Kasus Types Fiks
Kasus Types Fiks
Disusun Oleh:
Santri Handayani
22222067
CI Pembimbing:
Msy. Fitrinda Meifitasari, S. Kep, Ners
I. IDENTITAS
1. Identitas penderita
Pendidikan : s1 Pendidikan
Pekerjaan :
Alamat : Jl.pancasila
Pendidikan : s1 Pendidikan
Pekerjaan : Guru
II. ANAMNESIS
Aloanamnesa dengan :
Sejak 7 hari sebelum masuk Rumah Sakit, anak mulai panas, tidak
angsur meningkat setiap harinya. Oleh ibunya, anak diberi obat penurun
panas, panas turun beberapa saat setelah minum obat, namun kemudian
malam hari dan tidak begitu panas pada pagi dan siang hari. Pada waktu
malam hari penderita tekadang mengigau, tidak berkeringat dan tidak ada
kejang. Kurang lebih 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit, anak mengeluh
nyeri di daerah ulu hati, anak juga mengalami mual dan muntah, serta
tidak ada buang air besar hingga masuk Rumah Sakit. Muntah sering,
dengan frekuensi 2 hingga 4 kali dalam sehari. Isi muntahan berupa air
yang diminum, dan terkadang berisi apa yang dimakan. Nafsu makan anak
menurun sejak terjadinya demam, namun minum masih kuat. Buang air
kecil normal seperti biasa, berwarna kuning muda, dan tidak ada sakit
waktu buang air kecil. Anak tidak ada mengeluh nyeri otot atau nyeri
Riwayat antenatal :
Riwayat natal :
Lingkar kepala : -
Penolong :
Tempat :
Riwayat neonatal :
5. Riwayat perkembangan :
Tiarap :
Merangkak :
Duduk :
Berdiri :
Berjalan :
Saat ini :
6. Riwayat imunisasi
8. Riwayat keluarga :
Ikhtisar keturunan : (Gambar skema keluarga dan beri tanda keluarga yang
Ibu, 30 tahun
Ayah, 35 tahun
Pasien
Susunan keluarga
Anak tinggal bersama kedua orang tua di sebuah rumah yang berada
GCS : E4 – M6 – V5
2. Pengukuran
Tanda vital:Tensi :
Suhu : 36,7 OC
Berat badan : 10 kg
Panjang/tinggi badan : 78 cm
Lingkar kepala : -
Kelembaban : Cukup
Lain-lain : -
4. Kepala : Bentuk :
Lain-lain : -
Rambut : Warna : Hitam
Lain-lain : -
Pupil : Diameter : 3 mm / 3 mm
Simetris : Isokor
Kornea : Jernih
Serumen : Minimal
Lain-lain : -
Mulut : Bentuk : Simetris
Gigi-geligi : susu
Pucat / tidak
Tremor / tidak
Kotor / tidak
kemerahan
5. Leher :
6. Toraks :
wheezing
b. Jantung :
Suara dasar : -
Punctum max : -
Penyebaran : -
7. Abdomen :
Lain-lain : -
Ukuran : -
Lokasi : -
Permukaan : -
Konsistensi : -
8. Ekstremitas :
Neurologis
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Normal Normal Normal Normal
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Normal Normal Normal Normal
Klonus - - - -
Reflek fisiologis + + + +
Reflek patologis - - - -
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal
Tanda meningeal - - - -
Urin : -
Feses : -
V. RESUME
Berat badan : 10 kg
Pemeriksaan Fisik
Tensi : mmHg
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 35,7 OC
Mulut : Mukosa bibir basah dan merah muda, oral thrush (+)
VI. DIAGNOSA
- Istirahat total
- IVFD kaen 1B
- Diet lunak, rendah serat, tidak merangsang, tinggi kalori, tinggi protein.
VIII. PENCEGAHAN
- Imunisasi aktif
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi
2. Nyeri b.d proses inflamasi
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia ( mual & muntah)
program
2 Nyeri b.d proses Setelah dilakukan tindakan a.monitor KU
inflamasi keperawatan selama 2x24 b.kaji tingkat nyeri intensitas dan skala nyeri
jam diharapkan nyeri c.jelaskan penyebab nyeri
berkurang,dengan KH: d.ajarkan teknik distraksi relaksasi(nafas
Skala nyeri menjadi 3 dalam)
Pasien nampak lebih rileks e.posisikan pasien senyaman mungkin
Pasien mampu mengontrol f.kolaborasi dengan tim medis pemberian obat
nyeri
analgesik
3 Resiko nutrisi Setelah dilakukan tindakan Kaji pola dan kebiasaan makan
kurang dari keperawatan selama 2 x 24
Observasi adanya muntah
kebutuhan b.d jam kebutuhan nutrisi
anoreksia ( mual, adekuat dengan kriteria Menganjurkan keluarga untuk memberi
muntah) hasil ;pasien tidak muntah
makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
3. Porsi makan yang
disediakan habis tidak merangsang produksi asam (biskuit)
Memberikan terapi pemberian cairan dan
nutrisi sesuai program
Memberikan terapi pemberian anti emetik
sesuai program
1. IMPLEMENTASI
1. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi
Tgl Implementasi Respon pasien Ttd
-Mengukur tanda – tanda vital 1. S: 37,80 C, N: 100x/m,
R:20x/m.
-Memantau aktifitas kejang
-Menganjurkan keluarga untuk 2. Pasien tidak mengalami
memberikan sedikit minum tapi kejang
3. Klien sedikit-sedikit mau
sering
minum
-Memberikan kompres hangat
-Memberikan terapi sesuai 4. Pasien dikompres pake air
hangat
program 5. Terapi diberikan
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia ( mual, muntah)
2. EVALUASI