MIGRAIN
Oleh :Ujang Fauzan Zaini, S.Ked
NIM : FAA 110 017
Pembimbing : dr. Hygea Talita Patrisia Toemon., Sp.S
A. FASE TRIGGER
Landy, 2003
Teori Cortical Spreading Depression (CSD)
Patofisiologi migraine dengan aura dikenal dengan
teori cortical spreading depression (CSD). Aura terjadi
karena terdapat eksitasi neuron di substansia
nigra yang menyebar dengan kecepatan 2-6
mm/menit. Penyebaran ini diikuti dengan
gelombang supresi neuron dengan pola yang
sama sehingga membentuk irama vasodilatasi
yang diikuti dengan vasokonstriksi. Prinsip
neurokimia CSD ialah pelepasan Kalium atau asam
amino eksitatorik seperti glutamat dari jaringan
neural sehingga terjadi depolarisasi dan pelepasan
neurotransmiter lagi. 3,4
B. FASE AURA:
Olesen, 1991
C. FASE NYERI KEPALA :
Vasodilat. Degranulasi
Nukl. saraf trigeminal
yg lebih tinggi
Hipo- CTZ
talamus Inflamasi
korteks steril
Foto/ Nausea, Vol.darah ,
fonofobia vomiting Vasodilatasi
NK migren Pengaliran
cepat
KLASIFIKASI
Migraine klasik/Migraine dengan aura
Diawali dengan adanya gangguan pada fungsi saraf,
terutama visual, diikuti oleh nyeri kepala
unilateral, mual, dan kadang muntah, kejadian ini
terjadi berurutan dan manifestasi nyeri kepala
biasanya tidak lebih dari 60 menit yaitu sekitar 5-
20 menit.
Migraine Umum/Migraine tanpa aura
Sakit kepalanya hampir sama dengan migraine
dengan aura. Nyeri kepala unilateral dan bersifat
pulsatil dengan disertai mual, fotofobia dan
fonofobia. Nyeri kepala berlangsung selama 4-72
jam.
Klasifikasi Formal (ICHD 2004): Olesen et al., 2003)
Migren dengan aura Migren tanpa aura
A. Min.2 serangan yang sesuai kriteria B A. Min. 5 serangan yg memenuhi kriteria B-D
B. Min.3 dari 4 kriteris dibawah ini: B. NK 4-72 jam (tidak membaik dengan tx)
1. Satu/ lebih gjl aura yg reversibel, C. Karakter.NK plg tdk memenuhi 2 dibwh:
mengarah ada kel.dikorteks serebri dan/ 1. Lokasi unilateral
disf.otak 2. Nyeri berdenyut
2. Plg t’ tdp 1 gjl aura yg makin m’brt dlm 4 3. Intensitas sedang-brt (sedang:
mnt, atau 2/ lbh gjl yg tjd b’samaan mengganggu aktiv.sehari-hari; berat: tdk
3. Aura < 60 menit dpt melaks.keg)
4. NK tjd dlm wkt 60 mnt sth aura berakhir 4. Memberat bl jalan naik tangga/ aktiv.fisik
C. min.1 dari kriteria berikut: D. Selama NK min.disertai:
1. Ggn.NK sekunder (-), pd: p.neuro,fsk, 1. Mual dan atau muntah
r.peny. 2. Fotofobi dan fonofobi
2. Pem.neuro, fsk, r.peny.mengarah NK E. Min.1 dari kriteria berikut:
sekunder, tp disimgkirkan oleh pem.yg
1. Ggn.NK sekunder (-),pd:
teliti
p.neuro,fsk,r.peny.
3. NK sekunder (+), tapi serangan migren
2. Pem.neuro, fsk, r.peny.mengarah NK
yg pertama kali tdk bersamaan dengan
sekunder, tp disimgkirkan oleh pem.yg
timbulnya gangg.tersebut.
teliti
3. NK sekunder (+), tapi serangan migren yg
pertama kali tdk bersamaan dengan
timbulnya gangg.tersebut.
Gambaran klinik:
Fase karakteristik Gejala/ bukti penelitian
Prodromal •Trigger 25%:
•60% pend.migren •Sensitif (mdh marah)
•Bbrp jam-hari •Euforia, ngantuk, depresi,lapar, haus
Aura •30% pend.migren Thomsen (Denmark):
•5-20mnt (b’akhir 60’) 1881 sampel,72% ♀; 28%♂ :
•Visual (V), sensorik •VSMA : 70% pasien
(S), mtrk (M), g.btg •VS : 17% ; SMA : 7%
otak, gg.bicara/afasia •SM : 4%; AM : 1%; VMA : 1%
(A)
Nilai median memberatnya g/ aura:
•V 10’(1-180’); S 15’(1-720’); M 15’(1-720’);
Nilai median lamanya aura:
•V 45’ (1-1440’) ; S 90’ (10-2880’)
•M 120’ (10-4320’); A 60’ (5-1440’)
Pencitraan
CTscan dan MRI dapaT dilakukan dengan indikasi tertentu,
Pungsi Lumbal
Indikasinya adalah jika pasien baru pertama kali
mengalami sakit kepala, sakit kepala yang dirasakan adalah
yang terburuk sepanjang hidupnya, sakit kepala rekuren,
onset cepat, progresif, kronik, dan sulit disembuhkan. 5
PENATALAKSANAAN