Anda di halaman 1dari 31

UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

PROFIL RESIKO KARDIOVASKULAR PADA STAFF UNHAN


RI BERDASARKAN JAKARTA CARDIOVASCULAR SCORE

ROY ENVITO UTAMA


320200101066

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

BOGOR
2022

i
Lembar Persetujuan Proposal Penelitian

Nama : Roy Envito Utama


NIM : 320200101057
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Fakultas Kedokteran Militer
Judul Proposal Skripsi : Profil Resiko Kardiovaskular pada Staff Unhan
RI berdasarkan Jakarta Cardiovascular Score

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr.Agus Sutarman , Sp,B.Onk. dr. Hanifah


Pangkat/Korps/NRP/NIP Pangkat/Korps/NRP/NIP

Mengetahui,
Sekretaris Program Studi

Dr. Arif Rachman, drg., SH., MH., MM., MTr.Hanla., Sp.Pros, CIQnR., CIQaR
Letnan Kolonel Laut (K) NRP.

ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Roy Envito Utama


NIM : 320200101066
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Fakultas Kedokteran Militer
Judul Proposal Skripsi : Profil Resiko Kardiovaskular pada Staff Unhan
RI berdasarkan Jakarta Cardiovascular Score

No. Nama Tanda Tangan Tanggal


1. Pembimbing I:
dr.Agus Sutarman , Sp,B.Onk.
Pangkat/Korps/NRP/NIP
2. Pembimbing II:
dr. Hanifah
Pangkat/Korps/NRP/NIP
3. Reviewer I:
Nama :
Pangkat/Korps/NRP/NIP

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI ............................................

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI .............................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

DAFTAR TABEL .................................................................................................

DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................

DAFTAR BAGAN ...............................................................................................

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................

DAFTAR PENGERTIAN.....................................................................................

DAFTAR NOMENKELATUR ............................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................

2.1 Landasan Teori ....................................................................................

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................

2.3 Kerangka Konsep ................................................................................

iv
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................

3.1 Metode dan Desain Penelitian .............................................................

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................

3.5 Instrumen Penelitian............................................................................

3.6 Teknik Pengolahan Data .....................................................................

3.7 Teknik Analisis Data ...........................................................................

3.8 Hipotesis Statistik ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN (KUISIONER).................................................................................

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ..............................................................................

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jakarta Cardiovascular Score ................................................................

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian...................................................................................

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Alur Penelitian .....................................................................................

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular (CVDs) adalah sekelompok gangguan jantung dan

pembuluh darah. Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan kejadian akut

dan terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke

jantung atau otak. Alasan paling umum untuk ini adalah penumpukan timbunan

lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok jantung atau otak.

Stroke dapat disebabkan oleh pendarahan dari pembuluh darah di otak atau dari

gumpalan darah.(1)

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian secara global.

Diperkirakan 17,9 juta orang meninggal akibat CVD pada tahun 2019, mewakili

32% dari semua kematian global. Dari kematian tersebut, 85% disebabkan oleh

serangan jantung dan stroke. Lebih dari tiga perempat kematian CVD terjadi di

negara berpenghasilan rendah dan menengah. (World Health Organizations)

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018,

angka kejadian jantung koroner di Indonesia diperkirakan 15 dari 1.000 penduduk

Indonesia yang menderita penyakit jantung koroner, adapun penyakit jantung

koroner mengakibatkan kematian kurang lebih sekitar 510.840 orang.

Tingginya angka kematian, kejadian dan kecacatan penyakit jantung dan

pembuluh darah merupakan masalah utama kesehatan sehingga banyak upaya yang

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan

1
bahwa modifikasi faktor risiko terbukti mengurangi morbiditas dan mortalitas pada

orang dengan diagnosis atau tidak terdiagnosis penyakit jantung dan pembuluh

darah.

Upaya untuk mencegah penyakit kardiovaskular pada 10 tahun terakhir

dapat diperkirakan dengan menghitung skor kardiovaskular saat ini. Skor

kardiovaskular Jakarta merupakan modifikasi dari Skor Framingham. Skor

Kardiovaskular Jakarta memiliki sensitifitas 77,9% dan spesifisitas 90% yang

tinggi. Skor ini juga memberikan nilai prediktif positif sebesar 92,2% dan nilai

prediksi negatif sebesar 72,8%. Skor tersebut didasarkan atas jenis kelamin, umur,

tekanan darah, merokok, diabetes, indeks massa tubuh dan aktivitas fisik

mingguan.(2)

Universitas Pertahanan Republik Indonesia adalah sebuah perguruan tinggi

negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, sarjana, dan pascasarjana di

bidang pertahanan dan bela negara, dengan tujuan untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan

tinggi, untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas

dunia (World Class Defense University) dengan tetap melestarikan nilai-nilai

kebangsaan.

Sampai saat ini masih belum ada data mengenai jumlah penderita penyakit

jantung koroner di Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Oleh karena itu,

studi ini bertujuan untuk menggambarkan profil risiko dari Staff Unhan RI

2
berdasarkan skor kardiovaskular Jakarta, sebagai ujung tombak tindakan promosi

kesehatan di instansi tersebut.

Jakarta Cardiovascular Score adalah skor untuk memprediksi risiko

sepuluh tahun untuk kejadian kardiovaskular. Skor tersebut berasal dari Skor

Framingham dan disesuaikan untuk masyarakat di Indonesia.(2)

Berdasarkan hal diatas maka diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor

risiko apa sajakah yang menyebabkan kejadian penyakit jantung koroner masih

memiliki prevalensi yang cukup tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya data profil resiko

kardiovaskular “Bagaimana Profil Resiko Kardiovaskular pada Staff Unhan RI

menggunakan Jakarta Cardiovascular Score?”

1.3 Tujuan Penelitian

Studi ini bertujuan untuk menggambarkan profil risiko dari Staff Unhan RI

berdasarkan skor kardiovaskular Jakarta, sebagai ujung tombak tindakan promosi

kesehatan di instansi tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.1.1 Bagi Instansi Pendidikan

3
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk

mengambil langkah atau strategi dalam upaya peningkatan Kesehatan

Staff , bahwa pentingnya menjaga Kesehatan dan memotivasi untuk

menerapkan perawatan diri.

1.4.1.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan infromasi

yang berguna bagi mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas

Pertahanan tentang profil kardiovaskular.

1.4.1.3 Bagi Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan

pembanding bagi penelitian selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian terkait profil resiko kardiovaskular pada kalangan staff di

suatu universitas.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat memperluas

pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai karakteristik pasien

penyakit jantung koroner.

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Definisi Umum

Penyakit Jantung Koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat

otot jantung kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada

pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah

(Aterosklerosis).(5) Penyebab kematian tertinggi pada penduduk berusia

30— 70 tahun ialah penyakit serebrovaskular (20,7%), penyakit jantung

iskemik (14,9%), dan diabetes melitus (9,6%).(6)

Analisis multivariat dari faktor risiko yang dipilih (misalnya, usia,

diabetes mellitus, tekanan darah sistolik, detak jantung, elektrokardiografi

kelainan, kapasitas vital, berat relatif, konsumsi rokok, dan kadar kolesterol

serum) telah menentukan bahwa kira-kira 50% dari semua kejadian

kardiovaskular terjadi pada 10% populasi dengan risiko tertinggi

berdasarkan beberapa faktor risiko.(4)

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang sangat ideal

untuk dicegah mengingat beberapa hal berikut:

a. Faktor risiko penyakit telah banyak diketahui dan dipelajari.

b. Terdapat onset yang panjang antara keberadaan faktor risiko dan

kejadian penyakit.

5
c. Kejadian penyakit dapat mendadak dan berakibat fatal, lalu

menyisakan masalah besar sepanjang hidup.

d. Biaya penanganan penyakit sangat tinggi.

e. Secara umum, prevensi dapat dilakukan melalui perbaikan gaya

hidup. (6)

2.1.2 Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit degeneratif progresif

pada arteri yang menyebabkan oklusi (sumbatan bertahap) pembuluh

tersebut sehingga mengurangi aliran darah yang melaluinya. Penyumbatan

tersebut terdiri dari inti kaya lemak yang dilapisi oleh pertumbuhan

abnormal sel otot polos, ditutupi oleh tudung jaringan ikat kaya-kolagen

yang disebut dengan plak aterosklerotik.(7)

Aterosklerosis berawal dari cedera dinding pembuluh darah, yang

memicu respons peradangan. Tahap awal aterosklerosis biasanya ditandai

oleh akumulasi low-density lipoprotein (LDL). Seiring dengan

menumpuknya LDL di dalam dinding pembuluh, produk kolesterol ini

teroksidasi oleh radikal bebas. Sebagai respons terhadap keberadaan LDL

teroksidasi atau iritan lain, sel-sel endotel menghasilkan bahan-bahan kimia

yang menarik monosit, sejenis sel darah putih, ke tempat peradangan. Sel-

sel imun ini memicu respons peradangan lokal.(7)

Setelah meninggalkan darah dan masuk ke dinding dinding

pembuluh, monosit menjadi sel fagositik besar yang dinamai makrofag.

6
Makrofag akan memfagosit LDL yang teroksidasi hingga sel ini dipenuhi

oleh butir-butir lemak sehingga tampak berbusa di bawah mikroskop.

Makrofag yang dipenuhi butiran lemak kini disebut sel busa dan menumpuk

di bawah dinding pembuluh darah dan membentuk fatty streak, bentuk

paling dini plak aterosklerotik. Penyakit Jantung Koroner berkembang saat

sel-sel otot polos di dalam dinding pembuluh darah bermigrasi dari lapisan

otot pembuluh darah ke tempat di bawah endotel dan menutupi akumulasi

lemak tersebut. (8)

Migrasi ini dipicu oleh bahan-bahan kimia yang dikeluarkan di

tempat peradangan. Di lokasinya yang baru, sel-sel otot polos terus

membelah diri dan membesar. Inti lemak dan otot-polos yang menutupinya

dan membentuk plak matang. Seiring dengan perkembangannya, plak

secara progresif menonjol ke dalam lumen pembuluh dan mempersempit

lubang yang dapat dilalui oleh darah. LDL teroksidasi menghambat

pelepasan nitrat oksida dari sel endotel dan ikut mempersempit pembuluh.

Nitrat oksida adalah senyawa kimiawi lokal yang menyebabkan relaksasi

lapisan sel otot polos normal di dinding pembuluh darah. (8)

Relaksasi sel-sel otot polos menyebabkan dilatasi pembuluh darah.

Karena pelepasan nitrat oksida berkurang, pembuluh yang rusak akibat

pembentukan plak ini tidak mudah berdilatasi seperti pembuluh normal.

Plak yang menebal juga menghambat pertukaran nutrien bagi sel-sel yang

terletak di dalam dinding arteri yang terkena sehingga terjadi degenerasi

dinding di sekitar plak. Daerah yang rusak kemudian diinvasi oleh fibroblas

7
(sel pembentuk jaringan parut) yang membentuk jaringan ikat kaya akan

kolagen yang menutupi plak.(7)

2.1.3 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Ada banyak faktor risiko penyakit kardiovaskular salah satunya

yaitu Diabetes Mellitus (DM). DM memiliki komponen genetik yang tidak

terkendali dan komponen gaya hidup yang dapat dimodifikasi. DM adalah

gangguan metabolisme yang menempatkan seseorang berisiko terkena

penyakit jantung koroner dengan berkontribusi pada perkembangan

aterosklerosis ("pengerasan arteri"), dimana timbunan lemak terbentuk di

dalam pembuluh darah arteri.(9)

Faktor risiko yang dapat dikendalikan antara lain rokok merokok,

obesitas, gaya hidup sedentary, dan hipertensi yang tidak diobati. Di

Amerika Serikat, penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah

penyebab utama kematian yang dapat dicegah, diikuti oleh kondisi yang

berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas.(9) Berdasarkan data

Riskesdas 2018 menunjukkan angka 21,8 persen untuk obesitas di

Indonesia.

Merokok merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya PJK.

Senyawa kimia dalam asap rokok menyebabkan darah mengental dan

membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah. Penyumbatan dari

gumpalan dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak.

Radikal bebas dan oksidan yang ada di dalam asap rokok, serta oksidan dan

8
radikal yang diproduksi secara endogen (yang dihasilkan dari perubahan

yang diinduksi bahan kimia asap dalam sistem redoks seluler),

menyebabkan lingkungan pro-oksidatif. Hal ini akan mendukung oksidasi

dari LDL yang akan membentuk plak atherom.(10)

Selain merokok, Tekanan darah tinggi atau Hipertensi juga

merupakan faktor risiko dari kejadian PJK. Hipertensi yang berkepanjangan

meningkatkan hipertrofi ventrikel kiri yang pada akhirnya akan

menyebabkan gagal jantung (baik sistolik maupun diastolik). Hipertrofi

eksentrik menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen oleh miokardium

yang dapat menyebabkan angina atau gejala iskemik.(11)

Diabetes Mellitus memiliki peran penting dalam proses perjalanan

kejadian PJK. Peningkatan kadar low-density lipoprotein (LDL) yang

bersirkulasi, hiperglikemia, dan resistensi insulin menghasilkan spektrum

perubahan fisiologis, termasuk pembentukan lipoprotein densitas rendah

(LDL) aterogenik, produk akhir glikasi lanjut (AGE), dan aktivasi

pensinyalan pro-inflamasi yang mengakibatkan perkembangan lesi

aterosklerotik.(12)

Aktivitas fisik di waktu senggang efektif dalam pencegahan primer

penyakit kardiovaskular, dapat menyebabkan penurunan 20% kejadian

kardiovaskular dan peningkatan harapan hidup 5 tahun. Dalam hal ini,

kebugaran kardiovaskular yang tinggi sebagai akibat dari tingkat aktivitas

yang kuat tampaknya lebih penting daripada total waktu aktivitas.

9
Remodeling vaskular pada jantung yang sehat sebagai respons terhadap

latihan olahraga terdiri dari peningkatan ukuran saluran dan arteri resistensi

dan arteriol dan lebih banyak kapiler, yang meningkatkan suplai darah

arteri. Dalam pencegahan sekunder, latihan olahraga meningkatkan fungsi

endotel dan menghentikan perkembangan stenosis koroner, sebagian

melalui efek antiatherosclerotic pada trombosit dan leukosit.(13)

Faktor risiko diatas dapat menjadi suatu prediksi akan kejadian PJK

melalui suatu metode perhitungan skor. Skor kardiovaskular Jakarta

merupakan modifikasi dari Skor Framingham serta memiliki sensitifitas

77,9% dan spesifisitas 90% yang tinggi. Skor ini juga memberikan nilai

prediktif positif sebesar 92,2% dan nilai prediksi negatif sebesar 72,8%.

Skor tersebut didasarkan atas jenis kelamin, umur, tekanan darah, merokok,

diabetes, indeks massa tubuh dan aktivitas fisik mingguan.(2)

2.2 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

10
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan masalah kesehatan

masyarakat yang penting karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner pada

masyarakat terdiri dari dua faktor yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi

(tidak dapat diubah) dan faktor yang dapat dimodifikasi (dapat diubah).

Untuk faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah riwayat keluarga

(genetik), umur, dan jenis kelamin. Dan faktor yang dapat dimodifikasi

adalah hipertensi, obesitas, aktivitas fisik, dan merokok. Oleh karena itu,

uraian tersebut merupakan dasar pemikiran untuk mengetahui adanya

hubungan antara variabel tersebut dengan Kejadian Penyakit Jantung

Koroner.

11
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif ini melibatkan pengumpulan data

untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan tentang pendapat orang

atas sebuah isu atau topik. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

didasarkan pada pengumpulan dan analisis data berbentuk angka (numerik)

untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol fenomena yang diminati.

Menurut (Resseffendi 2010:33) mengatakan bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara atau

angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita

teliti. Melalui angket dan sebagainya kita mengumpulkan data untuk

menguji hipotensis atau menjawab suatu pertanyaan. Melalui penelitian

deskriptif ini peneliti akan memaparkan yang sebenarnya terjadi mengenai

keadaan sekarang ini yang sedang diteliti.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

survey Menurut Nana Syaodih (Dalam Saepulloh, Asep & Bahrudin

2012:6) mengatakan bahwa survey digunakan untuk mengetahui gambaran

umum dari karakteristik populasi.

12
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011;18) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah Staff dari seluruh Program

Studi S-1 Universitas Pertahanan Republik Indonesia.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang

diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan rumus Slovin:

𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁𝑒 2

Di mana :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Presentasi Kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir dalam

pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini ditetapkan e adalah 10 % sedangkan N adalah. Jadi

minimal sampel yang diambil peneliti adalah :

100
𝑛 =
1 + 100(0.1)2

13
Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 50 orang.

3.3 Definisi Variabel

Item-item yang ada di kuesioner merupakan variabel-variabel yang

akan diteliti sesuai dengan Jakarta Cardiovascular Score adalah sebagai

berikut:.

a. Jenis Kelamin.

Jenis Kelamin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ciri fisik dan

biologis responden untuk membedakan gender pada penderita jantung

koroner.

Kriteria Objektif:

1. Risiko Tinggi : Pria

2. Risiko Rendah: Wanita (Nirmolo, 2018)

b. Usia.

Usia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia saat responden

mengisi kuesioner.

Kriteria Objektif :

Risiko Tinggi: Usia > 49 tahun.

Risiko Rendah: Usia < 25 tahun.

14
c. Tekanan Darah Tinggi.

Hipertensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tekanan diastolik

hipertensi pada seseorang ≥ 90 mmHg dan tekanan sistolik ≥140 mmHg

yang diketahui oleh responden.

Kriteria Objektif :

Risiko Tinggi : Hipertensi bila tekanan diastolik seseorang ≥90 mmHg

dan tekanan sistolik ≥140 mmHg

Risiko Rendah : Tidak hipertensi bila tekanan diastolik seseorang < 90

mmHg dan tekanan sistolik < 140 mmHg. (NHLBI, 2013)

d. Obesitas

Obesitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan dimana

terjadi penimbunan lemak berlebih didalam jaringan tubuh, dihitung

dari perbandingan antara berat badan (Kg) dibagi dengan tinggi badan

(m) dikuadratkan (IMT)

Kriteria Objektif

Risiko tinggi : Obesitas bila IMT ≥ 25 kg/m2

Risiko Rendah : Tidak obesitas bila IMT < 25 kg/m2 (WHO)

e. Riwayat Merokok

Merokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku merokok

responden berdasarkan perilaku tidak merokok dan merokok yang

dinilai berdasarkan banyaknya jumlah batang rokok yang dihisap setiap

15
hari. Data tentang kebiasaan merokok diperoleh melalui wawancara

kepada responden

Kriteria Objektif :

Risiko rendah : apabila responden tidak memiliki perilaku merokok

sama sekali

Risiko tinggi : apabila responden memiliki perilaku merokok.

(Idha Kurnia,2011)

f. Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus.

Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah adanya riwayat responden dengan diagnosis diabetes mellitus.

Kriteria Objektif :

Diabetes Mellitus : Jika Gula Darah Puasa >140 mg/dl atau Gula Darah

Sewaktu >200 mg/dl.

Tidak Diabetes Mellitus : Jika Gula Darah Puasa <140 mg/dl atau Gula

Darah Sewaktu < 200 mg/dl.

g. Aktivitas Fisik.

Aktivitas Fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktifitas

sehari-hari yang dilakukan selama satu minggu terakhir dengan

menggunakan indeks aktifitas fisik yang meliputi aktivitas fisik saat

bekerja, aktivitas perjalanan dari suatu tempat lain, aktivitas rekreasi dan

aktivitas menetap ( sedentary activity). Kriteria Objektif : Risiko tinggi:

16
Kurang < 600 MET Risiko rendah: Cukup ≥ 600 MET (Global Physical

Activity Questionnaire (GPAQ)

3.5 Bahan dan Objek Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa kertas kuesioner

yang akan diisi oleh responden. Objek pada penelitian ini adalah Staff

UNHAN RI.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam

mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, umumnya alat

pengumpul data/instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti

dikembangkan dari jabaran variabel penelitian yang dikembangkan dari

teori-teori yang akan diuji melalui kegiatan penelitian yang dikerjakan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa

kuesioner dengan Jakarta Cardiovascular Score. Skor kardiovaskular

Jakarta merupakan modifikasi dan Skor Framingham. Skor Kardiovaskular

Jakarta memiliki sensitifitas 77,9% dan spesifisitas 90% yang tinggi. Skor

ini juga memberikan nilai prediktif positif sebesar 92,2% dan nilai prediksi

negatif sebesar 72,8%. Skor tersebut didasarkan atas jenis kelamin, umur,

tekanan darah, merokok, diabetes, indeks massa tubuh dan aktivitas fisik

mingguan.(2)

17
Tabel 3.1 Jakarta Cardiovascular Score

Jakarta Cardiovascular Score


Faktor Resiko Nilai

Jenis Kelamin
Female 0
Male 1
Usia
25-34 -4
35-39 -3
40-44 -2
45-49 0
50-54 1
55-59 2
60-64 3
Tekanan Darah
Normal 0
Normal Tinggi 1
Grade 1 Hypertension 2
Grade 2 Hypertension 3
Grade 3 Hypertension 4
Indeks Massa Tubuh
13.79-25.99 0
26.00-29.99 1
30.00-35.58 2
Riwayat Merokok
Tidak 0
Iya 1
Riwayat Diabetes Mellitus
Tidak 0
Iya 2
Aktivitas Fisik
Tidak 2
Rendah 1
Sedang 0
Tinggi -3

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Kedokteran Fakultas

Kedokteran Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2023 sampai selesai.

18
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Periode Penelitian
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli
2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Mengajukan
1
judul proposal
Penyusunan
2 proposal
penelitian
Seminar usulan
3 proposal
penelitian
Pelaksanaan:
a.Pengumpulan
data
4 b.Pengolahan
data
c.Penganalisaan
data
Pelaporan:
a.Penyusunan
5 laporan
b.Laporan hasil
penelitian
6 Sidang skripsi

3.7 Prosedur Pengambilan Data

Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan

rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan

diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden

(orang-orang yang menjawab atas pertanyaan yg diajukan untuk

kepentingan penelitian), terutama pada penelitian survei.

3.8 Definisi Operasional

a. Jenis Kelamin.

Data akan didapat melalui pengisian angket.

b. Usia.

Data akan didapat melalui pengisian angket.

19
c. Tekanan Darah Tinggi.

Data akan didapatkan melalui pemeriksaan fisik yang akan dilakukan

kepada Staff UNHAN RI setelah pengisian angket menggunakan alat

pengukuran tekanan darah ONEMED automatis.

d. Obesitas

Data berdasarkan nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) yang didapatkan

dengan membagi data berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter)

yang dikuadratkan.

e. Riwayat Merokok

Data akan didapat melalui pengisian angket.

f. Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus.

Data akan didapat melalui pengisian angket.

g. Aktivitas Fisik.

Data akan didapat melalui pengisian angket.

3.9 Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang penulis gunakan

pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik analisis data

dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik inferensial,

(sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah

teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan

hasilnya diberlakukan untuk populasi.

20
3.10 Alur Penelitian

Bagan 3.1 Alur Penelitian

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Framingham Score dan Jakarta Cardivascular Score untuk Menentukan

Kejadian Cardiovaskuler Event Pekerja Rumah Sakit Pertamina Cirebon

Agus Kusnandang.

2. Gambaran Profil Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Skor Kardiovaskular

Jakarta Pada Kader Kesehatan Di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor

Badai .Bhatara Tiksnadi.

3. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rsud Kota Makassar

Tahun 2021. Stella Fresky Wisdayanti Batara.

4. Peter Libby, Robert O. Bonow ; founding editor and online editor Eugene

Braunwald. (2015). Braunwald's heart disease : a textbook of cardiovascular

medicine. Philadelphia, PA :Elsevier/Saunders.

5. P2tm Kemenkes RI.

6. Panduan Prevensi Penyakit Kardiovaskular Aterosklerosis.Perhimpunan

Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

7. Sherwood, Lauralee. (2013). Human physiology : from cells to systems.

Belmont, CA :Brooks/Cole, Cengage Learning.

8. Jebari-Benslaiman, S., Galicia-García, U., Larrea-Sebal, A., Olaetxea, J. R.,

Alloza, I., Vandenbroeck, K., Benito-Vicente, A., & Martín, C. (2022).

Pathophysiology of Atherosclerosis. International journal of molecular

sciences, 23(6), 3346.

9. Silverthorn, Dee Unglaub, Herman Octavius. (2014). Fisiologi manusia.

Sebuah pendekatan terintegrasi (ed.6). Jakarta: EGC.

22
10. Smoking and Cardiovascular Disease Mechanisms of Endothelial

Dysfunction and Early Atherogenesis. Barbara Messner and David

Bernhard.

11. Tackling G, Borhade MB. Hypertensive Heart Disease. In: StatPearls

12. Poznyak, A., Grechko, A. V., Poggio, P., Myasoedova, V. A., Alfieri, V., &

Orekhov, A. N. (2020). The Diabetes Mellitus-Atherosclerosis Connection:

The Role of Lipid and Glucose Metabolism and Chronic

Inflammation. International journal of molecular sciences, 21(5), 1835.

13. Physical Activity in the Prevention and Treatment of Coronary Artery

Disease. Ephraim Bernhard Winzer.

23

Anda mungkin juga menyukai