KELOMPOK 4
Disusun Oleh:
Alifian Windi Prakoso - 185150400111021
Fierhan Arzza Ardhana - 185150400111038
Irfan Aufa Ramadya - 185150401111015
M Rafi Rahmanda - 185150400111015
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Organisasi Non Profit / Organisasi Nirlaba 5
1.3 Kesenjangan di Indonesia 7
BAB II PEMBAHASAN 8
2.1 Bagaimana ide kami dalam menyelesaikan masalah tersebut? 8
2.2 Apa yang ingin dihasilkan dari ide tersebut? 9
2.3 Siapa yang berkepentingan terhadap ide tersebut? 9
2.4 Apa keuntungan yang didapat? 19
2.5 Pengaturan organisasi 23
BAB III PENUTUPAN 37
3.1 Kesimpulan 37
3.2 Pembagian Kerja Kelompok 38
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Spiritual lebih mementingkan maksud batin (sebab) daripada pada tindakan
(akibat) berdana. Amal yang dilakukan dengan kesatuan pikiran, ucapan dan perilaku
menerima manfaat yang luar biasa. Orang yang menyumbang dengan rela dan bahagia
menuai lebih banyak manfaat daripada orang yang menyumbang di bawah tekanan atau
dengan harapan akan kembali. Niat kami haruslah untuk mengurangi penderitaan orang
lain, bukan untuk mendapatkan ketenaran atau kekayaan.
Param Pujya Dadashri telah memberikan jawaban ilmiah atas berbagai pertanyaan
yang berkaitan dengan sedekah, seperti apa manfaat beramal? Jenis sumbangan amal apa
yang paling berharga? Ada berapa macam amal? Kepada siapa kami bisa memberi?
Kesadaran seperti apa yang harus dimiliki seseorang saat memberikan donasi? Apa itu
amal / donasi anonim? Dll.
Dilansir dari detik.com, sebanyak 235 anggota forum zakat sudah mendapat
sertifikat di indonesia. Namun, angka kemiskinan tidak juga berkunjung turun. Seperti
yang dikutip dari bisnis.com, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin
pada September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta dibandingkan
tahun sebelumnya. Pada periode September 2020, tingkat kemiskinan menjadi 10,19
persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp) dari 9,22 persen periode September
2019
Untuk itu, kami berempat berinisiatif untuk membuat organisasi non-profit yang
dinamakan BantuSebaya, yaitu organisasi amal yang bertujuan untuk memberikan apa
saja, baik berupa barang atau jasa untuk mereka yang kurang beruntung atau kurang
mampu. Diharapkan dengan adanya kami disini, dapat mengurangi angka kemiskinan
yang ada di Indonesia. Meskipun sedikit, tapi itu lebih baik daripada tidak sama
sekali.Bantusebaya berupaya untuk:
Pada dasarnya strategi dalam mengumpulkan dana yang dilakukan oleh organisasi
pelayanan sosial dapat dikembangkan menjadi strategi yang inovatif dan efektif untuk
dapat menjadi daya tarik disaat menghimpun donor yang berkelanjutan untuk
menjalankan setiap kegiatannya. Menurut, Sargeant (2010) strategi fundraising yang
biasa digunakan oleh organisasi pelayanan sosial diantaranya; dialogue fundraising,
corporate fundraising, multichannel fundraising dan retention and development donor.
Namun, disisi lain Young, et.al (2007) menjelaskan berbagai bentuk strategi fundraising
yaitu; strategi penggalangan dana perseorangan, perusahan, komunitas, internet, maupun
telepon. Selanjutnya, dalam pembahasan ini peneliti menggunakan konsep dari Sargeant
(2010) tersebut, yaitu; dialogue fundraising, corporate fundraising, multichannel 12
fundraising dan retention and development donor yang akan disinergikan dengan konsep
yang disampaikan oleh Young, et al (2007).
3. Kepemilikan
Apabila dilihat dari kepemilikannya, tidak ada yang jelas. Dengan begitu
organisasi tidak bisa dijual atau dialihtangankan hingga dikembalikan
sumbangannya. Ketika terjadi likuidasi, maka organisasi ini tidak ada pembagian
hasil kepada pemilik dan anggotanya.
Karakteristik yang berbeda juga dikemukakan oleh Anthony dan Young. Ada
beberapa karakter yang dimiliki organisasi non profit sehingga membedakannya
dengan organisasi laba sebagai berikut ini.
Akses terhadap kebutuhan dasar, ini harus penuhi dulu, sekolah, sanitasi,
kesehatan, listrik hingga air bersih harus terus dibangun untuk mengurangi kesenjangan.
Kedua lapangan pekerjaan yang baik, lapangan pekerjaan harus diciptakan melalui
investasi, pembangunan infrastruktur dan segala macam oleh pemerintah tujuannya untuk
itu. Berikutnya memberikan jaminan sosial bagi semua orang,
Apalagi pada saat-saat sulit seperti saat ini, Angka kesenjangan antara penduduk
miskin dan kaya di Indonesia saat pandemi Covid-19 semakin melebar. Keadaan seperti
ini membuat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Hal seperti itu
tidak baik dialami oleh negara manapun dan menjadi pertanda buruk. Badan Pusat
Statistik (BPS) merilis, gini ratio pada Maret 2020 angkanya 0,381 meningkat menjadi
0,385 pada September 2020. Menggapai hal itu, Ketua Odesa Indonesia Faiz Manshur
mengatakan, pemerintah termasuk para kepala daerah dan juga politisi semestinya
memperhatikan persoalan ketimpangan sosial yang kian memprihatinkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Misalnya, kami akan berkolaborasi dengan sebuah brand pakaian. Brand pakaian
tersebut adalah brand yang sedang digemari oleh remaja-remaja di Indonesia. Kami akan
memberikan proposal kepada brand tersebut untuk mengadakan kerjasama dalam rangka
pembuatan produk. Pembagian kerjasamanya bisa beragam, misalnya kami yang
mencarikan vendor dan mengurus produksi, atau kami yang membuat desainnya. Dan
hasil dari kerjasama ini adalah sebuah produk yang akan menguntungkan bagi kedua
belah pihak. Yang pada akhirnya akan diberikan ke anak-anak dan remaja yang
membutuhkannya.
