Disusun Oleh:
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2022-2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada anak-anak dengan kelainan jantung bawaan dan 20% lesi yang
terisolasi (VSD murni tanpa disertai kelainan jantung bawaan yang lain).
Ukuran dari defek ini bervariasi, mulai dari sebesar pin sampai
sinistra menjadi satu. Defek ini paling banyak ditemukan pada pars
Penanganan.
VSD selama 50 tahun ini berkembang sangat pesat baik dari segi
ini terbentuk sangat diperlukan. Maka tulisan ini akan mengkaji VSD dari
(lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel
kiri. (Heni et al, 2001; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA, 2014)
dinding pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke
bawaan yang paling umum ditemukan (Junadi, 1982; Prema R, 2013; AHA,
2014).
lubang pada septum interventrikuler. Lubang tersebut dapat hanya satu atau
janin dalam kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke
kanan ataupun sebaliknya. VSD yaitu defek yang biasanya terjadi pada septum
pars membranaseum dan terletak di bawah katup aorta kadang defek terjadi
bawah cincin katup aorta maupun pulmonal. Keadaan ini disebut “doubly
commited vsd”. VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula multiple yang
disebut “swiss cheese vsd” (Gray, Dawkins, Simpson, & Morgan, 2013).
B. Etiologi
Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum terpisah, seiring
tersebut normalnya terbentuk. Akan tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk
belum dapat diketahui secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang
Ibu alkoholisme
arteriosus, Tetralogi Fallot. Kelainan ini lebih banyak dijumpai pada usia
2014).
C. Patofisiologi
kiri ke kanan. Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah
pulmoner.
vascular paru atau menunjukkan adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk
penutupan defek tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia ideal untuk
a. Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising pada VSD tipe
sebelum S2.
b. Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya
c. Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3
bulan, penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat
anak akan terganggu dan sering menderita batuk disertai demam (Webb
E. Klasifikasi
F. Gambaran klinis
VSD kecil
a. Biasanya asimptomatik
sedikit meningkat
VSD sedang
c. Defek 5- 10 mm
f. Takipneu
c. Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal
G. Pemeriksaan fisik
VSD kecil
sedang bunyi jantung II agak keras. Intensitas bising derajat III s/d
VI.
VSD besar
al, 2011)
ventrikel
a. Endokarditis infektif
2011)
J. Penatalaksanaan
b. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat
ditunggu sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat
pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau
ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan dapat
atau operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis
mengalami arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi
beban yang berat sekali dan akhirnya akan mengalami dekompensasi. Bila
K. Prognosis
sangat berkurang pada pasien berusia lebih dari 2 tahun dan umumnya tidak
et al, 2011).
Kesimpulan Dan Saran
sering terjadi mencapai angka 30%. Kelainan jantung bawaan (kongenital) ini
adanya hubungan aliran darah antara ventrikel kanan dan kiri. Penyebab pasti dari
munculnya kelainan ini masih idiopatik. Faktor etiologi yang berperan hingga kini
tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah kaya
oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan. Gejala klinis muncul sesuai
Demikian pula dengan pemeriksaan dsar fisik akan ditemukan kondisi yang
berbeda antara defek septum kecil dan besar. Pemeriksaan penunjang dan
diagnostik yang dapat dilakukan antara lain kateterisasi jantung, EKG dan foto
toraks, maupun uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial (PTT)
yang tidak terkendali. Proses penyembuhan bisa terjadi secara spontan, namun
tindakan operatif jarang diperlukan untuk tindakan paliatif. Pada kasus kongestif
AHA (2014).
https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-
congenital-heart-defects/ventricular-septal-defect-vsd
Kesehatan Anak Ed. III Jilid 2 Editor: Arif Mansjoer, et al. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI hal.445-447
Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (2009). Ilmu Penyakit Dalam Ed.
Prema R (2013). Ventricular septal defect.http://emedicine.medscape.com/
disease. In: Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braunwald's
Gray, H., Dawkins, K., Simpson, I., & Morgan, J. (2013). Cardiologi . Jakarta :
Erlangga .