METODE
PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
2019
Sumber :
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
2
3
FAKTA
&
DATA
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
Sumber : Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014)
4
PENYEBAB UTAMA DARI BEBAN PENYAKIT, 1990-2015
Cedera Cedera
13%
7%
Penyakit
Menular
Penyakit 30%
Penyakit
Tidak
Menular Penyakit
Menular
56% Tidak
37%
Menular
57%
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014) 5
Prevalensi PTM
Trend penyebab
kematian saat ini
didominasi oleh PTM.
Penyebab kematian
utama tahun 2014
adalah stroke,
penyakit jantung
dan DM
8
Konsekuensi??
Pembiayaan
kesehatan >
mahal
BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019
Rawat Inap Rawat Jalan
3,543,801
3,112,908 3,783,861
2,690,660
2,277,367
1,901,805
1,922,723 2,224,458 2,532,370
1,627,387 2,703,915
1,359,013
5
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS
Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan
konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM. Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku
dan FR Fisiologis / FR Antara. Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka
seringkali tidak disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala. Deteksi
dini menjadi penting untuk dilakukan
Sumber: Modifikasi dari Global Health 2035: a world converging within a generation. USA, The 12
Lancet. 2013.
FAKTOR RISIKO UTAMA PTM
Penggunaan Kardiovaskular
tembakau
Kanker
Kebiasaan Diet
Tidak Sehat Diabetes
Materi
19
BAHASAN
1. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian
b. Komponen
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
d. Manfaat
2. Alur Penilaian Kebugaran Jasmani
3. Pemeriksaan Pra Partisipasi Penilaian Kebugaran
Jasmani
4. Penilaian Kebugaran Jasmani
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Pengisian KMB
20
1. Kebugaran Jasmani
21
• SADOSO
kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-
hari dengan mudah tanpa mengalami rasa lelah yang
berarti, serta masih mempunyai sisa tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya untuk keperluan mendadak
• WIDANINGGAR
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas
pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti
• ADI SAPUTRA
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk
mengatasi beban kerja tambahan
23
Kebugaran Jasmani
• Kemampuan seseorang untuk melakukan tugas
sehari-hari dengan mudah
• tanpa merasa lelah yang berlebihan
• dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya
• dan untuk melakukan kegiatan yang mendadak
lainnya
24
KOMPONEN
KEBUGARAN JASMANI
• Berkaitan dengan Kesehatan:
1. Daya Tahan Jantung dan Paru
2. Komposisi Tubuh
3. Kekuatan Otot • Berkaitan dengan
4. Daya Tahan Otot Keterampilan
5. Fleksibilitas 1. Keseimbangan
2. Daya Ledak
3. Kecepatan
4. Koordinasi
5. Kelincahan
6. Kecepatan Reaksi
25
Komposisi Tubuh
• Berhubungan dengan pendistribusian otot dan lemak di
seluruh tubuh
• Komposisi tubuh adalah komposisi berat badan terdiri dari
berat lemak (body fat) dan berat massa tanpa lemak (lean
body mass ).
• Tingkat kebugaran jasmani dikaitkan dengan persentase
lemak tubuh (persen body fat).
• Di bidang olahraga, kelebihan lemak memperburuk
kinerja atau prestasi krn tidak memberikan sumbangan
tenaga yg dihasilkan oleh kontraksi otot akibat bobot mati
yang menambahkan beban sehingga memerlukan energi
tambahan untuk menggerakkan tubuh.
27
Kekuatan Otot
Kelenturan/Fleksibilitas
• Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk
melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau
ruang gerak tubuh secara maksimal.
30
• Keseimbangan
Kemampuan untuk mempertahankan sikap tubuh yang
tepat pada saat diam (static balance) atau bergerak
(dynamic balance)
• Kecepatan
Kemampuan untuk melakukan gerakan cepat dalam
waktu sangat singkat
• Daya ledak
Laju ketika seseorang melakukan kegiatan .
31
• Kecepatan Reaksi
Waktu tersingkat yang diperlukan untuk memberikan reaksi
setelah menerima suatu rangsang
• Koordinasi
Kemampuan untuk menggunakan panca indera seperti
penglihatan dan pendengaran, bersama-sama dengan tubuh
tertentu saat melakukan kegiatan motorik dengan harmonis
dan ketepatan tinggi. .
32
• Genetik
• Aktivitas fisik dan latihan fisik
• Jenis kelamin
• Usia
• Lemak tubuh
• Istirahat
33
TIDAK YA
LAYAK
DOKTER: PEMERS. KES.
Tes KJ
TIDAK LAYAK
Tingkat KJ
TERAPI/RUJUKAN
Program LF
~ Tingkat KJ-JP PEMANTAUAN
EVALUASI
37
Pengertian
• Pemeriksaan pra partisipasi: serangkaian pemeriksaan
fisik yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh
anamnesis dan pemeriksaan fisik sederhana pada
orang yang akan mengikuti program latihan
fisik/olahraga dan pengukuran kebugaran jasmani
Keterangan
• Bila satu atau lebih jawaban “YA”: harus konsultasi ke
dokter untuk pemeriksaan fisik lebih lanjut
• Pemeriksaan fisik lanjutan: untuk memastikan kesiapan
tubuh mengikuti pengukuran jasmani
• Jawaban “TIDAK” pada semua pertanyaan PAR-Q:
dinyatakan layak untuk mengikuti pengukuran kebugaran
jasmani
• Simpulan dalam bentuk rekomendasi:
• Dapat mengikuti pengukuran kebugaran jasmani
• Konsultasi ke dokter
• Rujuk ke dokter spesialis
• Tidak dapat mengikuti pengukuran kebugaran jasmani
42
Persiapan peserta
1. Peserta sehat mengikuti anamnesis dan
pemeriksaan fisik
2. Sebelum pengukuran, peserta tidur cukup
(minimal 6 jam)
3. Makan: 2 jam sebelum pengukuran
4. Tidak melakukan aktivitas berat minimal 24 jam
sebelum pengukuran.
5. Tidak merokok menjelang & selama pengukuran
6. Pengukuran sebaiknya dilakukan pagi hari
7. Peserta memakai pakaian olahraga lengkap
44
Persiapan pelaksanaan
• Lintasan pengukuran diperiksa dan diukur
• Alur pengukuran disiapkan: meja, kursi, dll
• Alat yang akan digunakan disiapkan dan dicek:
tensimeter, stetoskop, timbangan badan,
pengukur tinggi badan, pengukur jarak, pengukur
waktu, tanda start-finish, nomor dada, dll
• Berkas yang dibutuhkan disiapkan: absensi,
formulir kelayakan, KMB, formulir pengukuran, dll
46
Pelaksanaan
• Peserta diberi penjelasan: prosedur & manfaat
pengukuran
• Peserta mengisi formulir kelayakan.
• Peserta yang layak ikut pengukuran mendapat
nomor dada
• Peserta dipandu melakukan peregangan dan
pemanasan
• Peserta diberi penjelasan rute dan cara melakukan
pengukuran sesuai kemampuannya
• Peserta berdiri di belakang garis “start”.
47
Pelaksanaan
• Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap
berdiri siap
• Setelah aba-aba “ya” peserta mulai melakukan
pengukuran (hidupkan pengukur waktu) &
menempuh jarak sesuai metode pengukuran
• Klik pengukur waktu pada saat peserta tiba di garis
finish
• Catat waktu tempuh (menit-detik) dalam formulir
hasil pengukuran
48
20 – 29 < 24 24 – 30 31 – 37 38 – 48 49+
30 – 39 < 20 20 – 27 28 – 33 34 – 44 45+
40 – 49 < 17 17 – 23 24 – 30 31 – 41 42+
50 – 59 < 15 15 – 20 21 – 27 28 – 37 38+
60 – 69 < 13 13 – 17 18 – 23 24 – 34 35+
Laki-Laki
20 – 29 < 25 25 – 33 34 – 42 43 – 52 53+
30 – 39 < 23 23 – 30 31 – 38 39 – 48 49+
40 – 49 < 20 20 – 26 27 – 35 36 – 44 45+
50 – 59 < 18 18 – 24 25 – 33 34 – 42 43+
60 – 69 < 16 16 – 22 23 – 30 31 – 40 41+
Kesorga 2017 60
KIE PEMBINAAN KEBUGARAN
Keterangan dari Tabel 1.4
Tingkat Kebugaran Jantung-paru Anda Kurang Sekali/ Kurang
1. Frekuensi berolahraga Anda cukup 2 x seminggu
2. Intensitas olahraga Anda dengan denyut nadi 100 - 120 x/ menit
3. Lamanya Anda berolahraga cukup 20 - 30 menit, diluar waktu pemanasan dan
pendinginan
4. Tipe/ jenis olahraga Anda hanya dengan tipe Aerobik tipe 1 saja
• Timbangan badan
• Pengukur tinggi badan
• Alat penghitung
• Formulir IMT (KMB)
• Dinding
• Meja dan kursi
• Alat tulis
ERT 150415 64
PENILAIAN IMT
Skor BB: satuan kg dg ketelitian 0,1 kg
Skor TB: satuan m dg ketelitian 0,1 cm
Penilaian IMT dihitung dg rumus :
BB (kg)
IMT =
TB (m)2
ERT 150415 66
KLASIFIKASI IMT
Kategori IMT kg/m
Obese > 27,0
Gemuk (overweight) 25 – 27,0
Normal 18,5 – 25
Kurus 17,0 – 18,5
Sangat Kurus < 17,5
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Kurang
500 m 450 m 400 m 350 m 300 m 250 m 200 m
Sekali a
Baik
700 m 650 m 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m
Sekali
ERT 150415 79
Kurang
450 m 400 m 350 m 300 m 250 m 200 m 150 m
Sekali a
Baik
650 m 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m
Sekali
Kesorga 2017 80
Peserta Pulang
Pemberian souvenir dan
ucapan terima kasih
ALUR PELAKSANAAN
Informasi hasil test peserta ROCK PORT Ruang tunggu
Peserta yang sukses melaksanakan Rock Port wajib
diberi informasi hasil test serta rekomendasi aktivitas Peserta diarahkan ke ruang tunggu sambil
fisik yang dapat dilakukan menunggku tim lengkap, pemberian
penjelasan Rock Port kepada peserta
Rekapitulasi hasil Rock port Istirahat dan pendinginan Pelaksanaan Rock Port
Hasil Rock Port dimasukan ke Setelah peserta finish, jangan Dilaksanakan per tim,
dalam kartu menuju bugar langsung berenti bergerak, mencatata waktu yang
peserta untuk didapatkan tapi dilakukan secara ditempuh untuk lintasan Pemanasan
status kebugaran dan perlahan. Kemudian sepanjang 1,6 km
rekomendasi aktivitas fisik melakukan pendinginan Dilakukan sebelum Rock Port
dengan durasi 10-15 menit dengan durasi 10-15 menit
Kesorga 2017 81
PELAKSA- Pemanasan sebelum test Rock 1 petugas Pemanasan meliputi peregangan dan
NAAN Port pemanasan dinamis untuk mencegah terjadinya
cedera dan persiapan kerja jantung
Persiapan pelepasan peserta 7 petugas Bendera start, tanda start 2 orang petugas untuk pengawas lintasan
dan finish, formulir tim, (mencatat jumlah lap), 2 orang petugas untuk
stop watch (HP) pengawas waktu tempuh, 1 orang petugas
sebagai pengawas umum, 2 orang petugas
untuk pengawas peserta
Pelaksanaan Rock Port Pelepasan tim dengan mengibarkan bendera
start bersamaan dengan dimulainya
perhitungan waktu oleh petugas pengawas
waktu tempuh. Ketika peserta menempuh
lintasan, pengawas lintasan akan mencatat
jumlah lap (putaran) yang telah ditempuh
peserta. Selanjutnya .............
Ketika peserta finish maka pengawas lintasan
akan memberi urutan finish peserta sedangkan
pencatat waktu akan mencatat waktu tempuh
peserta, hasil keduanya akan disandingkan dan
direkapitulasi.
Petugas pengawas peserta bertugas memantau
kondisi peserta selama pelaksanaan,
menyediakan minum, jika perlu menemani
peserta dalam melintas untuk peserta yang
butuh pengawasan khusus.
Pendinginan 1 Petugas Setelah finish peserta tidak boleh langsung
berhenti bergerak, namun harus tetap bergerak
dengan frekuensi dikurangi sampai keadaan
tubuh kembali normal.
Jika seluruh tim sudah finish maka dilakukan
sesi pendinginan melalui peregangan dan
teknik pernafasan dalam agar terhindar dari
cedera pasca aktifitas fisik dan mengembalikan
denyut jantung ke keadaan normal.
Kesorga 2017 83
EVALUAS Rekapitulasi hasil tiap 1 petugas formulir hasil Petugas akan merekapitulasi hasil
I tim pelaksanaan, kartu pelaksanaan rock port, kemudian
menuju bugar mengisi kartu menuju bugar untuk
tiap peserta untuk dilihat hasilnya
dan rekomendasi aktifitas fisik
yang dapat dilaksanakan peserta
untuk meningkatkan
kebugarannya.
Pemberian Informasi 1 petugas Hasil Test Petugas akan menginformasikan
hasil test hasil pelaksanaan test kepada tim,
dengan memberikan penjelasan
cara penentuan status kebugaran
serta rekomendasi hasil test, dapat
dilakukan melalui pendekatan
individu.
Keterangan :
- Apabila terdapat keterbatasan jumlah petugas dengan jumlah sasaran yang banyak, pelaksanaan
rock port test dilaksanakan satu tim per sesi. Ketika tim sedang melaksanakan test, tim yang
berikutnya sudah harus disiapkan melalui tahap persiapan sehingga kegiatan dapat berkelanjutan dan
waktu yang digunakan dapat lebih efisien.
- 1 orang petugas dapat melaksanakan 2 atau lebih peran sesuai kapasitas/kompetensi dan
kemampuan serta tidak dilaksanakan dalam waktu bersamaan sehingga tidak
mengganggu/menghambat tugas yang sedang dilaksanakan saat itu.
Kesorga 2017 84
Matrik Pelaporan
Laporan Hasil Pengukuran Kebugaran Jasmani Calon Jemaah Haji
Tahun 2018
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kab/Kota : ………………………
Pengukuran Metode
Puskes Kategori hasil Keteranga
No Nama JH Umur kebugaran penguk
mas pengukuran n
1/2/3/ dst uran
………….., ……………………
Mengetahui Kepala …..
Kepala …..
(__________________)
(__________________) NIP.
NIP.
Catatan : Kategori hasil pengukuran terdiri :
a. Baik sekali e. Kurang sekali Metode pengukuran kebugaran :
b. Baik f. Gagal a. Rockport
c. Cukup g. Tidak diukur b. Metode 6 Menit
d. Kurang
Kesorga 2017 85
Lain-lain ……
Arahkan peserta dengan baik dengan petunjuk Rockport
yang jelas terkait latihan fisik yang dipilih : Jalan, Jalan
cepat, Lari kecil dan Lari. Standar waktu yang digunakan
dalam latihan fisik pada metode Rockport adalah sama
Siapkan P3K untuk antisipasi kecelakaan/sakit.
Siapkan minum/air mineral di area dekat lintasan
rockport, untuk antisipasi dehidrasi.
Dokumentasikan kegiatan : foto bersama
Laporan hasil kegiatan :
- Diketik dalam Matrik hasil pengukuran kebugaran
- Jumlah total peserta dituliskan lebih lanjut pada LBKO.
Kesorga 2017 86