Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN TUGAS

Dosen Pengampu: Diah Priharsari, S.T., M.T., Ph.D

TAHUN AJARAN 2020/2021


Inovasi & Co-Creation
SISTEM INFORMASI – A

KELOMPOK 4
Disusun Oleh:
Alifian Windi Prakoso - 185150400111021
Fierhan Arzza Ardhana - 185150400111038
Irfan Aufa Ramadya - 185150401111015
M Rafi Rahmanda - 185150400111015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Organisasi Non Profit / Organisasi Nirlaba 5
1.3 Kesenjangan di Indonesia 7
BAB II PEMBAHASAN 8
2.1 Bagaimana ide kami dalam menyelesaikan masalah tersebut? 8
2.2 Apa yang ingin dihasilkan dari ide tersebut? 9
2.3 Siapa yang berkepentingan terhadap ide tersebut? 9
2.4 Apa keuntungan yang didapat? 19
2.5 Pengaturan organisasi 23
BAB III PENUTUPAN 37
3.1 Kesimpulan 37
3.2 Pembagian Kerja Kelompok 38
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amal adalah memberikan kepada orang lain apa yang menjadi milik kami. Saat
kami memberi untuk amal, kami mengalami kebahagiaan. Apa kamu tahu kenapa?
karena ketika kami melepaskan sesuatu yang kami cintai, kami memberikan kebahagiaan
kepada orang lain. Bagi kebanyakan orang, satu hal adalah uang. Sekalipun kami berpikir
sekecil apa pun untuk mengambil sesuatu dari orang lain, kami sendiri menciptakan
berbagai rintangan dan kesulitan dalam hidup kami.

Ilmu Spiritual lebih mementingkan maksud batin (sebab) daripada pada tindakan
(akibat) berdana. Amal yang dilakukan dengan kesatuan pikiran, ucapan dan perilaku
menerima manfaat yang luar biasa. Orang yang menyumbang dengan rela dan bahagia
menuai lebih banyak manfaat daripada orang yang menyumbang di bawah tekanan atau
dengan harapan akan kembali. Niat kami haruslah untuk mengurangi penderitaan orang
lain, bukan untuk mendapatkan ketenaran atau kekayaan.

Param Pujya Dadashri telah memberikan jawaban ilmiah atas berbagai pertanyaan
yang berkaitan dengan sedekah, seperti apa manfaat beramal? Jenis sumbangan amal apa
yang paling berharga? Ada berapa macam amal? Kepada siapa kami bisa memberi?
Kesadaran seperti apa yang harus dimiliki seseorang saat memberikan donasi? Apa itu
amal / donasi anonim? Dll.

Dilansir dari detik.com, sebanyak 235 anggota forum zakat sudah mendapat
sertifikat di indonesia. Namun, angka kemiskinan tidak juga berkunjung turun. Seperti
yang dikutip dari bisnis.com, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin
pada September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta dibandingkan
tahun sebelumnya. Pada periode September 2020, tingkat kemiskinan menjadi 10,19
persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp) dari 9,22 persen periode September
2019

Untuk itu, kami berempat berinisiatif untuk membuat organisasi non-profit yang
dinamakan BantuSebaya, yaitu organisasi amal yang bertujuan untuk memberikan apa
saja, baik berupa barang atau jasa untuk mereka yang kurang beruntung atau kurang
mampu. Diharapkan dengan adanya kami disini, dapat mengurangi angka kemiskinan
yang ada di Indonesia. Meskipun sedikit, tapi itu lebih baik daripada tidak sama
sekali.Bantusebaya berupaya untuk:

1. Berinovasi: mengembangkan dan membuktikan solusi yang dapat direplikasi


terhadap permasalahan anak.
2. Mencapai hasil yang terbaik: melalui eskpansi pendekatan yang efektif dan
berkesinambungan
3. Menyuarakan: berkampanye untuk kebijakan dan praktek-praktek terbaik dalam
rangka pemenuhan hak anak dan emmastikan suara anak di dengar.
4. Membangun kemitraan: dengan anakanak, masyarakat, pemerintah, masyarakat
sipil, pihak swasta untuk mempengaruhi dan meningkatkan dampak dari program
Bantusebaya Indonesia.

Pada dasarnya strategi dalam mengumpulkan dana yang dilakukan oleh organisasi
pelayanan sosial dapat dikembangkan menjadi strategi yang inovatif dan efektif untuk
dapat menjadi daya tarik disaat menghimpun donor yang berkelanjutan untuk
menjalankan setiap kegiatannya. Menurut, Sargeant (2010) strategi fundraising yang
biasa digunakan oleh organisasi pelayanan sosial diantaranya; dialogue fundraising,
corporate fundraising, multichannel fundraising dan retention and development donor.
Namun, disisi lain Young, et.al (2007) menjelaskan berbagai bentuk strategi fundraising
yaitu; strategi penggalangan dana perseorangan, perusahan, komunitas, internet, maupun
telepon. Selanjutnya, dalam pembahasan ini peneliti menggunakan konsep dari Sargeant
(2010) tersebut, yaitu; dialogue fundraising, corporate fundraising, multichannel 12
fundraising dan retention and development donor yang akan disinergikan dengan konsep
yang disampaikan oleh Young, et al (2007).

Norton (2002:51) mengungkapkan bahwa strategi menggalang dana merupakan tulang


punggung kegiatan menggalang dana yang akan dilakukan. Organisasi pelayanan sosial
perlu memberikan perhatian penuh sejak awal pada setiap langkah yang akan diambil
untuk menggalang dana agar segalanya berjalan lancar. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal fundraising membutuhkan strategi yang tepat.
Berbagai strategi penggalangan dana, yang dijelaskan oleh Young, et al (2007:125) yaitu:
1. Perseorangan. Strategi perseorangan yang dapat digunakan untuk mendapatkan donasi
dari sumber ini adalah permohonan tatap muka (face to face), surat langsung, kampanye,
kegiatan spesial, bujukan dari pintu ke pintu, penjualan produk, dan iklan layanan
masyarakat
2. Perusahaan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan yaitu proposal proyek, bantuan
barang dan jasa, kontribusi karyawan, promosi bersama, sponsorship kegiatan atau
publikasi serta bantuan biaya pelayanan yang dikeluarkan.
3. Menggalang dana dalam komunitas yang lebih kecil. Bagi organisasi yang berada di
kota-kota yang kecil, penggalangan dana. Dapat dilakukan dalam skala yang lebih kecil
di tingkat lokal atau komunitas
4. Menggalang dana di internet. Akses internet merupakan cara termudah, tercepat dan
termurah untuk mendapatkan informasi sekarang ini. Fasilitas e-mail dapat digunakan
utnuk mendistribusikan news-letter, brosur dan laporan-laporan, mengirim undangan
kegiatan atau mengedukasi pembaca. Bagi organisasi yang memiliki website, mereka
bisa memasang tarif untuk pemasangan iklan di web site tersebut
5. Menggalang dana melalui telepon. Telepon bisa menjadi media yang efektif untuk
memperbarui dukungan dari donatur atau untuk menghubungi donatur yang tidak
merespon penggalangan dana yang organisasi lakukan seperti misalnya surat langsung.

1.2 Organisasi Non Profit / Organisasi Nirlaba


Organisasi nirlaba merupakan suatu institusi yang dalam operasional dan
tujuannya bukanlah mencari keuntungan. Semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
nirlaba tidak ditujukan mendapatkan keuntungan berupa uang. Melainkan tujuan
didirikannya organisasi ini adalah untuk mendukung kebijakan yang dimiliki pemerintah
dalam sebuah negara atau memecahkan masalah yang seringkali terjadi di dalam
kehidupan bermasyarakat. Sumber uang untuk melakukan program-program dari
organisasi ini adalah dari sumbangan ataupun donasi. Mengingat tujuannya bukanlah
profit maka sifatnya tidak mencari keuntungan. Ada begitu banyak bentuk dari organisasi
ini seperti organisasi pendidikan, rumah sakit hingga keagamaan.
Sedangkan menurut PSAK no. 45 organisasi nirlaba adalah organisasi yang
sumber pendanaannya berasal dari sumbangan anggota-anggotanya. Semua penyumbang
ini tidak menuntut organisasi untuk mendapatkan keuntungan namun lebih ke arah
pengembangannya. Sehingga sifatnya seperti volunteer atau relawan.
Pada perkembangan soal dana utama untuk operasional, biasanya organisasi akan
mendapatkan dana dari jasa yang diberikan oleh publik atau dari investasi.

Sedangkan pengertian organisasi tanpa profit menurut Widodo dan Kustiawan


adalah organisasi yang tidak mencari laba atau keuntungan. Organisasi merupakan
kumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan sama yaitu tujuan mulia.
Pada pelaksanaanya sendiri tidak ada orientasi untuk memupuk kekayaan atau
mengharapkan laba semata. Pada dasarnya organisasi ini digunakan sebagai patokan oleh
sekelompok orang termasuk di dalamnya anggota organisasi. Maka dari itulah
masing-masing lembaga nirlaba memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tujuan
didirikannya. Melalui pandangan yang berbeda tersebut akan mempengaruhi
operasionalnya.
Jika dilihat dari PSAK nomor 45, ada beberapa karakteristik organisasi non profit
yang dijabarkan sebagai berikut ini:
1. Sumber daya pendanaan
Dana yang masuk untuk dijadikan operasional berasal dari penyumbang dan
orang-orang tersebut tidak mengharapkan dan mendapatkan profit dari apa yang
sudah dikerjakan oleh organisasi.

2. Tidak ada keuntungan dari produk


Organisasi non profit akan menghasilkan produk baik itu barang dan jasa yang
tidak memiliki tujuan dalam bentuk keuntungan. Apabila produk yang dihasilkan
memiliki laba, maka hasil tersebut dikumpulkan dan tidak dibagikan kepada
penyumbang, anggota serta pemilik.

3. Kepemilikan
Apabila dilihat dari kepemilikannya, tidak ada yang jelas. Dengan begitu
organisasi tidak bisa dijual atau dialihtangankan hingga dikembalikan
sumbangannya. Ketika terjadi likuidasi, maka organisasi ini tidak ada pembagian
hasil kepada pemilik dan anggotanya.

Karakteristik yang berbeda juga dikemukakan oleh Anthony dan Young. Ada
beberapa karakter yang dimiliki organisasi non profit sehingga membedakannya
dengan organisasi laba sebagai berikut ini.

4. Tidak ada keuntungan yang dicari oleh organisasi.


Ada pertimbangan besar dalam pembebanan pajak karena tidak ada keuntungan
yang masuk.
Orientasi yang dimiliki adalah pelayanan sesuai dengan visi dan misinya.

Demi mendapatkan tujuan dan menerapkan strategi organisasi biasanya memiliki


lebih banyak kendala. Organisasi tidak mengharapkan keuntungan dari
penyumbang atau klien yang bermitra. Kebanyakan anggotanya adalah
orang-orang profesional dengan tujuan sama.

1.3 Kesenjangan di Indonesia


Antara pertengahan tahun 1960-an sampai tahun 1996, waktu Indonesia berada di
bawah kepemimpinan Pemerintahan Orde Baru Soeharto, tingkat kemiskinan di
Indonesia menurun drastis - baik didesa maupun dikota - karena pertumbuhan ekonomi
yang kuat dan adanya program-program penanggulangan kemiskinan yang efisien.

Selama pemerintahan Suharto angka penduduk Indonesia yang hidup di bawah


garis kemiskinan menurun drastis, dari awalnya sekitar setengah dari jumlah keseluruhan
populasi penduduk Indonesia, sampai hanya sekitar 11 persen saja. Namun, ketika pada
akhir tahun 1990-an Krisis Finansial Asia terjadi, tingkat kemiskinan di Indonesia melejit
tinggi, dari 11 persen menjadi 19.9 persen di akhir tahun 1998, yang berarti prestasi yang
sudah diraih Orde Baru hancur seketika.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyoroti


kesenjangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia. TNP2K menyebut kesenjangan
di Indonesia urutan keempat di dunia, dibelakang Rusia, India, dan Thailand. Kalau di
Amerika kesenjangan juga tinggi, namun orang yang paling miskin masih bisa beli mobil dan
sewa rumah. Di Thailand kesenjangan tinggi namun kulitnya sama. Kita ini bangsa yang
majemuk. Pak JK suka ngomong jika ada 10 orang kaya, 9 orang bukan muslim, jika ada 10
orang miskin, 9 orang muslim. Ini dampak negara majemuk

Akses terhadap kebutuhan dasar, ini harus penuhi dulu, sekolah, sanitasi,
kesehatan, listrik hingga air bersih harus terus dibangun untuk mengurangi kesenjangan.
Kedua lapangan pekerjaan yang baik, lapangan pekerjaan harus diciptakan melalui
investasi, pembangunan infrastruktur dan segala macam oleh pemerintah tujuannya untuk
itu. Berikutnya memberikan jaminan sosial bagi semua orang,

Apalagi pada saat-saat sulit seperti saat ini, Angka kesenjangan antara penduduk
miskin dan kaya di Indonesia saat pandemi Covid-19 semakin melebar. Keadaan seperti
ini membuat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Hal seperti itu
tidak baik dialami oleh negara manapun dan menjadi pertanda buruk. Badan Pusat
Statistik (BPS) merilis, gini ratio pada Maret 2020 angkanya 0,381 meningkat menjadi
0,385 pada September 2020. Menggapai hal itu, Ketua Odesa Indonesia Faiz Manshur
mengatakan, pemerintah termasuk para kepala daerah dan juga politisi semestinya
memperhatikan persoalan ketimpangan sosial yang kian memprihatinkan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana ide kami dalam menyelesaikan masalah tersebut


Ide yang kami tawarkan adalah sebuah organisasi atau yayasan non-profit yang
bertujuan untuk membantu anak-anak dan remaja menyelesaikan pendidikannya. Dimana
para donaturnya juga merupakan anak-anak dan remaja. Yayasan ini akan sering
berkolaborasi dengan pihak luar berupa brand-brand yang sedang tenar di kalangan
remaja. Kolaborasi yang dilakukan ini berupa pembuatan sebuah produk, yang mana
keuntungan tersebut akan didonasikan kepada anak-anak dan remaja yang kurang mampu
untuk dapat membantu menyelesaikan pendidikan mereka. Di luar hal tersebut,
BantuSebaya juga akan melakukan aktivitas-aktivitas yang akan menunjang pendidikan
dari anak-anak tersebut.

Misalnya, kami akan berkolaborasi dengan sebuah brand pakaian. Brand pakaian
tersebut adalah brand yang sedang digemari oleh remaja-remaja di Indonesia. Kami akan
memberikan proposal kepada brand tersebut untuk mengadakan kerjasama dalam rangka
pembuatan produk. Pembagian kerjasamanya bisa beragam, misalnya kami yang
mencarikan vendor dan mengurus produksi, atau kami yang membuat desainnya. Dan
hasil dari kerjasama ini adalah sebuah produk yang akan menguntungkan bagi kedua
belah pihak. Yang pada akhirnya akan diberikan ke anak-anak dan remaja yang
membutuhkannya.

Diluar produk-produk kolaborasi, BantuSebaya juga menyediakan penggalangan


dana dari donasi online via website. Dan kami bekerjasama dengan payment gateway
sehingga pembayaran yang dilakukan bisa sangat fleksibel. Dengan nominal donasi yang
dapat disesuaikan dengan masing-masing donatur, sehingga donasi yang diberikan bisa
beragam dari sangat kecil hingga sangat besar. Dengan metode pembayaran donasi yang
beragam, termasuk e-wallet seperti Go-Pay,Link Aja!, Dana, serta OVO dan via
minimarket seperti Indomaret dan Alfamart untuk dapat mencakup lebih banyak remaja
yang mungkin belum mempunyai rekening bank. Hal ini tentu saja akan memudahkan
para donatur untuk melakukan donasi.

Selain itu, BantuSebaya juga akan sering bekerjasama dengan komunitas, sekolah,
atau organisasi untuk mengadakan charity event. Charity event ini bertujuan sama yaitu
untuk menggalang dana yang akan diteruskan untuk membantu pendidikan anak-anak
dan remaja yang kurang mampu. Jenis acaranya bisa beragam, bisa berupa acara seni
dimana kami akan menampilkan sebuah pentas seni yang akan diisi oleh murid-murid
dari suatu sekolah. Acara talkshow dengan suatu komunitas, yang akan menghadirkan
ahli-ahli dari komunitas tersebut untuk membahas suatu topik di komunitas tersebut agar
dapat lebih diketahui orang umum. Misalnya, talkshow tentang pentingnya menjaga
kesehatan tubuh melalui olahraga, yang akan menghadirkan seorang instruktur senam
dari komunitas tersebut.

2.2 Apa yang ingin dihasilkan dari ide tersebut?


Tujuannya adalah menjadi wadah untuk para remaja untuk dapat melakukan
donasi kepada remaja-remaja lainnya yang tidak seberuntung mereka. Karena kami
merasa bahwa belum ada platform donasi yang disesuaikan khusus untuk kalangan
anak-anak dan remaja. Maka dari itu, kami merasa bahwa yang menciptakan platform
tersebut harus dari kalangan remaja juga. Dan target donasinya adalah remaja dan
anak-anak pula.
Kami juga ingin meningkatkan kesadaran dari para remaja-remaja tersebut bahwa
bersedekah atau berdonasi untuk membantu sesama tidak perlu menunggu tua, dan bisa
dilakukan dari sekarang. Selain mendapatkan pahala, akan ada kesenangan tersendiri saat
bisa membuat orang lain bahagia. Hal ini tentu akan meningkatkan rasa peduli sesama di
kalangan anak-anak dan remaja, diharapkan kedepannya dapat meningkatkan lebih
banyak orang lagi.
BantuSebaya juga ingin menanamkan pemikiran bahwa berdonasi bisa
menyenangkan. Dimana saat seseorang berdonasi di kami, para donatur akan
mendapatkan feedback berupa produk atau pengalaman yang menyenangkan atas hasil
donasi yang telah mereka buat. Misalnya produk pakaian seperti yang sudah dijelaskan,
dan sebuah konser yang diadakan di suatu sekolah yang dapat dinikmati oleh para
donatur.

2.3 Siapa yang berkepentingan terhadap ide tersebut?Mengapa?


Pihak-pihak yang berkepentingan
Dalam organisasi BantuSebaya, terdapat dua sub divisi yang berkepentingan yang
berpengaruh secara langsung, yaitu dari pihak internal (pihak dalam) dan eksternal (pihak
luar):
A. Pihak internal organisasi
1. Manajer
Manajer mempunyai jobdesk atau pekerjaan yaitu mengatur dan mengarahkan
bawahannya seperti desainer, bendahara, dan juga humas. Apabila ada hal yang
dirasa kurang cocok, atau berbeda dengan visi dari Yayasan Sebaya dalam kinerja
bawahannya, bisa diberitahu secara langsung agar hasil yang diberikan dapat
maksimal. Mengelola pekerjaan manajer berarti kita berbicara tentang empat
fungsi spesifik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan.
- Fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil organisasi
serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan
diambil tsb.
- Fungsi pengaturan (organizing), yaitu mengatur, mengorganisir, membentuk,
mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan
sistem komunikasi, serta mengkoordinasi kerja setiap anggota organisasi/instansi.
- Fungsi kepemimpinan (leading) yang membuat orang lain melakukan pekerjaan,
mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
- Fungsi mengendalikan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar
kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang
diberikan pada organisasi dalam rangka memberikan pencapaian tujuan
organisasi.

Selain jobdesk tersebut, manajer juga memiliki tanggung jawab tentang


perencanaan dan evaluasi kegiatan sebuah organisasi atau organisasi. Seseorang
yang tanggung jawab utamanya adalah menjalankan proses atau fungsi
manajemen, dengan membuat perencanaan serta mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan fungsi pengawasan terhadap
manusia/pekerja, keuangan, aset fisik, serta informasi. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, seorang manajer harus dapat mencapai tujuan organisasi melalui
kerjasama dengan banyak orang (staf). Yang terakhir, manajer menyelesaikan
tujuan organisasi atau organisasi dengan mengelola staf sesuai dengan divisi yang
dia pimpin

2. Desainer
Desainer mempunyai jobdesk yaitu apapun yang berbau kreativitas. Seperti membuat
desain post pada sosial media seperti di instagram, facebook, youtube, tiktok dan
sebagainya. Selain itu, desainer juga ikut serta dalam membuat merchandise
organisasi seperti pembuatan baju.

Banyak kesempatan dimana desainer bekerja sama dengan Humas, dimana desainer
memiliki tanggung jawab mewujudkan komunikasi verbal yang ditulis oleh pihak
humas menjadi komunikasi visual agar semua pesan dapat dengan mudah diterima
oleh masyarakat.

Tahapan kinerja desainer biasanya dimulai dari adanya suatu kasus, kemudian
permasalahan tersebut diidentifikasi, mengumpulkan data, menemukan ide dan
gagasan, sampai pada perancangan, pendayagunaan elemen desain, layout, dan
proses teknis. Hingga akhirnya tercipta karya desainer yang sesuai dengan kebutuhan
yang diharapkan.

Rumusan kerja desainer berorientasi pada pengumpulan data kemudian diolah


sebagai bentuk rancangan dengan mendayagunakan elemen-elemen desain seperti
garis, warna, bentuk dan sebagainya. Dengan berpegang pada kaidah dan prinsip
desain seperti komposisi, harmony, balance, dan unity.

Bisa dibilang bahwa tugas utama dari seorang desainer grafis ialah menjadi pemecah
masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Mereka
harus mampu membuat sebuah desain yang bisa memberikan dan menyampaikan
informasi maupun pesan secara tepat sasaran, singkat padat dan jelas namun lebih
menarik perhatian audiens.

3. Humas
Humas mempunyai jobdesk yaitu membangun image yang baik terhadap organisasi.
Selain itu, humas juga bekerja sama dengan desainer dalam hal konten post sosial media
BantuSebaya. Jika desainer mendesain visual konten pada sosial media, humas berperan
dalam menulis konten apa yang akan dibuat, mulai dari isi konten sampai caption konten
yang akan dibuat.

Humas adalah singkatan dari hubungan masyarakat yang berarti divisi ini akan langsung
berhubungan dengan masyarakat. Ibaratnya seorang humas adalah jembatan antara
perusahaan dan dunia luar, Maka dari itu, ada lima(5) peran yang dilaksanakan oleh
Humas, yaitu:
1. Mengelola keadaan darurat
Ketika kondisi dekat, terkadang dapat merusak atau bahkan menghancurkan citra
organisasi. Oleh karena itu, peran penting inilah yang membutuhkan kehumasan. Tentu
hal ini tidak akan terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja. Dan terjadinya tidak akan tahu
kapan. Ini terjadi karena masalah negatif baik di dalam organisasi maupun di
masyarakat. Tentunya jika dibiarkan akan merusak citra organisasi di mata publik. Oleh
karena itu salah satu peran humas dalam organisasi adalah mengurangi dan mengatasi
keadaan darurat agar keadaan darurat tersebut tidak berkembang ke divisi-divisi dalam
organisasi tersebut. Tentunya juga dapat mengembalikan kesan positif masyarakat
terhadap organisasi.

2. Alat pemasaran yang andal


Hubungan masyarakat juga merupakan bagian penting dari strategi pemasaran
organisasi. Sangat cocok untuk organisasi yang bergerak dalam produksi produk.
Tentunya, bagian humas dapat menjadi motor penggerak untuk meningkatkan penjualan
produk. Selain itu, citra positif berorganisasi di masyarakat akan semakin meningkat. Di
mana banyak orang ingin bergabung. Karena kami melihat organisasi yang dikelola
memiliki kegiatan yang jelas. Bahkan kegiatan tersebut dapat menjadi bagian dari usaha
mikro, kecil dan menengah yang dapat membantu pembangunan ekonomi negara.

3. Hubungan desainer
Divisi hubungan masyarakat atau hubungan masyarakat harus memelihara hubungan
baik dengan staf desainer. Humas dan desainer akan selalu bersinggungan dan
bekerjasama. Apalagi jika perkembangan terkini dalam operasional organisasi tentunya
akan melibatkan staf desainer. Oleh karena itu, humas berperan dalam mengelola
hubungan dengan desainer. Humas harus bekerjasama dengan desainer agar mampu
menyebarkan perkembangan organisasi seluas-luasnya. Jadi, tentunya banyak yang tahu
nama organisasi yang mereka kelola.

4. Mengelola media sosial


Media sosial atau media sosial saat ini sedang digandrungi masyarakat. Media sosial
adalah hal yang paling familiar dalam keseharian kita. Media sosial juga merupakan
sarana di mana PR dapat menangkap garis kualitas yang lebih luas dan lebih kompleks.
Dengan dukungan teknologi dan jaringan internet yang stabil, niscaya tidak sulit untuk
mengelola akun media sosial. Halaman penggemar di Youtube, Twitter, TikTok atau
Facebook akan membantu divisi PR lebih mudah berinteraksi dengan pengguna di dunia
maya. Oleh karena itu, media sosial harus digunakan secara bijak agar citra dan karakter
positif organisasi yang dikelolanya semakin dapat diterima oleh masyarakat.

5. Pahami dan evaluasi opini publik


Seringkali opini publik yang menimbulkan masalah negatif dapat berdampak negatif
pada citra organisasi. Oleh karena itu, divisi kehumasan memegang peranan penting
sebagai pihak yang harus dipahami, isu-isu yang berkembang dan mendesak saat ini
telah menjadi topik masyarakat, terutama yang terkait dengan organisasi yang dikelola.
Terdapat berbagai kepentingan yang dapat menyebabkan opini publik menjadi sinyal
bahwa organisasi dalam keadaan tidak stabil. Tentunya peran humas harus tetap waspada
dan peka saat menganalisis dan mengevaluasi isu-isu pembangunan.

4. Bendahara
Bendahara mempunyai jobdesk yaitu apapun yang berhubungan dengan uang. Seperti
membuat RAPBO, menyimpan uang, pembukuan, dan juga mengelola bukti transaksi.
1. RAPBO
Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Organisasi atau disingkat RAPBO secara garis
besar mencakup anggaran pendapatan dan belanja/ pengeluaran. Bendahara juga bisa
langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan mengambil keputusan yang diperlukan
bersama pengurus lain. Keputusan yang diambil misalnya dengan mengubah program
kerja demi memangkas anggaran pengeluaran.
2. Menyimpan uang
Sebagai pemegang sekaligus pengelola keuangan, bendahara memiliki tugas untuk
menyimpan uang, baik yang dihasilkan sendiri oleh organisasi/organisasi dari usaha
produksi atau pendanaan dari pihak lain. Bendahara juga punya kewajiban untuk
mengeluarkan uang demi kepentingan organisasi. Untuk masalah pengeluaran, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh bendahara.

- Sesuai dengan program kerja


Artinya, bendahara hanya boleh mengeluarkan uang apabila penggunaannya sesuai dengan
program kerja yang dijalankan. Bila tidak sesuai, bendahara berhak menolak atau
meminta pertimbangan dari pemimpin organisasi.

- Persetujuan ketua/pemimpin organisasi


Walau bertanggung jawab dalam masalah finansial, bendahara tidak bisa seenaknya
menggunakan uang yang ia simpan, sekalipun untuk kepentingan organisasi. Setiap
pengeluaran harus tetap mendapatkan persetujuan dari ketua/pemimpin.
3. Pembukuan

Pembukuan dapat diartikan sebagai aktivitas mencatat semua arus keuangan yang terjadi
dalam organisasi/organisasi. Arus keuangan yang dimaksud tentunya mencakup modal,
pemasukan, hingga pengeluaran. Pencatatan ini pun harus dilakukan secara teratur agar
nantinya bisa dianalisis. Pembukuan sendiri bukanlah hal yang sepele karena memiliki
beberapa kegunaan sebagai berikut.

- Mengetahui Transaksi Organisasi/organisasi


Dalam satu periode kepengurusan, tentu ada banyak sekali transaksi keuangan yang terjadi.
Bila semua transaksi tersebut tidak dicatat, hal ini akan berpengaruh pada kondisi
finansial organisasi, bahkan bisa jadi menyebabkan masalah untuk periode kepengurusan
selanjutnya.

- Mengetahui Untung/Rugi
Proses akuntansi pasti akan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan berupa neraca
untung/rugi. Dari laporan inilah sebuah organisasi akan mengetahui apakah program
kerjanya sudah berhasil meraih untung atau justru mengalami kerugian.

- Sebagai Bahan Koreksi


Di akhir periode kerja, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu berhasil mencapai
laba yang diinginkan, memperoleh keuntungan tetapi belum sesuai target, atau malah
merugi.

Jika sudah mencapai keuntungan, organisasi bisa memikirkan langkah lain untuk
meningkatkan penghasilan. Bila ternyata mengalami kerugian, organisasi harus
mengambil opsi lain, misalnya dengan mengubah program kerja atau mencari sumber
dana yang baru.

4. Mengelola bukti transaksi

Tugas terakhir bendahara yang juga tak kalah penting adalah mengelola semua bukti
transaksi keuangan organisasi. Mengelola artinya menyimpan dengan baik dan jangan
sampai bukti transaksi tersebut hilang atau rusak.

Bukti transaksi sendiri merupakan dokumen penting yang ‘merekam’ adanya aktivitas
keuangan, baik berupa penjualan, pembelian, maupun dalam hal utang-piutang. Bukti
transaksi biasanya berwujud nota, faktur, cek, atau kuitansi.
Bukti transaksi menjadi benda yang sangat berharga karena memiliki manfaat serta
hal-hal penting berikut ini:

● Bukti transaksi berguna untuk pembukuan atau penyusunan laporan keuangan;


● Bisa mengungkap siapa saja pihak/orang yang bertanggung jawab atas terjadinya
transaksi; dan
● Berisi data transaksi, mulai dari waktu hingga jumlah uangnya

B. Pihak eksternal organisasi

1. Masyarakat
Peran masyarakat pada organisasi BantuSebaya adalah dengan ikut serta mereka
dalam membuat BantuSebaya menjadi lebih baik lagi. Mereka bisa memberikan
kritik dan saran apabila dirasa BantuSebaya melakukan hal yang menurut
kebanyakan orang meresahkan. Dengan begitu, BantuSebaya akan lebih banyak lagi
belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Masyarakat juga berperan dalam dunia maya seperti media sosial. Apabila mereka
menyebarluaskan akun BantuSebaya kepada teman-temannya, organisasi ini akan
menjadi lebih banyak dikenal orang banyak, yang diharapkan akan ada sponsor
masuk sehingga supply untuk sumbangan kepada masyarakat kurang mampu akan
semakin banyak.

Selain peran masyarakat dalam konten, mayarakat juga dapat ikut serta dalam
memberikan saran terhadap apa hal selanjutnya yang akan BantuSebaya ciptakan
dalam meningkatkan pemasukan yang nantinya bisa digunakan untuk membeli bahan
pasok yang lebih banyak lagi.

Hal lain yang bisa menjadi peran adalah apabila ada masyarkat yang melakukan
sayembara dengan hadiah. BantuSebaya bisa ikut serta dalam sayembara tersebut,
dan apabila BantuSebaya menjadi juara, hadiah dari sayembara tersebut dapat kami
alokasikan dalam sumbangan-sumbangan berikutnya.

Masyarakat juga berperan dalam dunia maya seperti media sosial. Apabila mereka
menyebarluaskan akun BantuSebaya kepada teman-temannya, organisasi ini akan
menjadi lebih banyak dikenal orang banyak, yang diharapkan akan ada sponsor
masuk sehingga supply untuk sumbangan kepada masyarakat kurang mampu akan
semakin banyak.

2. Pelanggan/ Konsumen
Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu konsumen perorangan atau
individu dan konsumen lembaga/organisasi/bisnis. Konsumen membelanjakan uang
yang mereka miliki untuk membeli merchandise dari organisasi BantuSebaya.

Diharapkan uang yang masuk dapat memberi semangat kepada staf-staf dan juga
dapat meningkatkan supply bahan pasok yang akan BantuSebaya berikan kepada
masyarakat yang lebih membutuhkan.

Selain masyarakat, konsumen dapat memberi kritik juga terkait merchandise yang
mereka beli. Apabila dirasa ada hal yang kurang berkenan, mereka bisa memberi
saran tentang apa hal yang bisa dirubah menjadi lebih baik lagi. Dan BantuBisa
dengan hati yang terbuka akan menerima saran konsumen apabila saran yang
diberikan memang dapat meningkatkan citra dari BantuSebaya.

3. Supplier
Peran supplier pada organisasi membantu untuk mendapatkan faktor produksi atau
input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.

Supplier utama pada organisasi BantuSebaya adalah pemasok bahan-bahan makanan


ataupun pakaian yang nantinya BantuSebaya akan sumbangkan kepada masyarakat
yang lebih membutuhkan. Bisa dari penjual makanan lokal atau baju-baju bekas yang
masih layak pakai. Ada satu hal lagi yang bisa disumbangkan yaitu Barang-barang
bekas. Bisa didapatkan tidak harus membeli kepada penjual barang bekas, tapi
dengan menyumbangkan barang-barang pribadi staf organisasi BantuSebaya.

Selain itu, untuk merchandise yang akan BantuSebaya buat, kami juga butuh
vendor-vendor yang akan menjadi supplier, seperti vendor baju dan juga vendor
sablon.

4. Sponsor/ Mitra
Sebagai salah satu kegiatan promosi, berbagai tugas dan kewajiban yang ada pada
kegiatan sponsor tentunya harus bisa dilakukan dengan baik. Hal tersebut bertujuan
agar tujuan utama kegiatan sponsor bisa tercapai dan mampu memuaskan berbagai
pihak yang ada di dalam bentuk kerjasama ini.

Secara garis besar, terdapat dua tugas utama dari sponsor, yaitu:

1. Menyukseskan Kampanye Periklanan


Tugas pertama yang harus dilakukan sponsor adalah dengan menyukseskan suatu
kampanye iklan dari organisasi. Bentuk kerjasama sponsor pada umumnya selalu
mempunyai kontrak persetujuan yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Untuk itu, tugas utama sponsor adalah menyukseskan kampanye iklan seperti yang
sudah tertuang dan sudah disetujui di dalam kontrak. Jika tugas utama tersebut tidak
bisa terpenuhi, maka akan bisa muncul konflik di masa depan.

2. Mendukung Strategi Pemasaran


Tugas selanjutnya yang harus dilakukan oleh sponsor adalah mendukung strategi
marketing organisasi sesuai dengan apa yang telah disetujui.

Dalam hal ini, biasanya pihak organisasi akan membuat sebuah proposal, yang mana
isinya adalah rincian strategi pemasaran atau iklan yang sudah harus dijalankan
setelah kedua belah pihak sudah sepakat.

Jika pihak pengiklan tidak mampu mendukung strategi yang sudah ditetapkan oleh
organisasi, maka pihak organisasi memiliki hak untuk memutuskan kerjasama.

3. Menunjukkan Tanggung Jawab Sosial


Tugas terakhir yang harus dilakukan oleh sponsor adalah dengan menunjukan rasa
tanggung jawab sosial, baik itu dari pihak pengiklan maupun pihak organisasi.
Dengan adanya penyelesaian tugas dan kewajiban, maka kedua belah pihak bisa
membuktikan adanya niatan baik dan juga tanggung jawab sosial demi meningkatkan
rasa saling mempercayai.

5. Pemerintah
Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta peraturan agar roda
perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan seperti yang telah
direncanakan.
Dalam operasional organisasi BantuSebaya, kami harus mengikuti apa yang
dianjurkan dan dilarang pemerintah agar kedepannya tidak ada bentrokan antara
BantuSebaya dan juga pemerintah. Seperti yang dijelaskan pada UU. no 17 tahun
2013, pada pasal 52 dijelaskan bahwa apa-apa saja yang dilarang pada organisasi
masyarakat, antara lain:
a. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. mengganggu kestabilan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. melakukan kegiatan intelijen;
d. melakukan kegiatan politik;
e. melakukan kegiatan yang mengganggu hubungan diplomatik;
f. melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi;
g. menggalang dana dari masyarakat Indonesia; dan
h. menggunakan sarana dan prasarana instansi atau lembaga pemerintahan.

Hal-hal yang dilarang juga dilanjutkan pada pasal 59, yang berisi:
Ormas dilarang:
a. menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau lambang
negara Republik Indonesia menjadi bendera atau lambang Ormas; b. menggunakan
nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera,
atau atribut lembaga pemerintahan;
c. menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang, bendera negara lain atau
lembaga/badan internasional menjadi nama, lambang, atau bendera Ormas;
d. menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang; atau
e. menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau tanda gambar Ormas lain atau partai politik.
(2) Ormas dilarang:
a. melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan;
b. melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama yang dianut
di Indonesia;
c. melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
d. melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum,
atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial; atau
e. melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ormas dilarang:
a. menerima dari atau memberikan kepada pihak manapun sumbangan dalam bentuk
apa pun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
b. mengumpulkan dana untuk partai politik.
(4) Ormas dilarang menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau
paham yang bertentangan dengan Pancasila.

6. Kelompok Khusus
Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam, dan lain-lain. Dalam hal
ini BantuSebaya bisa berkolaborasi dengan kelompok-kelompok ini. Misalnya pada
kelompok pecinta alam, kami dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat di
daerah pegunungan yang kurang mampu, yang dimana tim BantuSebaya asing
terhadap medan yang akan ditempuh, maka dari itu, perlu adanya panduan dari
kelompok pecinta alam.

Lalu kami juga bisa bekerja sama dengan kelompok sosial seperti jamaat tabligh
dimana BantuSebaya akan mengirimkan misalnya makanan untuk sahur dan juga
berbuka untuk masyarakat-masyarakat yang kurang mampu, seperti mereka yang
tinggal dibawah jembatan apalagi saat ini pada tanggal 29 maret 2021 kita akan
memasuki bulan suci ramadhan yang jatuh kurang lebih 14 hari lagi, yaitu pada
tanggal 12 April 2021.

2.4 Apa keuntungan yang didapat untuk setiap pihak yang berkepentingan terhadap
ide tersebut?

Organisasi BantuSebaya yang kami buat saat ini berkaitan dengan membantu para
pelajar baik itu anak-anak atau mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan.
Dalam suatu organisasi ataupun lembaga manapun pastinya memiliki stakeholder /
pemangku kepentingan dalam menjalankan suatu organisasi tersebut. Dalam organisasi /
yayasan sosial yang kami buat, kami memiliki kepentingan dengan beberapa pihak yang
di rasa cukup membantu kami dalam berjalannya organisasi kami. Agar pihak pihak
tersebut dapat merasa nyaman dan tidak meninggalkan organisasi ini, diharuskan
organisasi tersebut memiliki dan memberikan keuntungan yang lebih kepada mereka
pihak pihak yang berkaitan dengan organisasi.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwasanya ide yang kami tawarkan
merupakan suatu ide organisasi atau yayasan non profit atau nirlaba yang memiliki tujuan
untuk membantu anak-anak maupun remaja dalam menyelesaikan pendidikannya. Maka
dari itu jika dilihat dari segi materi, pihak-pihak internal yang berkepentingan terhadap
organisasi ini tidak mendapatkan sejumlah keuntungan secara materi. Namun tentunya
dari adanya ide ini terdapat pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan atas terbentuknya
organisasi ataupun yayasan ini. Berikut merupakan keuntungan-keuntungan yang akan
didapatkan oleh pihak-pihak yang terkait dengan organisasi BantuSebaya, yaitu:

1. Pihak yang mendapat donasi


Sebelum membahas apa saja keuntungan atau manfaat yang didapatkan oleh
pihak-pihak yang berkaitan dengan organisasi BantuSebaya, tentunya organisasi
ini memiliki manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh mereka / pihak
pihak yang menerima donasi dari kami. Sesuai dengan visi misi dari organisasi
BantuSebaya, tentunya pihak yang paling merasakan langsung manfaat dari
adanya organisasi ini yaitu para pihak yang mendapat hasil donasi ini. Dengan
mereka mendapat bantuan donasi diharapkan dapat bermanfaat antara lain untuk :
- Meringankan beban hidup
- Menurunkan angka kriminalitas yang berhubungan dengan harta benda
- Melunakkan hati bagi penerimanya
- Mengurangi kesenjangan sosial
Dengan adanya aksi seperti ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kesenjangan
sosial yang ada di masyarakat.

2. Mitra/ Sponsor:
Pada organisasi BantuSebaya akan sering melakukan kolaborasi maupun
kerjasama dengan brand, komunitas, sekolah, ataupun organisasi lain dalam
memenuhi visi misi dari organisasi BantuSebaya, yaitu dapat membantu atau
berdonasi kepada anak-anak dan remaja. Dimana dengan adanya kolaborasi atau
kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Seperti yang kita ketahui
bahwa dalam suatu bisnis atau brand, berkolaborasi itu banyak sekali manfaatnya
sekalipun dengan yayasan non-profit seperti organisasi BantuSebaya. Tidak semua
hal dalam berbisnis itu semata-mata tentang laba. Sebagian besar pemasaran juga
melibatkan aspek “orang”. Ini bukan hanya tentang produk dan layanan suatu
brand, tetapi juga tentang bagaimana budaya dan branding bisnis suatu brand
menarik ke pelanggan potensial. Aspek bisnis yang tidak berwujud ini penting
dalam membangun basis pelanggan yang setia kepada suatu perusahaan/ brand.
Dalam melakukan suatu kerjasama atau kemitraan nama dari suatu brand atau
perusahaan akan kerap kali muncul pada berbagai media cetak atau elektronik
sebagai pihak sponsorship seperti pencetakan logo perusahaan atau brand pada
brosur, banner/ spanduk, di berbagai buku tabloid atau majalah. Seperti yang kita
ketahui bahwa dalam suatu bisnis atau brand, berkolaborasi itu banyak sekali
manfaatnya sekalipun dengan yayasan non-profit seperti organisasi BantuSebaya.
Tidak semua hal dalam berbisnis itu semata-mata tentang laba. Berikut adalah
beberapa manfaat yang didapat bagi perusahaan atau brand yang berkolaborasi
ataupun menjalin kerjasama dengan organisasi nonprofit.
a. Brand/ perusahaan akan mendapatkan peningkatan loyalitas.
Dimana dalam usaha suatu brand/ perusahaan membangun kesetiaan,
langkah pertama adalah membangun kepercayaan. Organisasi non-profit
seperti kami biasanya fokus pada masalah sosial, dan juga berbasis
komunitas. Mendapatkan kepercayaan melalui program komunitas adalah
cara yang baik untuk mengaitkan suatu brand perusahaan dengan niat baik.
b. Meningkatkan keterlibatan karyawan dan semangat.
Bermitra dengan organisasi non-profit seperti organisasi BantuSebaya tidak
hanya memiliki manfaat eksternal tetapi juga keuntungan pada internal
suatu perusahaan/brand. Pertama, keterlibatan komunitas dapat menarik
individu yang berpikiran sama yang mendukung perjuangan sebagai calon
karyawan. Anda kemudian memiliki kumpulan kandidat yang lebih besar
yang tertarik untuk bekerja untuk anda. Faktanya, sebuah studi tahun 2016
dari Cone Communications menemukan bahwa “64% Millennials
mempertimbangkan komitmen sosial dan lingkungan perusahaan ketika
memutuskan tempat bekerja.” Kedua, menyelaraskan bisnis anda dengan
suatu penyebab sebenarnya dapat meningkatkan keterlibatan karyawan
suatu perusahaan dan menurunkan omset perusahaan. Penelitian yang sama
dari Cone Communications menemukan bahwa “83% akan lebih setia
kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi pada masalah
sosial dan lingkungan (dibandingkan 70% rata-rata AS). Lebih lanjut, 88%
mengatakan pekerjaan mereka lebih memuaskan ketika mereka diberikan
kesempatan untuk membuat dampak positif pada masalah sosial dan
lingkungan . ” Kedua contoh tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan
melalui kemitraan dengan organisasi non profit seperti BantuSebaya.
c. Mencapai Demografi dan Kemitraan Baru
Penyebab loyalitas merek/ brand adalah aspek pemasaran yang sangat
menarik. Sering kali, jika sebuah brand atau perusahaan terlibat dalam apa
yang dirasakan para pelanggan sebagai suatu tujuan mulia, itu sudah cukup
bagi seseorang untuk menjadikan dirinya sebagai pelanggan baru.
Berpartisipasi/ berkolaborasi dengan organisasi nonprofit seperti
BantuSebaya dapat membuat cara baru untuk mencapai demografis yang
tidak dapat dijangkau melalui sarana pemasaran normal. Selain pelanggan,
kolaborasi dengan organisasi non-profit seperti BantuSebaya juga
merupakan cara yang baik untuk menemukan calon mitra bisnis. Selain itu,
program komunitas ini memberi suatu brand kesempatan untuk memperluas
jaringannya dengan bisnis lain di wilayah perusahaan yang mensponsori
penyebab yang sama. Mereka memberikan banyak kesempatan bagi suatu
perusahaan untuk memberi dan menerima kartu nama untuk peluang
kolaborasi di masa mendatang.

Salah satu contohnya yaitu jika kami melakukan kolaborasi dengan suatu brand
pada bidang pakaian atau fashion. Dimana dari kerjasama dengan brand pakaian
ini dapat menghasilkan atau membuat suatu produk. Dengan contoh pembagian
kerjasama yang bisa beragam, misalnya pihak kami yang mengurus proses
produksi termasuk vendornya atau kami yang membuat desainnya. Lalu setelah
produknya jadi dan bisa terjual maka hasil keuntungannya akan dapat kami
gunakan untuk mendonasikan kepada anak-anak dan remaja yang membutuhkan.
Di sisi lain pada pihak brand pakaian tersebut mendapat menghasilkan atau
membuat suatu produk. Dengan contoh pembagian kerjasama yang bisa beragam,
misalnya pihak kami yang mengurus proses produksi termasuk vendornya atau
kami yang membuat desainnya. keuntungan berupa produk dari brand pakaian
tersebut lebih dikenal oleh masyarakat, dan keuntungan-keuntungan lain.

Contoh lain yaitu jika organisasi BantuSebaya mengadakan Charity Event dengan
berkolaborasi atau bekerjasama dengan suatu komunitas , sekolah, atau organisasi.
Dimana dari hasil kerjasama tersebut dapat menggalang dana yang bisa diteruskan
untuk membantu pendidikan anak-anak dan remaja yang membutuhkan. Jenis
acaranya pun bisa beraneka ragam, misalnya seperti acara seni dimana kami akan
menampilkan sebuah pertunjukkan pentas seni yang akan diisi oleh murid-murid
dari suatu sekolah. Lalu acara talkshow dengan komunitas yang akan
menghadirkan ahli-ahli pada bidang komunitas tersebut untuk membahas suatu
topik pada komunitas tersebut agar lebih dikenal ataupun diketahui masyarakat
umum. Dimana dengan kolaborasi ini akan saling menguntungkan kedua belah
pihak.
3. Supplier
Supplier memiliki peran yang cukup penting pada organisasi ini. Mereka juga
akan mendapatkan keuntungan dengan organisasi kami menggunakan jasa atau
produk mereka. Selain mendapatkan uang pembelian, mereka juga mendapatkan
brand awareness jika barang mereka digunakan dalam acara yang kami lakukan.
Dengan ini pihak organisasi kami dan pihak supplier saling menguntungkan kedua
belah pihak.

4. Donatur
Dalam berjalannya organisasi BantuSebaya tentunya peran dari donatur sangat
penting. Dengan adanya donatur organisasi BantuSebaya dapat berjalan dan dapat
semakin banyak membantu untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Dengan mereka melakukan donasi nantinya akan

5. Kelompok Khusus
Beberapa contoh kelompok sosial yang dapat bekerja sama dengan organisasi
kami yaitu seperti kelompok pecinta alam, Jamaah Tabligh dan lain lain. Dengan
contoh organisasi kami bekerja sama dengan komunitas pecinta alam akan
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Contohnya saja dengan adanya
kerja sama ini kami dapat berkolaborasi untuk saling membantu kepada mereka
atau masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan yang kurang mampu, dimana
dengan bantuan mereka tentunya kami dapat lebih jauh menjangkau orang-orang
yang berbeda lokasi tempat tinggal dengan kami. Dengan medan yang berada di
pegunungan tentunya kami membutuhkan bantuan maupun panduan dari
kelompok pecinta alam tersebut.
Contoh lain yaitu kami juga bisa bekerja sama dengan kelompok sosial seperti
jamaat tabligh dimana BantuSebaya akan mengirimkan misalnya makanan untuk
sahur dan juga berbuka untuk masyarakat-masyarakat yang kurang mampu, seperti
mereka yang tinggal dibawah jembatan apalagi saat ini sudah akan memasuki
bulan ramadhan.

2.5 Bagaimana sekiranya pengaturan organisasi/yayasan agar ide tersebut dapat


berjalan?
Dalam perencanaan pembuatan organisasi yang akan kami buat tentunya
kami sudah memikirkan dengan matang terkait pengaturan organisasi kami yang
efektif dan efisien agar mendapatkan hasil yang maksimal serta yang paling utama
adalah tepat sasaran.Dalam segi pengaturan organisasi Bantusebaya kami
membaginya kedalam beberapa aspek/poin yaitu:
1. Pertama, perencanaan kerja yang jelas dan terstruktur. Kerja seperti itu sangat
efektif dalam segi waktu apalagi biaya.
Tidak terkecuali untuk kinerja manajemen yang perlu merencanakan
kebijakan-kebijakan strategis ke depan seperti apa. Semua harus terencana dan
terstruktur agar komponen-komponen yang terlibat di dalamnya dapat bekerja
dengan efektif, tidak memboroskan waktu dan biaya. Itulah cara kerja yang
efektif.

2. Kedua, sumber daya Manusia atau SDM yang berkualitas. Sebuah manajemen
yang terdiri atas orang-orang pilihan yang berkualitas. Namun, jika
orang-orang di dalamnya hanya pilihan dari keluarga atau kerabat terdekat
yang tidak berkualitas sama sekali, sama saja omong kosong. Itulah efek buruk
dari nepotisme.

Organisasi/yayasan bahkan perusahaan yang masih menerapkan nepotisme


seperti itu tidak akan bertahan lama karena jajaran di bagian atas diisi oleh
orang-orang pilihan yang tidak berkompeten.

Oleh karena itu Bantusebaya mengambil langkah cerdas dan bijak agar jajaran
manajemen diisi oleh orang-orang pilihan yang benar-benar berkualitas.
Karena kami ingin membuat organisasi kami maju dan berkembang pesat,
tidak ada salahnya mempraktikkan hal tersebut.

3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pihak-pihak internal organisasi


Setelah beberapa poin diatas dilaksanakan barulah kita ke tahap selanjutnya
yaitu mendefinisikan beberapa contoh strategi yang akan diterapkan dalam
dalam penggalangan dana (fundraising) kepada kaum remaja atau milenial
yang memerlukan dana untuk menyelesaikan pendidikannya yang akan
diimplementasikan dan dieksekusi oleh organisasi kami , Beberapa strateginya
yaitu:
1. Dialogue fundraising. Strategi yang dilakukan dengan berdialog langsung
atau bertatap muka dalam pencarian sumber dana yang dilakukan oleh
penggalang dana di organisasi pelayanan sosial.
2. Corporate fundraising. Strategi yang dilakukan dengan melakukan
kerjasama dengan perusahaan. Strategi yang diterapkan seperti; Cause Related
Marketing (CRM), promosi bersama,pengajuan proposal.
3. Multichannel fundraising. Strategi dengan menggunakan keberagaman
media dan saluran seperti; penggunaan website secara online, melalui telepon,
serta komunitas-komunitas yang ada di masyarakat.
4. Retention and development donor. Strategi dalam mempertahankan loyalitas
donatur dan pengembangan donatur, seperti;membangun hubungan dengan
donatur dan penciptaan pelayanan kepada donatur.

1. Strategi Dialogue Fundraising Strategi dialogue fundraising yaitu strategi


yang dilakukan dengan berdialog langsung atau biasa disebut face to face
(tatap muka) merupakan strategi yang relatif baru di dalam kegiatan
fundraising Adapun, jenis strategi dialogue fundraising yaitu.

a. Street fundraising(penggalangan dana di jalan)


Penggalang dana yang beroperasi di jalan tergolong tinggi. Hal ini dilakukan
tentu dengan melihat dan menerapkan peraturan-peraturan lalu lintas yang ada,
sehingga tidak mengganggu lalu lintas di jalanan tersebut. Street Fundraising
ini populer dengan segmentasi ingin merekrut donor muda;
b. Private site fundraising:
berlangsung di pusat-pusat perbelanjaan, tempat-tempat umum seperti: stasiun
kereta api, di festival, konser atau acara olahraga. Penggalang dana beroperasi
dari lokasi pusat, seperti; promosi.
c. Academic Place fundraising
(Penggalangan dana di tempat yang lingkupnya akademisi seperti
universitas,sekolah umum maupun institusi dan lainnya): penggalang dana
mengajak mahasiswa/pelajar untuk berdonasi
d. Prospecting
Pengumpulan dana yang melibatkan orang dalam percakapan dan catatan
kontak dan informasi. Hasilnya adalah efektif untuk database lebih dahulu
kemudian menindaklanjuti dengan telepon atau kampanye melalui direct mail.

2. Strategi Corporate Fundraising


Strategi corporate fundraising merupakan konteks untuk membangun
pengembangan organisasi pelayanan sosial dalam bekerjasama dengan
perusahaan yang mempunyai kepentingan tertentu. Untuk menjalin kerjasama
dengan perusahaan, perusahaan harus mempunyai informasi dasar tertentu,
seperti; syarat dan kebijakan dalam berpartisipasi, kecocokan program dan
perjanjian dalam melakukan kerjasama. Oleh karena itu,organisasi pelayanan
sosial dapat mendekati perusahaan potensial dalam melakukan kegiatan
fundraising.Perusahaan yang kami maksud disini adalah bisa meliputi
startup/perusahaan yang dimiliki oleh kaum milenial CRM seringkali dipahami
dapat saling menguntungkan karena program ini akan mengumpulkan dana untuk
amal dan memiliki potensi untuk meningkatkan penjualan bagi perusahaan.

Kampanye CRM memiliki dua tujuan yaitu mendukung cause sosial dan
meningkatkan kinerja pemasaran Dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan
organisasi nirlaba juga dapat melihat track record dari perusahaan tersebut dan
organisasi juga bisa melihat apa yang ditawarkan perusahaan dengan organisasi.
Organisasi dapat melihat track record dan menggali informasi melalui internet,
jurnal ataupun media publik dalam meneliti mitra perusahaan potensial. Melalui
penggalian informasi tersebut, organisasi pelayanan sosial dapat melakukan
pendekatan dengan perusahaan, seperti; pengajuan proposal,promosi bersama,
sponsorship kegiatan atau publikasi serta bantuan biaya pelayanan yang
dikeluarkan

Ternyata, 46% konsumen memperhatikan tindakan perusahaan. Hal ini


disampaikan oleh Business Wire.

Selain itu, kata Entrepreneur, 60% konsumen mencari-cari merek yang punya
tujuan. Tentu saja, tujuan ini berupa cita-cita untuk memberi dampak pada
lingkungan sekitar.

Dengan sederet alasan ini, dapat disimpulkan, cause–related marketing adalah


metode yang patut diperhitungkan.

Akan tetapi, ia tetap punya kekurangan. Ada orang yang tak setuju jika masalah
sosial dihubungkan dengan bisnis.

Pada Masa pandemic COVID-19 ini perusahan berlomba untuk melakukan Cause
Related Marketing (CRM) yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility.
Kegiatan CRM sejak tahun 1990 menjadi tools Public Relations yang efektif. Kegiatan
CSR lainnya adalah Corporate Cause promotion; Corporate Social Marketing; Corporate
Phylantropy, Community Voluntering dan Social Responsibility Business practices.

Definisi dari Cause Related Marketing adalah aktivitas Public Relations yang
dilakukan perusahaan yang memiliki tujuan non ekonomis dan berhubungan dengan
kesejahteraan sosial dan menggunakan sumber daya perusahaan atau partner perusahaan
(Kotler, 2016). Cause Related Marketing merupakan bentuk program sosial Perusahaan
dengan mendonasikan Sebagian dari pendapatannya untuk cause (penerima bantuan).
Aktivitas ini customer mendapat kesempatan membantu mengatasi masalah sosial seperti
halnya dalam masa Pandemi COVID-19 ini.

Manfaat dari Cause Related Marketing menguntungkan bagi banyak pihak yaitu
penerima (cause) bantuan dan konsumen. Customer mendapat kesempatan untuk
membantu cause. Penerima (cause) program CRM akan memberi keuntungan bagi
perusahaan berupa publisitas yang saat ini melalui media sosial yang dapat
meningkatkan citra perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam menyusun
strategi Cause Related Marketing harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Fokus kegiatan dituangkan dalam tema-tema yang dipilih dan isu sosial
yang ingin diangkat perusahaan, misalnya isu Kesehatan seperti di masa
Pandemi COVID-19 ini.
2. Kegiatan CRM ini untuk mendapatkan kepercayaan dari stakeholder dan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi harus dilakukan secara
konsisten dalam jangka waktu Panjang, misalnya selama 3 bulan atau
berseri dan rutin dilaksanakan.
3. Kegiatan CRM dihubungkan dengan brand dari perusahaan dengan tujuan
membentuk identitas dari brand tersebut, misalnya
4. Memberi nama pada kegiatan CRM dengan nama , logo untuk lebih
mudah mengkomunikasi kegiatannya kepada para stakeholder.

Salah satu contoh Kegiatan perusahaan yang melakukan Cause Related Marketing
di masa Pandemi COVID-19 adalah Unilver yang mengajak masyarakat untuk membeli
Pepsodent Edisi Spesial Merah Putih. Unilver mengajak masyarakat untuk
mempromosikan program CRM tersebut dengan memposting foto dan memberi hastag
#MerdekaSenyumKeluargaIndonesia dalam rangka menyambut Kemerdekaan Indonesia
yang ke-75.
Pepsodent berkomitment untuk melindungi senyuman keluarga Indonesia dengan
mengajak masyarakat untuk Kembali tersenyum meskipun dihadapkan dengan
pembatasan selama masa pandemic COVID-19. Pepsodent juga menginspirasi
masyarakat untuk menghadapi hari penuh optimis sehingga dapat ikut berbagi senyuman
dengan lebih banyak orang. Pepsodent juga mengajak keluarga Indonesia untuk terus
memancarkan senyum, kesehatan menjadi aspek yang paling penting diperhatikan,
terutama Kesehatan gigi dan mulut.

Menurut Fiona Anjani Foebe, Head of Oral Care Marketing Unilever Indonesia,
pepsodent edisi special merah putih ini menghadirkan sejumlah keistimewaan dari segi
kandungan maupun kemasan. Pasta gigi pepsodent edisi ini unik dengan pasta gigi
merah putih yang dilengkapi dengan kalsium, fluoride, dan zinc untuk melawan gigi
berlubang. Desain kemasan menghadirkan gambar pahlawan sedang tersenyum dari
seluruh Indonesia. Kemasan yang digunakan juga bijak plastic karena kemasan karton
maupun tube nya dapat didaur ulang. Perusahaan Unilever mendonasikan 2,5 % laba
penjualan pepsodent edisi special Merah Putih ini untuk mendukung Kesehatan dan
kesejahteraan para pemulung dan keluarganya. Selain itu, perusahaan Unilever melalui
pembelian produk, konsumen dapat berdonasi melalui kitabisa.com yang digandakan dua
kali lipat oleh Pepsodent.

Menurut data Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) penghasilan 4 juta pemulung berkurang
drastis akibat pandemic COVID-19 karena menurunnya harga jual sampah. Selain itu,
mereka beresiko tinggi terpapar virus COVID-19 di antara timbunan sampah setiap
harinya. Bantuan disalurkan dalam bentuk paket Kesehatan dan kebersihan terdiri dari
alat perlindungan diri seperti masker kain, sepatu boots dan hand sanitizer termasuk juga
produk pepsodent untuk kebersihan mulut dan gigi para pemulung. Selain itu, dari sisi
Kesehatan: Pepsodent memberikan pelayanan pemeriksaan sekaligus perawatan gigi dan
mulut gratis untuk para pemulung dan keluarganya. Kemudian untuk membantu
kesejahteraan pemulung pepsodent menyediakan jumlah mesin press sampah plastik
untuk meningkatkan nilai ekonomis sampah pemulung yang akan dijual kepada pengepul
sampah. Dapat kita lihat, banyak ide program yang dapat dilakukan PR Perusahaan untuk
meningkatkan citra perusahaan di masa Pandemi COVID-19.

3. Strategi Multichannel Fundraising


Strategi multi channel fundraising untuk menghasilkan sumber pendanaan bagi
keberlangsungan organisasi pelayanan sosial melalui keberagaman dan dukungan
dalam penggunaan berbagai saluran dan media komunikasi kepada masyarakat.
Selain itu, melalui strategi multi channel fundraising ini organisasi pelayanan
sosial lebih mudah dan praktis dalam penyampaian informasi dan mengajak
masyarakat untuk berdonasi.
Ada berbagai macam ragam dan jenis strategi multi channel fundraising. Ragam
dari channel fundraising mengikuti perkembangan kemajuan dari teknologi.
Adapun ragam dari multichannel fundraising akan dipaparkan sebagai berikut:

-Penggalangan dana melalui telepon


Juga dikenal sebagai telefundraising atau telemarketing, digunakan untuk kedua
akuisisi donor dan pengembangan donor. Hal ini kami lakukan baik oleh relawan
nirlaba sendiri dan staf atau oleh lembaga atau agen yang bekerja sama dengan
organisasi pelayanan sosial.telepon bisa menjadi media yang efektif untuk
memperbarui dukungan dari donatur atau untuk menghubungi donatur yang tidak
merespon penggalangan dana yang organisasi lakukan seperti misalnya surat
langsung. Telepon juga efektif digunakan untuk mengabarkan isu-isu aktual yang
segera membutuhkan bantuan.Telemarketing ditujukan untuk donatur perorangan
dan bukan perusahaan.
2) Fundraising Online
Di era saat ini, penggalangan dana melalui online dilakukan dengan menggunakan
akses internet. Cara termudah, tercepat dan termurah untuk mendapatkan
informasi sekarang ini. Fasilitas e-mail dapat digunakan sebagai newsletter, brosur
dan laporan-laporan, mengirim undangan kegiatan atau mengedukasi pembaca.
Pada penggunaan email, penggalang dana dapat mengirimkan proposal, newsletter
dan profil organisasi pelayanan sosial kepada alamat email donor. Sedangkan,
untuk penggunaan website, pihak organisasi pelayanan sosial dapat menyediakan
fasilitas dalam webnya berupa informasi dan profil organisasi, fasilitas berupa
untuk lembaran isian donatur dengan icon tertentu, dan diberikan suatu kalimat
dibawahnya misalnya “klik untuk berdonasi”
Penggalangan dana (fundraising) adalah proses pengumpulan kontribusi sukarela
dalam bentuk uang atau sumber daya lain dengan meminta sumbangan dari
individu, perusahaan, yayasan, atau lembaga pemerintah.

Teknologi digital dimasa kini semakin canggih. Hal ini membuat perubahan besar
terhadap dunia. Berbagai kalangan dapat dengan mudah mengakses suatu
informasi melalui banyak cara. Tanpa batasan waktu dan tempat.

Selain itu juga dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan
terkendali.
Pengguna internet pun semakin hari makin bertambah. Saat ini, 34% penduduk
Indonesia menjadi pengguna internet, dengan waktu penggunaan 2-4 jam/hari. Di
Indonesia, Instagram merupakan sosial media dengan pengguna terbanyak setelah
Facebook.

Dengan tingginya tingkat penggunaan internet ini maka menjadikan peluang untuk
mengembangkan digital fundraising. Dengan dikembangkannya digital fundraising maka
jangkauan akan lebih luas, informasi dapat lebih cepat tersebar dan tentu saja dapat
melakukan efisiensi anggaran.

Sebelum menjalankan digital fundraising makan perlu dilakukan riset segmen donatur
terlebih dahulu. Kegiatan riset dapat dilakukan melalui:

1. Website + Gmail
2. Artikel – Foto – Video
3. Facebook – Twitter – Youtube – Instagram
4. Email – No. HP – Twitter – whatsapp – Line
5. Dan juga melakukan; Optimalisasi Facebook dan Optimalisasi Twitter

3) Crowdfunding Seiring meningkatnya pengguna internet ini, praktik crowd mulai


dikenal dan diterapkan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah
crowdfunding.Crowdfunding atau biasa yang disebut dengan pendanaan kolektif atau
patungan adalah suatu praktik penggalangan dana untuk berbagai jenis usaha, baik berupa
ide produk, bisnis, atau kegiatan, yang dananya diperoleh dari sumbangan masyarakat
banyak, dan sering kali memiliki suatu imbalan baik berupa barang atau jasa. Dalam hal
ini,penggalangan dengan menggunakan crowdfunding merupakan metode baru yang
diterapkan dalam bentuk sebuah aplikasi berbasis website atau platform khusus misal
aplikasi. Seiring meningkatnya pengguna internet ini, praktik crowd mulai dikenal dan
diterapkan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah crowdfunding.Crowdfunding atau
biasa yang disebut dengan pendanaan kolektif atau patungan adalah suatu praktik
penggalangan dana untuk berbagai jenis usaha, baik berupa ide produk, bisnis, atau
kegiatan, yang dananya diperoleh dari sumbangan masyarakat banyak, dan sering kali
memiliki suatu imbalan baik berupa barang atau jasa. Dalam hal ini,penggalangan dengan
menggunakan crowdfunding merupakan metode baru yang diterapkan dalam bentuk
sebuah aplikasi berbasis website atau platform khusus misal aplikasi. Fokus dari
crowdfunding adalah menggalang banyak sumbangan kecil daripada berupa sumbangan
besar dari sebuah lembaga donor. Crowdfunding pada BantuSebaya berjalan dalam waktu
terbatas dari beberapa hari sampai beberapa minggu, dan berusaha untuk memenuhi
target pendanaan sebelum batas akhir waktu. Sehingga, agar sukses mendapatkan dana
donasi yang dibuat terdapat langkah-langkah untuk melakukan crowdfunding. Berbagai
langkah dalam melakukan crowdfunding yang akan kami implementasikan, yaitu:

1. Membuat proyek yang menarik. Berikan deskripsi yang dapat menarik


perhatian donatur dan berikan penegasan kepada keunikan proyek yang dibuat
disertai dengan gambar-gambar yang dapat mendeskripsikan proyek
2. Membuat sebuah video promosi. Buat video yang simpel dan menarik
yang mendeskripsikan proyek. Keberadaan proyek video menambah kesempatan
sukses tercapainya target pendanaan.
3. Target pendanaan yang tepat. Target pendanaan harus dipertimbangkan
dengan matang, apabila target pendanaan terlalu tinggi maka target tersebut tidak
akan terpenuhi.
4. Durasi promo yang tepat. Semakin lama durasi promo proyek dilakukan
semakin besar kesempatan target pendanaan dapat terpenuhi.

Dari penjelasan tadi, crowdfunding merupakan salah satu alternatif metode penggalangan
dana melalui pengumpulan uang dengan memanfaatkan internet yang digunakan untuk
mewujudkan sesuatu dari donasi yang dikumpulkan tersebut dalam jangka waktu
tertentu.

Dalam dunia bisnis, ide-ide inovatif saja tidaklah cukup jika tidak dibarengi dengan
modal usaha. Modal itu ibaratkan sebuah akar pohon. Apabila akar pohon tidak kuat,
maka pohon itu tidak dapat berdiri kokoh untuk menopang batang, daun, dan rantingnya.
Begitu juga dengan bisnis, tanpa modal yang cukup maka bisnis pun rasanya akan sangat
sulit berkembang.

Mengajukan pinjaman kepada bank merupakan cara efektif untuk memperoleh modal
bisnis. Tetapi bunga bank yang tinggi membuat pelaku bisnis cekik leher, apalagi jika
bisnis yang dijalankan tersendak-sendak dalam melakukan pemasaran. Untung saja ada
crowdfunding, salah satu bentuk pendanaan usaha yang berasal dari beberapa pemilik
modal. Modal yang terkumpul nantinya akan diberikan kepada pelaku bisnis untuk
menunjang perjalanan bisnis.
Pilar utama dari sebuah crowdfunding adalah website dan pemilik modal. Usaha yang
mau dijalankan nantinya didaftarkan ke dalam sebuah website terlebih dulu. Siapapun
yang tertarik dengan usaha tersebut dan setuju dengan syarat dan ketentuan yang
dilampirkan bisa langsung menanamkan modal di sana. Tunggu beberapa hari sampai
kerjasama diproses, maka dana dari pemilik modal pun akan cair ke rekening si pelaku
usaha.

Agar dana yang didapatkan dari crowdfunding lebih optimal, lakukan 3 hal berikut ini:

1. Membuat Proposal Usaha dengan Menarik

Siapkan proposal usaha yang menarik, interaktif, dan informatif. Proposal yang diajukan
sebaiknya berisi tentang informasi detail mengenai prospek bisnis ke depannya. Mulai
dari jenis bisnis, proses manajemen, proses pemasaran, dan tujuan utama dari bisnis yang
dijalankan. Sajikan informasi tersebut secara detail dan lengkap melalui teks atau tulisan,
gambar, maupun video.

2. Mendaftar ke Situs Crowdfunding

Proposal yang sudah selesai bisa langsung didaftarkan ke salah satu situs crowdfunding
yang ada di Indonesia. Pilihlah sekiranya situs crowdfunding yang terpercaya dan sudah
terkenal karena di situs itulah para pemilik modal biasanya berkumpul.

3. Mengunggah dan Memantau Perkembangan Proposal Usaha

Setelah menemukan situs crowdfunding, unggahlah proposal usaha yang sudah dibuat.
Jangan lupa untuk terus memantau perkembangan kampanye dari proposal yang
diunggah tadi. Apabila salah seorang pemilik modal bertanya mengenai prospek usaha
yang tertera di crowdfunding, jawablah dengan singkat, padat, dan jelas. Jangan terlalu
melebih-lebihkan bisnis yang akan dijalankan karena hal ini justru akan membuat pemilik
modal agak ragu dengan prospek bisnis kedepannya.

4) Community Fundraising
community fundraising yaitu penggalangan dana dengan melibatkan satu komunitas atau
beberapa komunitas yang bersatu yang mempunyai visi sama untuk disumbangkan
kepada organisasi pelayanan sosial. Dalam hal ini, penggalangan dana dapat melibatkan
masyarakat, relawan ataupun kelompok pendukung dalam mencapai target tujuan.
Manfaat penggalangan dana melalui 43 komunitas yaitu membangun hubungan dengan
komunitas atau masyarakat maupun meningkatkan kesadaran akan manfaat terhadap
program dan kegiatan yang dilakukan.

Strategi Retention and Development Donor


Hal ini kami lakukan pada organisasi kami Bantusebaya untuk tetap terus melakukan
dukungan pemberian dana mengingat sepengalaman kami banyak beberapa donatur yang
melakukan penghentian terhadap dukungan dana kepada organisasi pelayanan sosial.Hal
ini disebabkan oleh kualitas pelayanan yang buruk dari organisasi pelayanan sosial,
komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara organisasi dengan donatur dan tidak
adanya pemberitahuan laporan keuangan dari organisasi pelayanan sosial. Oleh karena
itu, organisasi pelayanan sosial perlu mempertimbangkan untuk menggunakan strategi
dalam merawat dan mengembangkan ikatan kepada donatur. Sehingga, penggalang dana
yang dilakukan oleh organisasi pelayanan sosial dapat mempertahankan loyalitas dan
menjaga kepercayaan donatur kepada organisasi pelayanan sosial

1.Trust and commitment (kepercayaan dan komitmen organisasi kepada donor).


Organisasi nirlaba dapat membangun kepercayaan dengan menunjukkan bahwa mereka
memiliki diperlukan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan untuk mencapai misi
mereka.
2. Service quality (kualitas pelayanan). Donor yang menerima kualitas layanan yang
tinggi akan cenderung untuk menyimpulkan bahwa hal yang sama akan berlaku untuk
penerima manfaat. Oleh karena itu penting bahwa kualitas layanan yang diberikan kepada
para donor akan diukur dan bahwa perbaikan ini akan dimulai dari waktu ke waktu.
Donor perlu mengetahui informasi. Organisasi yang terbuka tentang tantangan yang
mereka hadapi, kegiatan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan di masa depan akan
mendapatkan jauh lebih kepercayaan dari organisasi yang berpura-pura semuanya baik.
Kepercayaan donatur merupakan kemudi dalam strategi retensi dan menjadi
sorotan utama dalam kegiatan penggalangan dana yang dilakukan oleh organisasi
pelayanan sosial.kepercayaan adalah satu alat dari penggalangan dana organisasi
pelayanan sosial terhadap donatur. kepercayaan dalam konteks penggalangan dana dapat
dilihat sebagai loyalitas donor dan hubungan organisasi pelayanan sosial yang dapat
meningkatkan loyalitas tersebut melalui: 1. Komunikasi dengan para donatur 2.
Menghormati janji-janji yang dibuat organisasi dengan donor mengenai bagaimana uang
donatur yang mereka akan digunakan. 3. Memberikan pelayanan yang baik 4. Frekuensi
dan kualitas komunikasi dengan donatur 5. Memastikan bahwa organisasi bergerak di dua
arah percakapan, keterlibatan donor dalam kegiatan 6. Organisasi dapat menanggapi
keluhan dan pertanyaan donatur dengan cepat, tanggap dan sopan

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM STRATEGI FUNDRAISING


Pemahaman mengenai manajemen organisasi pelayanan sosial diperlukan dalam
praktik pekerjaan sosial. Praktik pekerjaan sosial merupakan penerapan nilai-nilai,
prinsip-prinsip dan teknik pekerjaan sosial secara profesional untuk membantu individu
maupun kelompok, dan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan meningkatkan
pelayanan sosial.untuk meningkatkan efektivitas mereka, pekerja sosial harus memahami
parameter organisasi dan dinamis yang membentuk kinerja peran mereka dan tanggapan
terhadap sistem klien. Sesuai dengan bidang yang dikerjakan oleh seorang pekerja sosial,
terdapat beberapa metode praktek yang dapat digunakan dalam melaksanakan profesinya.
empat metode yang dapat digunakan oleh pekerja sosial, metode metode tersebut adalah:
1. Case work (bimbingan sosial perorangan) 2. Group work (bimbingan sosial kelompok)
3. Community organization (pengorganisasian masyarakat) 4. Research (penelitian
pekerjaan sosial) 5. Administration (administrasi pekerjaan sosial)
Penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh Bantusebaya Indonesia saat ini
berupaya untuk memperkenalkan profil dan kegiatan kampanye Bantusebaya Indonesia
kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan selain untuk mendapatkan pendanaan jangka
panjang serta dapat sebagai peluang dalam memperkenalkan Bantusebaya Indonesia
kepada masyarakat.Strategi penggalangan dana dalam organisasi dapat dilihat melalui
pendekatan inkremental, pendekatan kebutuhan dan pendekatan peluang. Dalam hal ini,
Bantusebaya menggunakan tiga pendekatan tersebut.Selain itu, penerapan strategi
fundraising yang dilakukan oleh Bantusebaya Indonesia melibatkan aspek-aspek yang
terdiri dari pendekatan visi dan misi dari Bantusebaya Indonesia, berupaya dalam
menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik antara pihak Bantusebaya Indonesia
dengan para donatur dan selalu berupaya dalam membangun jaringan, seperti; melakukan
kemitraan dengan perusahaan, mengajak individu dalam berdonasi baik secara langsung
maupun melalui media internet.
1. Strategi Dialogue Fundraising
Strategi dialogue fundraising yang dilakukan oleh Bantusebaya Indonesia biasa
disebut oleh Bantusebaya Indonesia sebagai face to face fundraising. Dalam strategi ini
terdapat interaksi dan keterlibatan langsung calon donor dengan fundraiser ketika
fundraisier mempresentasikan program kegiatan Bantusebaya Indonesia dan mengajak
langsung mereka untuk berdonasi di Bantusebaya Indonesia.
Dalam hal ini, Bantusebaya memiliki kriteria dalam pemilihan target donatur
dengan menggunakan strategi face to face atau dialogue fundraising ini yaitu individu
yaitu anak-anak muda atau kaum milenial. Selain itu, mereka bersedia untuk memberikan
donasi bulanan dari kartu kredit atau rekening e-wallet seperti (ovo,gopay,dana) dengan
komitmen jangka panjang. Penetapan target donatur ini atas dasar Bantusebaya Indonesia
melihat adanya peluang dan potensi dari masyarakat Indonesia, terutama masyarakat dari
segmen anak-anak muda atau remaja untuk dijadikan donatur.
Disisi lain, dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat tersebut melalui
strategi dialogue fundraising ini, Bantusebaya Indonesia didukung dengan kemampuan
dan keterampilan dalam berkomunikasi yang baik yang dilakukan oleh para penggalang
dana (fundraiser). Para fundraiser menggunakan komunikasi dan interaksi secara
langsung kepada masyarakat untuk memberikan informasi terkait program dan kegiatan
yang dilakukan oleh Bantusebaya Indonesia sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat
berdonasi di Bantusebaya Indonesia.Poin utama yang menjadi keahlian dan keterampilan
fundraiser di Bantusebaya Indonesia, diantaranya; memiliki komunikasi yang baik,
kerjasama tim yang baik serta dapat memahami profil serta visi dan misi Bantusebaya
Indonesia dengan baik maupun tidak pantang menyerah untuk menghadapi masyarakat
yang memiliki berbagai karakter dan dalam menghadapi tolakan saat di lapangan. Hal
tersebut,untuk keterampilan menggalang dana yang harus dimiliki fundraiser diantaranya;
kesungguhan membantu mewujudkan tujuan organisasi, percaya diri dan siap
menghadapi tolakan, gigih, serta mampu menangkap peluang. Keterampilan fundraiser
tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan performa Bantusebaya Indonesia untuk
mendapatkan sumber dana dalam menjalankan program dan kegiatannya secara
suistanable. Dalam hal ini, Bantusebaya Indonesia membekali para fundraiser dalam
berinterkasi langsung dan mengajak masyarakat untuk berdonasi di Bantusebaya
Indonesia dengan menggunakan empat tahapan, diantaranya yaitu:
1. Approach (Pendekatan)
Langkah pertama yang dilakukan oleh seorang fundraiser yaitu melakukan
pendekatan dengan cara memberhentikan calon donatur atau Bantusebaya Indonesia
biasa menyebut calon donaturnya yaitu calon supporter (pendukung). Untuk
memberhentikan calon donatur ini, fundraiser tidak memberhentikan semua calon
donatur yang lewat tetapi fundraiser melihat target sasaran yang telah ditetapkan oleh
Bantusebaya Indonesia yaitu calon donatur yang usianya kira-kira diatas 21 tahun dan
yang sudah mempunyai penghasilan cukup serta memiliki kartu kredit atau kartu
tabungan. Hal ini, dilakukan karena dengan harapan donatur yang 76 berdonasi di
Bantusebaya Indonesia dapat berdonasi dalam jangka waktu yang panjang.

2. Introduction (Pembukaan)
Para fundraiser setelah melakukan pendekatan dengan calon donatur tersebut,
kemudian fundraiser memperkenalkan diri dan profile dari Bantusebaya Indonesia
kepada para calon donatur. Tak jarang pula, para fundraiser mengajak calon donatur
tersebut menuliskan harapan untuk pendidikan Indonesia terlebih dahulu menggunakan
sticky notes atau mengisi petisi dari kampanye #7menit tersebut. Kampanye #7menit
tersebut merupakan kampanye yang dibuat oleh Bantusebaya Indonesia yang didasarkan
kepada kepedulian terkait data yang di dapatkan oleh Bantusebaya Indonesia bahwa
setiap 1 tahun terdapat ratusan orang yang putus orang pada wilayah tertentu hal ini
disebabkan karena beberapa faktor Seperti; kurangnya biaya untuk pendidikan,dan tidak
tersalurkannya biaya bansos dari pemerintah secara merata.,Sehingga,masyarakat diajak
mengisi petisi tersebut yang dimaksudkan untuk mengajak masyarakat turut serta dalam
memajukan angka pendidkan tersebut dengan menandatangi petisi tersebut yang
nantinya petisi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah ataupun donatur. Di dalam
petisi #7menit tersebut terdapat pengisian data diri masyarakat yang mengisi petisi
tersebut. Disisi lain, petisi tersebut juga membantu kegiatan telefundraising Bantusebaya
Indonesia dalam menghubungi calon donatur dan mengajak mereka dalam berdonasi

3.Asking (Mengajak Untuk Berdonasi)


Tahapan selanjutnya fundraiser mengajak calon donatur untuk berpartisipasi
melakukan donasi di Bantusebaya Indonesia dan dijelaskan pula mengapa perlunya
berdonasi di Bantusebaya Indonesia dan bagaimana cara berdonasi di Bantusebaya
Indonesia. Calon donatur yang ingin menjadi donatur atau supporter Bantusebaya
Indonesia harus mengisi dan melengkapi form atau sign up supporter. Untuk minimal
donasi yang tertera mulai dari 100.000 rupiah dan supporter juga akan dijelaskan oleh
fundraiser uang tersebut digunakan untuk 79 kegiatan apa saja yang dilakukan oleh
Bantusebaya Indonesia.

2. Strategi Corporate Fundraising


Strategi corporate fundraising yang dilakukan oleh Bantusebaya Indonesia yaitu
untuk dapat mengembangkan sumber pendanaan Bantusebaya Indonesia dalam
keberlanjutan program dalam membangun jaringan kemitraan dengan perusahaan.
strategi corporate fundraising merupakan konteks untuk membangun pengembangan
organisasi pelayanan sosial dalam bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai
kepentingan tertentu. Dalam strategi ini pula, Bantusebaya Indonesia dapat mendorong
dan mempercepat kemajuan terhadap kampanyekan isu-isu yang terkait dengan
pendidikan anak dan program pendidikan laiinya secara berkelanjutan.
Bantusebaya Indonesia mempunyai dua bentuk corporate fundraising, yaitu
fundraising internasional dan fundraising local. Untuk fundraising internasional dalam
strategi corporate fundraising Bantusebaya Indonesia pernah melakukan pendekatan
berdasarkan Cause Related Marketing (CRM).

BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Angka kesenjangan sosial di Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan


oleh kurangnya fasilitas yang memadai di setiap daerah Sehingga hal tersebut
mendorong kelompok kami untuk mendirikan sebuah organisasi amal non-profit yang
bergerak pada orang-orang yang kurang mampu. Targetnya adalah anak-anak dan
remaja yang sedang mengampu pendidikan agar bisa diselesaikan tanpa terkendala
masalah biaya. Mekanisme dari program yang berjalan membutuhkan bantuan dari
instansi dan pihak-pihak seperti dari sponsor, tim, dan juga rekan-rekan BantuSebaya
sehingga dapat memberi dampak yang maksimal dengan sumber daya yang efisien.
3.2 Pembagian kerja kelompok
Tabel informasi pekerjaan dan persentase pengerjaan

Nama Job Description Prosentase

Fierhan Arzza Ardhana - Menjelaskan manfaat 25 %


atau keuntungan yang
didapatkan oleh
pihak-pihak yang
terkait pada organisasi

Irfan Aufa Ramadya - Menjelaskan 25%


Mengenai sekiranya
pengaturan organisasi
agar ide kita dapat
berjalan optimal di
BantuSebaya?

Alifian Windi Prakoso - Menjelaskan ide kami 25%


dalam menyelesaikan
masalah tersebut
- Menjelaskan apa yang
dihasilkan dari ide
tersebut.

M Rafi Rahmanda - Menjelaskan 25%


pihak-pihak mana saja
yang berkepentingan
pada organisasi

Anda mungkin juga menyukai