Anda di halaman 1dari 86

1

METODE
PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI

Seksi Kesling, Kesehatan


Kerja dan Olahraga
Bidang Kesmas
Dinas Kesehatan Prov. NTT

2019
Sumber :
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
2
3

FAKTA
&
DATA
TRANSISI EPIDEMIOLOGI

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1990 2000 2010 2015

Sumber : Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014)

Kematian akibat PTM semakin meningkat dan akan terus meningkat


seiring dengan pola hidup tidak sehat (diet tidak sehat dan seimbang,
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles
kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dan stress)

4
PENYEBAB UTAMA DARI BEBAN PENYAKIT, 1990-2015
Cedera Cedera
13%
7%
Penyakit
Menular
Penyakit 30%
Penyakit
Tidak
Menular Penyakit
Menular
56% Tidak
37%
Menular
57%

Peringkat 1990 2010 2010


Tahun 2015
1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014) 5
Prevalensi PTM

PTM bukan hanya penyakit orang tua atau proses


degeneratif, tetapi sudah mulai banyak ditemukan pada
penduduk usia lebih muda.
10 PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
Sample Registration System (SRS) Indonesia, 2014

Trend penyebab
kematian saat ini
didominasi oleh PTM.
Penyebab kematian
utama tahun 2014
adalah stroke,
penyakit jantung
dan DM
8

Konsekuensi??
Pembiayaan
kesehatan >
mahal
BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019
Rawat Inap Rawat Jalan

3,543,801
3,112,908 3,783,861
2,690,660
2,277,367
1,901,805
1,922,723 2,224,458 2,532,370
1,627,387 2,703,915
1,359,013

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Biaya Rawat Biaya Rawat Inap


Penyakit
Jalan (Rp) (Rp)
Penyakit
Penyakit Katastropik Total ∑ Kasus
Katastropik
(2014) 1,03 triliun 4,24 triliun
Penyakit Katastropik
4,02 triliun 9,6 triliun
(2015)
1 Jantung 6,89 triliun 6.250.413
5 penyakit dengan beban biaya rawat inap
tertinggi adalah Penyakit Tidak Menular. 2 Hipertensi 4,04 Triliun 4.119.677

3 Gagal Ginjal 2,56 Trilliun 2.096.512


Tanpa intervensi yang berarti, beban
pengeluaran kesehatan di Indonesia 4 Stroke 1,106 Triliun 732.651
diproyeksi dapat terus meningkat.
1

2 Faktor Risiko PTM

5
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS

• Gula darah tinggi

Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan
konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM. Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku
dan FR Fisiologis / FR Antara. Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka
seringkali tidak disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala. Deteksi
dini menjadi penting untuk dilakukan
Sumber: Modifikasi dari Global Health 2035: a world converging within a generation. USA, The 12
Lancet. 2013.
FAKTOR RISIKO UTAMA PTM

Penggunaan Kardiovaskular
tembakau
Kanker
Kebiasaan Diet
Tidak Sehat Diabetes

Kurang Aktifitas PPOK


Fisik
Osteoporosis

Penyakit Gigi dan Mulut


Konsumsi Alkohol
Gangguan Mental

Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010 GakTisan


BEBAN GANDA PERMASALAHAN GIZI :
MENYEBABKAN PENINGKATAN PTM

37,2% (8,92 juta) • Menghambat


Balita Pendek kemampuan
Indonesia termasuk kognitif
dlm 17 negara di 12,1% Balita Kurus (inteligensia) &
dunia dengan 3 motorik anak
masalah gizi 11,9% Kegemukan
pada Balita • Meningkatkan
(Global Nutrition risiko PTM pada
Report, 2014) 28,9% Kegemukan masa dewasa
pada Penduduk • Faktor risiko
>18th PTM
(26,1%) Penduduk kurang
aktifitas fisik**

(36,3%) penduduk usia>15


FAKTOR RISIKO thn ** & (1,9%) Perempuan
PERILAKU PENYEBAB usia>10 thn merokok
TERJADINYA PTM YG
HARUS DIPERBAIKI (93,5%) Penduduk>10 thn
kurang konsumsi buah &
sayur**

(4,6%) Penduduk>10 thn


minum minuman
beralkohol*

Sumber: *Riskesdas 2007 & **Riskesdas 2013


PROPORSI AKTIVITAS FISIK KURANG ≥ 10
TAHUN
(Riskesdas 2013)
17

FAKTOR RISIKO PERILAKU PENYEBAB TERJADINYA PENYAKIT


TIDAK MENULAR
18

Materi
19

BAHASAN
1. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian
b. Komponen
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
d. Manfaat
2. Alur Penilaian Kebugaran Jasmani
3. Pemeriksaan Pra Partisipasi Penilaian Kebugaran
Jasmani
4. Penilaian Kebugaran Jasmani
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Pengisian KMB
20

1. Kebugaran Jasmani
21

Pengertian Kebugaran Jasmani

Terjemahan istilah Physical fitness :


• kebugaran jasmani
• kesegaran jasmani
• kesanggupan jasmani
• kesamaptaan jasmani
22

• SADOSO
kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-
hari dengan mudah tanpa mengalami rasa lelah yang
berarti, serta masih mempunyai sisa tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya untuk keperluan mendadak

• WIDANINGGAR
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas
pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti

• ADI SAPUTRA
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk
mengatasi beban kerja tambahan
23

Kebugaran Jasmani
• Kemampuan seseorang untuk melakukan tugas
sehari-hari dengan mudah
• tanpa merasa lelah yang berlebihan
• dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya
• dan untuk melakukan kegiatan yang mendadak
lainnya
24

KOMPONEN
KEBUGARAN JASMANI
• Berkaitan dengan Kesehatan:
1. Daya Tahan Jantung dan Paru
2. Komposisi Tubuh
3. Kekuatan Otot • Berkaitan dengan
4. Daya Tahan Otot Keterampilan
5. Fleksibilitas 1. Keseimbangan
2. Daya Ledak
3. Kecepatan
4. Koordinasi
5. Kelincahan
6. Kecepatan Reaksi
25

Daya tahan Jantung dan Paru

Kemampuan jantung dan


paru-paru menyalurkan
oksigen ke seluruh jaringan
tubuh saat melakukan
aktivitas fisik  1. Mampu
dan sanggup melakukan
kerja dalam keadaan aerobik
(stamina), 2. kesanggupan
sistem peredaran darah dan
pernafasan menyediakan
oksigen yang dibutuhkan
26

Komposisi Tubuh
• Berhubungan dengan pendistribusian otot dan lemak di
seluruh tubuh
• Komposisi tubuh adalah komposisi berat badan terdiri dari
berat lemak (body fat) dan berat massa tanpa lemak (lean
body mass ).
• Tingkat kebugaran jasmani dikaitkan dengan persentase
lemak tubuh (persen body fat).
• Di bidang olahraga, kelebihan lemak memperburuk
kinerja atau prestasi krn tidak memberikan sumbangan
tenaga yg dihasilkan oleh kontraksi otot akibat bobot mati
yang menambahkan beban sehingga memerlukan energi
tambahan untuk menggerakkan tubuh.
27

Kekuatan Otot

• Kekuatan otot adalah tenaga


yang dikeluarkan otot atau
sekelompok otot untuk
berkontraksi pada saat
menahan beban maksimal
(angkat beban, tarik beban,
postur tubuh yang baik) 
diperlukan sehari2 terutama
tungkai yang menahan beban
28

Daya Tahan Otot

• Daya tahan otot adalah


kapasitas sekelompok otot
untuk melakukan kontraksi
yang terus-menerus saat
menahan suatu beban dalam
jangka waktu yang relatif
lama.
29

Kelenturan/Fleksibilitas
• Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk
melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau
ruang gerak tubuh secara maksimal.
30

Kebugaran Jasmani yg Berkaitan dg Keterampilan

• Keseimbangan
Kemampuan untuk mempertahankan sikap tubuh yang
tepat pada saat diam (static balance) atau bergerak
(dynamic balance)

• Kecepatan
Kemampuan untuk melakukan gerakan cepat dalam
waktu sangat singkat

• Daya ledak
Laju ketika seseorang melakukan kegiatan .
31

Kebugaran Jasmani yg Berkaitan dg Keterampilan


• Kelincahan
kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan
cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan
keseimbangan

• Kecepatan Reaksi
Waktu tersingkat yang diperlukan untuk memberikan reaksi
setelah menerima suatu rangsang

• Koordinasi
Kemampuan untuk menggunakan panca indera seperti
penglihatan dan pendengaran, bersama-sama dengan tubuh
tertentu saat melakukan kegiatan motorik dengan harmonis
dan ketepatan tinggi. .
32

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBUGARAN JASMANI

• Genetik
• Aktivitas fisik dan latihan fisik
• Jenis kelamin
• Usia
• Lemak tubuh
• Istirahat
33

Manfaat Kebugaran Jasmani


Aspek Fisik Aspek Aspek Sosio-
Psikologis Ekonomis
• Memperkuat Otot
jantung
• Meningkatkan • Meningkatkan • Menurunkan biaya
kapasitas jantung rasa percaya diri, pengobatan, angka
• Menurunkan risiko sportivitas, absensi kerja
penyakit PTM tanggung jawab, • Meningkatkan
• Memperbaiki pengendalian produktivitas,
fleksibilitas sendi, stress • Menurunkan
kekuatan otot, postur • Mengurangi penggunaan
• Menurunkan risiko kecemasan dan sumber daya
keropos tulang depresi • Meningkatkan
• Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh gerakan
maasyarakat
34

Penilaian Kebugaran Jasmani

upaya menentukan tingkat kebugaran


jasmani melalui pemeriksaan atau tes
setiap komponen kebugaran jasmani
sesuai dengan norma
35

2. Alur Penilaian Kebugaran Jasmani


36

ALUR PENILAIAN KEBUGARAN JASMANI


Formulir Kelayakan Pengukuran Kebugaran Jasmani:
Jawaban PAR-Q and You

TIDAK YA

LAYAK
DOKTER: PEMERS. KES.

Tes KJ
TIDAK LAYAK
Tingkat KJ
TERAPI/RUJUKAN
Program LF
~ Tingkat KJ-JP PEMANTAUAN

EVALUASI
37

3. Pemeriksaan Pra Partisipasi Penilaian


Kebugaran Jasmani
38

Pengertian
• Pemeriksaan pra partisipasi: serangkaian pemeriksaan
fisik yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh
 anamnesis dan pemeriksaan fisik sederhana pada
orang yang akan mengikuti program latihan
fisik/olahraga dan pengukuran kebugaran jasmani

• Pemeriksaan pra partisipasi sederhana: untuk pengukuran


kebugaran jasmani lapangan pada orang sehat

• Pemeriksaan pra partisipasi lengkap: untuk orang dengan


masalah kesehatanyang akan melakukan latihan
fisik/olahraga
39

Tujuan Pemeriksaan Pra Partisipasi

mengetahui kondisi fisik dan masalah kesehatan


peserta yang tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran kebugaran jasmani atau latihan fisik
tertentu
40

PAR-Q and You


1. Apakah kata dokter, anda menderita penyakit jantung ?
2. Apakah anda sering merasa nyeri dada/dada sebelah
kiri/jantung ?
3. Apakah anda sering merasa akan pingsan/pusing
parah ?
4. Apakah kata dokter, tekanan darah anda tinggi ?
5. Apakah kata dokter, anda punya masalah
persendian/tulang ? Sebutkan
6. Apakah anda selalu membawa obat (resep) untuk PJK,
HT, DM, dll ?
7. Apakah ada alasan fisik tertentu yg menyebabkan anda
tidak boleh ikut program LF/OR ?
41

Keterangan
• Bila satu atau lebih jawaban “YA”: harus konsultasi ke
dokter untuk pemeriksaan fisik lebih lanjut
• Pemeriksaan fisik lanjutan: untuk memastikan kesiapan
tubuh mengikuti pengukuran jasmani
• Jawaban “TIDAK” pada semua pertanyaan PAR-Q:
dinyatakan layak untuk mengikuti pengukuran kebugaran
jasmani
• Simpulan dalam bentuk rekomendasi:
• Dapat mengikuti pengukuran kebugaran jasmani
• Konsultasi ke dokter
• Rujuk ke dokter spesialis
• Tidak dapat mengikuti pengukuran kebugaran jasmani
42

4. Penilaian Kebugaran Jasmani


43

Persiapan peserta
1. Peserta sehat mengikuti anamnesis dan
pemeriksaan fisik
2. Sebelum pengukuran, peserta tidur cukup
(minimal 6 jam)
3. Makan: 2 jam sebelum pengukuran
4. Tidak melakukan aktivitas berat minimal 24 jam
sebelum pengukuran.
5. Tidak merokok menjelang & selama pengukuran
6. Pengukuran sebaiknya dilakukan pagi hari
7. Peserta memakai pakaian olahraga lengkap
44

Dok : PAR-Q and You, Periksa Kes Pra Partisipasi.


45

Persiapan pelaksanaan
• Lintasan pengukuran diperiksa dan diukur
• Alur pengukuran disiapkan: meja, kursi, dll
• Alat yang akan digunakan disiapkan dan dicek:
tensimeter, stetoskop, timbangan badan,
pengukur tinggi badan, pengukur jarak, pengukur
waktu, tanda start-finish, nomor dada, dll
• Berkas yang dibutuhkan disiapkan: absensi,
formulir kelayakan, KMB, formulir pengukuran, dll
46

Pelaksanaan
• Peserta diberi penjelasan: prosedur & manfaat
pengukuran
• Peserta mengisi formulir kelayakan.
• Peserta yang layak ikut pengukuran mendapat
nomor dada
• Peserta dipandu melakukan peregangan dan
pemanasan
• Peserta diberi penjelasan rute dan cara melakukan
pengukuran sesuai kemampuannya
• Peserta berdiri di belakang garis “start”.
47

Pelaksanaan
• Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap
berdiri siap
• Setelah aba-aba “ya” peserta mulai melakukan
pengukuran (hidupkan pengukur waktu) &
menempuh jarak sesuai metode pengukuran
• Klik pengukur waktu pada saat peserta tiba di garis
finish
• Catat waktu tempuh (menit-detik) dalam formulir
hasil pengukuran
48

Rockport & Penilaian Kebugaran


49

Kartu Menuju Bugar (KMB)


1. Identitas diri peserta
2. Masalah medis
3. Data pemeriksaan fisik
4. Hasil pengukuran kebugaran jasmani
5. Contoh olahraga aerobik tipe 1, 2, 3 yang dapat dilakukan
6. Metode dan dosis latihan
7. Petunjuk pelaksanaan tes kebugaran dengan metode Rockport
8. Tabel hubungan waktu tempuh dengan VO2 max
9. Tabel tingkat kebugaran jasmani sesuai jenis kelamin dan
kelompok umur
10. Rekomendasi latihan fisik sesuai hasil pengukuran tingkat
kebugaran jasmani
11. Grafik pemantauan hasil VO2 max (periode waktu 12 bulan)
50

KMB Perempuan (depan)


51

KMB Perempuan (belakang)


52

KMB Laki-laki (depan)


53

KMB Laki-laki (belakang)


54

Interpretasi Body Mass Index (BMI)

berdasarkan Indeks Quatelet: berat badan dalam


kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan
dalam meter (kg/m2)

BMI = berat badan (kg)


tinggi badan (m) x tinggi badan (m)
55

Contoh cara pengukuran BMI


“Tuan A” berat badan 65 kg, tinggi badan 158 cm

Index massa tubuh (IMT) = BB/TB² (m)


= 65 kg / (1,58 m)²
= 26,03 kg/m²

berdasarkan tabel 1.4, maka IMT “Tuan A” masuk


kategori gemuk/overwight (kelebihan berat badan
tingkat ringan).
56

Kategori Ambang Batas IMT


untuk Orang Indonesia Usia >18 tahun
KATEGORI INTERPRETASI IMT
Sangat Kurus Kekurangan berat badan < 17,0
tingkat berat
Kurus Kekurangan berat badan 17,0 – 18,5
tingkat ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan > 25,0 – 27,0
tingkat ringan
Obese Kelebihan berat badan > 27,0
tingkat berat
Sumber: Permenkes 41/2014 Pedoman Gizi Seimbang
57

Interpretasi Hasil Penilaian Kebugaran


Jasmani

• Tabel “Hubungan Waktu Tempuh dan VO2 max”


• Tabel “Tingkat Kebugaran Sesuai Jenis Kelamin
dan Kelompok Umur”
58
Tabel 1.3
Hubungan Waktu Tempuh dan VO2max
VO2max
No. Waktu Tempuh
ml/kg/menit
1 5’18” – 5’23” 62
2 5’24” – 5’29” 61
3 5’30” – 5’35” 60
4 5’36” – 5’42” 59
5 5’43” – 5’49” 58
6 5’50” – 5’56” 57
7 5’57” – 6’04” 56
8 6’05” – 6’12” 55
9 6’13” – 6’20” 54
10 6’21” – 6’29” 53
11 6’30” – 6’38” 52
12 6’39” – 6’48” 51
13 6’49” – 6’57” 50
14 6’58” – 7’08” 49
15 7’09” – 7’19” 48
16 7’20” – 7’31” 47
17 7’32” – 7’43” 46
18 7’44” – 7’56” 45
19 7’57” – 8’10” 44
20 8’11” – 8’24” 43
21 8’25” – 8’40” 42
22 8’41” – 8’56” 41
23 8’57” – 9’14” 40
24 9’15” – 9’32” 39
25 9’33” – 9’52” 38
26 9’53” – 10’14” 37
27 10’15” – 10’36” 36
28 10’37” – 11’01” 35
29 11’02” – 11’28” 34
30 11’29” – 11’57” 33
31 11’58” – 12’29” 32
32 12’30” – 13’03 31
33 13’04” – 13’41” 30
34 13’42” – 14’23” 29
35 14’24” – 15’08” 28
36 15’09” – 16’00” 27
37 16’01” – 16’57” 26
38 16’58” – 18’02” 25
39 18’03” – 19’15” 24
40 19’16” – 20’39” 23
41 20’40” – 22’17” 22
42 22’18” – 24’11” 21
59
Tabel 1.4
Tingkat Kebugaran Sesuai Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Umur/ Kurang Baik
Kurang Cukup Baik
Usia Sekali Sekali
Wanita

20 – 29 < 24 24 – 30 31 – 37 38 – 48 49+

30 – 39 < 20 20 – 27 28 – 33 34 – 44 45+

40 – 49 < 17 17 – 23 24 – 30 31 – 41 42+

50 – 59 < 15 15 – 20 21 – 27 28 – 37 38+

60 – 69 < 13 13 – 17 18 – 23 24 – 34 35+

Laki-Laki

20 – 29 < 25 25 – 33 34 – 42 43 – 52 53+

30 – 39 < 23 23 – 30 31 – 38 39 – 48 49+

40 – 49 < 20 20 – 26 27 – 35 36 – 44 45+

50 – 59 < 18 18 – 24 25 – 33 34 – 42 43+

60 – 69 < 16 16 – 22 23 – 30 31 – 40 41+
Kesorga 2017 60
KIE PEMBINAAN KEBUGARAN
Keterangan dari Tabel 1.4
Tingkat Kebugaran Jantung-paru Anda Kurang Sekali/ Kurang
1. Frekuensi berolahraga Anda cukup 2 x seminggu
2. Intensitas olahraga Anda dengan denyut nadi 100 - 120 x/ menit
3. Lamanya Anda berolahraga cukup 20 - 30 menit, diluar waktu pemanasan dan
pendinginan
4. Tipe/ jenis olahraga Anda hanya dengan tipe Aerobik tipe 1 saja

Tingkat Kebugaran Jantung-Paru Anda Cukup


1. Frekuensi berolahraga Anda cukup 3 x seminggu
2. Intensitas olahraga Anda dengan denyut nadi 120 - 140 x/ menit
3. Lamanya Anda berolahraga cukup 30 - 40 menit, diluar waktu pemanasan dan
pendinginan
4. Tipe/ jenis olahraga Anda hanya dengan tipe Aerobik tipe 2 saja

Tingkat Kebugaran Jantung-Paru Anda Baik/ Baik Sekali


1. Frekuensi berolahraga Anda cukup 4-5 x seminggu
2. Intensitas olahraga Anda dengan denyut nadi 140 - 150 x/ menit
3. Lamanya Anda berolahraga cukup 40 - 60 menit, di luar waktu pemanasan dan
pendinginan
4. Tipe/ jenis olahraga Anda hanya dengan tipe Aerobik tipe 1, 2, 3 saja
Kesorga 2017 61

Pengumuman hasil pengukuran, pesan pembinaan TL


Kebugaran , info ukur ulang 3 bulan mendatang &
Dokumentasi foto & laporan.
ERT 150415 62

INDEKS MASSA TUBUH


Tes lapangan untuk:
mengetahui proporsi Berat Badan terhadap
Tinggi Badan
ERT 150415 63

Alat dan fasilitas

• Timbangan badan
• Pengukur tinggi badan
• Alat penghitung
• Formulir IMT (KMB)
• Dinding
• Meja dan kursi
• Alat tulis
ERT 150415 64

CARA PENGUKURAN IMT


• Berat badan ditimbang pada posisi berdiri tegak
di atas timbangan tanpa alas kakI dengan
menggunakan pakaian seminim dan seringan
mungkin

• Tinggi badan peserta tes diukur pada posisi


berdiri tegak menghadap lurus ke depan tanpa
alas kaki, posisi kepala tegak, mata horisontal,
bahu tegak tidak ditarik ke belakang, kemudian
kepala, siku, punggung, dan tumit menempel di
dinding
ERT 150415 65

PENILAIAN IMT
Skor BB: satuan kg dg ketelitian 0,1 kg
Skor TB: satuan m dg ketelitian 0,1 cm
Penilaian IMT dihitung dg rumus :

BB (kg)
IMT =
TB (m)2
ERT 150415 66

KLASIFIKASI IMT
Kategori IMT kg/m
Obese > 27,0
Gemuk (overweight) 25 – 27,0
Normal 18,5 – 25
Kurus 17,0 – 18,5
Sangat Kurus < 17,5

PMK no 41/2014 ttg Pedoman Gizi Seimbang


ERT 150415 67

PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI


DAYA TAHAN JANTUNG-PARU

• Tes Jalan Rockport


• Tes Jalan 6 menit
ERT 150415 68

TES JALAN ROCKPORT


Tes lapangan untuk:
mengukur daya tahan jantung-paru
Kesorga 2017 69

Alat dan fasilitas


• Lintasan datar 1,6 km • Meja dan kursi
• Lokasi • Papan jalan
pemanasan/pendingin • Alat tulis
an • Lembar PAR-Q and
• Tanda start dan finish You
• Pengukur jalan • Lembar KMB
• Pengukur waktu
• Bendera start
• Peluit
• Tiang pancang
• Nomor dada
ERT 150415 70

PELAKSANAAN

• Peserta tes berdiri di belakang garis “start”


• Setelah aba2 “siap” peserta tes mengambil
sikap start berdiri tegak, siap untuk berjalan
• Setelah aba2 “ya” peserta tes berjalan kaki,
berjalan cepat atau jogging (KONSTAN)
menempuh jarak 1,6 km menuju garis finish
ERT 150415 71

PENILAIAN TES ROCKPORT


• Pencatatan waktu dilakukan dari saat bendera
diangkat sampai peserta tes tepat melintas garis
finish
• Hasil yang dicatat adalah waktu tempuh yang
dicapai oleh peserta tes sesuai jarak tempuh
• Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik
• Peserta tes dianggap gagal bila tidak berhasil
menyelesaikan jarak tempuh
Hubungan Waktu Tempuh – VO2Max

No. Waktu Tempuh VO2Max 21 8’25” – 8’40” 42


ml/kg/menit
22 8’41” – 8’56” 41
1 5’18” – 5’23” 62
23 8’57” – 9’14” 40
2 5’24” – 5’29” 61
24 9’15” – 9’32” 39
3 5’30” – 5’35” 60
25 9’33” – 9’52” 38
4 5’36” – 5’42” 59
26 9’53” – 10’14” 37
5 5’43” – 5’49” 58
27 10’15” – 10’36” 36
6 5’50” – 5’56” 57
28 10’37” – 11’01” 35
7 5’57” – 6’04” 56 29 11’02” – 11’28” 34
8 6’05” – 6’12” 55 30 11’29” – 11’57” 33
9 6’13” – 6’20” 54 31 11’58” – 12’29” 32
10 6’21” – 6’29” 53 32 12’30” – 13’03 31
11 6’30” – 6’38” 52 33 13’04” – 13’41” 30
12 6’39” – 6’48” 51 34 13’42” – 14’23” 29
13 6’49” – 6’57” 50 35 14’24” – 15’08” 28
14 6’58” – 7’08” 49 36 15’09” – 16’00” 27
15 7’09” – 7’19” 48 37 16’01” – 16’57” 26
16 7’20” – 7’31” 47 38 16’58” – 18’02” 25
17 7’32” – 7’43” 46 39 18’03” – 19’15” 24
18 7’44” – 7’56” 45 40 19’16” – 20’39” 23
19 7’57” – 8’10” 44 41 20’40” – 22’17” 22
20 8’11” – 8’24” 43 42 22’18” – 24’11” 21
ERT 150415 73

KLASIFIKASI TES ROCKPORT


(perempuan)
Perempuan
Kategori Tingkat Kebugaran Jantung-Paru
VO2max
Umur Kurang Kurang Cukup Baik Baik
(tahun) Sekali Sekali
20 - 29 < 24 24 - 30 31 - 37 38 - 48 ≥ 49
30 - 39 < 20 20 - 27 28 - 33 34 - 44 ≥ 45
40 - 49 < 17 17 - 23 24 - 30 31 - 41 ≥ 42
50 -59 < 15 15 - 20 21 - 27 28 - 37 ≥ 38
60 -69 < 13 13 - 17 18 - 23 24 - 34 ≥ 35
ERT 150415 74

TES JALAN 6 MENIT


Tes lapangan untuk:
mengukur daya tahan jantung-paru
Kesorga 2017 75

Alat dan fasilitas


• Lintasan datar • Meja dan kursi
• Lokasi • Papan jalan
pemanasan/pendingin • Alat tulis
an • Lembar PAR-Q and
• Pengukur jalan You
• Pengukur waktu • Lembar KMB
• Bendera start
• Peluit
• Tiang pancang
• Nomor dada
ERT 150415 76

PELAKSANAAN

• Peserta tes berdiri di belakang garis “start”


• Setelah aba2 “siap” peserta tes mengambil
sikap start berdiri tegak, siap untuk berjalan
• Setelah aba2 “ya” peserta tes berjalan kaki
sesuai kemampuan menuju garis finish
selama 6 menit
ERT 150415 77

PENILAIAN TES JALAN 6 MENIT


• Pencatatan waktu dilakukan dari saat start
sampai peserta tes selesai waktu 6 menit
• Hasil yang dicatat adalah jarak tempuh yang
dicapai selama 6 menit
• Waktu dicatat dalam satuan meter
• Peserta tes dianggap gagal bila tidak berhasil
menyelesaikan waktu tempuh
ERT 150415 78

KLASIFIKASI TES JALAN 6 MENIT


a (laki-laki)
JARAK TEMPUH ( meter ) MENURUT UMUR ( tahun )
WAKTU
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

Kurang
500 m 450 m 400 m 350 m 300 m 250 m 200 m
Sekali a

Kurang 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m 300 m 250 m

Cukup 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m 300 m

Baik 650 m 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m

Baik
700 m 650 m 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m
Sekali
ERT 150415 79

KLASIFIKASI TES JALAN 6 MENIT


a (perempuan)
JARAK TEMPUH ( meter ) MENURUT UMUR ( tahun )
WAKTU
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

Kurang
450 m 400 m 350 m 300 m 250 m 200 m 150 m
Sekali a

Kurang 500 m 450 m 400 m 350 m 300 m 250 m 200 m

Cukup 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m 300 m 250 m

Baik 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m 300 m

Baik
650 m 600 m 550 m 500 m 450 m 400 m 350 m
Sekali
Kesorga 2017 80

Peserta datang Screening awal kelayakan Pengambilan nomor dada


Penyambutan, pembagian formulir Par Q n U Pemeriksaan Tekanan darah, TB/BB, Pemberian nomor dada kepada peserta dan
kolesterol, gula darah, lemak tubuh, lemak pengelompokan peserta menjadi beberapa
perut, dll tim (1 tim 15 - 20 orang)

Peserta Pulang
Pemberian souvenir dan
ucapan terima kasih
ALUR PELAKSANAAN
Informasi hasil test peserta ROCK PORT Ruang tunggu
Peserta yang sukses melaksanakan Rock Port wajib
diberi informasi hasil test serta rekomendasi aktivitas Peserta diarahkan ke ruang tunggu sambil
fisik yang dapat dilakukan menunggku tim lengkap, pemberian
penjelasan Rock Port kepada peserta

Rekapitulasi hasil Rock port Istirahat dan pendinginan Pelaksanaan Rock Port

Hasil Rock Port dimasukan ke Setelah peserta finish, jangan Dilaksanakan per tim,
dalam kartu menuju bugar langsung berenti bergerak, mencatata waktu yang
peserta untuk didapatkan tapi dilakukan secara ditempuh untuk lintasan Pemanasan
status kebugaran dan perlahan. Kemudian sepanjang 1,6 km
rekomendasi aktivitas fisik melakukan pendinginan Dilakukan sebelum Rock Port
dengan durasi 10-15 menit dengan durasi 10-15 menit
Kesorga 2017 81

Rundown & Pembagian Tugas Pemeriksaan Kebugaran Calon Jemaah


Haji
Tahap Kegiatan Jumlah Pelaksana Alat Keterangan Nama
Petugas
PERSIAPA Penyambutan calon jemaah 1 petugas peserta diberi penjalasan mengenai
N haji, penjelasan mengenai tata cara screening awal, penjelasan
kegiatan yang akan test, pelaksanaan teset, informasi hasil
berlangsung test
Screening awal kesehatan 5 petugas Timbangan, Alat test Persetujuan wajib ditandatangani oleh
calon jemaah haji, untuk (disesuaikan) kolesterol, dokter
penentuan izin mengikuti microtoise,
test Rock Port tensimeter, formulir,
meja
Pendaftaran peserta dan 1 petugas formulir tim, nomor Satu tim diisi oleh 5-10 orang peserta
pengambilan nomor dada dada setiap tim
untuk calon jemaah haji dibedakan dengan
yang diizinkan mengikuti warna
test
Penjelasan test rock port 1 petugas Test rock port : penentuan kebugaran
kepada tim yang sudah siap seseorang dengan cara
membandingkan umur seseorang
terhadap waktu tempuh dalam
melewati lintasan sepanjang 1,6 km
dengan gerakan yang konsisten seperti
berjalan, jalan cepat, lari kecil, lari
cepat sesuai kemampuan seseorang
Kesorga 2017 82

PELAKSA- Pemanasan sebelum test Rock 1 petugas Pemanasan meliputi peregangan dan
NAAN Port pemanasan dinamis untuk mencegah terjadinya
cedera dan persiapan kerja jantung
Persiapan pelepasan peserta 7 petugas Bendera start, tanda start 2 orang petugas untuk pengawas lintasan
dan finish, formulir tim, (mencatat jumlah lap), 2 orang petugas untuk
stop watch (HP) pengawas waktu tempuh, 1 orang petugas
sebagai pengawas umum, 2 orang petugas
untuk pengawas peserta
Pelaksanaan Rock Port Pelepasan tim dengan mengibarkan bendera
start bersamaan dengan dimulainya
perhitungan waktu oleh petugas pengawas
waktu tempuh. Ketika peserta menempuh
lintasan, pengawas lintasan akan mencatat
jumlah lap (putaran) yang telah ditempuh
peserta. Selanjutnya .............
Ketika peserta finish maka pengawas lintasan
akan memberi urutan finish peserta sedangkan
pencatat waktu akan mencatat waktu tempuh
peserta, hasil keduanya akan disandingkan dan
direkapitulasi.
Petugas pengawas peserta bertugas memantau
kondisi peserta selama pelaksanaan,
menyediakan minum, jika perlu menemani
peserta dalam melintas untuk peserta yang
butuh pengawasan khusus.
Pendinginan 1 Petugas Setelah finish peserta tidak boleh langsung
berhenti bergerak, namun harus tetap bergerak
dengan frekuensi dikurangi sampai keadaan
tubuh kembali normal.
Jika seluruh tim sudah finish maka dilakukan
sesi pendinginan melalui peregangan dan
teknik pernafasan dalam agar terhindar dari
cedera pasca aktifitas fisik dan mengembalikan
denyut jantung ke keadaan normal.
Kesorga 2017 83

EVALUAS Rekapitulasi hasil tiap 1 petugas formulir hasil Petugas akan merekapitulasi hasil
I tim pelaksanaan, kartu pelaksanaan rock port, kemudian
menuju bugar mengisi kartu menuju bugar untuk
tiap peserta untuk dilihat hasilnya
dan rekomendasi aktifitas fisik
yang dapat dilaksanakan peserta
untuk meningkatkan
kebugarannya.
Pemberian Informasi 1 petugas Hasil Test Petugas akan menginformasikan
hasil test hasil pelaksanaan test kepada tim,
dengan memberikan penjelasan
cara penentuan status kebugaran
serta rekomendasi hasil test, dapat
dilakukan melalui pendekatan
individu.

Keterangan :
- Apabila terdapat keterbatasan jumlah petugas dengan jumlah sasaran yang banyak, pelaksanaan
rock port test dilaksanakan satu tim per sesi. Ketika tim sedang melaksanakan test, tim yang
berikutnya sudah harus disiapkan melalui tahap persiapan sehingga kegiatan dapat berkelanjutan dan
waktu yang digunakan dapat lebih efisien.
- 1 orang petugas dapat melaksanakan 2 atau lebih peran sesuai kapasitas/kompetensi dan
kemampuan serta tidak dilaksanakan dalam waktu bersamaan sehingga tidak
mengganggu/menghambat tugas yang sedang dilaksanakan saat itu.
Kesorga 2017 84
Matrik Pelaporan
Laporan Hasil Pengukuran Kebugaran Jasmani Calon Jemaah Haji
Tahun 2018
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kab/Kota : ………………………

Pengukuran Metode
Puskes Kategori hasil Keteranga
No Nama JH Umur kebugaran penguk
mas pengukuran n
1/2/3/ dst uran

………….., ……………………
Mengetahui Kepala …..
Kepala …..

(__________________)
(__________________) NIP.
NIP.
Catatan : Kategori hasil pengukuran terdiri :
a. Baik sekali e. Kurang sekali Metode pengukuran kebugaran :
b. Baik f. Gagal a. Rockport
c. Cukup g. Tidak diukur b. Metode 6 Menit
d. Kurang
Kesorga 2017 85

Lain-lain ……
Arahkan peserta dengan baik dengan petunjuk Rockport
yang jelas terkait latihan fisik yang dipilih : Jalan, Jalan
cepat, Lari kecil dan Lari. Standar waktu yang digunakan
dalam latihan fisik pada metode Rockport adalah sama
Siapkan P3K untuk antisipasi kecelakaan/sakit.
Siapkan minum/air mineral di area dekat lintasan
rockport, untuk antisipasi dehidrasi.
Dokumentasikan kegiatan : foto bersama
Laporan hasil kegiatan :
- Diketik dalam Matrik hasil pengukuran kebugaran
- Jumlah total peserta dituliskan lebih lanjut pada LBKO.
Kesorga 2017 86

Salam bersih, bugar, produktif

Anda mungkin juga menyukai