PENDAHULUAN
sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistoliknya ≥ 140 mmHg dan
tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering disebut the silent killer atau
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau
membawa pula pada perubahan pola penyakit yang ada, terutama pada
penyakit hipertensi yaitu suatu gangguan dari system peredaran darah yang
1
Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO)
dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang
tertinggi sebesar 27%. Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan
pada Kab. Buton Selatan dengan 39,13 % sedangkan Kab. Muna dengan
2
Tenggara. Sedangkan prevalensi berdasarkan diagnosa dokter tertinggi di
Kab Konawe Kepulauan dengan presentase 8,77 % dan Kab. Muna berada di
pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 26,8%. Hal tersebut masih jauh
dari target nasional yang ditetapkan yaitu sebesar 100%. Jika dilihat menurut
namun efek dari hipertensi ini bisa mengancam jiwa bahkan menimbulkan
kematian jika tidak segera ditangani. Masih banyaknya yang belum patuh
melakukan pemeriksaan rutin hal ini desebabkan salah satunya adalah masih
pada tahun 2018 terdapat 3351 kasus , tahun 2019 terdapat 3973 kasus, tahun
2020 turun menjadi hingga 2130 kasus, pada tahun 2020 jumlah kunjungan
wilayah tersebut sedangkan data untuk tahun 2020 yang diambil dari Dinas
3
kategori tinggi penderita hipertensi, Puskesmas Wakobhalu berada tingkat
Muna, 2020).
mempengaruhi pola hidup ke arah yang lebih baik atau sehat. Kurangnya
oleh karena masih kurangnya perilaku baik masyarakat tentang hipertensi dan
elektronik yaitu audiovisual atau video. Media audiovisual, yaitu media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu
a) Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film
unsur suara dan gambar bergerak, seperti film, video cassette dan Video
4
Pemberian informasi bisa dikombinasikan antara audiovisual dan
ceramah agar penderita hipertensi lebih paham lagi menerima materi atau
penduduk yang cukup besar hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah desa
5
yang ada di wilayah kerja masing-masing yang menjadi wilayah kerja
dari januari sampai mei tahun 2021 sebanyak 296 kunjungan dengan jumlah
di puskesmas Mabodo data dari januari sampai mei tahun 2021 sebanyak 80
baik tentang hipertensi. Menurut lima orang yang memiliki pengetahuan baik
dengan kata-kata tanpa ada video atau gambar yang dilihat dan itupun tidak
6
Hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap program pencegahan
dibuktikan dengan pasien banyak bertanya kepada tenaga kesehatan pada saat
terutama kepada penderita hipertensi dan masyarakat luas ini terlihat saat
memperhatikan
Tahun 2022’’.
7
1.3.2 Tujuan Khusus
2022.
8
masyarakat yang menyangkut tentang pemberian pendidikan kesehatan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya ≥ 90 mmHg atau bila pasien
gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk
otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah) dan left ventricle
hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa
2.1.2 Etiologi
Anggapan ini didukung oleh banyak penelitian pada hewan percobaan dan
pada beberapa gen yang berperan pada pengaturan tekanan darah (Bustan,
2009).
10
Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling berperan dalam
telah ada pada seseorang. Faktor resiko yang tidak dapat diubah tersebut
antara lain adalah kondisi fidologis tubuh, genetik, umur dan jenis
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Riwayat Keluarga
11
5. Genetik
1. Aktivitas fisik
2. Kebiasaan Makan
3. Konsumsi Alkohol. .
4. Konsumsi Kafein
5. Kebiasaan Merokok
6. Stress
7. Asupan Garam.
2.1.4 Patofisiologi
dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
12
dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh
(Smeltzer, 2013).
sakit mendadak.
13
Tabel 2.1 Kisaran Tekanan Darah menurut The Seventh Report Of The
Joint National Committee on The Prevention, Detection, Evalution of High
Blood Pressure (JNC VII)
Kisaran Tekanan Sistolik Diastolik
Darah
Normal < 120 < 80
Pre Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Tingkat I 140-159 90-99
Hipertensi Tingkat II ≥ 160 ≥ 100
Hipertensi Sistolik ≥ 140 < 90
Terisolasi
Sumber : Kementrian Kesehatan, R.I 2019.
tidak. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang biasa saja terjadi baik pada
normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala seperti : sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah,
pandangan menjadi kabur, karena adanya kerusakan otak, mata, jatung dan
14
2.1.7 Upaya Pengendalian Hipertensi
farmakologis.
4. Diet seimbang
5. Istrahat cukup
15
6. Keoloa stres
perhari
16
2.1.8 Komplikasi Hipertensi
penyakit jantung koroner dan arteri, payah jantung, stroke, kerusakan ginjal,
ini.
2. Payah jantung
Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik
jantung
3. Stroke
pembuluh darah yang sudah lama lemah menjadi pecah. Bila hal ini
sudah menyempit.
17
4. Kerusakan ginjal
5. Kerusakan penglihatan
kebutaan.
kesehatan adalah suatau proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu
dewasa, lebih baik dan dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
18
pendidik atau petuga yang melakukannya, dan alat-alat banu atau peraga
membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada
b. Wawancara (interview)
orang. Metode yang baik untuk kelompok ini adalah seminar dan
ceramah.
1) Ceramah
19
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
meyakinkan.
2) Seminar
penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu
permainan simulasi.
20
3. Metode pendidikan massa (publik)
yang sifatnya massa atau publik. Oleh karena sasaran bersifat umum
media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum,
pidato melalui media massa, stimulasi, dialog antara pasien dan petugas
dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga
prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian / pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini
21
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu
dalam proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor
dan teknik belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang
dipelajari.
22
2.3 Tinjauan Umum Tentang Media audiovisual
karena meliputi suara dan gambar. Media audiovisual adalah jenis media
Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa
1. Film
2. Video
3. Televisi
23
3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
pembuatnya.
2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang
5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat
secara langsung.
perorangan.
24
7. Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
3. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
berikut.
2. Pelaksanaan/Penyajian
25
a. Memastikan media dan semua peralatan telah lengkap dan siap
digunakan
pembelajaran berlangsung.
3. Tindak lanjut
transfer informasi dari pengajar kepada sasaran belajar. Dalam proses tranfer
informasi ada tiga elemen penting, yaitu pengajar, materi dan sasaran belajar.
seseorang.
26
2.4.2 Penggunaan metode ceramah
kegiatan.
menilai reaksinya
d. Membatasi daya ingat dan biasanya hanya satu indera yang dipakai
27
2.5 Tinjauan Tentang perilaku
atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti
meskipun stimulus sama dari beberapa orang, namun respon tiap orang
tindakan
1. Pengetahuan
(mata).
28
Penelitian (Mubarak 2011) mengungkapkan bahwa sebelum
1. Tahu (know)
materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan
29
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
objek..
2. Sikap
aktivitas tersebut yaitu suatu pilihan atau ketetapan hati terhadap suatu
30
objek, senang, tidak senang, menerima, menolak, ragu, masa bodoh,
a. Komponen sikap
1) Komponen kognitif
apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
2) Komponen afektif
terhadap sesuatu.
3) Komponen perilaku
diberikan (objek).
31
jawaban apabila ditanya dan, mengerjakan tugas yang
diberikan.
b. Sifat sikap
tertentu.
1) Sikap menerima
2) Sikap curiga.
3) Sikap ragu-ragu
4) Sikap menolak
5) Sikap pura-pura
7) Sikap ketergantungan.
32
8) Sikap tak peduli (apatis)
3. Tindakan
a. Persepsi (perception)
c. Mekanisme (mechanism)
d. Adopsi (adoption)
33
(Notoatmodjo, 2014) antara lain :
perilaku seseorang.
dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif
yaitu:
a. Sikap
34
terhadap objek dan mempunyai 3 komponen yaitu :
b. Emosi
c. Kepercayaan
kepentingan.
d. Kebiasaan
e. Kemauan
3. Faktor Situasional
35
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor tersebut merupakan
a. Faktor ekologis
c. Faktor temporal
tersebut.
e. Faktor teknologi
f. Faktor sosial
36
2.6 Kerangka Teori, Kerangka Konseptual Dan Hipotesis Penelitian
Tekanan darah tinggi biasanya tidak disertai tanda maupun gejala sehingga
oleh karena masih kurangnya perilaku masyarakat tentang hipertensi dan cara
hipertensi.
37
perilakunya yang kurang, salah satunya adalah melalui media elektronik yaitu
dengan baik.
Paparan Perilaku
Informasi Penderita
Hipertensi
Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini
38
Kerangka konsep pada penelitian ini adalah
Keterangan:
39
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif dengan rancangan pra eksperimen dengan jenis one group pre test-
post test design, yang bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan kesehatan
eksperimen dengan jenis one group pre test - post test design, dimana dalam
40
mengobservasi langsung perilaku responden untuk mengetahui sejauh mana
hipertensi.
Keterangan :
puskesmas Mabodo.
Penelitian ini rencana akan dilaksanakan pada bulan januari 2023 sampai
41
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
orang.
3.4.2 Sampel
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
42
q = 1-p
Z 21−α P (1−P ) N
2
n= 2 2
d (N−1)+ Z 1−α P ( 1−P )
2
n= ¿¿
240,1
n= 0,6225+0,9604
kepala berat.
43
3.5 Kerangka Operasional
Menentukan
masalah
perilaku hipertensi Penetapan
Baku
alat ukur
Menetapkan tujuan
penelitian
Pengolahan Data
Pengumpulan data
awal penelitian
Penetapan uji
Hasil Penarikan
penelitian Pembahasan kesimpulan
penelitian
44
3.6 Variabel Penelitian, Defenisi Operasional dan Cara Pengukuran
Variabel
ceramah
sasaran belajar.
45
kemudian peneliti melakukan pemberian pendidikan kesehatan dengan
ke dua (posttest).
Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0 %)
range
Interval =
kategori
= 100%-0%
= 100 %
46
Kategori (K) = 3 (baik, cukup dan kurang)
100
Interval (I) = =33 %
3
= 100% - 33% = 67 %
Kriteria Obyektif :
Baik = jika skor jawaban benar responder > 67% dari total
Cukup = jika skor jawaban benar responder > 33% sampai < 67%
Kurang = jika skor jawaban benar responder < 33% dari total
Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat
range
Interval =
Kategori
47
= 100%-25%
= 75 %
75
Interval (I) = =25 %
3
= 100% - 245% = 75 %
Kriteria Obyektif :
Baik = jika skor jawaban responden > 75% dari total jawaban
yang di berikan
Cukup = jika skor jawaban responden > 50% sampai < 75% dari
Kurang = jika skor jawaban responden < 50% dari total jawaban
yang di berikan
Skor terendah : 0 x 10 = 0 (0 %)
48
range
Interval =
kategori
= 100%-0%
= 100 %
100
Interval (I) = =33 %
3
= 100% - 33% = 67 %
Kriteria Obyektif :
Baik = jika skor jawaban benar responder > 67% dari total
Cukup = jika skor jawaban benar responder > 33% sampai < 67%
Kurang = jika skor jawaban benar responder < 33% dari total
Jenis dan sumber data dalam penelitian kuantitatif ini meliputi data
1. Data primer diperoleh dari hasil observasi dengan cara pengamatan dan
49
puskesmas Wakobhalu dan puskesmas Mabodo yang berkaitan dengan
3. Data tertier diperoleh dari berbagai referensi yang sangat valid seperti:
1. Editing
2. Coding
3. Skoring
angka.
50
4. Tabulating
dimiliki yang mana sesuai terhadap tujuan penelitian ini. Tabel yang
1. Analisis Deskriptif
frekuensi yang meliputi variabel bebas dan terikat. Analisis ini untuk
f
X = -------------- x 100%
n
Keterangan:
2. Analisi Inferensial
51
a) Pengambilan keputusan jika nilai p ≤ α (0,05) maka Ha diterima
52