Anda di halaman 1dari 14

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

CYBER EFFECT:
PENGARUH INTERNET TERHADAP
KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

2018
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

Penanggungjawab : Dekan Fakultas Psikologi Universitas Setia Budi


Ketua Panitia : Prilya Shanty A., M.Psi, Psikolog
Sekretaris & Bendahara : Patria Mukti, S.Psi, M.Si
Publikasi : Yustinus Joko Dwi N., M.Psi, Psikolog
Reviewer : Dr. Bagus Riyono, MA, Psi
Aditia Nanda Priyatama, S. Psi, M. Si
Editor : Dra. Endang Widyastuti, MA

Layouter : Giovanni Battista Winindra Adiasa K


Disain Cover : Giovanni Battista Winindra Adiasa K

Jumlah Halaman : v, 293


Tinggi Buku : 29 cm
ISBN : 978-602-361-141-6

Cetakan 1 : September 2018

Diterbitkan oleh:
Muhammadiyah University Press
Gedung I Lantai 1 sayap Utara
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Kartasura Surakarta 57162
Jawa Tengah – Indonesia
Telp : (0271) 717417 ext. 2172
Email : muppress@ums.ac.id
ISBN:978-602-361-141-6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

DAFTAR ISI

Halaman Judul ii
Sambutan Dekan iv
Daftar Isi v

Bentuk-bentuk Cyberbullying pada Remaja SMA Ditinjau dari Jenis Kelamin dan 1
Media yang Dipergunakan
Siti Nurina Hakim, Dara Febrian Chita Prastiwi
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Parental Control untuk Mengatasi Kecanduan 10
Game Online pada Anak Bagi Kader PKK
Retno Dwiyanti, Tri Na’imah, Harjono
Literatur Review: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cyberbullying pada Remaja 18
Germanikus Clintonis Fernandez
Perbedaan Kecenderungan Perilaku Cyberbullying Ditinjau dari Tipe Kepribadian 29
pada Siswa SMA
Tjitjik Hamidah, Resty Emillya
Smartphone is my saviour: Analisis Kecemasan Sosial dengan Nomophobia pada 40
Remaja
Dita Rachmayani, Sumi Lestari, Nur Hasanah
Efektivitas Bermain Video Game dalam Menurunkan Kecemasan Akademik pada 48
Mahasiswa
Yudha Renaldi Syuhalbani, Widyastuti, Ahmad Ridfah
Adiksi Telepon Cerdas, Kecemasan, dan Kualitas Tidur Mahasiswa 60
Hisyam, Sitti Murdiana, Ahmad Ridfah
Determinan Kesehatan Emosional: Studi Pencarian Informasi Kesehatan Di 71
Klikdokter.Com
Maria Yulita Coo, Didik Setiawan, Sugiyarmasto
Pengarus Stres Akademik dan Kecanduan Internet dengan Kualitas Tidur pada 83
Mahasiswa di Kota Makassar
Muhlis Ismail Kasim, Sitti Murdiana, Nurfitriany Fakhri
Peran Kampung Dolanan dalam Upaya Menanggulangi Gaming Disorder pada Anak 96
Usia 5-6 Tahun
Annisa Salma Fadilah
Self-Presentation On Adolescent With Social Media Addiction 111
Moh. Ibroisim Halim
Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini 123
Alfirda Dewi Nugraheni

iv
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISBN:978-602-361-141-6
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

Lansia di Era Digital: Persepsi dan Pencapaian Successful Aging 134


Christiana Hari Soetjiningsih, David Samiyono
Gambaran Successful Aging dan Penggunaan Teknologi pada Lansia di Panti Wreda 151
Dewi Agrianti Ralampi, Christiana Hari Soetjiningsih, David Samiyono
Lansia yang Tinggal Sendiri: Penggunaan Teknologi dan Gambaran Successful Aging 159
Briskia Grace Augita Amaheka, Christiana Hari Soetjiningsih, David Samiyono
Successful Aging pada Lansia Status Ekonomi Rendah yang Masih Bekerja 166
Felizarda Menezes Amaral, Christiana Hari Soetjiningsih, David Samiyono
Successful Aging di Era Digital dan Resiliensi pada Lansia yang Tinggal Bersama 171
dengan Keluarga
Sepriany Vanessa Simatauw, Christiana Hari Soetjiningsih, David Samiyono
Pengaruh Perilaku Seksual Pra Nikah terhadap Kecenderungan Mengakses Internet 179
Berkonten Pornografi pada Mahasiswa Semester II Fakultas X (yang Terpapar
Pornografi) di Universitas Y
Nur Yulita Saputri dan Suwarti
Pengaruh Tingkat Aktualisasi Diri Terhadap Hasrat Kompetisi (Competitiveness) 195
Pada Atlet Esports Professional di Indonesia
Angeline Vivian, Valencia Vina Winata, Merlin Aulia, Tracey Asia, Valencia Vina
Winata, Jony Eko Yulianto, Theda Renanita
C-HERO (CULTURE HERITAGE BOARD): PENGEMBANGAN PERMAINAN EDUKATIF 211
SEBAGAI MEDIA REFLEKSI KEBUDAYAAN NUSANTARA UNTUK MEMBANGUN JATI
DIRI GENERASI MUDA INDONESIA
Asyif Awaludin Romadhoni
Perilaku Remaja dalam Bermedia Sosial On-line dan Implikasinya di Sekolah 222
(Kajian Neuropsikologi)
Nani Restati Siregar, Mansyur M, Muh. Ilham
Perspektif Hoax pada Anggota AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kediri 234
Siti Nurvitasari, M. Takwim Azis, Sunarno
Penerimaan Aplikasi Yakkum Online 246
Maria Goreti Nau, Didik Setyawan, Yulandari Ariefah
Pembentukan Niat Menggunakan Sistem Informasi Didasarkan Perspektif 258
Teknologi dan Organisasi di Rumah Sakit Daerah Surakarta
Roswinda Ieanti Ngala, Didik Setyawan, Sugiyarmasto
NIAT BERKUNJUNG KEMBALI WEBSITE RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 273
Maya Aprian Wirmaningsih 1), Didik Setyawan2), Finisha Mahaestri Noor 3)
Kepribadian dan Harga Diri Hubungannya dengan Kebahagiaan Seseorang 284
Lutfiyah, Bagus Takwin
Pengaruh Reputasi Penjual, Kepercayaan, Kesadaran, dan E-Word Of Mouth (E-WOM)
293
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Omline Pada BUKALAPAK.COM
Lina

v
ISBN:978-602-361-141-6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI PARENTAL CONTROL UNTUK MENGATASI KECANDUAN


GAME ONLINE PADA ANAK BAGI KADER PKK

Retno Dwiyanti1, Tri Na’imah2), Harjono3)

123Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto


retnodwiyanti@ump.ac.id, trinaimah@ump.ac.id, harjono@ump.ac.id

ABSTRAK

Kader PKK merupakan motor penggerak sekaligus motivator, dinamisator dan


fasilitator dalam pemberdayaan perempuan agar dapat membina keluarganya. Melihat
fenomena perkembangan teknologi yang berdampak positif maupun negative pada
anak, peran kader PKK sangatlah penting. Permasalahan yang dialami kader PKK adalah
kurangnya pengetahuan kader PKK dalam parenting atau pola pengasuhan anak dan
tentang kecanduan game online, kurangnya pengetahuan dan keterampilan kader PKK
dalam memilih aplikasi yang tepat untuk anak khususnya aplikasi yang dapat
mengontrol anak saat bermain gadget, dan minimnya pembinaan bagi kader PKK dalam
kegiatan yang berkaitan dengan penanganan kecanduan game online pada anak di era
teknologi yang canggih yang berdampak pada perkembangan anak. Dalam upaya
mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pemberdayaan pada kader PKK
diantaranya : 1) memberikan pengetahuan kepada kader PKK tentang pola pengasuhan
anak dan tentang kecanduan game online, 2) melatih kader PKK memilih dan
menggunakan aplikasi pengawasan orang tua yaitu aplikasi yang dapat mengontrol
anak saat bermain gadget. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah,
demonstrasi, simulasi. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah kader PKK RT 01
RW 08 dan kader PKK RT 08 RW 05 kelurahan Sumampir, Purwokerto. Hasil dari
program ini adalah 1) peningkatan pengetahuan dan pemahaman kader PKK tentang
pola pengasuhan anak di era teknologi, diperoleh hasil sebagai berikut : sebesar 36 %
peserta memberikan penjelasan tentang dampak bermain game online pada anak, dan
57 % peserta bersikap belum membatasi waktu bermain game online dengan tegas; 2)
Kader PKK yang dapat menggunakan aplikasi pengawasan orang tua dengan aplikasi
Kids Zone Parental Contol dan aplikasi Qustodio Parental Control, sebanyak 55%.

Kata kunci : pola asuh, kecanduan, game online, aplikasi Parental Control

ABSTRACT

PKK cadres are the driving force as well as motivators, dynamists and facilitators in
empowering women to be able to foster their families. Seeing the phenomenon of
technological development that has a positive and negative impact on children, the role
of PKK cadres is very important. The problems experienced by PKK cadres are the lack
of knowledge of PKK cadres in parenting or childcare patterns and about online game
addiction, lack of knowledge and skills of PKK cadres in choosing the right

10
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISBN:978-602-361-141-6
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

application for children especially applications that can control children while playing
gadgets, and lack of coaching for cadres PKK in activities related to handling online
game addiction in children in an era of sophisticated technology that has an impact on
child development. In an effort to overcome these problems, empowerment of PKK
cadres was carried out including: 1) providing knowledge to PKK cadres about childcare
patterns and about online game addiction, 2) training PKK cadres to choose and use
parental supervision applications that are applications that can control children while
playing gadget. The method used in this activity is lecture, demonstration, simulation.
The target group in this activity were PKK RT 01 RW 08 cadres and PKK RT 08 RW 05
cadre in Sumampir village, Purwokerto. The results of this program are 1) an increase
in PKK cadre knowledge and understanding about childcare patterns in the technology
era, the following results were obtained: 36% of participants gave an explanation about
the impact of playing online games on children, and 57% of participants had not limited
the playing time online firmly; 2) PKK cadres who can use parental supervision
applications with the Kids Zone Parental Contol application and the Qustodio Parental
Control application, as much as 55%.

Keywords: parenting, addiction, online game, Parental Control application

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan bermasyarakat banyak berkembang organisasi masyarakat yang
didalamnya bertujuan untuk memberdayakan individu – individu agar dapat menjadi panutan
di tengah masyarakat dan dapat mengarahkan dirinya sendiri menjadi pribadi yang mandiri dan
berwawasan luas. Salah satu organisasi masyarakat yang ada di desa atau kota adalah PKK yang
memperdayakan perempuan agar dapat menjadi perempuan yang mandiri dan dapat membina
keluarganya. PKK memberikan peran besar dalam pengembangan perempuan. PKK merupakan
organisasi yang masih bertahan hingga sekarang, dalam praktek kegiatan PKK menerapkan
sepuluh program pokok yang diterapkan dalam kegiatanya. Sepuluh program PKK ini sudah
mencakup aspek – aspek kehidupan di dalam masyarakat, salah satunya adalah pendidikan dan
ketrampilan.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan
seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak di
peroleh terutama melalui interaksi antara orang tua-anak. Dalam pola asuh orang tua akan
menunjukan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya,
oleh karena itu keluarga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan potensi anak.
Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan
untuk tidak tahan dengan keterlambatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan

11
ISBN:978-602-361-141-6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

manusia. Berbagai macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat kita jumpai di
jaman modern ini mulai dari smartphone, laptop, dan sebagainya. Semakin canggih suatu zaman
maka semakin banyak alat atau media canggih yang terus berkembang pesat dan semakin banyak
pula orang menggunakannya untuk kebutuhan dalam mencari informasi dan memudahkan
dalam pekerjaannya sehari hari. Namun, walaupun pada awalnya teknologi diciptakan untuk
menghasilkan dampak positif, di sisi lain teknologi juga memberikan dampak negatif.

Dampak negatif yang ditimbulkan seperti, menjadikan kecanduan terhadap anak-anak


dibawah umur, tingkat keinginan belajar menurun saat di sekolah maupun di rumah dan anak
anak akan malas bergerak. Seseorang dapat dikatakan kecanduan jika penggunaanya lebih dari
30 menit dalam sehari atau jika dilihat dari frekuensinya maka penggunaanya bisa lebih dari 3
kali dalam sehari (Mappaleo, dalam Laili dan Nuryono, 2015). Khususnya di Indonesia, banyak
sekali anak-anak yang berumur 7-12 tahun dibebaskan untuk memainkan berbagai jenis
smartphone dan game online. Padahal anak anak dibawah umur belum begitu penting untuk
memiliki atau menggunakan smartphone untuk membantu pekerjaan sehari harinya.

Bermain gadget dalam durasi yang panjang dan dilakukan setiap hari secara kontinyu,
bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial. Ini terjadi karena anak-anak ini
tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu juga berpotensi mendorong
anak untuk menjalin relasi secara dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung
berkurang karena sekarang waktu tersita untuk menikmati semuanya dalam kesendirian

Namun orang tua zaman sekarang meskipun sudah tahu tapi mungkin karena rasa sayang
pada anaknya tetap saja meminjamkan atau bahkan memberikan smartphone maupun tablet
khusus pada mereka yang masih balita. Alasannya yang paling umum yang sering dijumpai adalah
untuk membuat anak bisa duduk tenang dan tidak mengganggu kegiatan orang tua. Alasan lain
adalah untuk membahagiakan anak dengan memberikan hadiah gadget tersebut pada saat ulang
tahunnya, yaitu dengan mengisi gadget tersebut dengan berbagai macam game, video dan
aplikasi pembelajaran.

Kebanyakan dari anak-anak sering menggunakan smartphone untuk bermain games


(permainan), hal inilah yang menimbulkan kecanduan karena games dalam smartphone sangat
digemari anak-anak dibawah umur. Adanya kecanduan ini tidak luput dari faktor kebiasaan

12
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISBN:978-602-361-141-6
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

orang tua yang memfasilitasi anak-anaknya dalam penggunaan smartphone. Karena adanya
kecanduan terhadap smartphone ini mengakibatkan tingkat keinginan belajar anak menurun.
Karena adanya konten yang sangat digemari anak di dalam smartphone, mereka akan berpikir
bahwa belajar terasa melelahkan. Dampak lainnya yaitu, anak anak jadi malas bergerak. Setiap
menggunakan atau memainkan smartphone, anak anak maupun orang dewasa akan tetap diam
di tempat atau tidak bergerak. Pada anak anak, hal ini akan mengakibatkan kebiasaan anak
menjadi malas bergerak apalagi ketika diperintahkan oleh orang tuanya.
Pesona game online yang telah membuat anak mulai kehilangan batas
waktu penting dalam kehidupannya, menghabiskan lebih sedikit waktu dengan

keluarga, dan perlahan-lahan menarik diri dari rutinitas kehidupan normal anak. Anak
mengabaikan hubungan sosial dengan teman-temannya dan akhirnya kehidupannya jadi tidak
terkendali karena internet termasuk game online telah mengambil alih pikirannya (Young, 2007).

Melihat fenomena perkembangan teknologi yang berdampak pada anak, peran kader PKK
sangatlah penting. Dalam hal pola asuh anak peran kader PKK cukup besar, Jika dicermati,
kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat
melalui pemberdayaan keluarga. karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat
yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih
sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga.
Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Dari ke-10 Program Pokok PKK ini dapat tergambar
bagaimana peran para pengurus dan kader PKK dalam berbagai upaya pemberdayaan keluarga
keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pola asuh pada anak sangat tergantung
pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya.

Anggota PKK yang semua anggotanya adalah ibu, merupakan wadah yang tepat untuk
saling berbagi dalam pengasuhan anak. Cara pengasuhan orang tua khususnya ibu akan
menentukan kepribadian anak kelak. Keluarga sebagai lembaga terkecil di dalam masyarakat
diharapkan mampu menyiapkan mental anak dalam menghadapi hidupnya pada masa
mendatang. Apabila didikan pola asuh anak dalam keluarga baik dan terarah, maka kelak anak
akan tumbuh dewasa sebagai manusia yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk
mempersiapkan generasi yang baik tersebut tidaklah mudah. Orangtua sebagai pendidik di

13
ISBN:978-602-361-141-6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

lingkup keluarga harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan emosional anak dan juga
harus mengetahui kewajibannya dalam mendidik anak.

Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orangtua yang
meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis serta sosialisasi norma-norma
yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata
lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikan
karakter anak. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada
tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa
pola asuh sangat tergantung pada pendidikan pola asuh anak-anak mereka dalam keluarga.
Fungsi dan peran kader PKK dalam menciptakan keluarga yang sehat dan berketahanan sangat
besar mengingat kedudukannya yang sangat strategis. Kader PKK menjadi motor penggerak
sekaligus motivator, dinamisator dan fasilitator kegiatan. Kader PKK baik di tingkat propinsi,
kabupaten, kecamatan maupun desa selalu bergerak aktif melakukan pembinaan dan
penyuluhan pada masyarakat dengan harapan hasil pembinaan dan penyuluhan tersebut di
bawa dan diterapkan oleh ibu-ibu di keluarganya masing-masing. Tetapi yang menjadi
permasalahan pada kader PKK adalah terbatasannya pengetahuan maupun ketrampilan yang
dimiliki oleh kader PKK, khususnya dalam parenting (pola pengasuhan anak) di era teknologi.

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, demonstrasi, simulasi, dan
pemberian tugas. Secara rinci dapat dilihat dalam uraian berikut: 1) Pemberian pengetahuan
tentang pola pengasuhan anak dan kecanduan game online, 2) Pelatihan memilih dan
menggunakan aplikasi pengawasan orang tua khususnya aplikasi yang dapat mengontrol anak
saat bermain gadget. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah kader PKK RT 01 RW 08 dan
kader PKK RT 08 RW 05 kelurahan Sumampir, Purwokerto.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari indicator : 1) peningkatan pengetahuan dan
pemahaman kader PKK tentang pola pengasuhan anak di era teknologi, diperoleh hasil sebesar
36 % peserta memberikan penjelasan tentang dampak bermain game online pada anak, dan

14
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISBN:978-602-361-141-6
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

sebanyak 57 % peserta bersikap belum membatasi waktu bermain game online dengan tegas;

2) Kader PKK yang dapat menggunakan aplikasi pengawasan orang tua dengan aplikasi Kids
Zone Parental Contol dan aplikasi Qustodio Parental Control, sebanyak 55%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kader PKK dalam menerapkan pola
pengasuhan anak di era teknologi dampak game online pada perkembangan anak masih perlu
ditingkatkan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Pranoto (2015) yang menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang game online dengan
kecanduan game online, dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan orang tua maka semakin
rendah kecanduan game online pada remaja awal.

Park (2004) menyatakan bahwa gaya pengasuhan yang berbeda dapat menghasilkan
perkembangan anak yang bervariasi. Dilihat dari perbedaan tingkat kecanduan games online
ditinjau dari gaya pengasuhan, didapat gambaran sebagai berikut: remaja yang mengalami
kecanduan games online pada kategori yang tinggi dengan durasi bermain games online lebih
dari tiga jam perhari mendapat gaya pengasuhan permisif (indulgent) dan uninvolved. Hal ini
sesuai dengan penelitian Anandari (2013) yang menyatakan bahwa orangtua dengan pola asuh
permisif mempengaruhi anak yang mengalami kecanduan game online.

Penelitian oleh Santoso (2013) menunjukkan bahwa penyebab siswa kecanduan


permainan internet yaitu kurang perhatian dari orang tua, stress atau depresi, kurang kontrol,
kurang kegiatan, lingkungan dan pola asuh. Jika ditinjau dari dimensi gaya pengasuhan orang tua,
dalam penelitian ini kontrol dan perhatian orangtua cukup tinggi. Menurut Latubessy dan Ahsin
(2016) semakin tinggi adiksi game maka keaktifan siswa dalam proses pembelajaran semakin
menurun.

Pengawasan orang tua sangat penting agar anak terhindar dari kecanduan game online.
Salah satu aplikasi yang bisa digunakan orang tua untuk melakukan control terhadap anak adalah
aplikasi parental control. Menurut Indriani dkk (2013) terdapat hubungan negatif yang signifikan
antara intensitas penggunaan game online dengan prestasi belajar anak dan juga terdapat
hubungan positif dan signifikan antara pengawasan orang tua terhadap anak dengan prestasi
belajar anak. Sejalan dengan hasil penelitian Kusumawati, dkk (2017) yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecanduan games online ditinjau dari gaya
pengasuhan pada remaja.

15
ISBN:978-602-361-141-6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman kader PKK tentang pola pengasuhan anak di era teknologi perlu pemahaman
tentang dampak bermain game online pada anak dan kemampuan kader dalam penggunaan
aplikasi pengawasan orang tua. Hal ini ditunjukkan bahwa sebagian besar kader kurang
memahami tentang dampak bermain game online pada anak, dan bersikap belum membatasi
waktu bermain game online dengan tegas, yang ditunjukkan dari hasil sebesar 36 % peserta
memberikan penjelasan tentang dampak bermain game online pada anak, dan sebanyak 57 %
peserta bersikap belum membatasi waktu bermain game online dengan tegas

DAFTAR PUSTAKA

Laili, F.,M. dan Nuryono, W. (2015). Penerapan Konseling Keluarga Untuk Mengurangi Kecanduan
Game Online Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 21 Surabaya. Jurnal BK. Volume 05 Nomor
01, 65 - 72

Young, K. S. (2007). Treatment outcomes with internet addicts. Clinical Director Center for
Internet Addiction Recovery. Published in CyberPsychology &Behavior, 2007, 10 (5),
671-679.

Pranoto, S.D. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Game Online Dengan
Kecanduangame Online Pada Remaja Awal Di Wilayah Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Malang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Kusumawati, R., Aviani, Y.I., Molina, Y. (2017). Perbedaan Tingkat Kecanduan (Adiksi) Games
Online Pada Remaja Ditinjau Dari Gaya Pengasuhan. Jurnal RAP UNP, Vol. 8, No. 1, hal.
88-99.

Latubessy, A. dan Ahsin, M. N. (2016). Hubungan Antara Adiksi Game Terhadap Keaktifan
Pembelajaran Anak Usia 9-11 Tahun. Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 2

Park, N. (2004). Character strenghs and positive youth development. The ANNALS of the
american academy of political and social science 591: 40.

Anandari, D.R. (2013). Orangtua dengan pola asuh permisif dan resiko anak kecanduan game
online. Surabaya: Universitas Airlangga.

Santoso, T. W. (2013). Perilaku kecanduan permainan internet dan faktor penyebabnya pada
siswa kelas VIII. Indonesian Journal of guidance and counseling theory and application.
2(2).

16
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISBN:978-602-361-141-6
CYBER EFFECT: PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Hotel Megaland, Surakarta, 25 Agustus 2018

Indriani, D. P., Rahardjo, T., Pradekso, T. 2013. Hubungan Intensitas Penggunaan Game Online,
Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak, Dengan Prestasi Belajar Anak. Jurnal Interaksi
Online VOLUME 1, NOMOR 4.

17

Anda mungkin juga menyukai