7‰ 10,9 ‰
STROKE
Lain-lain
8%
Stroke
13% Penyakit Jantung
51%
Kanker
17%
5
TREN PREVALENSI HIPERTENSI DI INDONESIA
Pengukuran Tekanan Darah Diagnosis Dokter
Minum Obat
34.1%
25.8%
9.5% 8.8%
4.7%
0.7%
RKD 2013 RKD 2018
• JUMLAH KASUS
34,1 HIPERTENSI
63.309.620
• YANG DIDIAGNOSA
25,2 NAKES
5.571.246
YANG BELUM
TERDETEKSI
8,8 57.738.374
7
ALASAN TIDAK MINUM OBAT
TERDIAGNOSIS
DAN DIOBATI
59.8 8,8%
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
JATIM : 5,74
JATIM : 22,4
INDIKATOR RENSTRA PTM 2020-2024
No Indikator Target
1 Jumlah Kab/kota yang Kab/kota yg Deteksi dini TD, GDs, IMT 1. Menghitung jumlah populasi usia
melakukan deteksi dini menyelenggarakan deteksi dan lingkar perut populasi ≥ 15 tahun
faktor risiko PTM ≥ 80% dini faktor risiko meliputi usia ≥ 15 tahun dibagi 2. Menjaring sasaran untuk
populasi usia ≥ 15 tahun TD, GDs, IMT dan lingkar jumlah penduduk ≥ 15 dilakukan deteksi dini TD, GDs,
perut paling kurang pada tahun dikali 100%. IMT dan lingkar perut
80% populasi usia 15 tahun 3. Integrasi melalui PIS PK dan SPM,
ke atas di UKBM dan FKTP Capaian 80% populasi = 1 GENTAS, GERMAS
kab/kota
2 Jumlah kab/kota yang Kabupaten/Kota yang Kabupaten/kota yang 1. Memastikan adanya Perda KTR
menerapkan Kawasan menerapkan Perda KTR menerapkan Perda KTR 2. Adanya penerapan di 7 tatanan :
Tanpa Rokok (KTR) dengan kriteria sesuai PP fasyankes, tempat kerja, tempat
109 tahun 2012 belajar mengajar, tempat
bermain anak, tempat ibadah,
fasum, angkutan umum
3. Integrasi melalui PIS PK dan SPM
INDIKATOR RENSTRA PTM 2020-2024
No Indikator Definisi Operasional Cara Perhitungan Strategi
Jumlah kabupaten/kota Kab/kota yg Jumlah dokter praktik 1. Identifikasi jumlah dokter praktek
≥ 40% FKTP yang menyelenggarakan mandiri, klinik pratama dan mandiri, klinik pratama dan
menyelenggarakan konseling UBM di paling Puskesmas yang melakukan Puskesmas yang melakukan
layanan Upaya kurang 40 % FKTP (dokter layanan UBM dibagi seluruh layanan UBM dengan tenaga
Berhenti Merokok praktik mandiri, klinik jumlah FKTP, dengan target terlatih
(UBM) pratama dan Puskesmas) mencapai 40% 2. Integrasi melalui PIS PK
3 dengan tenaga terlatih
Capaian 40% FKTP = 1
kab/kota
Jumlah kabupaten/kota Kab/kota yg Deteksi dini gangguan 1. Kompilasi data deteksi dini di
yang melaksanakan menyelenggarakan deteksi penglihatan melalui E- UKBM (Posbindu, Posyandu,
deteksi dini gangguan dini gangguan penglihatan tumbling, E-chart Snellen UKS, UKK) dan FKTP
indera pada ≥ 40% dan gangguan pendengaran chart dan pendengaran 2. Integrasi dengan SPM Balita, UKS
populasi paling kurang pada 40 % melalui tes suara, garpu dan Lansia
populasi tala pada minimal 40%
penduduk
5
Capaian 40% deteksi dini =
1 kab/kota
Jumlah kabupaten/kota Kab/kota yg Deteksi dini Sadanis dan 1. Identifikasi jumlah populasi
yang melakukan menyelenggarakan deteksi tes IVA pada 80% perempuan usia 30-50 tahun
deteksi dini penyakit dini kanker payudara dan perempuan usia 30-50 2. Menjaring sasaran untuk
kanker di ≥ 80% kanker serviks pada 80% tahun atau perempuan dilakukan deteksi dini Sadanis
populasi usia 30-50 populasi perempuan usia yang memiliki riwayat dan Tes IVA di FKTP
tahun 30-50 tahun atau sexual aktif 3. Integrasi SPM yankes usia
perempuan yang memiliki produktif
6 riwayat sexual aktif Capaian 80% populasi = 1
kab/kota
PELAYANAN TERPADU
PENYAKIT TIDAK MENULAR
• Pengertian
Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP).
• Tujuan
Pencegahan dan pengendalian PTM adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian.
• Sasaran
Sasaran Pandu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok
masyarakat baik yang berisiko PTM maupun yang tidak berisiko.
KONSEP DASAR PANDU PTM (2)
• Diadop dari WHO-PEN yang disesuaikan kebutuhan program di Indonesia
• Bertujuan memperkuat sistem kesehatan dan fungsi layanan primer
• Setting intervensi prioritas yang cost effective untuk pelayanan berkualitas sesuai
dengan kemampuan daerah
• Paket intervensi essensial minimal dalam JKN
• Dititik beratkan pada manajemen Hipertensi dan DM dengan penambahan
pelayanan kanker, thalassemia, glukoma, gangguan pendengaran dan Rehabilitasi
Berbasis Masyarakat
• Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (Posbindu PTM) dikembangkan sebagai
bagian dari Pandu PTM yang memungkinkan rujukan ke Puskesmas untuk
penanganan lebih lanjut.
RUANG LINGKUP ASPEK MANAJEMEN
KEGIATAN PANDU PTM
1. Promosi
Kesehatan
8. Pemantauan 2. Deteksi Dini Faktor
dan Penilaian Risiko PTM
Kegiatan
SISTEM, TATA
7. Surveilans KELOLA, 3. Peningkatan Peran
Terpadu PTM JEJARING, Serta Masyarakat
PENDEKATAN
Promosi kesehatan
bertujuan untuk
mewujudkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan
menciptakan dan
mentradisikan perilaku
CERDIK masyarakat
Bindu PTM
Sekolah
Kegiatan
Tempat Kerja
Monitoring :
• Obesitas Konseling :
• Hipertensi • Diet,
• Hiperglikemi • Stop merokok
Jemaah Haji / KBIH • Hiperkolesterol • Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain
- Berapa lama - Derajat obesitas - Kadar - Derajat hipertensi - Stressor - Berapa lama
sebagai perokok - Lama menderita kolester - Lama menderita lingkungan sebagai
- Usia mulai obesitas ol hipertensi - Stressor peminum
A merokok - Riwayat obesitas di - Konsum - Riwayat hipertensi fisiologik alkohol
N - Banyak batang keluarga si dalam keluarga - Stressor - Usia mulai
A rokok yang - Pola makan makana - Konsumsi garam pikiran minum
dikonsumsi/ (konsumsi garam, n sehari-hari alkohol
M - Riwayat hipertensi - Banyak
hari gula, lemak, buah- berlema
N - Jenis rokok sayuran) k dalam kehamilan alkohol yang
E - Apakah terpapar - Aktivitas fisik terkait dikonsumsi/
S rokok/ perokok pekerjaan hari
pasif - Olahraga - Kadar
I Ya Ya alkohol
S
KONSELING SESUAI FAKTOR RISIKO
FAKTOR - Batuk kronis - Sering - Nyeri dada - sesak - Denyut jantung - Gangguan
RESIKO berdahak makan - kesemutan - udem bertambah cepat lambung
DENGAN - Sesak nafas - Sering - sakit kepala kedua - Banyak keringat - Berkeringa
GEJALA - Peningkatan merasa hebat tungkai - Pernafasan t
produksi - Rasa - sakit terganggu berlebihan
haus
sputum - Sering BAK berdebar- kepala - Otot terasa tegang - Berdebar-
- Perubahan - sesak debar hebat atau - Sulit tidur debar
warna dahak tidak biasa - Gangguan
- Batuk - sakit pada lambung
dengan belakang - Perubahan nafsu
demam kepala makan
- Sulit
berkonsentrasi
DIAGNOSA PPOK, ASMA, TB, DM- Hipertensi Penyakit Jantung Infark Miokard - Sering BAK
Infark Miokard Infark Miokard
Kanker Paru, Infark Miokard Strok Strok Penyakit
KERJA
Pneumonia Jantung
Kartu Prediksi Risiko PTM
Pencegahan,
pengendalian dan
tatalaksana terintegrasi
Hipertensi dan Diabetes
melalui pendekatan
Faktor Risiko
(Pengukuran TD, Gula
Darah, Kolesterol, DM
atau non DM, merokok)
Peningkatan tatalaksana
faktor risiko utama di
FKTP.
Prediksi risiko penyakit
Jantung dan Stroke
dengan Kartu prediksi
Risiko PTM
6. PENANGANAN KASUS PTM
Penanganan kasus PTM sesegera mungkin (prompt treatment) melalui
pelayanan pengobatan dan perawatan, serta rujukan ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan bila diperlukan.
Dalam melakukan penanganan kasus, tenaga kesehatan di FKTP harus
mempromosikan perilaku ”PATUH”.
Program Patuh bagi yang sudah menyandang PTM diselenggarakan agar mereka rajin kontrol dan minum obat
BAGAN ALUR PANDU PTM DI
Pasien/Pengunjung Puskesmas
FKTP
Loket Pendaftaran
Wawancara Faktor risiko PTM: Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga PTM pada diri sendiri, faktor
risiko perilaku (merokok, kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat, stres, konsumsi alkohol)
Pengukuran Antropometri (BB, TB, LP) Pemeriksaan (TD, GDS, Kadar Lipid Darah, Tes Penglihatan,
Tes Ketajaman Pendengaran, EPE*, Kadar CO Pernafasan*, SADANIS*, IVA*)
Setiap penyelenggaraan
kegiatan dalam rangka FR PTM:
-Hipertensi
PENYAKIT TIDAK
MENULAR:
- PJK-PD
pencegahan dan pengendalian Hasil DIAGNOSIS:
-Dislipidemia - Pemeriksaan -Stok
wawancara dan
-Hiperglikemia - Pemeriksaan -Diabetes Melitus
pemeriksaan
PTM harus dicatat dan -Obesitas
-dan lain-lain
penunjang -Kanker
-PPOK dan Asma
-Gakti
dilaporkan oleh petugas
penanggung jawab sesuai POSBINDU
PUSKESMAS
PTM
dengan sistem pelaporan yang TATALAKSANA DINI
-Respon cepat
terintegrasi dalam sistem -Pengobatan dini
- Berhenti merokok
PUSKESMAS
UKBM
KELUARGA
Pembinaan Laporan
koordinas
KLINIK LAIN
KELUARGA
PIS-PK
Penilaian • Pelatihan
Workshop Piloting Nasional untuk
Pandu PTM di kesaiapan • 50%
WHO-PEN penerapan
26 Provinsi penerapan Puskesmas
WHO-PEN (3)
Pandu PTM di 2 • TOT melaksanaka
Provinsi Pandu PTM n PANDU
untuk 13 PTM
Provinsi
• Pelatihan Pandu
PTM di
4 Provinsi
JUMLAH PUSKESMAS terlatih PANDU ptm
50% Jumlah
40% Puskesmas
2019 9.754
30% 2018
2017 894*)
20% 504 (5,2%)
(9,2%)
2016
418 (4,5%)
50% Jumlah
40% Puskesmas
2019
964
30% 2018
2017 40 (4,14%)
30 (3,12%)
20%
2016 20 (2,01%)
10 (1,02%)
JUMLAH PUSKESMAS PANDU PTM
(laporan kab/kota)
50% Jumlah
40% Puskesmas
2019 964
30% 2018
…..*)
2017 761 (79,02%)
20% (…..%)
636 (66,04%)
2016
530 (55,04%)
PENGEMBANGAN PANDU
Tindak Lanjut TOT Pandu
1. Membentuk Tim Fasilitator tingkat Provinsi
2. Membentuk Jejaring Pelatihan
3. Membuat perencanaan pengembangan pelatihan
pandu di provinsi
4. Menjadi agent of change
5. Pelatihan petugas
Peserta TOT :
1. Pengelola progrm PTM, 2. Organisasi profesi, 3.
Perguruan Tinggi, 4. Institusi diklat
39
KESIMPULAN
• BEBAN PTM KASUS DAN KEMATIAN MENINGKAT
• PERLUNYA PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM
• SEMUA FASYANKES MELAKUKAN UPAYA PELAYANAN
TERPADU YANG DILAKUKAN SECARA TERSISTEM
KOMPREHENSIF DAN BERLANJUT
• ADVOKASI, SOSIALISASI DAN KEMITRAAN.
40
Terimakasih
1
9