Anda di halaman 1dari 14

PAPER METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN, LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DAN


RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN

OLEH:

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2023
1. JENIS PENELITIAN

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan, tujuan,


dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan
tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar
(basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian
pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan
tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi
metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik. (Sugiyono, 2013)

Gay (1977) dalam (Sugiyono, 2013) menyatakan bahwa sebenarnya sulit


untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara
terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan
kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya
dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat.
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah- masalah praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk
memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian
terapan.

Jujun S. Suriasumantri (1985) dalam (Sugiyono, 2013) menyatakan bahwa


penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan
pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan
penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
kehidupan praktis.

Dalam bidang pendidikan, Borg and Gall (1988) dalam (Sugiyono, 2013)
menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and
development R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan merupakan "jembatan" antara penelitian
dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research), di
mana penelitian dasar bertujuan untuk "to discover new knowledge about
fundamental phenomena" dan applied research bertujuan untuk
menemukan pengetahuan yang secara: praktis dapat diaplikasikan.
Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan
produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.

Berdasarkan Penelitian dasar (basic


tujuan penelitian reasearch)

Penelitian dan
pengenbangan (research
and development R&D)
Macam Metode
Penelitian
Penelitian terapan
(applied research)

Berdasarkan Penelitian eksperimen


kealamiahan
penelitian Penelitian survey

Penelitian naturalistik

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian dapat bibedakan menjadi


2 yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2013)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2013)

Selanjutnya untuk memahami secara lebih jelas dan rinci tentang metode
kualitatif, maka perlu memahami perbedaan antar kedua metode tersebut.
Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dengan
cara membandingkan antara kedua metode tersebut. (Sugiyono, 2013)

No. Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


1. A. Desain A. Desain
1. Spesifik, jelas, rinci 1. Umum
2. Ditentukan secara mantap 2. Fleksibel
sejak awal 3. Berkembang, dan muncul
3. Menjadi pegangan langkah dalam proses penelitian.2
demi langkah

2. B. Tujuan B. Tujuan
1. Menunjukkan hubungan 1. Menemukan pola
antar variabel hubungan yang bersifat
2. Menguji teori interaktif
3. Mencari generalisasi 2. Menemukan teori
yang mempunyai nilai 3. menggambarkan realitas
prediktif yang kompleks
4. memperoleh pemahaman
makna

3. C. Teknik pengumpulan C. Teknik pengumpulan


data data
1. Kuisioner 1. Participant observation
2. Observasi dan 2. In depth interview
wawancara terstruktur 3. Dokumentasi
4. Tringulasi

4. D. Instrumen penelitian D. Instrument penelitian


1. Test, angket, 1. Peneliti sebagai instrument
wawancara terstruktur (human instrument)
2. Instrument yang telah 2. Buku catatan, tape
terstandar recorder, camera,
handycam, dll

5. E. Data E. Data
1. Kuantitatif 1. Deskriptif kualitatif
2. Hasil pengukuran 2. Dokumen pribadi, catatan
variabel yang diperoleh lapangan, ucapan dan
dioperasinalkan dengan tindakan responden,
menggunakan dokumen dll
instrumen

6. F. Sampel F. Sampel/sumber data


1. Besar 1. Kecil
2. Representatif 2. Tidak representatif
3. Sedapat mungkin 3. Purposive, snowball
random 4. Berkembang selama proses
4. Ditentukan sejak awal penelitian

7. G. Analisis G. Sampel/sumber data


1. Setelah selesai 1. Terus menerus sejak awal
pengumpulan data sampai akhir penelitian
2. Deduktif 2. Induktif
3. Menggunakan statistik 3. Mencari pola, model, tema,
untuk menguji hipotesis dan teori

8. H. Hubungan dengan H. Hubungan dengan


responden responden
1. Dibuat berjarak, bahkan 1. Empati, akrab supaya
sering tanpa kontak memperoleh pemahaman
supaya objektif yang mendalam
2. Kedudukan peneliti 2. Kedudukan sama bahkan
lebih tinggi dari sebagai guru, konsultan
responden 3. Jangka lama, sampai
3. Jangka pendek sampai datanya jenuh dan dapat
hipotesis dapat ditemukan hipotesis atau
dibuktikan teori
9. I. Usulan desain I. Usulan desain
1. Luas dan rinci 1. Singkat, umum bersifat
2. Literartur yang sementara
berhubungan dengan 2. Literatur yang digunakan
masalah, dan variabel bersifat sementara, tidak
yang diteliti menjadi pegangan utama
3. Prosedur yang spesifik 3. Prosedur bersifat umum,
dan rinci langkah- seperti akan merencanakan
langkahnya tour/piknik
4. Masalah dirumuskan 4. Masalah bersifat sementara
dengan spesifik dan dan akan ditemukan setelah
jelas studi pendahuluan
5. Hipotesis dirumuskan 5. Tidak dirumuskann
dengan jelas hipotesis, karena justru
6. Ditulis secara rinci dan akan menemukan hipotesis
jelas sebelum terjun ke 6. Fokus penelitian ditetapkan
lapangan setelah diperoleh data awal
dari lapangan
10. J. Kapan penelitian J. Kapan penelitian
dianggap selesai? dianggap selesai?
Setelah semua kegiatan yang Setelah tidak ada data yang
direncanakan dapat dianggap baru/jenuh
diselesaikan

11. K. Kepercayaan K. Kepercayaan terhadap


terhadap hasil hasil penelitian
penelitian Pengujian kredibilitas,
Pengujian validitas dan depenabilitas, proses dan hasil
realiabilitas instrumen penelitian

2. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

a. Pemilihan tema, topik dan judul penelitian


Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang
telaah yang akan dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu)
Topik Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik)
Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian :
1. Daya tarik bagi peneliti
2. Ada kemampuan utuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik)
3. Data dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data)
4. Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan
pemecahan masalah-masalah praktis)

Judul Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam


ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian

Dalam membuat judul penelitian :

1. Singkat, jelas dan logis


2. Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya
3. Tampak ruang lingkup obyek penelitiannya (populasi/sampel)
4. Berkaitan dengan tema dan topik penelitian
b. Identifikasi kebutuhan obyektif (latar belakang) penelitian
Memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian. Dalam mendeskripsikan kebutuhan obyektif/latar
belakang penelitian ini perlu dipaparkan :
1. Fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat ini
2. Apa arti pentingnya penelitian yang akan dilakukan
3. Bagaimana kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan dan
tuntutan perkembangan di masa yang akan datang
4. Hal-hal strategis yang akan dicapai berkaitan dengan dilakukannya
penelitian tersebut
c. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
Identifikasi masalah adalah upaya untuk melakukan pencarian dan
pendataan masalah-masalah yang akan dibahas
Pencarian masalah dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah :
1. Bacaan
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah : Seminar, Diskusi, Lokakarya dll
5. Pernyataan Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi

Setelah masalah-masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa


semua masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu
dipilih salah satu atau beberapa masalah yang paling baik dan layak untuk
diteliti. Pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2
arah :

1. Dari Arah Masalahnya, Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah


masalah atau sudut obyektifnya atau nilai penelitiannya. Apakah
penelitian memberikan sumbangan kepada pengembangan dan
penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis
2. Dari Arah Penelitinya, Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan
kesesuaian penelitinya menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana,
kemampuan keilmuan.
Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan
tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda sebab
masalah tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar : pengajuan teori
dan hipotesis, pengumpulan data, pemilihan metode analisis dan
penarikan kesimpulan.

Teknik merumuskan masalah :

1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan


2. Singkat, jelas dan padat
3. Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya
metode pemecahannya
d. Studi Pustaka/Telaah Teori
Ada 2 macam studi pustaka yang dilakukan yaitu studi pustaka induktif
dan studi pustaka deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang
bermakna untuk menjaga keaslian penelitian dan bermanfaat, bagi peneliti
untuk menjadi kekinian topik penelitian. Kajian ini diperoleh dari jurnal,
proseding, seminar, makalah dan lain sebagainya. Pada kajian dapat
diketahui, perkembangan penelitian, batas-batas dan kekurangan penelitian
terdahulu. Disamping itu dapat, diketahui perkembangan metode mutakhir
yang pernah dilakukan peneliti lain. Kajian deduktif membangun
konseptual, yang mana fenomena-fenomena atau parameter yang relevan
disistematika, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan sehingga bersifat
umum. Kajian deduktif merupakan landasan teori yang dipakai sebagai
acuan untuk memecahkan masalah penelitian.
e. Perumusan hipotesa
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap maslah penelitian. Secara
teknis hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai
mengenai keadaan parameter yang akan diuji. Secara implisit, hipotesis
juga menyatakan prediksi atau dugaan.
Perlu diingat bahwa tidak semua penelitian harus berangkat dari keinginan
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan kata lain, tidak
semua penelitian mengandung eksploratif misalnya, dilakukan orientasi
masalah dan dilakukan langkah-langkah tertentu, salah satu tujuannya
adalah justru untuk menggali dan melahirkan hipotesis. Maka kalau
demikian langkah perumusan hipotesis bukan pada langkah ketiga
melainkan pada langkah kesimpulan. Dimana dalam kesimpulan
dirumuskan adanya hipotesis yang mempunyai empat persyaratan.
f. Identifikasi variabel dan data penelitian
Variabel-variabel yang akan diteliti harus didefinisikan secara operasional,
yaitu definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang
dapat diamati (di observasi), sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti
terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
Cara menyusun definisi operasional tersebut ada tiga macam :
1. Definisi yang penyusunannya berdasarkan atas kegiatan-kegiatan
(operations) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi.
Contoh : Lapar adalah dalam keadaan individu yang timbul setelah ia tidak
makan selama 24 jam.
2. Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana hal yanh didefinisikan itu
beroperasi.
Contoh : Orang yang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya
dalam memecahkan masalah, kemampuanya tinggi dalam menggunakan
bahasa dan bilangan.
3. Definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan
itu nampak.
Contoh : Orang cerdas adalah orang yang mempunyai ingatan baik,
mempunyai perbedaharaan kata luas, mempunyai kemampuan berfikir
baik.
g. Pemilihan alat pengumpul data
Kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengumpul datanya
(instrumennya). Karena itu instrumen harus itu digarap sangat cermat,
karenanya harus memiliki persyaratan:
1. Valid atau jitu atau sahih, artinya instrumen harus menunjukan sejauh
manakah ia mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Realibel, atau ejek, artinya instrumen memiliki daya keterandalan apakah
ia dilakukan dalam waktu yang lain yang berulang-ulang dalam kondisi
yang sama kepada subyek yang sama harus menghasilkan hal yang hampir
sama atau bahkan tetap sama.
3. Obyektif, atau terbuka artinya penggunan instrumen (alat) pengumpulan
data, tidak mempengaruhi pengumpulannya (orang) dan obyek (yang
diteliti).
Instrumen (alat) pengumpulan data tersebut ada yang dibuat oleh peneliti
ada juga yang sudah distandarkan. Instrumen yang disusun peneliti sendiri
harus diupayakan memenuhi ketiga syarat tersebut, sedang instrumen yang
terstandar sudah memiliki ketiga persyaratan tersebut.
h. Penentuan sampling
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah
proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang
ada. Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 1995
& Nursalam, 2008) dalam (Sugiyono, 2021). Cara pengambilan sampel
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: probability sampling dan
nonprobability sampling.
i. Pengumpulan data, Pengolahan dan analisis data
Setelah data terkumpul, dalam pengolahan data, yang pertama-tama
dilakukan adalah: menguji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Untuk data
kuantitatif sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau gambar
untuk memudahkan pengolahannya. Peyajian data dalam tabel atau grafik
tersebut akan menuntun memudahkan kerja pada langkah-langkah
selanjutnya.
Setelah data diolah lalu dianalisis, menganalisis data merupakan langkah
yang sangat kitik dalam penelitian. Penelitian harus memastikan teknik
analisis mana yang akan dipilih. Teknik analisis seperti yang telah
direncanakan dalam langkah rancangan penelitian harus ditinjau lagi
ketepatannya dengan data yang telah terkumpul sesuai dengan tujuannya.
Pada dasarnya ada dua macam teknik analisis data yang lazim digunakan,
yaitu teknik statistik dan non statistik. Dari hasil analisis data tersebut di
atas akan dapat ditarik kesimpulan.
j. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau
memahami makna/arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan,alur sebab akibat
atau proposisi.
k. Penyusunan laporan penelitian
Langkah ini adalah langkah terakhir dari seluruh proses penelitian.
Laporan merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan
itu syarat keterbukan ilmu pengetahun dan penelitian dapat dipenuhi.
Melalui laporan itu ilmuwan dapat memahami menilai dan kalau perlu ikut
menguji kembali hasil-hasil penelitian itu dan dengan demikian
pemecahan masalahnya mengalami pemantapan dan kemajuan.

3. RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN

Penjabaran lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan akan dibagi


menjadi 6 lingkup masalah penelitian, meliputi: (1) Ilmu Keperawatan
Dasar dan Manajemen Keperawatan, (2) Ilmu Keperawatan Anak, (3) Ilmu
Keperawatan Maternitas, (4) Ilmu Keperawatan Medikal-Bedah dan
Gawat Darurat, (5) Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa, serta (6) Ilmu
Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik. (Nursalam, 2013)

a. Ilmu Keperawatan Dasar dan Manjemen Keperawatan


Fokus masalah penelitian ilmu keperawatan dasar adalah
(1) Pengembangan konsep dan teori keperawatan;
(2) Kebutuhan dasar manusia (sebab tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia) melalui pendekatan proses keperawatan, yang
meliputi faktor-faktor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan,
mekanisme fisiopatobiologis, dan masalah- masalah yang sering
terjadi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia;
(3) Pendidikan keperawatan;
(4) Manajemen keperawatan; dan
(5) Peran organisasi profesi (Persatuan Perawat Nasional Indonesia
—PPNI) (Nursalam, 2013)
b. Ilmu Keperawatan Anak
Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan anak didasarkan
pada filosofi keperawatan anak yang menekankan pada masalah
biopsikososial anak akibat hospitalisasi dan peran keluarga dalam
asuhan keperawatan anak (Wong, 1995) dalam (Nursalam, 2013)
c. Ilmu Keperawatan Maternitas
Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan maternitas
difokuskan pada wanita pada masa pranatal, natal, pascalahir, dan
gangguan reproduksi yang sering terjadi pada wanita.
d. Ilmu Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat
Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medikal bedah
difokuskan pada asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan. Topik masalah didasarkan pada gangguan sistem
tubuh yang umum terjadi pada klien dewasa.
e. Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa
Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan jiwa ditujukan pada
seluruh komponen, meliputi klien, keluarga, dan masyarakat serta
pengembangan model asuhan keperawatan kesehatan jiwa mulai
dari upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. (Barkway,
2009; Muir Cochrane, Barkway, Nizette, 2010) dalam (Nursalam,
2015)
f. Ilmu Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik
Lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas adalah
pengkajian tentang kondisi kesehatan dari suatu masyarakat, yang
meliputi: pemeliharaan kesehatan di masyarakat, peran serta
masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan,
pendekatan multisektoral, dan pengembangan penggunaan
teknologi tepat guna untuk masyarakat. (Nursalam, 2013)
Daftar Pustaka

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian (Tim Editor
Salemba Medika (ed.); 2nd ed.). Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
In Salemba Medika.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif dan R&D. In Alfabeta
(Issue 465).
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kulaitatif, dan
R&D, dan Penelitian Pendidikan). In Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai