Anda di halaman 1dari 46

UPAYA

BERHENTI MEROKOK

Oleh : dr.Apri Ranti Nasir


TUJUAN PEMBELAJARAN
Umum Khusus

 Setelah selesai  Setelah selesai mengikuti


mengikuti materi materi ini, peserta mampu:
ini, peserta 1. Menjelaskan manfaat dan
mampu Kendala Upaya Berhenti
Merokok
melakukan Upaya
Berhenti Merokok 2. Menjelaskan Langkah-
langkah Upaya Berhenti
Merokok
3. Melakukan Upaya Berhenti
Merokok
Kenapa kita harus berhenti
merokok?

Manfaat :
 manfaat dari sisi kesehatan
 manfaat secara mental dan social
 manfaat dari sisi ekonomi
Manfaat upaya berhenti merokok dari sisi kesehatan
Manfaat upaya berhenti merokok
secara mental dan social.
 Hasil penelitian di Inggris dan amerika menunjukkan
bahwa seseorang mantan perokok akan lebih
dihormati di bandingkan orang yang masih merook.
 Mantan perokok perempuan akan di pandang lebih
bijak, lebih berdisiplin diri, dan lebih menarik.
 Penelitian lain menunjukkan mantan perokok di
pandang dewasa, lebih menarik dan lebih diinginkan
oleh responden non perokok.
 Di Indonesia :
 Walikota Padang Panjang memberikan sertifikat
penghargaan kepada warganya sebagai apresiasi
terhadap keberhasilan berhenti merokok dan bagi
rumah bebas asap rokok.
 Walikota bogor, jawa barat, balik papan, Kalimantan
timur memberikan penghargaan berupa pin atau plakat
kepada mantan perokok dan ketua RT yang
mengembangkan lingkungan bebas asap rokok
Manfaat upaya berhenti merokook
dari sisi ekonomi
 Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa
kebiasaan merokok akan menurunkan
kemampuan ekonomi keluarga miskin yang
terdapat di negara berkembang.
 Berhenti merokok akan memberikan peluang
lebih besar dalam mengalokasikan sumber
daya keuangan untuk menyediakan makanan
bergizi bagi keluarga, Pendidikan dan upaya
memperoleh pelayanan kesehatan.
Kendala Upaya Berhenti Merokok
Mengapa perokok tidak berhenti merokok?

Mereka tidak ingin

Tenaga kesehatan tidak bisa


menolong

Tatalaksana tidak berhasil


TEORI :

Mengapa sulit? Multidimentional

Physiology
- Adiksi Nicotine
- Efek Withdrawal

Psychological
- Perilaku
- Lingkungan
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
Siklus Adiksi Nikotin

Perokok regular memicu


peningkatan jumlah reseptor α4β2
sebanyak 300%

10
Kendala Upaya Berhenti Merokok
• Psikologis dan Perilaku • Lingkungan Sosial
Berhenti merokok bagi perokok Tidak adanya dukungan
merupakan pengalaman yang
orang terdekat seperti
tidak menyenangkan /
menyengsarakan secara teman atau keluarga dapat
psikologis. menurunkan motivasi
Paling sulit dari berhenti seseorang untuk berhenti
merokok adalah kemampuan merokok.
untuk menahan diri dari Lingkungan yang tidak
kebiasaan yang dilakukan, mendukung untuk berhenti
seperti merokok setelah bangun
merokok akan memberikan
pagi, sebelum sarapan dan
selama mereka istirahat di stimulasi untuk tetap
tempat kerja dan lain-lain. merokok
Langkah-LangkahUpaya Berhenti Merokok

1. Identifikasi klien
2. Evaluasi dan motivasi
3. Tentukan terapi yang akan
diberikan
4. Tindak lanjut
a. Identifikasi tipe pasien Strategi
Klien yang mau berhenti merokok Bantu dengan langkah 4T

Klien yang belum ingin berhenti Tingkatkan motivasi klien


merokok (Contoh:dengan wawancara/
koseling)
Klien yang baru berhenti merokok Lanjutkan kegiatan
berhenti Merokok
klien yang tidak pernah merokok Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari
rokok
 Indeks beratnya merokok
 Indeks brinkman
Jumlah rokok perhari (batang) x lama merokok (tahun)

Ringan < 200


Sedang 200 - 600
Berat > 600
0-3 ketergantungan rendah
4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi
d. Menilai tingkat motivasi

 Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa besar
motivasi untuk berhenti merokok dengan skala
angka “0 “ sampai “10”

0 = Tidak ada motivasi sama sekali


10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat tinggi
Tingkat kesiapan

1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok
menimbulkan masalah)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti merokok)
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)

Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.


TERAPI
NonFARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
1. Usaha sendiri/Self help
Pilihan perta
2. Memberikan nasihat
singkat/ Brief advice  NRT (Nicotine Replacement
3. Konseling Therapy): Bupropion
a. Iindividu (golongan depresan
b. Kelompok norephinehrine Dopamin
c. Dengan Telphon (quitline) reuptake inhibitor) Varenicline
4. Terapi perilaku
(exercise, keenggan an Pada layanan primer, pilihan
merokok/aversion) nonfarmakologi lebih diutamakan
5. Terapi supporting
khususnya nasihat singkat,
a. Hipnoterapi
b. Akupuntur konseling ataupun terapi perilaku.
c. Akupresure Layanan sekunder/tersier, memerlukan
pendekatan multimodalitas, selain terapi
nonfarmakologi diperlukan terapi
farmakologi
CARA BERHENTI MEROKOK

Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
 Hari ini anda masih merokok, besok anda
berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan
orang, cara ini yang paling berhasil. Untuk
perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan
medis untuk mengatasi efek ketagihan
Cara 2: PENUNDAAN

 Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari


hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung.
Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata 07.00
pagi, berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari. Maka
rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
Cara 3 : PENGURANGAN
 Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-
angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari
yang ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok
per hari. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
TINDAK LANJUT /FOLLOW UP
 Sangat Penting dalam menentukan keberhasilan jangka
panjang dalam upaya berhenti merokok.
 Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin untuk datang
kembali dalam jangka waktu setiap 2 minggu sekali.
 Penilaian tingkat keberhasilan berhenti merokok
 menilai motivasi,
 kendala yang timbul,
 gejala withdrawal effect dan penanganannya,
 penilaian parameter klinis (seperti berat badan, tekanan darah,
pengukuran Arus Puncak Ekspirasi dengan Peak Flow Meter, kadar CO
udara ekspirasi dengan CO Analyzer).
 Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti merokok,
maka dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
lanjutan
Hasil akhir ?

• BERHASIL ?
GAGAL ?  perlu tambahan terapi ?
perlu rujuk ?

Hasil akhir ditentukan setelah menjalani program


UBM selama 3 bulan
Bila kambuh ??

• Follow-Up Lanjut:
– Dalam bentuk kunjungan / sms / telephone call
– Pantau keberhasilan pencapaian abstinensi
 Berhasil mencapai Abstinensi /Berhasil Berhenti merokok-
Berikan selamat

 Relaps ?? BB (43-47%) Depresi (25%)


 Investigasi kendala yang dihadapi
 Berikan dukungan untuk menjalani terapi kembali
 Yakinkan bahwa abstinensi pasti bisa tercapai
KRITERIA RUJUKAN
Pertimbangan merujuk ke fasilitas kesehatan
lanjutan jika:
1. Klien yg sudah menjalani konseling UBM dan dirasa
tidak efektif  perlu terapi tambahan.
2. Butuh penanganan withdrawal effect yang
menghambat  Depresi, Cemas, Insomnia, mudah
tersinggung dan mudah marah, peningkatan berat badan
berlebihan dll
3. Jika dalam 3 bulan belum berhasil berhenti merokok
(gagal).
4. Klien yang ingin berhenti merokok disertai dengan
kondisi khusus atau terdapat komorbid penyakit
TATA LAKSANA UPAYA BERHENTI MEROKOK

LANGKAH-LANGKAH → 4T
PENANGANAN PUTUS NIKOTIN

PENANGANAN PERUBAHAN PERILAKU

KONSELING DAN MOTIVASI PENANGANAN ADIKSI


1. PENDEKATAN 4T UNTUK BERHENTI
MEROKOK

T – Tanyakan
 T – Telaah
 T – Tolong dan nasehati
 T – Tindak Lanjut
T - Tanyakan

 Apakah pasien merupakan seorang perokok


atau bukan?
 Tanyakan tipe pasien, profil perokok, tingkat
adiksi/ ketergantungan nikotin  kuesioner
Fagerstroom
 Apakah ada orang di dalam rumah yang
merokok ?
 Kadar CO udara ekspirasi (pemeriksaan)
 Peakflow meter (pengukuran)
Topik Uraian
I. Identifikasi awal TANYAKAN
 status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun BB : ....... kg TB : ........... cm, IMT : ..........
e. Adakah anggota keluarga TD: .........mmHg
yang merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom) Skor Fagerstorm : ..........
g. Kadar CO udara ekspirasi Kadar CO udara ekspirasi:.......ppm
h. Mengukur arus puncak Nilai APE : .................... ml
ekspirasi dengan Peak Tes Nikotinin urin: + /-
Flowmeter.
Pengukuran kadar
Carbon-Monoxide (CO) pernapasan
• Kadar CO saat ekspirasi
• Nilai :
– Perokok 10-20 ppm (2-5%
COHb), bisa lebih
– Bukan perokok : < 4 ppm
• Manfaatnya:
a. Meningkatkan motivasi
perokok saat konseling Upaya
Berhenti Merokok (UBM)
b. Menilai kemajuan progress
Upaya Berhenti Merokok
(UBM)
Pengukuran Peakflowmeter

•Pengukuran fungsi paru


sederhana dengan cara
mengukur Arus Puncak
Ekspirasi (APE) dengan menilai
forced expiration volume
pada detik pertama (FEV1)

•Nilai APE:
1.Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi
normal

2. Nilai APE tidak normal:


nilai APE < Nilai Prediksi
normal
Tes Nikotin Urine

 Dilakukan saat awal pemeriksaan dan jika


diperlukan diakhir dari rangkaian UBM
 Tes untuk memastikan didalam tubuhnya
terdapat zat nikotin. Pemeriksaaan dengan cara
mendeteksi zat nikotin di dalam urin.
Pemeriksaan dengan menggunakan strip atau
tes pack yang hasilnya positif (+) jika di dalam
tubuhnya mengandung zat nikotin dan negatif (-
) jika didalam tubuhnya tidak mengandung zat
nikotin
1 Saya sudah memutuskan TIDAK akan berhenti
merokok seumur hidup saya

T - Telaah 2 Saya TIDAK PERNAH berpikir untuk berhenti merokok.


Saya TIDAK PUNYA rencana untuk berhenti
3 Saya PERNAH berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
 Nilai Tingkat Motivasi saya TIDAK PUNYA rencana

 Nilai keinginan untuk 4 TERKADANG saya berpikir untuk berhenti merokok,


tetapi saya tidak punya rencana
berhenti merokok atau tidak, 5 Saya SERING berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
bila tidak maka diperlukan saya tidak punya rencana

suatu konseling motivasi 6 Saya BERENCANA untuk berhenti merokok dalam 6


bulan ke depan
 Nilai sampai manakah tahap 7 Saya berencana untuk berhenti merokok dalam 30 hari
keinginan pasien ntuk ke depan

berhenti merokok apakah 8 Saya masih merokok, tetapi saya mau berubah. Saya
siap untuk berhenti merokok
pada tahap prekontemplasi, 9 Saya udah berhenti merokok, tetapi saya khawatir
kontemplasi, siap, tindakan akan merokok kembali, saya butuh lingkungan tanpa

dan pemeliharaan asap rokok


10 Saya sudah berhenti merokok
I. Tingkat Perilaku TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/
(lingkari jawaban) persiapan/ aksi/ pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10
= sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti
T- Tolong dan Nasehati
Gunakan pendekatan secara personal, kuat, jelas untuk menganjurkan
pasien berhenti merokok :
1. Dampak rokok
2. Manfaat berhenti merokok
T- Tolong dan Nasehati
 Untuk pasien yang berniat berhenti merokok, berikan
konseling
 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ?
 Metode berhenti merokok
 Tantangan saat berhenti merokok (termasuk gejala
putus nikotin/withdrawal effect)
 Pilihan terapi

 Untuk pasien yang belum berniat untuk berhenti


merokok, tingkatkan motivasi  misalnya Pendekatan
dengan wawancara motivasional
 Nasehati untuk menciptakan rumah bebas dari asap
rokok
T – Tindak Lanjut
 Susunlah jadwal untuk konsultasi rutin/berkala
misalnya satu minggu atau 2 minggu sekali
 TENTUKAN TANGGAL
 Pada pertemuan berikutnya lakukan penilaian
 Tingkat keberhasilan berhenti merokok
 Tingkat motivasi
 Kendala yang timbul
 Gejala withdrawal effect dan penanganannya
 Penilaian parameter klinis (seperti berat badan, kadar
CO udara ekspirasi, tekanan darah dll)
I. Pertemuan berikutnya TINDAK LANJUT
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
Algoritme 4T
2. Gejala Putus Nikotin, Sebab, Durasi & tips
(3.penanganan perubahan prilaku)
Gejala Sebab Durasi Tips
Gangguan Tidur Fungsi Gelombang Otak 2-4 Minggu Latihan Relaksasi,
(Cth,Insomnia) Kembali Normal Menghindari kafein

Keinginan untuk merokok Ketagihan Nikotin akibat > 10 Minggu Hindari situasi yang
penurunan kadar Dopamin memicu keinginan
merokok

Batuk Terdapat sekresi mukus Beberapa hari Minum Air, Makan permen
yang berlebihan

Sakit Kepala Kadar CO ↓ dan kadar O2 ↑ 1-2 Minggu Analgesik, Minum Air

Emosi yang Tidak Stabil Ketagihan Nikotin 2-4 Minggu Berjalan-jalan,


Menghindari kafein

Susah Berkonsentrasi Hilangnya Stimulasi dari Beberapa Minggu Menghindari Stress


Nikotin Tambahan

Nafsu Makan yang Indera Pengecap kembali Beberapa Minggu Minum Air, Makan cemilan
Meningkat berfungsi rendah kalori, buah-
buahan

1. http://quitsmoking.about.com/od/stressmanagement/a/stresstips.htm
2. http://www.quit-smoking-stop.com/nicotine-addiction.html
4. Konseling dan motivasi penanganan adiksi
nikotin

Konseling berhenti merokok merupakan


salah satu jenis intervensi psikososial dan
suatu dialog interaktif antara terapis dan
klien yang membantu klien untuk
meyadari adanya kebiasaan merokok.

Anda mungkin juga menyukai