Anda di halaman 1dari 18

A.

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Bersihan
Mayor Bakteri Jalan Nafas
Subjektif : Virus Tidak efektif
Parasit
Objektif : Bahan kimia
-Batuk tidak efektif
-Tidak mampu batuk Infeksi saluran
-Sputum berlebihan nafas
-Mengi, Wheezinng
dan atau ronkhi Menyerang alveoli
kering
-Mekonium dijalan Virus dan bakteri
nafas pada neonatus mengeluarkan
toksin
Gejala dan Tanda
Minor Peradangan pada
Subjektif : parenkim paru
-Dispnea
-Sulit bicara PNEUMONIA
-Ortopnea
Kerusakan pada
Objektif : memberan mucus
Gelisah alveolus
Sianosis
Bunyi nafas menurun Perkembangan
frekuensi nafas berubah adema paru dan
Pola nafas berubah esudat

Peningkatan
sekresi mukosa

Sekret menumpuk

Bersihan jalan
nafas tidak efektif
2. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Pola nafas
Mayor Bakteri tidak efektif
Subjektif : Virus
-Dispnea Parasit
Objektif : Bahan kimia
- Penggunaan otot
bantu pernafasan Infeksi saluran
- Fase ekspirasi nafas
memanjang
- Pola nafas Menyerang alveoli
abnormal (mis.
Takipnea. Virus dan bakteri
Bradipnea, mengeluarkan
hiperventilasi toksin
kussmaulcheyne-
stokes) Peradangan pada
parenkim paru
Gejala dan Tanda
Minor PNEUMONIA
Subjektif:
- Ortopnea Kerusakan pada
memberan mucus
Objektif : alveolus
Pernafasan pursed-lip
Pernapasan cuping Perkembangan
hidung adema paru dan
Diameter thoraks esudat
anterior- posterior
meningkat Mengisi alveoli
Ventilasi semenit
menurun Mengurangi luas
Kapasitas vital menurun permukaan alveoli
Tekanan ekspirasi untuk pertukaran
menurun karbondiosida dan
Tekanan inspirasi oksigen
menurun
Ekskursi dada berubah Peningkatan
sekresi mukosa

Pengembangan
paru tidak
maksimal

Sesak nafas

Pola nafas tidak


efektif
3. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Gangguan
Mayor Bakteri pertukaran
Subjektif : Virus gas
Dispnea Parasit
Objektif : Bahan kimia
- PCO2
meningkat / Infeksi saluran
menurun nafas
- PCO2 menurun
- Takikardia Menyerang alveoli
- pH arteri
meningkat/ Virus dan bakteri
menurun mengeluarkan
- Bunyi nafas toksin
tambahan
Peradangan pada
parenkim paru

Gejala dan Tanda PNEUMONIA


Minor
Subjektif : Kerusakan pada
- Pusing memberan mucus
- Penglihatan alveolus
kabur
Perkembangan
Objektif : adema paru dan
Sianosis esudat
Diaforesis
Gelisah Mengisi alveoli
Nafas cuping hidung
Pola nafas abnormal Mengurangi luas
(cepat/ lambat, permukaan alveoli
regular/irregular, dalam untuk pertukaran
/ dangkal) karbondiosida dan
Warna kulit oksigen
abnormal( (mis. Pucat
atau kebiruan) Penurunan difusi
Kesadaran menurun O2

Gangguan
pertukaran gas

4. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Hipertermia


Mayor Bakteri (D.0130)
Ds :- Virus
Do : Parasit
- Suhu tubuh di atas Bahan kimia
nilai normal Infeksi saluran
nafas
Gejala dan Tanda Menyerang alveoli
Minor Virus dan bakteri
Ds : - mengeluarkan
toksin
Do : Peradangan pada
- Kulit merah parenkim paru
- Kejang PNEUMONIA
- Tekikardi Melepaskan toksin
- Takipnea Lipoproteinsakarid
- Kulit terasa hangat a (zat pirogen)
Merangsang
hipotalamus
Menggigil
Suhu tubuh
meningkat
Hipertermia

5. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Defisit


Mayor Bakteri nutrisi
Subjektif : Virus (D.0019)
Parasit
Objektif : Bahan kimia
Berat badan menurun Infeksi saluran
minimal 10% di bawah nafas
rentang ideal Menyerang alveoli
Gejala dan Tanda Virus dan bakteri
Minor mengeluarkan
Subjektif : toksin
Cepat kenyang setelah Peradangan pada
makan parenkim paru
Kram/nyeri abdomen PNEUMONIA
Nafsu makan menurun Kerusakan pada
Objektif : memberan mucus
Bising usu hiperaktif alveolus
Otot mengunyah lemah Perkembangan
Otot menelan lemah adema paru dan
Membran mukosa pucat esudat
Sariawan Mengisi alveoli
Serum albumin turun Mengurangi luas
Rambut rontok permukaan alveoli
berlebihan untuk pertukaean
Diare karbondiosida dan
oksigen
Peningkatan
sekresi mukosa
Pengembangan
paru tidak
maksimal
Refleks mengisap
lemah
Nafsu makan
berkurang
Intake nutrisi tidak
adekuat
BB menurun
Defisit nutrisi

6. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Gangguan


Mayor Bakteri tumbuh
Ds : Virus kembang
- Parasit
Do : Bahan kimia
- Tidak mampu Infeksi saluran
melakukan nafas
keerampilan Menyerang alveoli
atau perilaku Virus dan bakteri
khas sesua usia mengeluarkan
(fisik, bahasa , toksin
motorik, Peradangan pada
psikososial) parenkim paru
- Pertumbuhan PNEUMONIA
fisik terganggu Inkosistensi respon
Gejala dan Tanda Efek
Minor ketidakmampuan
Ds : - fisik
Gangguan
tumbuh kembang
Do :
- Tidak mampu
melaukan
perawatan diri
sesuai usia
- Afek datar
- Respon sosial
lambat
- Kontak mata
terbatas
- Nafsu makan
menurun
- Lesu
- Mudah marah
- Regresi
- Pola tidur
terganggu pada
bayi.
7. Gejala dan Tanda Faktor pencetus : Intoleransi
Mayor Bakteri Aktivitas
Ds : Virus (D.0056)
- mengeluh lelah Parasit
Do : Bahan kimia
- frekuensi jantung Infeksi saluran
meningkat >20% nafas
dari kondisi Menyerang alveoli
istirahat Virus dan bakteri
Gejala dan Tanda mengeluarkan
Minor toksin
Ds : Peradangan pada
- dispenia parenkim paru
ssat/setelah PNEUMONIA
aktivitas Kerusakan pada
- merasa tidak memberan mucus
nyaman setelah alveolus
aktivitas Perkembangan
- merasa lelah adema paru dan
Do : esudat
- tekanan darah Mengisi alveoli
berubah >20% dari Mengurangi luas
kondisi istirahat permukaan alveoli
- gambaran EKG untuk pertukaean
menunjukkan karbondiosida dan
aritmia saat/setelah oksigen
aktivitas Peningkatan
- gambaran EGK sekresi mukosa
menunjukkan Pengembangan
iskemia paru tidak
- sianosis maksimal
Sesak nafas
Suplai O2 ke
jaringan menurun
ATP Menurun
Kelemahan
Intoleransi
aktivitas
NO MASALAH RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
1 Bersihan jalan nafas Bersihan Jalan Nafas (L.01001) Manajemen jalan nafas
tidak efektif (D.0001) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 (I.01011)
Bershan jalan nafas x 24 jam diharapkan Observasi :
adalah ketidamampuan Cukup 1) Monitor pola nafas
membersihan sekret Kriteria Menurun Cukup (frekuensi, kedalaman,
Sedang Meningka Meningkat
atau obstruksi jalan Hasil t usaha nafas)
nafas untuk mempertah 1 2 3 4 2) 5 Monitor bunyi nafas
Batuk
ankan jalan nafas tetap efektif
1 2 3 4 5 tambahan( mis.
paten. Produksi Gurglling, mengi,
Ditandai dengan : 1 2 3 4 5 wheezing, ronchi
sputum
Gejala dan Tanda Mengi 1 2 3 4 5 kering)
Mayor Wheezin 3) 5 Monitor
1 2 3 4
Subjektif : g sputum(jumlah, warna,
Mekoni
um
aroma)
Objektif : (pada 1 2 3 4 5
-Batuk tidak efektif neonatus Terapeutik:
-Tidak mampu batuk ) 1) Pertahankan kepatenan
-Sputum berlebihan Dipsnea 1 2 3 4 5 jalan nafas dengan head
-Mengi, Wheezinng Ortopne
1 2 3 4 5 tilt dan chin-lift(jaw
a
dan atau ronkhi Sulit trust jika curiga trauma
kering 1 2 3 4 5 cervikal)
bicara
-Mekonium dijalan Sianosis 1 2 3 4 2)5 Posisikan semi fowler
nafas pada neonatus Gelisah 1 2 3 4 5 atau flower
Frekuen 3)5 Berikan minum hangat
1 2 3 4
Gejala dan Tanda si nafas 4) Lakukan fisioterapi
Pola
Minor nafas
1 2 3 4 5 dada, jika perlu
Subjektif : 5) Lakukan penghisapan
-Dispnea lendir kurang dari 15
-Sulit bicara detik
-Ortopnea 6) Lakukan hiperosigenasi
sebelum penghisapan
Objektif : endotrakeal
Gelisah 7) Keluarkan sumbatan
Sianosis benda pada dengan
Bunyi nafas menurun forcep McGill
frekuensi nafas berubah 8) Berikan oksigen jika
Pola nafas berubah perlu

Edukasi:
1) Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika
tidaka kontraindikasi
2) Ajarkan tehnik batuk
efektif

Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian
2) bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu.

2 Pola nafas tidak efektif Pola nafas membaik (L.01004) Pemantauan


(D.0005) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 Respirasi(I.01014)
Pola nafass merupakan x 24 jam diharapkan
inspirasi dan atau Observasi
Cukup
MeningkatMonitor
- frekuensi,
ekspirasi yang tidak Kriteria Menurun Cukup Sedang Meningka
Hasil t irama, kedalaman, dan
memberikan ventilasi
1 2 3 4 5 upaya napas
adekuat. - Monitor pola napas
Ventilasi
Ditandai dengan : semenit
1 2 3 4 5 (seperti bradipnea,
Gejala dan Tanda Kapasita takipnea,
Mayor 1 2 3 4 5
s vital hiperventilasi,
Subjektif : Diamete Kussmaul, Cheyne-
-Dispnea r thoraks Stokes, Biot, ataksik0
Objektif : anterior 1 2 3 4 5- Monitor kemampuan
- batuk efektif
- Penggunaan otot posteilor
bantu pernafasan - Monitor adanya
Tekanan
1 2 3 4 5 produksi sputum
- Fase ekspirasi ekspirasi
- Monitor adanya
memanjang Tekanan
1 2 3 4 5
inspirasi sumbatan jalan napas
- Pola nafas
Dispnea 1 2 3 4 5- Palpasi kesimetrisan
abnormal (mis. ekspansi paru
Penggun
Takipnea. aan otot - Auskultasi bunyi
Bradipnea, 1 2 3 4 5
bantu napas
hiperventilasi nafas - Monitor saturasi
kussmaulcheyne- Pemanja oksigen
ngan
stokes) 1 2 3 4 5- Monitor nilai AGD
fase - Monitor hasil x-ray
ekspirasi toraks
Gejala dan Tanda ortopneu 1 2 3 4 5 Terapeutik
Minor Pernafas
- Atur interval waktu
Subjektif: an
purset-
1 2 3 4 5 pemantauan respirasi
- Ortopnea sesuai kondisi pasien
tip
Pemasan - Dokumentasikan hasil
Objektif : gan pemantauan
Pernafasan pursed-lip 1 2 3 4 5 Edukasi
cuping
Pernapasan cuping hidung - Jelaskan tujuan dan
hidung Frekuen prosedur pemantauan
Diameter thoraks si nafas 1 2 3 4 - Informasikan hasil
anterior- posterior pemantauan, jika perlu
Kedalam 5
meningkat an nafas
1 2 3 4
Ventilasi semenit Manajement jalan
ekskursi
menurun dada
1 2 3 4 nafas (I. 01011)
Kapasitas vital menurun
Tekanan ekspirasi Observasi
menurun - Monitor pola napas
(frekuensi, kedalaman,
Tekanan inspirasi
usaha napas)
menurun - Monitor bunyi napas
Ekskursi dada berubah tambahan (mis. Gurgling,
mengi, weezing, ronkhi
kering)
- Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-
tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma
cervical)
- Posisikan semi-Fowler
atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
- Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
- Lakukan hiperoksigenasi
sebelum
- Penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsepMcGill
- Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
3 Gangguan pertukaran gas Pertukaran gas (L.01003) Setelah dilakukan - Pemantauan respirasi
(D.0003) tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam (I.01014)
Gangguana pertukaran diharapkan
gas adalah Kelebihan atau Observasi
kekurangan oksigenasi - Monitor frekuensi, irama,
dan atau eleminasi kedalaman, dan upaya
karbondioksida pada napas
membran alveolus- - Monitor pola napas
kapiler. (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi,
Gejala dan Tanda Mayor kussmaul, cheyne-stokes,
Subjektif : biot, ataksik0
1. Dispnea. - Monitor kemampuan
batuk efektif
Gejalan dan Tanda Mayor - Monitor adanya produksi
Objektif : sputum
1. PCO2 meningkat / - Monitor adanya sumbatan
menurun. jalan napas
2. PO2 menurun. Cukup - Palpasi kesimetrisan
3. Takikardia. Kriteria Menurun Cukup Sedang Meningka ekspansi
Meningkat paru
4. pH arteri Hasil t - Auskultasi bunyi napas
meningkat/menurun. 1 2 3 4 -5 Monitor saturasi oksigen
5. Bunyi napas tambahan. Tingkat - Monitor nilai agd
kesadara 1 2 3 4 -5 Monitor hasil x-ray toraks
n Terapeutik
dispnea 1 2 3 4 -5 Atur interval waktu
GEJALA dan TANDA Bunyi pemantauan respirasi
nafas
MINOR 1 2 3 4 5 sesuai kondisi pasien
tambaha
Subjektif :pusing n
- Dokumentasikan hasil
Penglihatan kabur Pusing 1 2 3 4 5 pemantauan
Pengliha Edukasi
GEJALA dan TANDA tan 1 2 3 4 -5 Jelaskan tujuan dan
MINOR kabur prosedur pemantauan
Objektif : diaforesi - Informasikan hasil
1 2 3 4 5
1. Sianosis. s pemantauan, jika perlu
2. Diaforesis. gelisah 1 2 3 4 5
3. Gelisah. Nafas Terapi oksigen (I.01026)
4. Napas cuping hidung. cuping 1 2 3 4 5
5. Pola napas abnormal hidung Observasi
(cepat / lambat, PCO2 1 2 3 4 -5 Monitor kecepatan aliran
regular/iregular, PO2 1 2 3 4 5 oksigen
pH arteri 1 2 3 4
dalam/dangkal). -5 Monitor posisi alat terapi
Sianosis
6. Warna kulit abnormal 1 2 3 4 oksigen
(mis. pucat, kebiruan). Pola
- Monitor aliran oksigen
7. Kesadaran menurun. 1 2 3 4 5 secara periodic dan
nafas
Warna pastikan fraksi yang
1 2 3 4 diberikan cukup
kulit
- Monitor efektifitas terapi
oksigen (mis. Oksimetri,
analisa gas darah ), jika
perlu
- Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat
makan
- Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
- Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen dan
atelektasis
- Monitor tingkat
kecemasan akibat terapi
oksigen
- Monitor integritas mukosa
hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan secret pada
mulut, hidung dan
trachea, jika perlu
- Pertahankan kepatenan
jalan nafas
- Berikan oksigen
tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen
saat pasien ditransportasi
- Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengat tingkat mobilisasi
pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
4 Hipertermia(D.0130) Termoregulasi (L.14134)
Manajemen hipertermia
Hipertermia adalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
(I.15506)
suhu tubuh meningkat x 24 jam diharapkan termoregulasi membaik
Observasi
diatas rentang normal dengan : 1) Identifikasi penyebab
hipertermia (salah.
Keterangan : dehidrasi, lingkungan
panas, penggunaan dalam
Ditandai dengan : Kriteria Cukup Cukup kubator) .
Mening Seda 2) Monitor suhu tubuh
Gejala dan Tanda Mening menuru Monitor kadar elektrolit
Mayor kat ng 3) Monitor haluaran urin
Ds :- kat n 4) Monitor komplikasi akibat
Do : hipertermia
- Suhu tubuh di atas 1 2 3 4 Terapeutik .
nilai normal 5) Sediakan lingkungan yang
Menggigil 1 2 3 4 dingin Longgarkan atau
Gejala dan Tanda selimuti pakaian tersebut
Minor Kulit
Basahi dan kipasi
Ds : - 1 2 3 4
permukaan tubuh Berikan
merah
Do : cairan oral
- Kulit merah Kejang 1 2 3 4 6) Ganti linen setiap hari atau
- Kejang lebih sering jika mengalami
- Tekikardi Akrosianos hiperhidrosis ( kelebihan
- Takipnea 1 2 3 4 keringat)
Kulit terasa is 7) lakukan pendinginan
hangat eksternal (mis. hipotermia
atau kompres dingin pada
dahi , leher , dada , dada ,
dada ) , abdomen , aksila )
Konsumsi 8) mempersembahkan
1 2 3 4 antipiretik atau aspirin
oksigen 9) Berilkan oksigen , jika perlu
Edukasi
Piloereksia 1 2 3 4 10) Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Vasokonsti Kolaborasi
1 2 3 4 mempersem
ksi perifer bahkan cairan dan
elektrolit intravena ,
Kutis
jika perlu
1 2 3 4
memorata

Pucat 1 2 3 4

Tatikardia 1 2 3 4

Bradikardi
1 2 3 4
a

Dasat kuku
1 2 3 4
sianotik

Hipoksia 1 2 3 4

Cukup
membu seda Cukup
membu
ruk ng baik
ruk

Suhu
1 2 3 4
tubuh

Suhu kulit

Pengisian
1 2 3 4
kapiler

Ventilasi

Tekanan
1 2 3 4
darah
5. Defisit nutrisi (D.0019) Status nutrisi (L.14137) Manajemen Nutrisi

Defisit nutrisi adalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 (I.03119)

asupan nutrisi tidak x 24 jam diharapkan status nutrisi membaik - Observasi :


1) Identifikasi status nutrisi
cukup untuk memenuhi dengan : 2) Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
kebutuhan metabolisme Keterangan : 3) Identifdikasi makanan yang
disukai
Gejala dan Tanda Cuku Identifikasi
4) kebutuhan
Mayor kalori dan jenis nutrisi
Subjektif : Menu Sedan p 5) Monitor asupan makanan
Kriteria Cukup 6) Monitor berat badan
Objektif : run g Menin7) Monitor hasil pemeriksaan
Berat badan menurun Hasil laboratorium
minimal 10% di bawah gkat - Terapeutik :
rentang ideal 8) Fasilitasi menentukan
Gejala dan Tanda 1 2 3 4 pedoman diet
Minor 9) Sajikan makanan secara
Subjektif : Porsi menarik dan suhu yang
Cepat kenyang setelah sesuai
makan makanan 10) Berikan makanan tinggi
Kram/nyeri abdomen 1 2 3 4 serat
Nafsu makan menurun yang 11) Berikan makanan tinggi
Objektif : kalori dan protein
Bising usu hiperaktif dihabiskan 12) Berikan suplemen makanan,
Otot mengunyah lemah jika peru
Otot menelan lemah Kekuatan - Edukasi :
Membran mukosa pucat 1) Anjurkan posisi
Sariawan otot 1 2 3 4 duduk
Serum albumin turun 2) Ajarkan diet yang
Rambut rontok menelan diprogramkan
berlebihan
Diare Cuku
Cukup - Kolaborasi :
Menin Sedan p 3) Kolaborasi
Meningk pemberian analgetik,
gkat g menur jika perlu
at
un

1 2 3 4

Nyeri 1 2 3 4
abdomen

Sariawan 1 2 3 4

Cukup
memb sedan Cuku
membur
uruk g p baik
uk

Berat
1 2 3 4
badan

Indeks

masa
1 2 3 4
tubuh

(IMT)

Frekuensi
1 2 3 4
makan

Nafsu
1 2 3 4
makan

Bising
1 2 3 4
usus

Memberan
1 2 3 4
mukosa

Status pertubuhan membaik (L.10102) Setelah - Perawatan perkembangan


6 Gangguan tumbuh (I.10339)
kembang (D.0106)
Gangguan tumbuh Observasi
kembang adalah - Identifikasi pencapaian
tugas perkembangan anak
kondisi individu
- Identifikasi isyarat prilaku
mengalami dan fisiologis yang di
gangguan tunjukkan bayi
kemampuan Terapeutik
bertumbuh dan - Pertahankan sentuhan
