Anda di halaman 1dari 46

Pendekatan Multisektor dalam Pelaksanaan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

Pungkas Bahjuri Ali


Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Kementerian PPN/Bappenas
Surabaya, 04 Juli 2019
1. LATAR BELAKANG

2
Perubahan Pola Penyakit
(Transisi Epidemiologi)
• Dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, PTM menjadi
penyebab utama dari beban penyakit. • Peningkatan PTM akan terus berlanjut seiring
meningkatnya faktor risiko seperti kurang aktivitas
 pembiayaan mahal  23,9% pengeluaran katastropik
fisik, merokok dan kurang konsumsi sayur dan buah.
• Di sisi lain, prevalensi penyakit menular masih tinggi

Perubahan Penyebab Utama dari Beban Penyakit, Faktor Risiko


1990 dan 2017 Penyakit Tidak Menular

2013 2018
Penduduk ≥ 10 tahun
Cedera, Cedera; 26,1% 33,5%
7% 6% kurang aktivitas fisik
Penyakit
Menular;
Penyakit 24%
Tidak Penyakit 2013 2018
Menular, 1990 Menular Penyakit 2017 Penduduk usia ≥ 10
, 56%
37% Tidak 29,3% 28,8% tahun merokok
Menular;
70%

2013* 2018 Penduduk ≥ 5 tahun


kurang konsumsi buah
93,5% 95,5% dan sayur
*2013 pada penduduk > 10 tahun
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2017) Sumber : Riskesdas (2018)
3
Banyak Penduduk yang tidak sadar
kalau menderita PTM

Dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3 – nya tidak menyadari/tidak tahu
bahwa mereka menderita PTM
 Perlu upaya promotif dan penemuan dini terhadap kasus

Prevalensi Penyakit

Penyakit Berdasarkan Memiliki Gejala


Berdasarkan
Diagnosis atau tetapi Tidak
Diagnosis
Gejala Terdiagnosis
Penyakit Jantung
1,5% 0,5% 1,0%
Koroner
Stroke 1,21% 0,7% 0,51%
Memiliki Gejala
Berdasarkan Berdasarkan
tetapi Tidak
Hasil Pengukuran Diagnosis
Terdiagnosis
Hipertensi 25,8% 9,4% 16,4%
Diabetes Melitus 6,9% 1,5% 5,4%
Sumber: Riskesdas, 2013 4
Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
(Klaim BPJS Kesehatan)
• Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014: 42,6 Trilyun
• Rasio Klaim : 104% (Biaya klaim pelayanan dianding premi)

Sumber: BPJS Kesehatan 5


Biaya Tinggi Pengobatan Penyakit
• Jumlah kasus rawat inap penyakit Jantung (PTM) menduduki peringkat ke-4, namun
pembiayaannya menyerap biaya tertinggi (3,5 T)
10 Besar Kasus Penyakit Rawat Inap 10 Besar Biaya Klaim Penyakit Rawat Inap
Tahun 2014: Pasien JKN Total Tahun 2014: Rp Milyar

Pencernaan 774,276
Jantung 3,503.4
Persalinan 644,207
Pencernaan 3,318.8

Infeksi dan Parasit 448,816 Pernapasan 2,396.7

Jantung 448,342 Persalinan 2,341.5

Pernapasan 401,059 Muskuloskeletal 1,919.4

Stroke 327,132 Stroke 1,535.5

Reproduksi Wanita 320,777 Ginjal & Kemih 1,509.2

Ginjal & Kemih 274,469 Infeksi dan Parasit 1,440.9

Muskuloskeletal 265,645 Reproduksi Wanita 1,214.7

THMT 173,936 Kulit 934.7

Sumber: BPJS Kesehatan, 2014 6


2. KONSEP GERMAS

7
Kebijakan Terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017:


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1) Aktivitas fisik 4) Pencegahan dan deteksi dini
2) Perilaku hidup sehat 5) Kualitas lingkungan
3) Pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi 6) Edukasi hidup sehat

Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 11 Tahun 2017:


Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1) Pedoman Pelaksanaan
2) Pedoman Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Tingkat Pusat dan Daerah

8
INPRES GERMAS
Kementerian-Kementerian Terkait
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan 6 bulan sekali dengan mekanisme serial pertemuan di setiap cluster

PENYEDIAAN
EDUKASI DAN PERILAKU
PANGAN SEHAT
HIDUP SEHAT 05 01 Kemkes, Kemendikbud, Kementan, KKP,
Kemendagri, Kemkes, Kemendikbud, Kemenag, Kemendag, Kemenaker, BPOM, Kemenperin
KemenPUPR, Kemendag, Kemekeu, Kemenaker,
KemenPANRB, Kemkominfo, KemenPPPA, BKKBN,
Kemensos, Kemenristekdikti, KemendesPDTT, BNN

PENINGKATAN PENINGKATAN
04 02 AKTIVITAS FISIK
KUALITAS LINGKUNGAN
Kemkes, Kemenpora, Kemendikbud, Kemenag,
Kemkes, Kemendikbud, Kemenag, KemenPUPR, KLHK,
KemenPUPR, Kemenhub, Kemenaker, Kemenpar,
Kemenpar, Kemensos

03 Kemenristekdikti, KemenBUMN

PENINGKATAN PENCEGAHAN
DAN DETEKSI DINI PENYAKIT
Kemkes, Kemenaker, KemenPPPA, BPJS Kesehatan, TNI, POLRI, Kemenhan
Kolaborasi Lintas Sektor Pusat (1)

11
Kolaborasi Lintas Sektor Pusat (2)

12
REPUBLIK
Sinkronisasi Kegiatan Antarsektor
INDONESIA

PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK PENURUNAN PREVALENSI PEROKOK

Jalur
pejalan Sosialisasi Edukasi Pengawasan
kaki dan & kampanye bahaya peredaran &
pesepeda
merokok penjualan
Konektivitas Car
antarmoda Free Day Kawasan
Cukai &
transportasi Tanpa
pajak rokok
Rokok
Ruang
Terbuka
Hijau
KONSUMSI SAYUR DAN BUAH
DETEKSI DINI PENYAKIT
Buah dan Pemanfaatan
sayur dalam pekarangan
Deteksi dini Paket jamuan rapat rumah
di instansi manfaat JKN
pemerintah
Promosi buah Pengawasan
dan sayur pangan
Penggerakkan Deteksi dini segar
dalam negeri
masyarakat untuk di tempat
deteksi dini kerja
13 13
Pedoman Umum
Peraturan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Nomor 11 Tahun 2017
tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Langkah Teknis:

• Perencanaan

• Pelaksanaan

• Pemantauan dan Evaluasi

• Pelaporan

14
Tahapan Kegiatan Germas

15
A. Perencanaan
K/L, BPJS Kesehatan, dan Pemda melakukan Perencanaan kegiatan mengikuti siklus perencanaan dan
penyusunan rencana kegiatan Germas setiap penganggaran tahunan di tingkat pusat dan daerah.
tahun anggaran  Rencana kegiatan Germas diprioritaskan
tercantum dalam RKP dan RKPD

Acuan Dokumen:  Selain penugasan dalam Inpres, K/L, BPJS


1. RPJMN 2015-2019, Renstra KL, RKP, Renja KL
Kesehatan, dan Pemda dapat menambahkan
2. RPJMD, Renstra OPD, RKPD, Renja OPD
kegiatan yang relevan mendukung Germas
3. Daftar kegiatan utama yang tercantum pada
lampiran Inpres
 Penyusunan rencana kegiatan Germas
4. SPM provinsi dan kabupaten/kota dengan
disesuaikan dengan nomenklatur kegiatan
indikator terkait Germas
Rencana kegiatan Germas dituangkan ke
5. Pedoman Penyusunan APBD (Kemendagri)
dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran (Renja dan RKA)

Koordinator perencanaan:
• Kemen PPN/Bappenas (tingkat pusat)
 Kegiatan selaras dengan 6 tujuan GERMAS
• Setda/Bappeda (tingkat daerah)

16
Contoh Format
Matriks Identifikasi Kegiatan Germas
Penanggung Jawab Target
No Kegiatan Utama Indikator
Kegiatan 2017 2018 2019
1 Dinas Pertanian Pemanfaatan Jumlah kelompok 30 kelompok 35 kelompok 40 kelompok
pekarangan rumah sasaran Program
untuk menanam Pangan Lestari (PPL)
sayur dan buah yang melaksanakan
pemanfaatan
pekarangan rumah
untuk menanam sayur
dan buah

2 Dinas Perhubungan Penyediaan jalur Jumlah pembangunan 1 paket 1 paket 1 paket


sepeda, dan jalur fasilitas pejalan kaki kegiatan kegiatan kegiatan
pejalan kaki yang termasuk jalur
representatif dan pesepada
aman

3 dst.

17
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan Germas mengacu pada
kegiatan yang tercantum pada dokumen Inpres Nomor 1/2017 diikuti dengan:
perencanaan dan penganggaran.
1. Penyusunan kebijakan di tingkat daerah yang
ditetapkan  Peraturan Kepala Daerah
(Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota)
Dalam pelaksanaan kegiatan K/L, BPJS
Kesehatan dan Pemda dapat melibatkan
2. Lampiran Perkada berupa matriks kegiatan
pemangku kepentingan terkait lintas OPD dan indikatornya

3. Kemendagri bertanggung jawab dalam


memfasilitasi pelaksanaan Germas di tingkat
Koordinator pelaksanaan: daerah
• Kemenko PMK (tingkat pusat)
• Kemendagri (koordinasi dan fasilitasi daerah)
 Setda/Bappeda Provinsi dan Kab/Kota

18
C. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan

Tujuan

1. memastikan pelaksanaan kegiatan Germas berjalan


sesuai dengan rencana yang ditetapkan;
2. mengidentifikasi dan mengantisipasi permasalahan
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Germas;
dan
3. merumuskan langkah tindak lanjut yang diperlukan
untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan Germas.

Koordinator pemantauan dan evaluasi:


• Kemen PPN/Bappenas (tingkat pusat)
• Setda/Bappeda (tingkat daerah)

19
Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan Evaluasi

Waktu: 6 bulan sekali Waktu: setiap akhir tahun

Informasi yang dikumpulkan:


1. kegiatan, indikator, target dan
alokasi pendanaan kegiatan
Evaluasi dilakukan terhadap:
2. perkembangan capaian • Indikator kegiatan utama
output dan realisasi anggaran dalam lampiran Inpres Nomor
3. permasalahan dan kendala 1/2017
pelaksanaan • Indikator keluaran lain yang
4. langkah tindak lanjut dianggap penting dan relevan

Hasil pemantauan menjadi


bahan masukan untuk Evaluasi dapat melibatkan
melakukan evaluasi. pemangku kepentingan terkait.

Hasil pemantauan menjadi


bahan masukan untuk
perbaikan pelaksanaan Germas
dan untuk penyempurnaan
kegiatan dan indikator. 20
Tujuan Evaluasi
Mengetahui capaian indikator kegiatan
1 utama dalam Inpres 1 tahun 2017

Mengidentifikasi permasalahan yang


2 dihadapi dalam pelaksanaan Germas
Evaluasi
Pelaksanaan
Germas
3 Mengidentifikasi praktik-praktik pelaksanaan
Germas baik sebagai pembelajaran

4 Merumuskan langkah tindak lanjut perbaikan

Sebagai bahan dasar penyusunan laporan Germas kepada Presiden


21
Alur Pelaporan Germas

Penyampaian Laporan :
• Laporan Tahunan Bupati/Walikota ke
Gubernur (Per Februari)  Gubernur ke
Mendagri

22
Substansi Laporan
Laporan Hasil
Pelaksanaan
Rincian Kegiatan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Germas
Sekurang-kurangnya
Mencakup:
(Permen PPN/Kepala Bappenas Tantangan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Germas
No. 11/2017)

Terobosan atau Kisah Sukses Pelaksanaan Germas*

Langkah Tindak Lanjut Yang Diperlukan

23
*akan dipilih 1 (satu) kisah sukses KL/BPJS Kesehatan/Pemda yang mewakili masing-masing tujuan Germas dalam Laporan ke Presiden
Evaluasi Pelaksanaan Germas Tahun 2018
Tujuan
Mengetahui capaian indikator kegiatan
utama dalam Inpres 1 Tahun 2017

Mengidentifikasi dan mengantisipasi


permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan

Mengidentifikasi praktik-praktik baik


pelaksanaan Germas sebagai pembelajaran

Merumuskan langkah tindak lanjut


perbaikan pelaksanaan kegiatan

*Laporan TA 2018 perlu mengelaborasi lebih luas hasil pelaksanaan Germas oleh:
Sebagai bahan dasar penyusunan • Dunia usaha
• Organisasi non pemerintah
Laporan Germas kepada Presiden* • Kisah sukses di daerah

24
Highlight Hasil Pelaksanaan Germas 2018
Kluster Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan Perbaikan Gizi

KEMENKES KEMENTAN
Kampanye “ISI PIRINGKU” yaitu Pemanfaatan pekarangan
Gizi Seimbang, mengganti sebagai sumber pangan dan
program 4 sehat 5 sempurna gizi keluarga dilakukan di
2.300 desa

KEMENDAG BPOM
Penyelenggaraan Promosi Intervensi pada 171 pasar
Kuliner dan Pangan Nusantara reguler di 31 Provinsi dan
(PKPN) yang melibatkan 233 20 pasar di 10 destinasi wisata
pelaku UKM dari 33 Provinsi

25
Highlight Hasil Pelaksanaan Germas 2018
Kluster Peningkatan Aktivitas Fisik

KEMENRISTEKDIKTI KEMENDIKBUD
Penyediaan sarana dan Keikutsertaan Olimpiade
prasarana khusus olahraga di Olahraga Siswa Nasional
102 Perguruan Tinggi (O2SN) terdiri dari:
616 Siswa SD
Penyelenggaraan 96 lomba 334 Siswa SMP
olahraga di/antar Perguruan 64 Siswa SMA
Tinggi 290 Siswa Pendidikan Khusus
Layanan Khusus (PKLK)

KEMENPORA KEMENKES
Kegiatan Sepeda Pembinaan pelaksanaan
Nusantara untuk kesehatan olahraga bagi
masyarakat di 70 titik siswa SD pada 6.154
Kab/Kota dengan Puskesmas
melibatkan 55.400 peserta
Pembinaan pemeriksaan
kebugaran jasmani pada
138.114 Jemaah Haji di 34
Provinsi

26
Highlight Hasil Pelaksanaan Germas 2018
Kluster Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit

KEMENAKER
KEMENKES Kerjasama dengan BPJS
Sebanyak 4.977 Puskesmas Kesehatan Kab. Cikarang terkait
melakukan deteksi dini deteksi dini terhadap 2.576
kanker payudara dan leher karyawati di 2 perusahaan di
rahim Provinsi Jawa Barat

BPJS KESEHATAN TNI


Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
Skrining riwayat kesehatan pada
(Rikkes) sebanyak 82.552 personel
558.065 peserta dan pemeriksaan
IVA/Papsmear pada 279.903 peserta POLRI
Pemeriksaan kesehatan berupa rekam
jantung, treadmill, rontgen thorax dan
27
pemeriksaan gigi pada 124.201 personel
Highlight Hasil Pelaksanaan Germas 2018
Kluster Peningkatan Kualitas Lingkungan

KEMENLHK KEMENPUPR
Perbaikan dan peningkatan kualitas
lingkungan dengan melibatkan Pembangunan 3 sarana sanitasi dasar
290 Komunitas dan 2.000 Peserta (toilet wisata) di Lokasi Prioritas yaitu
KSPN Tanjung Lesung (Banten), KSPN
Pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan
di Labuan Bajo, Bank Sampah di DAS KSPN Tanjung Kelayang (Bangka
Citarum dan Pemantauan Kab/Kota Belitung)
Peraih ADIPURA

KEMENDIKBUD KEMENPAR
Penyediaan 165 sarana sanitasi sekolah Gerakan Sadar Wisata di 6 Lokasi
bagi sekolah yang belum memiliki Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)
sarana dengan melibatkan 7.515 orang

Telah tersusun "Peta Jalan Sanitasi


Sekolah dalam Kerangka UKS"

28
Highlight Hasil Pelaksanaan Germas 2018
Kluster Peningkatan Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat

KEMENDAGRIIPSUM
Penetapan regulasi di 26 Provinsi
terkait kebijakan Germas berupa
Peraturan, Instruksi dan Keputusan
Kepala Daerah
KEMKOMINFO
Penyampaian laporan dari 22 Provinsi
terkait pelaksanaan Germas di Daerah Pelaksanaan diseminasi informasi
layanan masyarakat terkait pola hidup
bersih dan sehat di tingkat Nasional
maupun Lokal di 100 Kabupaten
KEMENDESPDTT Prioritas Stunting
Pelaksanaan Kegiatan Generasi Sehat
dan Cerdas (GSC) di 5.789 Desa,
499 Kecamatan, 66 Kabupaten dan
11 Provinsi KEMENDIKBUD
Pemberian bantuan UKS di 550 SD,
270 SMP, 285 SMA dan 250 SMK

29
Tantangan Besar Germas
Tantangan GERMAS semakin meningkat !!
RISKESDAS


2013Ipsum
Lorem
Obesitas Dewasa : 15,4%
Hipertensi : 25,8%
2015 2018
• Prevalensi merokok 10-18 tahun : 7,2%
• % aktivitas fisik kurang penduduk >10
Pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup
tahun : 26,1%
Sehat melalui Inpres nomor 1 tahun 2017
• Konsumsi buah sayur kurang : 93,5%

Target RPJMN 2015-2019


• Obesitas Dewasa : 15,4%
RISKESDAS 2018Ipsum
Lorem
• Obesitas Dewasa : meningkat 21,8%
• Prevalensi merokok 10-18 tahun : 5,4%
• Hipertensi : meningkat 34,1%
• Hipertensi : 23,4 %

2013 2017 •


Prevalensi merokok 10-18 tahun :
meningkat 9,1%
% aktivitas fisik kurang penduduk >10
tahun : meningkat 33,5%
• Konsumsi buah sayur kurang : meningkat
95,5%

30
Tantangan Pelaksanaan Germas

Publikasi dan sosialisasi Germas masih Koordinasi di Internal K/L


belum optimal Koordinasi internal pada masing-masing K/L dalam
Masih ada persepsi bahwa Germas hanya urusan kesehatan pelaksanaan kegiatan Germas masih belum optimal
sehingga peran lintas sektor lainnya belum optimal (sinkronisasi kegiatan dan lokus)

Koordinasi pusat dan daerah


Belum seluruh provinsi dan kabupaten/kota Anggaran K/L belum match dengan daerah (APBD dan DAK)
menetapkan kebijakan Germas
• RPJMD dan RKPD punya aturan tersendiri
• Penganggaran (line item oleh Kemendagri, struktur oleh Kemen PANRB)

K/L masih fokus pada tusi dan kewenangan Tindak lanjut setelah koordinasi
Germas belum menjadi kebijakan sektor (sector policy)
Setelah koordinasi dilakukan, selanjutnya perlu masuk ke detail:
Alokasi anggaran masih berdasarkan tusi
• Penterjemahan sampai dengan detil output
Skala kegiatan masih terbatas
• Memastikan daerah mengajukan DAK dan dilaksanakan sesuai
rencana

Competing Priorities Leadership


1 kegiatan mendukung beberapa prioritas dengan fokus Kegiatan lintas sektor saat ini di-lead Bappenas (Germas, Stunting),
lokasi yang mungkin saja berbeda-beda bagaimana Kemenkes bisa me-lead K/L lain secara teknis
(memahami masalah dan intervensi apa yang harus dilakukan).

31
Germas sebagai bagian dari RKP 2019
Perpres 72 Tahun 2018
1

Germas menjadi prioritas Peningkatan


Kesehatan Ibu,
dalam pembangunan Anak, Keluarga
Berencana dan
kesehatan pada RKP 2017, Kesehatan
2018, dan 2019, yang Reproduksi
2
dilaksanakan secara lintas 5
sektor sesuai pendekatan
Peningkatan 2
Tematik, Holistik, Integratif Efektivitas Percepatan
Pengawasan Penurunan
dan Spasial (THIS). Stunting
Obat dan
Makanan
PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN DAN
GIZI MASYARAKAT
Proyek Prioritas
• Peningkatan kualitas
3 lingkungan sehat
4
Penguatan • Peningkatan aktivitas fisik
Program Prioritas Peningkatan Gerakan
Akses dan Masyarakat • Pencegahan dan pengendalian
Kegiatan Prioritas Mutu Hidup Sehat faktor risiko penyakit tidak
Pelayanan dan
Pengendalian
menular
Kesehatan
Penyakit • Pencegahan dan pengendalian
penyakit menular

32
GERMAS DALAM RANCANGAN
RPJMN 2020-2024
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan
peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

STRATEGI RPJMN 2020-2024

Peningkatan Percepatan Peningkatan Penguatan Gerakan Penguatan sistem


kesehatan ibu, anak perbaikan gizi pengendalian Masyarakat Hidup kesehatan dan
KB, dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (Germas) pengawasan obat dan
reproduksi makanan

33
Arah Kebijakan
LINGKUNGAN SEHAT
KAWASAN SEHAT penyediaan ruang terbuka publik, transportasi
pengembangan kawasan sehat antara masal dan konektivitas untuk mendorong
lain kabupaten/kota sehat, pasar sehat, aktivitas fisik masyarakat dan lingkungan
upaya kesehatan sekolah (UKS) dan sehat serta penurunan polusi udara
lingkungan kerja sehat

REGULASI PEMBERDAYAAN
Regulasi yang mendorong pemerintah pusat dan MASYARAKAT
daerah serta swasta untuk menerapkan
Promosi perubahan perilaku hidup sehat
pembangunan berwawasan kesehatan dan
mendorong hidup sehat termasuk pengembangan PANGAN SEHAT yang inovatif dan pemberdayaan masyarakat
standar dan pedoman untuk sektor non kesehatan, Peningkatan penyediaan pilihan termasuk revitalisasi posyandu dan upaya
peningkatan cukai rokok, pelarangan iklan rokok, dan kesehatan berbasis masyarakat lainnya, serta
pangan sehat termasuk
penerapan cukai pada produk pangan yang berisiko penggerakan masyarakat madani untuk
tinggi terhadap kesehatan, dan pengaturan produk penerapan label pangan dan hidup sehat
makanan dengan kandungan gula, garam dan lemak perluasan akses terhadap buah
dan sayur.
34
Upaya Perbaikan Ke Depan
Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Germas:
a. pembudayaan Germas di lingkungan internal institusi pemerintah
b. penguatan sinergi antarpemangku kepentingan
BUDAYAKAN HIDUP SEHAT
MASYARAKAT  Termasuk sinergi antar KL dalam pelaksanaan kegiatan dengan tujuan Germas yang sama
 UKS: Kemendikbud, Kemenag, Kemenkes
 Keamanan pangan: Kementan, KKP, Badan POM, Kemenkes, Kemendag

c. pelibatan aktif lintas sektor lain mulai dari dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, dan
institusi pendidikan dan perguruan tinggi
 Mobilisasi sumber daya (cakupan kegiatan K/L terbatas)
 Sektor non pemerintah: penerapan internal dan penggerakkan masyarakat

d. sosialisasi, kampanye, komunikasi interpersonal, dan diseminasi informasi untuk mendorong


perubahan perilaku
 Pengembangan pesan dan materi KIE Germas, pemanfaatan sosial media, kapasitas petugas/kader
yang ada di masyarakat

e. penguatan pelaksanaan Germas di daerah:


 advokasi, sosialisasi yang lebih masif, forum lintas OPD, internalisasi Germas dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran, pendampingan, petunjuk teknis masing-masing sektor, monev
dengan mekanisme umpan balik
35
Harapan pada Kemenkes dan OPD Kesehatan

Integrasi kegiatan Germas yang dilaksanakan oleh unit-unit terkait di


internal Kemenkes

Kemenkes menjadi leading sektor lain, dalam hal:


Pembangunan berwawasan
Konsep
kesehatan, konsep promosi kesehatan

Peran Advokasi, kampanye dan sosialisasi,


Promosi
Kemenkes media dan content promosi kesehatan

Standar dan pedoman pelaksanaan


Regulasi
kegiatan Germas untuk K/L lain
Mis. Deteksi dini di tempat kerja, UKS

36
3. PELAKSANAAN GERMAS DI DAERAH

37
Fasilitasi Pelaksanaan Germas di Daerah oleh Kemendagri

• Surat Mendagri kepada Gubernur (No. 440/2797/SJ) dan kepada Bupati/Walikota (No.
440/2796/SJ) tanggal 15 Juni 2017

• Seluruh provinsi telah teradvokasi mengenai Inpres Germas

• Sampai dengan akhir Desember 2018 dari 34 Provinsi yang dimonitor oleh Kemendagri:
 13 Provinsi menetapkan Pergub (Sumsel, Lampung, DIY, Jateng, NTB, Sulut, Gorontalo, Riau,
Bali, Kaltim, Jambi, Kalsel dan Jatim)
 8 Provinsi menetapkan Surat Edaran (Sulsel, Kalbar, Babel, Sumbar, Sumut, Kalteng,
Bengkulu, dan Aceh)
 5 Provinsi menetapkan Ingub (Maluku, DKI Jakarta, Jabar, Kepri, dan Sulbar)
 1 Provinsi menetapkan Kepgub (Sulteng)
 7 Provinsi masih dalam proses penyusunan (Papua, Papbar, Kaltara, Malut, Banten, NTT dan
Sultra)

38
Alur Penyusunan
Kebijakan Germas di Daerah

Identifikasi Identifikasi
Perumusan
Penanggung Jawab Kegiatan Utama
Indikator Kunci
Sektor Pendukung Germas pada
Setiap Sektor
Germas Setiap Sektor

Perumusan Legal
Penajaman Target Penetapan dan
Aspek
Kegiatan Sosialisasi Regulasi
(Draft Regulasi)

39
Kerangka Teknis Alur Pelaksanaan di Daerah

•Pemetaan
kegiatan 2017 •Identifikasi
kegiatan yang •Penyusunan
•Penyusunan SKPD mendukung Kebijakan/Regulasi
Bappeda rencana kegiatan Germas Bupati
2018 Teknis •Menyampaikan
•Pelaporan kepada
Gubernur
•Koordinasi Monev pada Bappeda
pelaksanaan

• Germas merupakan kegiatan lintas sektor dan dalam perencanaannya perlu


dikoordinasikan oleh Bappeda
• Pelaksanaan Germas di SKP dapat dikoordinasikan oleh Bappeda atau Biro Kesra
(sesuai kebijakan daerah)
• SKPD Teknis perlu untuk mengidentifikasi kegiatan yang dianggap mendukung
pelaksanaan Germas
• Bupati wajib menyampaikan laporan pelaksanaan Germas kepada Gubernur
minimal 1 tahun sekali
40
Tindak Lanjut Utama di Daerah

Regulasi/ Pemetaan Penuangan


Kebijakan Kegiatan dalam
Germas lintas SKPD RKPD 2018
2017

41
Kerangka Pelaksanaan di Daerah
AKTIVITAS FISIK
PANGAN SEHAT DAN BERGIZI
• SKPD Perhubungan
• SKPD Pertanian
• SKPD Bina Marga
• SKPD Kominfo
• SKPD Cipta Karya
• SKPD Kesehatan
• SKPD Kesehatan
• SKPD Pendidikan
• SKPD LH LINGKUNGAN SEHAT
• dll • SKPD Pertanian
• SKPD LH
• SKPD Kesehatan
• SKPD Perhubungan
BAPPEDA • SKPD Cipta Karya
(Koordinator • dll
DETEKSI DINI
• SKPD Kesehatan
Teknis)
• RSUD
• SKPD Tenaga Kerja
• BKD
A
EDUKASI SEHAT
• dll
• SKPD Pendidikan
PERILAKU SEHAT • SKPD Kominfo
• SKPD Kesehatan • SKPD Kesehatan
• SKPD Pemuda Olahraga • SKPD Desa
42
• dll • dll
Rekomendasi Kegiatan di Daerah
- Penyediaan lapangan bola/olahraga di desa; Car Free Day;
Olahraga rutin di instansi, dll

- Penyediaan RTH di ruang publik; Kebijakan KTR;


Penghijauan, dll

Pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayur dan buah; Gemar


makan ikan; Kampanye makan sehat bergizi, dll

Kegiatan lain yang dianggap mendukung (Dapat


disesuaikan dari kegiatan K/L pusat yang menjadi mitra)

43
Rancangan Alur Pelaporan Pelaksanaan
Presiden RI

6
KEMENTERIAN KEMENTERIAN PPN/
DALAM NEGERI BAPPENAS
KEMENKO PMK

GUBERNUR

K/L K/L K/L


BAPPEDA PROVINSI
BUPATI

SKPD PROVINSI SKPD PROVINSI • Pengendalian dan


koordinasi pelaksanaan di
BAPPEDA KAB/KOTA
pusat oleh Kemenko PMK
• Pengendalian dan
koordinasi pelaksanaan SKPD SKPD
di daerah oleh KAB/KOTA KAB/KOTA
Garis Laporan
Kemendagri Garis Koordinasi

Daerah Pusat 44
Hal Yang Perlu Diperhatikan Daerah

• Pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan akan dikoordinasikan oleh


Kemendagri
• Perlu untuk diterjemahkan melalui regulasi/kebijakan daerah
• Akan dilaksanakan monitoring evaluasi minimal 6 bulan sekali untuk
Progress pelaksanaan Germas di daerah
• Pelaporan kepada Presiden dilaksanakan 1 tahun sekali sebagai
bagian dari pelaksanaan Inpres Germas

• Akan didukung dengan adanya pedoman umum pelaksanaan Germas yang saat
ini sedang proses penyusunan
45
BUDAYAKAN HIDUP SEHAT
MASYARAKAT

Terima Kasih

46

Anda mungkin juga menyukai