Oleh :
Eni Purwaningsih
(102014153016)
Dalam filsafat ilmu, suatu disiplin ilmu dapat dinyatakan sebagai pengetahuan, jika
memenuhi kriteria ontology yang mencakup apa/ hakikat ilmu/ kebenaran/ Ilmiah,
epistemology mencakup metode dan paradigma serta aksiologi mencakup tujuan/nilai-nilai
imperatif/sikap (attitude).
Keterkaitan epistimologi dengan metodologi penelitian disimpulkan oleh Endang
Koswarasebagai berikut : Struktur prosesial mencakup Sembilan Langkah Sistematik, yaitu:
Tahap prapenelitian (identifkasi masalah, penetapan tujuan penelitian /tercapainya ilmu,
introspeksi dan skeptif). Tahap proses penelitian (tahap ontologis mendasar/ asumsi dasar).
Untuk penelitian Kuantitatif dibuat kerangka konsep yang sudah ditentukan variabel
dependent dan independent, sedangkan untuk penelitian kualitatif menggunakan kerangka
berpikir.
Aksiologi dalam riset bertujuan agar riset yang dilakukan bermanfaat bagi
kemaslahatan hidup manusia, baik itu secara teoritis atau akademik maupun secara empirik
atau lapangan. Nilai manfaat ini sebaiknya terpikirkan sejak peneliti memulai pra riset.
Seringkali kemanfaatan riset ini baru terpikirkan dan digarap pada penyusunan bab penutup
dari laporan penelitian. Padahal secara eksplisit maupun implisit, nilai manfaat selalu
menyertai setiap langkah riset (Saifullah, 2013)
Judul tesis : HUBUNGAN KONFLIK INTERAKSI ORANG TUA DENGAN PERILAKU KECANDUAN GAME
ONLINE PADA REMAJA DI SIDOARJO
BAB 1 PENDAHULUAN
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Interaksi Konflik Orang Tua dengan Kecanduan
Game Online pada Remaja
Berdasarkan gambar 2.1 kerangka konseptual dapat dijelaskan adanya faktor konflik
interaksi orang tua dengan remaja yaitu: kebiasaan dan kehidupan sosial (keterlambatan pulang
ke rumah, model pakaian, perilaku pacaran, pemilihan model rambut, pemilihan teman dan
penggunaan teknologi), tanggung jawab anak meliputi peran rang tua dalam melibatkan anak
untuk membantu pekerjaan rumah tangga, dan prestasi anak di sekolah yang kurang sesua
dengan harapan orang tua dapat menyebabkan terjadinya konflik interaksi antara orang tua dan
remaja. Karena terjadi konflik maka anak / remaja mencari pelarian diantaranya adalah bermain
game online. Bermain game online pada anak juga dapat disebabkan oleh komunikasi orang
tua dan anak yang kurang maksimal dimana anak merasa kurang perhatian dari orang tuanya,
pengawasan yang kurang dari orang tua, kesalahan pola asuh yang membuat anak mencari
pelarian di antaranya adakah bermain game online, dan kejenuhan yang terjadi pada anak akan
hal-hal yang monoton. Semakin sering anak bermain game online dapat menyebabkan anak
menjadi kecanduan game online. Kecanduan game online juga dapat disebabkan oleh gender
dimana laki-laki cenderung lebih banyak kecanduan game online di bandingkan perempuan,
kondisi psikologis labil, serta jenis game yang menantang cenderung membuat anak lebih
mudah untuk kecanduan.
3.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Ada hubungan konflik interaksi orang tua dengan kecanduan game online pada
remaja.
Reference
Apriyanti, M. F. (2015) ‘Perilaku Agresif Remaja Yang Gemar Bermain Game Online (Studi Kasus Di
Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya)’.
Choi, K, & Gwak, H. (2009) ‘Internet Overuse and Excess Daytime Sleepiness in Adolecents’,
Psychiatric and Clinical Neurosciences, 63, pp. 455–462.
David, B. & Wiemer-Hasting, P. (2005) ‘Addiction to the Internet and Online Gaming’, Cyber
Psychology and Behaviour, 8, pp. 110–113.
Fuadi, A. R. (2016) ‘Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecanduan Game Online Pada Remaja Di
Warnet Cross Ploso Baru Surabaya’.
Kim, D. H, Jeong, E. U. (2010) ‘Preventive Role of Parents in Adolescent Problematic Internet Game
Use in Korea’, Korean Journal of sociology.
Lee, E. J. (2011) ‘Acase Study of Internet Game Addiction’, Journal of Addiction Nursing.
Lemmens, J. S., Valkenburg, P. M., Peter, J. (2009) ‘Development and validation of a game addiction
scale for adolescents’, Media Psychology.
Nursalam (2005) Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Pratiwi, P. christy (2012) ‘Perilaku Adiksi Game Online ditinjau dari Eikasi Diri Akademik dan
Keterampilan Sosial pada Remaja di Surakarta’.
Sanditaria, W. (2012) ‘Adiksi Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Di Warung Internet
Penyedia Game Online Jatinangor Sumedang’.
Yudha, W. (2015) ‘Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Pecandu Game Online (Studi Kasus
Game Online Let’s Get Rich di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Tangerang Selatan)’.