Anda di halaman 1dari 2

Dalam penulisan karya ilmiah atau penelitian, kita mengenal 3 (tiga) jenis metode penelitian,

yaitu metode penelitian kualitatif, metode penelitian kuantitatif dan campuran. Dalam
membuat suatu karya penelitian, satu hal yang sangat penting adalah desain penelitian.
Desain penelitian merupakan pedoman atau penuntun bagi peneliti dalam melaksanakan
proses penelitian.
     Menurut Nursalam (2003) dalam Hidayat (2012) melalui situs website
https://www.statistikian.com/2012/05/desain-penelitian-pengantar.html menyampaikan
bahwa desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses
penelitian.
       Demikian halnya dengan yang disampaikan Sarwono (2006) dalam Hidayat (2012)
melalui situs website https://www.statistikian.com/2012/05/desain-penelitian-pengantar.html
menyatakan bahwa desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun
serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah
yang jelas.
       Dalam merancang desain penelitian, antara metode penelitian kuantitatif dan metode
penelitian kualitatif memiliki ketidaksamaan. Desain untuk penelitian kuantitatif adalah
preordained atau ditentukan terlebih dahulu dan tidak dapat diadakan perubahan pada saat
penelitian lapangan berlangsung (Handini dkk, 2020). Desain penelitian kuantitatif disamping
bersifat preordained, namun juga bersifat fixed. Artinya desain penelitian kuantitatif harus
sudah ditetapkan dengan baik dan akurat sebelum mulai dilaksanakan penelitian. Sebuah
penelitian kuantitatif yang sudah berjalan, kemudian di tengah jalan dilakukan perubahan
terhadap desain yang sudah ditetapkan, akan mengacaukan hubungan-hubungan antara
variabel yang telah dirumuskan. Apalagi jika variabel-variabel tersebut sudah dirumuskan
menjadi hipotesis-hipotesis, kemudian alat ukur dan instrumen pengumpulan data telah
dikembangkan dan disusun searah dengan rumusan hipotesis yang akan dibuktikan.
Sebaliknya, desain penelitian kualitatif bersifat lentur atau “eclectic”, sehingga tidak perlu
terlalu lengkap. Karena sifatnya yang “eclectic” maka pada saat penelitian lapangan sedang
berjalan dapat berubah sejalan dengan diketemukannya fenomena-fenomena baru di
lapangan. Bahkan desain penelitian kualitatif dapat berkembang disesuaikan dengan
kebutuhan (Handini dkk, 2020).

                                  Diagram Kerangka Penelitian


 
       Berdasarkan kerangka penelitian yang dibuat dan sesuai dengan hipotesis-hipotesis yang
diperoleh sebagaimana gambar di atas, kami mencoba merancang desain penelitian sebagai
berikut.
Dalam menentukan desain penelitian yang tepat, kami coba membuat rangkuman yang
menjadi dasar dalam memilih desain penelitian.

1. Tujuan utama penelitian adalah untuk menjelaskan variabel berdasarkan situasi


penelitian dan untuk menguji hubungan antar variabel. Dengan demikian, metode
penelitian yang cocok adalah metode penelitian kuantatif.
2. Sasaran penelitian adalah Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) dengan memilih
UPBJJ berdasarkan wilayah barat, tengah dan timur. Masing-masing wilayah 2
UPBJJ. Metode sampling yang digunakan adalah sampling purposive dengan
pertimbangan unit-unit yang dipilih sudah diketahui ciri-cirinya dan dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Artinya unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria
yang diterapkan dan berdasarkan tujuan atau permasalahan penelitian.
3. Sampel yang akan diteliti dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai kriteria yang
ditetapkan. Besar kelompok akan ditentukan berdasarkan persentase jumlah populasi.
Setiap kelompok akan diberi tanda khusus.
4. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik non tes, yaitu menggunakan
kuesioner, wawancara, pencatatan dokumen dan observasi. Instrumen untuk teknik
tersebut pada penelitian ini adalah: pedoman wawancara, kuesioner atau angket,
pedoman observasi, tabel-tabel, kolom-kolom, ataupun alat rekam elektronik yang
dapat dipakai untuk menyimpan data.
5. Variabel yang digunakan didefinisikan dan diidentifikasi berdasarkan teori-teori atau
jurnal-jurnal sebelumnya.
6. Analisis Data dilakukan dengan menggunakan teknik SEM (Structural equation
modeling) dengan bantuan aplikasi AMOS.

Referensi:
Hidayat, Anwar. 2012. Penjelasan Desain Penelitian (Pengantar).
https://www.statistikian.com/2012/05/desain-penelitian-pengantar.html. Diakses tanggal 7
Oktober 2020.
 
Demikian, mohon kritikan dan masukannya.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai