Anda di halaman 1dari 22

SELAMAT DATANG DI PRESENTASI KELOMPOK I

Mata Kuliah Metode Penelitian

METODE PENELITIAN NATURALISTIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
ANGGOTA KELOPOK
I DOSEN PENGAMPU: Dr. H. Saefudin, M. Si

1. Chika Putri Faritzah H 2105451

2. Nisrina Nur Rahmi 2105631

3. Ridho Ilafi Sukma 2105381

Siti Tahany Rifa Faidah 2105635


4.
METODE PENELITIAN NATURALISTIK

01 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah penelitian metode merupakan
hal yang penting. Salah satu metode ilmiah
adalah metode penelitian naturalistik.Metode
penelitian naturalistik adalah teori yang
menerima “nature” (alam) sebagai
Dalam penelitian naturalisme yang bersifat holistik, keseluruhan realitas. Penelitian naturalistik
jumlah teori yang harus dimiliki peneliti naturalistik disebut juga penelitian kualitatif, yaitu
jauh lebih banyak dibandingkan penelitian diarahkan untuk mengetahui kondisi objek
kuantitatif karena harus disesuaikan dengan
fenomena yang berkembang di lapangan. Peneliti alamiah yang membedakan dari kuantitatif.
naturalistik akan lebih profesional kalau menguasai
semua teori sehingga wawasannya lebih luas, dan
dapat menjadi instrumen penelitian yang baik. Teori
bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal
untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih
luas dan mendalam.
02 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan 2. Apa karakteristik penelitian


penelitian naturalistik? naturalisme ?

3. Bagimana Teknik Penelitian Naturalistik ?


03 TUJUAN 04 MANFAAT
1. untuk mengetahui 1. Dapat memahami
pengertian penelitian tentang metode penelitian
naturalistik naturalistik

2. untuk mengetahui 2. Sebagai bahan referensi


karakteristik penelitian dan bacaan yang berkaitan
naturalistik dengan metode penelitian.

3. untuk mengetahui teknik


penelitian naturalistik
Penelitian Naturalistik

Sebelum abad ke-19, paham


positivisme

SEJARAH Fase blurred genres (1970-1986), yaitu fase ketiga


dalam sejarah perkembangan penelitian kualitatif.
Fase ini diwarnai dengan pendekatan post-positivisme
dan naturalisme

Pada fase ini terjadi perubahan besar dalam ruang


lingkup, orientasi dan paradigma penelitian dan
para periset kualitatif
Secara definisi naturalisme berasal dari kata “nature” (alam) sebagai
Pengertian keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan
bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh
manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu.

1. Hakikat kenyataan: Kenyataan 2. Hubungan peneliti dan objek


sebagai sesuatu yang berdimensi Paradigma yang diteliti: Peneliti dan objek
jamak, utuh/suatu kesatuan, dan yang diteliti saling berinteraksi
berubah/open-ended. dalam proses penelitian.

Kemungkinan hubungan
sebab-akibat: setiap keutuhan
berada dalam keadaan
3. Kemungkinan memengaruhi secara bersama-
generalisasi: hanya waktu sama sehingga sukar
dan konteks yang mengikat membedakan mana sebab dan
hipotesis kerja yang mana akibat.
dimungkinkan.
5. Peranan nilai: inkuirinya terikat nilai.
Penelitian Naturalistik

Istilah Naturalistik ini mempunyai ciri yang menonjol pada cara pengamatan dan pengumpulan datanya
yang dilakukan dalam latar/ setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subyek yang diteliti
(sebagaimana adanya). Penelitian naturalistik disebut juga sebagai penelitian kualitatif, yaitu diarahkan
untuk mengetahui kondisi obyek alamiah yang membedakannya dari penelitian kuantitatif
Secara sederhana naturalistik dapat didefinisikan sebagai inkuiri yang
dilakukan dalam latar/setting alamiah dengan menggunakan metode yang
alamiah pula.
Sedangkan paradigma definisi sosial (social defenition) menekankan hakikat
kenyataan sosial yang didasarkan pada definisi subyektif dan penilaiannya.
Struktur sosial menunjuk pada definisi bersama yang dimiliki individu yang
berhubungan dengan bentuk-bentuk yang cocok dan menghubungkan satu
sama lain. Tindakan-tindakan individu serta pola-pola interaksinya
dibimbing oleh definisi bersama dan dikonstruksikan melalui proses
interaksi.
Perbedaan Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif
Ciri :
1. Instrumen : peneliti sebagai
instrument
2. Data : deskriptif, dokumen pribadi,
catatan lapangan
3. Analisis : terus menerus sejak awal
sampai akhir, mencari pola, model,
tema
4. Hubungan dengan respden : akrab,
kedudukan sama
5. Sedikit tanpa literatur
6. Pendekatan umum
7. Masalah yang diduga relevan
8. Tidak ada hipotesis
9. Fokus penelitian sering ditulis
setelah data dikumpulkan dari
lapangan
Tujuan Penelitian Naturalistik

Tujuan penelitian naturalistik adalah untuk mengetahui aktualitas, realitas sosial dan persepsi manusia
melalui pengakuan mereka yang mungkin tidak dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran formal atau
pertanyaan penelitian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Para peneliti naturalistik meyakini bahwa
untuk memahami gejala sosial yang paling tepat adalah apabila mereka mampu memperoleh fakta
pendukung yang sumbernya berasal dari persepsi dan ungkapan dari para pelaku itu sendiri.
Karakteristik Metode
Penelitian Naturalistik
Menurut Danuri (2009)

1. 7.
Berlatar Analisis
Alamiah data
2. 3. 4. 5.
6. secara
Manusia Teori dari dasar Adanya Sampel secara
Data induktif
Sebagao (grounded batas, fokus porposive
Instrumen theory) deskriptif
Proses Penelitian Naturalistik
2. Tahap Pekerjaan  3. Tahap analisis data
1. Tahap Pra Lapangan Lapangan

1) Menyusun rancangan penelitian 1) Memahami latar penelitian dan 1. Analisis Model Miles dan
2) Penentuan Lokasi Penelitian persiapan diri Huberman
2) Memasuki lapangan 2. Analisis Model Spradley
3) Mengurus perizinan
3) Berperan serta sambil 3. Meningkatkan Keabsahan Hasil
4) Menjajaki dan menilai lapangan mengumpulkan data Penelitian
5) Memilih dan memanfaatkan
informan
6) Perlengkapan penelitian
7) Persoalan etika penelitian
 4. Pelaporan
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Naturalistik

1. Observasi

2.Wawancara

3.Kuesioner (angket)
Participant Observation (observasi berperan serta)
dan non Participant Observation.

1). Participant observation


(observasi berperan serta)
2). Non participant observation
Peneliti dalam observasi terlibat dalam
(observasi non partisipan)
kegiatan sehari-hari narasumber yang
sedang diamati atau yang digunakan
Peneliti tidak terlibat dalam kegiatan
sebagai sumber data penelitian. Sambil
sehari-hari narasumber dan hanya
melakukan pengamatan, peneliti ikut
sebagai pengamat independen.
melakukan apa yang dikerjakan sumber
Pengumpulan data dengan observasi
data dan ikut merasakan suka dukanya.
non partisipan tidak mendapatkan data
Observasi partisipan ini, data yang
yang mendalam, dan tidak sampai pada
diperoleh akan lebih lengkap, tajam,
tingkat makna.
terpercaya dan sampai mengetahui
pada tingkat mana dari setiap perilaku
yang nampak.
Wawancara
1). Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai
2). Wawancara tidak terstruktur
teknik pengumpulan data bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi
Wawancara tidak terstruktur adalah
apa yang akan diperoleh. Proses wawancara
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
selain harus membawa instrumen sebagai
menggunakan pedoman wawancara yang telah
pedoman untuk wawancara, peneliti juga
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
dapat menggunakan alat bantu seperti tape
pengumpulan datanya. Peneliti belum
recorder, gambar, brosur dan materi lain yang
mengetahui secara pasti data apa yang akan
dapat membantu pelaksanaan wawancara
diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
menjadi lancar. Peneliti terlebih dahulu telah
mendengarkan apa yang diceritakan oleh
menyiapkan instrumen penelitian berupa
respoden.
pertanyaan- pertanyaan tertulis yang
alternative jawabannya telah disiapkan.
Kuisioner (Angket)
Berikut ini prinsip-prinsip
penulisan angket

1) Isi dan tujuan pertanyaan harus disusun dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi
untuk mengukur variabel yang diteliti.
2) Bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden.
3) Tipe pertanyaan dalam angket terbuka dan bentuknya dapat menggunakan kalimat postif atau
negatif. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan
jawabannya dalam bentuk uraian, sedangkan pertayaan tertutup adalah pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif
jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
4) Pertanyaan dalam angket jangan mendua sehingga tidak menyulitkan responden dalam
memberikan jawaban.
5) Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya tidak mengajukan pertanyaan yang
memerlukan jawaban dengan berpikir berat.
Contoh Penelitian Naturalistik

a. Judul Penelitian:
Pemanfaatan Situs Kesultanan Deli Dalam Pembelajaran
Sejarah Lokal Berbasis Multikultural (Penelitian
naturalistik inquiri di SMA Panca Budi Medan)
b. Tujuan Penelitian :
1) Memperoleh gambaran proses pembelajaran
2) Sejarah lokal berbasis Multikultural dengan
3) Memanfaatkan situs Kesultanan Deli di SMA Panca Budi
Medan.
Contoh Penelitian Naturalistik

c. Metode :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif naturalistik. Penelitian
kualitatif (Qualitative Reaseach) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap kepercayaan, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.
Peneliti tidak melakukan rekayasa atau treatment apapun terhadap siswa, guru, kelas, situs sejarah. Artinya
peneliti bersifat pasif dan cenderung membiarkan pembelajaran terjadi apa adanya. Adapun teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan) inteview (wawancara),
dokumentasi dan gabungan ketiganya.
a. Hasil Penelitian :
1) Peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu dari kegiatan diskusi.
2) Peserta didik menjadi lebih kritis yang dapat terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama kegiatan kunjungan situs
Deli dan diskusi di kelas. Kemampuan berfikir kritis tersebut juga terlihat ketika dalam pembelajaran sejarah siswa dihadapkan
dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan SARA.
3) Kegiatan pembelajaran sejarah lokal berbasis multikultural dengan memanfaatkan situs Kesultanan Deli memberikan pengalaman
dan kemampuan kepada siswa dalam meneliti dan belajar dalam kelompok- kelompok yang heterogen.
e. Kesimpulan
Pembelajaran sejarah lokal berbasis multikultural dengan memanfaatkan situs Kesultanan Deli memberikan pengaruh yang
positif terhadap pengetahuan, perilaku dan kreatifitas siswa. Selain memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap sejarah
Kesultanan Deli, keadaan masyarakat dan situs-situs peninggalan Deli secara kritis, siswa juga mampu mengimplemetasikan nilai-
nilai multikul-turalisme yang terdapat pada materi sejarah Kesultanan Deli yaitu sikap toleransi, tolong-menolong, dialog terbuka,
berbaik sangka terhadap masyarakat dari etnis maupun kepercayaan yang berbeda serta sikap cinta tanah air. siswa juga mampu
mengimplemetasikan nilai-nilai multikul-turalisme yang terdapat pada materi sejarah Kesultanan Deli yaitu sikap toleransi, tolong-
menolong, dialog terbuka, berbaik sangka terhadap masyarakat dari etnis maupun kepercayaan yang berbeda serta sikap cinta
tanah air.
Quote
Malcolm X
“Pendidikan adalah tiket ke masa
depan. hari esok dimiliki oleh
orang-orang yang mempersiapkan
dirinya sejak hari ini”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai