Definisi
Defek septum ventrikel atau VSD (ventricular septal defect) adalah
adanya lubang abnormal antara ventrikel kanan dan kiri yang terjadi ketika
dinding antara kedua ventrikel gagal menutup secara sempurna selama masa
gestasi(masa kehamilan). Defek ini adalah defek congenital jantung yang
paling sering terjadi. Ukuran defek menentukan keparahan gejala (Corwin,
2009).
Defek septum ventrikel adalah kelainan jantung bawaan berupa tidak
terbentuknya septum antara ventrikel jantung kiri dan kanan sehingga antara
keduanya terdapat lubang (tunggal dan multiple) yang saling menghubungkan.
Defek ini bisa muncul sebagai kelainan tunggal (berdiri sendiri) atau muncul
bersama dengan malformasi congenital kardial lainnya, misalnya stenosis
pulmonal, duktus arteriosus persisten, koarktasio aorta, tetralogi Fallot,
transposisi arteri-arteri besar, atresia pulmonal, dan lain-lain (Wahab, 2009).
VSD (ventricular septal defect) merupakan bentuk CHD (Congenital
Heart Disease) yang paling banyak ditemukan, merupakan lubang abnormal
antara ventrikel kiri dan kanan (Muscari, 2005).
Jadi dapat disimpulkan bahwa VSD (ventricular septal defect) adalah
kelainan jantung bawaan dimana septum/dinding antara ventrikel kanan dan
kiri tidak terbentuk/tidak menutup secara sempurna selama masa kehamilan
sehingga terdapat lubang abnormal diantara kedua ventrikel. Defek ini
merupakan defek yang paling sering terjadi.
2. Epidemiologi
Insidens penyakit jantung bawaan (PJB) berkisar antara 6 sampai 10 per
1.000 kelahiran hidup (rata-rata 8 per 1.000 kelahiran hidup). PJB
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu PJB non-sianotik dan sianotik.
Jumlah pasien PJB non-sianotik berkisar 3-4 kali PJB sianotik. Dari yang nonsianotik, kelainan defek septum ventrikel (ventricular septal defect, VSD)
merupakan kelainan terbanyak, yaitu antara seperempat sampai sepertiga dari
seluruh angka kejadian PJB.
Ventrikel septum defect merupakan kelainan jantung bawaan yang
tersering dijumpai, yaitu 33% dari seluruh kelainan jantung bawaan.
Tergantung pada umur anak yang diperiksa dan jenis pemeriksaan, angka
berkisar 1-7 per 1000 kelahiran hidup diketahui sebagai insidens defek sekat
ventrikel. Defek septum ventrikel sering terjadi pada bayi premature dan pada
mereka yang berat badan lahir rendah dengan laporan insidensi setinggi 7,06
per 1000 kelahiran premature hidup. Angka kejadian ini rendah pada dewasa
karena defek septum ini dapat menutup secara spontan pada 25-40% saat umur
pasien 2 tahun, 90% pada saat umur 10 tahun
Kasus ini sering ditemukan pada anak Indonesia. Salah satunya
disebabkan karena masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis
kemiskinan sehingga saat hamil, tak bisa memenuhi kebutuhan asupan gizi dan
dengan lingkungan hidup yang sehat. VSD terjadi pada 1,5 3,5 dari 1000
kelahiran hidup dan sekitar 20-25% dari seluruh angka kejadian kelainan
jantung kongenital. Umumnya lubang terjadi pada daerah membranosa (70%)
dan muscular (20%) dari septum.
3. Etiologi
VSD terjadi karena kegagalan penyatuan atau kurang berkembangnya
komponen atau bagian dari septum interventricularis jantung (terutama pars
membranacea). Perkembangan ini terjadi pada hari ke-24 sampai ke-28 masa
kehamilan. Kegagalan gen NKX2.5 dapat menyebabkan penyakit ini.
Meningkatnya
penggunaan
alkohol
dan
obat-obatan
terlarang
telah
5. Patofisiologi
Faktor Eksogen
Peningkatan
volume dan
tekanan
ventrikel kanan
Faktor Endogen
Kehamilan bulan pertama
Tidak diketahui
Penurunan volume
dan tekanan
ventrikel kiri
Pertumbuhan jantung
Peningkatan tekanan
pemb. darah paru
Resistensi vaskuler
pulmonal
Penurunan curah
jantung
Pertumbuhan jantung terganggu
Sekat antara ventrikel tidak sempurna
Peningkat
an
pengisian
atrium kiri
utk capai
Penurun
an
volume
darah
sistemik
Resistensi
vaskuler
paru
meningkat
VSD
Percampuran darah dari ventrikel kiri ke kanan
Peningkatan tekanan
ventrikel kanan
Peningkat
an
tekanan
atrium kiri
O2 ke
jaringan
berkuran
g
(hipokse
mia)
Sesak
Sianosis
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan
pertukaran gas
Ketidak-efektifan
pola napas
Hipoksia
Kelemahan
Resiko
cidera
6. Manifestasi Klinis
Pasien dengan ASD ringan umumnya tidak menimbulkan keluhan.
Sepuluh persen dari bayi baru lahir dengan VSD yang besar akan menimbulkan
gejala klinis dini seperti takipnue (napas cepat), tidak kuat menyusu, gagal
tumbuh, gagal jantung kongestif, dan infeksi saluran pernapasan berulang.
Gejala klinis menurut ukuran VSD
1. VSD Kecil
Intoleransi
aktivitas
Biasanya asimptomatik
Defek kecil 1-5 mm
Tidak ada gangguan tumbuh kembang
Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising peristaltic yang
menjalar ke seluruh tubuh pericardium dan berakhir pada waktu distolik
Pada minggu kedua atau tiga simptom mulai timbul akan tetapi gagal
jantung biasanya baru timbul setelah minggu ke enam dan sering
didahului infeksi saluran nafas bagian bawah
Pada bayi, tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak
sianosis karena kekurangan oksigen akibat gangguan pernafasan
Gangguan tumbuh kembang
Terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kanan dan kiri
Pembesaran jantung nyata dengan conus pulmonalis yang tampak
menonjol,
pembuluh
darah
hillus
membesar
dan
peningkatan
terletak
pada
ketinggian
septum ventrikel tepat berada di bawah katup tersebut (dalam keadaan normal,
katup pulmonal lebih tinggi daripada katup aorta, sehingga pada defek
perimembran lubang terletak tepat di bawah katup aorta namun jauh dari
katup pulmonal).
3. Defek Arterioventrikuler
Disebabkan karena kekurangan komponen endikardial dari septum interve
ntrikuler.
4. Muskuler
Bila lubang terletak di daerah septum muskularis interventrikularis.
Terjadi dibagian manapun dari septum otot.
Adanya lubang pada septum interventrikularis memungkinkan terjadinya a
liran darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan oleh karena gradien tekanan v
entrikel kanan lebih besar dari ventrikel kiri, sehingga aliran darah ke paru ber
tambah.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Langkah
Diagnostik
(Health
Technology
Assessment
Indonesia
A. Farmakologi
1. Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak
dengan defek septum ventrikular dan gagal jantung kronik berat.
2. Dopamin (intropin) memiliki efek inotropik positif pada miokard,
menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan
sistolik serta tekanan nadi, sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada
tekanan diastolik, digunakan untuk mengobati gangguan hemodinamika
yang
disebabkan
bedah
jantung
terbuka
(dosis
diatur
untuk
B. Non Farmakologi:
1. Pemberian nutrisi yang adekuat: anak dengan defek besar lelah saat
makan, untuk mengatasinya:
a. Pemberian makanan kalori tinggi atau ASI.
b. Pemberian makanan melalui pipa nasogastrik untuk mengurangi
kelelahan karena mengisap susu botol atau ASI.
2. Penatalaksanaan bedah: Perbaikan defek septum ventricular
Perbaikan dini lebih disukai jika defeknya besar. Bayi dengan gagal
jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan lengkap atau paliatif
dalam bentuk pengikatan atau penyatuan arteri pulmoner jika mereka
tidak dapat distabilkan secara medis. Karena kerusakan yang ireversibel
akibat penyakit vaskular paru, pembedahan hendaknya tidak ditunda
sampai melewati usia pra sekolah atau jika terdapat resistensi vaskular
pulmoner progresif.
Dilakukan sternotomi median dan bypass kardiopulmoner, dengan
penggunaan hipotermia pada beberapa bayi. Untuk defek membranosa
pada bagian atas septum, insisi atrium kanan memungkinkan dokter
bedahnya memperbaiki defek itu dengan bekerja melalui katup trikuspid.
Jika tidak, diperlukan ventrikulotomi kanan atau kiri. Umumnya Dacron
atau penambal perikard diletakkan di atas lesi, meskipun penjahitan
9. Pencegahan
Pencegahan terjadinya kelainan dapat dilakukan dengan memiliki kehamilan
yang sehat. Tindakannya:
a. Dapatkan perawatan prenatal dini, bahkan sebelum hamil
Berhenti merokok, kurangi stress.
b. Diet seimbang
Selama masa kehamilan ibu menjaga asupan gizi dengan baik. Sertakan
suplemen vitamin yang mengandung folat, juga batasi kafein.
c. Olahraga secara teratur
d. Menghindari risiko
Termasuk zat berbahaya seperti alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, hindari sinar-x, hot tub, dan sauna.
e. Menghindari infeksi
Pastikan menerima vaksinasi sebelum hamil. Beberapa infeksi berbahaya
bagi janin yang sedang berkembang. Setiap wanita yang merencanakan
untuk hamil, sebaiknya menjalani vaksinasi rubella.
f. Menjaga diabetes di bawah kontrol
g. Kehamilan tidak terjadi diatas usia 40 tahun.
10. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu:
1. Endokarditis
pada
pasien
stadium
akhir
penyakit
keganasan
5. Syndrome Eisenmenger
Eisenmenger syndrome adalah suatu kondisi yang mempengaruhi
aliran darah dari jantung ke paru-paru pada beberapa bayi yang memiliki
masalah structural jantung.
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VSD
1. Pengkajian
Ventrikel Septal Defek (VDS)
Kardiovaskular
a. Ringan : terdengan murmur holosistolik pada batas sternum bawah kiri.
b. Sedang sampai berat : murmur holosistolik (sama seperti terdapat
kelainan ringan), tanda gagal jantung(takipnea, takikardia, kegelisahan,
peningkatan tekanan vena sentral, peningkatan berat badan, penurunan
haluaran urin, diaphoresis), kegagalan untuk berkembang, pembesaran
3. Perencanaan
1. Dx. 1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan
Kriteria hasil
: -
oral adekuat
-
Intervensi :
a) Kaji apakah pasien mendapat masukan oral
R/ Masukan oral yang adekuat dapat menunjukkan adanya perbaikan
nutrisi
b) Berikan makanan lembek / cair
Kriteria hasil
: -
Intervensi :
a) Kaji adanya sianosis
R/ Mengetahui adanya sianosis atau tidak pada pasien sehingga dapat
dilakukan tindakan yang tepat
b) Batasi aktivitas pasien
R/ Aktivitas pasien dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
c) Berikan terapi O2 pada pasien
R/ Apabila kebutuhan O2 terpenuhi maka sianosis dapat diatasi
d) Kaji kapiler refill pada pasien
Kriteria hasil
: -
4. Implementasi
Implementasi keperawatan disusun sesuai dengan rencana keperawatan.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan dibuat berdasarkan dari rencana tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, C. L. dan
Jakarta: EGC.
Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta : EGC.
Hayes, Peter. 1997. Buku Saku Diagnosis Dan Terapi. Jakarta: EGC.
Health Technology Assessment Indonesia Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2007. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan Tanpa
Bedah.
Mayoclinic.
2011.
Ventricular
septal
defect
(VSD)
(Online)
JC,
Galovich
J.
2010.
Ventricular
septal
defect
(Online)
Sri Endah R. 2011. Hubungan antara defek septum ventrikel dengan status gizi
(Online) www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q=754
Wahab, A. S. 2009. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital Yang Tidak
Sianotik. Jakarta: EGC.