Anda di halaman 1dari 35

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 371/IlmuKeperawatan

USUL PENELITIAN
DOSEN PEMULA

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


STROKE DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2016

TIM PENGUSUL :
Wayunah, S.Kp., M.Kep. (Ketua)
Muhammad Saefulloh, M.Kep (Anggota 1)
Kamsari, S. Kep., Ns. (Anggota 2)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU
APRIL, 2015
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan ...................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................... iii
Daftar Lampiran .............................................................................. iv
Abstrak………...... ........................................................................... v
Bab I Pendahuluan .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian………… .......................................... 2
1.4 Kegunaan Penelitian…………… .................................. 3
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................... 4
2.1 Definisi Stroke………….. ............................................ 4
2.2 Patofisiologi Stroke......................................................... 4
2.3 Gejala dan Tanda Stroke ................................................ 5
2.4 Klasifikasi Stroke............................................................ 5
2.5 Faktor Risiko Stro ke...................................................... 6
Bab III Metode Penelitian ............................................................... 9
3.1 Desain Penelitian ........................................................... 9
3.2 Definisi Operasional ...................................................... 9
3.3 Hipotesa ......................................................................... 10
3.4 Populasi dan Sampel ...................................................... 11
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 12
3.6 Etika Penelitian ............................................................. 12
3.7 Alat Pengumpul Data .................................................... 13
3.8 Cara Pengumpulan Data ..................... .......................... 13
3.9 Pengolahan dan Metode Analisa Data ........................... 14
Bab IV Jadwal Pelaksanaan............................................................. 15
Daftar Pustaka
Lampiran

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian


Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii
ABSTRAK

Penyakit stroke merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah otak. Angka kejadian
stroke terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak
dan menduduki urutan pertama di Asia. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit stroke.
Faktor risiko yang dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, ras dan genetik. Sedangkan
faktor risiko yang dapat diubah diantarannya adalah hipertensi, merokok, obesitas, dan
diabetes mellitus. Data pasien stroke dirawat di RSUD Indramayu tahun 2014 sebanyak 658.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui rata-rata pasien stroke yang adalah sebanyak 54
pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadia stroke di RSUD Indramayu. Faktor risiko yang akan diteliti meliputi faktor
usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, merokok dan obesitas. Jenis penelitian
adalah observasional dengan desain case control study. Penelitian akan dilakukan di RSUD
Indramayu mulai April s.d September 2016.

Kata Kunci: Fator Risiko, Stroke

iv
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Stroke atau dikenal sebagai penyakit serebrovaskular adalah penyakit neurologik yeng
terjadi karena gangguan suplai darah menuju suatu bagian otak (Black and Hawk, 2009).
Terdapat dua tipe stroke yaitu stroke hemorhagic dan stroke iskemik. Stroke iskemil
banyak disebabkan karena trombotik atau sumbatan emboli, sedangkan stroke
hemorhagic disebabkan oleh perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di suatu
bagian otak.
Angka kejadian stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia, semakin tinggi
usia seseorang semakin tinggi kemungkinan stroke (Yayasan Stroke Indonesia, 2012).
Namun jumlah penderita stroke dibawah usia 45 tahun juga terus meningkat. Penyakit ini
merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat, dimana berdasarkan laporan
tahunan ditemukan angka mortaliti stroke sekitar 150.000 (Black and Hawk, 2009).
WHO memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat seiring dengan
kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada tahun 2010
menjadi 8 juta di tahun 2030 (American Heart Association, 2010).
Jumlah penderita stroke di Indonesia pun meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini
menurut Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI) menyebutkan bahwa jumlah penderita
stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah yang
disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan
kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius menetap no
1 di seluruh dunia (YASTROKI, 2012).
Sementara hasil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2013 menemukan
prevalensi stroke di Indonesia 12,1 per 1.000 penduduk. Angka itu naik dibandingkan
Riskesdas 2007 yang sebesar 8,3 persen. Stroke telah jadi penyebab kematian utama di
hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni 14,5 persen. Dilihat dari karakteristiknya,
stroke banyak dialami orang lanjut usia, berpendidikan rendah, dan tinggal di perkotaan.
Perubahan gaya hidup; pola makan terlalu banyak gula, garam, dan lemak; serta kurang
beraktivitas adalah faktor risiko stroke. Riskesdas 2013 menunjukkan, prevalensi
hipertensi orang Indonesia berusia lebih dari 18 tahun 25,8 persen. Seseorang terkena
hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan sistolik menunjukkan tekanan darah saat otot
jantung berkontraksi dan tekanan diastolik saat otot jantung tak berkontraksi.

1
2

Penyakit stroke berhubungan dengan gaya hidup. Banyak faktor yang menyebabkan
penyakit stroke. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan
faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah meliputi usia, jenis
kelamin, ras dan genetik. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah diantarannya adalah
hipertensi, merokok, obesitas, diabetes mellitus, tidak menjalankan perilaku hidup sehat,
tidak melakukan medical check up secara rutin dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak garam.
Mengkonsumsi makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi menempatkan
seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke (Debette et.al, 2011 dalam
Burhanuddin, 2013). Penyakit diabetes merupakan faktor risiko stroke, dimana penyakit
ini jika ditambah dengan kadar kolesterol tinggi, trigliserida tinggi serta tekanan darah
tinggi, risiko terjadinya 4 kali lipat lebih besar (Sitorus, dkk, 2008). Bahkan hipertensi
merupakan penyebab terbesar dari kejadian stroke (Bustan, 2007). Merokok adalah
penyenbab nyata kejadian stroke. Perokok memiliki risiko terkena stroke tujuh kali
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok atau berhendi merokok (Lipska, et.al,
2007 dan Viveca, et.al, 2008 dalam Burhanuddin, 2013).
RSUD Indramayu merupakan salah satu rumah sakit rujukan terbesar di Kabupaten
Indramayu. Data pasien stroke dari Januari sampai Desember 2014 sebanyak 658.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui rata-rata pasien stroke yang dirawat di RSUD
Indramayu per bulannya adalah sebanyak 54 pasien pe bulannya.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Belum diketahuinya faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke di
RSUD Indramayu. Maka pertanyaan penelitiannya adalah: Faktor-faktor risiko apa saja
yang berhubungan dengan kejadian stroke di RSUD Indramayu?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Menganalisa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke di RSUD
Indramayu

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa hubungan usia dengan kejadian stroke di RSUD Indramayu
b. Menganalisa hubungan jenis kelamin dengan kejadian stroke di RSUD Indramayu
3

c. Menganalisa hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke di RSUD


Indramayu
d. Menganalisa hubungan riwayat diabetes melitus dengan kejadian stroke di RSUD
Indramayu
e. Menganalisa hubungan riwayat merokok dengan kejadian stroke di RSUD
Indramayu
f. Menganalisa hubungan riwayat obesitas dengan kejadian stroke di RSUD
Indramayu
g. Menganalisa faktor risiko dominan yang berhubungan dengan kejadian stroke di
RSUD Indramayu

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Kegunaan Bagi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam bentuk data tentang
faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke sehingga dapat dijadikan
pedoman untuk memberikan pelayanan keperawatan terutama dalam pemberian
pelayanan yang bersifat promotif supaya dapat mengurangi angka kejadian stroke.
2. Kegunaan Bagi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pemberian pendidikan
kesehatan kepada orang yang memiliki faktor risiko supaya merubah gaya hidupnya
sehinggan tidak mengalami penyakit stroke.
Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Stroke

Menurut WHO, Stroke adalah gangguan fungsional otak sebagian atau menyeluruh
yang timbul secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak (WHO, 1988 dalam Junaidi, 2004). Stroke adalah
kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai darah kebagian otak (Bruner dan
Suddarth, 2000) Dari semua definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa stroke adalah
suatu serangan mendadak yang terjadi di otak dan dapat mengakibatkan kerusakan pada
sebagian atau secara keseluruhan dari otak yang disebabkan oleh gangguan peredaran pada
pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak.

2.2 Patofisiologi Stroke


Arterosklerosis diduga sebagai penyebab primer dari penyakit stroke. Aterosklerosis
merupakan bentuk pengerasan pembuluh darah arteri. Arterosklerosis merupakan kumpulan
perubahan patologis pada pembuluh darah arteri, seperti hilangnya elastisitas dan
menyempitnya lumen pembuluh darah, aterosklerosis ini merupakan respon normal terhadap
injury yang terjadi pada lapisan endotel pembuluh darah arteri. Proses arterosklerosis ini
lebih mudah terjadi pada pembuluh darah arteri karena arteri lebih banyak memiliki sel otot
polos dibandingkan vena, dan sel otot polos lebih banyak membentuk kumpulan plak
aterosklerosis. Proses aterosklerosis ditandai oleh penimbunan lemak yang terjadi secara
lambat pada dinding – dinding arteri yang disebut plak, sehingga dapat memblokir atau
menghalangi sama seklai aliran darah ke jaringan, bila sel sel otot arteri tertimbun lemak
maka elastisitasnya akan menghilang dan kurang dapat mengatur tekanan darah, akibat lain
dari aterosklerosis ini adalah terbentuknya bekuan darah atau trombus yang melekat pada
dinding arteri dan dapat menyebabkan sumbatan yang lebih berat. Apabila bagian trombus
terlepas dari dinding arteri dan ikut terbawa aliran darah menuju ke arteri yang lebih kecil,
maka hal ini dapat menyebabkan sumbatan pada arteri tersebut. Bagian dari trombus yang
terlepas disebut emboli. Proses aterosklerosis ini dapat terjadi disemua pembuluh darah organ
tubuh, baik pembuluh darah ke jantung, ginjal, maupun otak. Oleh karena itu, aterosklerosis
dapat mengakibatkan serangan jantung hipertensi, dan stroke. Serangan stroke ini dapat
terjadi apabila proses penyempitan atau atersklerosis ini terjadi pada pembuluh darah yang
menuju ke otak.

4
5
2.3 Gejala dan Tanda Stroke
Gejala dan tanda yang sering dijumpai pada penderita dengan stroke adalah :
1. Adanya serangan defisit neurolois / kelumpuhan fokal, seperti hemiparesis
2. Mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan atau terbakar
3. Sukar bicara atau bicara tidak lancar dan tidak jelas
4. Kesulitan mendengar, melihat, menelan, berjalan, menulis, membaca, serta tidak
memahami tulisan
5. Kecerdasan menurun dan sering mengalami vertigo
6. Menjadi pelupa dan dimensia
7. Emosi tidak stabil, seperti mudah menangis dan tertawa
8. Gerakan tidak terkoordinasi, sepeti : kehilangan keseimbangan
9. Biasanya diawali dengan Transient Ischemic Attack ( TIA) atau serangan stroke
sementara
10. Gangguan kesadaran, seperti pingsan bahkan sampai koma

2.4 Klasifikasi stroke


Berdasarkan kelainan patologis yang terjadi, stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik

2.4.1 Stroek Iskemik


Terjadinya stroke secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu akibat trombosis dan
emboli. Trombosis merupakan proses pembekuan darah pada jaringan. Jika trombosis ini
terjadi di dalam pembuluh darah menuju otak, maka bekuan darah dapat menyumbat aliran
darah yang akan mensuplai otak sehingga terjadi stroke iskemik, sedangkan emboli adalah
segala benda asing yang terlepas dan mengikuti aliran darah, emboli dapat berupa trombus
atau bekuan darah yang terlepas, udara, dan lainnya. Emboli yang masuk ke dalam pembuluh
darah dan ikut aliran darah dapat berhenti di suatu tempat sempit yang tidak bisa ia lewati.Hal
ini yang bisa menimbulkan penyumbatan aliran darah dan menjadi penyebab stroke

2.4.2 Stroke Hemoragik


Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan perdarahan intrakanial non
traumatik. Perdarahan intrakranial yang sering terjadi adalah perdarahan intraserebal (PIS)
dan perdarahan subaraknoid.
6

2.4.2.1 Perdarahan Intraselebral (PIS)


Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah intraselebral, sehingga draah keluar dari
pembuluh darah dan kemudian masuk kedalam jaringan otak. Pada kondisi lain akan menjadi
peningkatan tekanan intrakranial atau intraselebral, sehingga terjadi penekannan pada struktur
otak atau pembuluh darah otak secara menyeluruh yang mengakibatkan penurunan aliran
darah otak dan berujung pada kematian sel saraf sehingga timbul gejala klinis defisit
neurologis. Perdarahan intra serabral terjadi karena hipertensi yang berlangsung lama,
sehingga terjadi kerusakan dinding pembuluh darah.

2.4.2.2 Perdarahan subarkhnodi (PSA)


Perdarahan subarakhnoid adalah masuknya darah ke ruang subarakhnoid ke arah lain
maupun dari ruang subaraknoid sendiri. Umumny PSA timbul spontan, 10% disebabkan
karena tekanan darah yang naik dan biasanya terjadi saat sedang melakukan aktivitas. Gejala
PSA adalah
1. Serangan mendadak dengan nyeri kepala hebat didahului suatu perasaan ringan atau ada
sesuatu yang meletus didalam kepala
2. Kaku kuduk merupakan gejala spesifik yang timbul beberapa saat kemudian
3. Kesadaran dan fungsi mototrik jarang terganggu
4. Cairan serebrospinal (CSS) berwarna merah yang menunjukkan perdarahan dengan
jumlah eritrosit lebih dari 1000 mm3

2.5 Faktor Resiko Stroke


Faktor resiko stroke dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu faktor resiko yang tidak
dapat dimodifikasi, faktor perilaku (primordial), dan faktor sosial dan ekonomi (Depkes,
2007). Interaksi antara tiga faktor tersebut dapat menimbulkan penyakit – penyakit
pendukung atau penyakit yang dapat memperberat faktor resiko untuk terkena stroke.

2.5.1 Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi


Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor resiko yang tidak dapat
diintervensi karena sudah merupakan karakteristik dari seseorang awal mula kehidupannya.
Berikut ini merupakan faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi
2.5.1.1 Umur
Semakin meningkatnya umur seseorang maka resiko untuk terkena stroke semakin
meningkat. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya umur maka sistem pembuluh darah
7

mengalami pemunduran sehingga berisiko mengalami stroke. Dalam statistik, faktor ini
menjadi 2 kali lipat setelah usia ≥ 55 tahun.

2.5.1.2 Jenis Kelamin


Stroke diketahui lebih banyak diderita laki-laki dibanding perempuan. Kecuali umur
35-44 tahun dan di atas 85 tahun lebih banyak diderita perempuan. Hal ini diperkirakan
karena penggunaan kontrasespsi oral dan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi
dibanding laki-laki.

2.5.1.3 Ras
Penduduk Afrika-Amerika dan Hispanic – Amerika berpotensi lebih tinggi dibanding
Eropa – Amerika. Pada penelitian penyakit aterosklerosis terlihat bahwa penduduk kulit
hitam mendapat serangan stroke 38% lebih tinggi dibanding kulit putih.

2.5.1.4 Riwayat Penyakit Keluarga/Keturunan


Riwayat pada keluarga yang pernah mengalami serangan stroke atau penyakit yang
berhubungan dengan kejadian stroke dapat menjadi faktor resiko untuk terserang stroke juga.
Hal ini disebabkan oleh banya faktor, diantaranya faktor genetik, pengaruh budaya, dan gaya
hidup dalam keluarga, interaksi antara genetik dan pengaruh lingkungan

2.5.2 Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi


Faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah faktor resiko yang dapat dilakukan
intervensi untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Faktor resiko ini bukan merupakan
suatu karakteristik mutlak dari seseorang, yang biasanya di pengaruhi oleh banyak hal,
terutama perilaku. Berikut ini merupakan faktor resiko yang dapat dimodifikasi

2.5.2.1 Tekanan Darah


Tekanan darah merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam kejadian
stroke. Tekanan darah tinggi atau sering dikenal dengan istilah hipertensi merupakan faktor
resiko utama, baik pada stroke iskemik maupun stroke hemoragik

2.5.2.2 Kadar gula darah


Kadar gula darah yang normal adalah dibawah 200mg/dl. Jika kadar gula darah
melebihi dari itu disebut hiperglikemia, keadaan hiperglikemi atau kadar gula dalam darah
8

yang tinggi dan berlangsung kronis memberikan dampak yang tidak baik pada jaringan
tubuh, salah satunya adalah dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis baik pada pembuluh
darah kecil maupun besar termasuk pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak.

2.5.2.3 Kadar Kolesterol Darah


Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh hati untuk
bermacam – macam fungsi, seperti membuat hormon seks, adrenalin, membentuk dinding sel
dan lainnya, hal ini mencerminkan betapa pentingnya kolesterol bagi tubuh, akan tetapi
apabila asupan kolesterol dalam makanan yang masuk ke tubuh terlalu tinggi jumlahnya,
maka kadar kolesterol dalam darah akan beraksi dnegan zat lain sehingga dapat mengendap
pada pembuluh darah arteri yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang disebut
sebagai plak ateroskerosis

2.5.2.4 Obesitas
Obesitas adalah kondisi dimana Body Mass Index (BMI) ≥ 30 kg/m 2. Obesitas juga
berhubungan dnegan tingginya tekanan darah dan kadar gula darah, jantung bekerja lebih
keras untuk memompa darah keseluruh tubuh, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah
Faktr Resiko Perilaku (Primordial)

2.5.2.5 Merokok
Rokok merupakan salah satu faktor yang signifikan untuk meningkatkan resiko terjadinya
stroke. Hal ini disebabkan oleh zat-zat kimia beracun dalam rokok, seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dapat merusak lapisan endotel pembuh darah arteri, meningkatkan tekanan
darah, dan menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskuler melalui berbagai macam
mekanisme tubuh.
Bab 3 Metode Penelitian

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian observasonal analitik dengan rancangan
penelitiannya adalah Case Control Stud, yang dapat menilai hubungan paparan penyakit
dengan cara menentukan kelompok kasus dan kelompok kontrol, kemudian mengukur
besarnya frekuensi faktor risiko pada kelompok tersebut. Desain ini dipilih dengan
pertimbangan dapat digunakan untuk mencari seberapa besar hubungan faktor risiko
mempengaruhi penyekit tertentu. Kekuatan hubungan sebab akibat desai case control
study lebih kuat dibandingkan dengan cross sectional study. Adapun rancangan
penelitiannya adalah sebagai berikut:

Skema 1. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat hipertensi
4. Riwayat diabetes Kejadian Stroke
mellitus
5. Riwayat merokok
6. Obesitas

3.2 Definisi Operasional


Defini operasional merupakan batasan ruang lingkup suatu variabel yang diamati
atau diukur. Definisi operasional berguna untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
intrumen. Defini operasional variabel-variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel
3.1 sebagai berikut:

9
10

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Variabel Definisi Operasional Alat dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independent
Usia Usia responden yang  Cara: Wawancara Jumlah waktu Rasio
dihitung dari ulang tahun atau study dalam tahun
terakhir dokumentasi
 Alat: Kuesioner
atau catatan medis
Jenis Kelamin Jenis kelamin responden  Cara: Wawancara 1. Laki-laki Nominal
yang dibedakan menjadi atau study 2. Perempuan
jenis kelamin laki-laki dan dokumentasi
perempuan  Alat: Kuesioner
atau catatan medis
Riwayat Riwayat menderita penyakit  Cara: Wawancara 1. Ada riwayat Ordinal
Hipertensi hipertensi yang pernah atau study hipertensi
dialami pasien sebelum dokumentasi 2. Tidak ada
terkena stroke  Alat: Kuesioner riwayat
atau catatan medis hipertensi
Riwayat Riwayat menderita penyakit  Cara: Wawancara 1. Ada riwayat Ordinal
Diabetes diabetes mellitus yang atau study diabetes melitus
Mellitus pernah dialami pasien dokumentasi 2. Tidak ada
sebelum terkena stroke  Alat: Kuesioner riwayat diabetes
atau catatan medis mellitus
Riwayat Riwayat kebiasaan merokok  Cara: Wawancara 1. Ada riwayat Ordinal
Merokok yang pernah dilakukan atau study merokok
pasien sebelum terkena dokumentasi 2. Tidak ada
stroke  Alat: Kuesioner riwayat
atau catatan medis merokok
Riwayat Riwayat memiliki berat  Cara: Wawancara 1.Ada riwayat Ordinal
Obesitas badan dalam kategori atau study obesitas
obesitas dialami pasien dokumentasi 2.Tidak ada
sebelum terkena stroke  Alat: Kuesioner riwayat obesitas
atau catatan medis
Variabel Dependent
Kejadian Stroke Diagnosa penyakit yang  Cara: Wawancara 1. Stroke Nominal
dialami responden adalah atau study 2. Bukan stroke
stroke berdasarkan diagnosa dokumentasi
medis  Alat: Kuesioner
atau catatan medis

3.3 Hipotesa
Hipotesis dalam penelitian ini meliputi hipotesis mayor dan hipotesis minor
3.3.1 Hipotesis Mayor
Usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi, riwayat diabetes mellitus, riwayat merokok,
dan riwayat obesitas berhubungan dengan kejadian stroke.
3.3.2 Hipotesis Minor
a. Usia berhubungan dengan kejadian stroke
b. Jenis kelamin berhubungan dengan kejadian stroke
c. Riwayat hipertensi berhubungan dengan kejadian stroke
11
d. Riwayat diabetes mellitus berhubungan dengan kejadian stroke
e. Riwayat merokok berhubungan dengan kejadian stroke
f. Riwayat obesitas berhubungan dengan kejadian stroke

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi pada
penelitian ini adalah pasien yang dirawat di RSUD Indramayu dengan diagnosa medis
stroke di tahun 2016 selama penelitian berlangsung.

3.2.2 Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2010).
Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling melalui purposive
sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat
peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teknik probability sampling yaitu
dimana tiap subjek dalam populasi (terjangkau) memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel penelitian, penentuan besar sampel yang akan
peneliti ambil adalah dengan menggunakan perhitungan populasi infinit yaitu populasi
yang tidak diketahui besarnya dengan menggunakan rumus:

n = N.z2 .p.q
d2 (N-1) + z2 . p.q
Keterangan:
n = Perkiraan besar sampel
N = Perkiraan besar populasi
z = Nilai standar normal untuk ɑ = 0.05 ( 1,96)
p = Perkiraan proposisi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1-p (100-p)
d = Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)
Berdasarkan rumus diatas maka perhitungan besar sampelnya adalah sebagai
berikut:
12
n= 329 . (1,96)2 . 0,5 . 0,5
(0,05)2 . (329-1) + (1,96)2 . 0,5 . 0,5
= 315,97
1,7804
= 177,47
= 177 responden dibulatkan menjadi genap yaitu 178 responden.
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 178 responden dengan distribusi 89
responden untuk kelompok kasus, dan 89 responden untuk kelompok kontrol.
Kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut:
a. Pasien sempat menjalani rawat inap di RSUD Indramayu
b. Kondisi akhir pasien hidup atau meninggal
c. Ada keluarga dekat pasien yang menemani pasien saat penelitian berlangsung
d. Informasi dapat berasal dari pasien langsung maupun dari keluarga
terdekatnya
e. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent baik
oleh pasien langsung maupun oleh keluarganya

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah :


a. Pasien dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di ruang IGD.
b. Pasien pulang paksa atau meninggal dunia saat dilakukan penelitian

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.5.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Indramayu.
3.5.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April – September 2016 .

3.6 Etika Penelitian


Etika penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah prinsip manfaat
(beneficence), menghargai manusia (respect for human dignity), dan mendapatkan
prinsip keadilan (right to justice) (Polit, Beck, & Hungler, 2001; Nursalam, 2008).
3.6.1 Prinsip Manfaat (beneficence)
Prinsip ini meliputi bebas dari penderitaan (Penelitian yang dilakukan tanpa
mengakibatkan penderitaan kepada responden, baik fisik maupun psikis), bebas
13
eksploitasi (informasi tidak digunakan dalam hal-hal yang merugikan pasien), dan
risiko (benefit ratio) yaitu mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang akan
berakibat kepada responden.
3.6.2 Prinsip Menghargai Manusia (respect for human dignity)
Prinsip ini meliputi hak untuk tidak terlibat dalam penelitian (right to self
determinantion), hak untk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan
(right to full disclosure), dan informed consent.
3.6.3 Prinsip Keadilan (right to justice)
Prinsip ini meliputi hak untuk mendapatkan penatalaksanaan yang adil (right to
fair treatment), dan hak dijaga kerahasannya (right to privacy)

3.7 Alat Pengumpul Data


Alat pengumpul data berupa kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadia stroke di RSUD Indramayu.
Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, sehingga responden
tinggal memberi tanda silang atau check list pada pilihan jawaban yang tersedia. Bentuk
pertanyaan dalam kuesioner ini adalah pertanyaan tertutup yang harus dijawab responden
dengan memilih jawaban yang telah disediakan.

3.8 Cara Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari subyek penelitian
yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan tim
didampingi perawat dari RSUD Indramayu. Untuk mempermudah proses penelitian
berlangsung, maka peneliti menyajikan rangkaian kegiatan selama proses penelitian,
yaitu sebagai berikut:
1. Membuat jadwal penelitian.
2. Membuat ijin penelitian
Perizinan dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan ijin penelitian ke Kepala RSUD Indramayu melalui Kepala Bidang
Diklat RSUD Indramayu tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian. Setelah
ijin penelitian sudah didapatkan maka peneliti baru bisa melakukan pengumpulan
data.
14
3. Melakukan penelitian dengan rangkaian kegiatan :
a. Menentukan responden yang akan dijadikan sampel berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi
b. Menjelaskan tujuan penelitian baik pada pasien maupun pada keluarga
pasien.
c. Responden atau keluarga responden diminta mengisi lembar persetujuan
penelitian (Informed Consent) sebagai bentuk kesediaan responden untuk menjadi
sampel penelitian.
d. Memberikan instrumen penelitian kepada responden atau keluarga
responden yang bersedia menjadi sampel penelitian. Informasi dapat juga
diperoleh melalui wawancara dengan pertanyaan mengacu pada pertanyaan-
pertanyaan yang ada di dalam instrumen
e. Mengumpulkan kembali kuesioner yang sudah diisi responden atau
keluarga responden.
4. Skoring data.
5. Tabulasi data hasil penelitian

3.9 Pengolahan dan Metode Analisis Data


Metode analisa data menggunakan analisis univariat dan biavariat.
3.9.1 Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing-
masing variable, yaitu variabel umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi, riwayat
diabetes mellitus, riwayat merokok, dan riwayat obesitas. Data disajikan dalam
bentuk proporsi dan distribusi frekuensi.

3.9.2 Analisis bivariat


Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan dan tingkat
kemaknaan hubungan. Data ditampilkan dalam bentuk tabel silang yang
mengkaitkan variabel independen dengan variabel dependen. Analisa bivariat
dilakukan dengan bantuan komputer. Analisa data menggunakan uji t-tes
independen, sedangkan untuk data kategorik menggunakan uji Chi squqre.

3.9.3 Analisis Multivariat


Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel terikat, dan variabel bebas mana yang paling 15

besar pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji regresi


logistik. Adapun prosedur yang dilakukan terhadap uji regresi logistik menurut
Hastono (2007) yaitu:
a. Seleksi bivariat
Masing-masing variabel independen dilakukan analisis bivariat dengan
variabel dependen. Bila hasil analisis bivariat menghadilkan pvalue < 0,25,
maka variabel dapat masuk dalam tahap multivariat.
b. Pemodelan Multivariat
Dalam pemodelan ini, semua variabel kandidat diujicobakan secara bersama-
sama menggunakan uji regresi logistik. Variabel yang valid dalam model
multivariat adalah variabel yang mempunyai p value <0,05. Bila dalam model
multivariat dijumpai variabel yang p value >0,05, maka variabel tersebut harus
dikeluarkan dalam model.
c. Interpretasi Model
Variabel independen mana yang paling besar hubungannya terhadap variabel
dependen, dilihat dari nilai koefisien exp (B) yaitu nilai beta, semakin besar
nilai exp (B) berarti semakin besar hubungannya terhadap variabel dependen
yang dianalisis.
Bab 4 Anggaran Biaya dan Jadwal Pelaksanaan

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan
Tahun I Tahun II Tahun III
1. Gaji dan upah (maksimal 20%) Rp. 3.000.000,- - -
2. Bahan habis pakai dan peralatan (40-60%) Rp. 8.600.000,- - -
3. Perjalanan (maksimal 15%) Rp. 2.000.000,- - -
4. Lain-lain: publikasi, seminar, laporan, lainnya Rp. 1.400.000,- - -
(10-15%)

4.2 Jadwal Pelaksanaan


Kegiatan dan waktu pelaksanaan penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut :
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
1. Persiapan Penelitian
2. Penelitian
3. Tabulasi Data dan
Analisa Data
4. Penyusunan Laporan
Kemajuan
5. Monev Internal

6. Monev External

7. Penyusunan laporan
Akhir
8. Seminar Hasil
Penelitian

18

17
Daftar Pustaka

Black, M.J. & Hawk, H.J. (2009). Medical surgical nursing: clinical management for
positive outcome, Elsevier, Singapura.

Burhanuddin, M., Wahiduddin, dan Jumriani. (2013). Faktor Risiko Kejadian Stroke pada
Dewasa Awal (18-40 Tahun) di Kota Makasar Tahun 2010-2012

Bustan, M.N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Debette, S. et.al. (2011). Association of Vascular Risk Factor With

Hastono, S.P. (2007). Analisis Data Kesehatan, Jakarta: FKM UI.

Ignatavicius, D.D. and Workman, M.L. (2010). Medical-surgical nursing, Patient-centered


collaborative care. 6th Edition. St. Louis: Saunders Elsevier Inc

Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika

Polit, D.F., & Beck, C.T. (2006). Essentials of nursing research: Method, appraisal and
utilization. Sixth Edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

Price, S.A. & Wilson, L.M. (2005). Patofisiology; Konsep klinis proses-proses penyakit.
Edisi 4. Jakarta : EGC.

Sitorus, R.J., Hadisaputro, S., dan Kustiowati, E. (2008). Faktor-faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Stroke pada Usia Muda Kurang dari 40 Tahun di Rumah
Sakit di Kota Semarang. (http://esprint.undip.ac.id/6482/1/
Rico_Januar_Sitorus.pdf) diakses pada 27 April 2015.

Smeltzer,S.,C., dan Bare, G. (2002). Buku ajar Keperawatan medikal Bedah Brunner &
Suddarth, edisi 8 volume 1 dan 3, EGC, Jakarta

Sudoyo et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam.

Suwitra, K (2006). Penyakit Ginjal Kronik. Dalam Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

YASTROKI (2012). Jumlah Penderita Stroke Semakin Meningkat.


LAMPIRAN
PENJELASAN RISET

Judul Penelitian : Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Stroke di RSUD Indramayu

Peneliti : Wayunah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara faktor risiko yang dapat diubah
dan faktor risiko yang tidak dapat diubah terhadap kejadian stroke. Stroke dapat terjadi
karena ketidakmampuan penderita mengendalikan faktor risiko khususnya faktor risiko yang
dapat diubah.

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah mengisi kuesioner yang akan dilakukan oleh
bapak/ibu/saudara/i selaku penderita stroke atau keluarga terdekat yang mempunyai
informasi terkait dengan faktor risiko tersebut. Instrumen penelitian ini berisi pertanyaan
mengenai biodata dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor risiko yang
terjadi. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 45 – 60 menit.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko apapun. Tetapi jika bapak/ibu/saudara/i saat
mengisi kuesioner merasa kelelahan supaya memberitahu peneliti, pengisian kuesioner akan
ditunda dan dilanjutkan kembali sesuai keinginan bapak/ibu/saudara.

Informasi yang bapak/ibu/saudara berikan selama prosedur penelitian akan peneliti jamin
kerahasiaannya. Dalam pembahasan atau laporan nama bapak/ibu/saudara tidak akan
disebutkan.

Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Wayunah
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA
BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : _____________________________________________________
Umur : _____________________________________________________
Alamat : _____________________________________________________
Telp : _____________________________________________________

(Jika keluarga pasien yang menyatakan kesediaannya, tambahkan informasi berikut):


Hubungan dengan pasien :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan bersedia
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Analisis faktor risiko yang
berhubungan dengan kejadian stroke di di RSUD Indramayu”.

Adapun bentuk kesediaan saya adalah :


1. Meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
2. Memberikan informasi yang benar dan sejujurnya terhadap apa yang diminta atau
ditanyakan peneliti

Keikutsertaan saya ini sukarela, tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Indramayu, …....................................2016


Peneliti, Yang membuat pernyataan,

Wayunah Nama & Tanda tangan


KUESIONER
ANALISIS FAKTOR RISIKO STROKE

Nomor :

Tanggal Wawancara : ………………………………………..

A. Identitas Responden
Nama : ……………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………

……………………………………………………………………

B. Paparan Faktor Risiko Yang Dapat Diubah


1. Stroke
Hasil CT Scan : ……………………………............................
Hasil Foto Ronsen :..........................................................................

2. Hipertensi
a. Hasil pemeriksaan tekanan darah sebelum masuk RS ……… mmHg
b. Hasil pemeriksaan tekanan darah saat masuk RS (IGD/Poli) ……… mmHg
c. Hasil pemeriksaan tekanan darah terakhir ………mmHg

3. Diabetes Mellitus
a. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah (KGD)
1) Nilai KGD sewaktu : …… mg/dL tgl pemeriksaan: ..............
2) Nilai KGD puasa : …… mg/dLtgl pemeriksaan: ..............
3) Nilai KGD 2 jam PP : …… mg/dL tgl pemeriksaan: ..............

4. Kelainan Jantung
a. Hasil pemeriksaan EKG : ……………………………….
b. Hasil pemeriksaan laboratorium (Jika ada)
1) CKMB : ………………………… IU/L
2) Troponin T : ………………………… ng/ml

5. Dislipidemia (hiperkolesterolemia)
Hasil pemeriksaan laboratorium
a. Kadar kolesterol : …… mg/dL tgl pemeriksaan: ........................
b. Kadar LDL : …… mg/dL tgl pemeriksaan: ...........................
c. Kadar HDL : …… mg/dL tgl pemeriksaan: ............................
d. Kadar trigliserida : ….. mg/dL tgl pemeriksaan: ............................

Indramayu, ......................... 2016


Peneliti
Untuk Responden

KUESIONER
ANALISIS FAKTOR RISIKO STROKE

Nomor :
Tanggal Pengisisan : ………………………………………..

C. Identitas Responden
1. Nama : …………………………………………………………
2. Alamat : …………………………………………………………
…………………………………………………..
3. Umur/tanggal lahir : ……… tahun / …………………………
4. Jenis Kelamin :
 Laki-laki
 Perempuan
5. Pendidikan :
 Tidak sekolah  Tamat SMP
 Tidak tamat SD  Tamat SMA
 Tamat SD  Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :
 Tidak bekerja  Buruh Tani  Petani
 PNS/TNI/Polri aktif  Buruh Pabrik  Pengusaha
 Karyawan Swasta  Pedagang  Lain-lain ………
 Wiraswasta

7. Informan :
 Pasien sendiri
 Keluarga pasien

Kalau yang mengisi instrumen keluarga pasien, bagaimana hubungan nya pasien?
 Suami/istri
 Anak kandung
 Kakak/Adik
 Ayah/Ibu
 Lainnya .......................................

Paparan Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Diubah


6. Apakah ada anggota keluarga yang juga menderita sakit stroke?
 Ya  Tidak  Tidak Tahu
Bila “ya”, siapa anggota keluarga yang juga menderita sakit stroke?
Ayah/Ibu/Paman/Bibi/Kakek/Nenek/Saudara Sekandung (lingkari yang
dipilih)

7. Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi (darah tinggi)?


 Ya  Tidak  Tidak Tahu
Bila “ya”, siapa anggota keluarga yang hipertensi (darah tinggi)?
Ayah/Ibu/Paman/Bibi/Kakek/Nenek/Saudara Sekandung (lingkari yang
dipilih)

8. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai sakit jantung?


 Ya  Tidak  Tidak Tahu
Bila “ya”, siapa anggota keluarga yang mempunyai sakit jantung?
Ayah/Ibu/Paman/Bibi/Kakek/Nenek/Saudara Sekandung (lingkari yang
dipilih)

9. Apakah ada anggota keluarga yang menderita kencing manis atau penyakit gula?
 Ya  Tidak  Tidak Tahu
Bila “ya”, siapa anggota keluarga yang menderita kencing manis atau penyakit gula?
Ayah/Ibu/Paman/Bibi/Kakek/Nenek/Saudara Sekandung (lingkari yang
dipilih)

D. Paparan Faktor Risiko Yang Dapat Diubah


10. Riwayat penyakit Hipertensi
d. Apakah pasien memiliki riwayat hipertensi/tekanan darah tinggi sebelum
didiagnosa stroke?
 Ya  Tidak
e. Bila “ya” sejak tahun berapa? Tahun
……………………………

11. Riwayat penyakit Diabetes Mellitus


b. Apakah pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus atau kencing manis sebelum
didiagnosa stroke?
 Ya  Tidak
c. Bila “ya” sejak tahun berapa? Tahun
……………………………...
12. Riwayat penyakit Jantung
c. Apakah pasien memiliki riwayat kelainan/penyakit jantung sebelum didiagnosa
stroke?
 Ya  Tidak
d. Bila “ya” sejak tahun berapa? Tahun …………………………..

13. Dislipidemia (hiperkolesterolemia)


a. Apakah pasien memiliki riwayat kelainan kolesterol darah / kolesterol tinggi
(dislipidemia) sebelum didiagnosa stroke?
 Ya  Tidak
b. Bila “ya”, diketahui sejak tahun berapa? Tahun
……………………………...

14. Kebiasaan merokok


a. Apakah pasien mempunyai kebiasaan merokok sebelum didiagnosa stroke?
 Tidak pernah merokok
 Pernah merokok (berhenti kurang dari 1 tahun sebelum terkena serangan
stroke)
 Merokok 1 – 14 batang/hari dalam 5 tahun terakhir
 Merokok 14 – 24 batang/hari dalam 5 tahun terakhir
 Merokok ≥ 25 batang/hari dalam 5 tahun terakhir

b. Jenis rokok apa yang sering dihisap?


 Rokok linting sendiri  Cerutu
 Rokok kretek  Lain-lain (sebutkan) ………
 Rokok filter

c. Jika ada anggota keluarga yang perokok, berapa lama hidup serumah dengan
anggota keluarga tersebut?
 < 1 tahun  10 – 19 tahun  30 – 39 tahun
 1 – 4 tahun  20 – 29 tahun  > 40 tahun
 5 – 9 tahun

15. Kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol


a. Apakah pasien mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol?
 Ya  Tidak  Kadang-kadang
b. Bila “ya” atau “kadang-kadang”, sudah berapa lama mengkonsumsi minuman
beralkohol? ……………………….. tahun
c. Seberapa sering mengkonsumsi minuman beralkohol?
 Setiap hari  1 kali per minggu
 2 – 3 kali per minggu  < 1 kali per minggu
d. Berapa gelas setiap kali mengkonsumsi minuman beralkohol? …………… gelas
e. Kalau sudah berhenti, berapa lama tidak mengkonsumsi minuman beralkohol?
………………………. tahun

16. Aktifitas dan inaktivitas fisik


Pertimbangkan seluruh aktivitas, hal-hal yang dilakukan di tempat kerja, pekerjaan
rumah tangga, ketika berpindah tepat, saat rekreasi maupun olah raga.

a. Aktivitas fisik berat


Pikirkan tentang aktivitas fisik berat yang membutuhkan tenaga banyak yang telah
pasien lakukan dalam tahun-tahun terakhir sebelum terkena serangan stroke.
Aktivitas fisik berat yang membuat pasien bernapas lebih cepat dari normal.
Aktivitas berat ini misalnya mencangkul (berkebun/bertani), olah raga yang sangat
melelahkan serta pekerjaan sehari-hari yang membuat pasien sangat kelelahan.
Kegiatan tersebut pasien lakukan secara terus menerus sedikitnya selama 10 menit
tanpa istirahat, dalam keseharian dilakukan berulang atau hanya sekali.

Pertanyaan :
1) Berapa harikah pasien melakukan aktivitas fisik berat dalam 1 minggu?
 ……… hari  Tidak tahu/tidak yakin
2) Berapa total waktu rata-rata per hari yang biasa pasien habiskan untuk
melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin
3) Jika pola aktivitas pasien bervariasi dari hari ke hari, berapa total waktu rata-
rata per minggu yang pasien gunakan untuk aktivitas berat tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin

b. Aktivitas fisik sedang


Pikirkan tentang aktivitas fisik sedang yang membutuhkan tenaga cukup banyak
yang telah pasien lakukan dalam tahun-tahun terakhir sebelum terkena serangan
stroke. Aktivitas fisik sedang yang membuat pasien bernapas lebih cepat dari
normal. Aktivitas sedang ini misalnya mencangkul (berkebun/bertani), olah raga
yang cukup melelahkan serta pekerjaan sehari-hari yang membuat pasien cukup
kelelahan. Kegiatan tersebut pasien lakukan secara terus menerus sedikitnya
selama 10 menit tanpa istirahat, dalam keseharian dilakukan berulang atau hanya
sekali.

Pertanyaan :
1) Berapa harikah pasien melakukan aktivitas fisik sedang dalam 1 minggu?
 ……… hari  Tidak tahu/tidak yakin
2) Berapa total waktu rata-rata per hari yang biasa pasien habiskan untuk
melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin

3) Jika pola aktivitas anda bervariasi dari hari ke hari, berapa total waktu rata-
rata per minggu yang pasien gunakan untuk aktivitas sedang tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin

c. Aktivitas fisik ringan


Pikirkan tentang aktivitas fisik ringan yang tidak membutuhkan tenaga banyak
yang telah pasien lakukan dalam tahun-tahun terakhir sebelum terkena serangan
stroke. Aktivitas fisik ringan yang membuat pasien santai dan rileks. Aktivitas
ringan ini misalnya berjalan di tempat kerja, di rumah, berjalan dari satu tempat ke
tempat lain, berjalan saat rekreasi, olah raga ringan atau saat-saat santai.
Pertanyaan :
1) Berapa harikah pasien melakukan aktivitas fisik ringan dalam 1 minggu?
 ……… hari  Tidak tahu/tidak yakin
2) Berapa total waktu rata-rata per hari yang biasa pasien habiskan untuk
melakukan aktivitas fisik ringan tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin
3) Jika pola aktivitas pasien bervariasi dari hari ke hari, berapa total waktu rata-
rata per minggu yang pasien gunakan untuk aktivitas ringan tersebut?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin

d. Duduk
Pikirkan tentang waktu yang pasien habiskan untuk duduk-duduk dalam tahun-
tahun terakhir sebelum terkena serangan stroke. Termasuk saat bekerja, saat
aktivitas di rumah dan saat santai. Aktivitas ini meliputi duduk di kursi, saat
berkunjung ke rumah teman, membaca, duduk atau berbaring saat menonton
televisi.

Pertanyaan :
1) Berapa total waktu rata-rata dalam sehari yang biasa pasien habiskan untuk
duduk dalam kurun waktu 1 minggu?
 ……… jam  ……… menit  Tidak tahu/tidak yakin

E. Paparan Gaya Hidup


17. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Berapakah penghasilan per bulan? (ditanyakan hanya jika penderita masih
bekerja)
 < Rp. 750.000,-
 Rp. 750.000,- sampai < Rp. 1.500.000,-
 Rp. 1.500.000,- sampai < Rp. 3.000.000,-
 Rp. 3.000.000,- sampai < Rp. 4.500.000,-
 ≥ Rp. 4.500.000,-

b. Berapakah pendapatan total rata-rata keluarga per bulan?


 < Rp. 750.000,-
 Rp. 750.000,- sampai < Rp. 1.500.000,-
 Rp. 1.500.000,- sampai < Rp. 3.000.000,-
 Rp. 3.000.000,- sampai < Rp. 4.500.000,-
 ≥ Rp. 4.500.000,-

c. Berapakah pengeluaran keluarga per bulan?


 < Rp. 750.000,-
 Rp. 750.000,- sampai < Rp. 1.500.000,-
 Rp. 1.500.000,- sampai < Rp. 3.000.000,-
 Rp. 3.000.000,- sampai < Rp. 4.500.000,-
 ≥ Rp. 4.500.000,-

d. Berapakah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan anda?


 1 – 3 orang  11 – 15 orang
 4 – 6 orang  ≥ 15 orang
 7 – 10 orang

18. Pola Konsumsi Makanan


Setiap 4-5 x/ 2-3 x/ 1 x/ Kadang- Tidak
No Bahan Makanan Hari minggu minggu minggu kadang Pernah Total
Skor
(6) (5) (4) (3) (2) (1)
1. a. Beras
b. Mi Instan
2. a. Gula murni
b. Madu
c. Gula ‘obat’
3. Lauk pauk nabati
a. Tahu
b. Tempe
4. Lauk pauk hewani
a. Lemak tak jenuh
1) Ikan segar
2) Ikan Asap
Setiap 4-5 x/ 2-3 x/ 1 x/ Kadang- Tidak
No Bahan Makanan Hari minggu minggu minggu kadang Pernah Total
Skor
(6) (5) (4) (3) (2) (1)
b. Lemak jenuh
1) Daging Ayam
2) Daging
sapi/kerbau
3) Jerohan, iso,
babat, hati,
otak, jantung
c. Kolesterol : telur
ayam/telur bebek

5. Lemak jenuh)
a. Susu bubuk
b. Susu kental manis
c. Susu segar murni
d. Susu skim
e. Santan kental
f. Santan encer
g. Minyak kelapa
6. Garam
a. Ikan asin
b. Ikan pindang
c. Telur asin
7. Lemak tak jenuh
a. Kacang tanah,
kacang mede,
melinjo
b. Emping/krupuk/
kripik pisang/
kripik singkong/
rempeyek
8. Sayur (serat)
a. Bayam/kangkung/
daun
singkong/daun
pepaya
b. Kacang panjang/
kecipir/buncis/kap
ri
c. Kobis/timun/sawi
putih/labu/waluh/
jipang
d. Wortel/cambah/
tomat
9. Buah-buahan (serat)
a. Pisang
Setiap 4-5 x/ 2-3 x/ 1 x/ Kadang- Tidak
No Bahan Makanan Hari minggu minggu minggu kadang Pernah Total
Skor
(6) (5) (4) (3) (2) (1)
b. Buah berwarna
(nanas, semangka,
pepaya)
c. Belimbing,
bengkoang,
kedondong
10. Jajanan :
a. Gethuk singkong/
cethil/tiwul
b. Jajanan yang
digoreng
c. Jajanan yang
direbus
d. Mi bakso/bakwan
e. Bubur kacang ijo
11. Vetsin/micin/moto

Terima kasih atas partisipasinya

Indramayu, ........................2016
Peneliti

Anda mungkin juga menyukai