gangguan pendengaran : 3
Katarak/Glukoma : 4
Tidak dapat melihat : 5
Kognisi Orientasi baik : 0 4
Kesulitan untuk mengerti perintah : 1
Gangguan memori : 2
Kebingungan : 3
Disorientasi : 4
Pola BAB/BAK Teratur : 0 1
Inkontinensia urin/feces : 1
Nokturia : 2
Urgensi frekuensi : 3
Pengobatan >4 jenis : 0 1
Anti hipertensi/ hipoglikemia/ antidepresan :
1
Sedasi/ psikotropika/narkotika : 2
Infus epidural/spinal : 3
Komorbiditas DM/Jantung/Stroke/ISK : 0 0
Gangguan saraf pusat/parkinson : 1
Paska bedah 0-24 jam : 2
TOTAL 17
F. Status fungsional
Aktivitas dan Mobilisasi : ( ) mandiri ( √ ) perlu bantuan
Skala Ketergantungan : ( ) mandiri ( √ ) total care ( ) patial care
Skala Aktivitas : Tingkat 4
Keterangan:
SkalaAktivitas Keterangan
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan
peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan
Catatan :
< 14 : Resiko tinggi
< 12 : Resiko sedang
>14 : Resiko rendah
- Pakaian dan pampers klien belum diganti
- Klien belum di seka/ dimandikan
G. Skala Nyeri
Nyeri :
Tidak terkaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran
1) Hasil pemeriksaan penunjang
Jenis
Hari/Tanggal Hasil Nilai Normal Analisa
Pemeriksaan
Laboratoriu
m Produksi Hb dalam tubuh
Tanggal, Hemoglobin 11,2 gr/dl 13,5-17,5 gr/dl menurun bisa disebabkan
08/02/2024 oleh anemia defisiensi
besi. Kondisi ini terjadi
karena tubuh kekurangan
zat besi yang merupakan
komponen penting untuk
menghasilkan
haemoglobin.
Gula darah 362 mg/ dl < 140 mg/ dl Klien adalah penderita
acak DM. gula darah
meningkat karena DM
tidak terkontrol
inj Terapi antasida dan Hati hati untuk Omeprazole bekerja Efek samping yang mungkin muncul Pre :
Omeprazole antiulkus pilihan untuk pasien yang menurunkan asam lambung antara lain adalah: - Mengkaji riwayat
40 mg kondisi berikut yang tidak diketahui dengan cara menghambat pemakaian obat lambung
dapat menerima peroral hipersensitif pompa proton yang Mual sebelumnya
Lemas
yaitu ulkus duodenum, terhadap obat ini. berperan besar dalam - Sebaiknya diberikan
Sakit kepala
ulkus gaster, esophagitis produksi asam lambung. Batuk pertama kali agar
ulseratif dan sindrom Selain itu, juga membantu Insomnia mencegah nyeri lambung
zollinger- Ellison. proses penyembuhan Perut kembung akibat obat selanjutnya
jaringan lambung atau Konstripasi Post :
kerongkongan yang rusak Peningkatan enzim hati - Observasi efek samping
akibat iritasi asam obat
lambung. - Observasi efek terapi obat.
Inj Ceftriaxone Obat ini merupakan Tidak dianjurkan Ceftriaxone bekerja Efek samping yang mungkin muncul Pre :
1 gr antibiotik golongan diberikan pada menghambat dinding sel antara lain adalah: - Mengkaji riwayat alergi
sefalosporin yang pasien dengan bakteri. Cara kerjanya atau hipersensitivitas
digunakan untuk kondisi : dengan mengonhibisi Bengkak area penyuntikan - Observasi apabila klien
Panas dingin
mengatasi penyait infeksi sintesis dinding sel bakteri. sedang dipasang infus
Hipersensitivitas Diare
bakteri. Batuk kalsium, atau dalam
Bayi premature
Sesak nafas pengobatan dengan
Nyeri dada walfarin, dan
Sakit tenggorokan aminoglikosida sebaiknya
tidak digunakan
bersamaan
Post :
- Observasi efek samping
obat
inj ketorolac Antinyeri yang sering Seharusnya hati-hati Ketorolac bekerja aktif Efek samping yang mungkin muncul Pre :
30 mg digunakan untuk diberikan pada klien dengan menghambat antara lain adalah: - Mengkaji riwayat alergi.
meredakan peradangan dengan diabetes produksi substansi alami - Menggunakan prinsip 12
dan nyeri mellitus, edema, tubuh yang dapat Masalah pencernaan seperti mual, benar dalam pemberian
muntah, diare, atau sembelit
penyakit ginjal, menyebabkan perdarahan obat.
Kembung
penyakit hati berat, Pusing - Menjelaskan efek samping
LSE, asma dan Sakit kepala obat.
penyakit lambung. Mengantuk Post :
Berkeringat
Telinga berdering - Observasi efek samping
obat.
- Observasi efek terapi obat.
Observasi tanda-tanda
alergi.
Inj Piracetam Pengobatan infark Hindari konsumsi Piracetam berikatan pada Beberapa efek samping yang umum Pre :
3 gr serebral Piracetam Pada kepala fosfolipid sehimgga terjadi antara lain: - kaji riwayat pemakaian
hipersensitifitas melindungi struktur ppiracetam sebelumnya.
terhadap piracetam membrane lamellar dengan Insomnia
dan gangguan ginjal membentuk kompleks obat Vertigo
berat fosfolipid. Hal tersebut Mual
berperan pada peningkatan Muntah Post :
stabilitas membrane, Agitasi
Dermatitis - Observasi efek samping
sehingga protein membrane
demam obat.
dan trans membrane dapat Observasi efek terapi obat.
mempertahankan fungsi
secara maksimal.
Parasetamol Analgetk Antipiretik yang Hindari konsumsi Sebagai analgesic, Beberapa efek samping yang umum Pre :
1000 mg berfungsi menurunkan parasetamol pada parasetamol menghambat - kaji riwayat pemakaian
(Enteral) demam serta meredakan orang yang memiliki prostaglandin dengan cara terjadi antara lain: parasetamol sebelumnya.
nyeri ringan hingga hipersensitivitas atau berperan sebagai substrat
sedang alergi parasetamol. dalam siklus peroksida Trombositopenia
enzim COX-1 dan COX-2 Leukopenia
dan menghambat Nyeri dan sensasi terbakar pada Post :
peroksinitrit yang area penyuntikan.
Mual - Observasi efek samping
merupakan activator enzim
Muntah obat.
COX. Sebagai antipiretik
Sembelit Observasi efek terapi obat.
parasetamol menghambat
peningkatan konsentrasi insomnia
prostaglandin di system
saraf pusat dan cairan
serebrospinal yang
disebabkan oleh pirogen.
N- N-acetylcysteine adalah Hindari konsumsi Dalam kasus keracunan Beberapa efek samping yang umum Pre :
acetylcysteine obat yang digunakan N-acetylcysteine parasetamol, N- terjadi antara lain: - kaji riwayat pemakaian N-
untuk mengencerkan pada orang yang acetylcysteine bekerja acetylcysteine
memiliki Mual
dahak pada beberapa dengan meningkatkan kdar sebelumnya.
hipersensitivitas Muntah
kondisi, selain itu N- atau alergi N- glutathione yaitu - Hindari pemberian
acetylcysteinejuga antioksidan yang dapat Sakit maag bersamaan dengan codeine
acetylcysteine
memiliki sifat antioksidan menetralkan senyawa Demam dan nitrogliserin
yang dapat melindungi beracun. Ruam kulit
liver darikerusakan saat Post :
terjadi keracunan
parasetamol. - Observasi efek samping
obat.
- Observasi efek terapi obat.
-
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS: Tidak dapat dinilai Cedera Kepala Pola nafas tidak efekif
DO
Kerusakan sel otak meningkat
- Penurunan Kesadaran
Meningkatkan tahanan
- Kesadaran : Koma
vaskuler sistemik dan TD
- GCS 4 : E1V1M2
Menurunkan tekanan
- Saturasi oksigen 91 %
pembuluh darah pulmonal
- RR 28 x/m
Kebocoran cairan kapiler
- Terpasang NRM 15
l/mnt Oedema paru
Difusi O2 terhambat
Oedema otak
3. DS: Tidak dapat dinilai Cedera Kepala Defisit perawatan diri :
DO: mandi dan toiletting
Kerusakan sel otak meningkat
- Penurunan Kesadaran
Gangguan autoregulasi
- Kesadaran : Koma
- Pakaian dan pampers Menurunkan aliran darah ke
otak dan O2 menurun
klien belum diganti
- Klien belum di seka/
Penurunan kesadaran
dimandikan
I. Diagnosa Keperawatan (berdasarkan SDKI)
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neurologis ( cidera kepala)
2. Risiko perfusi serebral tidak efektif dengan factor risiko cidera kepala
3. Defisit perawatan diri : mandi dan tolileting berhubungan dengan gangguan neurologis
( cidera kepala ).
II. Perencanaan (Berdasarkan SLKI dan SIKI)
Dx Kep : 1.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neurologis ( cidera
kepala)
No Tujuan & Kriteria Intervensi
masalah
1. Tujuan : 1. Kaji Pola Nafas
Pola nafas membaik 2. Kaji klien, apkah ada fraktur servikal & vertebra. Bila
dalam 1x24 jam dalam ada hindari memposisikan kepala ekstensi & hati2 dalam
Kriteria Hasil: mengatur posisi bila ada cedera vertebra.
1.Dispnea menurun 3. Pastikan jalan nafas tetap terbuka & kaji adanya sekret.
2. Frekuensi nafas Bila ada sekret segera lakukan pengisapan lendir.
membaik 4. Kaji status pernafasan kedalamannya, usaha dlm
3. Saturasi oksigen bernafas.
membaik 5. Bila tidak ada fraktur servikal berikan posisi kepala
sedikit ekstensi dan tinggikan 15 – 30 derajat.
6. Pemberian oksigen sesuai program.
Dx Kep : 2. Risiko perfusi serebral tidak efektif dengan factor risiko cidera kepala
No Tujuan & Kriteria Intervensi
masalah
1. Tujuan : 1. Tinggikan posisi kepala 15 – 30 derajat dengan posisi
Perfusi Serebral “midline.
meningkat dalam 1x24 2. Hindari hal2 yg dapat menyebabkan terjadinya
jam dalam Kriteria Hasil: peningkatan tekanan intrakranial.
1.Tingkat kesadaran 3. Pembalikan posisi dari samping ke samping
meningkat 4. Bila akan memiringkan klien, harus menghindari adanya
2. Gelisah menurun tekukan pada anggota badan, fleksi.
3. Tekanan darah sitolik 5. Berikan pelembek tinja.
dan diastolic membaik 6. Ciptakan lingkungan yang tenang
7. Pemberian obat2an sesuai program.
8. Lakukan pemasangan NGT bila indikasi untuk
mencegah aspirasi dan pemenuhan nutrisi.