Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Kadar Gula Darah Lansia Di Kelurahan

Latoma Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe

The Effect of Prolanis Excercises on The Blood Sugar Levels of The Elderly in The Latoma Village of Unaaha
Konawe
Harmilan *, Timbul Supodo2, Heriyanto3
1

Magister Kesehatan1, BLUD RS Konawe2

STIKES Mandala Waluya Kendari, Email : harmilanode@gmail.com

ABSTRAK
Di Indonesia penyakit diabetes mellitus setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan kasus cukup
signifikan. Maka dari itu pemerintah membentuk Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Salah
satu kegiatan dalam program ini adalah Senam Prolanis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh Senam Prolanis terhadap kadar gula darah lansia di Kelurahan Latoma
Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain pre –
post one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Kelurahan Latoma
yaitu sebanyak 70 orang. Besar sampel sebanyak 16 responden, yang diambil menggunakan tehnik simple
random sampling.Data dianalisis menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Senam Prolanis terhadap kadar gula darah lansia di Kelurahan
Latoma Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe, dimana diperoleh nilai p-value=0,000<0,05. Oleh karena
itu diharapkan hasil penelitian dapat menjadi tambahan informasi bagi Puskesmas maupun instansi terkait
agar terus menggalakkan program ini.
Kata kunci : Senam Prolanis dan Kadar Gula Darah

ABSTRACT
Disease of diabetes mellitus in Indonesia, annually continues to show a significant increase in cases.
Therefore, the Government formed a chronic disease management Program (Prolanis). One of the
activities in this program is Prolanis gymnastics. The purpose of this research is to identify the effect of
prolanist gymnastics on elderly blood sugar levels in Latoma sub-district of Unaaha Regency of Konawe.
This type of research is Pre-experimental with pre – post one group design. The population in this study
is the entire elderly in Latoma village, which is 70 people. A large sample of 16 respondents, taken using
simple random sampling techniques. The Data was analyzed using the Independent test sample T-Test.
The results showed that there is the influence of Prolanis gymnastics on elderly blood sugar levels in
Latoma sub-district Unaaha subdistrict Konawe, where obtained p-value = 0,000 < 0.05. Therefore, it is
expected that the research results can be additional information for Puskesmas and related agencies to
continue to promote the program.
Keywords : Prolanic Gymnastics and Blood Sugar Levels
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan berbagai
penyakit degeneratif sangatlah pesat.
Penyakit degeneratif biasanya disebut
dengan penyakit yang mengiringi proses
penuaan. Ada sekitar 50 penyakit
degeneratif saat ini. Penyakit tersebut antara
lain diabetes melitus dan hipertensi. Kedua
penyakit ini merupakan penyakit yang
menjadi faktor pemicu komplikasi dari
penyakit degenaratif lainnya. World Health
Organization (WHO), menyebutkan kasus
diabetes melitus pada tahun 2015 mencapai
angka 415 juta kasus (1). WHO juga
menyebutkan jumlah kasus hipertensi satu
milyar orang di dunia dengan 2/3
diantaranya berada di negara berkembang
yang berpenghasilan rendah sampai sedang
(1).
Indonesia adalah salah satu negara
berkembang yang dalam beberapa
dasawarsa terakhir menghadapi masalah
triple burden diseases. Di satu sisi, penyakit
menular masih menjadi masalah ditandai
dengan masih sering terjadi Kejadian Luar
Biasa (KLB) beberapa penyakit menular
tertentu, di sisi lain muncul kembali
beberapa penyakit menular lama (re-
emerging diseases), serta muncul penyakit-
penyakit menular baru (new-emerging
diseases) seperti SARS, avian influenza (flu
burung), dan swine influenza (flu babi).
Disamping mengahdapi masalah tersebut di
atas, PTM menunjukkan adanya
kecenderungan semakin meningkat dari
waktu ke waktu (2).
Prevalensi penyakit diabetes mellitus
(DM) setiap tahunnya terus mengalami
peningkatan yaitu pada Riskesdas tahun
2007 sebesar 5,7% meningkat pada
Riskesdas 2013 sebesar 6,9% dan meningkat
lagi menjadi 8,5% pada Riskesdas 2018
dengan kasus terbanyak terjadi pada
kelompok umur > 45 tahun (3).
Fenomena meningkatnya prevalensi
penyakit diabetes, juga terjadi di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tercatat 3 tahun terakhir
penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
(DM), selalu masuk sepuluh (10) besar
penyakit tidak menular (PTM) tertinggi di
Sulawesi Tenggara dengan jumlah kasus
pada tahun 2015 diabetes mellitus sebanyak
2.436 kasus. Tahun 2016 diabetes mellitus
menduduki peringkat ke tiga kasus PTM
tertinggi di Sulawesi Tenggara dengan
jumlah kasus sebanyak 2.983 kasus. Pada
tahun 2017, penyakit diabetes mellitus (DM)
menduduki peringkat ke lima sebanyak
3.206 kasus (4).
Pada tahun 2016 penyakit hipertensi
di Kabupaten Konawe terdapat 317 kasus
begitu pula di tahun 2017 penyakit
hipertensi sebanyak 317 kasus (Profil
Kesehatan Kab/Kota, 2017). Sedangkan
pada tahun 2018 terhitung dari bulan juli
sampai dengan bulan desember jumlah
kasus penyakit hipertensi di Kabupaten
Konawe sebanyak 1.310 Kasus dan tahun
2019 terhitung dari bulan januari sampai
dengan bulan maret sebanyak 855 kasus.
Adapun penyakit diabetes melitus tahun
2018 terhitung bulan juli sampai dengan
bulan desember terdapat 603 kasus dan pada
tahun 2019 terhitung bulan januari sampai
dengan maret sebanyak 253 kasus kasus (5).
Berdasarkan data 10 besar penyakit di
puskesmas penyakit diabetes melitus
merupakan merupakan penyakit terbanyak
ke 6 dari 10 besar penyakit dimana pada
tahun 2017 sebanyak 477 kasus dan tahun
2018 sebanyak 608 kasus. (Profil Puskesmas
Unaaha, 2018).
Olahraga menyebabkan perubahan
besar pada sistem sirkulasi dan pernapasan
dimana keduanya berlangsung bersamaan
sebagai respon homeostatik. Latihan
olahraga yang sering digunakan pada
penderita hipertensi adalah olahrga aerobik.
Banyak bentuk olahraga aerobik yang dapat
ditempuh oleh pasien hipertensi antara lain
jogging dan senam aerobik. Olahraga teratur
dapat menurunkan tekanan sistolik maupun
diastolik pada orang dengan hipertensi
tingkat ringan.
Berdasarkan fenomena diatas,
pemerintah merancang program sistem
pelayanan kesehatan menggunakan
pendekatan proaktif, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dengan melibatkan
Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS
Kesehatan. Program ini adalah Prolanis
(Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
Tujuan dari Prolanis adalah untuk
mendorong peserta penyandang penyakit
kronis mencapai kualitas hidup optimal pada
pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM
Tipe 2 sesuai Panduan Klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi (6).
Salah satu bagian dari Prolanis adalah
senam yang diperuntukkan untuk
penyandang penyakit kronis(BPJS,
2015).Pengontrolan gula darah merupakan
salah satu tujuan utama dari berbagai
penatalaksanaan yang dilakukan oleh
penderita DM. Hal ini bisa dicapai dengan
melakukan 4 pilar pengendalian DM, yaitu
edukasi, pengaturan makanan, olahraga, dan
obat (Novitasari, 2012). Senam adalah salah
satu jenis olahraga yang merupakan salah
satu upaya awal dalam mencegah,
mengontrol, dan mengatasi penyakit
degeneratif seperti diabetes (6).
Berdasarkan survei awal peneliti
dengan mewawancarai lima petugas
kesehatan yang bertugas di lima Puskesmas
yang ada di Kabupaten Konawe diperoleh
informasi ada beberapa kendala dalam
pelaksanaan Prolanis diantaranya adalah
Prolanis merupakan program baru dari
pemerintah sehingga banyak masyarakat
belum mengetahui dan sebagain petugas
kesehatan yang mempunyai kewajiban
dalam sosialisasi dan penggerak dalam
kegiatan juga tidak mengetahui bagaimana
kegiatan – kegiatan dan manfaat dari
program Prolanis. Akibatnya terdapat
kerancuan dalam program yang sebagian
besar pasien lansia, bukan hanya untuk
penyakit kronis, namun di program tersebut
pasien penyakit kronis juga otomatis
terjaring karena ada pemeriksaan gula darah.
Pasien diabetes militus yang tidak
mengikuti Prolanis akan terjadi komplikasi,
karena Prolanis akan mengontrol tekanan
dan gula darah sehingga dalam keadaan
normal dan terhindar dari komplikasi.
Mensukseskan program pemerintah
diperlukan sosialisasi dan motivasi tenaga
kesehatan tentang Prolanis kepada
masyarakat dan sehingga akan mengajak
pasien DM dan hipertensi berpartisipasi
dalam kesuksesan program Prolanis adalah
suatu sistem pelayanan kesehatan dan
pendekatan proaktif yang dilaksanakan
secara terintegrasi yang melibatkan peserta,
fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan
dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita
penyakit kronis untuk mencapai kualitas
hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien (6).
Adanya program Prolanis ini untuk
meningkatkan kualitas hidup peserta BPJS
yang menderita penyakit kronis terutama
diabetes melitus (DM) tipe II dan hipertensi.
Prolanis ini dilaksanakan oleh fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) baik
FKTP pemerintah maupun FKTP swasta.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian untuk
melihat “Pengaruh Senam Prolanis Terhadap
Kadar Gula Darah Lansia di Kelurahan
Latoma Kecamatan Unaaha Kabupaten
Konawe”
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
desain pre-post test one group desaign.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
lansia usia 50 sampai 60 tahun yang ada di
Kelurahan Latoma Kecamatan Unaaha
Kabupaten Konawe sebanyak 75 orang.
Besar sampel sebanyak 16 responden yang
diambil dengan cara simple random
sampling. Data dianalisis secara deskriptif
dan inferensial menggunakan uji paired
sample t-test.
Pelaksanaan senam Prolanis dilakukan
sebanyak dua kali seminggu yang dimana
dilakukan selama empat minggu secara
berturut-turut. Pengukuran kadar gula darah
dilakukan saat sebelum dilakukannya senam
 Prolanis dan setelah empat minggu kadar gula darah terendah adalah 97 mg/dl
dilakukannya senam Prolanis dengan sedangkan kadar gula darah tertinggi 178
menggunakan tensi meter yang telah mg/dl.
distandarisasi oleh Laboratorium
Elektromedik STIKES Mandala Waluya Tabel 3
Kendari. Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Kadar Gula
Penelitian telah mendapatkan izin dari Darah Lansia
Waktu P-
Badan Penelitian dan Pengembangan Pengukuran Gula
Mea Lowe Uppe
Valu
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan nomor n r r
Darah e
:070/2368/Balitbang/2019. Penelitian ini Pre_Gula_Darah -
14,62 10,83 18,41 0,00
telah mendapatkan persetujuan dari Post_test_Gula_Da
5 3 7 0
responden sebelum data dikumpulkan. rah
Pernyataan persetujuan berisi tentang
jaminan kerahasiaan data pribadi responden, Hasil penelitian didapatkan bahwa
dan hak sukarela untuk berpartisipasi dalam rata-rata perubahan kadar gula darah
penelitian, serta memberikan jaminan bahwa sebelum dan sesudah senam Prolanis sebesar
tidak ada peserta yang tetap dirugikan adalah 14,625 mg/dl dengan standar deviasi
karena partisipasinya dalam penelitian. 7,117 dengan minimum penurunan sebesar
10,833 mg/dl dan maksimum penurunan
HASIL
sebesar 18,417 mg dl.
Tabel 1
Kadar Gula Darah Lansia Sebelum Senam Hasil uji statistik dengan
Prolanis menggunakan uji t-test dependent
Std. didapatkan nillai p value = 0,0000 maka
Waktu Mi Mak
Mean Deviatio kriteria pengujian adalah bila p value <
Pengukuran n s
n
Pre_Gula_Dara 143,6
alpha dengan derajat kepercayaan 5% (0,05)
108 195 22,642 maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
h 2
senam Prolanis terhadap kadar gula darah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia di Kelurahan Latoma Kecamatan
rata-rata kadar gula darah pada lansia di Unaaha Kabupaten Konawe.
Kelurahan Latoma Kecamatan Unaaha
Kabupaten Konawe sebelum dilakukannya PEMBAHASAN
senam Prolanis sebesar 143,62 mg/dl, Penderita penyakit kronik salah
dengan kadar gula darah terendah adalah satunya diabetes butuh penanganan seumur
108 mg/dl sedangkan kadar gula darah hidup yang membuat penderita penyakit
tertinggi 195 mg/dl. kronik sering tidak patuh mengelola
Tabel 2 penyakitnya secara mandiri sehingga suatu
Kadar Gula Darah Lansia Sesudah Senam program seperti Prolanis dibutuhkan (7).
Prolanis Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Waktu Std. rata-rata kadar gula darah pada lansia di
Mean Min Maks
Pengukuran Deviation Kelurahan Latoma Kecamatan Unaaha
Post_Gula_Darah 129 97 178 20,386 Kabupaten Konawe sebelum dilakukannya
senam Prolanis sebesar 142,625 mg/dl,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kadar gula darah terendah adalah
rata-rata kadar gula darah pada lansia di 108 mg/dl sedangkan kadar gula darah
Kelurahan Latoma Kecamatan Unaaha tertinggi 195 mg/dl. Hal ini menggambarkan
Kabupaten Konawe setelah dilakukannya bahwa rata-rata kadar gula darah sebelum
senam Prolanis sebesar 129 mg/dl, dengan dilakukan senam relatif cukup tinggi. Hal ini
bila ditelaah lebih jauh disebabkan karena
responden ini masih rendahnya tingkat
pengetahuan dan kesadaran responden
terkait pola hidup sehat seperti makan –
makanan yang bergizi, olahraga secara
teratur dan penggunaan obat-obatan bagi
penderita secara teratur.
Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa salah satu penyebab
tidak terkontrolnya kadar gula darah
seseorang disebabkan karena pola gaya
hidup sehat seseorang yang mulanya
konsumsi makanan yang sehat dan bergizi
dari alam menjadi konsumsi makanan yang
cepat saji (8).Hal bila terus terkontrol dapat
menyebabkan timbulnya infeksi. Hal ini
disebabkan karena hiperglikemia di mana
kadar gula darah tinggi, sehingga
menyebabkan kemampuan sel untuk fagosit
menurun. Infeksi yang biasa terjadi pada
penderita ini adalah infeksi paru (9).
Sebagian besar dari responden juga,
kurang bisa menjaga diet, khususnya
makanan yang mengandung karbohidrat
tinggi seperti makan makanan yang manis-
manis. Selain itu faktor rendahnya
pengetahuan dan sikap responden berkaitan
dengan penyakit yang diderita juga turut
serta dalam rendahnya kontrol gula darah
responden. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang menyatakan bahwa pengetahuan dan
sikap terhadap penyakit yang diderita,
merupakan faktor penting dalam
terkendalinya kadar gula darah pada
seseorang (10, 11). Senam diabetes juga
sangat bermanfaat dalam membantu
menurunkan berat badan ,yang merupakan
salah satu faktor risiko terjadinya penyakit
diabetes, tentunya diikuti dengan pola hidup
sehat seperti makan-makan yang sehat dan
bergizi. Hal ini didukung dengan salah satu
penelitian terkait program pencegahan
diabetes, yang menyatakan bahwa
perubahan gaya hidup dan berolahraga dapat
menurunkan risiko terjadinya diabetes (12).
Setelah dilakukannya senam diperoleh
hasil bahwa rata-rata kadar gula darah pada
lansia di Kelurahan Latoma Kecamatan
Unaaha Kabupaten Konawe sebesar 129
mg/dl, dengan kadar gula darah terendah
adalah 97 mg/dl sedangkan kadar gula darah
tertinggi 178 mg/dl. Dan dari hal teresebut
juga diketahui bahwa rata-rata penurunan
kadar gula darah sebelum dan sesudah
senam Prolanis sebesar adalah 14,625 mg/dl
dengan standar deviasi 7,117 dengan
minimum penurunan sebesar 10,833 mg/dl
dan maksimum penurunan sebesar 18,417
mg dl. Hal ini disebabkan karena responden
dalam penelitian ini telah mengikuti secara
kegiatan senam Prolanis yang dilaksanakan
dua kali dalam seminggu dengan durasi 40
menit yang dilaksanakan selama empat
minggu. Hal ini sejalan dengan teori yang
menyatakan bahwa olah raga sangat
berperan dalam mengontrol kadar glukosa
dalam darah (13).
Hal ini terjadi karena senam diabetes
mempotensiasi efek olahraga terhadap
sensitivitas insulin dengan mekanisme
aktifasi AMPK (AMP-Protein Kinase) yang
bekerja dengan cara meregulasi
pengambilan glukosa dan sensitivitas insulin
dengan cara peningkatan jumlah GLUT
(glukosa transporter) terutama GLUT 4 yang
berakibat pada berkurangnya resistensi
insulin dan peningkatan pengambilan gula
oleh otot serta memperbaiki pemakaian
insulin yang berakibat menurunya kadar
gula darah post prandial dan gula darah
puasa (14).
Hal ini menunjukkan bahwa olah
raga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan
sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin
sehingga membantu menurunkan kadar gula
dan kadar lemak darah, menurunkan tekanan
darah dan kadar kolesterol jahat darah
(LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL)
sehingga menurunkan risiko penyakit
jantung, mengontrol berat badan,
menurunkan risiko komplikasi penyakit
diabetes melitus, menguatkan jantung, otot
dan tulang, menurunkan tingkat stress.
Olahraga harus dilakukan secara rutin agar
kondisi tubuh menjadi stabil (15).
Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji t-test dependent
didapatkan nillai p value = 0,0000 maka
kriteria pengujian adalah bila p value <
alpha dengan derajat kepercayaan 5% (0,05)
maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
senam Prolanis terhadap kadar gula darah
lansia di Kelurahan Latoma Kecamatan
Unaaha Kabupaten Konawe.Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pada lansia di Puskesmas Kota Banda Aceh,
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
senam diabetes terhadap penurunan kadar
gula darah (16). Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan pada
pasien diabetes type 2 yang menyatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara
senam dengan kadar gula darah
puasa,dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 (p<0,05) (17).
Selain itu berbagai ragam latihan
pendukung senam Prolanis yang dapat
dilakukan antara lain jalan kaki, berenang,
dansa ataupun menari. Jalan kaki merupakan
salah satu olahraga yang sangat populer
serta sangat direkomendasikan oleh
penderita diabetes melitus. Berjalan kaki
sebanyak tiga kali seminggu, selama tiga
puluh menit sampai satu jam. Hal ini dapat
membantu meningkatkan aktivitas fisik
penderita. Selain itu kegiatan lain yang
dapat dilakukan adalah berenang. Berenang
dapat bermanfaat untuk meregangkan dan
melemaskan otot-otot tanpa memberikan
tekanan pada sendi. Hal ini bermanfaat
untuk memperbaiki kadar gula darah dan
membakar kalori serta menurunkan tingkat
stres (18).
KESIMPULAN
Terdapat pengaruh senam Prolanis
terhadap kadar gula darah lansia di
Kelurahan Latoma Kecamatan Unaaha
Kabupaten Konawe
SARAN
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi tambahan informasi bagi setiap unit
Puskesmas yang ada di Kabupaten Konawe
untuk tetap melanjutkan jadwal senam
Prolanis di Prolanis di masing-masing
Puskesmas. Selain itu diharapkan
masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam
mengikuti program ini kedepannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada dewan penguji seminar tesis
penelitian STIKES Mandala Waluya
Kendari yang banyak memberikan masukan
dalam penelitian ini. Terkhusus untuk
keluarga tercinta yang telah banyak
memberikan motivasi bagi peneliti dalam
melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Diabetes
Fakta Dan Angka. Diabetes Di Dunia.
2016.
2. Kemenkes Ri. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2017. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2018.
3. Riset Kesehatan Dasar. Riskesdas 2018.
Jakarta: Badan Litbang Kesehatan. 2018.
4. Dinkes Sultra. Profil Kesehatan Selawesi
Tenggara Sulawesi Tenggara: Dinkes
Sultra. 2018.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe.
Profil Kesehatan Kabupaten Konawe
Selatan Tahun 2018. Kabupaten Konawe
Selatan; 2018.
6. Bpjs. Peraturan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 2
Tahun 2015 Bpjs Kesehatan. 2015.
7. Syuadzah R. Hubungan Antara Tingkat
Kepatuhan Mengikuti Kegiatan Prolanis
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Dengan Kadar Hba1c. 2015.
8. Lathifah Nl. Hubungan Durasi Penyakit
Dan Kadar Gula Darah Dengan Keluhan
Subyektif Penderita Diabetes Melitus.
Jurnal Berkala Epidemiologi.
2017;5(2):231-9.
9. Wijayanto A, Burhan E, Nawas A.
Rochsismandoko, 2015. Faktor
Terjadinya Tuberkulosis Paru Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Journal
 Respiratori Indonesia,[E-
Journal].25(1):1-11.
10. Sari Tp. Hubungan Pengetahuan Dan
Kepatuhan Terhadap Kadar Bsn (Blood
Sugar Nuchter) Peserta Prolanis Dm Di
Puskesmas 7 Ulu Palembang: Universitas
Muhammadiyah Palembang; 2019.
11. Sugiarto S, Wujoso H. Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan
Terkendalinya Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kediri). Jurnal Sistem Kesehatan.
2016;2(1).
12. Hariyanto F. Hubungan Aktivitas
Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Cilegon Tahun 2013. 2013.
13. Rondonuwu Rg, Rompas S, Bataha
Y. Hubungan Antara Perilaku Olahraga
Dengan Kadar Gula Darahpenderita
Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja
Puskesmaswolaang Kecamatan
Langowan Timur. Jurnal Keperawatan.
2016;4(1).
14. Berk M, Williams Lj, Jacka Fn,
O’neil A, Pasco Ja, Moylan S, Et Al. So
Depression Is An Inflammatory Disease,
But Where Does The Inflammation Come
From? Bmc Medicine. 2013;11(1):200.
15. Firdaus Uh, Arman A, Basri M.
Efektifitas Senam Prolanis Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan
Tekanan Darah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Teppo Kecamatan
Patampanua Kabupaten Pinrang. Jurnal
Mitrasehat. 2019;9(1):312-25.
16. Mulfianda R. Pengaruh Senam
Prolanis Terhadap Tekanan Darah Dan
Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Lansia
Di Puskesmas Wilayah Kota Banda
Aceh. Etd Unsyiah. 2019.
17. Nastiti Ph, Hanif A, Editors.
Hubungan Senam Prolanis Terhadap
Kadar Gula Puasa Dan Kgd2pp Pada
Pasien Dm Tipe 2. Proceeding; 2018.
18. Umami Ak. Perbedaan Kadar Gula
Darah Sebelum Dan Sesudah Senam
Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus
Tipe 2 Di Persadia Rumah Sakit Sari
Asih Ciputat Tahun 2013. 2013.