Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN ANAK II

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN


VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
 DEFINISI
Ventricular Septal Defect (VSD) atau defek septum ventrikel adalah defek yang
terjadi pada septum ventricularis, dinding yang memisahkan ventriculus dextra
dengan sinistra. Defek ini muncul secara kongenital akibat septum interventriculare
tidak menutup dengan sempurna selama perkembangan embrio.
 ETIOLOGI
a. Faktor prenatal (faktor eksogen):
1. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
2. Ibu alkoholisme
3. Umur ibu lebih dari 40 tahun
b. Faktor genetik (faktor endogen)
1. Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
2. Ayah/ibu menderita PJB
3. Kelainan kromosom misalnya sindrom down
 PATOFISIOLOGI VSD

Biasanya, sisi kiri jantung hanya memompa darah ke tubuh, dan sisi kanan
jantung hanya memompa darah ke paru-paru. Pada anak dengan VSD, darah dapat
bergerak melintasi lubang dari ruang pompa kiri (ventrikel kiri) ke ruang pompa
kanan (ventrikel kanan) dan keluar ke arteri paru-paru. Jika VSD besar, darah ekstra
yang dipompa ke arteri paru-paru membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih
keras.
Perubahan fisiologis yang terjadi akibat adanya defek di septum ventriculare
adalah tergantung ukuran defek dan tahanan vaskular paru. Aliran darah ke paru-paru
akan meningkat setelah kelahiran sebagai respon menurunnya tahanan vaskular paru
akibat mengembangnya paru-paru dan terpaparnya alveoli oleh oksigen. Jika
defeknya berukuran besar, aliran darah ke paru-paru akan meningkat dibandingkan
aliran darah sistemik diikuti regresi sel otot polos arteri intrapulmonalis. Perubahan
ini berhubungan dengan munculnya gejala setelah kelahiran bayi aterm berumur 4-6
minggu atau awal dua minggu pertama pada kelahiran bayi prematur (Spicer et al.,
2014) dalam (Wardana, 2017).
PATHWAY VSD
 MANIFESTASI KLINIS VSD

a. Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising pada VSD tipe ini bukan
pansistolik, tapi biasanya berupa bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
b. Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-
kadang penderita mengeluh lekas lelah., sering mendapat infeksi pada paru
sehingga sering menderita batuk.
c. Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan,
penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat.
Kadang-kadang anak kelihatan sedikit sianosis
d. Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas cepat, berkeringat
banyak dan tidak kuat menghisap susu. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan
terganggu dan sering menderita batuk disertai demam (Webb GD et al, 2011;
Prema R, 2013; AHA, 2014).
 KLASIFIKASI VSD
a. Perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang terletak di daerah pars
membranaceae septum interventricularis,
b. Subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah septum infundibuler
dan sebagian dari batas defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan
katup pulmonal,
c. Muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis interventrikularis
(PDPDI, 2009)
 PEMERIKSAAN FISIK VSD

a. VSD kecil
• Palpasi: Impuls ventrikel kiri jelas pada apeks kordis. Biasanya teraba getaran
bising pada SIC III dan IV kiri.
• Auskultasi: Bunyi jantung biasanya normal dan untuk defek sedang bunyi jantung
II agak keras. Intensitas bising derajat III s/d VI.
a. VSD besar
• Inspeksi: Pertumbuhan badan jelas terhambat, pucat dan banyak keringat
bercucuran. Ujung-ujung jadi hiperemik.
• Palpasi: Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran bising pada dinding
dada.
• Auskultasi: Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks dan sering
diikuti ‘click’ sebagai akibat terbukanya katup pulmonal dengan kekuatan pada
pangkal arteria pulmonalis yang melebar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG VSD KOMPLIKASI VSD

 Kateterisasi jantung menunjukkan  Gagal jantung kronik


adanya hubungan abnormal antar  Endokarditis infektif
ventrikel

 Penyakit vaskular paru progresif
EKG dan foto toraks
 Hitung darah lengkap  Kerusakan sistem konduksi ventrikel
 Uji masa protrombin (PT) dan masa
trombboplastin parsial (PTT)
 PENATALAKSANAAN VSD

a. Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan.
Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
b. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai
umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil.
c. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen: biasanya pada
keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam pengobatannya menggunakan
digitalis.
d. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen: operasi paliatif atau operasi
koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami
arteriosklerosis.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Data Subjektif
1) Identitas pasien : nama, nomor RM, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
asuransi kesehatan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor registrasi, serta
diagnose medis
2) Riwayat Kesehatan : Keluhan utama, Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat kesehatan
keluarga
3) Riwayat kesehatan dahulu : Prenatal History, Intra natal, Riwayat Neonatus
a. Data Objektif
1) Keadaan umum
2) Tanda Tanda Vital
3) Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. D.0008 Penurunan Curah Jantung b.d perubahan afterload


2. D0019 Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
3. D.0077 Nyeri Akut b.d agen cedera fisik (prosedur operasi)
4. D.0142 Risiko Infeksi b.d efek prosedur invasif
5. D.0056 Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
6. D.0106 Gangguan Tumbuh Kembang b.d efek ketidakmampuan fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai