Anda di halaman 1dari 29

Kejang dan

Kegawatdaruratan Stroke

Noviyanti Eka Wardani, dr, SpS


Banyuwangi, 21 Oktober 2017
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
STROKE
• WHO 1970
Defisit neurologis fokal atau global yang terjadi mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam (atau kurang, bila pasien
meninggal), akibat gangguan pembuluh darah otak

• AHA/ASA Expert Consensus 2013


Episode disfungsi neurologis, akibat iskemia/infark atau
perdarahan, berdasarkan bukti obyektif patologis, pencitraan,
atau lainnya yang sesuai distribusi vaskular tertentu; atau
tanda klinis lesi iskemi fokal otak, medula spinalis dan retina,
dengan gejala menetap lebih dari 24 jam atau sampai ematian
dan penyebab lain sudah disingkarkan
Kedaruratan stroke
Pada stroke iskemik akut pembuluh darah besar, supratentorial,
terjadi kehilangan sirkuit neural ekstensif setiap menit

Per menit Per jam Per stroke


1.9 juta neuron 120 juta neuron 1,2 miliar neuron
hilang hilang hilang
54 ml kerusakan
parenkim
830 miliar sinaps
447 mil myelin
Percepatan aging Percepatan aging Percepatan aging
3.1 minggu 3.6 tahun 36 tahun

TIME IS
(Saver Jl. Stroke. 2006)
BRAIN
Selamatkan penumbra
• Penumbra adalah zona Penumbra pada ICH
iskemik reversibel • Metabolik penumbra : area
(hipoperfusi) di sekitar perihematomal dimana
area inti infark, yang masih jaringan memperlihatkan
bisa diselamatkan dalam adanya gangguan fungsi
beberapa jam awal onset mitokondria2
stroke iskemik - gangguan metabolisme glukosa
• Target terapi stroke akut - berkurangnya konsumsi oksigen
- trombolisis • Kompresi lokal, diaskisis,
- angioplasti akut dan stenting toksisitas lokal mediator
- ekstraksi bekuan mekanik 1 pembekuan darah 3

1. AHA/ASA Guideline. 2013


2. Vespa PM. Stroke. 2009
3. Gass A. Cerebrovasc Dis. 2007
Selamatkan penumbra

• Penumbra rusak oleh:


- hipoperfusi
- hiperglikemi
- demam
- kejang
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Definisi kejang
• ILAE 2014
Tanda dan atau gejala yang terjadi sementara, akibat
aktivitas listrik abnormal dan berlebihan dari
sekelompok neuron di otak

• Manifestasi klinis: perilaku stereotipik seperti


gangguan kesadaran, motorik, sensorik, otonom atau
psikis1

1. Panayiotopoulos CP. The Epilepsies Seizure, Syndrome and Management. 2005


Insidensi kejang dini pada stroke
• 3,1 % dalam 24 jam onset
stroke akut
2,4 % pada stroke iskemik • Kejang elektrografik
8,4 % pada stroke perdarahan1 pada cEEG 28% – 31%
pada ICH4
• 4,2 – 6,1 % pada periode
segera post stroke (minggu I • SE non konvulsif lebih
– IV)1 sering terjadi
dibandingkan konvulsif
SE pada SE onset dini
• 27% - 59% pasien dengan stroke
kejang pada 7 hari pertama
stroke, mengalami SE 23
1. Szaflarski JP et al. Epilepsia. 2008. 2. Labovitz DL et al. Neurology. 2001
3. Velioglue SK et al . 2001. 4. Afsar N et al. Seizure. 2003
Kejang dini pada stroke

Faktor
predisposisi • Usia lebih muda, stroke perdarahan, skor
Rankin pre stroke 1 atau lebih
• Stroke yang bersumber dari emboli kardiak
mempunyai insidensi kejang lebih tinggi
dibanding stroke small atau large vessel 1
• Lesi kortikal
• Lesi yang luas
• Transformasi hemoragik2

1. Szaflarski JP et al. Epilepsia. 2008


2. Alberta A. Vascular Health and Risk management. 2006
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Kedaruratan kejang dini pada stroke

Terjadi akibat:
Area hiperperfusi transien pada saat
- disfungsi biokimia seluler akibat stroke
iktal yang terjadi sekunder akibat
- jaringan iritatif pada periinfark meningkatnya kebutuhan glukosa dan
iskemik penumbra yang berpotensi oksigen pada korteks yang teraktivasi
sebagai fokus kejang dini

Kerusakan neuronal pada penumbra

Selama kejang, sel otak melepaskan Kejang status menyebabkan cedera


energi yang besar otak lebih lanjut

Murao K et al. Neurology and Clinical


Neuroscience . 2017
• 32,1 % vs 13,3% bila kejang terjadi dalam 24
jam onset stroke 1
• Mencerminkan terjadinya cedera otak yang
Mortalitas berat
dalam 30 hari • Tidak mempengaruhi mortalitas paska stroke
1,2

• SE berhubungan dengan skor disabilitas


fungsional yang lebih rendah

• Saat memutuskan trombolisis (bila fasilitas


pencitraan terbatas)
Penyulit pada
fase akut stroke • Meningkatkan kemungkinan perdarahan ulang
• Status epileptikus

1. Szaflarski JP et al. Epilepsia. 2008


2. Velioglue SK et al . Stroke. 2001
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Kejang pada fase paska stroke lanjut
Insidensi
• 5% pada fase stroke lanjut
• 9,8% pada stroke perdarahan 1
• 12% - 57% pada stroke iskemik TACI 2
• Status epileptikus pada kejang post stroke 10%
- 27%
• Late onset SE berhubungan dengan infark pca

1. Afsar N et al. Seizure. 2003


2. Burn J. BMJ. 1997
5. Kejang pada fase post stroke

• Berpotensi hospitalisasi, jatuh, fraktur


sehingga menurunkan kualitas hidup dan
menghambat rehabilitasi
Mortalitas • OAE jangka panjang berhubungan dengan
buruknya perbaikan motorik atau kognitif
post stroke
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Penatalaksanaan kejang pada stroke
• Tidak merekomendasikan profilaksis primer
• OAE diindikasikan bila kejang klinis terjadi
Penatalaksanaan kejang pada stroke
Profilaksis primer dengan OAE tidak direkomendasikan
rutin
• Profilaksis primer tidak menurunkan kemungkinan
terjadinya kejang maupun epilepsi post stroke
• Profilaksis primer OAE berhubungan dengan
peningkatan kematian dan disabilitas pada ICH
• Choi KS dkk, 2008: 7,9% pasien SAH mengalami
kejang onset; 6,2% mengalami kejang perioperatif
dan 23,4% mengalami efek samping OAE
Penatalaksanaan kejang pada stroke
• OAE yang direkomendasikan: benzodiazepin,
fenitoin, valproat
• OAE generasi baru, misal levetiracetam
mungkin memiliki efek neuroprotektif (perlu
penelitian lebih lanjut)
• Disesuaikan kembali dengan karakteristik
individu, komorbid medis, medikasi
konkomitan
Topik
1. Kedaruratan stroke
2. Kejang dini pada stroke
3. Kegawatdaruratan kejang dini pada stroke
4. Kejang paska stroke
5. Penatalaksanaan kejang pada stroke
6. Kesimpulan
Kesimpulan
• Terapi pada stroke akut adalah usaha untuk menyelamatkan area
penumbra
• Kejang merupakan salah satu penyebab rusaknya area penumbra
• Usia lebih muda, stroke perdarahan, lesi kortikal, lesi yang luas,
transformasi hemoragik merupakan prediktor kejang paska stroke
• Kejang nonkonvulsif stroke, perlu diwaspadai pada stroke akut untuk
menghindari cedera neuronal lebih lanjut dan morbiditas
• Profilaksis primer OAE tidak direkomendasikan secara umum untuk
mencegah kejang paska stroke
• Kejang yang terjadi setelah onset stroke harus mendapat penanganan
yang adekuat
Get involved. World Stroke Day, October 29

Anda mungkin juga menyukai