Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG

HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPT


PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI

Gina Febiola Manalu1, Arneliwati2, Riri Novayelinda3

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau

Email : gina.febiola0230@student.unri.ac.id

Abstract

One of the non communicable diseases with the most cases and increasing every year is hypertension, hypertensive
sufferers are encouraged to take hypertension control efforts to avoid complications. The study aims to describe the
level of family knowledge about hypertension in the work area Bagansiapiapi Community Health Center. Method: This
study used a descriptive research design with a cross sectional approach. Sample of this study are 87 respondents
which selected using accidental sampling techniques. The instrument used are questionnaire that undergone a valid and
it is reliable. The analysis of data using univariate analysis. Results: The result of this research showed the majority
respondents own knowledge of good are 41 respondents (47,1%). Conclusion: There is family knowledge about
hypertension of good, recommendations for families are expected to increase knowledge and support hypertension
sufferers in treating hypertension, so that incident of hypertension can be reduced significantly.

Keywords : Hypertension, knowledge, non communicable diseases, silent killer

PENDAHULUAN
PTM (Penyakit Tidak Menular) ialah Heart Association (AHA), hipertensi memiliki
suatu gangguan pada tubuh individu dan gejala yang bervariasi dari orang ke orang, dan
berlangsung lama pada individu tetapi PTM gejalanya hampir identik dengan kondisi
tersebut tidak dapat ditularkan ke individu penyakit lainnya. Gejala-gejala yang paling
lainnya. Meskipun tidak dapat ditularkan sering terjadi adalah seperti sakit kepala, rasa
melalui makhluk hidup seperti orang maupun berat ditengkuk, rasa sakit didada, dll
hewan, pengendalian faktor risiko yang buruk (Telaumbanua & Rahayu, 2021).
dapat berdampak pada peningkatan kasus Menurut World Health Organization
setiap tahunnya (Kemenkes RI, 2021). Hasil (WHO) di tahun 2018 secara global, usia 25
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa kejadian tahun keatas sudah di diagnosis hipertensi
penyakit tidak menular telah meningkat sejak kurang lebih 40% penderita. Jumlah penderita
tahun 2013, salah satunya ialah hipertensi diseluruh dunia akan terus menambah disetiap
dengan kasus terbanyak dan meningkat tahunnya, diprediksi sekitar 1,5 milyar orang
disetiap tahunnya (Putri et al., 2019). akan menderita hipertensi pada tahun 2025
Hipertensi merupakan peningkatan dengan kurang lebih 9,4 juta orang akan
tekanan darah diatas nilai normal, disebut meninggal dunia diakibatkan oleh penyakit
hipertensi jika tekanan diatolik >90 atau hipertensi serta komplikasinya disetiap tahun
sistolik >140 mmHg (Klabunde, 2015). (Purwono et al., 2020).
Menurut Huether & McCance (2019), pada Kasus hipertensi di Indonesia pada
JNC-8 (The Eight Joint National Committe tahun 2018 sebanyak 63.309.620, dan 427.218
Report), hipertensi merupakan peningkatan kematian, serta mengalami peningkatan di
tekanan darah arteri sistematik secara berlanjut tahun 2019 sebanyak 65.048.110 orang.
dengan tekanan sistolik ≥140 mmHg dan Hipertensi dapat terjadi pada umur antara 31
tekanan diastolik ≥90 mmHg. sampai 44 (31,6%), antara 45 sampai 54 (45,3
Sering disebut dengan the killer disease %), serta antara 55 sampai 64 (55,2%)
atau penyakit pembunuh karena penderita (Harsismanto et al., 2020). Prevelensi
sering tidak tahu jika memliki tekanan darah hipertensi di Indonesia juga terjadi diusia >18
tinggi (Hasnawati, 2021). Menurut American tahun (34,11%), prevelensi paling banyak pada

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 112


Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Temuan penelitian yang dilakukan oleh WHO
Papua yang paling rendah dan pakar kesehatan (dalam Pratama, 2015),
Jumlah kejadian penderita hipertensi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
usia ≥15 tahun sebanyak 297.934 orang pada tentang kesehatan memang sangat rendah.
tahun 2019 (Dinkes Riau, 2019). Laporan Pengetahuan dan kesadaran akan faktor risiko
tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan pemicu terjadinya hipertensi sangat penting
Hilir yang menerima pelayanan kesehatan karena akan terkait dengan perubahan sikap
tahun 2019 penderita hipertensi menunjukkan sehari-harinya (Rahmah, 2019).
adanya peningkatan mulai dari 16% pada Menurut Susiati et al (2016) terkait
tahun 2018 menjadi 34% kasus penderita pengetahuan dalam perawatan hipertensi
hipertensi pada tahun 2019 (Dinkes Riau, dengan jumlah responden sebanyak 45 orang
2019). didapatkan hasil 19 responden (42,2%)
Berdasarkan Profil Kesehatan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap
Puskesmas Bagansiapiapi (2021), Kota hipertensi. Hal ini sependapat dengan
Bagansiapiapi merupakan ibu kota penelitian Bratajaya & Rejeki (2020) dengan
administrasi dari Kabupaten Rokan Hilir hasil yang didapatkan 60,3% responden
dengan kepadatan penduduk pada tahun 2021 mempunyai pengetahuan cukup. Hasil
yaitu sebanyak 79.900 jiwa penduduk. penelitian-penelitian diatas mengatakan bahwa
Menurut data dari Puskesmas Bagansiapiapi, mayoritas responden masih mempunyai
di tahun 2019 jumlah kasus penderita pengetahuan cukup untuk perawatan
hipertensi yaitu sebanyak 1.284 kasus, hipertensi.
meningkat menjadi 3.907 kasus di tahun 2020 Studi pendahuluan yang dilaksanakan
dan pada tahun 2021 jumlah kasus mengalami pada 14 Desember 2021 dengan
peningkatan menjadi 4.442 kasus penderita mewawancarai 10 responden penderita
hipertensi (Profil Kesehatan Puskesmas hipertensi di Puskesmas Bagansiapiapi,
Bagansiapiapi, 2021). diperoleh 6 dari 10 orang keluarga memiliki
Peningkatan hipertensi dikaitkan kurangnya pengetahuan tentang hipertensi.
dengan adanya perubahan pola makan, Pengetahuan yang dimaksudkan adalah pada
penurunan kegiatan fisik, obesitas serta saat ditanyakan tentang pengetahuan penyakit
meningkatnya stress, sebagai akibatnya hipertensi, tanda gejala, faktor risiko,
menyebabkan risiko tinggi terjadinya komplikasi dan penatalaksanaan hipertensi
komplikasi. Komplikasi pada penderita dapat sebagian responden tidak mampu menjawab
dihindari dengan melakukan upaya dengan benar dan tepat.
pengendalian dan pencegahan dengan Berdasarkan fenomena uraian diatas,
melakukan memodifikasi gaya hidup, kontrol peneliti tertarik mengambil judul penelitian
tekanan darah, serta mengkonsumsi obat “Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga
secara rutin (Ainurrafiq et al., 2019). Upaya Tentang Hipertensi di Wilayah Kerja UPT
pengendalian hipertensi sangat diperlukan Puskesmas Bagansiapiapi”.
pengetahuan keluarga tentang hipertensi
(Wijayanti, 2017). METODE PENELITIAN
Pengetahuan adalah hasil dari cara Penelitian ini adalah penelitian
penemuan, yaitu dari yang mereka tidak kuantitatif, menggunakan metode deskriptif
paham menjadi paham, serta yang tidak bisa dengan pendekatan cross sectional. Penelitian
melakukan menjadi bisa melakukannya. ini dilaksanakan penelitian mulai pada tanggal
Proses memahami terdiri dari beberapa konsep 19-28 Mei 2022. Kuesioner yang digunakan
dan metode-metodenya, baik itu berasal dari untuk pengumpulan data diperoleh dari
pendidikan ataupun dari pengalaman. penelitian sebelumnya yang telah peneliti
Pengetahuan juga penting dalam modifikasi, kuesioner berisikan data demografi
mempengaruhi perilaku seseorang terhadap dan kuesioner pengetahuan dengan 20
kesehatan dari berbagai penyakit terutama pertanyaan. Analisa data yang digunakan pada
pada penyakit hipertensi (Rahmah, 2019). penelitian ini adalah analisis univariat yang

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 113


bertujuan untuk mendeskripsikan dan Rumah Tangga (IRT)/ tidak bekerja sebanyak
menjelaskan seluruh karakteristik dan variabel 25 responden (28,7%), sebagian besar
dalam penelitian dengan menggunakan responden bersuku melayu sebanyak 51
program SPSS. responden (58,6%), dan sebagian besar lama
penderita menderita hipertensi >5 tahun
HASIL PENELITIAN sebanyak 45 responden (51,7%).
Analisis Univariat Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pengetahuan (N=87)
(N=87) Pengetahuan Jumlah Persentase
No Karakteristik Jumlah Persentase Baik 41 47,1
responden (n) (%) Cukup 34 39,1
1. Jenis kelamin Kurang 12 13,8
Laki-laki 28 32,2 Total 87 100
Perempuan 59 67,8
2. Umur responden Tabel 2 menunjukkan pengetahuan
Remaja akhir 17-25 13 14,9
tahun keluarga tentang hipertensi diwilayah kerja
Dewasa awal 26-35 18 20,7 Puskesmas Bagansiapiapi, dimana dari 87
tahun responden yang diteliti sebagian besar
Dewasa akhir 36-45 19 21,8 responden memiliki pengetahuan yang baik
tahun yaitu sebanyak 41 orang (47,1%).
Lansia awal 46-55 14 16,1
tahun
Lansia akhir 56-65 23 26,4 PEMBAHASAN
tahun Analisis Univariat
3. Pendidikan terakhir Karakteristik Responden
SD 7 8,0 Hasil penelitian pada 87 responden di
SMP 15 17,2
SMA 26 29,9
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bagansiapiapi,
Perguruan tinggi 39 44,8 diperoleh bahwa karakteristik umur responden
4. Pekerjaan responden sebagian besar lansia akhir berusia 56-65
PNS 20 23,0 tahun yaitu 23 orang (26,4%). Menurut
Pegawai swasta 21 24,1 Notoatmodjo (2014) yang dapat
Pedagang/wiraswasta 9 10,3
Tidak bekerja/IRT 25 28,7
mempengaruhi pengetahuan seseorang salah
Petani/buruh 12 13,8 satunya ialah umur, dengan bertambah
5. Suku responden panjangnya umur individu maka membuat
Melayu 51 58,6 seorang individu semakin berkembang pula
Minang 13 14,9 daya ingat pengetahuan, daya serap
Batak 12 13,8
pengetahuan dan pola berpikir yang kritis
Jawa 11 12,6
6. Lama penderita sehingga membuat seorang individu semakin
menderita hipertensi luas pengetahuan yang didapatkan. Nugraha
≤ 5 tahun 42 48,3 (2014) mengatakan bahwa umur yang dimiliki
> 5 tahun 45 51,7 oleh keluarga sangat mendukung keluarga
Total 87 100 untuk memahami informasi-informasi
mengenai hipertensi, sehingga tingkat
Berdasarkan tabel 1 diatas pengetahuan dan dukungan keluarga menjadi
menunjukkan bahwa, dari 87 responden yang lebih baik.
diteliti di wilayah kerja Puskesmas Hasil penelitian pada 87 orang
Bagansiapiapi, sebagian besar responden responden terlihat sebagian besar berjenis
berjenis kelamin perempuan sebanyak 59 kelamin perempuan yaitu 59 responden
orang (67,8%), yang berada pada rentang (67,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian
lansia akhir berusia 56-65 tahun yaitu 23 orang yang dilakukan Seftiani (2017), dengan hasil
responden (26,4%). Sebagian besar mayoritas responden dalam penelitiannya ialah
berpendidikan terakhir perguruan tinggi 39 perempuan sebanyak 49 responden (59%).
responden (44,8%), sebagian besar sebagai Ibu Menurut Nuraeni et al (2022) perempuan lebih

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 114


mendukung dan bersedia menghadapai Masyarakat bersuku melayu memiliki
masalah daripada laki-laki, karena laki-laki kebiasaan menggunakan santan sebagai bahan
lebih memiliki sifat emosional daripada masakan sehari-harinya, mereka beranggapan
perempuan yang dapat menyelesaikan bahwa jika tidak menggunakan santan maka
masalah. masakan tidaklah gurih dan tidak enak. Namun
Penelitian yang telah dilakukan pada 87 dengan mengkonsumsi santan maka akan
orang di wilayah kerja Puskesmas menyebabkan meningkatnya tekanan darah
Bagansiapiapi, terlihat bahwa sebagian besar yang dipengaruhi oleh lemak yang ada dalam
responden berpendidikan terakhir perguruan santan (Simatupang & Siregar, 2017).
tinggi sebanyak 39 orang (44,8%). Menurut Hasil penelitian pada 87 orang
Notoatmodjo (2014) seseorang dapat mudah responden, didapatkan lama menderita
menangkap atau menerima informasi penyakit hipertensi sebagian besar selama >5
dipengaruhi oleh tingginya pendidikan tahun yaitu 45 orang responden (51,7). Sejalan
seseorang tersebut. Melalui pendidikan yang dengan hasil penelitian Rahmayanti (2018),
lebih tinggi, seseorang cenderung lebih riwayat penderita hipertensi ≥5 tahun lebih
mendapatkan informasi yang lebih baik dari banyak dari ≤5 tahun yaitu sebanyak 46 orang
orang lain ataupun media elektronik/massa. (75,4%). Penyebab banyak penderita
Sependapat dengan penelitian Senoaji (2017) hipertensi yang menderita penyakit >5 tahun
menyatakan bahwa pendidikan pada keluarga adalah karena penyakit hipertensi merupakan
sangat berpengaruh dengan kemampuan penyakit kronis yang memerlukan penanganan
keluarga untuk mendapatkan informasi- dalam jangka waktu yang panjang secara
informasi mengenai hipertensi. teratur.
Hasil penelitian pada 87 orang
responden diperoleh yaitu sebagian besar Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang
responden sebanyak 25 orang (28,7%) tidak Hipertensi
bekerja atau sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Berdasarkan penelitian terhadap 87
Menurut peneliti Murniati (2016), IRT secara orang responden, didapatkan sebagian besar
tidak langsung mempengaruhi kepatuhan responden mempunyai pengetahuan yang baik
penderita hipertensi. IRT melakukan fungsi berjumlah 41 orang (47,1%). Penelitian ini
dalam keluarga seperti memasak makanan memiliki hasil yang sama dengan penelitian
khusus untuk penderita hipertensi dan anggota Listyana (2017), dengan hasil yang diperoleh
keluarga lainnya. Hal ini didukung oleh sebagian besar responden mempunyai
penelitian Senoaji (2017), memperoleh hasil pengetahuan yang baik berjumlah 22 orang
penelitian sebagaian besar responden tidak (61,11%). Hal ini juga sama dengan penelitian
bekerja/ IRT adalah sebanyak 23 responden Nainggolan et al (2021), dengan jumlah yang
(31,1%). Perempuan yang berperan sebagai berpengetahuan baik ialah sebanyak 64,9%
IRT cenderung memiliki pegetahuan yang responden.
rendah, namun jika lingkungan sekitar Berbeda dengan penelitian Mustika et
mendukung untuk mendapatkan informasi, al (2020), menunjukkan bahwa mayoritas
maka pengetahuan IRT dapat meningkat. pengetahuan responden tentang hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian pada 87 adalah cukup sebanyak 64 orang responden
orang, terlihat bahwa sebagian besar bersuku (62,1%). Cukupnya pengetahuan responden
melayu sebanyak 51 responden (58,6%). Rata- berkaitan dengan belum sepenuhnya keluarga
rata masyarakat di wilayah kerja UPT mengetahui dengan benar tentang penyakit
Puskesmas Bagansiapiapi adalah bersuku hipertensi. Berbeda juga dengan penelitian
melayu. Suku merupakan salah satu dari Nurhayati (2020), dengan hasil pengetahuan
kebudayaan. Kebudayaan yang dianut dan responden yaitu kurang mengetahui tentang
kebiasaan-kebiasaan sehari-hari dapat hipertensi sebanyak 44% responden.
mempengaruhi pengetahuan, sikap serta Kurangnya pengetahuan keluarga dipengaruhi
persepsi seseorang terhadap sesuatu tindakan oleh kurangnya informasi yang didapatkan
yang dilakukannya (Notoatmodjo, 2014). keluarga, baik informasi dari petugas

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 115


kesehatan ataupun media promosi kesehatan dengan yang diharapkan, sehingga peneliti
terkait penyakit hipertensi. harus turun ke pasar dan rumah-rumah warga
Menurut Nugraha (2014) pengetahuan untuk mencari responden. Kemudian pada saat
keluarga merupakan hasil dari upaya mencari pengisian kuesioner ada beberapa responden
tahu dengan menggunakan pengindraan yang yang menjawab kuesioner dengan cara
dimiliki. Pada umumnya individu yang terburu-buru, tetapi peneliti tetap mengecek
memiliki sumber informasi yang lebih banyak kembali setiap pertanyaan yang telah dijawab
akan memiliki pengetahuan yang lebih. oleh responden.
Pengetahuan keluarga dalam upaya perawatan
anggota keluarga yang menderita hipertensi SIMPULAN
dalam hal menyajikan makanan yang Berdasarkan hasil penelitian yang
dianjurkan dan yang tidak dianjurkan. Serta dilakukan pada 87 responden maka didapatkan
kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu kesimpulan bahwa sebagian besar responden
meningkatnya tekanan darah tinggi. Misalnya berusia lansia akhir berusia 56-65 tahun
dalam hal mengkonsumsi makanan yang tinggi berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar
akan lemak dan garam mempunyai pengaruh berpendidikan terakhir perguruan tinggi
yang sangat besar terhadap peningkatan dengan tidak bekerja atau sebagai Ibu Rumah
tekanan darah tinggi (Nurhayati, 2020). Tangga (IRT), bersuku melayu, sebagian besar
Berdasarkan hasil penelitian lama penderita menderita hipertensi >5 tahun,
pengetahuan yang paling banyak didapatkan dan sebagian besar keluarga memiliki tingkat
responden menjawab benar yaitu pada pengetahuan yang baik.
pernyataan nomor 10 “salah satu upaya untuk
mencegah komplikasi adalah dengan SARAN
mengurangi asupan garam”. Hal ini Bagi Perkembangan ilmu keperawatan
dikarenakan respoden sudah tahu bahwa penelitian ini diharapkan dapat digunakan
makanan yang mengandung garam berlebih sebagai informasi (referensi) dan sebagai
akan menyebabkan naiknya tekanan darah bahan masukan untuk menambah kumpulan
pada penderita hipertensi. pustaka ilmu di institusi pendidikan,
Hal ini didukung oleh Aulia (2018), khususnya pada bidang keperawatan
yang mengatakan bahwa, seseorang yang komunitas yaitu terciptanya ide dan gagasan
menderita hipertensi dapat mengalami dalam meningkatkan pengetahuan keluarga
peningkatan tekanan darah jika mengkonsumsi tentang hipertensi.
garam yang berlebihan. Kelebihan natrium Bagi Puskesmas penelitian ini
atau garam dapat mengganggu sistem diharapkan kepada pemegang program
keseimbangan cairan pada tubuh sehingga Penyakit Tidak Menular (PTM) agar dapat
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. lebih giat melakukan penyuluhan kesehatan
Peneliti berasumsi bahwa tingkat mengenai penyakit hipertensi, agar masyarakat
pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi dari yang belum tahu dapat mengetahuinya
berbagai faktor sehingga pengetahuan setiap kemudian dapat menerapkan hidup sehat
orang tidak sama. Pengetahuan keluarga perlu dengan baik.
ditingkatkan dengan mengikuti segala Bagi Keluarga hasil penelitian ini
penyuluhan. Dengan demikian informasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
kesehatan tentang penyakit hipertensi dan keluarga dan mendukung penderita hipertensi
upaya pengendalian hipertensi sangat penting dalam perawatan hipertensi dengan baik.
dan sangat diperlukan oleh masyarakat Bagi Penelitian selanjutnya hasil
terutama keluarga penderita hipertensi. penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan referensi bagi peneliti
KETERBATASAN PENELITIAN selanjutnya khususnya yang terkait dengan
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan
pada pengambilan sampel di Puskesmas hendaknya peneliti selanjutnya diharapkan
Bagansiapiapi jumlah pengunjung tidak sesuai dapat menggunakan variabel lain yang belum

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 116


diteliti, menggunakan metode penelitian yang KBM Indonesia.
berbeda dan meneliti dilokasi yang berbeda.
Huether, S. E., & McCance, K. L. (2019).
1
Gina Febiola Manalu, Mahasiswa Program Studi Buku ajar patofisiologi edisi keenam
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia volume 2. Singapore: Elsevier.
2
Ns. Arneliwati, M.Kep Dosen Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
Riri Novayelinda, SKp., MNg Dosen Program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
3
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, (2021). Profil kesehatan Indonesia 2020.
Indonesia In Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/
download/pusdatin/profil-kesehatan-
Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Azhar, M. U. indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
(2019). Terapi non farmakologi dalam Tahun-2020.pdf
pengendalian tekanan darah pada pasien
hipertensi: systematic review. MPPKI Klabunde, R. E. (2015). Konsep fisiologi
(Media Publikasi Promosi Kesehatan kardiovaskuler edisi 2. Jakarta: EGC.
Indonesia): The Indonesian Journal of
Health Promotion, 2(3), 192-199. Listyana, W. (2017). Hubungan pengetahuan
Diakses tanggal 8 januari 2021 keluarga tentang hipertensi dengan
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.ph dukungan keluarga dalam proses
p/MPPKI/article/view/806 penyembuhan hipertensi pada lansia Di
Puskesmas Banjarejo Kota
Aulia, R. (2018). Pengaruh pengetahuan Madiun (Doctoral dissertation, STIKES
terhadap kepatuhan pasien hipertensi di Bhakti Husada Mulia).
instalasi rawat jalan RSUD Dr.
Moewardi Surakarta periode februari- Murniati. (2016). Hubungan antara sikap
april 2018. Journal of Universitas tentang pencegahan kekambuhan
Muhammadiyah Surakarta. Diunduh dengan kepatuhan menjalankan diit
tanggal 13 November 2018 dari hipertensi pada lansia di Posyandu
http://www.enprints.ums.ac.id Bagas Waras Pabelan
Kartasura. Skripsi thesis, Universitas
Bratajaya, C. N. A., & Rejeki, G. S. (2020). Muhammadiyah Surakarta.
Hubungan pengetahuan, sikap, dan
perilaku tentang perawatan hipertensi Mustika, R., Sukmawati, & Suhendar, I.
pada lansia yang menderita hipertensi di (2020). Pengetahuan keluarga tentang
Johar Baru Jakarta Pusat. Jurnal Medika hipertensi pada lansia. Jurnal
Cendikia, 7(02), 87-93. Keperawatan BSI, 8(2), 197-204.
Retrieved from
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2019). Profil http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/kepera
kesehatan Provinsi Riau 2019. watan/article/view/370
Pekanbaru: Dinas Kesehatan Riau.
Nainggolan, E., Sopacua, G., Lodiay, R.,
Harsismanto, J., Juli, A., Tirta, D,. & Pakpahan, M., & Purimahua, D. I.
Muhammad B. (2020). Kualitas tidur (2021). The correlation of family
berhubungan dengan perubahan tekanan knowledge and behavior in controlling
darah pada lansia. Journal of Chemical hypertension in patients at outpatient
Information and Modeling, 53(9), 1689– department. International Journal of
1699. Nursing And Midwifery Science
(IJNMS), 5(2), 149-156.
Hasnawati. (2021). Hipertensi. Jogjakarta:

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 117


Notoatmodjo. (2014). Ilmu perilaku kesehatan. Rahmah, S. (2019). Hubungan pengetahuan,
Jakarta : PT Rineka Cipta. sikap dan dukungan keluarga dengan
keaktifan kontrol penderita hipertensi di
Nugraha, B. K. A. (2014). Hubungan tingkat Puskesmas Durian Gantang Kabupaten
pengetahuan keluarga dengan sikap Hulu Sungai Tengah. Puskesmas Durian
pencegahan komplikasi pada pasien Gantang.
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Sangkrah Surakarta (Doctoral Seftiani, L. (2017). Hubungan kualitas hidup
dissertation, Universitas Muhammadiyah lansia dengan hipertensi diwilayah kerja
Surakarta). Puskesmas Perumnas II Kelurahan
Sungai Beliung Kecamatan Pontianak
Nuraeni, E., Habibi, A., & Baejuri, M. L. Barat. Jurnal ProNers, 4(1).
(2022). Dukungan keluarga dengan
kualitas hidup lansia hipertensi di Senoaji, A. U. (2017). Hubungan tingkat
Puskesmas Balaraja. Simposium pengetahuan keluarga tentang diit
Nasional Mulitidisiplin (SinaMu), 2. Hipertensi dan tingkat stresdengan
frekuensi kekambuhan hipertensi pada
Nurhayati, I. (2020). Hubungan tingkat lansia. (Doctoral dissertation,
pengetahuan keluarga tentang hipertensi Universitas Muhammadiyah Surakarta).
dengan klasifikasi hipertensi. Profesi
(Profesional Islam): Media Publikasi Simatupang, B. S. A., & Siregar, H. H. (2017).
Penelitian, 18(2), 72-80. Korelasi mengkonsumsi makanan
bersantan pada suku melayu dengan
Pratama, E. R. (2015). Dampak pemberian penyakit hypertensi di Desa Pertumbukan
pendidikan kesehatan terhadap Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.
peningkatan tingkat pengetahuan, sikap, Prosiding Seminar Nasional III Biologi
dan tindakan penderita hipertensi dalam dan Pembelajarannya: Universitas
pencegahan penyakit hipertensi di Negeri Medan.
wilayah kerja Puskesmas Lintau Buo
Iii. STIKes Yarsi, 2(1). Susiati, I., Hidayati, T., & Yuniarti, F. A.
(2016). Gambaran pengetahuan dan
Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & sikap klien tentang cara perawatan
Budianto, A. (2020). Pola konsumsi hipertensi. Care: jurnal ilmiah ilmu
garam dengan kejadian hipertensi pada kesehatan, 4(3), 105-110.
lansia. Jurnal Wacana Kesehatan, 5(1),
531. Telaumbanua, A. C., & Rahayu, Y. (2021).
https://doi.org/10.52822/jwk.v5i1.120 Penyuluhan dan edukasi tentang
penyakit hipertensi. Jurnal Abdimas
Puskesmas Bagansiapiapi Rokan Hilir. (2021). Saintika, 3(1), 119.
Profil kesehatan UPT Puskesmas https://doi.org/10.30633/jas.v3i1.1069
Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir.
Wijayanti, L. (2017). Hubungan pengetahuan
Putri, N. G., Herawati, Y. T., & Ramani, A. keluarga tentang hipertensi dengan
(2019). Peramalan jumlah kasus dukungan keluarga dalam proses
penyakit hipertensi di Kabupaten Jember penyembuhan hipertensi pada lansia di
dengan metode time series. Journal of Puskesmas Banjarejo Kota
Health Science and Prevention, 3(1), Madiun (Doctoral dissertation, STIKES
39–46. Bhakti Husada Mulia).
https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i1.161.

JOM FKp, Vol. 9 No. 2 (Juli-Desember) 2022 118

Anda mungkin juga menyukai