Postnatal :
Ibu mengatakan anaknya meminum cairan ketuban
Inisiasi menyusu dini
Keterangan
: laki-laki
:perempuan
: pasien Laki-laki
g. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : orang tua
Hubungan dengan anggota keluarga : baik
Hubungan dengan teman sebaya :-
Pembawaan secara umum :-
Lingkungan rumah : baik
Masalah keperawatan:
BAB : normal
Konsisitensi: lendir ( - ), darah ( - ), ampas (√ ) Konstipasi ( - )
Jalan nafas: Sputum( lendir ), warna sputum (bening) konsisitensi: lendir
Batuk ( √ ) frekuensi:
Dada
Bentuk: Simetris ( √ ), Barrel chest/dada tong( ), pigeon chest/dada burung ( )
benjolan ( ), dll………………..
Paru-paru:
Inspeksi: RR 60 x/ min,
Palpasi: Normal ( √ ), ekspansi pernafasan( ), taktil fremitus( )
Perkusi: Normal/ Sonor( √ ), redup/pekak( ), hiper sonor( )
Auskultasi: irama( √ ), teratur( ),
Suara nafas: vesicular( √ ), bronkial( ), Amforik ( ), Cog Wheel Breath Sound (
) metamorphosing breath sound ( )
Suara Tambahan: Ronki ( ), pleural friction( )
Data Tambahan : pasien menglmi batuk kering dan pilek
TERAPI
Terapi Cara Dosis Golongan / Indikasi
Pemberian Jenis
Amoxilin Setiap 8 jam 3 <40 kg : Penisilin Amoxilin adalah obat
kali sehari 20-9 /Antibiotik antibiotik untuk mengatasi
penyakit akibat infeksi
bakteri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DS : ibu mengatakan anaknya Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas tidak
batuk dan pilek tidak efektif efektif bd nafas d/d batuk
DO :-Batuk kering kering dan pilek
-anak pilek
TD= -mmHg
S = 36,4
RR= 60x/menit
Sesak nafas
Cemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi jalan nafas
3. Gangguan pola tidur b/d gangguan kualitas tidur d/d mengeluh sulit tidur dan tidak
puas tidur
RENCANA KEPERAWATAN
Observasi:
- Monitor pola nafas
(frekuensi,
kedalaman, usaha
nafas)
- Monitor sputu (julah,
warna, aroma)
- Pertahankan
Setealah dilakukan tindakan kepatenan jalan
keperawatan 2x24 jam, pasien nafasdengan head-tilt
diharapkan pola nafas : dan chinn-lift (jaw-
membaik dengan krteria hasil trust jika curiga
Pola nafas - Tekanan ekspirasi trauma cervikal)
1 tidak efektif menuun - Posisikan semi
- Dispneu menurun flower atau fowler
- Frekensi nafas - Berikan minum
membaik hangat
- Kedalaman nafas - Lakukan fisioterapi
membaik dada jika perlu
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hri
jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan tehnik batuk
efektif
- Kolaboras pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik jika perlu.
2 Bersihan jalan Setelah dilakukan asuhan Manajement jalan nafas
nafas tidak keperawatan selama 2x24 jam
efektif diharapkan jalan nafas -Monitor frekuensi, irama,
meningkat dengan kriteria kedalaman dan upaya nafas
hasil: -monitor pola nafas
-batuk efekif menurun ( seperti bradipneu,
-produksi sputum menurun takipneu,
-mengi-menurun hiperventilasi,kusmaul,
-wheezing menurun cheyne sokes, biot, ataksik
-gelisah menurun -monitor adanya sumbatan
jalan nafas
-palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
-auskultasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen
-pertahankan kepatenan
jalan nafas
-posisikan sei fowler atau
flower
-jelaskan tujuan dan
prosedur hasil pemantauan
-informasikan hasil
pemantau jika perlu
Setelah dilakukan asuhan Dukungan tidur
keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan pola tidur membaik -identifikasi pola aktifitas
dengan kriteria hasil : dan tidur
-kesulitan tidur menurun -identifikasi fakor
-keluhan pola tidur berubah: pengganggu tidur (fisik
menurun atau psikologis)
-keluhan istrahat tidak cukup : -identifikasi makanan dan
menurun minuman yang
mengganggu tidur
-identitas obat tidur yang
dikonsumsi
Gangguan pola
3 Modifikasi lingkungan
tidur
-tetapkan jadwal tidur rutin
-lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
-jelaskan pentingnya tidur
selama sakit
-anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
-anjurkan menghindari
makanan dan minuman
yang mengganggu tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien :An.M Diagnosa Medis: Bronkopneumonia
Jenis kelamin :lk-lk Hari/Tanggal :
No.Kamar/Bed: 4/4 Shift : pagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi Dilanjutkan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan