Anda di halaman 1dari 12

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Oleh:
KAMELIANI
1211041016

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

1. Paradigma Penelitian Kualitatif


Nasution (1992:2)

berpendapat bahwa berkembangnya metode penelitian

kualitatif disebabkan oleh timbulnya paradigma baru dalam dunia sehingga timbul
pula paradigma baru dalam penelitian serta metode yang digunakan.
berpegang pada paradigma tertentu.

Tiap penelitian

Paradigma ialah suatu perangkat kepercayaan,

nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia sekitar. Paradigma dapat berubah dengan
timbulnya pandangan baru.
Ada bermacam-macam paradigma, tetapi dalam ilmu pengetahuan yang paling
sering digunakan adalah paradigma ilmiah dan paradigma alamiah. Paradigma ilmiah
bersumber dari pandangan positivisme sedangkan paradigma alamiah bersumber dari
pandangan fenomenoligis (Moleong,1998:30).
Nasution

dalam

bukunya

yang

berjudul

naturalistik-kualitatif

juga

memaparkan dua paradigma dalam penelitian kualitatif yaitu paradigma positivisme


dan paradigma post-positivisme.
Menurut positivisme, realitas hanya ada satu, yang mempunyai hukum-hukum
atau ciri tertentu yang dapat diselidiki. Lebih lanjut, menurut pandangan ini, realitas
dapat dipecah menjadi beberapa bagian-bagian. Hukum yang berlaku bagi bagian
kecil, juga berlaku bagi keseluruhan.
Positivisme berpandangan bahwa kebenaran itu hanya ada satu. Hubungan
antara sebab-akibat bersifat linear.
Positivisme berpandangan bahwa peneltian dan hasil penelitian bebas dari
sistem nilai- nilai atau bias , bebas dari pengaruh orang yang mengamatinya.

Ciri-ciri pandangan positivisme menurut Nasution antara lain :


1. Logika

eksperimen

dengan

memanipulasi variabel yang

dapat diukur secara

kuantitatif agar dapat dicari hubungan antara berbagai variabel.


2. Mencari hukum universal yang dapat meliputi semua kasus walaupun dengan
pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas, dengan mementingkan sampling
untuk mencari generalisasi.
3. Netralitas

pengamatandengan

hanya

meneliti gejala-gejala

yang

dapat

diamati

langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan
instrument yang valid dan reliabel.

Pendirian

baru

yaitu

penganut

post-positivisme

membantah

pandangan

positivisme yang telah dikemukakan di atas. Post-positivisme tidak menerima adanya


hanya satu kebenaran.
Pada paradigma post-positivisme, metode yang digunakan adalah metode
naturalistik karena penelitian dilakukan dalan situasi yang wajar atau dalam natural
setting. Sedangkan pada paradigma positivisme metode yang digunakan adalah
metode ilmiah karena peneliti dapat dengan sengaja mengadakan perubahan dalam
dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen. (Nasution,1992:3-5)
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas terlihat bahwa post-positivisme berbeda
dengan positivisme, bahkan ada kalanya bertolak belakang.
Secara garis besar, perbedaan antara pandangan positivisme dan postpositivisme menurut Nasution adalah sebagai berikut
Positivisme
Mempelajari

Post-Positivisme

permukaan

masalah

Mencoba memperoleh gambaran yang

atau bagian luarnya

lebih mendalam

Bersifat atomistik, memecah kenyataan

Memandang

dalam

keseluruhan

bagian-bagian,

mencari

hubungna antara variabel yang terbatas

peristiwa
dalam

mencoba

secara

konteksnya

memperoleh

dan

pemahaman

yang holistik
Tujuan

utama

yang

dapat

mencapai

generalisasi

digunakan

Tujuan

utama

penelitian

adalah

untuk

memahami makna atau Verstehen

pada

Memandang

meramalkan atau memprediksi


Bersifat

deterministik,

tertuju

kepastian dengan menguji hipotesis

hasil

penelitian

sebagai

spekulatif

Sedangkan menurut Lincoln dan Guba (Moleong, 1993:31), perbedaan


aksioma paradigma positivisme dan alamiah adalah sebagai berikut
Aksioma tentang
Hakikat kenyataan

Hubungan

Paradigma positivisme

Paradigma Alamiah

Kenyataan
adalah
nyata dan fragmentaris

tunggal Kenyataan adalah ganda,


dibentuk, dan merupakan
keutuhan
pencari Pencari tahu dan yang tahu Pencari tahu dan yang tahu

tahu dengan yang adalah bebas, jadi ada dualisme

aktif bersama,

tahu

dapat dipisahkan

jadi tidak

Kemungkinan

Generalisasi atas dasar bebas Hanya waktu dan konteks

generalisasi

waktu

dan

dimungkinkan

bebas

konteks yang

hipotesis

(pernyataan kerja (pernyataan idiografis)

nomotik)

yang dimungkinkan

Kemungkinan

Terdapat penelitian sebenarnya Setiap

hubungan sebab

yang secara temporer terhadap, dalam

akibat

mengikat

keutuhan

berada
keadaan

atau secara simultan terhadap mempengaruhi


akibatnya

bersama-sama
sukar

secara
sehingga

membedakan

mana

sebab dan mana akibat


Peranan nilai

Inkuirinya bebas nilai

Inkuirinya terikat nilai

Paradigma alamiah dikenal dengan pandangan fenomenologis, yakni berusaha


memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun bertindak orangorang itu sendiri.
Penelitian kualitatif cenderung berorientasi fenomenologis, namun sebagian
besar di antaranya tidak radikal, tetapi idealis pendangannya. (Moleong,1993:10)

2. Ciri-ciri Metode Kualitatif


Ada sebelas karakteristik yang dikemukakan oleh Moleong, yang diperoleh
setelah menyintesiskan pendapat Bogdan & Biklen dengan pendapat Lincoln & Cuba
(Suharsaputra,2014:186).
Kesebelas karakteristik tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Latar alamiah (penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan)
2. Manusia sebagai alat (manusia/peneliti merupakan alat pengumpulan data yang
utama)
3. Metode kualitatif (metode yang digunakan adalah metode kualitatif)
4. Analisis data secara induktif (mengacu pada temuan lapangan)
5. Teori dari dasar/grounded theory (menuju pada arah penyusunan teori berdasarkan
data)
6. Deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angkaangka)
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus (perlunya batas penelitian atas dasar
fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian)
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (punya versi lain tentang validitas,
reliabilitas, dan objektivitas)
10. Desain yang bersifat sementara (desain penelitian terus berkembang sesuai dengan
kenyataan lapangan)
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (antar peneliti dengan
sumber data)

Sementara itu, 16 ciri- ciri metode kualitatif menurut Nasution adalah sebagai
berikut. (Suharsaputra, 2014:187)

1. Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting. Peneliti sebagai
instrument penelitian
2. Sangat deskriptif
3. Mementingkan proses ataupun produk
4. Mencari makna
5. Mengutamakan data langsung
6. Triangulasi (pengecekan data/informasi dari sumber lain)
7. Menonjolkan rincian kontekstual
8. Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti
9. Mengutamakan perspektif emik (menurut pandangan responden)
10. Verifikasi (menggunakan kasus yang bertentangan untuk memperoleh hasil yang
lebih dipercaya)
11. Sampling yang purposive
12. Menggunakan audit trial (melacak laporan/informasi sesuai dengan data yang
terkumpul)
13. Partisipasi tanpa mengganggu
14. Mengadakan analisis sejak awal penelitian
15. Data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar ketimbang angka-angka
16. Desain penelitian tampil dalam proses penelitian

Ciri-ciri pokok penelitian kualitaitf


No
1

Ciri-ciri
Naturalistic inquiry

Deskripsi
Mempelajari

situasi

dunia

nyata

secara

alamiah, tidak melakukan manipulasi; terbuka


pada apapun yang timbul
2

Inductive analysis

Mendalami rincian dan kekhasan data guna


menemukan kategori, dimensi, dan kesaling
hubungan

Holistic perspective

Seluruh

gejala

yang

dipelajari

dipahami

sebagai sistem yang kompleks lebih dari


sekadar penjumlahan bagian-bagiannya.
4

Qualitative data

Deskripsi

terinci,

kajian/inkuiri

dilakukan

secara mendalam.
5

Personal contact and insight

Peneliti

punya

hubungan

langsung

dan

bergaul erat dengan orang-orang, situasi dan


gejala yang sedang dipelajari
6

Dynamic system

Memperhatikan
perubahan

proses;

bersifat

berlangsung,

baik

menganggap

konstan
secara

dan

terus

individu maupun

budaya secara keseluruhan


7

Unique case orientation

Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan


khas

Context sensitivity

Menempatkan temuan dalam konteks sosial,


historis dan waktu

Emphatic netrality

Penelitian

dilakukan

secara

netral

agar

objective tapi bersifat empati


10

Design flexibility

Design

penelitiannya

bersifat

fleksibel,

terbuka beradaptasi sesuai perubahan yang


terjadi (tidak bersifat kaku)
(sumber : Suharsaputra, 2014:186)

3. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif


Untuk penelitian kuantitatif digunakan istilah paradigma ilmiah, sedangkan
penelitian kuantitatif dinamakan inkuiri alamiah. (Moleong, 1993:15)

Perbedaan Paradigma Ilmiah dan Alamiah (Moleong, 1993:16)


PARADIGMA

Poster tentang

Ilmiah

Alamiah

Teknik yang digunakan

Kuantitatif

Kualitatif

Kriteria kualitas

Rigor

Relevansi

Sumber teori

A priori

Dari-dasar (grounded)

Persoalan kausalitas

Dapatkah X menyebabkan

Apakah X menyebabkan Y

Y?

dalam latar alamiah?

Proposisional

Proposisional yang

Tipe pengetahuan yang


digunakan

diketahui bersama

Pendirian

Reduksionis

Ekspansionis

Maksud

Verifikasi

Ekspansionis

KARAKTERISTIK METODOLOGI
Intrumen

Kertas-pensil atau alat

Orang sebagai peneliti

fisik lainnya
Waktu penetapan

Sebelum penelitian

pengumpulan data dan

Selama dan sesudah


pengumpulan data

analisis
Desain

Pasti (preordinate)

Muncul-berubah

Gaya

Interverensi

Seleksi

Latar

laboratorium

Alam

Perlakuan

Stabil

Bervariasi

Satuan kajian

Variabel

Pola-pola

Unsur kontekstual

Kontrol

Turut campur atas


undangan

Sedangkan perbedaan antara metode penelitian naturalistik/kualitatif dengan


metode penelitian kuantitatif yang dipaparkan oleh Nasution adalah sebagai berikut.

Metode

Perbedaan

Desain

Metode Kuantitatif

Kualitatif/Naturalistik

umum

spesifik, jelas, terinci

-fleksibel

ditentykan secara

berkembang, tampil
dalam proses penelitian

mantap sejak awal

menjadi pegangan
langkah demi langkah

memperoleh

pemahaman, makna
Tujuan

antara variabel

Verstehen

mentest teori

mengembangkan teori

mencari generalisasi

menggambarkan realitas

yang mempunyai nilai

yang kompleks

prediktif

Teknik Penelitian

menunjukkan hubungan

observasi, participant

observation

terutama wawancara

eksperiment, survey,
observasi berstruktur

wawancara berstruktur

Test, angket,

terbuka

Instrument Penelitian

Peneliti sebagai
instrument

Buku catatan, tape

wawancara, skala

Komputer, kalkulator

recorder

Deskriptif

Kuantitatif

Dokument pribadi,

Hasil pengukuran

Data

catatan lapangan, ucapan

berdasarkan variabel

responden, dokument,

yang dioperasionalkan

dan lain-lain

dengan menggunakan
isntrument

Sampel

Kecil

besar

Tidak representatif

Representatif

purposif

sedapat mungkin
random

terus menerus sejak awal

pada taraf akhir setelah

sampai akhir penelitian

pengumpulan data

induktif

deduktif

mencari pola, model,

menggunakan statistik

berjarak, sering tanpa

Analisis

thema

pada taraf akhir setelah


pengumpulan data selesai

Hubungan dengan
responden

deduktif

menggunakan statistik

empati, akrab

kedudukan sama, setaraf

jangka lama

kontak langsung

hubungan antara
peneliti-subjek
jangka pendek

singkat

luas dan terinci

sedikit tanpa literatur

banyak literatur yang

pendekatan secara umum

berhubungan dengan

masalah yang diduga

masalah

relevan

Usulan desain

prosedur yang spesifik

tidak ada hipotesis

dan terinci langkah-

fokus penelitian sering

langkahnya

ditulis setelah ada data

masalah diuraikan dan

yang dikumpulkan dari

ditujukan kepada fokus

lapangan

tertentu

hipotesis dirumuskan
dengan jelas

ditulis terinci dan


lengkap sebelum terjun
ke lapangan.

4. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi
yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau
pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci
(Sugiyono, 2005). Pendekatan penelitian kualitatif didasari oleh filsafat
fenomenologis.
Berikut ini adalah metode-metode yang sering digunakan pada penelitian kualitatif
a. Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk
mengembangkan atau menemukan teori yang didasarkan pada studi fenomena. Dengan
menggunakan grounded theory, peneliti sengaja (a) memilih peserta yang mengalami
fenomena yang sedang dipelajari, (b) menganalisis data (yaitu, wawancara, dokumen,
dan catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti tanpa prasangka pengertian.
Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta muncul , mensyaratkan bahwa
peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep dari data peserta , dan memberikan
jalan untuk mengembangkan teori dari perspektif peserta .
Most grounded theory researchers will begin with research questions but they do
not start with a hypothesis, nor do they begin their investigation with a thorough review
of the literature relating to their topic. They build up theory from their data and they do
not wait until all data are collected before they begin the analysis stage. (Bell, 2005: 19)
Contoh: Bays, D. A., & Crockett, J. B. 2007. Investigating Instructional
Leadership For Special Education. Exceptionality, 15(3): 143161.
Pendekatan grounded theory digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk
menyelidiki kepemimpinan instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah dasar. (Sto
ner, 2010: 22).
Contoh : Penelitian tentang bagaimana wanita yang berpenyakit kronis
mengatasi kehamilan.
b. Etnografi
Ethnographic researchers attempt to develop an understanding of how a culture
works and many methods and techniques are used in this such us: participant
observation, interview, mapping and charting, interaction analysis, study of historical
records and current public documents, the use of demographic data. (Bell, 2005:16)
Etnografi adalah analisis mendalam dari kelompok sosial. Data biasanya
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini berfokus
pada membangun catatan perilaku dan kepercayaan dari kelompok dari waktu ke waktu.
Etnografi mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau peserta aktif,
waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok yang diteliti. Kerangka konseptual
etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke dalam budaya kelompok akan

memungkinkan peneliti untuk melihat dunia dari perspektif kelompok, dan melihat yang
akan memberikan pemahaman tentang perilaku dan keyakinan kelompok.
Contoh: Harry, Klingner, & Hart. 2005. African American families under fire:
Ethnographic views of family strengths. Remedial and Special Education, 26(2): 101
112. Harry, Klingner, dan Hart (2005) menerbitkan sebuah studi etnografi siswa Amerika
keturunan Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah beragam budaya
perkotaan. (Stoner, 2010: 22)
Contoh penelitian tentang etnografi komunikasi bahasa pergaulan
c.

Penelitian Kualitatif Deskriptif


Penelitian Kualitatif Deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai
fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga
tergambarkan ciri, karakter , sifat, dan model dari fenomena tersebut.
Contoh :ciri-ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa kelas 1 dan
11 sma gama yogyakarta tahun ajaran 2004/2005

d. Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan
berbagai tindakan terencana dalam situasi nyata serta menganalisis pengaruh dari
tindakan tersebut.
Contoh : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tentang
Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Melalui Metode Simulasi (Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III B SDN Cicadas 03 Gunung Putri Bogor). (Sumber:
repository.upi.edu).

DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito
Suharsaputra,Uhar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai