Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN..

L DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BRONKOPNEUMONIA DI RUANGAN MELATI ATAS RSUD HAJJAH ANDI DEPU

OLEH : SINTIA MISEL S.KEP

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023
REKAMAN ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN UMUM
DIRUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITAS

Nama : Anak Lusianan Ruang Rawat : Melati Atas

Umur : 5 Tahun No. Rekam Medik : 16-22-69

Pendidikan :- Tgl/Jama Masuk :26 Maret 2024 , 01. 47 wita

Pekerjaan :- Tgl/Jam Pengambilan Data : 27 Maret 2024 , 13.30 wita


Suku : Mandar Diagnosa Masuk : Bronkopneumonia

Agama : Islam Cara masuk : ()Berjalan () Kursi Roda ( √) Brankar

Status perkawinan : Belum kawin Pindahan Dari : IGD

Alamat : Labuang. Campalagiang

Sumber Informasi : Orang tua dan keluarga

B. RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan Utama : Mual, munta, demam, batuk di rasakan 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan saat ini : Orang tua mengatakan anak masih batuk, sudah tidak demam, orang tua mengatakan anak malas

makan, orang tua mengatakan anak rewel

() Tidak pernah opname () Pernah opname dengan sakit : Di RS :

Pernah mendapat pengobatan : ( ) Tidak ( ) Ya

BB Sebelum Sakit : Kg Pernah Operasi : () Tidak () Pasca Operasi Hari Ke :

C. KEADAAN UMUM

Kesadaran : (√) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( ) Soporos Koma ( ) Koma

Pasien Mengerti Tentang Penyakitnya : ( ) Tidak ( ) Ya

D. KEBUTUHAN DASAR

RASA NYAMAN NYERI

- Suhu : 38.3 C
0 ( √ ) Gelisah ( ) Nyeri ( ) Skala Nyeri : (0-10)

- Gambaran nyeri : Nyeri seperti tertusuk tusuk

- Lokasi Nyeri : Frekuensi : Durasi : menit

- Respon Emosional : Lain-lain :

Masalah Keperawatan :

( ) Nyeri ( ) Hipertermia ( ) Hipotermia


NUTRISI DAN CAIRAN KEBERSIHAN PERORANGAN

- TB : 115 Cm BB : 10 kg - Kebiasaan mandi : x/hari


- Kebiasaan makan : x/hari Teratur ( ) Tidak teratur ( ) - Cuci rambut : x/hari
- Keluhan saat ini : - Kebiasaan gosok gigi : x/hari
( ) TAK (√ ) Tidak Nafsu makan (√ ) Mual ( √) - Kebersihan badan : ( ) Bersih ( ) Kotor
Muntah - Keadaan rambut : ( ) Bersih ( ) Kotor
( ) Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis - Keadaan kulit kepala : ( ) Bersih ( ) Kotor
( ) Nyeri ulu hati/salah cernah, yang berhubungan dengan - Keadaan kuku : ( ) Pendek ( ) panjang ( ) Bersih () Kotor
pasien telat makan - Keadaan vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor :
- Di sembuhkan dengan : - Keluhan saat ini : ( ) TAK ( ) Eritema ( ) gatal-gatal ( ) luka
- Pembesaran tiroid : - Integritas kulit : ( ) TAK ( ) Jaringan parut ( ) kemerahan
- Penampilan lidah : Putih Bunyi Usus : 3 x/menit ( ) laserasi ( ) userasi ( ) ekimosis ( ) lepuh ( ) Drainase
( √) terpasang Infus - Luka bakar :
(dimulai tgl : 26 Maret 2024 Jenis cairan: Asering. 14 tpm (Derajat/Persen)
Dipasang di : Tangan kiri - Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan dan
- Porsi makan yang di habiskan : belakang tubuh
- Makanan yang di sukai : - Keadaan Luka: ( ) Bersih ( ) Kotor
- Diet : tinggi kalori tinggi protein - Lain-lain
- Lain-lain : diet saring melalui oral 3 x/hari
- Kebisaan minum : 1 gelas cc/hari
Jenis : Aqua
- Turgor kulit : ( ) Kering ( ) Tidak elastic (√) Baik
- Punggung kuku : Baik Warna : Pink
Pengisian kapiler : 1 detik
- Mata cekung : ( √) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki
- Konjungtiva : Sklera :
- Edema : ( √) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki
- Terpasang infuse : ( ) Tidak (√) Ya: 14 tts/menit
di ; tangan kiri cairan : Asering 500
mg
- Lain-lain :

Masalah keperawatan : Masalah Keperawatan : tidak ada


(√ ) Defisit Nutrisi ( ) Disfungsi Motilitas ( ) Defisit Perawatan diri
Gastrointestinal ( ) Defisit Pengetahuan
( ) Diare ( ) Hipervolemia ( ) Ketidakpatuhang
( ) Berat Badan Lebih ( ) Hipovolemia ( ) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
( ) Ikterik Neonatus ( ) Obesitas ( ) Kesiapan Peningkatan Manajemenn Kesehatan
( ) Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan ( ) Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
( ) Kesiapan Peningkatan Nutrisi ( ) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
( ) Ketidakstabilan kadar Glukosa Darah ( ) Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
( ) Resiko berat badan lebih
( ) Resiko Defisit nutrisi
( ) Resiko Ketidakseimbangan cairan
( ) Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
( ) Resiko Ketidak Seimbangan Kadar Glukosa Darah
( ) Resiko Syok
ELIMINASI RESPIRASI / OKSIGENASI

- Kebisaan BAB : - x/hari BAK : - x/hari - Nadi : 170 x/menit Pernafasan : 38 x/menit
- Menggunakan laxsan : (-) tidak ( ) ya. - TD : 94/76 mmHg Bunyi Nafas : mengi
Jenis : - Sirkulasi oksigenasi : ( )TAK ( )Pusing ( ) Sianosis
- Menggunakan diuretik : ( - ) tidak ( ) ya. ( √) akral dingin ( ) clubbing finger
Jenis : - Dada : ( ) TAK ( ) retraksi dada ( ) nyeri dada
- Keluhan BAK Saai ini : ( ) berdebar-debar ( ) Deviasi trackhea
( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin ( ) disuria Bunyi jantung Normal (frekwensi : x/m
( ) Keseringan ( ) Urgensi ( ) Nocturia ( )Mur-mur ( ) gallop
- Peristaltik usus : - Riwayat penyakit : ( ) bronchitis ( )Asma
( ) tidak ada peristaltik ( ) Hiperperistaltik ( ) Tuberkulosis ( ) Empisema ( ) hipertensi ( √) demam
- Keluhan BAB saat ini : rematik ( ) flebitis ( ) kesemutan
( ) Belum pernah BAB selama di RS - Lain-lain : nafas cupimg hidung, nafas dalam, adanya sekret
- Abdomen :
Lunak/keras : keras
Massa : ( ) ada ( ) tidak ada
Ukuran/lingkar Abdomen : cm
- Terpasang kateter urine : ( ) Tidak ( -) ya
(dimulai tgl : di :
- Pengguna alkohol : Jumlah/frekwensi :
- Lain-lain : selama masuk rumah sakit hanya satu kali buang
air dan warnanya kecoklatan

Masalah keperawatan Masalah keperawatan


( ) Inkontinensia Fekal ( ) Inkontenensia Urin Berlanjut ( √) Bersihan jalan nafas tidak efektif
( ) Inkontinensia Urin Berlebih ( ) Gangguan Penyapihan Ventilator
( ) Inkontinensia Urin Fungsional ( ) Gangguan Pertukaran Gas
( ) Inkontinensia Urin Refleks ( ) Gangguan Ventilasi Spontan
( ) Inkontinensia Urin Stres ( ) Pola Nafas Tidak Efektif
( ) Inkontinensia Urine Urgensi ( ) Resiko Aspirasi
( ) Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urin
( √) Konstipasi
( ) Retensi Urin
( ) Resiko Inkontinensia Urin Urgensi
( ) Resiko Konstipasi

AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA

- Kebiasaan tidur : ( ) Malam ( ) Siang - Refleksi : (-) TAK ( ) kelumpuhan


- Lama Tidur : Malam : Jam Siang : jam - Penglihatan : ( -) TAK ( ) masalah :
- Kebiasaan tidur : - Pendengaran: ( -) TAK ( ) masalah :
- Kebiasaan tidur : ( ) tidak ( ) Ya, - Penciuman : (- ) TAK ( ) masalah :
- dipengaruhi oleh faktor : - Perabaan : ( -) TAK ( ) masalah :
- Lain-lain : - Lain-lain :
- Aktivitas waktu luang :
Aktivitas/Hoby : -
- Kesulitan bergerak : ( ) Tidak ( √) Ya
- Kekuatan otot : 4 4

- Tonus otot :
- Keluhan saat ini : : ( ) Tidak ( )Ya
( ) Nyeri Otot ( √ ) Kaku otot ( ) Lemah Otot
( √) Kelelahan ( ) Amputasi ( ) Deformitas
Kelainan bentuk ekstremitas :
- Pelaksanaan aktivitas : ( ) Mandiri ( √) Parsial ( ) Total
- Jenis aktifitas yang perlu dibantu : semua
- Lain-lain :

Masalah Keparawatan Masalah Keparawatan


( ) Gangguan Pola Tidur ( ) Resiko Injury ( ) Resiko trauma
( √ ) Gangguan Mobilitas Fisik ( ) Gannguan presepsi sensorik
( ) Disorganisasi Perilaku Bayi
( ) Intoleransi Aktivitas
( ) Keletihan
( ) Kesiapan Peningkatan Tidur
( ) Resiko Disorganisasi Perilaku Bayi
( ) Resiko Intoleransi Aktivitas

NEOROSENSORIS LINGKUNGAN KEAMANAN DAN PROTEKSI

Status Mental : Alergi / sensitivitas :

Kesadaran : ( ) mengantuk ( ) letargi ( ) stupor Perubahan system imun sebelumnya :


( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi Penyebab :

( ) halusinasi afek (gambarkan) : Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe) :

- Memori : saat ini : ( ) yang lalu : Perilaku resiko tinggi : periksa :

- Kaca mata: Transfuse darah/jumlah : Kapan :

- kontak lensa : Gambaran reaksi :


- Alat bantu dengar : ( ) tidak ( ) ya di : Riwayat cedera kecelakaan :

- Ukuran/reaksi pupil : mm ka/ki : isokor/an isokor Masalah punggung :

- Facial drop : ( ) tidak ( ) kaku kuduk ( ) tidak ( ) ya Pembesaran nodus :

- Genggaman tangan/lepas : ka/ki : postur : Kekuatan umum :

- Koordinasi :............. refleks patella ka/ki : Cara berjalan :

- Refleks tendom dalam bisep/trisep :

- Kernig sign : ( ) tidak ( ) ya

- Babinsky : ( ) tidak ( ) ya
- Chaddock : ( ) tidak ( ) ya

- Brudinsky : ( ) tidak ( ) ya

Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :

( ) Gangguan Memori ( ) Konfusi Akut ( ) Gangguan Integritas Kulit/Jaringan

( ) Gangguan Menelan ( ) Konfusi Kronis ( ) Perilaku Kekerasan

( ) Disrefleksia Otonom ( ) Perlambatan Pemulihan Pasca Bedah

( ) Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial ( ) Resiko Alergi ( ) Resiko Bunuh Diri

( ) Resiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer ( ) Resiko Cedera ( ) Resiko Cedera Pada Ibu

( ) Resiko Konfusi Akut ( ) Resiko Cedera pada Janin

( ) Resiko Gangguan Integritas Kulit/jaringan

( ) Resiko Infeksi ( ) Resiko Jatuh

( ) Resiko Luka Tekan ( ) Resiko Mutilasi Diri


( ) Resiko Perilaku Kekerasan

SIRKULASI

TD : 94/76 N: 170 P: 38 S: 38,3

Gcs : 15

Gambaran EKG :-

Masalah Keperawatan :
( ) Gangguan Sirkulasi Spontan ( ) Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan

( ) Penurunan Curah Jantung ( ) Risiko Penurunan Curah Jantung

( ) Perfusi Perifer Tidak Efektif ( ) Risiko Perdarahan

( ) Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif

( ) Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif

( ) Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif

( ) Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif

( ) Risiko Perfusi Serebral

SEKSUALITAS

- Aktif melakukan hubungan seksual : ( ) tidak () ya Pria

- Penggunaan kondom : - Gangguan Prostat :

- Masalah-masalah/kesulitan seksual : - Sirkumsisi : ( ) tidak () ya Vasektomi : () Tidak ( ) Ya

- Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat - Payudara/testis :

Wanita Tanda ( Obyektif)

- Usia menarke : Pemeriksaan :

- Thn, lamanya siklus : payudara/Penis/Testis :

- Durasi : Kulit genetalia/Lest :

- Periode menstruasi terakhir :

- Perdarahan antar periode

Masala Keperawatan :

( ) Disfungsi Seksual ( ) Pola Seksual Tidak Efektif ( ) Resiko Disfungsi Seksual

( ) Kesiapan Persalinan ( ) Resiko Kehamilan Tidak Dikehendaki


PSIKOLOGIS INTEGRITAS EGO
- Lama perkawinan : , hidup dengan: - Sosiologis : ( ) TAK ( ) menarik diri
- Masalah-masalah kesahatan/stress : ( ) komunikasi lancar ( ) komunikasi tidak lancar
- Cara mengatasi stress : ( ) afasia ( ) isolasi diri ( ) amuk
- Orang Pendukung Lain : - Perubahan bicara :
- Peran Dalam Struktur Keluarga : - Adanya laringektomi :
- Masalah-masalah Yang berhubungan Dengan - Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang
Penyakit/Kondisi : terdekat lain :
- Psikologis : ( )Tak ()gelisah ( )Takut - Spiritual : ( ) TAK
( )Sedih ( )Rendah diri ( )Hiperaktif ( ) acuh tak acuh - Kegiatan keagamaan :
( )Marah ( )Mudah Tersinggung - Lain-lain :
( ) Merasa Kurang sempurna ( ) Eurofik
( ) tidak Sabar
- Lain-lain :

Masalah keperawatan : ( ) Ansietas ( ) Berduka ( ) Distres Spriritual


( ) Gangguan Citra Tubuh ( ) Gangguan Identitas Diri ( ) Gangguan Persepsi Sensori
( ) Harga Diri Rendah Kronis ( ) Harga Diri Rendah Situsional ( ) Keputusasaan
( ) Kesiapan Peningkatan Konsep Diri ( ) Kesiapan Peningkatan Koping keluarga
( ) Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas ( ) Ketidakberdayaan ( ) Waham
( ) Ketidakmampuan Koping Keluarga ( ) Koping Defensif ( ) Koping Komunitas Tidak Efektif
( ) Koping Tidak Efektif ( ) Penurunan Koping Keluarga
( ) Penyangkalan Tidak Efektif ( ) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
( ) Resiko Distres Spriritual ( ) Resiko Harga diri Rendah Kronis
( ) Resiko Harga Diri Rendah Situasional ( ) Resiko Ketidakberdayaan ( ) Sindrom Pasca Trauma

E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN

1. Bahasa dominan (khusus) :


( ) Buta huruf : Ô Ketidakmampuan belajar khusus :
( ) Keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan :
( ) pengaturan jam besuk ( ) hak dan kewajiban klien ( ) tim / petugas yang merawat
Ô lain-lain : informasi tentang sakit yang di derita
3. Masalah yang telah dijelaskan :
Ô perawatan diri dirumah sakit ( ) obat-obatan yang diberikan Ô lain-lain :
Obat yang diresepkan (lingkari dosis yang terakhir) :

Obat Dosis Waktu Rute pemberian Tujuan

Untuk mengobati
Pycin 700 gr 8 jam iv infeksi yang disebebkan
oleh bakteri
Gentamicin 40 gr 12 jam iv Untuk mengatasi infeksi
bakteri di berbagai
bagian tubuh, mulai dari
telinga luar, mata, kulit
hingga otak

Puyer 3x1 Oral Untuk menurunkan


anak yang mengalami
sakit demam. Batuk atau
pilek.

Sanmol 16 gr 6 jam Iv untuk menghilangkan


rasa sakit serta
menurunkan demam

Meropenenm 550 mg - Iv Adalah untuk


menangani berbagai
penyakit infeksi,
bakteri, seperti
meningtis, infeksi kulit
yang parah, infeksi
organ dan lapisan perut,
atau infeksi saluran
pernafasan

Riwayat pengobatan, obat tanpa resep / obat-obatan bebas :


Obat-obatan jalanan / jamu :
Pemeriksaan fisik lengkap terakhir :
4. Factor resiko keluarga (tandai hubungan) :
Ô diabetes mellitus Ô tuberculosis Ô penyakit jantung Ô stroke Ô TD tinggi
Ô epilepsy Ô penyakit ginjal Ô kanker Ô penyakit jiwa Ô lain-lain

Masalah Keperawatan :
( ) Gangguan Interaksi Sosial ( ) Gangguan Komunikasi Verbal
( ) Gangguan Proses Keluarga ( ) Isolasi Sosial

F. DATA GENOGRAM

j

Keterangan:

: Laki-laki meninggal
: Garis perkawinan
: Perempuan meninggal
: Garis serumah
: Laki-laki : Garis keturunan
: Pasien

G. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG (diagnostic & laboratorium)


Laboratorium : jam :
Darah rutin
WBC : H 15.
PCT : L. 52
Hitung jenis
Neutrofil : H 55.4
Limposit : L 26.5
MXD : H 18.1
Denguage : positif
Woc bronkopneumonia Etiologi : Sebagai besar penyebab Patofisiologi : awalnya mikroorganisme masuk melalui
bronkopneumonia adalah mikroorganisme percikan ludah (droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran
(vurus, bakteri, jamur ) dan sebagian kecil oleh Penatalaksanaan :
pernafasan ata dan menimbulkan reaksi imonologis dari
Defenisi : Bronkopneumonia penyebab lain seperti hidrokarbon ( minyak tubuh. Reaksi ini menyebabkan peredangan, dimanan - Antibiotik (penisilin, eertomicin,
yaitu suatu peradangan pada tanah, bensin, atau sejenisnya) dan masuknya ketika terjadi peradangan tubuh dapat menyesuaikan diri kindomisin sefalosforin)
parenkim paru yang makanan, minuman, susu, isi lambung kedalam maka timbullah gejala demam pada penderita. - Terapi O2 dan IV
terlokalisir yang biasaynya saluran pernafasan (aspirasi)
- Nebulizer untuk mengencerkan
mengenai bronkiolus dan juga
dahak yang kental
mengenai alveolus
- Istirahat yang cukup
disekitarnya, yang disebabkan
- Kenutuhan nutrisi
oleh bakteri, virius, jamur, dan BRONKOPNEUMONIA
benda-benda asing

Jamur, virus, bakteri Pemeriksaan penunjang : Komplikasi :


Manifestasi klinis :
- Pemeriksaan darah - Akumulasi cairan
- Manifestasi non septik: demam, sakit kepala, Saluran pernafasan atas - Pemeriksaan sputum - Abses
iritabel, gelisah, malaise, nafasu makan kurang, - AGD - Bakteremia
keluhan gastrointensial - Kultur darah - Kematian
- Hejala umum: batuk buruk, ekspektorassi Kuman berlebih di Infeksi saluran nafas - Pemeriksaan radiologi
umum, cuping hidung, sesak, sianosis bronkua bawah
vvv
- Tanda pneumonia seperti peningkatan frekuensi
nafas, suara nafas melemah, ronchi, whezing Proses peradangan
- Tanda emplema berupa berupa perkusi pekak, Dilatasi Peningkatan suhu Edema antara
nyeri dada, kaku kuduk, nyeri abdomen pembuluh darah tubuh kapiler dan alveoli
Akumulasi sekret di bronkus

Eksudat masuk alveoli Peningkatan Edema paru


Bersihan metabolisme
Mucus di bronkus
jalan nafas Gangguan difusi gas Pengerasan dinding
tidak efektif Evaporasi meningkat
paru
Bau mulut tidak sedap
Gangguan pertukaran
gas Hipetermia Penurunan Akumulasi asam laktat
Anoreksia compliance paru

Fatique
Intake kurang suplai O2 menurun

Hipoksia Gangguan mobilitas


Defisit nutrisi
fisik
Metabolisme
anareoab meningkat
Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia
Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 26 Maret 2024

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

 Keluarga pasien mengatakan batuk  Pasien tampak gelisah


berlendir  Pasien tampak tidak mampu batuk
 Orang tua pasien mengatakan anak sesak  Terdapat suara mengi
 Orang tua pasien mengatakan kaki dan
 Pola nafas pasien berubah
tangannya dingin
 Orang tua mengatakan anak demam  Pasien tampak sesak
 Orang tua mengatakan kaku pada bagian  Warna kulit pucat dn dingin
tangan  Pasien dengan riwayat pneumonia
 Orang tua mengatakan rewel saat  Pasien teraba hangat
posisinya di ubah  Ttv
 Orang tua Pasien mengatakan tidak ada Td : 94/76
nsfsu makan N : 170
 Mual S : 38.3
 Munta P: 38
 Orang tua Pasien mengatakan hanya satu  Pasien tampak malam bergerak
kali buang air besar selama di RS  Pasien merasa takut saat bergerak dpt di lihat
 Orang tua Pasien mengatakan perut ketika di sentuh pasien menarik tangan
kembung  Pasien lemas
 Pasien tampak kaku menggerakkan badannya
 Bebart badan 10 (IMT 7,5 (kurus) )
 Bising usus hiperaktif 3x/menit
 Teraba sedikit keras pada bagian perut bawah
 Bising usus terdengar seperti gemercik
dengan durasi 3x/m
ANALISA DATA

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 26 Maret 2024

MASALAH
NO. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DS: Bersihan jalan nafas tidak
- Orang tua pasien mengatakan efektif b.d hipersekresi jalan
anak sesak Hipersekresi jalan nafas d.d batuk tidak efektif.
- Batuk berlendir nafas Tidak mampu batuk. Mengi,
DO: wheezing dan/ atau ronkhi
- Pasien tampak gelisah kering. Dipsnea. Gelisah. Pola
nafas berubah
- Pasien tampak tidak mampu
batuk
- Terdapat suara mengi
- Pola nafas pasien berubah

2. DS: Perubahan Gangguan pertukaran gas


- Orang tua pasien mengatakan alveolus-kapiler b.d perubahan alveolus-
sesak kapilerb.d dipsnea. Bunyi
- Orang tua pasien mengatakan nafas tambahan. Gelisah.
kaki dan tangannya dingin Pola nafas abnormal. Warna
DO : kulit abnormal/ pucat.
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak gelisah Kondisi klinis terkait :
- Warna kulit pucat dn dingin
pneumonia
- Pasien dengan riwayat
pneumonia
3 DS : Hipetermia b.d dehidrasi.
- Orang tua mengatakan anak Proses penyakit b.d suhu
demam Dehidrasi tubuh diatass nilai normal.
DO: Kulit terasa hangat
- Pasien teraba hangat
- Ttv
Td : 94/76
N : 170
S : 38.3
P: 38
4. DS: Gangguan mobilitas fisik b.d
 Orang tua mengatakan kaku Agen farmakologis efek agen farmakologis d.d
pada bagian tangan enggan melakukan pergerakan,
 Orang tua mengatakan rewel merasa takut saat bergerak
saat posisinya di ubah sendi kaku, kekuatan otot
DO: menurun, rentang gerak (ROM)
 Pasien tampak malam menurun, fisik lemah
bergerak
 Pasien merasa takut saat
bergerak dpt di lihat ketika di
sentuh pasien menarik tangan
 Pasien lemas
 Pasien tampak kaku
menggerakkan badannya
5. DS : Defisit nutrisi b.d berat
- Orang tua Pasien mengatakan Ketidak mampuan badan menurun minimal
tidak ada nsfsu makan menelan makanan 10% di bawah rentang ideal
d.d, nafsu makan menurun,
DO: bising usus hiperaktif
- Bebart badan 10 (IMT 7,5
(kurus) )
- Bising usus hiperaktif
3x/menit
6 DS: Ketidakkcukupan Konstipasi b.d ketidakcukupan
- Orang tua Pasien mengatakan asupan serat supan serat d.d defekasi kurang
hanya satu kali buang air besar dari 2 kali seminggu, peristaltik
selama di RS usus menurun
- Orang tua Pasien mengatakan
perut kembung
DO:
- Teraba sedikit keras pada
bagian perut bawah
- Bising usus terdengar seperti
gemercik dengan durasi 3x/m
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 26 Maret 2024

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme 26 Maret 2024 -
jalan nafas d.d batuk tidak efektif. Tidak
mampu batuk. Mengi, wheezing dan/ atau
ronkhi kering. Dipsnea. Gelisah. Pola nafas
berubah

2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan 26 Maret 2024 -


alveolus-kapiler d.d dipsnea. Bunyi nafas
tambahan. Gelisah. Pola nafas abnormal.
Warna kulit abnormal/ pucat.

Kondisi klinis terkait : pneumonia


3. Hipetermia b.d dehidrasi. Proses penyakit 26 Maret 2024 27 Maret 2024
b.d suhu tubuh diatass nilai normal. Kulit
terasa hangat
4. Gangguan mobilitas fisik b.d efek agen 26 Maret 2024
farmakologis d.d enggan melakukan
pergerakan, merasa takut saat bergerak sendi
kaku, kekuatan otot menurun, rentang gerak
(ROM) menurun, fisik lemah
5. Defisit Nutrisi b.d ketidak mampuan 26 Maret 2024
mengabsorbsi nutrisi d.d berat badan
menurun minimal 10 % di bawah rentang
ideal, nafsu makan menurun, bising usus
hiperaktif
6 Konstipasi b.d ketidakcukupan supan serat 26 Maret 2024
d.d defekasi kurang dari 2 kali seminggu,
peristaltik usus menurun
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 26 Maret 2024
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN &
KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
1. Bersihan jalan nafas Tingkat nyeri Manajemen jalan nafas
tidak efektif b.d Setelah dilakukan Observasi
spasme jalan nafas intervensi selama 3x8 jam  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
maka pola nafas nafas)
d.d batuk tidak meningkat dengan  Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling,
efektif. Tidak mampu kriteria hasil mengi, wheeing ronkhi kering )
batuk. Mengi,  Produkti sputum  Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
wheezing dan/ atau menurun Terapiutik
ronkhi kering.  Rhonchi  Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-lift
Dipsnea. Gelisah. menurun (jaw-thrust jika curiga trauma servikal )
Pola nafas berubah  Dipsnea  Posisikan semi fowle atau flower
menurun  Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Gelisah  Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
menurun  Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan
 Frekuensi nafas endotrakeal
membaik  Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep
 Pola nafas McGill
membaik  Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
 Anjurkn asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
Kalaborasi
 Kalaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik. Jika perlu
2. Gangguan Pertukaran gas Terapi oksigen
Setelah dilakukan Observasi
pertukaran gas b.d
intervensi selama 3x8 jam - Monitor kecepatan aliran oksigen
perubahan maka gangguan - Monitor posisi alat terapi oksigen
alveolus-kapilerb.d pertukaran gas meningkat - Monitor aliran oksigen secara periodik dan
dipsnea. Bunyi dengan kriteria hasil pastikan fraksi yang diberikan cukup
nafas tambahan. - Dispnea - Monitor efektifitasi terapi oksigen yang diberikan
menurun - Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
Gelisah. Pola nafas - Bunyi nafas makan
abnormal. Warna tambahan - Monitor tanda-tanda hipoventilasi
kulit abnormal/ menurun - Monitor tanda dan gejalatoksikasi oksigen dan
pucat. - Gelisah atelektassis
menurun - Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
- Pola nafas - Monitor integritas mukosa hidung akibat
Kondisi klinis membaik pemasangan oksigen
terkait : pneumonia - Warna kulit Terapiutik
membaik - Bersihkan sekret pada mulu, hidung dan trakea,
- jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Siapkan dan atau peralatan pemberian oksigen
- Berikan terapi oksigen tambahan jika perlu
- Tetap berikan oksigen ssaat pasien ditrasportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga menggunakan oksigen
di rumah
Kalaborsi
- Kalaborasi penentuan dosis oksigen
- Kalaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur

3. Hipetermia b.d Status cairan Manajemen hipovolemia


Setelah dilakukan Observasi
dehidrasi. Proses
intervensi selama 1x24 - Identifikasi penyebab hipetermia
penyakit b.d suhu jam maka kekurangan - Monitor suhu tubuh
tubuh diatass nilai volume cairan membaik - Monitor kadar elektrolit
normal. Kulit terasa dengan kriteria hasil - Monitor haluaran urine
hangat - Frekuensi nadi - Monitor komplikasi akibat hipetermia
membaik Terapiutik
- Tekanan darah - Sediakan lingkungan yang dingin
membaik - Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Intake cairan - Basahi dan kipasi permukaan tubuh
membaik - Berikan cairan oral
- Suhu tubuh - Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
membaik mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebihan
- Lakukan pendinginan eksternal
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksogen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan anjurkan tirah baring
Kalaborasi
- Kalaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

4. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Intervensi


fisik b.d efek agen intervensi selama 3x8 Pengaturan posisi
farmakologis d.d jama maka mobilitas fisik Observasi
meningkat dengan kriteria - Monitor status okisgennasi sebelum dan sesudah
enggan melakukan hasil : mengubah posisi
pergerakan, merasa - Pergerakan - Monitor alat traksi agar selalu tepat
takut saat bergerak ektermitas Terapiutik
sendi kaku, kekuatan meningkat - Tepatkan pada matras/tempat tidur terapiutik yang
otot menurun, - Kekuatan otot tepat
rentang gerak (ROM) meningkat - Tempatkan pada posisi terapiutik
menurun, fisik lemah - Rentang gerak - Tempatkan objek yang sering digunakan dalam
meningkat jangkauan
- Kelemahan fisik - Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam
menurun jangkuan
- Sediakan matras yang koko dan padat
- Atur posisi tidur yang disukai
- Atur posisi mengurangi sesak (semifowler)
- Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
- Mobilisasi dan topang baian tubuh yang cedera
dengan tepat
- Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
- Tinggikan anggota gerak 20% atau lebih di atas
level jantung
- Tinggikan tempat tidur bagian kepala
- Berikan bantal yang tepat pada bagian leher
- Berikan topangan pada area edema (mis. Bantal
dibawah lengan dan skrotum
- Posisikan untuk mempermudah ventilasi
- Motivasi melakukan ROM aktif dan pasif
- Motivasi menempatkan posisi, sesuai kebutuhan
- Hindari menempatkan pada posisi yang dapat
meninggikatkan nyeri
- Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada
luka
- Minmalkan gerakan dan tarikan saat mengubah
posisi
- Ubah posisi setiap 2 jam
- Ubah posisi dengan teknik log roll
- Pertahankan posisi dan integritas transaksi
- Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
Edukasi
- Infromasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
- Ajarkan cara menggunakan pstur yang baik dan
mekanika tubuh yang baik selama melakukan
perubahan posisi
Kalaborasi
- Kalaborasi pemberian premedikasi sebelum
mengubah posisi, jika perlu
5. Defisit Nutrisi b.d Status nutrisi Manajemen nutrisi
ketidak mampuan Setelah dilakukan Observasi
mengabsorbsi nutrisi intervensi selama 3x8 jam - Identifikasi status nutrisi
maka status nutrisi - Identifikasi alergi dan intileransi makanan
d.d berat badan membaik dengan kriteria - Identifikasi makanan yang disukai
menurun minimal 10 hasil - Identfikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
% di bawah rentang - Porsi makan - Identifikais perlunya penggunaan selang
ideal, nafsu makan yang dihabiskan nasogastrik
menurun, bising usus meningkat - Monitor asupan makanan
hiperaktif - Berat badan - Monitor berat badan
membaik - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Indek massa Terapiutik
tubuh membaik - Lakukan oral higyene sebelum makan, jika perlu
- Frekuensi - Fasilitas menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makan membaik makanan)
- Nafsu makan - Sajikan makanan secara menarik dan sushu yang
membaik sesuai
- Bising usus - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
membaik konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makanan melalui selang
nasogastrik, jiks asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Anjurkan diet yang diprogramkan
Kalaborsi
- Kalaborasi pemberin medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri, antiematik), jika perlu
- Kalaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dubutuhkan ,
jika perlu

6. Konstipasi b.d Eliminasi fekal Manajemen konstipasi


ketidakcukupan Setelah dilakukan Observasi
intervensi selama 3x8 jam - periksa tanda dan gejala konstipasi
supan serat d.d
maka konstipasi membaik - periksa pergerakan usus, karateristik usus
defekasi kurang dari dengan kriteria hasil (konsistensi, bentuk, volume, dan wrna)
2 kali seminggu,  Konrol - identifikasi faktor resiko konstipasi (mis. Obat-
peristaltik usus pengeluaran obatan, tirah baring, dan diet rendah serat)
menurun fese membaik - monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/atau
 ;peristaltik usus peritonitis
membaik Terapiutik
 Distensi - anjurkan diet tinggi serat
abdomen - lakukan masase abdomen, jika perlu
menurun - lakukan evakuasi fefes secara manual, jika perlu
- berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
- anjurkan peningkatan asupan, jika tidak ada
kontraindikasi
- latih buang air besar secara teratur
- ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
kalaborasi
- konsultasi dengan tim medis tentang
penurunan/peningkatanfrekuensi suara usus
- kalaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI PERTAMA

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 27 Maret 2024

No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1.Bersihan Hari - Memonitor bunyi nafas tambahan Tanggal 27 Maret 2024
jalan nafas pertama Hasil : setelahmelakukan pengecekan dengan Jam 09.15
tidak efektif 09.00 menggunakan stetoskop didaptkan bunyi suara S: orang tua pasien
mengatakan masih sesak
tambahan yaitu mengi
dan gelisah
- Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler
ataupun flowler O: pasien tampak lebih
Hasil : diapatkan pasien lebih bisa mengatur bisa mengatur pola
pola nafasnya naafsnya, pasientampak
lemas
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2.Gangguan 09.20 - Memonitor kecepatan aliran oksigen Tanggal 27 Maret 2024
pertukaran Hasil : setelah kalaborasi pemberian dosis oksigen Jam 09.25
gas maka diberikan sebanyak 2-4 liter sesuai dengan S: - orang tua pasien
kebutuhan pasien mengatakan sedikit lebih
- Monitor efektifitasi terapi oksigen yang diberikan tenang dari yang
Hasil : setelah dilakukan pemberian oksigen pada sebelumnya
psien didapatkan cukup efektif untuk mengatasi O: ku sedang/lemah
sesak pada pasien - Pasien tampak sesak
- Pasien tampak
menggunakan
pernafasan cuping
hidung
- Pasien tampak lemas

A: masalah belum teratasi


teratasi
P: lanjutkan intervensi
3.Hipetermia Jam 15.00 - Memonitor penyebab hipertermia Tanggal 27 Maret 2024
Hasil : setelah dikaji penyebab dari pasien Jam 15.30
mengalami suhu tubuh meningkat karena S: orang tua mengatakan
adanya infeksi atau penyakit tertentu demam pasien menurun
- Memonitor suhu tubuh setelah dilakukan kompres air
Hasil : setelah diberikan obat penurun panas hangat dan setelah diberikan
dan melakukan kompres air hangat obat penurun panas
didapatkan subu badan psien menurun yaitu O:
36.6 Selesai injeksi obat
Sanmol 16 mg
- Ttv
Td : 85/60
N: 121
S : 36.0
P : 36

A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien
4. gangguan 15: 00 - Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Tanggal 27 Maret 2024
mobilitas Hasil : pasien merasa lebih nyaman dan Jam 15.10
fisik terlihat tenang dan tidak gelisah S: orang tua mengatakan
psien tidak gelisah lagi dan
Mengatur posisi pasien dengan memberikan
sudah tertidur
terapi mika-miki untuk mencegah terjadinya O: pasien tampak tenang
luka dekubitus Gelisah menurun
Pola nafasnya membaik
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
5. defiisit 08.00 Mengidentifikasi status nutrisi Tanggal 27 Maret 2024
nutrisi - Memberikan makanan yang tinggi kalori dan Jam 08.15
tinggi protein S:orang tua pasien
Hasil :berkalaborasi dengan ahli gizi untuk mengatakan porsi makan
menetukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang yang dihabiskan 3 sendok
dubutuhkan dalam bentuk bubur makan bubur
O: ku sedang/lemah
- Pasien tampak kurus
dengan IMT 7.5
- Diet makan sedikit
tapi sering

A: masalah belum teratasi


teratasi
P: lanjutkan intervensi
Konstipasi 11.00 Memeriksa tanda dan gejala konstipasi Tanggal 27 Maret 2024
- menganjurkan diet tinggi serat Jam 12.00
hasil : pasien memberikan serat tinggi seperti S: bunyi usus tidak normal,
sayur-sayuran dan buah-buahan perut terasa penuh 2
- memeriksa pergerakan usus O: perut terapa keras
hasil : terdengar bunyi usus gemericik dalam Bunyi usus 3x/m
rentang waktu 3 x/m A: masalah belum teratasi
- mengajarkan cara mengatasi konstipasi P: pertahankan intervensi
- hasil : menganjurkan memakan makanan yang
tinggi serat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI KE DUA

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 29 Maret 2024

No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1.Bersihan 09.00 - Memonitor bunyi nafas tambahan Tanggal 27 Maret 2024
jalan nafas Hasil : setelahmelakukan pengecekan dengan Jam 09.15
tidak efektif menggunakan stetoskop didaptkan bunyi suara S: orang tua pasien
mengatakan masih sesak
tambahan yaitu mengi
dan gelisah
- Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler
ataupun flowler O: ku lemah
Hasil : diapatkan pasien lebih bisa mengatur - pasien tampak
pola nafasnya lebih bisa
mengatur pola
naafsnya, pasien
tampak lemas
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2.Gangguan 09.20 - Memonitor kecepatan aliran oksigen Tanggal 27 Maret 2024
pertukaran Hasil : setelah kalaborasi pemberian dosis oksigen Jam 09.25
gas maka diberikan sebanyak 2-4 liter sesuai dengan S: - orang tua pasien
kebutuhan pasien mengatakan sedikit lebih
- Monitor efektifitasi terapi oksigen yang diberikan tenang dari yang
Hasil : setelah dilakukan pemberian oksigen pada sebelumnya
psien didapatkan cukup efektif untuk mengatasi O: ku sedang/lemah
sesak pada pasien
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak
menggunakan
pernafasan cuping
hidung
- Pasien tampak lemas

A: masalah belum teratasi


teratasi
P: lanjutkan intervensi
4. gangguan 15: 00 - Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Tanggal 27 Maret 2024
mobilitas Hasil : pasien merasa lebih nyaman dan Jam 15.10
fisik terlihat tenang dan tidak gelisah S: orang tua mengatakan
psien tidak gelisah lagi dan
Mengatur posisi pasien dengan memberikan
sudah tertidur
terapi mika-miki untuk mencegah terjadinya O: pasien tampak tenang
luka dekubitus Gelisah menurun
Pola nafasnya membaik
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
5. defiisit 08.00 Mengidentifikasi status nutrisi Tanggal 27 Maret 2024
nutrisi - Memberikan makanan yang tinggi kalori dan Jam 08.15
tinggi protein S:orang tua pasien
Hasil :berkalaborasi dengan ahli gizi untuk mengatakan porsi makan
menetukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang yang dihabiskan 3 sendok
dubutuhkan dalam bentuk bubur makan bubur
O: ku sedang/lemah
- Pasien tampak kurus
dengan IMT 7.5
- Diet makan sedikit
tapi sering

A: masalah belum teratasi


teratasi
P: lanjutkan intervensi
6. Konstipasi 11.00 Memeriksa tanda dan gejala konstipasi Tanggal 27 Maret 2024
- menganjurkan diet tinggi serat Jam 12.00
hasil : pasien memberikan serat tinggi seperti S: bunyi usus tidak normal,
sayur-sayuran dan buah-buahan perut terasa penuh 2
- memeriksa pergerakan usus O: perut terapa keras
hasil : terdengar bunyi usus gemericik dalam Bunyi usus 3x/m
rentang waktu 3 x/m A: masalah belum teratasi
- mengajarkan cara mengatasi konstipasi P: pertahankan intervensi
- hasil : menganjurkan memakan makanan yang
tinggi serat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI KE TIGA

Nama Pasien : AN. L Dx. Medik : Bronkopneumonia


Umur : 5 Tahun Ruangan : Melati Atas
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 30 Maret 2024

No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1.Bersihan 13.00 - Memonitor bunyi nafas tambahan Tanggal 27 Maret 2024
jalan nafas Hasil : setelahmelakukan pengecekan dengan Jam 13.15
tidak efektif menggunakan stetoskop didaptkan bunyi suara S: orang tua pasien
mengatakan masih sesak
tambahan yaitu mengi
dan gelisah
- Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler
ataupun flowler O: ku lemah
Hasil : diapatkan pasien lebih bisa mengatur - pasien tampak
pola nafasnya lebih bisa
mengatur pola
naafsnya, pasien
tampak lemas
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2.Gangguan 15.00 - Memonitor kecepatan aliran oksigen Tanggal 27 Maret 2024
pertukaran Hasil : setelah kalaborasi pemberian dosis oksigen Jam 15.20
gas maka diberikan sebanyak 2-4 liter sesuai dengan S: - orang tua pasien
kebutuhan pasien mengatakan sedikit lebih
- Monitor efektifitasi terapi oksigen yang diberikan tenang dari yang
Hasil : setelah dilakukan pemberian oksigen pada sebelumnya
psien didapatkan cukup efektif untuk mengatasi O: ku sedang/lemah
sesak pada pasien - Pasien tampak sesak
- Pasien tampak
menggunakan
pernafasan cuping
hidung
- Pasien tampak lemas

A: masalah belum teratasi


teratasi
P: lanjutkan intervensi
4. gangguan 16.00 - Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Tanggal 27 Maret 2024
mobilitas Hasil : pasien merasa lebih nyaman dan Jam 16.25
fisik terlihat tenang dan tidak gelisah S: orang tua mengatakan
psien tidak gelisah lagi dan
Mengatur posisi pasien dengan memberikan
sudah tertidur
terapi mika-miki untuk mencegah terjadinya O: pasien tampak tenang
luka dekubitus Gelisah menurun
Pola nafasnya membaik
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
6. Konstipasi 18.00 Memeriksa tanda dan gejala konstipasi Tanggal 27 Maret 2024
- menganjurkan diet tinggi serat Jam 19.00
hasil : pasien memberikan serat tinggi seperti S: bunyi usus tidak normal,
sayur-sayuran dan buah-buahan perut terasa penuh 2
- memeriksa pergerakan usus O: perut terapa keras
hasil : terdengar bunyi usus gemericik dalam Bunyi usus 3x/m
rentang waktu 3 x/m A: masalah belum teratasi
- mengajarkan cara mengatasi konstipasi P: pertahankan intervensi
- hasil : menganjurkan memakan makanan yang
tinggi serat

Anda mungkin juga menyukai