Dilansir di Jawa Pos.com pada 11 Mei 2021 ada berita tentang bocah SMP yang membakar
rumah tetangga berlokasi kejadian di Kecamatan tetangga Kecamatan Sekardangan yaitu
Kecamatan Candi. Tepatnya di Perum Citra Sentosa Mandiri. Pelaku adalah remaja berusia
15 tahun dan diduga kejadian ini sebagai bentuk pelampiasan dan kecanduan game online,
yaitu karena orang tua tidak memberikan uang untuk Top Up Game Online.
Menurut psikolog, Herliyana Isnaeni menjelaskan bahwa usia 15 tahun tergolong anak-anak
dengan fase menuju dewasa yang berada dalam siklus storm dan stress dalam masa peralihan
sehingga emosinya kurang stabil.
Lokasi sasaran PemMas
Tim kegiatan Pemberdayaan oleh Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UNAIR yang menjali
n kemitraan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Ketua LPPM UNAIR, Dinas Kesehatan
Kab. Sidoarjo, Kepala Puskesmas Sekardangan.
Pada tahap ini tim dari mahasiswa Magister FKM Unair melakukan kontrak dengan mitra
UPT Puskesmas Sekardangan. Tim Unair tersebut juga mempersiapkan proposal dan surat izin
pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
Selanjutnya tim Unair mempersiapkan materi dan bahan serta logistic yang dibutuhkan dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa: Materi Penyuluhan tentang Pencegahan Bahaya Adiks
i Game Online bagi Petugas Kesehatan dan orang tua remaja di lingkungan RT 26 RW 8,
Logistik berupa permainan model ulat tangga yang berisi informasi seputar bahaya adiksi game
online juga disiapkan.
3.2 Tahap Pengkajian (Assessment)
• Hasil FGD dengan kepala puskesmas Sekardangan, Kader Kesehatan dan ketua
PKK Rt 26 RW 8 didapatkan 3 masalah yang ada di perumahan tsb antara lain Covid 19,
DBD, dan banyaknya anak bermain game online dalam waktu yang lama (lebih dari 2 jam).
Hasil observasi juga menunjukkan banyaknya anak yang berkumpul untuk bermain game
online hingga mengikuti turnamen game yang memang sedang marak di hampir banyak
tempat. Dipilih prioritas masalah berdasarkan kesepakatan dengan ketua PKK daerah sete
mpat tentang pencegahan adiksi game online pada remaja dimana hal tersebut belum
pernah di adakan dilingkungan perumahan ini.
• Didapatkan data (observasi) baik dari masyarakat maupun instansi kesehatan (wawancara)
bahwa kurangnya pengetahuan dan pemahaman warga mengenai bahaya adiksi game onlin
e.
Analisis situasi dengan SWOT
• Strength (Kekuatan)
1. Adanya dukungan dan partisipasi dari Puskesmas Sekardangan, PKK dan juga
kader
kesehatan setempat
2. Dukungan fasilitas dari warga setempat untuk tempat diadakannya pemberda
yaan.
• Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya pengetahuan petugas akan bahaya adiksi game online
2. Belum adanya UU kebijakan yang dapat mendukung usaha preventif
terhadap dampak bagi kesehatan mental dan fisik remaja akibat adiksi gadget/g
ame online
3. Belum adanya posyandu remaja di kabupaten Sidoarjo
4. Belum adanya UU kebijakan yang dapat mendukung usaha preventif dampak bagi keseh
atan mental dan fisik remaja akibat adiksi gadget/ game online
• Opportunities (Peluang)
1. Belum pernah ada kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait pencegahan
adiksi game online pada remaja
2. Respon baik dari warga setempat dan juga tokoh masyarakat setempat
seperti ketua PKK, RT dan RW
3. Adanya dukungan dari Puskesmas Sekardangan dengan pendampingan saat
kegiatan penyuluhan oleh bidan, tenaga promkes dan juga kader.
Analisis situasi dengan SWOT
• Opportunities (Peluang)
1. Belum pernah ada kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait
pencegahan adiksi game online pada remaja
2. Respon baik dari warga setempat dan juga tokoh masyarakat setempat
seperti ketua PKK, RT dan RW
3. Adanya dukungan dari Puskesmas Sekardangan dengan pendampingan
saat kegiatan penyuluhan oleh bidan, tenaga promkes dan juga kader.
• Threats (Ancaman)
1. Aksesibilitas terhadap berbagai media serta pengaruh negative sebaya
menjadikan remaja rentan terhadap perilaku adiksi game online berisiko
2. Masih adanya orang tua yang berpikir bahwa dengan adanya game online
remaja akan betah dirumah dan tidak melakukan aktivitas keluar rumah yang
mengkhawatirkan.
3. Tidak ada peringatan di setiap aplikasi game maupun produsen gadget ters
ebut akan bahaya bila memainkan game dalam waktu yang cukup lama dan
frekuensi yang sering atau berlebihan
4. Globalisasi mempengaruhi perilaku remaja
Analisa SWOT
IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. Adanya dukungan dan partisipasi dari Puskesmas 1. Kurangnya pengetahuan petugas akan bahaya adiksi game
Sekardangan, PKK dan juga kader online
kesehatan setempat 2. Belum adanya UU kebijakan yang dapat mendukung usaha
2. Dukungan fasilitas dari warga setempat untuk preventif terhadap dampak bagi kesehatan mental dan fisik
tempat diadakannya pemberdayaan. remaja akibat adiksi gadget/game online
3. Belum adanya posyandu remaja di kabupaten Sidoarjo
EFAS 4. Masa Pandemi adanya larangan untuk berkerumun sehingga
kami membatasi jumlah audiens
OPPORTUNITIES (O) S – O STRATEGI W – O STRATEGI
Belum pernah ada kegiatan pemberdayaan masyarakat 1. Membangun sinergi dan komunikasi yang 1. Pemanfaatan media guna memperluas pengetahuan
baik antara penyuluh kesehatan dengan masyarakat mengenai program pencegahan adiksi
terkait pencegahan
perangkat desa, tokoh agama dan game online.
adiksi game online pada remaja masyarakat. 2. Melakukan pendekatan kepada perangkat desa, tokoh
2. Respon baik dari warga setempat dan juga tokoh 2. Memanfaatkan fasilitas yang disediakan guna agama atau tokoh adat untuk memudahkan
mendukung kelancaran program yang telah penyampaian pengetahuan kepada masyarakat sekitar.
masyarakat setempat seperti ketua PKK, RT dan RW
dirancang. 3. Melakukan pelatihan secara berkala terhadap kader
3. Adanya dukungan dari Puskesmas Sekardangan dengan terkait pencegahan adiksi game online
pendampingan saat kegiatan penyuluhan oleh bidan,
tenaga promkes dan juga kader.
THREAT (T) S – T STRATEGI W – T STRATEGI
• Threats (Ancaman) 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa 1. Memperluas informasi mengenai pencegahan adiksi
adiksi game online / gadget pada remaja gadget/ game online melalui pejabat/perangkat desa,
1. Aksesibilitas terhadap berbagai media serta pengaruh
berbahaya. tokoh masyarakat serta tokoh agama guna memperkuat
negative sebaya menjadikan remaja rentan terhadap kesadaran masyarakat mengenai bahaya adiksi gadget/
perilaku adiksi game online berisiko game online.
2. Membekali penyuluh Kesehatan kemampuan tentang
2. Masih adanya orang tua yang berpikir bahwa dengan
program dan pendekatan yang baik kepada masyarakat.
adanya gadget/ game online remaja akan betah dirumah
dan tidak melakukan aktivitas keluar rumah yang
mengkhawatirkan.
3. Tidak ada peringatan di setiap aplikasi game maupun
produsen gadget tersebut akan bahaya bila memainkan
game dalam waktu yang cukup lama dan frekuensi yang
sering atau berlebihan
4. Globalisasi mempengaruhi perilaku remaja
3.3 Tahap Perencanaan Program
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk melakukan pemberdayaan tenaga
kesehatan puskesmas, kader kesehatan, orang tua dan remaja dalam rangka
pencegahan adiksi game online pada remaja di perum Pesona Sekar Gading R
T 26 RW 8.
Total S 33 1
1. Kurangnya pengetahuan petugas akan bahaya adiksi game online -3 -3 -3 -3 -3 -15 0,227
Total W -66 1
Perhitungan Rating
Orang ke- Rating
Aspek O-T 1 2 3 4 5
1. Belum pernah ada sosialisasi yang terkait dengan perencanaan
4 4 4 5 4 21 0,35
program Humas untuk topik serupa
2. Respon baik dari warga setempat dan juga tokoh masyarakat
4 4 3 3 3 20 0,33
setempat seperti ketua PKK, RT dan RW
3. Adanya dukungan dari Puskesmas Sekardangan dengan
pendampingan saat kegiatan penyuluhan oleh bidan, tenaga
3 5 4 3 4 19 0,32
promkes dan juga kader.
Total O 60 1
1. Aksesibilitas terhadap berbagai media serta pengaruh negative
sebaya menjadikan remaja rentan terhadap perilaku adiksi game -4 -3 -3 -4 -3 -20 0,308
online berisiko.
2. Masih adanya orang tua yang berpikir bahwa dengan adanya
gadget/ game online remaja akan betah dirumah dan tidak
-2 -3 -4 -3 -4 -16 0,246
melakukan aktivitas keluar rumah yang mengkhawatirkan.
1. Kurangnya pengetahuan petugas akan bahaya
0,139 0,227 0,0385
adiksi game online
Acara kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dihadiri oleh tim dari Unair yaitu 5 mahasiswa Magist
er Kesehatan Masyarakat, 1 dosen pembimbing, perwakilan dari puskesmas Sekardangan yaitu bida
n dan tenaga promkes, ketua PKK RT 26, kader kesehatan 3 orang, dan 30 Audiens (diterapkan
pembatasan undangan karena dalam masa pandemi). Tim Unair yaitu mahasiswa magister
Kesehatan Masyarakat sebagai pemateri memberikan penyuluhan seputar bahaya adiksi game
online secara bergantian.
a) Fase Awal
Pada tahap awal tim Unair melakukan penyebaran angket pengetahuan remaja dan
orang tua tentang adiksi game online.
b) Fase Kerja
Adapun proses yang dilakukan pada fase kerja diuraikan sebagai berikut:
1. melakukan perkenalan terhadap petugas kesehatan di UPT Puskesmas Sekardangan, Kecamata
n
Sidoarjo, Kab Sidoarjo, kader kesehatan di RT 26 dan ketua RT atau tokoh masyarakat setempat;
2. melakukan pemaparan materi pelatihan tentang Pencegahan adiksi Game Online pada remaja
bagi Petugas Kesehatan, orang tua dan remaja di perum pesona sekar gading RT 26;
3. mendemonstrasikan game edukasi model permainan ulat tangga kepada para petugas
puskesmas, orang tua dan remaja di perum pesona sekar gading RT 26;
4. penyerahan game edukasi model permainan ulat tangga secara lansung kepada Petugas
Kesehatan , orang tua dan remaja yang hadir pada acara penyuluhan .
Tabel Kegiatan
No. Masalah Kegiatan Sasaran Dana Waktu dan Tempat Penanggung
Kegiatan jawab
1. Kecanduan Pendataan oarng tua yang Warga RT. 26 Sponsorship Jumat,21 Mei 2021 Pulul.08.00 wib - Eni
game online memiliki anak remaja Kelurahan dari Winnie Lokasi RT. 26 Kelurahan Sekardangan Purwaningsih
pada remaja Sekardangan Advertising - Alfi Makrifatul
Sabtu,22 Mei 2021 A.
Pukul.08.00 wib Lokasi RT. 26
Kelurahan Sekardangan
Memberikan pretest, melakukan
penyuluhan pencegahan adiksi Minggu,23 Mei 2021 Pukul.08.00 wib - Eni
game online Lokasi RT. 26 Kelurahan Sekardangan Purwaningsih
- Alfi Makrifatul
Membagikan game edukasi A.
model permainan ulat tangga Sabtu,28 Mei 2021 Pukul.08.00 wib
yang berisikan informasi seputar Lokasi RT. 26 Kelurahan Sekardangan
adiksi game online
Pengecekan dan pemberian - Isma Faridatus
postest S
- Dayu Dayu
Marista
- Isma Faridatus
S
- Dayu Marista
3.5 Tahap Evaluasi
a). Evaluasi Input:
Kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa promosi kesehatan ini sangat disambut baik
oleh kepala Puskesmas Sekardangan, Para kader, ketua RT, RW dan juga masyarakat setempat.
Petugas kesehatan pun berpartisipasi membantu acara ini. Untuk pembuatan game edukasi mo
del permainan ulat tangga kami mendapat sponsor ship dari “Winnie advertising” dengan desi
gn yang kami rancang bersama para pakar yang berkompeten terkait kesehatan mental. Tempa
t untuk pertemuan di fasilitasi oleh warga dan pemilik rumah juga berpartisipasi banyak dalam
penyelenggaraan acara ini seperti membantu mengundang dan menghubungi para orang tua
dan remaja yang bersedia hadir bersama kader kesehatan di RT 26.
b) Evaluasi Proses
Gagasan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dimulai dengan fenomena semakin mara
knya remaja bermain game online dan meningkatnya remaja yang mengalami dampak negatif
dari adiksi game online. Hal ini ditenggarai oleh belum cukupnya pengetahuan remaja dan ora
ng tua akan bahaya kecanduan game online. Oleh karena itu, Pimpinan dan tenaga kesehatan
di UPT Puskesmas Sekardangan dan orang tua remaja di RT 26 sangat menyambut baik dan an
tusias mengikuti kegiatan pengabdian ini.
Petugas Kesehatan yang turut serta membantu acara ini adalah bidan, kader kesehatan se
tempat dan tenaga promkes Puskesmas, sedangkan dari Mahasiswa Magister FKM personilnya
5 orang. Acara penyuluhan dilaksanakan 2x yaitu Sabtu 22 Mei penyuluhan tentang bahaya da
n pencegahan adiksi game online, lalu Minggu 23 Mei pembagian dan demonstrasi game eduk
asi permainan ulat tangga pada orang tua dan remaja yang hadir. Bagi remaja dan orang tua y
ang berhalangan hadir game edukasi model permainan ulat tangga akan diberikan via kader ke
sehatan.
Tahap Evaluasi lanjt.
c) Evaluasi Hasil
Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan orang t
ua dan remaja tentang bahaya kecanduan game online dan telah diterimanya donasi game ed
ukasi model permainan ulat tangga kepada orang tua dan remaja yang hadir saat penyuluhan.
d) Evaluasi Output
Hasil uji Chi-Square pada posttest diperoleh nilai p= 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan
atau pengaruh yang bermakna antara pemberian edukasi bahaya adiksi game online terhadap
pengetahuan masyarakat/ orang tua remaja. Pemberian edukasi bahaya adiksi game online pa
da remaja terhadap masyarakat / orang tua remaja memberikan efek atau dampak positif bagi
dunia kesehatan, khususnya pada sektor kesehatan masyarakat sehingga dapat dilanjutkan da
n dikembangkan penyuluhan dengan edukasi pencegahan adiksi game online pada remaja d
engan game edukasi model permainan ulat tangga.
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetah
uan saat Pretest Di Kelurahan Sekardangan,
Kec. Sidoarjo
Baik 4 13,33%
Kurang 26 86,67%
JUMLAH 30 100%
Distribusi Pengetahuan saat Posttest di Kelurahan Sekardangan, Kec. Sidoarjo
Baik 30 100%
Kurang 0 0%
JUMLAH 30 100%
Analisis Uji Chi-square edukasi ten
tang bahaya adiksi game online di
Kelurahan Sekardangan
Pengetahuan Posttest
F % F % Nilai (p=value)
Kurang 26 86,67% 0 0%