OLEH:
ANDRI PRIANTO
C121 16 014
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Hasanuddin.
ii
4. Orang tua tercinta dan keluarga yang selalu mendoakan dan
henti.
umat manusia.
baik lagi. Akhir kata mohon maaf atas segala kekurangan dan
khilaf penulis.
iii
Andri Prianto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN...........................................................................................................vi
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................7
A. Tinjauan Tentang Basic Life Support.................................................................7
B. Tinjauan Tentang Pengetahuan........................................................................20
C. Tinjauan Tentang Keterampilan (Skill)...........................................................23
BAB III...........................................................................................................................25
iv
KERANGKA KONSEP.................................................................................................25
A. Kerangka Konsep...............................................................................................25
BAB IV............................................................................................................................26
METODE PENELITIAN..............................................................................................26
A. Rancangan Penelitian.........................................................................................26
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................26
C. Populasi dan Sampel..........................................................................................26
D. Alur Penelitian....................................................................................................28
E. Variabel Penelitian.............................................................................................28
F. Instrumen Penelitian..........................................................................................29
G. Pengolahan dan Analisa Data........................................................................29
H. Masalah Etika.................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................33
DAFTAR GAMBAR
Sakit.........................10
Sakit............................12
Dewasa..................................................18
v
DAFTAR BAGAN
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menemukan adanya lebih dari 420.000 cardiac arrest terjadi di luar rumah
berkisar 10 dari 100.000 orang normal yang berusia di bawah 35 tahun dan
1
Jumlah pasien penyakit gagal jantung di Provinsi Sulawesi Selatan
RSWS, 2018).
penilaian awal yang cepat dan respon yang benar dapat mencegah
2
Ketidakmampuan tersebut bisa disebabkan oleh tingkat keparahan, kurang
chain of survival [CITATION Nol10 \l 1057 ]. Salah satu komponen dari chain
bertahan hidup, namun hanya 32% dari korban henti jatung yang
korban henti jantung. Hal ini penting karena mahasiswa profesi ikut
3
belum tentu memiliki skill atau kemampuan yang memadai, karena ada
pengetahuan yang buruk yaitu 47%, 36%, dan 38%. Mayoritas peserta
belum pernah melakukan BLS , dan hanya sedikit dari mereka mengikuti
melakukan kompresi dada selama 30 kali serta posisi kurang tepat dalam
4
Data yang telah dipaparkan diatas mengenai tingkat pengetahuan
B. Rumusan Masalah
diprediksi kapan akan terjadi. Dalam situasi seperti ini langkah terbaik
tetapi, tidak diketahui apakah . Hal ini lah yang mendasari peneliti
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
6
2. Bagi Profesi
3. Bagi Peneliti
kegawatdaruratan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada korban henti jantung dan napas. Tindakan tersebut terdiri dari
Man141 \l 1057 ].
7
berupa kompresi dada dan bantuan napas yang membantu
darah dan pemberian napas melalui jalan napas yang bersih, sehingga
1057 ].
8
a. Henti Jantung
].
1057 ].
b. Henti Napas
1057 ].
9
Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan
aliran udara pernapasan dari korban dan ini merupakan kasus yang
1057 ].
pendekatan yaitu :
IHCA)
10
gangguan pernapasan dan syok sirkulasi. Oleh karena, itu
emergency medis
11
akan meningkatkan kemungkinan sirkulasi pasien akan kembali
rumah sakit.
OHCA)
12
Gambar 2.2. Rantai Kelangsungan Hidup diluar Rumah Sakit
Jantung.
tanda peringatan dini seperti nyeri dada dan sesak napas yang
13
mengancam jiwa dari memburuk ke asistole yaitu tidak adanya
pelabuhan, dll.
rumah sakit
14
Dalam konsep SPGDT sesuai permenkes no.19 tahun 2016,
15
Pemberian CPR dapat dilakukan melalui 3 fase (C-A-B), yaitu
lingkungannya aman.
membantu pada saat menemui korban yang tidak sadarkan diri dan
mengambilkan AED.
inci (5cm) - 2,4 inci (6 cm) dan membolehkan recoil penuh setelah
untuk dewasa dan remaja, (30:2) untuk anak-anak dan bayi dengan
16
1 penolong sedangkan (15:2) untuk anak-anak dan bayi dengan 2
e. Airway (Jalan napas) Pastikan jalan napas terbuka dan bersih yang
mulut. Kemudian buka jalan napas dengan teknik head tilt & chin
permenit.
17
2) Mouth-to- Barrier Device Breathing Memberikan napas buatan
Mouth Mask.
18
19
Gambar 2.3. Algoritma BLS Pada Pasien Dewasa
CPR, setiap napas buatan diberikan lebih dari 1 detik, setiap kali
20
a. Sirkulasi dan ventilasi sudah kembali, tindakan BLS bisa
tindakan BLS bisa dihentikan ketika tim yang lebih kompeten telah
datang ke lokasi.
sebagai berikut:
1. Definisi Pengetahuan
21
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
2. Tingkat Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010):
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
Orang yang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat
c. Aplikasi (Application)
22
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
23
Semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempermudah
b. Pengalaman
c. Sosial Ekonomi
e. Usia
24
(76%-100%), cukup (56%-75%), kurang (<56%) (Wawan & Dewi,
2011).
a. Dimensi Kecakapan
b. Dimensi Kepribadian
25
2) Kepercayaan diri dalam menyelesaikan pekerjaan
26
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
ners yang mengikuti pelatihan basic life support di RSUP Dr. Wahidin
2. Sampel
26
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa profesi ners
(Sugiyono, 2011).
1) Kriteria Inklusi:
Hasanuddin
2) Kriteria Eksklusi
Hasanuddin.
b. Besar Sampel
27
D. Alur Penelitian
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
2. Definisi Operasional
28
Pengetahuan Basic Life Support adalah segala sesuatu yang
Kriteria objektif:
Kriterian objektif:
F. Instrumen Penelitian
1. Pegolahan data
29
Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010) adalah:
a. Editing
b. Coding
c. Processing
d. Cleaning
2. Analisa data
30
frekuensi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti terkait data
H. Masalah Etika
and Abuse).
maleficence)
31
dengan kerugian minimal. Subjek manusia diikutsertakan dalam
diharapkan
(scientifically sound)
moral yang benar dan layak dalam memperoleh haknya. Prinsip etik
32
DAFTAR PUSTAKA
AHA. (2010). Part 4: CPR overview: 2010 american hearth association guidelines for
cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovaskular care. AHA
Journals, 676-684.
AHA. (2011). Importance and implementation of training in cardiopulmonary
resuscitation and automated external defibrillation in school : a science advisory
from the american hearth assoociation. AHA Journals, 691-706.
AHA. (2014). American Hearth AssoGuidelines For Cardiopulomonary Resuscitation
and Emergency Cardiovaskular Care. AHA Journals, 676-684.
AHA. (2015). Hightlights of the 2015 American Heart Association Guidelines Update
For Cpr and ECC. Texas. AHA Journals.
Alharbi MM, et al. (2016). Exploring the extent of knowledge of CPR skills among
school teachers in Riyadh, KSA. J Taibah Univ Med Sci, 497-501.
Ditjen Yankes. (2018). Bantuan Hidup Dasar / Basic Life Support Dalam Kehidupan
Bermasyarakat. http://yankes.kemenkes.go.id/read-bantuan-hidup-dasar--basic-
lifesupport-dalam-kehidupan-bermasyarakat-4232.html. Diakses 17 juli 2019
33
Nikolaou, N. I., & Christou, A. H. (2013). Cardiac aetiology of cardiac arrest:
Percutaneous coronary interventions during and after cardiopulmonary
resuscitation. Best Practice & Research Clinical Anaesthesiology, 347-358.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. (Edisi Revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Resicitation Council. (2010). Adult Basic Life Support.
http;//www.resus.org.uk/pages/bls.pdf. Diakses 30 oktober 2019.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
RSMA, T. P. (2017). Basic Cardiac Life Support (BCLS) Automated external
defribillation. Jawa Timur: Tim Pelatihan RSMA Jawa Timur.
Saifuddin, G. M. (2017). Gambaran Pengetahuan dan Pelaksanaan Resusitasi Jantung
Paru (RJP) Pada Mahasiswa Profesi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.Skripsi tidak diterbitkan. Makassar:
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin.
Sangamesh, C. N., Vidya, K. C., Pathi, J., & Singh, A. (2017). Awareness, Attitude, and
Knowledge of Basic Life Support among Medical, Dental, and Nursing Faculties
and Students in the University Hospital. Jounal of International Society of
Preventive & Community Denstity, 161-167.
Sudarmanto. (2014). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sudiharto, & Sartono. (2011). Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) in Disaster.
Jakarta: Sagung Seto.
Sugianto, K. M. (2015). Survey Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Bantuan Hidup
Dasar di Sebuah Rumah Sakit Tipe B di RSUD Ciawi Bogor. Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Suwatno, & Yuniarsih, T. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Alfabeta.
Wawan, A., & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Perilaku dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wiryana IM, et al. (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks.
34
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
35
(Andri Prianto)
Nama :
Umur :
NIM : C12116014
Saya berharap penelitian ini tidak akan mempunyai dampak negatif serta
merugikan bagi saya dan keluarga saya, sehingga pertanyaan yang akan saya
jawab, benar-benar dapat dirahasiakan.
Responden
36
( )
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal Penelitian :
A. Data Demografi
Nama :
Umur :
Angkatan :
37
b. 50 dari 100
c. 25 dari 100
d. 1 dari 100
3. Pasien dianggp henti jantung (sudden cardiac arrest) jika,kecuali...
a. Unresponsive
b. Gaspring breathing
c. Absence of normal breathing
d. Return of spontanesus circulation (ROSC)
4. Waktu untuk meraba dan memastikan ada tidaknya nadi karotis tidak
boleh lebih dari...
a. 5 detik
b. 10 detik
c. 15 detik
d. 20 detik
5. Letak untuk meraba nadi karotis adalah...
a. 2-3 cm di samping trakea
b. 5 cm di samping trakea
c. 2-3 cm tepat di bawah trakea
d. 5 cm di bawah trakea
6. Rasio kompresi dan ventilasi pada korban dewasa adalah...
a. 5 : 1 untuk 1 orang penelong
b. 30 : 2 untuk 1 atau 2 orang penolong
c. 15 : 2 untuk 2 orang penolong
d. 30 : 2 hanya untuk 1 orang penolong
7. Tindakan yang dilakukan pada pasien henti napas dan nadi karotis tidak
teraba adalah...
a. Ventilasi 10-12 x/menit
b. Kompresi dengan kecepatan 100x/menit
c. Kompresi tanpa ventilasi (hand only CPR)
d. Kompresi dan ventilasi 30 : 2
38
8. Jika nadi karotis korban teraba namun belum bernapas normal maka
tindakan yang dilakukan adalah...
a. Kompresi tanpa ventilasi
b. Kompresi dan ventilasi 30 : 2
c. Berikan ventilasi setiap 10-12 x/menit
d. Lakukan kompresi tanpa ventilasi
9. Jika nadi karotis teraba dan korban sudah bernapas maka yang dilakukan
selanjutnya adalah...
a. Tetap beri napas bantuan tiap 5-6 dettik
b. Lanjutkan kompresi
c. Beri posisi miring (recovery position)
d. Tinggalkan korban untuk memanggil bantuan
10. Pada pasien henti jantung yang telah terpasang intubasi maka RJP
dilakukan dengan...
a. Kompresi 100 – 120 x/menit dan ventilasi tiap 6-8 detik
b. Ventilasi saja tiap 6-8 detik
c. Ventilasi saja 8-10 x/menit
d. Kompresi dan ventilasi 30: 2
11. Evaluasi kebersihan tindakan RJP dilakukan tiap...
a. 1 menit
b. 2 menit
c. 3 menit
d. 4 menit
12. Tindakan yang pertama kali dilakukan saat mengevaluasi keberhasilan
RJP adalah...
a. Memeriksa jalan napas
b. Melihat pengembangan dada
c. Melihat ada tidaknya penapasan spontan
d. Meraba nadi karotis
13. Untuk mencegah kelelahan pada penolong, maka penolong dianjurkan
bergantian melakukan RJP setiap...
39
a. 3 siklus
b. 4 siklus
c. 5 siklus
d. 6 siklus
14. RJP di hentkan bila, kecuali...
a. Ventilasi dan sirkulasi kembali spontan
b. Sudah 30 menit tidak ada respon
c. Penolong kelelahan
d. Tanda kematian yang reversibel
15. Yang perlu diperhatikan pada saat mengkaji airway, yaitu kecuali...
a. Ada tidaknya sumbatan jalan napas
b. Kemungkinan fraktur servikal
c. Distress pernapasan
d. Ada tidaknya nadi karotis
16. Tanda adanya sumbatan jalan napas total adalah...
a. Suara stridor
b. Masih terdengar suara napas
c. Retraksi suprasternal
d. Tidak ada suara napas
17. Penanganan yang tepat untuk pasien yang tersedak benda keras adalah...
a. Lakukan sapuan jari (finger sweep)
b. Berusaha mencungkil objek sumbatan dengan jari walaupun
sumbatan tidak terlihat
c. Lakukan penghisapan (suction)
d. Heimlich manuveur
18. Teknik membuka jalan napas dengan menekan dahi korban ke belakang
adalah...
a. Chin lift
b. Head tilt
c. Jaw trust
d. Triple airway manuveur
40
19. Teknik membuka jalan napas yang dianjurkan pada pasien dengan suspek
cedera servikal adalah...
a. Chin lift
b. Head tilt
c. Jaw trust
d. Triple airway manuveur
41
C. Skill Basic Life Support (BLS)
No Tindakan Dilakukan
Ya Tidak
Baik Kurang
2 1 0
1. Memakai alat pelindung diri dan memastikan keamanan penolong,
korban, dan lingkungan
2. Menilai respon korban dengan cara:
- Menepuk bahu sambil memanggil korban, seperti “Bangun,
Pak” atau “Buka mata pak”
3. Menilai pertolongan (Should cal EMS) atau mengaktifkan EMS
(bila penolong sendiri, penolong menelpon & mengmbil AED dulu)
4. Palpasi nadi karotis bersamaan dengan scan pernapasan dengan
memperatikan pengembangan dada & perut korban (< 10 detik). Bila
korban unresponsive, tidak bernapas (atau hanya gasping) & tidak
teraba nadi
5. - memperbaiki posisi korban: telentang di tempat datar dan keras
- mengatur posisi penolong: berlutut di samping korban
CIRCULATION
6. Memberikan kompresi 30 kali:
- Meletakkan tumit telapak tangan menepuk di atas telapak
tangan yang lain tegak lurus pada mid sternum, menghindari
jari-jari menyentuh dinding dada korban
- Kedalaman tekanan 5-6 cm dengan kecepatan 100-
120x/menit, pastikan full chest recoil
AIRWAY
7. Membersihkan dan membuka jalan napas dengan head tilt – chin lift
atau jaw thrust (jika curiga cedera servikal) dan memastikan korban
42
tidak bernpas
BREATHING
8. Memberikan bantuan napas sebanyak 2 kali (hindari ventilsi yang
berlebihan)
9. Melakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 sebanyak
5 siklus
10. Melakukan evaluasi tiap 5 siklus (sekitar 2 menit)
- Jika nadi dan napas belum ada, teknik kombinasi diulangi
kembali dimulai dengan kompresi
- Jika nadi ada tapi napas belum ada, berikan rescue breathing
1 ventilasi tiap 6 detik dan evaluasi tiap 2 menit
- Jika nadi dan napas ada tapi belum sadar, posisikan korban
pada recovery position (posisi pemulihan)
Skor (.....x 2) + (.....x 1) + (.....x
0)
..........
Skor x 10 … … … x 10
Nilai ¿ =
2 2
Penampilan Keseluruhan: Baik sekali Baik Perlu
perbaikan
(Sumber: Hipgabi Sul-Sel, 2016)
43