Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

DETERMINAN KEPATUHAN BEROBAT


PASIEN HIPERTENSI

KELOMPOK 4
Karsim Witarsa
Dewi Rizki Nurmala
Emilya Tanry
Nugraharti
MIND MAP
HIPERTENSI
MIND MAP KTI
DETERMINAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN HIPERTENSI

Pendidikan
Jenis Tekanan
Kelamin Darah
Usia
Kepatuhan
Sosiodemografi

Gaya Hidup
Riwayat
Asuransi
Lam PASIEN
Men a
derit HIPERTENSI
a
PENDAHULUAN
Latar Belakang Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
Hipertensi merupakan salah satu pada penduduk usia 18 tahun sebesar
penyakit kardiovaskular yang paling 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan
umum dan paling banyak disandang (44.1%), sedangkan terendah di Papua
masyarakat sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada
kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
Data World Health Organization umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64
(WHO) tahun 2015 menunjukkan tahun (55,2%).
sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%
dari 3 orang di dunia terdiagnosis diketahui bahwa sebesar 8,8%
hipertensi. Jumlah penyandang terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang
hipertensi terus meningkat setiap yang terdiagnosis hipertensi tidak minum
tahunnya, diperkirakan pada tahun obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
terkena hipertensi, dan diperkirakan besar penderita Hipertensi tidak
setiap tahunnya 9,4 juta orang mengetahui bahwa dirinya Hipertensi
meninggal akibat hipertensi dan sehingga tidak mendapatkan
komplikasinya pengobatan
RUMUSAN MASALAH
Brainstorm Machine

• American Heart Association 


61% penderita hipertensi di
Amerika  berobat  1/3 yg
mencapai target tekanan Bagaimana Determinan
darah yang diharapkan.
• Kepatuhan Berobat
Kepatuhan Pasien Dalam
mempangaruhi tekanan darah Menjalani Pengobatan
dan mencegah terjadinya Hipertensi Dan Bagaimana
komplikasi (Smantummkul, Pengaruhnya Terhadap
2014). Kendali Tekanan Darah
• Kepatuhan pengobatan
Pasien?
merupakan perilaku kesehatan
sendiri yang dipengaruhi
banyak faktor.
TUJUAN
Menganalisis menganalisis determinan kepatuhan
pasien menjalani pengobatan hipertensi dan
pengaruhnya terhadap kendali tekanan darah
pasien hipertensi

MANFAAT
1. Sebagai acuan dalam menentukan strategi
pencegahan dan terapi yang lebih baik
2. Bahan edukasi bagi petugas Kesehatan dan
pasien
Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) kesehatan menyebutkan bahwa biaya
pelayanan hipertensi mengalami peningkatan Menurut data Sample Registration System
setiap tahunnya yaitu pada tahun 2016 sebesar (SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi
2,8 Triliun rupiah, tahun 2017 dan tahun 2018 dengan komplikasi (5,3%) merupakan
sebesar 3 Triliun rupiah penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua
umur. Sedangkan berdasarkan data
International Health Metrics Monitoring and
Evaluation (IHME) tahun 2017 di Indonesia,
penyebab kematian pada peringkat pertama
disebabkan oleh Stroke, diikuti dengan
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)
Penyakit Jantung Iskemik, Diabetes,
tahun 2017 menyatakan tentang faktor risiko
Tuberkulosa, Sirosis , diare, PPOK, Alzheimer,
penyebab kematian prematur dan disabilitas di dunia
Infeksi saluran napas bawah dan Gangguan
berdasarkan angka Disability Adjusted Life Years
neonatal serta kecelakaan lalu lintas.
(DAILYs) untuk semua kelompok umur. Tiga faktor
risiko tertinggi pada laki-laki yaitu merokok,
peningkatan tekanan darah sistolik, dan peningkatan
kadar gula.

TINJAUAN
METODE PENELITIAN
KRITERIA INKLUSI
1) mengonsumsi obat hipertensi satu tablet atau
RANCANGAN kapsul dalam sehari;
Obervasional analitik 2) usia sampel dalam penelitian ini antara 40 tahun
dengan pendekatan cross sampai dengan 59 tahun;
sectional 3) terdiagnosis hipertensi selama satu tahun
hingga sepuluh tahun;
4) pasien yang sedang menjalani rawat jalan di
POPULASI DAN SAMPEL RSWS dan berdomisili di Kota Makassar
Populasi adalah jumlah seluruh pasien
hipertensi yang dilayani pada tahun 2020
Sampel : Total sampling saat pengambilan
data
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Wawancara pd sampel dgn kuesioner
kepatuhan minum obat Morisky
LOKASI & WAKTU Medicaton Adherence Scale (MMAS-8)
20 April – 30 Juni 2021
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
PROSEDUR PENELITIAN
Variabel yang dinilai dalam penelitian ini adalah tekanan darah,
kepatuhan minum obat, serta sosiodemografi pasien. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner MMAS (Morisky 8-Item
Medication Adherence Questionnaire), stethoscope, dan
sfigmomanometer. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala
Guttman, yaitu jawaban responden hanya terbatas pada dua jawaban,
ya atau tidak. Variabel kepatuhan mengadopsi dari interpretasi
kuesioner asli oleh Morisky, dimana kategori penilaian dibagi menjadi
2 cut of point, yaitu patuh dan tidak patuh (Morisky et al, 2009)

Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat Chi


Square Test yang bertujuan untuk mengetahui
determinan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
pasien hipertensi dalam menjalani pengobatan dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kendali tekanan
darah pasien. Analisa data dilakukan dengan bantuan
software SPSS versi 22
HASIL
PENELITIAN Variabel Penelitian
Keikutsertaan BPJS
Frekuensi (n) Persen (%)

Variabel Penelitian Frekuensi (n) Persen (%) Non BPJS 9 10


Jenis Kelamin BPJS 81 90
Laki – laki 45 50,0 Lama Menderita
Perempuan 45 50,0 < 5 tahun 62 68,9
Usia Diatas 5 tahun 28 31,1
< 45 tahun 7 7,8 Riwayat Keluarga
Ada 37 41,1
45 tahun ke atas 83 92,2
Tidak Ada 53 58,9
Pendidikan
Kepatuhan
SMA 65 77,8
Tidak Patuh 72 80,0
Perguruan Tinggi 25 22,2
Patuh 18 20,0
IMT
Tekanan Darah
Normal 58 64,4
Tidak Terkontrol 54 60
Overweight 24 26,7
Terkontrol 36 40
Obesitas 8 8,9
HASIL
PENELITIAN
HASIL
PENELITIAN
PENUTUP
Kesimpulan :
Determinan yang berpengaruh terhadap kepatuhan pasien
minum obat adalah lama menderita hipertensi lebih 5 tahun.
Kepatuhan pasien minum obat berpengaruh terhadap tekanan
darah terkontrol

Saran :
diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode
yang berbeda atau jumlah sampel yang lebih besar
atau dengan follow up. Serta perlu dilakukan
penelitian lanjutan dengan tambahan pengukuran
kepatuhan pasien seperti pill count.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai