Email : agnesyuliandra17@gmail.com
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit the silent killer yang mengakibatkan kematian
tertinggi diseluruh dunia. Pada tahun 2021 Hipertensi menduduki posisi pertama dengan jumlah
kasus 8.349 dan menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus 1.176 dengan presentase 28,4%
di Wilayah kerja Puskesmas Sukabumi Pada bulan Juli – September Pada tahun 2022. Tujuan
Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperiment dengan menggunakan rancangan “One group Pretest-Posttest. Besar responden
dalam penelitian ini yaitu 16 responden. Hasil penelitian: Hasil uji statistic dengan Uji Paired
test Samples test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien dengan penderita hipertensi esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi. Kesimpulan:
Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
dengan hipertensi esensial diwilayah kerja Puskesmas Sukabumi. Saran: Hasil penelitian ini
diharapkan mampu menjadi salah satu terapi alternative pengobatan non farmakologi untuk
menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial.
Backround: Hypertension is a silent killer disease which causes the highest mortality
worldwide. In 2021 hypertension occupies the first position with a total of 8,349 cases and
occupies the first position with a total of 1,176 cases with a percentage of 28,4% in the working
area of the Sukabumi Health Center in July – September in 2022. Research Objective: To
determine the effect of deep breathing relaxation techniques on reducing blood pressure in
patients with essential hypertension in the working area of the Sukabumi Health Center.
Research method: The research method used in this study was a quasy experiment using a “One
group pretest-posttest “. The number of respondents in this study were 16 respondents. The
results of the study : The results of statistical tests using the paired test samples test resulted in
a P value of 0,000 < 0,05, which means that there is an effect of deep breathing relaxation
techniques on reducing blood pressure in patients with essential hypertension in the working
area of the Sukabumi Health Center, Conclusion : There is an affect of deep breathing
relaxation techniques on reducing blood pressure in patients with essential hypertension in the
working area of the Sukabumi Healht Center. Suggestion: The results of this study are expected
to become an alternative non-pharmacological treatment for lowering blood pressure in patients
with essensial hypertension.
teknik untuk melakukan nafas dalam, nafas dalam penelitian ini adalah penelitian
lambat ( menhan inspirasi secara maksimal ) Kuantitatif atau suatu prosedur penelitian
paru dan meningkatkan oksigen darah. Dengan tujuan untuk menilai pengaruh suatu
dipilih karena terapi relaksasi nafas dalam Eksperiment one group test. Rancangan
dapat dilakukan secara mandiri, relative penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mudah dilakukan dar pada terapi non pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
waktu lama untuk terapi dan mampu pasien dengan hipertensi esensial di wilayah
Berdasarkan uraian yang telah teknik one group pre-post design. Yaitu
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik responden penelitian
1) Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan Usia, Jenis kelamin, (n=16)
Jenis Kelamin
Laki laki 4 25,0 %
Perempuan 12 75,0 %
Tabel 3 menunjukkan hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P value
yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
esensial
PEMBAHASAN berpotensi hipertensi dibandingkan dengan
laki-laki 25,0%. Hal ini di dukung dengan
Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa jenis
hasil penelitian Dinas Kesehatan Provinsi
kelamin perempuan 75,0% lebih besar
Jawa Timur, 2016 yang dimana hasil
penelitian tersebut menghasilkan bahwa sebesar 147/100 mmHg dan nilai rata-rata
penderita hipertensi sebanyak 935.763 tekanan darah setelah diberikan intervensi
dengan proposi hasil laki-laki sebesar sebesar 139/90 mmHg. Hal ini didukung
387.913 penduduk dan perempuan sebesar dengan hasil penelitian yang dilakukan
547.823 penduduk (Ainsyah et al., 2018). oleh Yulis Susanti, Izzati Alfusanah, &
Selain itu, bedasarkan tabel 4.2 bahwa uisa Muhammad Khabib Burhannudin Iqomh
>60 tahun lebih banyak beresioko bahwa sebelum dilakukan teknik relaksasi
hipertensi esensial. Hal ini pun didukung nafas dalam menunjukan tekanan darah
oleh penelitian (Anwar & Masnina, 2019) sistolik 162,30 mmHg, diastolic 100,95
yang menunjukkan sebagian responden mmHg dan setelah dilakukan teknik
penderita hipertensi berada pada usia relaksasi nafas dalam tekanan darah
lanjut, yaitu rentang 60 – 74 tahun (Anwar sistolik 145,65 mmHg dan diastolic 90,90
& Masnina, 2019). mmHg. (Susanti et al., 2021) Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan tabel 4.3. hasil
teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penelitian didapatkan nilai rata-rata
penurunan tekanan darah pada pasien
tekanan darah sebelum diberikan intervensi
dengan hipertensi esensial.