Anda di halaman 1dari 60

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) PADA

BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

(BKDD) KABUPATEN ENREKANG

NUR RAHMA DIANI

E211 13 021

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

i
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ABSTRAK
Nur Rahma Diani (E211 13 021), Efektivitas Penerapan Sistem Informasi
Manajemen ( SIMPEG) Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)
Kabupaten Enrekang , xvii + 103 Halaman + 9 Tabel + 4 Gambar + 35 Daftar
Pustaka (1991-2014) + 7 Lampiran + Dibimbing oleh Prof. Dr. Rakhmat, MS
dan Dr. Hamsinah, M. Si

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan


sistem informasi manajemen kepegawaian pada badan kepegawaian dan diklat
daerah Kabupaten Enrekang.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dimana


dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau
menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. teknik pengumpulan data
melalui wawancara kepada informan yang dianggap berpotensi untuk
memberikan informasi terkait dengan hal yang diteliti, juga melalui observasi dan
dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penerapan sistem


informasi manajemen kepegawaian pada badan kepegawaian dan diklat daerah
Kabupaten Enrekang yang di lihat dari empat kriteria yaitu adaptasi, integrasi,
dan produksi belum efektif. Hal ini dibuktikan dengan berdasarkan observasi dan
wawancara yang dilakukan, pada kriteria adaptasi dan motivasi belum efektif
karena pada instansi tersebut jumlah operator yang mampu mengoperasikan
aplikasi dengan teknologi yang tersedia masih sangat terbatas dan pengadaan
pelatihan kepada staff- staff pengolah data yang tidak rutin serta belum efektif
dalam penyediaan sarana dan prasarana teknologi informasi dalam hal ini masih
kekurangan komputer untuk pengolahan data.

Kata Kunci : Efektivitas, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

ii
UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ABSTRACT

Nur Rahma Diani (E211 13 021), Effectiveness of Implementation of


Management Information System (SIMPEG) at Enrekang District Personnel
and Training Board (BKDD), xvii + 103 Page + 9 Table + 4 Drawings + 35
Bibliography (1991-2014) + Guided by Prof. Dr. Rakhmat, MS and Dr.
Hamsinah, M.Si

This study aims to describe the effectiveness of the application of


personnel management information system on the employment agency and
training area Enrekang District.

The research method used is a qualitative approach where in research


conducted is descriptive that is to know or describe the reality of the events
studied. Data collection techniques through interviews to informants who are
considered potentially to provide information related to the subject matter, also
through observation and documentation.

The result of the research shows that the effectiveness of the


application of personnel management information system to the civil service and
training agency of Enrekang Regency which seen from four criteria that is
adaptation, integration, motivation, and production have not been effective. This
is evidenced by the observation and interviews conducted, the criteria of
adaptation and motivation has not been effective because in the agency the
number of operators capable of operating applications with available technology
is still very limited and the procurement of training to data processing staff who
are not routine and not effective In the provision of facilities and infrastructure of
information technology in this case still lack of computer for data processing.

Keywords: Effectiveness, Human Resource Management Information


System

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penulis masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul

dari skripsi penulis yaitu “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian ( SIMPEG ) pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (

BKDD ) Kabupaten Enrekang”, yang merupakan salah satu persyaratan untuk

dapat lulus dari Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dan mendapaatkan gelar sarjana. Shalawat

dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

menjadi panutan sehari-hari dalam bertindak.

Ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya . penulis ucapkan untuk

kedua orang tua penulis, Rahman, S.pd dan Hijrah. S , yang telah mendidik

dan merawat penulis dari kecil sampai saat ini, hingga penulis bisa menapaki

jenjang pendidikan yang lebih layak lagi. Terima kasih pula kepada adik- adik

penulis (Nur Syadza Afifah, Muh. Ikhsan Wiqaldi, Muh. Wahyu Hidayat, dan

Nur A’ini Fajar Wardah) kakak angkat penulis (Rung Sanir ) Keponakan penulis

( Muh. Hanif Rahman Singgih ) serta nenek penulis ( Rawila ) .Terima kasih

untuk setiap perjuangan dan juga do’anya,. Tidak lupa juga penulis haturkan

banyak terima kasih kepada keluarga besar, om, tante, sepupu dan kerabat serta

vii
sahabat dekat penulis lainnya yang selalu memotivasi penulis agar segera

menyelesaikan skripsi dengan cepat.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis dengan segala kerendahan hati

menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat disusun dengan baik karena

adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Selaku Rektor Unhas

beserta para Wakil Rektor Universitas Hasanuddin dan staf.

2. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta para staf dan

jajarannya.

3. Ibu Dr. Hasniati, S.Sos, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin.

4. Bapak Drs. Nelman Edy, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin.

5. Bapak Prof. Dr. Rakhmat , MS selaku penasehat akademik selama

kurang lebih 4 tahun, terima kasih atas nasehat dan bimbingan yang

diberikan selama ini.

6. Bapak Prof. Dr. Rakhmat , MS selaku pembimbing I dan Ibu

Dr. Hamsinah, M. Si selaku pembing II yang telah memberikan arahan

dan masukan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

mengarahkan, membimbing dan menyempurnakan skripsi ini.

7. Bapak Prof. Dr. Sulaiman Asang, MS , Ibu Dr. Hasniati , S. Sos .,M. Si

dan Bapak Drs. Lutfi Atmansyah, MA selaku dewan penguji dalam ujian

viii
skripsi ini. Terima kasih atas kritik, saran dan masukannya yang sangat

membangun dalam menyempurnakan skripsi ini.

8. Para Dosen Departemen Ilmu Administrasi Universitas Hasanuddin

yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan yang sangat

berharga selama kurang lebih 4 (empat) tahun perkuliahan.

9. Seluruh Staff Departemen Ilmu Adminustrasi ( Kak Ros, Kak Ani, Pak

Andi Refi dan Pak Lili ) serta staff di lingkup FISIP UNHAS tanpa

terkecuali. Terima kasih atas bantuan yang tiada hentinya bagi penulis

selama ini.

10. Bapak Sekretaris BKD Kab. Enrekang ( H. Abdul Fattah, S. Sos ) dan

juga Para Pegawai di BKD Kab. Enrekang . Terima kasih banyak

Karena telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan

penulis dan senantiasa membantu penulis untuk memberikan

kelengkapan data yang diperlukan penulis.

11. Sahabat-sahabat penulis yang setia dari SD sampai sekarang IKA SDN

120 BAROKO, IKA SMPN 1 ALLA dan IKA SMAN 1 ALLA . Terima kasih

atas segala cerita dan pengalaman yang tidak akan pernah penulis

lupakan.

12. Terimakasih untuk keluarga besar penulis keluarga Singgih dan

Keluarga Samad , yang selalu mendukung dan memotivasi agar cepat

menyelesaikan studi.

13. Sahabat kecil, sahabat sejati sekaligus penasehat pribadi penulis ( Nur

Ismah Burhan / icmwha ) terimakasih telah setia menemani,

menasehati, dan menyayangi penulis sampai saat ini.

ix
14. Teman seangkatan penulis RECORD’13 (Regeneration Colored Of

Determined), terima kasih telah menjadi keluarga selama kurang lebih

empat tahun di kampus Universitas Hasanuddin ini. Telah memberikan

pengalaman dan cerita tersendiri selama ini. Terima kasih sudah

mengajarkan arti kekompakan dan kebersamaan, semoga kita semua

diberikan keberhasilan dan dipertemukan kembali dalam keadaan lebih

bahagia, Aamiin. Bahagia telah mengenal kalian semua.

15. Teman-teman Gaje (Andi Alfiana, S. Sos, Risma Hafid, Nur Elis

Wulandari, Kamsina,S. Sos, Lilis Uslianti, S. Sos, Satriani, Nur

Aini,S.Sos, Sarini Radjulani, Ida Ayu Made Sutami, S.Sos, Irawanti,

Risa Dora BR Sinuraya, S.Sos). Terima kasih atas semangat,

kebersamaan, bantuan, dukungan, doa dan saran yang diberikan. Dan

terima kasih selalu ada di kala susah maupun senang, dan special thanks

untuk The RED-B ( Risma, Elis, Diani , dan Bulank ) yang selalu ada

dikala susah dan senang.

16. Segenap Keluarga Besar HUMANIS FISIP UNHAS terima kasih atas

pengalaman, pengetahuan serta kebersamaan dan kekeluargaan yang

tekah diberikan kepada penulis.

17. Terima kasih kepada Kanda-kanda CREATOR 07, BRAVO 08, CIA 09,

PRASASTI 010, BRILIAN 011, RELASI 012, dan adik-adik UNION 014,

CHAMPION 015 dan FRAME 016 yang telah berbagi pengalaman

selama berorganisasi di HUMANIS FISIP UNHAS.

18. Teman-teman KKN Gel. 93 Universitas Hasanuddin Posko Kelurahan

dan Kecamatan Donri- Donri Kab. Soppeng ( Posko Rusak / Kak

Rahmad, Kak Rammenk, Asfar, Edi, Rini, Sita, Mirul, Dzaral/ Baso,

x
Samriani, Cii, Vivhye, Syahrul/ calul ) . Terima kasih atas cerita barunya,

kebersamaan dan pengalaman serta pelajaran yang sangat berarti

selama kurang lebih 2 bulan. Dan untuk Ibu Posko (Ibu Dyah) terima

kasih telah menerima kami dirumahnya dan menjadi ibu kami.

19. Teman – teman The Pwarangers ( Rismaya Jafar, Sry Wahyuni

Syamsul, Nur Suhaibah Sinusi, Fatalia Agus, Sri Faisah Saparuddin )

terimakasih telah menjadi sahabat dan memberikan cerita- cerita seru

bersama kalian.

20. Kakak- kakak dan teman yang selalu memberikan semangat kepada

penulis ( Kak Cuank, Kak Darwin, dan Didin ) terimakasih untuk kalian

yang tak bosan- bosannya memberikan semangat agar tidak mudah

menyerah dalam penyusunan skripsi ini.

21. Terimakasih kepada Om Askin sekeluarga ( Om, Tante, Gita, Fira,

Aswin, Alfin ) terimakasih telah menerima dirumah selama 4 tahun yang

sangat ramah dan menyayangi penulis.

22. Dan seluruh pihak yang penulis tidak sempat sebutkan namanya, namun

sangat berperan dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih .

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan

dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari pembaca yang

sehat dan membangun akan penulis terima dengan senang hati.

xi
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memenuhi kriteria dalam kelulusan

serta bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Mei 2017

Penulis,

NUR RAHMA DIANI

NIM. E21113021

xii
DAFTAR ISI

Lembar Judul ............................................................................................. i

Abstrak ...................................................................................................... ii

Abstract .................................................................................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ................................................................. iv

Lembar Pengesahan ................................................................................ v

Lembar Pengesahan ............................................................................... vi

Kata Pengantar ...................................................................................... vii

Daftar Isi ................................................................................................. xii

Daftar Gambar ........................................................................................ xvi

Daftar Tabel ........................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1

I.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

I.2 Rumusan Masalah ........................................................................... .9

I.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

I.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11

II.1 Konsep Efektivitas .......................................................................... 11

II.1.1 Pengertian Efektivitas ............................................................ 11

II.1.2 Ukuran Efektivitas ................................................................. 13

II.1.3 Pendekatan Efektivitas .......................................................... 17

II.2 Konsep Sistem Informasi Manajemen ........................................... 20

II.2.1 Sistem ................................................................................... 21

II.2.2 Informasi ................................................................................ 24

II.2.3 Manajemen ............................................................................ 29

II.2.4 Sistem Informasi Manajemen.................................................. 31

xiii
II.3 Konsep Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ..................... 35

II.3.1 Pegawai dan Kepegawaian..................................................... 35

II.3.2 Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ........................... 37

II.4 Kerangka Konseptual ................................................................... 43

BAB III : METODE PENELITIAN ........................................................ 46

III.1 Pendekatan Penelitian ................................................................. 46

III.2 Tipe Penelitian ............................................................................ 46

III.3 Lokasi Penelitian .......................................................................... 46

III.4 Fokus Penelitian ........................................................................... 47

III.5 Sumber Data ................................................................................ 48

III.6 Narasumber / Informan................................................................. 49

III.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 49

III.8 Teknik Analisis Data ..................................................................... 50

BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................ 52

IV.1 Gambaran Umum Kabupaten Enrekang ....................................... 52

IV.2 Gambaran Umum BKDD Kab. Enrekang ..................................... 53

A. Visi dan Misi ............................................................................... 53

B. Tugas dan Fungsi........................................................................ 55

C. Susunan Organisasi .................................................................... 56

D. Keadaan Pegawai pada BKDD Enrekang ................................. 68

E. Proses Pengelolaan SIMPEG ..................................................... 73

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 77

V.1 Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)


pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang

V.1.1. Adaptasi ....................................................................................... 77

V.1.2. Integrasi ........................................................................................ .86

V.1.3. Produksi ....................................................................................... 91

xiv
BAB VI : PENUTUP ................................................................................. 96

VI.1. Kesimpulan .................................................................................. 96

VI.2. Saran ......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 98

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 102

LAMPIRAN............................................................................................. 103

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Model Sistem ........................................................................ 22

Gambar 2. 2. Kerangka Konsep.................................................................. 45

Gambar 4. 1. Struktur Organisasi BKDD Kab. Enrekang ........................... 57

Gambar 4. 2. Proses Pengelolaan SIMPEG ............................................... 73

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1 : Keadaan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kabupaten Enrekang Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 .............69

Tabel IV. 2 : Keadaan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kabupaten Enrekang Berdasarkan Usia Pegawai Tahun 2017 .............70

Tabel IV. 3 : Keadaan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kabupaten Enrekang Berdasarkan Golongan Kepangkatan

Tahun 2017..........................................................................................................71

Tabel IV. 4 : Keadaan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kabupaten Enrekang Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2017..........................................................................................................72

Tabel V.1 : Pendidikan dan keterampilan Staff pengolah data dan

pengoperasian aplikasi SIMPEG di BKDD Enrekang .......................................83

Tabel V. 2 : Pelatihan staff pengolah data dengan aplikasi SIMPEG di BKDD

Enrekang .........................................................................................................84

Tabel V. 3 : Sosialisasi SIMPEG kepada pengelolah data di SKPD .................89

Tabel V. 4 : Integrasi data di BKDD Enrekang .................................................89

Tabel V. 5 : Output dari pengelolaan data pengawai dengan aplikasi SIMPEG di

BKDD Enrekang ..............................................................................................94

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

I .1 Latar Belakang

Dewasa ini Indonesia berada pada era informasi. Pandangan demikian

memang benar karena seperti diketahui salah satu fenomena yang sudah

mendunia dan berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah

perkembangan dan berbagai terobosan di bidang teknologi informasi. Teknologi

Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi.

Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses

informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah

sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien,

terukur, fleksibel.

Ciri masyarakat modern saat ini adalah semakin meningkatnya kebutuhan

akan jenis dan jumlah informasi yang diperlukan untuk berbagai kepentingan. Hal

demikian dihadapi pula oleh semua jenis organisasi. Baik itu organisasi besar

maupun organisasi kecil. Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin

maju, maka informasi sangat dibutuhkan dan sangat perlu oleh manusia dalam

sarana untuk membantu meningkatkan kreatifitas dan aktifitas dalam suatu

pekerjaan. Mengingat pentingnya informasi sebagai salah satu unsur sumber

daya, maka sudah seharusnya segala yang berhubungan dengan informasi

hendaknya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu

sistem informasi yang berguna untuk kepentingan pengelola organisasi.

Penggunaan informasi dalam suatu organisasi berfungsi sebagai suatu

pertimbangan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang

1
kemudian diterapkan dalam bentuk pelayanan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

kemampuan manusia yang tidak dapat memprediksi dampak dari suatu

keputusan yang diambil. Oleh karena itu salah satu fungsi informasi adalah

mengurangi ketidakpastian yang ada. Sesuai perkembangan zaman yang pesat

tatacara penanganan suatu informasi menggunakan alat- alat bantu yang

canggih seperti komputer dan alat pendukung lainnya, sehingga mempermudah

proses penanganan informasi yang digunakan dalam kegiatan manajerial.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya penggunaan

internet telah membawa setiap individu dapat melaksanakan berbagai aktivitas

dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat

memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi dengan menjalankan

berbagai aktivitasnya secara elektronik. Sehingga dalam kehidupan organisasi

dituntut ketersediaan suatu sistem informasi dengan dukungan dari fasilitas

komputer, data atau informasi, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap

dan mampu sebagai hal utama dalam penerapan manajemen modern.

Adanya peningkatan beban kegiatan dan kebutuhan akan informasi yang

tepat waktu, cepat dan akurat, terpadu dan handal untuk seluruh tingkat

manajemen di lingkungan organisasi yang bersangkutan serta untuk pertukaran

informasi lintas sektoral dari dan ke instansi maupun instansi yang ada, apabila

tidak didukung Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang handal dengan

menggunakan teknologi yang tepat guna, maka kebutuhan akan informasi yang

akurat tersebut dapat dipenuhi sebagaimana mestinya.

Dalam menghadapi pertumbuhan dan pembangunan suatu organisasi

yang sudah demikian kompleksnya dibutuhkan tersedianya suatu sistem

informasi manajemen yang mampu untuk membantu penyediaan data dan

2
informasi sebagai bahan penentuan kebijaksanaan dan strategi pembangunan

maupun bagi tersedianya data dan informasi operasional.

Berdasarkan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003

tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government,

dijelaskan bahwa pengembangan E-Government merupakan upaya untuk

mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis

(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik

secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan E-Government dilakukan

penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimalisasikan penggunaan teknologi informasi.

Salah satu perwujudan dari E-Government adalah dengan

mengembangkan sebuah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

sebagai implementasi pengggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pemerintahan. Pemberlakukan otonomi daerah menuntut setiap daerah lebih

mandiri dalam mengurus rumah tangganya serta mengurangi ketergantungan

terhadap pemerintah pusat, proses pemandirian ini sekaligus merupakan

pemberdayaan bagi sumber daya manusia di daerah.

Berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU

Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian , khususnya Pasal 34

( ayat 2 ), yakni perlu diselenggarakan dan dipelihara sistem informasi yang

dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian ( SIMPEG ) dengan tujuan agar Badan Kepegawaian Daerah

dapat memiliki kemampuan mengelola serta memberikan berbagai informasi

tentang Pegawai Negeri Sipil yang mencakup perencanaan, pengembangan

kualitas sumber daya Pegawai Negeri Sipil dan administrasi kepegawaian,

3
pengawasan dan pengendalian, penyelenggaraan dan pemeliharaan informasi

kepegawaian, serta mendukung perumusan kebijaksanaan kesejahteraan

Pegawai Negeri Sipil.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian lebih lanjut

diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan

Pemerintah Daerah pasal 3 ( ayat 3 ) bahwa SIMPEG Kabupaten/ kota

berkedudukan di Kabupaten/ Kota , yang pengelolanya secara fungsional

dilaksanakan oleh bagian Kepegawaian Kabupaten/ Kota.

Secara umum , SIMPEG dapat meningkatkan kualitas SDM dengan

penyediaan informasi yang akurat dan efisien sehingga pengambilan keputusan

dapat secara obyektif dilakukan. Secara strategis, aplikasi SIMPEG merupakan

salah satu sistem yang bergerak dibidang kepegawaian dan mampu

menumbuhkan pengetahuan memelihara, memperkaya, dan menyediakan

pengetahuan dibidang kepegawaian kepada pihak- pihak yang membutuhkan

sebagai basis pengambilan keputusan yang akurat pada saat yang tepat.

Dengan SIMPEG dimaksudkan terciptanya sistem informasi yang terpadu

guna meningkatkan kegiatan adminstrasi kepegawaian yang tertib, teratur,

berdaya guna, dan berhasil serta menentukan arah kebijakan tentang

mekanisme, koordinasi, komunikasi aliran data dan informasi melalui teknologi

informasi. Pengelolaan SIMPEG dikatakan cepat, tepat dan sesuai waktu apabila

dalam prosedur kerja berjalan sebagaimana yang telah ditentukan, yaitu cepat

pada saat pengumpulan, pengolahan, dan pendistribusian data atau informasi

kepegawaian, dan dikatakan tepat apabila dalam pengisian formolir tidak

terdapat kesalahan sesuai format yang disediakan sehingga setiap kebutuhan

4
yang diperlukan menghasilkan data atau informasi yang benar dan tepat.

Sedangkan sesuai waktu apabila ada permintaan data atau informasi

kepegawaian baik dalam lingkup unit kerja maupun diluar unit kerja tersebut data

atau informasi selalu tersedia dan siap sesuai kebutuhan dan waktu

pemakaiannya.

Sebagai unit pelayanan informasi, maka SIMPEG yang handal adalah

kebutuhan demi peningkatan kualitas informasi yang dihasilkan. Untuk itu akan

sangat dipengaruhi oleh kemampuan sistem dalam mengelola input kemudian

diproses lalu menjadi output yang berupa informasi yang berkualitas.

Penelitian Rizky Ayu Astari (2012) mengatakan bahwa belum optimalnya

pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu tahapan input dimana adanya data- data yang tidak

sesuai dengan kondisi sebenarnya, tahapan process yang belum didukung

dengan teknologi informasi yang memadai dan SDM pengelola yang masih

terbatas kuantitasnya sehingga output berupa informasi yang dihasilkan menjadi

lambat, tidak akurat dan belum mampu mencakup secara menyeluruh

informasinya.

Penelitian Andi Navra Kharisma (2012) menunjukkan bahwa dalam

pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan belum optimal dan dipengaruhi

oleh beberapa faktor , yaitu pada tahapan input dimana adanya keterlambatan

data yang masuk, pada tahapan process belum didukung dengan pemanfaatan

Local Area Network (LAN) secara menyeluruh dan penggunaan SIMPEG yang

belum maksimal pada Sauan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) sehingga output

berupa penyajian informasi yang dihasilkan menjadi lambat.

5
Penelitian Bramantya Mahardika Angga Arista (2010) mengatakan bahwa

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) Karanganyar didukung oleh komponen- komponen

pendukung sistem yang terdiri dari : sumber daya manusia, software, hardware,

database, dan jaringan. Ada beberapa yang menjadi gangguan keamanan

informasi SIMPEG BKD Karanganyar antara lain : human error, kerusakan

software, kerusakan hardware, dan ancaman virus

Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) mempunyai

permasalahan kegiatan yang kompleks seperti input data pegawai masih manual

melalui media kertas. Dalam menginputkan data pegawai tersebut memerlukan

waktu sekitar 10-15 menit. Penumpukan data pegawai dalam berkas kertas

tidaklah efisien jika petugas ingin melakukan pengolahan data pegawai tersebut.

Proses pencarian juga memerlukan waktu yang relatif lama. Jika data pegawai

mengalami kerusakan, maka BKDD akan kehilangan data pegawai. Oleh karena

itu, BKDD sangat membutuhkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang

mampu menangani permasalahan kompleks tersebut. Hal tersebut dikarenakan,

BKDD merupakan sebuah instansi pemerintahan yang menangani administrasi

kepegawaian pemerintah dimana data kepegawaian dalam satu kabupaten

skalanya besar. Jika tidak ditangani secara komputerisasi dalam bentuk data

digital, maka data-data tersebut akan menumpuk dan bisa terjadi banyak

kesalahan didalamnya seperti susahnya proses manipulasi (insert, update, delete

) dan pencarian data yang memakan waktu yang cukup banyak sehingga dapat

menghambat kegiatan yang lain. Permasalahan-permasalahan diatas dapat

diatasi dengan adanya pemanfaatan dan penerapan TIK yaitu dengan

melakukan pembuatan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) pada BKDD.

6
SIMPEG sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada seluruh

personalia yang ada karena pegawai merupakan aset penting dalam

penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan

pegawai yang baik dalam lingkup kecil akan meningkatkan kinerja pegawai dan

dalam lingkup yang lebih besar dan akan membawa perbaikan kinerja

pemerintah secara keseluruhan. Mengingat pentingnya pengelolaan data

pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui

implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan salah satu

prioritas dalam tahapan pengembangan e-government .

Dalam pelaksanaan pengolahan dan pembinaan kepegawaian pada

organisasi akan semakin meningkat dan kompleks dengan sistem pengelolaan

yang lebih baik dan tertib, untuk itu perlu tersedianya data dan informasi yang

akurat dan up to date guna penetapan keputusan yang sesuai dengan

operasional. Oleh karena itu peningkatan dan pemantapan pengelolaan sistem

informasi manajemen kepegawaian merupakan sarana dalam penyajian data

dan informasi kepegawaian sehubungan dengan semakin berkembangnya ruang

lingkup serta beraneka ragamnya pengelolaan kepegawaian sesuai dengan

tingkat perkembangan organisasi yang bersangkutan.

Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Enrekang

merupakan instansi yang memiliki tugas pokok melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah

bidang Kepegawaian, telah membuat dan mengembangkan website

http://bkdenrekang.com. Masyarakat maupun pegawai dapat mengakses alamat

website tersebut melalui beberapa fasilitas yang disediakan BKDD, salah

satunya yaitu Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

7
Pemberdayaan komputer perangkat keras/ lunak khusus untuk Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) berbasis internet merupakan salah satu

program strategis dari BKDD kabupaten Enrekang.

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) telah diterapkan

pada BKDD Kabupaten Enrekang dalam pengelolaan data dan informasi

kepegawaian namun belum bisa dikatakan efektif karena masih ada beberapa

masalah dalam penerapannya yaitu masih belum maksimalnya penggunaan

saran dan prasarana sehingga proses pendistribusian hasil olahan SIMPEG

masih harus dilakukan secara manual dan kurangnya sumber daya manusia

yang ahli dalam pengelolaan data dan informasi kepegawaian dengan

memanfaatkan SIMPEG. Dengan adanya masalah tersebut maka pelaksanaan

SIMPEG belum terlaksana secara efektif sebagaimana yang diharapkan. Untuk

itu diperlukan, peningkatan dan pemantapan pengelolaan sistem informasi

manajemen kepegawaian (SIMPEG) merupakan sarana dalam penyajian data

dan informasi kepegawaian sehubungan dengan semakin berkembangnya ruang

lingkup serta beraneka ragamnya pengelolaan kepegawaian sesuai dengan

tingkat perkembangan organisasi yang bersangkutan.

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui lebih jauh dengan mengadakan penelitian dengan merumuskan

judul “ Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG) pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten

Enrekang”.

8
I .2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka untuk

memfokuskan penulis, dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu

“ Bagaimanakah efektivitas penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)

Kabupaten Enrekang ?”

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan efektivitas penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)

Kabupaten Enrekang

I .4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis, memberi manfaat sebagai salah satu konstribusi

pemikiran ilmiah dalam melengkapi kajian untuk mengembangkan ilmu

khususnya Ilmu Administrasi Negara, serta dapat menjadi salah satu

bahan referensi bagi para mahasiswa yang berminat melakukan

penelitian ilmiah dibidang yang sama.

2. Manfaat praktis, diharapkan kajian penelitian ini dapat menjadi masukan

kepada instansi bersangkutan mengenai kualitas pelayanan dalam

penerapan sistem informasi manajemen sehingga memberikan nilai lebih

bagi organisasi.

3. Manfaat bagi penulis, dapat menambah dan memperluas wawasan

penulis dalam penyusunan skripsi terkait dengan permasalahan yang

diteliti, serta merupakan pembelajaran dan pengalaman berharga dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di dalam perkuliahan. Serta

9
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dan mendapat

gelas sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Yaitu proses penelitian

yang menghasilkan data deskripsi berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan pelaku yang dapat diamati sehingga penulis bisa mendapatkan data

yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami bagaimana efektivitas

penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawain (SIMPEG) Pada Badan

Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kab. Enrekang. Penelitian kualitatif

mempunyai latar yang alami sebagai sumber penelitian dalam pengumpulan

data, di samping itu penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang lebih

mementingkan proses daripada hasil secara induktif dan makna temuan

merupakan hal yang paling esensial dalam rancangan kualitatif.

III.2. Tipe penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

deskriptif. Mely G. Tan dalam Ulber Silalahi (2009:28) mengatakan :

Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-

sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk

menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya

hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat.

III.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

(BKDD) Kab. Enrekang. Pemilihan lokasi penelitian ini karena pada Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat Daerah (BKDD) Kab. Enrekang sudah

46
menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) namun

masih ada beberapa kendala dalam penerapannya. Oleh karena itu penulis

memilih lokasi tersebut untuk meneliti bagaimana efektivitas dari penerapan

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

III.4. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan bagian dari kerangka konsep yang

digunakan sebagai dasar dalam memulai suatu penelitian dan mempermudah

dalam mengumpulkan data di lapangan.

Untuk mengetahui efektivitas penerapan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)

Kab. Enrekang , maka penulis menggunakan pengukuran efektivitas yang

dikemukakan oleh Emitai Etzioni terdapat 3 indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur efektivitas yaitu adaptasi, integrasi, dan produksi.

1. Adaptasi

Dalam kriteria adaptasi menyangkut kemampuan Sumber Daya Manusia

pada suatu organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya

dalam hal ini penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG).

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1) Kemampuan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang handal dalam

pengoperasian aplikasi SIMPEG

2) Pelatihan bagi staff yang mengolah data- data pegawai

47
2. Integrasi

Dalam kriteria integrasi berkaitan dengan kemampuan organisasi dalam

mengadakan sosialisasi mengenai penerapan sistem informasi manajemen

kepegawaian pada beberapa organisasi lainnya.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1) Sosialisasi penerapan SIMPEG kepada pegawai

2) Data- data pegawai yang terintegrasi

3. Produksi

Dalam kriteria produksi berkaitan dengan kualitas dan kuantitas informasi

yang dihasilkan dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian.

Indikator yang digunaan dalam penelitian ini, yaitu :

1) Kualitas dan kuantitas informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu

2) Jenis informasi yang dihasilkan

III.5. Sumber Data

Data untuk suatu penelitian dapat dikumpulkan dari berbagai sumber.

Sumber data dibedakan atas sumber data primer (primary data) dan sumber data

sekunder (secondary data).

a. Data primer

Data primer adalah suatu objek atau dokumen original/material mentah dari

pelaku yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau

dari sumber- sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.

Sumber sekunder meliputi komentar, interpretasi, atau pembahasan tentang

materi original.

48
III.6. Narasumber/ Informan

Narasumber merupakan informan kunci atau orang-orang yang berpotensi

memberikan informasi yang diperlukan. Informan ini harus banyak pengalaman

tentang penelitian, serta dapat memberikan pandangannya dari dalam tentang

nilai-nilai, sikap, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat.

Informan adalah orang yang berada pada lingkungan penelitian,

Adapun informan yang dipilih yaitu :

1. Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)

Kab. Enrekang

2. Kepala Sub. Bidang Mutasi / Informasi Kepegawaian

3. Staff pengolahan data

III.7. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data primer untuk

kebutuhan suatu penelitian. Pengumpulan data yaitu suatu langkah yang sangat

penting karena pada umumnya data yang terkumpul digunakan dalam rangka

analisis penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :

1. Observasi

Menurut Young dan Schmidt dalam Harbani Pasolong (2012:131)

mengemukakan pengertian Observasi adalah sebagai pengamatan

sistematis berkenaan dengan perhatian terhadap fenomena- fenomena

yang nampak.

Observasi adalah suatu pengamatan secara langsung dengan

sistematis terhadap gejala- gejala yang hendak diteliti. Oleh karena

observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data jika : sesuai

49
dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis,

dan kontrol reliabilitasnya dan validitasnya.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara dua orang atau

lebih secara langsung.

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Esterberg dalam

Sugiyono 2010:72)

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan penting yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.(Sugiyono

2010:82).

III.8. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah

dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan

lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh dan dianggap kredibel.(Sugiyono 2010:91).

Menurut Miles dan Huberman dalam Ulber Silalahi (2009:339), kegiatan

analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

50
1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan- catatan tertulis dilapangan.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah penelilti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Penyajian data yang paling sering digunakan untuk data kualitatif pada

masa lalu adalah bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan

halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumlah besar melebihi beban

kemampuan manusia dalam memproses informasi dan menggerogoti

kecenderungan- kecenderungan mereka untuk menemukan pola- pola

sederhana.

3. Menarik Kesimpulan

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

51
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di Badan

Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang sebagai lembaga teknis

yang mengurus Aparatur Pemerintah yang sesuai dengan tugas dan fungsinya

yaitu memberikan pelayanan prima dan profesional kepada aparatur dalam

lingkup Pemerintah Kabupaten Enrekang terkhusus dalam pemanfaatan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang melaksanakan pengolahan

data kepegawaian dan wawancara terhadap beberapa pimpinan dan pegawai

sebagai informan. Alasan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang

dijadikan sebagai lokasi penelitian karena pada Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) Kab. Enrekang sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG) namun masih ada beberapa kendala dalam

penerapannya. Penelitian ini untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan sistem

informasi manajemen kepegawaian pada badan kepegawaian dan diklat daerah

Kab. Enrekang di lihat dari tiga kriteria yaitu adaptasi, integrasi, dan produksi.

Adapun hasil penelitian penulis yang akan diuraikan sebagai berikut :

V.1. Efektivitas Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

(SIMPEG) pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten

Enrekang

V.1.1. Adaptasi

Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan

manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi

dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan,

khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen.

77
Data dan informasi yang akurat dan up to date sangat diperlukan dalam hal

pemberian informasi kepada pegawai di lingkup pemerintah Kabupaten

Enrekang. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan dan pemanfaatan

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian sebagai sarana dalam penyajian

data dan informasi yang menyangkut kepegawaian.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 disebutkan bahwa :

“ Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu


totalitas terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul
prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan
meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling
berkaitan, saling ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka
penyediaan informasi dibidang kepegawaian.”
Hasil wawancara dengan Bapak H. Abdul Fattah ( Sekretaris ) BKD Kab.

Enrekang sebagai berikut :

“ SIMPEG adalah singkatan dari Sistem Informasi Manajemen


Kepegawaian. Namun sekarang telah berubah nama menjadi SAPK (
Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian ) yaitu sebuah sistem informasi
menggunakan perangkat teknologi. Sistem informasi ini sangat memberi
manfaat dalam pengelolaan data pegawai, seperti untuk mencari data
pegawai yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan cepat.”
( hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 )

Seperti halnya yang dikatakan oleh Bapak Abdul Fattah ( Sekretaris ),

Bapak Amrullah ( Kepala Bidang Mutasi dan Informasi Kepegawaian ) BKD Kab.

Enrekang menjelaskan sebagai berikut :

“ SIMPEG adalah sistem informasi untuk mengolah data pegawai


menggunakan perangkat teknologi, namun sejak tahun 2013 berubah
menjadi SAPK ( Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian ), sistem ini
dikelolah oleh tenaga pengelolah data menggunakan perangkat lunak
dan keras, yang saling berkaitan sehingga menghasilkan informasi yang
berkaitan bidang kepegawaian.”
( hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 )
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, maka dapat

disimpulkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang telah

78
menggunakan SIMPEG dalam melaksanakan pengolahan data pegawai dalam

lingkup Kabupaten Enrekang dengan menggunakan aplikasi tentang Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian. Data yang dibutuhkan dapat ditemukan

dengan cepat dan manfaatnya sangat dirasakan pegawai dalam bekerja

mengolah data kepegawaian.

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) di Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang telah digunakan sejak tahun 2008

namun ada beberapa kendala dalam penerapannya. Berikut hasil wawancara

dengan Bapak Abdul Fattah ( Sekretaris ) BKD Enrekang yang mengatakan :

“Aplikasi SIMPEG kami sudah menggunakannya sejak tahun 2008,


sehingga sistem ini sangat membantu dalam pengolahan data pegawai.
Namun penggunaan tahun – tahun berikutnya kurang lancar karena
kendala dana untuk pembaharuan, jadi aplikasi kami begitu – begitu saja.
Kendala lainnya yaitu terlambatnya SKPD dalam pemberian data
pegawainya ke kami.”
( hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 )
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Mutasi/ Informasi

Kpegawaian Bapak Amrullah , menjelaskan sebagai berikut :

“ Sejak tahun 2008 kami memanfaatkan aplikasi SIMPEG dalam


mengolah data kepegawaian di BKD Enrekang ini, namun awal
penerapannya belum optimal karena kendala dana dalam pembaharuan
aplikasi dan pemeliharaan serta penyediaan sarana pengolahan seperti
komputer. Namun sejak tahun 2013 setelah aplikasi berubah nama
menjadi SAPK, masih ada kendala lain dalam penerapannya yaitu
ketersediaan tenaga ahli maksudnya operator dalam pengolahan data
sehingga sampai saat ini saya selalu turun langsung dalam pengolahan
data apabila ada hal yang kurang dimengerti oleh staff pengolah data.”
( hasil wawancara pda tanggal 21 Februari 2017 )
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis maka

penulis dapat menganalisis bahwa aplikasi SIMPEG pada Badan Kepegawaian

Daerah Enrekang pada tahun tahun awal penerapannya belum optimal karena

kendala dana dalam pembaharuan aplikasi dan penyediaan perangkat

pengolahan, serta terbatasnya tenaga ahli yang menjadi operator dalam

79
pengolahan data kepegawaian. Sampai saat ini tenaga ahli pengolah data pada

BKD Enrekang masih kurang sehingga kepala Bidang Informasi Kepegawaian

selalu turun langsung dalam pengolahan data kepegawaian. Dan kendala lainnya

yaitu terlambatnya SKPD memberikan atau mentransfer data pegawai pada

instansi tersebut ke Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah untuk diolah,

sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lambat.

SAPK merupakan suatu sistem aplikasi pelayanan kepegawaian yang

berbasis elektronik. Menurut saya, membahas mengenai sistem aplikasi

kepegawaian berbasis elektronik sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru.

Telah ada aplikasi kepegawaian yang dalam operasionalnya berbasis elektronik,

SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) merupakan contoh sistem

aplikasi kepegawaian yang telah berbasis elektronik.

Boleh dikatakan bahwa SAPK ini merupakan sistem yang dicoba untuk

disempurnakan dari sistem aplikasi pengelolaan data-data kepegawaian yang

ada saat ini.

Perlunya penerapan SAPK oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara)

dikarenakan adanya beberapa permasalahan dalam sistem informasi

kepegawaian yang dianggap belum optimal, diantaranya yakni: belum adanya

suatu sistem yang terpadu, belum adanya standar/ keseragaman struktur,

integrasi, dan kualitas data serta pemanfaatan pelayanan kepegawaian.

Tujuan penerapan SAPK yakni:

 Standarisasi Sistem Informasi Kepegawaian berbasis IT yang terintegrasi

sebagai media dalam pelayanan, pengawasan dan pengendalian

administrasi kepegawaian

80
 Tersedianya Database Kepegawaian (data warehouse) sebagai media

information sharing bagi instansi dan stakeholders sesuai dengan

kebutuhannya

 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas, seperti: tersedianya data dan

informasi yang up-to-date dengan cepat dan akurat, menghilangkan

duplikasi sistem dan data, menyederhanakan dan meningkatkan

standarisasi proses, dan Optimalisasi beban tugas.

 Meningkatkan pelayanan kepegawaian bagi PNS

 Penerapan good governance, dengan harapan meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan public image pemerintah.

 Meningkatkan kerjasama antar instansi pemerintah dan stakeholders

untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan yang

berkaitan dengan manajemen kepegawaian

Suatu organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi selalu

menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai

akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu

berubah. Untuk menghadapi faktor penyebab perubahan tersebut, organisasi

harus dapat menyesuaikan diri dengan pengadakan berbagai perubahan dalam

organisasi tersebut. Perubahan-perubahan itu tentunya ke arah pengembangan

organisasi yang lebih baik. Namun, di dalam kenyataannya organisasi seringkali

terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang disebabkan

keengganan manusia untuk mengikuti perubahan. Pengembangan organisasi

merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi

dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat

mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota

81
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha

meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan

individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

Kemampuan adaptasi íalah kesanggupan organisasi melakukan

perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan. Penyebab dilakukannya perubahan

dapat berasal dari luar (lingkungan) dan dapat pula dari dalam organisasi yang

bersangkutan. Adaptasi lebih merupakan kegiatan antara kondisi organisasi yang

tidak produktif atau tidak efisien, atau tingkat kepuasan yang rendah, bisa jadi

merupakan pertanda bahwa tindakan adaptasi perlu dilakukan. Karena adaptasi

pada dasarnya merupakan respon terhadap situasi yang dihadapi, maka

kegiatan tersebut baru nampak setelah situasinya menuntut untuk itu. Oleh

karena itu kadang-kadang agak sulit mengukur tingkat kemampuan adaptasi

sebuah organisasi. Kriteria ini baru dapat digunakan apabila organisasi telah

benar-benar menghadapi situasi yang menuntut penyesuaian. Semakin tinggi

frekuensi tingkat ketidakpastian situasi yang menuntut tindakan penyesuaian,

semakin mudah melihat kemampuan organisasi dalam melakukan adaptasi. Dan

jika dalam menghadapi situasi yang menuntut berbagai macam penyesuaian

tersebut ternyata organisasi tanggap dan mampu melakukannya dengan baik

sehingga organisasi yang bersangkutan survive atau mungkin bahkan

berkembang, maka disimpulkan bahwa kemampuan adaptasinya tinggi. Dengan

kata lain, organisasi yang bersangkutan cukup efektif ditinjau dari kriteria

kemampuan adaptasinya

Adaptasi menyangkut kemampuan Sumber Daya Manusia pada suatu

organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dalam hal ini

penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Pada BKDD

82
Enrekang terkait Sumber Daya Manusia yang mengolah data kepegawaian ada

programmer dalam pengoperasian aplikasi SIMPEG dan untuk meningkatkan

kemampuan dalam pengolahan data diadakan pelatihan bagi staff pengelolah

data kepegawaian.

Tabel V. 1

Pendidikan dan keterampilan Staff pengolah data dan pengoperasian aplikasi

SIMPEG di BKDD Enrekang

Nama / NIP Gol. Pendidikan Keterampilan

Sudarni, S. Kom. III/b S1  Mengerti bahasa


19830910 201101 2 003
pemrograman.

 Menginput data ke

komputer

 Coding data (

pemberian kode )

Rudy Hermawan Tambing, III/a S1  Menginput data ke

S.AN komputer

19840615 200801 1 001  Mengklasifikasikan

data dengan aplikasi SIMPEG

Moch. Taufiq , Arr III/a S1  Mengumpulkan data

19821110 200604 1 013

Muhtar , A. Md II/d D3  Mencetak dan

19800923 201101 1 006 menggandakan informasi

 Menyimpan output

informasi yang diarsipkan

83
Terkhusus staff pengolah data pada BKDD Enrekang dengan

memanfaatkan aplikasi SIMPEG, kemampuan staff dilihat dari latarbelakang

pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Berdasarkan observasi penulis, staff

pengolah data elektronik terdiri 4 pegawai dengan latarbelakang pendidikan S1

dan D3 dengan keterampilan yang berbeda- beda sesuai dengan tugas yang

diberikan.

Untuk meningkatkan pengetahuan staff pengolah data , maka para staff

diberikan pelatihan tentang pemanfaatan SIMPEG di BKDD dengan

mengundang pegawai BKN sebagai pembicara.

Tabel V. 2

Pelatihan staff pengolah data dengan aplikasi SIMPEG di BKDD Enrekang

Peserta pelatihan Keterangan

Staff pengolah data Pelatihan dilakukan 1 sampai 2 kali

dalam setahun

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, ditemukan dilapangan

bahwa staff diikutkan dalam pelatihan yang terkait tentang pemanfaatan SIMPEG

untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam pengelolaan data dengan

memanfaatkan aplikasi SIMPEG. Namun setelah pelatihan , tidak ada tindak

evaluasi dari pelatihan tersebut.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Muhtar ( Staff pengolah data )

yang menyatakan bahwa :

“ Kalau berbicara tentang operator / programmer yang mengoperasikan


aplikasi SIMPEG masih di lakukan oleh Pak Amrullah, kami sebagai Staff
hanya mengolah data pegawai namun untuk menginput kedalam Aplikasi
dibantu oleh Pak Amrullah.”

84
Lanjut beliau menjelaskan :
“ Kami staff pengelolah data pernah mengikuti pelatihan tentang
pengolahan data kepegawaian yang diberikan oleh pegawai dari BKN,
dan itu sedikit membantu menambah pengetahuan kami.”
( hasil wawancara pada tanggal 2 Maret 2017 )
Terkait dengan yang dinyatakan oleh Bapak Muhtar, berikut Bapak Amrullah
menjelaskan :
“ Bagi Staff- staff pengelolah data kami mengikutkan dalam pelatihan
dimana kami mengundang pemateri dari BKN tentang tatacara
pengelolaan data kepegawaian. Dan untuk mengoperasikan Aplikasi
SIMPEG yang sekarang SAPK , saya sekedar membantu sedikit kalau
ada hal yang kurang dipahami oleh staff saya.”
( hasil wawancara pada tanggal 22 Februari 2017 )
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis

untuk mengetahui efektivitas dari penerapan SIMPEG pada BKDD Kabupaten

Enrekang berdasarkan kriteria adaptasi yaitu yang terkait tentang kemampuan

Sumber Daya Manusia ( SDM ) dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan

keadaan dalam instansi seperti kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan

memanfaatkan teknologi yang canggih, dan bagaimana upaya yang dilakukan

untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan tersebut. Dengan ini efektivitas

penerapan SIMPEG pada kantor BKDD Kab. Enrekang berdasarkan kriteria

adaptasi belum efektif karena pada instansi tersebut jumlah operator yang

mampu mengoperasikan aplikasi dengan teknologi yang tersedia masih sangat

terbatas dan pengadaan pelatihan kepada staff- staff pengolah data yang tidak

rutin.

85
V.1.2. Integrasi

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti

kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi dimaknai sebagai proses

penyesuaian di antara sistem-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan

masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki

keserasian fungsi. Integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai

tugas, fungsi dan bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak

saling bertentangan dalam pencapaian sasaran dan tujuan.

Integrasi merupakan pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh

sedangkan system merupakan perangkat atau unsur yang secara teratur saling

berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas ( KBBI ). Defenisi mengenai

system adalah suatu susunan teratur atau konsepsi yang saling tergantung.

Menurut kamus Webster’s Unabridged, sistem merupakan elemen elemen yang

saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.

Kesimpulan mengenai defenisi integrasi sistem yaitu pembauran atau hubungan

antara satu sistem dengan sistem yang lain yang saling berkaitan. Integrasi

sistem informasi manajemen merupakan hubungan antara sistem manajemen

organisasi maupun hubungan antara sub sistem sistem informasi manajemen.

Tujuan utama dalam sistem informasi manajemen yaitu memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh pemegang kepentingan dalam hal ini manajer maupun

manajemen lainnya. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah dengan

cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan. Dalam sebuah perusahaan

( organisasi ) pekerjaan atau pembuatan informasi itu sangat rumit. Pembuatan

tersebut meliputi seluruh kegiatan organisasi yaitu pada setiap unit kerja dalam

organisasi tersebut. Disinilah perlunya sistem informasi sehingga kegiatan

86
organisasi dapat dianalisis sebagai satu sistem informasi, dan unit-unitnya

dipandang sebagai sub sistem. Dalam istilah ini deikenal sebagai pendekatan

sistem.

Unsur-unsur sistem informasi manajemen yang meliputi input, proses dan output.

Secara sederhana dikatakan bahwa sebuah sistem informasi menerima dan

memproses data, dan kemudian mengubahnya sebagai informasi.

Integrasi antar sistem

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci

dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem informasi dapat saling

berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya.

Tiap organisasi membagi pekerjaanya ke dalam bentuk fungsi-fungsi organisasi,

seperti fungsi pemasaran, produksi, keuangan, personalia,dan lainnya. Setiap

fungsi (unit) tersebut memerlukan data dan informasi dari unit lain atau dari luar

organisasi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya serta menghasilkan

data dan informasi baik untuk disimpan sendiri maupun untuk didistribusikan ke

unit-unit lain dalam organisasinya atau organisasi lain.

Karena kerja sama tersebut, maka unit yang bekerja dengan data dan informasi

tersebut dapat dikatakan sebagai memiliki sistem informasi sendiri. Unit-unit lain

dalam organisasi tersebut juga memiliki sistem informasi masing-masing.

Organisasi dapat dilihat sebagai satu sistem informasi, dengan demikian unit-unit

kerja dalam organisasi bersangkutan akan menjadi subsistem-subsistem

informasi, dan di dalam subsistem informasi akan terdapat subsistem informasi,

demikian seterusnya sampai pada pekerjaan informasi dalam unit kerja yang

terkecil.

87
Kegunaan integrasi dalam sistem informasi manajemen

Dalam organisasi integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat

kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti :

a. Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam organisasi,

b. Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling

terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran

informasi dengan sistem yang lain. Dalam hal ini sangat memepengaruhi

kelengkapan daripada informasi.

c. Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data.

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi

dengan berbagai macam organisasi lainnya.

Integrasi berkaitan dengan kemampuan organisasi dalam mengadakan

sosialisasi mengenai penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian

kepada organisasi lainnya. Dalam hal ini kemampuan BKDD Enrekang dalam

melakukan sosialisasi tentang penerapan SIMPEG kepada SKPD lainnya dan

data- data kepegawaian antar SKPD saling terintegrasi dengan baik. Integrasi

data dapat dicapai melalui database. Database yaitu sekumpulan file yang

saling terkait dan membentuk suatu bangun data. Database minimal terdiri dari

satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa. Pada

suatu sistem pengolahan informasi , database terdiri dari semua data yang dapat

dijangkau oleh sistem.

88
Tabel V. 3

Sosialisasi SIMPEG kepada pengelolah data di SKPD

Kegiatan Keterangan

Sosialisasi dilakukan agar dalam


Sosialisasi tentang pemanfaatan
pemberian data pegawai oleh SKPD
SIMPEG oleh BKDD Enrekang dalam
yang bersangkutan tidak keliru
mengolah data kepegawaian kepada
sehingga tercipta data yang terintegrasi
SKPD yang ada di Kab. Enrekang
antara BKDD dengan SKPD.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, sosialisasi tentang

pemanfaatan SIMPEG oleh BKDD Enrekang dalam mengolah data kepegawaian

SKPD telah dilaksanakan, agar SKPD yang bersangkutan tidak lagi keliru dalam

pemberian data ke BKDD sehingga tercipta data pegawai yang terintegrasi

antara BKDD dengan SKPD.

Tabel V. 4

Integrasi data di BKDD Enrekang

Integrasi data Keterangan

Data – data kepegawaian SKPD dan Tidak terintegrasi karena database

BKDD belum tersedia

Hasil penelitian penulis, data- data yang telah diolah BKDD dengan

memanfaatkan aplikasi SIMPEG belum terintegrasi kepada SKPD yang

bersangkutan karena pada BKDD Enrekang belum terbangun sebuah database

untuk menciptakan integrasi data.

89
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Abdul Fatah ( Sekretaris ) BKDD

Enrekang , beliau menjelaskan bahwa :

“ Kami dari BKDD mengundang pegawai dari BKN untuk melakukan


sosialisasi mengenai SIMPEG ini kepada pegawai- pegawai tertentu dari
SKPD lainnya.”
( hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 )
Selanjutnya Pak Amrullah juga mengatakan hal yang senada, beliau mengatakan
bahwa :
“ kami telah melakukan sosialisasi tentang penerapan SIMPEG kepada
para pegawai tertentu dari SKPD lainnya khususnya staff pengolah data
pegawai. Dengan adanya sosialisasi ini membantu SKPD tidak keliru lagi
memberikan data pegawai ke kami. Namun data- data kepegawaian tiap
SKPD belum terintegrasi dengan baik karena kami belum memiliki
database yang dapat diakses untuk melihat informasi hasil dari
pengolahan data yang kami lakukan.”
( hasil wawancara pada tanggal 22 Februari 2017 )
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan untuk mengetahui efektivitas

dari penerapan SIMPEG pada BKDD Kabupaten Enrekang berdasarkan kriteria

integrasi yaitu yang terkait kemampuan pegawai pada BKDD melakukan

sosialisasi tentang SIMPEG kepada SKPD lainnya dan data- data kepegawaian

tiap SKPD terintegrasi dengan baik. Dengan ini efektivitas penerapan SIMPEG

pada BKDD Enrekang berdasarkan kriteria Integrasi dapat dikatakan tidak efektif

karena pegawai BKDD telah melakukan sosialisasi mengenai SIMPEG kepada

SKPD lainnya dan membantu mengurangi kekeliruan pegawai pada SKPD

tersebut dalam memberikan data pegawai ke BKDD Enrekang namun data- data

kepegawaian tiap SKPD belum terintegrasi dengan baik karena belum memiliki

server utama yang dapat diakses untuk melihat informasi hasil dari pengolahan

data oleh BKDD.

V.1.3. Produksi

Produksi berasal dari bahasa inggris “ to produce” yang berarti

menghasilkan. Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan

90
atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan oleh orang atau badan ( organisasi ).

Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan

keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi

diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan

(input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam

kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan

menghasilkan atau transformasinya.

Fungsi produksi ditentukan oleh tingkat teknologi yang digunakan dalam

proses produksi. Karena itu hubungan output input untuk suatu sistem produksi

merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi , peralatan, tenaga kerja, bahan

baku dan lain-lain yang digunakan dalam suatu organisasi. Pada keadaan

teknologi tertentu, hubungan antara input dan output tercermin pada fungsi

produksinya.

Produksi menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi

jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan. Dalam

kaitannya dengan pengukuran efektifitas sebuah instansi pemerintah, tentunya

parameter yang digunakan adalah seberapa optimal pelaksanaan tugas atau

pelayanan kepada masyarakat serta seberapa besar tingkat kepuasan

masyarakat yang dilayani. Produksi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada

ukuran keluaran utama organisasi. Ukuran produksi mencakup keuntungan,

penjualan, pangsa pasar, dokumen yang diproses, rekanan yang dilayani dan

sebagainya. Istilah teknologi mengacu pada organisasi mengubah masukan

menjadi keluaran. Teknologi ini dalam organisasi berfungsi sebagai proses

perbaikan terus menerus, rekayasa ulang proses kerja dan alat penyesuaian

91
massal terhadap kebutuhan sehingga memudahkan manager mengambil

keputusan secara benar dan akurat. Singkat kata Teknologi ini digunakan untuk

membantu tugas-tugas organisasi. Maka dari itu, setiap organisasi pasti memiliki

satu teknologi untuk mengubah sumber daya keuangan, manusia dan fisik

menjadi produk dan jasa.

Produksi berkaitan dengan kualitas dan kuantitas informasi yang

dihasilkan dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian. Sebagai

mana yang dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan dibentuknya suatu sistem

informasi manajemen kepegawaian agar organisasi memiliki suatu sistem yang

dapat diandalkan dalam pengolahan data sehingga dapat menghasilkan

informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat.

Kualitas adalah karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan baik yang dinyatakan secara tegas maupun

tersamar. Kualitas yang dimaksudkan disini artinya mutu dari informasi

kepegawaian sebagai hasil dari sistem informasi manajemen kepegawaian

(SIMPEG). Kualitas informasi merupakan sasaran utama dalam menciptakan

sebuah sistem informasi. Untuk mengukur dimensi kualitas dalam upaya

mengetahui tingkat efektivitas SIMPEG pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kab. Enrekang dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :

1. Informasi kepegawaian yang selalu akurat dan lengkap

2. Informasi kepegawaian yang selalu tepat waktu.

3. Informasi kepegawaian yang relevan

4. Informasi kepegawaian yang mudah dipahami

Akurasi merupakan ukuran rasio antara jumlah informasi yang benar dan

tidak benar. Suatu informasi dikatakan tinggi apabila akurasinya sebesar 95%.

92
Namun akurasi tinggi tidak akan berguna apabila kedatangannya terlambat dan

tidak teratur. Oleh karena itu informasi tersebut harus lengkap, ringkas dan

teratur agar tidak memusingkan pengguna informasi tersebut.

Ketepatan waktu sebuah informasi merupakan salah satu unsur yang

menentukan kualitas dari sebuah informasi. Informasi yang usang (terlambat)

akan membuat informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik terutama bagi

proses pengambilan keputusan. Informasi kepegawaian yang diperoleh tepat

waktu, sebenarnya dapat dimaknai bahwa informasi tersebut harus sudah

sampai ke pihak pengguna informasi sebelum informasi tersebut digunakan.

Suatu informasi kepegawaian yang disajikan untuk pihak pengguna

informasi tersebut akan berguna jika informasi tersebut relevan dengan

kepentingannya. Informasi yang tidak relevan dengan kebutuhan pengguna

informasi atau permaslahan yang ada akan membuat nilai informasi tersebut

rendah. Semakin relevan suatu informasi dengan kepentingan pengguna

informasi maka informasi tersebut semakin mendapatkan perhatian yang besar

dari pihak pengguna. Informasi yang tidak relevan jelas tidak mendapat perhatian

dari si pengguna informasi. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

dikembangkan untuk memperoleh informasi kepegawaian yang sesuai dengan

keadaan/kondisi pegawai karena dalam sistem tersebut sudah tersimpan

datadata pegawai yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah informasi

kepegawaian.

Sebuah informasi agar lebih nyata manfaatnya harus mudah dipahami

oleh pengguna informasi tersebut, sebab informasi yang rumit dan berbelit-belit

akan menyulitkan pengguna informasi tersebut untuk memahami dan

menggunakan informasi tersebut akibatnya informasi tersebutpun akan memiliki

93
nilai yang rendah bagi pihak pengguna informasi tersebut. Sebuah informasi

yang baik harus diolah sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh

pengguna namun tetap memperhatikan keakuratan informasi tersebut

Tabel V. 5

Output dari pengelolaan data pengawai dengan aplikasi SIMPEG di BKDD

Enrekang

Informasi yang dihasilkan

 Surat keputusan pengadaan/ pengangkatan PNS

 Surat keputusan kenaikan pangkat PNS

 Daftar mutasi PNS

 Laporan statistik pegawai

 Daftar kenaikan gaji

 Daftar kenaikan pangkat

 Daftar urut kepangkatan

 Surat keputusan pemberhentian pegawai/ pensiun

 Dll

Berdasarkan observasi penulis, informasi yang dihasilkan dari

pengelolaan data dengan aplikasi SIMPEG seperti yang tersebut diatas, akan di

print out sesuai yang dibutuhkan oleh SKPD yang bersangkutan. Informasi yang

dihasilkan akurat, relevan, dan tepat waktu karena didukung dengan penyediaan

sarana dan prasarana yang cukup memadai.

Hasil wawancara dengan Bapak Amrullah , beliau menjelaskan sebagai

berikut :

“ Informasi yang dihasilkan dari pengelolaan Sistem Informasi Manajemen


Kepegawaian ( SIMPEG ) dalam bentuk laporan. Informasi ini

94
menyangkut semua hal menyangkut kepegawaian mulai dari daftar
riwayat hidup, nomor pokok, perekrutan sampai pensiun, diberhentikan
atau meninggal dunia, dan lain- lain pokoknya informasi mengenai
kepegawaian. Dengan sistem informasi ini, informasi yang dihasilkan
akurat dan tepat waktu.”
( hasil wawancara pada tanggal 22 Februari 2017 )

Hasil wawancara dengan Bapak Rudy ( Staff pengolah data ),

mengatakan sebagai berikut :

“ Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data dengan sistem aplikasi


ini sangat relevan dan tepat waktu , informasinya berupa laporan yang
berisi tentang data – data kepegawaian seperti data pribadi, data
keluarga, data jenjang kepangkatan, dan lain lain. Laporan itu ada dalam
hard copy ( print out dokumen ) dan soft copy ( File dalam komputer ).”
( hasil wawancara pada tanggal 2 Maret 2017 )

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang dilakukan oleh

penulis untuk mengetahui efektivitas penerapan SIMPEG pada BKDD Enrekang

berdasarkan kriteria produksi yaitu terkait dengan kualitas dan kuantitas

informasi yang dihasilkan dari pengolahan data pegawai dengan memanfaatkan

SIMPEG. Dengan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan SIMPEG pada Badan

Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang sudah cukup efektif

karena informasi yang dihasilkan dari pengelolaan data kepegawaian dengan

sistem informasi , informasinya akurat, relevan, serta tepat waktu.

95
BAB VI

PENUTUP

VI. 1. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa pembahasan dan analisis hasil wawancara serta

observasi yang dilakukan oleh penulis mengenai efektivitas penerapan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) pada Badan Kepegawaian dan

Diklat Daerah Kabupaten Enrekang dapat disimpulkan sebagai berikut :

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) adalah suatu

sistem informasi yang mampu mengolah data kepegawaian menjadi informasi

yang bermutu dan bermanfaat yang terdiri dari tenaga pengelolah dan perangkat

pengolah yang mendukung dalam menunjang administrasi kepegawaian.

Pada kenyataannya untuk mengukur efektivitas dari pemanfaatan Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian pada Badan Kepegawaian dan Diklat

Daerah Kabupaten Enrekang berdasarkan tiga kriteria yaitu adaptasi, integrasi,

dan produksi.

Pada kriteria adaptasi belum efektif karena pada instansi tersebut jumlah

operator yang mampu mengoperasikan aplikasi dengan teknologi yang tersedia

masih sangat terbatas dan pengadaan pelatihan kepada staff- staff pengolah

data yang tidak rutin.

Pada kriteria Integrasi dapat dikatakan belum efektif karena pegawai

BKDD telah melakukan sosialisasi mengenai SIMPEG kepada SKPD lainnya dan

membantu mengurangi kekeliruan pegawai pada SKPD tersebut dalam

memberikan data pegawai ke BKDD Enrekang namun data- data kepegawaian

tiap SKPD belum terintegrasi dengan baik karena kami belum memiliki server

96
utama yang dapat diakses untuk melihat informasi hasil dari pengolahan data

oleh BKDD.

Pada kriteria produksi pemanfaatan SIMPEG pada Badan Kepegawaian

dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang sudah cukup efektif karena informasi

yang dihasilkan dari pengelolaan data kepegawaian dengan sistem informasi ,

informasinya akurat, relevan, serta tepat waktu.

Informasi berasal dari data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat

bagi keperluan manajemen. Dengan kemajuan teknologi pengolah data ,

manusia semakin sadar bahwa pentingnya informasi bagi kehidupan. Kita

menyadari bahwa tanpa informasi yang akurat dan relevan serta tepat waktu ,

maka pekerjaan manajemen dalam suatu organisasi dan pelayanannya tidak

akan dapat dikerjakan dengan sebaik- baiknya.

VI. 2. Saran

Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka penulis

merekomendasikan saran- saran sebagai berikut :

1. Untuk pengolahan data dalam menghasilkan informasi yang cepat,

akurat, relevan, dan tepat waktu maka diperlukan dukungan dari teknologi yaitu

berupa penambahan unit komputer dan Sumber Daya Manusia pengelolah

SIMPEG yang masih sangat terbatas jumlahnya perlu ditambah guna terciptanya

pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) yang

efektif.

2. Penggunaan web perlu ditingkatkan sehingga SIMPEG ini dapat

digunakan secara online dan bisa diakses dimana saja sehingga pihak SKPD

juga dapat lebih mudah melihat informasi- informasi melalui web SIMPEG

tersebut.

97
3. Perlunya diadakan evaluasi terhadap pelatihan yang diberikan kepada

staff- staff pengolah data untuk melihat apakah ada perkembangan atau tidak.

4. Disarankan agar pemerintah daerah mengalokasikan anggarannya

dengan memperhatikan kebutuhan program kegiatan , karena anggaran yang

tersedia pada umumnya belum memadai untuk membangun Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) yang handal. Dalam hal ini

pembaharuan aplikasi agar mampu menyajikan informasi kepegawaian yang

cepat, akurat, dan up to date .

98
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Amsyah Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta .

H. A. S. Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta:


PT. Bumi aksara.

Indrawijaya, Adamm Ibrahim. 2010. Teori , Perilaku, dan Budaya Organisasi.


PT. Refrika Aditama. Bandung.

Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2009. Sistem Informasi Manajemen dalam


Organisasi- organisasi Publik. UGM. Yogyakarta.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP STIM YKPN.


Yogyakarta.

Martani dan Lubis. 1987. Teori Organisasi. Bandung. Chalia Indonesia

Mc. Leod, Raymond dan Schell, George P. 2004.Sistem Informasi Manajemen.


PT. Indeks. Jakarta.

Musanef. 1996. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Toko Gunung Agung.


Jakarta.

Pasolong Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik. Alfabeta.


Bandung.

Rochaety Eti, dkk. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Mitra Wacana Media.
Jakarta.

Rusdiana, dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen. PUSTAKA SETIA.


Bandung.

Silalahi, Ulber.2009. Metode Penelitian Sosial. PT. Refrika Aditama. Bandung

Sondang P. Siagian. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Bumi Aksara.


Jakarta.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset. Yogyakarta.

Tika, Moh. Pabundu . 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja


Perusahaan. Bumi Aksara. Jakarta.

Wursanto, I.G. 1991. Manajemen Kepegawaian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

99
Undang –Undang :

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem


Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah

Peraturan Kepala BKN No. 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan


Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian

UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974


tentang Pokok- Pokok Kepegawaian

SKRIPSI

Andi Navra Kharisma, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)


pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Selatan, skripsi 2012

Bramantya Mahardika Angga Arista, Analisis Penerapan Sistem Informasi


Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Karanganyar, skripsi 2010

Laurensius J Pasanda, Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen


Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai Negeri di Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Kota Palopo, skripsi 2016

Parubak kishela, efektivitas sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK)


pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil toraja utara, skripsi 2016

Rizky Ayu Astari, pemanfaatan sistem informasi manajemen kepegawaian


(SIMPEG) untuk kebutuhan diklat di kabupaten Sidenreng Rappang, skripsi 2012

Sandy ifva marry, efektivitas sistem informasi penerimaan peserta didik baru
(PPDB) secara online (studi kasus di SMA negeri 6 Makassar dan SMA negeri 17
Makassar), skripsi 2016

e-Journal

http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2014/03/eGovernment%20melalui%20SIMPEG%20(03-04-14-
09-39-40).pdf. ( diakses 14 Januari 2017 )

http://gratisebook.id/pdf/23170-sistem-informasi-manajemen-kepegawaian-
berbasis-web. ( diakses 14 januari 2017 )

100
Sumber lain :

Dokumen Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten


Enrekang tahun 2014- 2018

Sumber internet :

https://suldin91.wordpress.com/2012/07/13/keefektifan-organisasi/

https://www.slideshare.net/andreprathamm/pengertian-perubahan-dan
pengembangan-organisasi

http://erwiza3c.blogspot.co.id/2014/01/manajemen-sumber-daya-manusia.html

http://sukman21.blogspot.co.id/2015/05/integrasi-sistem-informasi-
manajemen.html

http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2014/06/pentingnya-motivasi-dalam-
organisasi.html

101
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Rahma Diani

Tempat/ tgl Lahir : Sumbang, 14 Februari 1995

Agama : Islam

Alamat di Makassar : Jln. A. P. Pettarani VI, No. 59

No. Telepon : 085256664357

Orang tua :

 Ayah : Rahman, S. Pd

 Ibu : Hijrah. S

Riwayat Pendidikan

 SD : SDN 120 Baroko Kec. Baroko, Kab. Enrekang ( 2001 –

2007 )

 SMP : SMPN 1 Alla Kec. Alla, Kab. Enrekang ( 2007 – 2010 )

 SMA : SMAN 1 Alla Kec. Alla, Kab. Enrekang ( 2010 – 2013 )

 Universitas : Universitas Hasanuddin, Jurusan Ilmu Administrasi

Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( 2013 – 2017 )

102

Anda mungkin juga menyukai