Anda di halaman 1dari 32

Dosen : Prof. Dr. drg. H. A. Arsunan Arsin, M.

Kes
Kelompok Genap

M. Wahidin
Acce Basri Muh. Ismail
Andi Asliana Sainal A. Suyatni Musrah
Andi Nur Utami Waode Fitriah Marsidi
Iva Hardi Yanti Itma Annah
Nurfaizin Yunus Iswan Ahmad
Emmy Anggereni Reski Amaliah
Hardiyanti Ni Made Rai Marleni
O U T L I N E

Definisi Deduksi Filosofi Popper


Metode Pengujian
Contoh Argumen Deduktif Deduktif
Metode Penalaran Penelitian Deduktif
Deduktif
Penalaran Deduktif Dlm Contoh Paragraf
Epidemiologi Deduktif
Deduksi berasal dari Bahasa Inggris deduction yg berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan2 yg umum,
menemukan yg khusus dari yg umum (Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2006).

“Deductive reasoning is a method of drawing conclusions from facts


that we accept as true by using logic ”. Artinya, deduktif adl suatu
cara penarikan kesimpulan dari pernyataan atau fakta2 yg dianggap
benar dg menggunakan logika (Jacobs, 1982)

Shurter & Pierce (2007)Deduktif adl cara


menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yg
bersifat umum.
Berpikir deduktif atau berpikir rasional merupakan sebagian
dari berpikir ilmiah. Penalaran deduktif yg dipergunakan dlm
berpikir rasional merupakan salah satu unsur dari metode
logiko-hipotetiko-verifikatif atau metode ilmiah.

Metode ini diawali dari Dengan kata lain, utk memahami


pebentukan teori, suatu gejala terlebih dahulu harus
hipotesis, definisi memiliki konsep & teori tentang
operasional, instrumen gejala tersebut & selanjutnya
dan operasionalisasi. dilakukan penelitian di lapangan.

Konteks deduktif konsep dan teori merupakan kata


kunci untuk memahami suatu gejala
Logika penarikan kesimpulan induktif tidak sekuat
logika pembuatan kesimpulan deduktif. Di pihak
lain, logika deduktif lebih solid.

Argumen deduktif dimulai dg


Bentuk deduksi adl
menyatakan aksioma atau
logis & sah, krn tdk
premis umum yg benar, lalu
mungkin aksioma atau
menarik kesimpulan spesifik yg
premis benar &
merupakan derivat atau deduksi
kesimpulannya salah.
dari kebenaran umum.

Contoh dlm Epidemiologi: Jika antioksidan mencegah kanker,


dan asam askorbat merupakan antioksidan, maka logika
deduktifnya asam askorbat mencegah kanker.
Dlm praktik kedokteran klinis banyak dijumpai
contoh penggunaan argumen deduktif, khususnya
bertitik tolak dari prinsip-prinsip fisiologi.

Contoh
Perbaikan aliran darah ginjal mencegah gagal ginjal.
Dopamin memperbaiki aliran darah ginjal.
Karena itu (Konklusi): Dopamin mencegah gagal ginjal.
Kesimpulan ini sah sebab jika memang benar bahwa dopamin
memperbaiki aliran darah ginjal & perbaikan aliran darah ginjal
mencegah gagal ginjal, maka kesimpulan dopamin mencegah gagal
ginjal pasti benar pula. Tidak ada substitusi yg dpt menggantikan
kesimpulan bahwa dopamin mencegah gagal ginjal.
1 Silogisme

2 Silogisme Standar

3 Entimen
Suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) &
sebuah konklusi (kesimpulan).

Silogisme adalah rangkaian 3 buah


pendapat, yg terdiri dari 2
pendapat & 1 kesimpulan.
Silogisme yang semua
proposisinya
merupakan kategorial.

Contoh
Argumen yg premis mayornya
berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya
adalah proposisi kategorik.

Tipe Silogisme Hipotesis


1 Premis minornya mengakui bagian antecedent
Contoh:
Jika terjadi KLB, dilakukan investigasi.
Sekarang terjadi KLB
Jadi dilakukan investigasi.
2 Premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
-Bila musim hujan, penyakit berbasis vektor banyak
bermunculan.
-Sekarang penyakit berbasis vektor banyak
bermunculan.
-Jadi musim hujan telah tiba.

3
Premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
-Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok
meningkatkan risiko terserang kanker paru.
-Seseorang tidak memiliki kebiasaan merokok.
-Jadi tidak meningkatkan risiko terserang kanker
paru
4 Premis minornya mengingkari bagian
konsekuennya.
Contoh:
-Bila respon terhadap bencana ditanggapi
dengan cepat, korban bencana bisa
diminimalisir.
-Korban bencana tidak bisa diminimalisir,
-Jadi respon terhadap bencana tidak
ditanggapi dengan cepat
Proses logis yg terdiri dari tiga proposisi
kategoris. Proposisi 1 dan 2 adalah
premis. Proposisi 3 adalah konklusi.

Contoh
My Semua pahlawan adalah orang berjasa
Mn Cut Nyak Dien adalah pahlawan
Konklusi Jadi, Cut Nyak Dien adalah orang
berjasa.
Penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat
dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan
atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui

Contoh
-Kanker serviks merupakan penyakit dengan
penyebab kematian nomor dua di Indonesia

-Kanker serviks hanya terjadi pada wanita


Epidemiologi Ilmu ttg frekuensi, distribusi
& determinan penyakit & keadaan kesehatan
pd populasi, serta penerapan studi itu utk
pengendalian masalah kesehatan.
Epidemiologi modern memusatkan perhatian
kepada riset etiologi.
Riset etiologiriset epidemiologi yg bertujuan mengetahui faktor
penyebab (causal factor, etiologic factor) penyakit, hubungan satu
penyebab dg penyebab lainnya, serta besarnya pengaruh thdp
penyakit atau keadaan kesehatan pd populasi. Utk membuat
kesimpulan ttg penyebab penyakit atau keadaan kesehatan,
epidemiologi memerlukan konsep kausasi, prosedur logika pengetahuan
yg dipergunakan utk membuat inferensi kausal & epistemologi (the
phylosophy of sciences) yg melatarinya.
Sains dipengaruhi oleh dua aliran filosofi yg berkembang di
abad ke-17 & 18, yakni rasionalisme & empirisme (Koch et al.,
2005). Rasionalisme menegaskan bahwa dg mengandalkan
prosedur tertentu dari akal saja dpt ditemukan pengetahuan, yg
dlm keadaan apapun tak mungkin salah.

Aliran rasionalisme menggunakan logika deduktif, bahwa


perkembangan ilmu pengetahuan dimulai dengan aksioma yg
bersifat umum & dianggap benar, kemudian dikembangkan
menjadi kesimpulan2 yg lebih spesifik, disertai argumentasi yg
kuat bahwa tiap2 langkah logis itu tdk bertentangan dg
aksioma yg dianggap benar.
Sir Karl Popper, filsuf kontemporer abad ke 20, menjawab
kelemahan logika induktif dlm empirisme dengan pemikiran yg
disebut “logika hipotetiko-deduktif”.
Perkembangan ilmu pengetahuan menurut logika deduktif
dimulai dengan teori, aksioma, atau hipotesis yang bersifat
umum kemudian dikembangkan menjadi kesimpulan yang
lebih spesifik, disertai argumentasi yang kuat bahwa tiap
langkah logis itu tidak bertentangan dengan teori yang dipakai
sebagai basis penarikan kesimpulan.

Bentuk deduksi adalah Bentuk klasik yg sah bahwa


logis & sah dalam arti premis "menghasilkan"
tdk mungkin premis kesimpulan adalah modus
benar & kesimpulannya ponens. (Taryadi (1991) &
salah. Greenland (1998))
Dlm “The Logic of Scientific Discovery”
(1968) Popper menegaskan, syarat2
pertumbuhan pengetahuan dimulai
dengan merumuskan hipotesis yg
berani melalui pemikiran deduktif &
imajinasi kreatif, lalu hipotesis itu diuji
dengan keras & disanggah.

Intinya, jika sebuah penelitian menyanggah suatu hipotesis


maka hipotesis tsb menjadi cacat sehingga perlu dilakukan
perbaikan, baik perbaikan kecil, besar, atau dibuang sama sekali.
Sebaliknya berapapun hasil penelitian mendukung hipotesis
tidak dpt menjamin hipotesis tsb benar.
Filosofi ilmu pengetahuan dari Popper
mendapat banyak sekali penerimaan yg luas
dari publik & komunitas ilmiah.

Khusus dlm epidemiologi, dimana


memungkinkan utk mengontrol banyak sekali
sumber pengaruh luar, kemungkinan adanya
hubungan yg tepat akan digelapkan yg akan
lebih menyulitkan untuk menyangkal sebuah
hipotesis epidemiologis & krn itu membatasi
pengaplikasian model Popper.
Kelemahan Filosofi Popper
Menurut (Buck, 1976; Jacobsen, 1976; Peto, 1976; Brown, 1977)

Penyanggahan hipotesis bukan merupakan proses yg pasti,


1 sebab ia tergantung pada pengamatan-pengamatan yg
bisa salah.
Seperti proses logika-induktif, logika-deduktif memberikan
prediksi tentang kesalahan hipotesis, tetapi antara prediksi
2 deduktif dan pengamatan empiris belum ditemukan
struktur hubungan yang logis (belum jelas hubungan
antara penyanggahan hipotesis secara empiris dan secara
deduktif).
Infrastruktur ilmu pengetahuan yg dipakai basis
3 perumusan hipotesis bisa salah; proses penyanggahan
hipotesis tergantung apakah akan bertitik tolak pd
infrastrukturnya atau hipotesisnya.
Yg penting bukan mengejar kepercayaan atau

1
keyakinan teori melalui induksi empiris, melainkan
menemukan teori yg lebih baik & yg lebih berani
daripada sebelumnya

Logika deduktif penting utk merumuskan hipotesis, &


2 riset empiris berperan utk menemukan bukti baru
kesalahan hipotesis, bukan utk mengulangi
pembenaran hipotesis. Popper menegaskan
pentingnya penyempurnaan (refinement) teori &
hipotesis, melalui mekanisme penyingkiran kesalahan
(error elimination)
Hipotesis tidak harus memiliki substansi
3 empiris untuk dapat dikatakan benar. Dengan
kata lain, tidak setiap hipotesis harus
dibuktikan kebenarannya melalui pengamatan.
Menurut Babbie (1998: 64)

Penelitian deduktif adalah


penelitian yg dimulai dengan teori-teori
umum, lalu berlanjut dengan observasi
untuk menguji validitas keberlakuan teori
tersebut.
Tahap Penelitian Deduktif
Babbie (1998: 54)
Tahap pertama Tahap ketiga proses
Tahap kedua proses
adalah tahap penelitian adalah
penelitian adalah
memunculkan ide, memilih metode
konseptualisasi.
minat, atau teori penelitian

Tahap keempat proses Tahap kelima proses


penelitian adalah Tahap keenam
penelitian adalah
operasionalisasi
penentuan populasi & proses penelitian
cara pengambilan
variabel adalah observasi
sampel (sampling)

Tahap ketujuh proses Tahap kedelapan Tahap kesembilan


penelitian adalah proses penelitian proses penelitian
pemrosesan data adalah analisis adalah tahap aplikasi.
Langkah terakhir peneliti tersebut
adalah mengkomunikasikan hasil
penelitiannya, sehingga dapat dinilai
atau ditelaah oleh peneliti lainnya,
atau digunakan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap
penelitian tersebut
Junk food atau disebut juga dengan makanan sampah
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Junk food sangat
tidak sehat karena proses pengolahannya yang tidak baik.
Menurut pakar kesehatan, makanan yang digoreng memiliki
kandungan gula dan garam yang banyak. Bahkan makanan-
makanan ini mengandung kolesterol yang sangat tinggi yang akan
membahayakan kesehatan. Contohnya pada makanan burger yang
terlihat seperti makanan sehat memiliki kalori lebih dari 1.200
kalori. Kalori-kalori tersebut dapat mengendap di dalam darah
dan membuat darah tersumbat sehingga akan menyebabkan
penyakit jantung coroner bahkan stroke. Jika makanan ini terus
menerus dikonsumsi, maka tubuh kita akan semakin rentan
terkena penyakit-penyakit tersebut.
Kesehatan merupakan suatu hal yang paling berharga di dunia
ini. Tanpa kesehatan, manusia akan sangat kesulitan. Meskipun kita
memiliki uang yang sangat banyak, semua itu tidak ada gunanya jika
kita sedang sakit. Bahkan orang-orang rela untuk menukar segala
harta benda yang dimilikinya agar menjadi sehat kembali.
Kesehatan menjadi sangat berharga karena biayanya yang mahal.
Bahkan muncul jargon-jargon nyeleneh di masyarakat seperti “sehat
itu mahal”, “orang miskin tidak boleh sakit”, dan lain-lain. Meskipun
pemerintah telah mengadakan program BPJS, Askes, dan lain – lain,
tetap saja tidak bisa membuat kesehatan menjadi murah. Hal ini
sangatlah wajar karena harga obat – obatan yang beredar sangatlah
mahal, dan juga biaya untuk menjadi seorang dokter atau perawat
amat sangat mahal. Semua biaya - biaya tersebut pada akhirnya
dibebankan kepada pasien sehingga biaya pengobatan menjadi
sangat mahal.
Olahraga yang teratur adalah cara yang paling baik dan murah
dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Tubuh yang tetap
bergerak akan menghasilkan energi yang cukup hasil dari
pembakaran atau oksidasi makanan yang ada di dalam tubuh.
Energi ini akan dipakai untuk menunjang aktifitas kita sehari –
hari. Selain menghasilkan energi, proses pembakaran tersebut
juga akan menghasilkan glukosa yang merupakan cadangan
energy. Glukosa ini akan disimpan dalam bentuk otot sehingga
tubuh kita akan menjadi proposioanal. Disamping menghasilkan
energi dan membentuk massa otot, olahraga juga bisa
membakara lemak yang menumpuk di badan sehingga tubuh kita
akan memiliki berat badan yang proposional. Namun,
berolahragalah dengan teratur dan jangan sampai berlebihan
karena malah akan merusak tubuh kita.
Buah alpukat adalah buah yang sangat baik untuk kesehatan, terutama
untuk program diet. Buah yang berasal dari Amerika latin ini sangat
cocok untuk menu diet bagi orang yang ingin menghilangkan berat
badan. Hal ini dikarenakan buah ini banyak mengandung nutrisi penting
seperti protein, karbohidrat, vitamin C, vitamin A dan lemak.
Nutrisi-nutrisi tersebut sangat dibutuhkan selama menjalani diet.
Mengkonsumsi buah alpukat juga dapat membuat kita tidak lapar dalam
waktu yang lama karena buah ini memiliki serat yang banyak dan lemak
yang baik. Lemak baik inilah yang akan memberikan cadangan makanan
dan serat inilah yang akan membuat tubuh kita kenyang dalam waktu
yang lama. Selain kandungan-kandungan mineral di atas, buah ini juag
memiliki kandungan glukosa yang rendah dan menstabilkan gula darah.
Orang-orang yang sedang diet tentunya menghindari konsumsi gula yang
berlebih sehingga buah ini sangat cocok dipakai sebagai pengganti nasi.
Sinar matahari sangat baik untuk kesehatan. Hal ini
dikarenakan sinar matahari akan memecah pro vitamin D
yang ada di dalam tubuh menjadi vitamin D. Pro vitamin D
perlu dirubah menjadi vitamin D agar bisa diserap oleh
tubuh. Vitamin D inilah yang akan membantu pertumbuhan
tulang dan gigi sehingga tulang dan gigi kita akan menjadi
kuat. Namun tidak semua sinar matahari baik bagi
kesehatan, sinar matahari pagi antara jam 8 dan 9 lah
yang baik karena tidak mengandung sinar ultar violet yang
akan merusak kulit. Di samping harus terpapar sinar
matahari, kita juga harus mengkonsumsi makanan yang
mengandung pro vitamin D seperti susu dan biji-bijian
karena fungsi matahari hanyalah membantu proses
pengubahannya saja.

Anda mungkin juga menyukai