berkembang sesuai seminimal mungkin pada
dengan kelompok bayi premature
usia. Status pertubuhan membaik (L.10102) Setelah - Berikan sentuhan yang
Gejala dan Tanda dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 bersifat gentle dan tidak
Mayor jam diharapkan ragu ragu
Ds : - Minimalkan nyeri
Cuku
- Minimalkan kebisingan
- Kriteria Menurun Cukup
Sedan p
Meningkat
g Meni ruangan
Do : Hasil
ngkat - Pertahankan lingkungan
- Tidak mampu yang mendukung
1 2 3 4 5
melakukan Berat perkembangan optimal
keerampilan badan - Motivasi anak berinteraksi
1 2 3 4 5
atau perilaku sesuai dengan anak lain
khas sesua usia usia Edukasi
(fisik, bahasa , Panjang/ - Jelaskan tujuan dan
tinggi prosedur ambulasi
motorik,
badan 1 2 3 4 5
psikososial) sesuai
- Pertumbuhan Promosi perkembangan
usia
anak (I.10340)
fisik terganggu Lingkar
1 2 3 4 5
Gejala dan Tanda kepala
Kecepat Observasi
Minor - Identifikasi kebutuhan
an
Ds : - pertamb khusu anak dengan teman
1 2 3 4 5
ahan sebaya
berat Terapeutik
Do : badan - Fasilitasi hub anak dengan
- Tidak mampu Kecepat teman sebaya
melaukan an - Dukung anak berinteraksi
pertamb
perawatan diri dengan anak lain
ahan 1 2 3 4 5
sesuai usia - Dukung anak
panjang/
- Afek datar tinggi mengekspresikan
- Respon sosial badan perasaannya secara positif
Indeks - Dukung anak dalam
lambat
masa 1 2 3 4 5 bermimpi atau berfantasi
- Kontak mata
tubuh - Dukung partisipasi anak di
terbatas Asupan sekolah, ekstrakurikuler
- Nafsu makan 1 2 3 4 5
nutrisi dan aktivitas komunitas
menurun - Berikan mainan yang
- Lesu sesuai dengan usia anak
- Mudah marah - Bacakan dongeng/ cerita
- Regresi untuk anak
Pola - Sediakan kesempatan dan
tidur terganggu alat alat untuk
pada bayi. menggambar, melukis dan
mewarnai
- Sediakan mainan berupa
puzzle dan maze
Edukasi
- Jelaskan anama nama
benda obyek yang ada di
lingkungan sekitar
- Ajarakan pengasuh
milestones perkembangan
dan prilaku yang dibentuk
- Ajarkan sikap kooperatif,
bukan kompetisi diantara
anak
- Ajarkan anak cara meminta
bantuan dari anak lain, jika
perlu
- Ajarkan teknik asertif pada
anak dan remaja
- Demonstrasikan kegiatan
yang meningkatkan
perkembangan pada
pengasuh
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling,
jika perlu
7. Intoleransi aktivitas Toleransi aktivitas (L.05047) Manajemen energi

(D.0056) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 (I.05178)

Intoleransi aktivitas x 24 jam diharapkan toleransi meningkat dengan : - Observasi :


1) Identifikasi gangguan fungsi
adalah ketidakcukupan Keterangan : tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
energi untuk melakukan Cuk 2) Monitor kelelahan fisik dan
emosional
aktivitas sehari-hari up 3) Monitor pola dan jam tidur
Menu Sedan 4) Menin
Monitor lokasi dan
Gejala dan Tanda Kriteria Cukup Men ketidaknyamanan selama
run g melakukan aktivitas
Mayor Hasil ingk - Terapeutik :
5) Sediakan lingkungan
Subjektif : at nyaman dan rendah stimulus
6) Lakukan latihan rentang
Mengeluh lelah 1 2 3 4 gerak pasif dan aktif
Objektif : 7) Berikan aktivitas distraksi
Frekuensi yang menenangkan
Frekuensi jantung 1 2 3 4 - Edukasi :
meningkat >20% dari nadi 1) Anjurkan tirah
kondisi istirahat baring
Gejala dan Tanda Saturasi 2) Anjurkan
1 2 3 4 melakukan aktivitas
Minor oksigen secara bertahap
3) Ajarkan strategi
Subjektif : Kekuatan koping untuk
mengurangi
Dispnea saat atau tubuh 1 2 3 4 kelelahan
setelah aktivitas
Merasa tidak nyaman bagian atas
setelah beraktivitas - Kolaborasi :
Merasa lemah Kekuatan 1 2 3 4 4) Kolaborasi
Objektif : pemberian
tubuh farmakologi, jika
Tekanan darah berubah perlu
>20% dari kondisi bagian
istirahat bawah Terapi Aktivitas (I.05186)
Gambaran EKG
menunjukan aritmia Cuk - Observas
saat/ setelah aktivitas Cukup 1) Identifikasi defisit
Gambaran EKG Menin Sedan up tingkat aktivitas
menunjukan iskemia Meningk 2) Identifikasi kemampuan
Sianosis gkat g men berpartisipasi dalam
at aktivitas tertentu
urun 3) Indetifikasi sumber
daya untuk aktivitas
1 2 3 4 yang diinginkan
4) Identifikasi strategi
Keluhan meningkat partisipasi
1 2 3 4 dalam aktivitas
lelah 5) Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis,
Dispnea bekerja) dan waktu
luang
saat 1 2 3 4 6) Monitir respon
emosional, fisik
aktivitas sosial,dan spiritual
terhadap aktivitas
Sipnea - Terapeutik
7) Fasilitasi fokus pada
setelah 1 2 3 4 kemampuan, bukan
defisit yang dialami
aktivitas 8) Sepakat komitmen
untuk meningkatkan
Perasaan frekuensi dan rentang
1 2 3 4 aktivitas
lemah 9) Fasilitasi memilih
aktivitas
Cukup Cuk
memb sedan memb
membur up
uruk g
uk baik

Warna
1 2 3 4
kulit

Tekanan
1 2 3 4
darah

Frekuensi
1 2 3 4
napas

Anda mungkin juga menyukai