Anda di halaman 1dari 54

1

ANALISIS KADAR LDL PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG


KORONER DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH PANGKAL PINANG

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar


Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh :

KAREENA IVANKA
NIM : 1010171032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
2020
2
3

ABSTRAK

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian peringkat


pertama di dunia, dan menyebabkan sepertiga dari semua kematian
secara global. Total kematian global yang diakibatkan penyakit
kardiovaskular mencapai 16,7 juta dan 7,2 juta kematian diantaranya
disebabkan oleh PJK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar LDL
pada pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkal Pinang.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif ,mengetahui kadar
LDL pada pasien penyakit jantung koroner. Dari 80 pasien yang berjenis
kelamin laki – laki yaitu sebanyak 45 orang (56%) dan perempuan
sebanyak 35 orang (44%). Berdasarkan kelompok usia paling banyak
ditemukan pada kelompok usia 41 – 60 tahun yaitu sebanyak 40 orang
(50%).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebanyak 52 orang (65%)
dengan kadar LDL yang normal dan abnormal sebanyak 28 orang (35%)

Kepustakaan : 21 (2 buku,19 jurnal)


Tahun : 2004-2019
Kata kunci : LDL,Pasien Jantung Koroner
4

ABSTRACT

Cardiovascular disease is the world's leading cause of death, and


accounts for one-third of all deaths globally. The total global death toll
from cardiovascular disease reached 16.7 million and 7.2 million of them
were caused by CHD. The purpose of this study was to determine LDL
levels in coronary heart disease patients at Bakti Timah Pangkal Pinang
Hospital. The research was conducted using descriptive methods,
knowing LDL levels in patients with coronary heart disease. Of the 80
patients, 45 were male and 35 were female (44%). Based on the age
group, it was mostly found in the 41 60 year age group, namely 40 people
(50%). From the research results it can be concluded that as many as 52
people (65%) with normal and abnormal LDL levels were 28 people (35%)
Bibliography: 21 (2 books, 19 journals)

Year : 2004-2019
Keyword : LDL, Coronary Heart Patients
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpah berkah rahmat dan hidayatnya serta RidhoNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi kasus ini. Dalam karya tulis ilmiah ini
penulis tidak lepas dari hambatan, namun berkat dorongan dan kerja
keras serta bantuan dari beberapa pihak, maka studi kasus ini dapat
selesai walaupun jauh dari kata sempurna.
Kepada kesempatan ini dengan hati tulus penulis akan
menyampaikan ucapan terimakasih sebesarnya kepada:
1. Bapak Drs. Sediarso, M.Farm,Apt, selaku Ketua Prodi D III Jurusan
Analis Kesehatan Universitas MH. Thamrin sekaligus sebagai dosen
mata kuliah.
2. Bapak Atna Permana,SKM,M.Biomed selaku pembimbing materi yang
banyak membantu serta meluangkan waktunya dengan penuh
kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan karya tulis ini.
3. Miss Cut Ervinar Yari, S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing
teknis yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Dosen dan staff lainnya yang telah membantu dalam perkuliahan dan
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Orang Tua saya dan seluruh keluarga besar atas bantuan moril
maupun materil serta doa dan dukungan yang tiada henti hingga saya
dapat menyelesaikan pendidikan Diploma III.
6. Sahabat seperjuangan, Niken Larasati, Chairunnisah, Sri Wahyu
Retno W, Tamara Almaida, Lala Redho, Nabilla sheva, Yaramadhani,
Santiya, Claudya, Desti, Fatimah dan Eva arnika atas dukungan,
kebersamaan dan doa selama menjalani perkuliahan.
7. Teman-teman kelas A dan seluruh rekan – rekan seperjuangan di
Jurusan Analis Kesehatan Universitas Moh. Husni Thamrin angkatan
2017 – 2020.
8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini, yang
selalu memberi bantuan, semangat dan doa selama menjalani
pendidikan di Universitas Moh. Husni Thamrin
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini. Penulis
berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca yang membutuhkannya.

Jakarta, 8 Juli 2020

Penulis
iii

DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Indentifikasi Masalah................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.................................................. 5
D. Rumusan Masalah....................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Penyakit Jantung Koroner............................................ 7
1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner.................. 7
2. Patogenesis........................................................... 9
3. Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner.................... 10
4. Manifestasi Klinis................................................... 11
5. Faktor-Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. . 11
6. Kurang Aktivitas Fisik............................................ 14
B. Kolesterol..................................................................... 15
C. Kerangka Berfikir.......................................................... 22
iv

BAB III METODE PENELITIAN


A. Definisi Operasional..................................................... 23
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................... 23
1. Waktu Penelitian..................................................... 23
2. Tempat Penelitian................................................... 23
C. Populasi Dan Sampel.................................................. 24
D. Teknik Pengumpulan Data........................................... 24
E. Teknik Analisa Data..................................................... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil............................................................................. 26
B. Pembahasan................................................................ 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.................................................................. 31
B. Saran............................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v

DAFTAR TABEL

Tabel halaman
Naskah

1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin pasien


penyakit jantung koroner yang melakukan pemeriksaan
LDL di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang
(Bangka)............................................................................. 26

2 Distribusi Frekuensi berdasarkan usia Pasien Penyakit


Jantung Koroner di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal
Pinang (Bangka) tahun 2019 ............................................. 26

3 Distribusi frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar


LDL pada pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkal Pinang(Bangka).............................. 27

Lampiran

4 Data Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit


Bhakti Timah Pangkal Pinang (Bangka)............................ 34
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
Lampiran

1 Surat Tugas Pembimbing ................................................ 36


2 Surat Permohonan Pengambilan Data............................ 37
3 Surat Balasan Rumah Sakit............................................. 38
4 Kartu Konsultasi .............................................................. 39
5 Kartu Perbaikan KTI Setelah Sidang Sidang................... 40
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Data Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit


Bhakti Timah Pangkal Pinang (Bangka)............................ 34
2 Surat Tugas Pembimbing .................................................. 36
3 Surat Permohonan Pengambilan Data.............................. 37
4 Surat Balasan Rumah Sakit............................................... 38
5 Kartu Konsultasi ................................................................ 39
6 Konsultasi Perbaikan Setelah Sidang KTI ........................ 40
7 Biodata Penulis................................................................... 41

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian peringkat

pertama di dunia, dan menyebabkan sepertiga dari semua kematian

secara global. Total kematian global yang diakibatkan penyakit

kardiovaskular mencapai 16,7 juta dan 7,2 juta kematian diantaranya

disebabkan oleh PJK (Mackay & Mensah, 2004). PJK merupakan penyakit

pembunuh nomor satu di Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia, sekitar

38% orang yang mengalami kejadian koroner akut akan meninggal pada

tahun yang sama. Prevalensi PJK terus meningkat seiring dengan

bertambahnya usia (Tierney, 2008). PJK menyumbang lebih dari 450.000

kematian di AS pada tahun 2004. Beban PJK di AS sangat besar, lebih

dari 13 juta orang yang terkena (Capewell, et al, 2010). Dari hasil

penelitian, kejadian PJK terbanyak pada usia 35-74 tahun (Koenig, et al,

2011).

Penyakit jantung khususnya Penyakit Jantung Koroner (PJK)

merupakan salah satu penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular

(PTM) yang menempati peringkat pertama di negara-negara industri maju

dan bahkan Negara berkembang sebagai penyakit yang menyebabkan

kematian tertinggi di dunia (WHO, 2013). Tahun 2020, diperkirakan PTM

akan berjumlah 73% dari jumlah kematian. Sedangkan kematian

1
2

penduduk akibat PJK di dunia sebanyak 7,4 juta dan terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya (WHO, 2012). Menurut data statistik dunia

9,4 juta kematian yang terjadi setiap tahun disebabkan karena penyakit

kardiovaskuler dan 45% disebabkan oleh PJK. Hingga pada tahun 2030,

diperkirakan angka kematian akibat PJK mencapai 23,3 juta (Mathers &

Loncar dalam Fajar, 2015).

Menurut Riskesdas (2013) prevalensi jantung koroner berdasarkan

wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar (0,5%), dan

berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar (1,5%). Prevalensi

jantung koroner di negara indonesia berdasarkan prevalensi tertinggi

Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Aceh

masing-masing (0,7). Sementara prevalensi jantung koroner menurut

diagnosis atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti

Sulawesi Tengah (3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat

(2,6%). Menurut Riskesdas (2013) Prevalensi jantung koroner di Provinsi

Bali berdasarkan terdiagnosa dokter (0,4%) dan berdasarkan terdiagnosa

dokter atau gejala (1,3%). Berdasarkan hasil Survei Diagnosa Penyakit

Jantung kunjungan pasien dewasa di Poliklinik Jantung Instalasi PJT

tahun 2016 adalah 28.043 jiwa. Sedangkan Pasien yang terdiagnosa

penyakit jantung koroner menduduki jumlah tertinggi dengan angka 9.901

jiwa atau sebanyak 35, 30 %. Jumlah kunjungan pasien dewasa di

Poliklinik Jantung Instalasi PJT Tahun 2017 dari bulan Januari – April

sebanyak 9.573 jiwa. Menurut survei Sample Registration System bahwa


3

di Indonesia, penyakit jantung koroner salah satu penyakit kardiovaskuler

yang menempati urutan pertama angka kematian dari seluruh kematian

(Ghani et al., 2016).

Salah satu faktor resiko terjadinya pjk yaitu abnormalitas kadar lipid

dalam darah. Data di Indonesia yang diambil dari RISKESDAS 2013

menunjukkan bahwa pada penduduk >15 tahun didapatkan kolesterol total

abnormal 35,9 %, HDL rendah 22,9 %, LDL tidak optimal dengan kategori

near optimal borderline tinggi 60,3 % dan kategori sangat tinggi 15,9 %,

trigliserida abnormal dengan kategori borderline tinggi 13,0 % dan kategori

sangat tinggi 11,9 %, serta kreatinin serum abnormal 6,0 %

(Riskesdas,2013).

Kadar kolesterol total normal kurang dari 200 mg/dl. Kadar LDL

normal kurang dari 130 mg/dl. Kadar HDL normal lebih dari 40mg/dl.

Kadar trigliserida normal kurang dari 150 mg/dl. Resiko terjadinya PJK

akan bertambahnya seiirng dengan bertambahnya selisih antara kadar

kolesterol normal dengan kadar kolesterol sebenernya. Kadar LDL

disebutkan lebih tepat digunakan untuk mengetahui resiko terjadinya PJK

dari pada kadar kolesterol total (Sianturi, Evry T dan Kurniawati, Evy

2019.)

Low Density Lipoprotein (LDL) mempunyai komposisi kolesterol

yang paling tinggi dibanding dengan lipoprotein lainnya yaitu sebesar 60,3

% meningkatnya kadar LDL berbanding lurus dengan resiko terkena

penyakit jantung koroner (PJK). Kadar LDL yang tinggi berhubungan


4

dengan penyakit kardiovaskuler salah satunya adalah terjadi

penyumbatan arteri (pembuluh nadi). (Sri U,2014). Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang Analisis

kadar LDL pada pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Bakti

Timah Pangkal Pinang.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentfikasi masalah

sebagai berikut:

1. Penyakit jantung khususnya Penyakit Jantung Koroner (PJK)

merupakan salah satu penyakit degeneratif atau Penyakit Tidak

Menular (PTM) yang menempati peringkat pertama di negara-negara

industri maju dan bahkan Negara berkembang sebagai penyakit yang

menyebabkan kematian tertinggi di dunia.

2. Survei Sample Registration System bahwa di Indonesia, Penyakit

Jantung Koroner salah satu penyakit kardiovaskuler yang menempati

urutan pertama angka kematian dari seluruh kematian.

3. Low Density Lipoprotein (LDL) mempunyai komposisi kolesterol yang

paling tinggi dibanding dengan lipoprotein lainnya yaitu sebesar 60,3 %

meningkatnya kadar LDL berbanding lurus dengan resiko terkena

penyakit jantung koroner (PJK).


5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis membatasi hanya

pada analisis kadar LDL pada pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah

Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanakah analisis kadar LDL pada pasien penyakit jantung

koroner di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang ?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Analisis kadar LDL pada pasien penyakit jantung

koroner.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui persentase hasil kadar LDL pada pasien penyakit

jantung koroner di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang

a. Mengetahui persentase pasien penyakit jantung koroner

berdasarkan jenis kelamin

b. Mengetahui persentase pasien penyakit jantung koroner

berdasarkan kelompok usia

c. Mengetahui kadar LDL pada pasien penyakit jantung koroner


6

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan dapat dijadikan bahan penelitian

tugas akhir yang lebih mendalam Analisis kadar LDL pada pasien

penyakit jantung koroner

2. Bagi Penulis

Sebagai aplikasi teori yang diproleh selama pembelajaran serta

menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang dapat

menjadi bekal dalam dunia kerja.

3. Bagi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk memperkaya

ilmu pengetahuan dalam bidang kardiovaskuler.

4. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan dokter dan perawat dalam penanganan dislipidemia pada

penderita jantung koroner.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Jantung Koroner

1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan fungsi jantung

yang diakibatkan karena otot jantung yang kekurangan darah sehingga

menyebabkan adanya penyempitan pada pembuluh darah koroner

(Riskesdas, 2013). Penyakit jantung koroner (penyakit arteri koroner)

terjadi akibat penyumbatan atau penyempitan karena adanya endapan

lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses ini

disebut aterosklerosis, ini bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak

hanya pada arteri koroner (Kasron,2012). Aterosklerosis ini disebut

juga fatty streak (garis-garis lemak) yang dimulai dari masa anak-anak

dengan akumulasi lipid yang terlokalisasi dalam intima arteri sampai

menjelang lanjut usia beberapa fatty streak berkembang menjadi plak

aterosklerosis (Aaronson dan Ward, 2010). Kurangnya pasokan darah

karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang

disebut angina, terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress.

Jika darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat

maka mengakibatkan serangan jantung yang mematikan atau infark

miokard akut (Kasron,2012).

7
8

Penyakit jantung koroner awalnya disebabkan karena

penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner yang akan

diikuti dengan gangguan seperti pengapuran, penimbunan jaringan ikat

dan pembekuan darah sehingga, bisa menghambat aliran darah ke

jantung. Darah yang menuju ke jantung akan berkurang, otot jantung

juga akan mengalami kekurangan darah yang akan menyebabkan

gangguan organ lainnya (Irianto, 2014).

Penyakit jantung koroner menyebabkan daya pompa jantung

melemah sehingga darah tidak mengalir secara sempurna ke seluruh

tubuh yang disebut dengan gagal jantung. Gagal jantung akan

menyebabkan penderita sulit untuk bernafas karena paru dipenuhi

cairan, merasa sangat lelah, dan terdapat bengkak di daerah

persendian dan di kaki (Kasron, 2012). Secara klinis, ditandai dengan

nyeri dada, atau terasa tidak nyaman di dada atau dada terasa

tertekan berat ketika sedang kerja berat ataupun berjalan terburu-buru

pada saat berjalan datar atau berjalan jauh (Riskesdas, 2013).

Menurut Anies (2015) ciri-ciri penyakit jantung koroner akibat

perubahan pengaliran darah ke otot jantung, antara lain:

a. Angina yaitu rasa sakit yang muncul setelah mengeluarkan tenaga

atau berolahraga tetapi akan membaik jika beristirahat dan terjadi

akibat adanya sumbatan disebagian arteri sehingga jumlah darah

yang membawa oksigen ke otot jantung tidak memadai sewaktu

kebutuhan.
9

b. Kematian otot jantung (mycordial infarction) yaitu rasa sakit pada

dada yang terjadi akibat sebagian otot jantung mati dan biasanya

ini terjadi akibat arteri koroner mengalami penyumbatan total.

c. Aritmia yaitu denyut jantung yang tidak normal akibat ada

kerusakan pada otot jantung dan bisa disertai dengan rasa

berdebar-debar.

d. Gagal jantung yaitu kemampuan jantung untuk memompa darah

melemah dan mengakibatkan terjadinya penimbunan cairan pada

beberapa bagian tubuh dengan gejala berupa sesak nafas dan

bengkak di pergelangan kaki.

2. Patogenesis

Risiko perkembangan aterosklerosis sebagian ditentukan

secara genetik. Kejadian dari konsekuensi klinis aterosklerosis seperti

penyakit jantung iskemik meningkat seiring bertambahnya usia.

Aterosklerosis jauh lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan

perempuan. Perbedaan ini karena efek protektif dari esterogen dan

secara progresif menghilang setelah menopause (Aaronson dan Ward,

2010).Patogenesis aterosklerosis diinisiasi oleh cedera atau disfungsi

endotel. Plak cenderung terbentuk pada area yang memiliki berbagai

stress regangan hemodinamika (misalnya di tempat percabangan

arteri). Endotel terutama rentan terhadap kerusakan pada lokasi

tersebut. Disfungsi endotel memacu adhesi monosit, sel darah putih

yang tertimbun di bawah lapisan monolayer endotel, dan menjadi


10

makrofag. Makrofag dalam keadaan normal berperan penting selama

inflamasi, merupakan respon tubuh terhadap cedera dan infeksi.

Namun, makrofag dalam dinding arteri dapat teraktivasi secara

abnormal menyebabkan suatu tipe reaksi inflamasi lambat dan

akhirnya menghasilkan plak (Aaronson dan Ward, 2010).

3. Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner

Klasifikasi PJK menurut Naga (2013), antara lain:

a. Angina pectoris stabil

Keluhan nyeri dada timbul akibat melakukan aktifitas yang

dimana tergantung tingkatan yaitu, selalu timbul sesudah latihan

berat, timbul sesudah latihan sedang (jalan cepat ½ km), timbul saat

latihan ringan (jalan 100 m), timbul jika gerak badan ringan (jalan

biasa). Otot jantung diakibatkan karena adanya energi tidak dapat

terpenuhi karena terdapat stenosis menetap arteri koroner yang

disebabkan oleh proses aterosklerosis dan kebutuhan metabolik.

b. Angina pectoris tidak stabil

Pectoris tidak stabil disebabkan karena adanya kontraksi otot

polos pembuluh koroner sehingga mengakibatkan iskeia miokard.

Penderita akan mengalami nyeri dada terutama waktu istirahat

hingga terbangun pada waktu menjelang subuh. Manifestasi paling

sering dari spasme pembuluh koroner ialah variant atau

prinzmental.
11

c. Infark Miokard Akut (IMA)

Serangan infark miokard biasanya akut, rasa sakit yang

dirasakan penderita bersifat mencekam, mencekik, mencengkeram,

atau membor. Gambaran klinis dari penyakit IMA bervariasi dari

pasien yang merasa nyeri di substernal yang berkembang menjadi

shock, pasien eadem pulmonal, hingga pasien yang tampak sehat

namun tiba-tiba meninggal.

4. Manifestasi Klinis

Plak aterosklerosis akan menimbulkan manifestasi klinis bila

plak tersebut menimbulkan aneurisma hingga ruptur. Selain itu,

manifestasi klinis muncul ketika plak membesar sehingga menutupi

lumen pembuluh darah atau ketika plak tersebut ruptur dan trombus

dari proses ruptur tersebut menutupi lumen pembuluh darah (Kumar et

al., 2009).

5. Faktor-Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner

a. Faktor karakteristik menurut Wihastuti et al., (2016), antara lain:

1) Umur

Umur memiliki hubungan yang erat dengan proses

aterosklerosis. Aterosklerosis yang dideteksi di arteri karotis

menunjukkan peningkatan ketebalan tunika intima seiring

bertambahnya usia. Pada laki – laki risiko penyakit jantung

koroner usia 45 tahun sedangkan pada wanita usia 55 tahun.


12

2) Jenis kelamin

Laki – laki mempunyai risiko lebih tinggi dari wanita

disebabkan oleh peran estrogen. Estrogen berperan dalam

vasodilatasi vaskular dan reseptor estrogen lebih banyak

didapatkan wanita daripada laki – laki. Estrogen dapat

menurunkan LDL dan meningkatkan HDL. Pada wanita saat

menopause menyebakan wanita memiliki risiko penyakit

kardiovaskuler yang sama dengan laki – laki.

3) Ras

Peneliti menyebutkan bahwa ras Asia Timur mengalami

peningkatkan prevalensi penyakit kardiovaskuler dibandingkan

ras Eropa dan Cina karena ras Asia Timur memiliki lebih banyak

plasma lipid dibandingkan ras lain. Peningkatan kardiovaskuler

terjadi pada orang kulit putih dibandingkan hispanik dan orang

kulit hitam.

4) Riwayat keluarga

Riwayat keluarga merupakan faktor yang kuat terjadinya

penyakit aterosklerosis. Risiko aterosklerosis meningkat pada

laki – laki sebelum usia 55 tahun dan wanita sebelum usia 65

tahun. Pada orang yang memiliki riwayat keluarga terhadap

penyakit aterosklerosis akan meningkat kemungkinan timbulnya

aterosklerosis dini.
13

b. Faktor penyakit penyerta lain :

1) Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi dapat memacu terjadinya

aterogenesis. Aterogenesis memungkinkan dapat merusak

endotel dan menyebabkan efek berbahaya lain pada dinding

arteri besar (Aaronson dan Ward, 2010). Tekanan darah tinggi

yang menetap akan menimbulkan trauma langsung pada

dinding pembuluh darah arteri koronaria sehingga dapat

mempercepat timbulnya aterosklerosis (Kasron, 2012).

2) Kadar LDL kolesterol yang tinggi

Kadar LDL kolesterol yang berlebihan didalam plasma

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol plasma karena LDL

mengandung 70% kolesterol total plasma. Bila kadar kolesterol

plasma meningkat maka terdapat peningkatan progresif risiko

penyakit kardiovaskuler akibat peningkatan ikutan kadar LDL.

Low Density Lipoprotein memiliki peran utama dalam

menyebabkan aterosklerosis karena LDL dapat diubah menjadi

bentuk teroksidasi yang berisfat merusak dinding vaskular

(Aaronson dan Ward, 2010).

3) Diabetes Melitus

Konsumsi glukosa yang berlebihan akan mempengaruhi

kondisi dinding arteri termasuk sel endotel, sel otot polos serta

makrofag. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh berperan


14

dalam proses aterogenesis. Proses ini terjadi karena glukosa

meningkatkan akumulasi diacyl-glycerol (DAG) dan protein

kinase C (PKC) di vaskuler. Auto-oksidasi glukosa

menyebabkan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS)

dan mengubah struktur LDL menjadi oxLDL hingga berlanjut

pada patogenesis aterosklerosis (Wihastuti et al,. 2016).

4) Obesitas

Obesitas merupakan suatu keadaan dimana indeks

massa tubuh (IMT) berkisar antara 25-29,9 kg/m². Obesitas

akan menambah beban kerja jantung dan terutama adanya

penumpukan lemak dibagian sentral tubuh meningkatkan risiko

PJK (Soegih et al., 2009).

5) Merokok

Merokok menyebabkan penyakit kardiovaskuler dengan

menurunkan HDL, meningkatkan koagulabilitas darah, merusak

enodotel sehingga memacu terjadinya aterosklerosis (Aaronson

dan Ward, 2010).

6. Kurang Aktivitas Fisik

Kurang aktivitas fisik menaikan risiko terjadi penyakit

kardiovaskuler melalui berbagai mekanisme. Kebugaran yang rendah

dapat menyebabkan tingkat tekanan darah yang lebih tinggi, resistensi

insulin serta obesitas (Aaronson dan Ward,2010).


15

B. Kolesterol

1. Pengertian Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks dihasilkan oleh

tubuh untuk macam-macam fungsi antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol dalam zat makanan akan meninggalkan kadar kolesterol

dalam darah, sejauh kadar kolesterol tetap seimbang dengan

kebutuhan tubuh akan tetap sehat. Kolesterol yang masuk ke dalam

tubuh berlebihan, dan mengadap didalam pembuluh darah arteri

menyebabkan penyempitan dan pengerasan (Ridwanaz, 2010).

Kolesterol merupakan jenis lipid yang ditemukan pada membran sel

dan disirkulasi dalam plasma darah. Sekitar 80% dari tubuh kolesterol

diproduksi oleh hati, dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan)

untuk macam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk

dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita

makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah (Ridwanaz,

2010).

a. Kolesterol dan Ester Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa kelompok sterol, turunan

dari lemak. Kolesterol terdapat disemua jaringan hewan seperti

daging, otak, hati usus, dan kuning telur. Sintesis kolesterol terjadi

pada sel hewan yang berinti seperi hati, usus, kulit, adrenal, testis,

jaringan syaraf dll. Kolesterol disintesis, kondensasi 6 unit

isoprenoid, zat antara squalent, stroid induk anostero, zimosterol,


16

kolestradienol, desmosterol, dan terbentulah kolesterol (Ridwanaz,

2010).

Hampir 2/3 bagian dari kolesterol dalam darah terdapat

dalam bentuk ester kolesterol, yaitu senyawa kolesterol dengan

asam lemak . Pemeriksaan kolesterol total dalam darah harus

menghitung semua kolesterol yang terkandung didalamnya

(Ridwanaz, 2010).

b. Fungsi Kolesterol

Kolesterol mempunyai tiga fungsi penting yaitu : membantu

membuat lapisan luar atau dinding-dinding sel , menghasilkan

asam empedu guna mengurai makanan, membantu tubuh

membuat vitamin D dan hormon. Kolesterol merupakan zat gizi

atau komponen lemak kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh

sebagai salah satu sumber energi yan memberikan kalori paling

tinggi dan juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon

steroid, sebagai lemak kolesterol melayang-layang, seperti minyak

dalam air, untuk dapat melayang dibutuhkan protein yang

membungkusnya yang disebut lipoprotein (Ridwanaz, 2010).

Lipoprotein adalah kompleks makro molekul yang membawa

lemak plasma hidrofobik yaitu kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Lipoprotein akan membawa kolesterol keseluruh tubuh setelah

lemak berikatan dengan apoprotein akan membentuk lipoprotein,

sehingga lemak dapat larut dalam darah (Ridwanaz, 2010).


17

c. Penyebab Kolesterol

1) Pola makan

Kolesterol dalam darah umumnya berasal dan menu

makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi

makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya

untuk menaikkan kadar kolesterol (Siswono, 2012).

2) Kegemukan

Kegemukan memerlukan kolesterol 20% lebih tinggi,

sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

(Siswono, 2012).

3) Kurang Bergerak

Ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran kalori,

sehingga terjadi penumpukan kalori (Siswono, 2012).

4) Umur dan Jenis Kelamin

Semakin dewasa dan tua peningkatan kadar

kolesterol bagi pria dan kadar lebih tinggi sehingga dapat

meningkatkan faktor resiko (Siswono, 2012).

5) Penyakit Tertentu

Kekurangan insulin atau hormon tyroid rneningkatkan

konsentrasi kolesterol darah, sedangkan kelebihan horrnon

tyroid menurunkan konsentrasi (Siswono, 2012).


18

6) Merokok

Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan

menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang

tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-

obatan (misalnya : steroid atau pil kontrasepsi) (Siswono, 2012).

d. Metabolisme Kolesterol

Kolesterol diserap dan usus dan digabung ke dalam

kilomikron yang dibentuk di dalam mukosa. Setelah kilomikron

melepaskan trigliseridanya di dalam jaringan adiposa, maka sisa

kilomikron membawa kolesterol ke dalam hati. Hati dan jaringan

lain juga mensintesis kolesterol. Sebagian kolesterol di dalam hati

diekskresikan di dalam empedu, keduanya dalam bentuk bebas

dan sebagai asam empedu. Sejumlah kolesterol empedu diserap

kembali dan usus (Mayes, 2003). Kebanyakan kolesterol di dalam

hati digabung ke dalam VLDL dan semuanya bersirkulasi di dalam

komplek lipoprotein. Kolesterol memberikan umpan balik

menghambat sintesisnya sendiri dengan menghambat hidroksi-

metilgiutaril- K0A reduktase, enzim yang mengubah β-hidroksi-β-

metilglutaril- KoA ke asam mevalonat. Jadi, kalau intake kolesterol

diet tinggi, sintesis kolesterol hati menurun serta sebaliknya.

Terbentuknya asam lemak dalam proses itu akan disimpan sebagai

sumber energi. Jika kandungan kolesterol tidak memadai, maka

akan diproduksi oleh sel hati. Hasil produksi sel hati ini yang akan
19

dibawa oleh lipoprotein ke jaringan tubuh yang memerlukannya,

seperti sel otot jantung dan otak. Apabila kandungan kolesterol

yang dibawa oleh lipoprotein terlalu banyak ke jaringan tubuh,

maka akan diangkat kembali ke hati. Sampai di hati diubah kembali

atau diuraikan dan dibuang ke kandungan empedu sebagai cairan

empedu (Mayes dkk., 2003).

1) HDL

Hight Density Lipoprotein Cholesterol (HDL Kolesterol)

berfungsi megangkut kolesterol dari pembuluh darah

membersihkan dan mengangkat timbunan lemak dari dinding

pembuluh darah ke hati atau jaringan lain yang menuju hati

untuk dikeluarkan sebagai asam empedu. Protein utama yang

membentuk HDL kolesterol adalah Apo-A (apoliprotein), HDL

kolesterol mempunyai kandungan lemak lebih sedikit. HDL

kolesterol menurut pedoman NCEP ATP III (National

Cholesterol Education Program, Adult Panel Traeatment III)

harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki dan diatas 50

mg/dl untuk perempuan (Dachriyanus, 2007).

Kadar HDL kolesterol terlalu rendah yang diiringi kadar

LDL kolesterol yang tinggi apat memicu pembentukan plak

dalam pembuluh arteri, dan berpotensi menghambat aliran

darah kesemua organ, dan otak. HDL kolesterol redah

disebabkan antara lain merokok, obesitas, dan kurang


20

berolahraga dan kadar HDL dapat dinaikkan dengan

mengurangi berat badan, menambah olahraga dan berhenti

merokok (Guyton, 2006).

2) LDL

Low Density Lipoprotein Cholesterol (LDL kolesterol)

akan membawa kolesterol ke seluruh tubuh yang membutuhkan

melalui jaringan arteri tetapi jika LDL terlalu banyak memiliki

kecendrungan melekat dinding pembuluh darah sehingga dapat

menyempitkan pembuluh darah arteri, terutama pembuluh darah

kecil yang menyuplai makanan kejantung dan otak. LDL

kolesterol mengandung banyak lemak sehingga akan

mengembang didalam darah. Protein yang membentuk LDL

kolesterol adalah Apo-B (apoliprotein B). LDL kolesterol dapat

diukur dengan metoda friedewald, yang berdasarkan

pengukuran trigliserida, kolesterol total, dan kadar HDL

kolesterol (Dachriyanus, 2007).

Kandungan lemak jenuh tinggi membuat LDL

mengambang didalam darah, LDL dapat menyebabkan

penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah, LDL

berfungsi membawa kolesterol dari hati menuju jaringan

(Murray,2009).

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan terjadinya

peningkatan kolesterol dan trigliserida fdiatas batas normal,


21

Peningkatan kolesterol serum yang terjadi terutama

mencerminkan peningkatan kolesterol Low desnsity lipoprotein

(LDL), LDL merupakan lipoprotein yang memiliki kandungan

kolesterol tertinggi dibandingkan liporpotein lainnya( Winarso,

Rusita dan Yunianto, 2016).

Kolesterol yang berlebihan didalam darah dapat

membentuk plak pada dinding pembuluh darah sehingga

menyebabkan penyempitan lumen yang dinamakan

arerosklerosis, Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya

penyakit kardiovaskuler (Wirya, 2012).

Kadar Low density lipoprotein (LDL) dalam tubuh harus

dibatasi menurut American Heart Association (2015), Tingkatan

kolesterol LDL pada manusia adalah jika kadar LDL kolesterol

kurang dari 100 mg/dl dapat dikatakan kadar optimal, Kadar

100-129 mg/dl mendekati optimal, 130-159 mg/dl adalah batas

tinggi, 160-189 mg/dl dapat dikatakan tinggi sedang jika

kadarnya 190 mg/dl atau lebih tinggi, Maka dapat dikatakan

kadar LDL dalam tubuh sudah sangat tinggi.


22

C. Kerangka Berfikir

Penyakit Jantung Koroner

Karakteristik Faktor pemicu Lain :


LDL Tekanan Darah tinggi
Pasien :
1.usia Diabetes Melitus
2. jenis kelamin merokok

Normal Abnormal

Variabel yang diteliti :

Variabel tidak diteliti :


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Pasien penyakit jantung koroner pada penelitian ini adalah pasien PJK

berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal

Pinang

2. Low Density Lipoprotein (LDL) pada penelitian ini adalah kadar lemak

dari pasien PJK yang melakukan pemeriksaan LDL di Rumah Sakit

Bakti Timah Pangkal Pinang dengan nilai normal <130 mg/dl

3. Karakteristik pasien pada penelitian ini meliputi usia dan jenis kelamin

berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan Bulan Juni 2020.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rumah Sakit Bakti Timah

Pangkal Pinang (Bangka).

23
24

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian adalah seluruh data pasien penyakit jantung

koroner yang melakukan pemeriksaan di laboratorium

2. Sampel penelitian adalah data pasien penyakit jantung koroner yang

melakukan pemeriksaan LDL

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data-data sekunder,

dengan tahapan :

1. Meminta surat izin untuk pengambilan data dari institusi Universitas

MH. Thamrin.

2. Melakukan perizinan untuk pengambilan data kepada direktur Rumah

Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang Penelusuran data rekam medis.

3. Melihat dan mencatat pasien penyakit jantung koroner yang telah

melakukan pemeriksaan LDL pada periode Januari - Desember 2019

4. Mencatat hasil Pemeriksaan Laboratorium LDl pada pasien penyakit

jantung koroner ,dan data penghubung meliputi Usia dan jenis

kelamin.

5. Rekapitulasi data.
25

E. Teknik Analisa Data

1. Penelitian menggunakan rumus besar sampel Slovin desain penelitian

cross sectional dikarenakan jumlah populasinya sudah diketahui.

Populasi penelitian berjumlah 100 orang pasien, peneliti menggunakan

tingkat kepercayaan 95%.

Rumus besar sampel :

N 100
n= 2
¿ 2 =80
1+(N . e ) 1+(100 x 0,05 )

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimal

N = Populasi

E = Tingkat error/alpha

2. Data yang diproleh dalam penelitian ini adalah secara desktiptif dalam

bentuk presentase dan disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan

narasi.

A
×100 %= X %
B

Keterangan :

A = Jumlah variable yang akan dihitung

B = Jumlah total sampel

X% = Persentase hasil variable yang dihitung


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan penelitian 80 pasien, didapatkan pasien penyakit

jantung koroner yang melakukan pemeriksaan LDL di Rumah Sakit Bakti

Timah Pangkal Pinang (Bangka) periode januari – desember 2019.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Penyakit
Jantung Koroner Yang Melakukan Pemeriksaan LDL Di Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkal Pinang

Jenis kelamin Jumlah (Orang) Persentase


Laki-laki 45 56 %
Perempuan 35 44 %

Dari tabel 1. Didapatkan jumlah pasien penyakit jantung koroner

yang melakukan pemeriksaan LDL di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal

Pinang tahun 2019 yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 45 orang

(56%) dan pada perempuan sebanyak 35 orang (44%)

Tabel 2
Distribusi Frekuensi berdasarkan usia Pasien Penyakit Jantung
Koroner di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang
tahun 2019

Berdasarkan usia Frekuensi Persentase


<30 tahun 3 4%
31-40 tahun 5 6%
41-60 tahun 40 50%
>60 tahun 32 40%
Total 80 100%

26
27

Dari tabel 2. Didapatkan pasien penyakit jantung koroner di

Rumah Sakit Bakti Timah Bangka pada tahun 2019 menurut

kategori yang memiliki usia (<30 Tahun) sebanyak 3 orang (4%),(

31-40 Tahun ) sebanyak 5 orang (6%), (41-60 Tahun ) sebanyak

40 orang (50%), (>60 Tahun ) sebanyak 32 orang (40%)

Tabel 3
Distribusi frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar LDL pada
pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkal Pinang

Kadar LDL
Normal 52 (65%)
Abnormal 28 (35%)
Jumlah 80 (100%)

Berdasarkan Tabel 3. Menunjukkan persentase LDL pada

pasien penyakit jantung koroner, terdapat 52 orang (65%) dengan

hasil LDL sesuai dengan nilai normal dan sebanyak 28 orang

(35%) dengan hasil LDL melebihi nilai normal.

B. Pembahasan

Kolesterol LDL disebut juga kolesterol jahat mudah

melekat pada pembuluh darah yang semakin lama dapat

mengeras membentuk plak dan menyumbat pembuluh darah

(aterosklerosis). Aterosklerosis merupakan suatu pengendapan

kolesterol pada lapisan intima dan media dari arteri-arteri, jika hal

ini berlangsung lama maka akan menyebabkan penyumbatan

pada arteri, sehingga menimbulkan kekurangan aliran darah pada


28

daerah distal dari arteri yang tersumbat oleh kolesterol kemudian

dapat menyebabkan pembekuan darah lebih mudah terjadi pada

daerah pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis karena

pembuluh darah menjadi kasar dan mudah terluka yang akan

memicu terjadinya bekuan darah, Jika bekuan darah ini terlepas

dari pembuluh darah akan menjadi emboli. (Daniati dkk,2018).

Sebagian besar kolesterol di dalam darah terikat pada

kolesterol LDL dan kolesterol ini dapat dipakai berbagai jaringan

tubuh. Kolesterol LDL mengandung paling banyak kolesterol yaitu

sekitar 45% dari semua jenis lipoprotein sehingga dapat dikatakan

bahwa kolesterol LDL adalah pen gangkut kolesterol utama dalam

darah, sel-sel jaringan tubuh memerlukan kolesterol untuk tumbuh

kembang, sel-sel ini menerima kolesterol dari kolesterol LDL

namun jumlah kolesterol yang dapat diterima atau diserap sel ada

batasnya, mengkonsumsi lemak jenuh atau bahan makanan yang

kaya akan kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar

kolesterol LDL dalam darah, kadar kolesterol LDL yang berlebihan

dalam darah akan meningkatkan resiko penumpukan atau

pengendapan kolesterol pada pembuluh darah arteri yang diikuti

terjadinya arterosklerosis, Oleh karena itu kolesterol LDL biasa

disebut kolesterol jahat dan menjadi sasaran terapi pencegahan

penyakit jantung koroner(PJK) dan stroke. (Soeharto,2004).

Hasil penelitian yang dilakukan tehadap 80 pasien yang


29

melakukan pemeriksaan LDL pada penyakit jantung koroner di

Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang didapatkan hasil

berdasarkan jenis kelamin yaitu pada Tabel 1. Menunjukkan

pasien penyakit jantung koroner lebih banyak terdapat pada

pasien yang berjenis kelamin laki-laki (56%) dibanding perempuan

(44%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bertalina

(2015) yang menyatakan bahwa gejala penyakit jantung koroner

sebelum usia 60 tahun ditemukan pada 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari

17 perempuan. Hal ini berarti laki – laki mempunyai risiko penyakit

jantung koroner 2 – 3 kali lebih besar dari perempuan,

kecenderungan kejadian penyakit jantung koroner yang berbeda

antara laki – laki dan perempuan, kejadian penyakit jantung

koroner pada perempuan biasanya lambat 10 tahun dibanding

laki - laki. Pada laki – laki cenderung meningkat karena kebiasaan

merokok akan meningkatkan kecenderungan penggumpalan sel –

sel darah melekat dilapisan pembuluh darah, sehingga akan

meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah (trombus)

yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah koroner dan

pembuluh darah otak.

Hasil penelitian yang diambil berdasarkan kriteria usia pada pasien

penyakit jantung koroner dapat dilihat pada Tabel 2. Menunjukkan bahwa

pasien yang menderita penyakit jantung koroner paling banyak terjadi

pada usia 41-60 tahun sebanyak 50% dan terbanyak kedua > 60 tahun
30

sebanyak 40%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Bertalina (2015) dan Daniati (2018) yang mengatakan bahwa pasien

penyakit jantung koroner paling banyak pada usia 50 – 65 tahun,

peningkatan kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang

terjadi dalam proses penuaan pada usia tua jantung cenderung tidak

bekerja dengan baik dinding – dinding jantung akan menebal dan arteri

dapat menjadi kaku serta mengeras membuat jantung akan memompa

darah ke otot – otot tubuh. Karena perubahan ini risiko perkembangan

penyakit kardiovaskuler meningkat dengan bertambahnya usia.

Kadar LDL pada pasien penyakit jantung koroner dapat

dilihat pada Tabel 3. Hasil LDL yang normal sebanyak 52 orang

(65%) dan yang abnormal sebanyak 28 orang (35%). Kadar LDL

kolesterol >130 mg/dl akan meningkatkan risiko terjadinya

penyakit jantung koroner, LDL yang ada di dalam plasma akan

mengalami oksidasi lalu ditangkap oleh makrofag dan akan

menjadi sel busa (foam cell). Ini yang mendasari proses

aterosklerotik pada penyakit jantung koroner, banyak LDL dalam

plasma yang mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag

jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar

kolesterol yang terkandung di LDL. Ketika tingkat LDL tinggi, LDL

akan menumpuk di dinding arteri dimana tempat LDL teroksidasi

dan mengarah pada arterosklerosis. (Fitri dkk,2012)


31
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 pasien yang melakukan

pemeriksaan LDL pada Penyakit Jantung Koroner di Laboratorium Rumah

Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Jenis kelamin laki-laki pasien penyakit jantung koroner sebanyak 45

orang (56%) dan perempuan 35 orang (44%)

2. Pasien penyakit jantung koroner berdasarkan usia didominan oleh

usia 41-60 tahun sebanyak 40 orang (50%).

3. Nilai normal pasien penyakit jantung koroner sebagian besar memiliki

kadar LDL kadar LDL normal sebanyak 52 orang (65%) dan kadar LDL

tidak normal 28 orang (35%).

B. Saran

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pengambilan

data lain seperti Trigliserida dengan sampel yang lebih banyak.

32
33

DAFTAR PUSTAKA

Anies. Kolesterol dan penyakit jantung koroner. Ar-Ruzz Media.


Yogyakarta : 135-147: 2015

Aaronson&Ward. At Glance Sistem Kardiovaskuler,Jakarta:Erlangga:


2010

American Heart Association. Triglicerides: 2015

Bertalina.Hubungan Asam Lemak Jenuh,Tak Jenuh Ganda Dan Serat


Dengam Rasio LDL/HDL Pada Penderita Jantung Koroner Di Poli
Jantung RSUD Dr.HI.ABDUL MOELOEK: 2015

Dachriyanus. Uji Efek A-Mangostin terhadap kadar kolesterol


Total,Trigliserida, Kolesterol HDL,dan Kolesterol LDL Darah Mencit
Putih Jantan serta penentuan Lethal Dosis 50.Padang. Jurusan
Farmasi Fakultas MIPA Universitas Andalas: 2007

Guyton,A.C.,& Hall,J.E.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.ed 11.


Jakarta:EGC.Hal 76: 2006

Irianto, Koes. Anatomi dan Fisiologi, Bandung: Alfabeta: 2014

Koenig W, Karakas M, Zierer A, Herder C, Baumert J, Meisinger C, et al.


Oxidized LDL and the Risk of Coronary Heart Disease: Results from
the MONICA/KORA Augsburg Study. Clinical Chemistry; 1196-200:
2011

Kasron. Kelainan dan penyakit jantung pencegahan serta pengobatannya


Cilacap : Nuha Medika: 2012

Mayes,P.A.,Murray,R.K.,Granner,D.K.,Rodwell,V.W.Biokimia.Jakarta;EGC
: 2003

Naga,Soleh S.Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam


Yogyakarta :Diva Press: 2013

Ridwanaz. Pengertian Kolesterol .Jakarta.EGC: 2010

Riset Kesehatan Dasar. Laporan kesehatan nasional. Badan penelitian


dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia: 2013

Soeharto,I. Penyakit jantung koroner dan serangan jantung .Jakarta :PT.


Gramedia Pustaka Utama: 2004
34

Siswono. Kolesterol Tinggi Bukan Untuk ditakuti. Jakarta : Agro Media


Pustaka: 2012

Tierney LM. Coronary Heart Disease, In : McPhee SJ, Papadakis MA


(eds),Current Medical Diagnosis & Treatment. McGraw Hill
Professional. 300: 2008

World Health Organization. Laporan Kesehatan Dunia. Genewa:WHO:


2012

World Health Organization. Laporan Kesehatan Dunia. Genewa:WHO:


2013

Sianturi Efri T,Kurniawaty evy. Pengaruh Pektin terhadap Penurunan


Resiko Penyakit Jantung Koroner: 2019

SriUjiani. Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein(LDL) Cholestertol


Dan Creatine Kinase-Myocardial(CK-MB) Pada Pasien Penyakit
Jantung Koroner(PJK): 2014

Zahara Fitri,dkk.Gambaran Profil Lipid Pada Pasien Sindrom Koroner


Akut Di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumatera Barat: 2012
35

Lampiran 1
Tabel 4
Data Pasien Penyakit Jantung Koroner
Di Rumah Sakit Bhakti Timah Pangkal Pinang (Bangka)
JENIS
NO NAMA USIA LDL
KELAMIN
1 AG 63 P 157 mg/dl
2 EH 35 L 139 mg/dl
3 JM 54 P 93 mg/dl
4 EM 47 P 173 mg/dl
5 MA 42 L 206 mg/dl
6 CM 42 L 111 mg/dl
7 MP 64 L 112 mg/dl
8 KU 37 P 95 mg/dl
9 IZ 65 L 126 mg/dl
10 FI 46 L 162 mg/dl
11 JJ 60 L 98 mg/dl
12 EN 41 P 148 mg/dl
13 NU 60 P 132 mg/dl
14 IR 66 L 49 mg /dl
15 SM 47 P 135 mg/dl
16 TS 59 P 97 mg/dl
17 PA 37 L 112 mg/dl
18 BA 58 L 129 mg/dl
19 AO 27 P 126 mg/dl
20 SU 56 L 90 mg/dl
21 DY 52 L 80 mg/dl
22 TO 43 L 93 mg/dl
23 RF 65 L 75 mg/dl
24 BO 57 P 216 mg/dl
25 SE 50 P 86 mg/dl
26 AN 58 P 80 mg/dl
27 RI 58 P 107 mg/dl
28 HL 75 P 88 mg/dl
29 US 46 P 149 mg/dl
30 JF 53 L 99 mg/dl
31 SY 70 L 88 mg/dl
32 TO 41 L 115 mg/dl
33 AN 48 L 187 mg/dl
34 OM 29 L 209 mg/dl
35 DE 65 L 81 mg/dl
36 CK 68 L 67 mg/dl
37 SA 74 L 81 mg/dl
38 SU 59 L 119 mg/dl
36

JENIS
NO NAMA USIA LDL
KELAMIN
39 RO 61 P 119 mg/dl
40 TJ 70 P 100 mg/dl
41 RU 88 P 59 mg/dl
42 HE 65 L 159 mg/dl
43 SA 53 L 108 mg/dl
44 YU 68 L 96 mg/dl
45 NU 72 P 81 mg/dl
46 SU 67 P 67 mg/dl
47 IR 25 L 77 mg/dl
48 NG 63 P 125 mg/dl
49 MW 35 P 88 mg/dl
50 BA 49 L 71 mg/dl
51 JU 60 L 112 mg/dl
52 SU 55 L 77 mg/dl
53 IS 71 L 69 mg/dl
54 IR 40 L 121 mg/dl
55 DI 45 P 110 mg/dl
56 RE 53 P 113 mg/dl
57 FA 56 P 137 mg/dl
58 YU 43 P 196 mg/dl
59 HA 66 P 133 mg/dl
60 SU 64 L 102 mg/dl
61 EL 55 P 132 mg/dl
62 MI 56 L 178 mg/dl
63 RO 63 P 147 mg/dl
64 SW 62 L 89 mg/dl
65 NU 74 P 225 mg/dl
66 HU 71 L 111 mg/dl
67 MY 61 L 79 mg/dl
68 AR 64 L 68 mg/dl
69 HU 65 L 72 mg/dl
70 RO 61 P 152 mg/dl
71 TJ 65 P 141 mg/dl
72 RI 42 L 211 mg/dl
73 HA 58 L 120 mg/dl
74 BI 68 L 84 mg/dl
75 MA 59 L 99 mg/dl
76 SU 58 L 59 mg/dl
77 FA 54 P 84 mg/dl
78 JA 62 P 131 mg/dl
79 SU 62 L 139 mg/dl
80 AM 58 P 167 mg/dl
37

Lampiran 2

Gambar 1
Surat Tugas Pembimbing
38

Lampiran 3

Gambar 2
Surat Permohonan Pengambilan Data
39

Lampiran 4

Gambar 3
Surat Balasan Rumah Sakit
40

Lampiran 5

Gambar 4
Kartu Konsultasi
41

Lampiran 6

Gambar 5
Kartu Perbaikan KTI Setelah Sidang
42

BIODATA PENULIS

Nama : Kareena Ivanka


NIM : 1010171032
Tempat/Tanggal Lahir : Rajik, 24 Mei 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Raya Permis Rt 002 Rw 000 Desa Permis,
Kec Simpang Rimba Kabupaten Bangka
Selatan, Kepulauan Bangka Belitung
No. Telp : 085267249698
Judul : Analisis Kadar LDL Pada Pasien Penyakit
Jantung Koroner di Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkal Pinang
43

Anda mungkin juga menyukai