Selain itu, BantuSebaya juga akan sering bekerjasama dengan komunitas, sekolah,
atau organisasi untuk mengadakan charity event. Charity event ini bertujuan sama yaitu
untuk menggalang dana yang akan diteruskan untuk membantu pendidikan anak-anak
dan remaja yang kurang mampu. Jenis acaranya bisa beragam, bisa berupa acara seni
dimana kami akan menampilkan sebuah pentas seni yang akan diisi oleh murid-murid
dari suatu sekolah. Acara talkshow dengan suatu komunitas, yang akan menghadirkan
ahli-ahli dari komunitas tersebut untuk membahas suatu topik di komunitas tersebut agar
dapat lebih diketahui orang umum. Misalnya, talkshow tentang pentingnya menjaga
kesehatan tubuh melalui olahraga, yang akan menghadirkan seorang instruktur senam
dari komunitas tersebut.
2. Desainer
Desainer mempunyai jobdesk yaitu apapun yang berbau kreativitas. Seperti membuat
desain post pada sosial media seperti di instagram, facebook, youtube, tiktok dan
sebagainya. Selain itu, desainer juga ikut serta dalam membuat merchandise
organisasi seperti pembuatan baju.
Banyak kesempatan dimana desainer bekerja sama dengan Humas, dimana desainer
memiliki tanggung jawab mewujudkan komunikasi verbal yang ditulis oleh pihak
humas menjadi komunikasi visual agar semua pesan dapat dengan mudah diterima
oleh masyarakat.
Tahapan kinerja desainer biasanya dimulai dari adanya suatu kasus, kemudian
permasalahan tersebut diidentifikasi, mengumpulkan data, menemukan ide dan
gagasan, sampai pada perancangan, pendayagunaan elemen desain, layout, dan
proses teknis. Hingga akhirnya tercipta karya desainer yang sesuai dengan kebutuhan
yang diharapkan.
Bisa dibilang bahwa tugas utama dari seorang desainer grafis ialah menjadi pemecah
masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Mereka
harus mampu membuat sebuah desain yang bisa memberikan dan menyampaikan
informasi maupun pesan secara tepat sasaran, singkat padat dan jelas namun lebih
menarik perhatian audiens.
3. Humas
Humas mempunyai jobdesk yaitu membangun image yang baik terhadap organisasi.
Selain itu, humas juga bekerja sama dengan desainer dalam hal konten post sosial media
BantuSebaya. Jika desainer mendesain visual konten pada sosial media, humas berperan
dalam menulis konten apa yang akan dibuat, mulai dari isi konten sampai caption konten
yang akan dibuat.
Humas adalah singkatan dari hubungan masyarakat yang berarti divisi ini akan langsung
berhubungan dengan masyarakat. Ibaratnya seorang humas adalah jembatan antara
perusahaan dan dunia luar, Maka dari itu, ada lima(5) peran yang dilaksanakan oleh
Humas, yaitu:
1. Mengelola keadaan darurat
Ketika kondisi dekat, terkadang dapat merusak atau bahkan menghancurkan citra
organisasi. Oleh karena itu, peran penting inilah yang membutuhkan kehumasan. Tentu
hal ini tidak akan terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja. Dan terjadinya tidak akan tahu
kapan. Ini terjadi karena masalah negatif baik di dalam organisasi maupun di
masyarakat. Tentunya jika dibiarkan akan merusak citra organisasi di mata publik. Oleh
karena itu salah satu peran humas dalam organisasi adalah mengurangi dan mengatasi
keadaan darurat agar keadaan darurat tersebut tidak berkembang ke divisi-divisi dalam
organisasi tersebut. Tentunya juga dapat mengembalikan kesan positif masyarakat
terhadap organisasi.
3. Hubungan desainer
Divisi hubungan masyarakat atau hubungan masyarakat harus memelihara hubungan
baik dengan staf desainer. Humas dan desainer akan selalu bersinggungan dan
bekerjasama. Apalagi jika perkembangan terkini dalam operasional organisasi tentunya
akan melibatkan staf desainer. Oleh karena itu, humas berperan dalam mengelola
hubungan dengan desainer. Humas harus bekerjasama dengan desainer agar mampu
menyebarkan perkembangan organisasi seluas-luasnya. Jadi, tentunya banyak yang tahu
nama organisasi yang mereka kelola.
4. Bendahara
Bendahara mempunyai jobdesk yaitu apapun yang berhubungan dengan uang. Seperti
membuat RAPBO, menyimpan uang, pembukuan, dan juga mengelola bukti transaksi.
1. RAPBO
Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Organisasi atau disingkat RAPBO secara garis
besar mencakup anggaran pendapatan dan belanja/ pengeluaran. Bendahara juga bisa
langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan mengambil keputusan yang diperlukan
bersama pengurus lain. Keputusan yang diambil misalnya dengan mengubah program
kerja demi memangkas anggaran pengeluaran.
2. Menyimpan uang
Sebagai pemegang sekaligus pengelola keuangan, bendahara memiliki tugas untuk
menyimpan uang, baik yang dihasilkan sendiri oleh organisasi/organisasi dari usaha
produksi atau pendanaan dari pihak lain. Bendahara juga punya kewajiban untuk
mengeluarkan uang demi kepentingan organisasi. Untuk masalah pengeluaran, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh bendahara.
Pembukuan dapat diartikan sebagai aktivitas mencatat semua arus keuangan yang terjadi
dalam organisasi/organisasi. Arus keuangan yang dimaksud tentunya mencakup modal,
pemasukan, hingga pengeluaran. Pencatatan ini pun harus dilakukan secara teratur agar
nantinya bisa dianalisis. Pembukuan sendiri bukanlah hal yang sepele karena memiliki
beberapa kegunaan sebagai berikut.
- Mengetahui Untung/Rugi
Proses akuntansi pasti akan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan berupa neraca
untung/rugi. Dari laporan inilah sebuah organisasi akan mengetahui apakah program
kerjanya sudah berhasil meraih untung atau justru mengalami kerugian.
Jika sudah mencapai keuntungan, organisasi bisa memikirkan langkah lain untuk
meningkatkan penghasilan. Bila ternyata mengalami kerugian, organisasi harus
mengambil opsi lain, misalnya dengan mengubah program kerja atau mencari sumber
dana yang baru.
Tugas terakhir bendahara yang juga tak kalah penting adalah mengelola semua bukti
transaksi keuangan organisasi. Mengelola artinya menyimpan dengan baik dan jangan
sampai bukti transaksi tersebut hilang atau rusak.
Bukti transaksi sendiri merupakan dokumen penting yang ‘merekam’ adanya aktivitas
keuangan, baik berupa penjualan, pembelian, maupun dalam hal utang-piutang. Bukti
transaksi biasanya berwujud nota, faktur, cek, atau kuitansi.
Bukti transaksi menjadi benda yang sangat berharga karena memiliki manfaat serta
hal-hal penting berikut ini:
1. Masyarakat
Peran masyarakat pada organisasi BantuSebaya adalah dengan ikut serta mereka
dalam membuat BantuSebaya menjadi lebih baik lagi. Mereka bisa memberikan
kritik dan saran apabila dirasa BantuSebaya melakukan hal yang menurut
kebanyakan orang meresahkan. Dengan begitu, BantuSebaya akan lebih banyak lagi
belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Masyarakat juga berperan dalam dunia maya seperti media sosial. Apabila mereka
menyebarluaskan akun BantuSebaya kepada teman-temannya, organisasi ini akan
menjadi lebih banyak dikenal orang banyak, yang diharapkan akan ada sponsor
masuk sehingga supply untuk sumbangan kepada masyarakat kurang mampu akan
semakin banyak.
Selain peran masyarakat dalam konten, mayarakat juga dapat ikut serta dalam
memberikan saran terhadap apa hal selanjutnya yang akan BantuSebaya ciptakan
dalam meningkatkan pemasukan yang nantinya bisa digunakan untuk membeli bahan
pasok yang lebih banyak lagi.
Hal lain yang bisa menjadi peran adalah apabila ada masyarkat yang melakukan
sayembara dengan hadiah. BantuSebaya bisa ikut serta dalam sayembara tersebut,
dan apabila BantuSebaya menjadi juara, hadiah dari sayembara tersebut dapat kami
alokasikan dalam sumbangan-sumbangan berikutnya.
Masyarakat juga berperan dalam dunia maya seperti media sosial. Apabila mereka
menyebarluaskan akun BantuSebaya kepada teman-temannya, organisasi ini akan
menjadi lebih banyak dikenal orang banyak, yang diharapkan akan ada sponsor
masuk sehingga supply untuk sumbangan kepada masyarakat kurang mampu akan
semakin banyak.
2. Pelanggan/ Konsumen
Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu konsumen perorangan atau
individu dan konsumen lembaga/organisasi/bisnis. Konsumen membelanjakan uang
yang mereka miliki untuk membeli merchandise dari organisasi BantuSebaya.
Diharapkan uang yang masuk dapat memberi semangat kepada staf-staf dan juga
dapat meningkatkan supply bahan pasok yang akan BantuSebaya berikan kepada
masyarakat yang lebih membutuhkan.
Selain masyarakat, konsumen dapat memberi kritik juga terkait merchandise yang
mereka beli. Apabila dirasa ada hal yang kurang berkenan, mereka bisa memberi
saran tentang apa hal yang bisa dirubah menjadi lebih baik lagi. Dan BantuBisa
dengan hati yang terbuka akan menerima saran konsumen apabila saran yang
diberikan memang dapat meningkatkan citra dari BantuSebaya.
3. Supplier
Peran supplier pada organisasi membantu untuk mendapatkan faktor produksi atau
input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.
Selain itu, untuk merchandise yang akan BantuSebaya buat, kami juga butuh
vendor-vendor yang akan menjadi supplier, seperti vendor baju dan juga vendor
sablon.
4. Sponsor/ Mitra
Sebagai salah satu kegiatan promosi, berbagai tugas dan kewajiban yang ada pada
kegiatan sponsor tentunya harus bisa dilakukan dengan baik. Hal tersebut bertujuan
agar tujuan utama kegiatan sponsor bisa tercapai dan mampu memuaskan berbagai
pihak yang ada di dalam bentuk kerjasama ini.
Secara garis besar, terdapat dua tugas utama dari sponsor, yaitu:
Untuk itu, tugas utama sponsor adalah menyukseskan kampanye iklan seperti yang
sudah tertuang dan sudah disetujui di dalam kontrak. Jika tugas utama tersebut tidak
bisa terpenuhi, maka akan bisa muncul konflik di masa depan.
Dalam hal ini, biasanya pihak organisasi akan membuat sebuah proposal, yang mana
isinya adalah rincian strategi pemasaran atau iklan yang sudah harus dijalankan
setelah kedua belah pihak sudah sepakat.
Jika pihak pengiklan tidak mampu mendukung strategi yang sudah ditetapkan oleh
organisasi, maka pihak organisasi memiliki hak untuk memutuskan kerjasama.
5. Pemerintah
Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta peraturan agar roda
perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan seperti yang telah
direncanakan.
Dalam operasional organisasi BantuSebaya, kami harus mengikuti apa yang
dianjurkan dan dilarang pemerintah agar kedepannya tidak ada bentrokan antara
BantuSebaya dan juga pemerintah. Seperti yang dijelaskan pada UU. no 17 tahun
2013, pada pasal 52 dijelaskan bahwa apa-apa saja yang dilarang pada organisasi
masyarakat, antara lain:
a. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. mengganggu kestabilan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. melakukan kegiatan intelijen;
d. melakukan kegiatan politik;
e. melakukan kegiatan yang mengganggu hubungan diplomatik;
f. melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi;
g. menggalang dana dari masyarakat Indonesia; dan
h. menggunakan sarana dan prasarana instansi atau lembaga pemerintahan.
Hal-hal yang dilarang juga dilanjutkan pada pasal 59, yang berisi:
Ormas dilarang:
a. menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau lambang
negara Republik Indonesia menjadi bendera atau lambang Ormas; b. menggunakan
nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera,
atau atribut lembaga pemerintahan;
c. menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang, bendera negara lain atau
lembaga/badan internasional menjadi nama, lambang, atau bendera Ormas;
d. menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang; atau
e. menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera,
atau tanda gambar Ormas lain atau partai politik.
(2) Ormas dilarang:
a. melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan;
b. melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama yang dianut
di Indonesia;
c. melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
d. melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum,
atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial; atau
e. melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ormas dilarang:
a. menerima dari atau memberikan kepada pihak manapun sumbangan dalam bentuk
apa pun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
b. mengumpulkan dana untuk partai politik.
(4) Ormas dilarang menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau
paham yang bertentangan dengan Pancasila.
6. Kelompok Khusus
Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam, dan lain-lain. Dalam hal
ini BantuSebaya bisa berkolaborasi dengan kelompok-kelompok ini. Misalnya pada
kelompok pecinta alam, kami dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat di
daerah pegunungan yang kurang mampu, yang dimana tim BantuSebaya asing
terhadap medan yang akan ditempuh, maka dari itu, perlu adanya panduan dari
kelompok pecinta alam.
Lalu kami juga bisa bekerja sama dengan kelompok sosial seperti jamaat tabligh
dimana BantuSebaya akan mengirimkan misalnya makanan untuk sahur dan juga
berbuka untuk masyarakat-masyarakat yang kurang mampu, seperti mereka yang
tinggal dibawah jembatan apalagi saat ini pada tanggal 29 maret 2021 kita akan
memasuki bulan suci ramadhan yang jatuh kurang lebih 14 hari lagi, yaitu pada
tanggal 12 April 2021.
2.4 Apa keuntungan yang didapat untuk setiap pihak yang berkepentingan terhadap
ide tersebut?
Organisasi BantuSebaya yang kami buat saat ini berkaitan dengan membantu para
pelajar baik itu anak-anak atau mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan.
Dalam suatu organisasi ataupun lembaga manapun pastinya memiliki stakeholder /
pemangku kepentingan dalam menjalankan suatu organisasi tersebut. Dalam organisasi /
yayasan sosial yang kami buat, kami memiliki kepentingan dengan beberapa pihak yang
di rasa cukup membantu kami dalam berjalannya organisasi kami. Agar pihak pihak
tersebut dapat merasa nyaman dan tidak meninggalkan organisasi ini, diharuskan
organisasi tersebut memiliki dan memberikan keuntungan yang lebih kepada mereka
pihak pihak yang berkaitan dengan organisasi.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwasanya ide yang kami tawarkan
merupakan suatu ide organisasi atau yayasan non profit atau nirlaba yang memiliki tujuan
untuk membantu anak-anak maupun remaja dalam menyelesaikan pendidikannya. Maka
dari itu jika dilihat dari segi materi, pihak-pihak internal yang berkepentingan terhadap
organisasi ini tidak mendapatkan sejumlah keuntungan secara materi. Namun tentunya
dari adanya ide ini terdapat pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan atas terbentuknya
organisasi ataupun yayasan ini. Berikut merupakan keuntungan-keuntungan yang akan
didapatkan oleh pihak-pihak yang terkait dengan organisasi BantuSebaya, yaitu:
2. Mitra/ Sponsor:
Pada organisasi BantuSebaya akan sering melakukan kolaborasi maupun
kerjasama dengan brand, komunitas, sekolah, ataupun organisasi lain dalam
memenuhi visi misi dari organisasi BantuSebaya, yaitu dapat membantu atau
berdonasi kepada anak-anak dan remaja. Dimana dengan adanya kolaborasi atau
kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Seperti yang kita ketahui
bahwa dalam suatu bisnis atau brand, berkolaborasi itu banyak sekali manfaatnya
sekalipun dengan yayasan non-profit seperti organisasi BantuSebaya. Tidak semua
hal dalam berbisnis itu semata-mata tentang laba. Sebagian besar pemasaran juga
melibatkan aspek “orang”. Ini bukan hanya tentang produk dan layanan suatu
brand, tetapi juga tentang bagaimana budaya dan branding bisnis suatu brand
menarik ke pelanggan potensial. Aspek bisnis yang tidak berwujud ini penting
dalam membangun basis pelanggan yang setia kepada suatu perusahaan/ brand.
Dalam melakukan suatu kerjasama atau kemitraan nama dari suatu brand atau
perusahaan akan kerap kali muncul pada berbagai media cetak atau elektronik
sebagai pihak sponsorship seperti pencetakan logo perusahaan atau brand pada
brosur, banner/ spanduk, di berbagai buku tabloid atau majalah. Seperti yang kita
ketahui bahwa dalam suatu bisnis atau brand, berkolaborasi itu banyak sekali
manfaatnya sekalipun dengan yayasan non-profit seperti organisasi BantuSebaya.
Tidak semua hal dalam berbisnis itu semata-mata tentang laba. Berikut adalah
beberapa manfaat yang didapat bagi perusahaan atau brand yang berkolaborasi
ataupun menjalin kerjasama dengan organisasi nonprofit.
a. Brand/ perusahaan akan mendapatkan peningkatan loyalitas.
Dimana dalam usaha suatu brand/ perusahaan membangun kesetiaan,
langkah pertama adalah membangun kepercayaan. Organisasi non-profit
seperti kami biasanya fokus pada masalah sosial, dan juga berbasis
komunitas. Mendapatkan kepercayaan melalui program komunitas adalah
cara yang baik untuk mengaitkan suatu brand perusahaan dengan niat baik.
b. Meningkatkan keterlibatan karyawan dan semangat.
Bermitra dengan organisasi non-profit seperti organisasi BantuSebaya tidak
hanya memiliki manfaat eksternal tetapi juga keuntungan pada internal
suatu perusahaan/brand. Pertama, keterlibatan komunitas dapat menarik
individu yang berpikiran sama yang mendukung perjuangan sebagai calon
karyawan. Anda kemudian memiliki kumpulan kandidat yang lebih besar
yang tertarik untuk bekerja untuk anda. Faktanya, sebuah studi tahun 2016
dari Cone Communications menemukan bahwa “64% Millennials
mempertimbangkan komitmen sosial dan lingkungan perusahaan ketika
memutuskan tempat bekerja.” Kedua, menyelaraskan bisnis anda dengan
suatu penyebab sebenarnya dapat meningkatkan keterlibatan karyawan
suatu perusahaan dan menurunkan omset perusahaan. Penelitian yang sama
dari Cone Communications menemukan bahwa “83% akan lebih setia
kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi pada masalah
sosial dan lingkungan (dibandingkan 70% rata-rata AS). Lebih lanjut, 88%
mengatakan pekerjaan mereka lebih memuaskan ketika mereka diberikan
kesempatan untuk membuat dampak positif pada masalah sosial dan
lingkungan . ” Kedua contoh tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan
melalui kemitraan dengan organisasi non profit seperti BantuSebaya.
c. Mencapai Demografi dan Kemitraan Baru
Penyebab loyalitas merek/ brand adalah aspek pemasaran yang sangat
menarik. Sering kali, jika sebuah brand atau perusahaan terlibat dalam apa
yang dirasakan para pelanggan sebagai suatu tujuan mulia, itu sudah cukup
bagi seseorang untuk menjadikan dirinya sebagai pelanggan baru.
Berpartisipasi/ berkolaborasi dengan organisasi nonprofit seperti
BantuSebaya dapat membuat cara baru untuk mencapai demografis yang
tidak dapat dijangkau melalui sarana pemasaran normal. Selain pelanggan,
kolaborasi dengan organisasi non-profit seperti BantuSebaya juga
merupakan cara yang baik untuk menemukan calon mitra bisnis. Selain itu,
program komunitas ini memberi suatu brand kesempatan untuk memperluas
jaringannya dengan bisnis lain di wilayah perusahaan yang mensponsori
penyebab yang sama. Mereka memberikan banyak kesempatan bagi suatu
perusahaan untuk memberi dan menerima kartu nama untuk peluang
kolaborasi di masa mendatang.
Salah satu contohnya yaitu jika kami melakukan kolaborasi dengan suatu brand
pada bidang pakaian atau fashion. Dimana dari kerjasama dengan brand pakaian
ini dapat menghasilkan atau membuat suatu produk. Dengan contoh pembagian
kerjasama yang bisa beragam, misalnya pihak kami yang mengurus proses
produksi termasuk vendornya atau kami yang membuat desainnya. Lalu setelah
produknya jadi dan bisa terjual maka hasil keuntungannya akan dapat kami
gunakan untuk mendonasikan kepada anak-anak dan remaja yang membutuhkan.
Di sisi lain pada pihak brand pakaian tersebut mendapat menghasilkan atau
membuat suatu produk. Dengan contoh pembagian kerjasama yang bisa beragam,
misalnya pihak kami yang mengurus proses produksi termasuk vendornya atau
kami yang membuat desainnya. keuntungan berupa produk dari brand pakaian
tersebut lebih dikenal oleh masyarakat, dan keuntungan-keuntungan lain.
Contoh lain yaitu jika organisasi BantuSebaya mengadakan Charity Event dengan
berkolaborasi atau bekerjasama dengan suatu komunitas , sekolah, atau organisasi.
Dimana dari hasil kerjasama tersebut dapat menggalang dana yang bisa diteruskan
untuk membantu pendidikan anak-anak dan remaja yang membutuhkan. Jenis
acaranya pun bisa beraneka ragam, misalnya seperti acara seni dimana kami akan
menampilkan sebuah pertunjukkan pentas seni yang akan diisi oleh murid-murid
dari suatu sekolah. Lalu acara talkshow dengan komunitas yang akan
menghadirkan ahli-ahli pada bidang komunitas tersebut untuk membahas suatu
topik pada komunitas tersebut agar lebih dikenal ataupun diketahui masyarakat
umum. Dimana dengan kolaborasi ini akan saling menguntungkan kedua belah
pihak.
3. Supplier
Supplier memiliki peran yang cukup penting pada organisasi ini. Mereka juga
akan mendapatkan keuntungan dengan organisasi kami menggunakan jasa atau
produk mereka. Selain mendapatkan uang pembelian, mereka juga mendapatkan
brand awareness jika barang mereka digunakan dalam acara yang kami lakukan.
Dengan ini pihak organisasi kami dan pihak supplier saling menguntungkan kedua
belah pihak.
4. Donatur
Dalam berjalannya organisasi BantuSebaya tentunya peran dari donatur sangat
penting. Dengan adanya donatur organisasi BantuSebaya dapat berjalan dan dapat
semakin banyak membantu untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Dengan mereka melakukan donasi nantinya akan
5. Kelompok Khusus
Beberapa contoh kelompok sosial yang dapat bekerja sama dengan organisasi
kami yaitu seperti kelompok pecinta alam, Jamaah Tabligh dan lain lain. Dengan
contoh organisasi kami bekerja sama dengan komunitas pecinta alam akan
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Contohnya saja dengan adanya
kerja sama ini kami dapat berkolaborasi untuk saling membantu kepada mereka
atau masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan yang kurang mampu, dimana
dengan bantuan mereka tentunya kami dapat lebih jauh menjangkau orang-orang
yang berbeda lokasi tempat tinggal dengan kami. Dengan medan yang berada di
pegunungan tentunya kami membutuhkan bantuan maupun panduan dari
kelompok pecinta alam tersebut.
Contoh lain yaitu kami juga bisa bekerja sama dengan kelompok sosial seperti
jamaat tabligh dimana BantuSebaya akan mengirimkan misalnya makanan untuk
sahur dan juga berbuka untuk masyarakat-masyarakat yang kurang mampu, seperti
mereka yang tinggal dibawah jembatan apalagi saat ini sudah akan memasuki
bulan ramadhan.
2. Kedua, sumber daya Manusia atau SDM yang berkualitas. Sebuah manajemen
yang terdiri atas orang-orang pilihan yang berkualitas. Namun, jika
orang-orang di dalamnya hanya pilihan dari keluarga atau kerabat terdekat
yang tidak berkualitas sama sekali, sama saja omong kosong. Itulah efek buruk
dari nepotisme.
Oleh karena itu Bantusebaya mengambil langkah cerdas dan bijak agar jajaran
manajemen diisi oleh orang-orang pilihan yang benar-benar berkualitas.
Karena kami ingin membuat organisasi kami maju dan berkembang pesat,
tidak ada salahnya mempraktikkan hal tersebut.
Kampanye CRM memiliki dua tujuan yaitu mendukung cause sosial dan
meningkatkan kinerja pemasaran Dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan
organisasi nirlaba juga dapat melihat track record dari perusahaan tersebut dan
organisasi juga bisa melihat apa yang ditawarkan perusahaan dengan organisasi.
Organisasi dapat melihat track record dan menggali informasi melalui internet,
jurnal ataupun media publik dalam meneliti mitra perusahaan potensial. Melalui
penggalian informasi tersebut, organisasi pelayanan sosial dapat melakukan
pendekatan dengan perusahaan, seperti; pengajuan proposal,promosi bersama,
sponsorship kegiatan atau publikasi serta bantuan biaya pelayanan yang
dikeluarkan
Selain itu, kata Entrepreneur, 60% konsumen mencari-cari merek yang punya
tujuan. Tentu saja, tujuan ini berupa cita-cita untuk memberi dampak pada
lingkungan sekitar.
Akan tetapi, ia tetap punya kekurangan. Ada orang yang tak setuju jika masalah
sosial dihubungkan dengan bisnis.
Pada Masa pandemic COVID-19 ini perusahan berlomba untuk melakukan Cause
Related Marketing (CRM) yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility.
Kegiatan CRM sejak tahun 1990 menjadi tools Public Relations yang efektif. Kegiatan
CSR lainnya adalah Corporate Cause promotion; Corporate Social Marketing; Corporate
Phylantropy, Community Voluntering dan Social Responsibility Business practices.
Definisi dari Cause Related Marketing adalah aktivitas Public Relations yang
dilakukan perusahaan yang memiliki tujuan non ekonomis dan berhubungan dengan
kesejahteraan sosial dan menggunakan sumber daya perusahaan atau partner perusahaan
(Kotler, 2016). Cause Related Marketing merupakan bentuk program sosial Perusahaan
dengan mendonasikan Sebagian dari pendapatannya untuk cause (penerima bantuan).
Aktivitas ini customer mendapat kesempatan membantu mengatasi masalah sosial seperti
halnya dalam masa Pandemi COVID-19 ini.
Manfaat dari Cause Related Marketing menguntungkan bagi banyak pihak yaitu
penerima (cause) bantuan dan konsumen. Customer mendapat kesempatan untuk
membantu cause. Penerima (cause) program CRM akan memberi keuntungan bagi
perusahaan berupa publisitas yang saat ini melalui media sosial yang dapat
meningkatkan citra perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam menyusun
strategi Cause Related Marketing harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Fokus kegiatan dituangkan dalam tema-tema yang dipilih dan isu sosial
yang ingin diangkat perusahaan, misalnya isu Kesehatan seperti di masa
Pandemi COVID-19 ini.
2. Kegiatan CRM ini untuk mendapatkan kepercayaan dari stakeholder dan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi harus dilakukan secara
konsisten dalam jangka waktu Panjang, misalnya selama 3 bulan atau
berseri dan rutin dilaksanakan.
3. Kegiatan CRM dihubungkan dengan brand dari perusahaan dengan tujuan
membentuk identitas dari brand tersebut, misalnya
4. Memberi nama pada kegiatan CRM dengan nama , logo untuk lebih
mudah mengkomunikasi kegiatannya kepada para stakeholder.
Salah satu contoh Kegiatan perusahaan yang melakukan Cause Related Marketing
di masa Pandemi COVID-19 adalah Unilver yang mengajak masyarakat untuk membeli
Pepsodent Edisi Spesial Merah Putih. Unilver mengajak masyarakat untuk
mempromosikan program CRM tersebut dengan memposting foto dan memberi hastag
#MerdekaSenyumKeluargaIndonesia dalam rangka menyambut Kemerdekaan Indonesia
yang ke-75.
Pepsodent berkomitment untuk melindungi senyuman keluarga Indonesia dengan
mengajak masyarakat untuk Kembali tersenyum meskipun dihadapkan dengan
pembatasan selama masa pandemic COVID-19. Pepsodent juga menginspirasi
masyarakat untuk menghadapi hari penuh optimis sehingga dapat ikut berbagi senyuman
dengan lebih banyak orang. Pepsodent juga mengajak keluarga Indonesia untuk terus
memancarkan senyum, kesehatan menjadi aspek yang paling penting diperhatikan,
terutama Kesehatan gigi dan mulut.
Menurut Fiona Anjani Foebe, Head of Oral Care Marketing Unilever Indonesia,
pepsodent edisi special merah putih ini menghadirkan sejumlah keistimewaan dari segi
kandungan maupun kemasan. Pasta gigi pepsodent edisi ini unik dengan pasta gigi
merah putih yang dilengkapi dengan kalsium, fluoride, dan zinc untuk melawan gigi
berlubang. Desain kemasan menghadirkan gambar pahlawan sedang tersenyum dari
seluruh Indonesia. Kemasan yang digunakan juga bijak plastic karena kemasan karton
maupun tube nya dapat didaur ulang. Perusahaan Unilever mendonasikan 2,5 % laba
penjualan pepsodent edisi special Merah Putih ini untuk mendukung Kesehatan dan
kesejahteraan para pemulung dan keluarganya. Selain itu, perusahaan Unilever melalui
pembelian produk, konsumen dapat berdonasi melalui kitabisa.com yang digandakan dua
kali lipat oleh Pepsodent.
Menurut data Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) penghasilan 4 juta pemulung berkurang
drastis akibat pandemic COVID-19 karena menurunnya harga jual sampah. Selain itu,
mereka beresiko tinggi terpapar virus COVID-19 di antara timbunan sampah setiap
harinya. Bantuan disalurkan dalam bentuk paket Kesehatan dan kebersihan terdiri dari
alat perlindungan diri seperti masker kain, sepatu boots dan hand sanitizer termasuk juga
produk pepsodent untuk kebersihan mulut dan gigi para pemulung. Selain itu, dari sisi
Kesehatan: Pepsodent memberikan pelayanan pemeriksaan sekaligus perawatan gigi dan
mulut gratis untuk para pemulung dan keluarganya. Kemudian untuk membantu
kesejahteraan pemulung pepsodent menyediakan jumlah mesin press sampah plastik
untuk meningkatkan nilai ekonomis sampah pemulung yang akan dijual kepada pengepul
sampah. Dapat kita lihat, banyak ide program yang dapat dilakukan PR Perusahaan untuk
meningkatkan citra perusahaan di masa Pandemi COVID-19.
Teknologi digital dimasa kini semakin canggih. Hal ini membuat perubahan besar
terhadap dunia. Berbagai kalangan dapat dengan mudah mengakses suatu
informasi melalui banyak cara. Tanpa batasan waktu dan tempat.
Selain itu juga dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan
terkendali.
Pengguna internet pun semakin hari makin bertambah. Saat ini, 34% penduduk
Indonesia menjadi pengguna internet, dengan waktu penggunaan 2-4 jam/hari. Di
Indonesia, Instagram merupakan sosial media dengan pengguna terbanyak setelah
Facebook.
Dengan tingginya tingkat penggunaan internet ini maka menjadikan peluang untuk
mengembangkan digital fundraising. Dengan dikembangkannya digital fundraising maka
jangkauan akan lebih luas, informasi dapat lebih cepat tersebar dan tentu saja dapat
melakukan efisiensi anggaran.
Sebelum menjalankan digital fundraising makan perlu dilakukan riset segmen donatur
terlebih dahulu. Kegiatan riset dapat dilakukan melalui:
1. Website + Gmail
2. Artikel – Foto – Video
3. Facebook – Twitter – Youtube – Instagram
4. Email – No. HP – Twitter – whatsapp – Line
5. Dan juga melakukan; Optimalisasi Facebook dan Optimalisasi Twitter
Dari penjelasan tadi, crowdfunding merupakan salah satu alternatif metode penggalangan
dana melalui pengumpulan uang dengan memanfaatkan internet yang digunakan untuk
mewujudkan sesuatu dari donasi yang dikumpulkan tersebut dalam jangka waktu
tertentu.
Dalam dunia bisnis, ide-ide inovatif saja tidaklah cukup jika tidak dibarengi dengan
modal usaha. Modal itu ibaratkan sebuah akar pohon. Apabila akar pohon tidak kuat,
maka pohon itu tidak dapat berdiri kokoh untuk menopang batang, daun, dan rantingnya.
Begitu juga dengan bisnis, tanpa modal yang cukup maka bisnis pun rasanya akan sangat
sulit berkembang.
Mengajukan pinjaman kepada bank merupakan cara efektif untuk memperoleh modal
bisnis. Tetapi bunga bank yang tinggi membuat pelaku bisnis cekik leher, apalagi jika
bisnis yang dijalankan tersendak-sendak dalam melakukan pemasaran. Untung saja ada
crowdfunding, salah satu bentuk pendanaan usaha yang berasal dari beberapa pemilik
modal. Modal yang terkumpul nantinya akan diberikan kepada pelaku bisnis untuk
menunjang perjalanan bisnis.
Pilar utama dari sebuah crowdfunding adalah website dan pemilik modal. Usaha yang
mau dijalankan nantinya didaftarkan ke dalam sebuah website terlebih dulu. Siapapun
yang tertarik dengan usaha tersebut dan setuju dengan syarat dan ketentuan yang
dilampirkan bisa langsung menanamkan modal di sana. Tunggu beberapa hari sampai
kerjasama diproses, maka dana dari pemilik modal pun akan cair ke rekening si pelaku
usaha.
Agar dana yang didapatkan dari crowdfunding lebih optimal, lakukan 3 hal berikut ini:
Siapkan proposal usaha yang menarik, interaktif, dan informatif. Proposal yang diajukan
sebaiknya berisi tentang informasi detail mengenai prospek bisnis ke depannya. Mulai
dari jenis bisnis, proses manajemen, proses pemasaran, dan tujuan utama dari bisnis yang
dijalankan. Sajikan informasi tersebut secara detail dan lengkap melalui teks atau tulisan,
gambar, maupun video.
Proposal yang sudah selesai bisa langsung didaftarkan ke salah satu situs crowdfunding
yang ada di Indonesia. Pilihlah sekiranya situs crowdfunding yang terpercaya dan sudah
terkenal karena di situs itulah para pemilik modal biasanya berkumpul.
Setelah menemukan situs crowdfunding, unggahlah proposal usaha yang sudah dibuat.
Jangan lupa untuk terus memantau perkembangan kampanye dari proposal yang
diunggah tadi. Apabila salah seorang pemilik modal bertanya mengenai prospek usaha
yang tertera di crowdfunding, jawablah dengan singkat, padat, dan jelas. Jangan terlalu
melebih-lebihkan bisnis yang akan dijalankan karena hal ini justru akan membuat pemilik
modal agak ragu dengan prospek bisnis kedepannya.
4) Community Fundraising
community fundraising yaitu penggalangan dana dengan melibatkan satu komunitas atau
beberapa komunitas yang bersatu yang mempunyai visi sama untuk disumbangkan
kepada organisasi pelayanan sosial. Dalam hal ini, penggalangan dana dapat melibatkan
masyarakat, relawan ataupun kelompok pendukung dalam mencapai target tujuan.
Manfaat penggalangan dana melalui 43 komunitas yaitu membangun hubungan dengan
komunitas atau masyarakat maupun meningkatkan kesadaran akan manfaat terhadap
program dan kegiatan yang dilakukan.
2. Introduction (Pembukaan)
Para fundraiser setelah melakukan pendekatan dengan calon donatur tersebut,
kemudian fundraiser memperkenalkan diri dan profile dari Bantusebaya Indonesia
kepada para calon donatur. Tak jarang pula, para fundraiser mengajak calon donatur
tersebut menuliskan harapan untuk pendidikan Indonesia terlebih dahulu menggunakan
sticky notes atau mengisi petisi dari kampanye #7menit tersebut. Kampanye #7menit
tersebut merupakan kampanye yang dibuat oleh Bantusebaya Indonesia yang didasarkan
kepada kepedulian terkait data yang di dapatkan oleh Bantusebaya Indonesia bahwa
setiap 1 tahun terdapat ratusan orang yang putus orang pada wilayah tertentu hal ini
disebabkan karena beberapa faktor Seperti; kurangnya biaya untuk pendidikan,dan tidak
tersalurkannya biaya bansos dari pemerintah secara merata.,Sehingga,masyarakat diajak
mengisi petisi tersebut yang dimaksudkan untuk mengajak masyarakat turut serta dalam
memajukan angka pendidkan tersebut dengan menandatangi petisi tersebut yang
nantinya petisi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah ataupun donatur. Di dalam
petisi #7menit tersebut terdapat pengisian data diri masyarakat yang mengisi petisi
tersebut. Disisi lain, petisi tersebut juga membantu kegiatan telefundraising Bantusebaya
Indonesia dalam menghubungi calon donatur dan mengajak mereka dalam berdonasi
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan