Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PROMOSI KESEHATAN LANJUTAN

Nama : Salma Karunia Usmani


Topik: PHBS
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berhenti Merokok dengan Menggunakan TRA dan TPB” NIM : 25000118120006
Dosen: Ibu Drg. Zahroh Shaluhiyah, MPH., PhD Kelas : A/AKK-6

1. Theoory Reasoned Action

Sikap terhadap perilaku:

- Perbedaan hukum kesehatan


- Alasan berhenti merokok dan
Behavioral
keuntungan yang diperoleh dalam
beliefs bidang kesehatan
- Alasan berhenti merokok dan
keuntungan yang diperoleh dalam
bidang ekonomi

Intensi

- Niat berhenti merokok


- Tindakan mengurangi Perilaku berhenti
jumlah rokok merokok
- Target waktu yang
ditetapkan untuk
berhenti merokok

Norma subyektif:

- Dorongan orang tua dan keluarga serta


Normative pasangan untuk berhenti merokok
beliefs - Dorongan guru dan teman-teman untuk
berhenti merokok
2. Theory of Planned Behavior

Sikap terhadap perilaku:

- Perbedaan hukum kesehatan


- Alasan berhenti merokok dan
Behavioral
keuntungan yang diperoleh dalam
beliefs bidang kesehatan
- Alasan berhenti merokok dan
keuntungan yang diperoleh dalam
bidang ekonomi

Intensi
Norma subyektif:
- Niat berhenti merokok
- Dorongan orang tua dan keluarga serta - Tindakan mengurangi
Normative pasangan untuk berhenti merokok Perilaku berhenti
beliefs jumlah rokok merokok
- Dorongan guru dan teman-teman untuk
berhenti merokok - Target waktu yang
ditetapkan untuk
berhenti merokok

- Pengaruh dari lingkungan sosial yang


menghalangi/mendukung seseorang
untuk berhenti merokok
Control - Pernyataan persetujuan seorang
beliefs perokokterhadap adanya larangan
merokok di temap-tempat tertentu
- Self efficay: Kepercayaan diri seseorang
untuk berhenti merokok
Theory of Planned Behavior merupakan pengembangan Theory of Reasoned Action.
Dalam TRA, disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku secara sadar
dan mempertimbangkan segala informasi yang telah tersedia. Teori ini menghubungkan
antara sikap (attitude), keyakinan (beliefs), dan kehendak (intention). Dalam Theory of
Planned Behavior seorang dapat bertindak verdasarkan niat (intention) hanya ketika individu
tersebut memiliki kontrol terhadap perilakunya. Teori ini tidak hanya menekankan pada
rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga keyakinan bahwa tingkah aku seseorang
berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut. Dalam TPB, terdapat penambahan
variabel yang belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang dirasak (perceived
behavioral control). Variabel ini ditambahkan supaya memahami keterbatasan individu dalam
melalukan peruilaku tertentu.

Dari teori di atas dijelaskan bahwa untuk berhenti merokok diperlukan adanya suatu niat atau
intensi. Intensi sendiri dibentuk oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Keyakinan Perilaku (Behaviour beliefs)


Hal-hal yang diyakini individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif,
sikap terhadap perilaku atau kecenderungan untuk bereaksi secara efektif terhadap suatu
perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku tersebut. Sikap dipengaruhi
oleh teman sebaya, lingkungan, keluarga, dan mudahnya mendapatkan rokok. Indikator
yang berpengaruh terhadap sikap antara lain perbedaan hukum agama, alasan kesehatan,
dan alasan ekonomi. Perokok memiliki intensi dan mencoba untuk berhenti merokok jika
mereka memiliki sikap positif lebih besar dibandingkan sikap negatif terhadap perilaku
berhenti merokok. Untuk memotivasi agar berhasil dalam program berhenti merokok,
ditekankan keuntungan langsung yang didapatkan jika berhenti merokok. Sikap positif
berhenti merokok dan kepercayaan yang menyatakan bahwa berhenti merokok akan
membuat perokok jauh lebih baik, lebih sehat, dan panjang umur berhubungan dengan
intensi berhenti merokok yang lebih besar.
2. Norma Subjektif (Normative beliefs)
Norma subjektif dianggap sebagai suatu fungsi dari kepercayaan (normative beliefs)
yang secara spesifik seseorang tersebut setuju atau tidak setuju untuk menampilkan
sesuatu. Norma subyektif yang dimaksud yaitu tuntutan untuk berhenti merokok.
Seseorang akan menampilkan sesuatu perilaku tertentu jika menurutnya ada seseorang
yang menginginkan dirinya untuk melakukan perilaku tersebut. Seseorang tersebut
misalnya dukungan dari orang terdekatnya seperti teman, orang tua, pasangan, dan guru.
3. Persepsi Kemampuan Mengontrol Tingkah Laku (Peceived Behavioral Control)
Niat untuk melakukan perilaku adalah kecenderungan seseorang untuk memilih
melakukan/tidak melakukan suatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana
individu memiliki sikapa positif pada perilaku tertentu dan sejauh mana kalau dia memilih
untuk melakukan perilaku tertentu itu dia mendapatkan dukungan dari orang yang
berpengaruh di kehidupannya. Self efficacy menimbulkan suatu perssepsi mengenai
kontrol perilaku yang mengontrol untuk bisa berhenti merokok.
Dari faktor-faktor di atas maka muncul suatu intensi yaitu niat berhenti merokok,
tindakan mengurangi jumlah rokok, dan juga target waktu yang ditetapkan untuk berhenti
merokok. Intensi merupakan dasar untuk membentuk aktivitas atau perilaku tertentu untuk
menentukan keadaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai