Anda di halaman 1dari 5

Anton, Alex, dan Putri adalah seorang tim medis.

Pada hari itu, mereka tidak sengaja


menyaksikan kecelakaan yang mengakibatkan 3 orang korban yang terluka cukup parah, dengan
kondisi 1 orang yang tak sadarkan diri diduga mengalami henti jantung, 1 orang mengalami
patah tulang dibagian tangan dan terluka di dahi, dan 1 orangnya lagi dislokasi pergelangan kaki

kasus simul
1. BLS
2. close fraktur radius sinistra + luka dahi dextra
3. dislokasi pergelangan kaki + evakuasi

Cadangan kalo ditanya asma dan sinkop


1. asma + dislokasi pergelangan kaki 
2. sinkop + close fraktur radius

1. Henti Jantung
Nb : Pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri, nadi dan napas tidak ada, jalan nafas clear, tidak
ada tanda-tanda cedera cervical.
 Setelah dilakukan RJP 2 siklus nadi teraba Recovery position

2. Close fraktur radius sinistra + luka dahi dextra


Nb : Pasien sadar, bisa berjalan dan merintih, terlihat ada benjolan kemerahan dan
ditemukan bunyi krepitasi dibagian lengan bawah, CRT <2 detik, dan keluar sedikit darah
di dahi dextra

3. Dislokasi pergelangan kaki dextra + evakuasi


Nb : Pasien sadar namun tidak bisa jalan, terdapat edema dan kemerahan di articulatio
talocruralis dextra dan tidak ditemukan bunyi krepitasi, CRT <2 detik

Tilik Kasus 1
a. Henti Jantung
Nb : Pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri, nadi dan napas tidak ada, jalan nafas clear, tidak
ada tanda-tanda cedera cervical.
 Setelah dilakukan RJP 2 siklus nadi teraba Recovery position

No Aspek yang Dinilai 0 1 2


.
1. Inform consent orang di sekitar
2. Lakukan 3A
3. Cek response dengan metode AVPU (pasien unresponsive)
4. Segera hubungi bantuan medis
5. Cek Circulation : Nadi Carotis (tidak teraba)
6. Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali kompresi dengan kecepatan 100-
120x/menit dengan prinsip push hard and fast dengan kedalaman minimum 2
inchi (5 cm) dan melakukan rekoil dada setelah setiap kali kompresi
7. Lakukan pembebasan jalan napas dengan head tilt chin lift karena tidak ada
cedera cervikal (airway clear)
8. Memberikan bantuan napas dengan ambu bag, dengan prinsip bantuan napas
diberikan dalam waktu 1 detik setiap kali bantuan napas diberikan dan pastikan
pengembangan dada.
9. Melakukan kompresi dada : bantuan napas sebanyak 30 : 2 sebanyak 5 siklus
selama 2 menit (nadi dan napas korban kembali normal setelah diberikan 2
siklus)
10. Evaluasi nadi dan napas dalam waktu kurang dari 10 detik (nadi dan napas
korban normal)
11. Recovery position pada korban tanpa cedera spinal :
 Letakkan salah satu lengan pasien dengan penolong, harus memanjang
 Letakkan lengan lainnya yang jauh dari penolong dengan punggung
tangan menempel pada pipi sisi yang berlawanan
 Tekuk lutut korban yang jauh dari penolong
 Balikkan korban  ke arah penolong dengan menarik lutut yang telah
tertekuk dan menempel pada tanah. Satu kaki lainnya harus dalam
keadaan lurus
 Sesuaikan posisi lengan dan kaki agar pasien dalam posisi stabil

Tilik Kasus 2
b. Close fraktur radius sinistra + luka dahi dextra
Nb : Pasien sadar, bisa berjalan dan merintih, terlihat ada benjolan kemerahan dan
ditemukan bunyi krepitasi dibagian lengan bawah, CRT <2 detik, dan keluar sedikit darah di
dahi dextra

No Aspek yang Dinilai 0 1 2


.
Close Fraktur Radius Sinistra
1. Inform consent orang di sekitar
2. Lakukan 3A dan menyiapkan alat dan bahan
  3. Cek response dengan metode AVPU (pasien sadar dan merintih)
  4. Cek ABC (Airway, breathing, circulation) (normal)
  5. Cek kondisi pasien head to toe (terlihat ada benjolan kemerahan dan ditemukan
bunyi krepitasi dibagian lengan bawah, dan keluar sedikit darah di dahi dextra)
6. Segera hubungi bantuan medis
7. Menjelaskan prosedur dan meminta izin pada pasien 
8. Melakukan pemeriksaan status lokalis:
a. Look : (penonjolan, kemerahan di lengan bawah)
b. Feel : (Nyeri tekan, deformitas dan bunyi krepitasi, CRT <2 detik)
c. Move  : (Umumnya tidak dapat digerakkan)
9. Melakukan pengukuran panjang bidai pada lengan bawah yang tidak trauma
(panjang bidai minimal melewati 2 sendi yang berbatasan) 
10. Memasang 2 buah bidai pada 2 sisi lengan yang fraktur, diikat dengan ikatan
yang cukup atau dibalut  dengan elastic band 
11.Cek kemampuan motorik, sensorik dan CRT korban (CRT <2 detik)
12.Memasang mitela untuk menggendong lengan yang sudah dipasang bidai
13.Mengecek hasil pembidaian dan pembalutan: rapi, tidak kendor dan tidak terlalu
ketat
Luka Dahi Dextra
14. Bersihkan luka dengan cairan NaCl atau air bersih mengalir
15. Tutup luka dengan kassa steril kemudian beri plester
16. Jika plester dan kassa tidak tersedia, lakukan pembalutan dengan mitella
17. Mengecek hasil pembalutan: rapi, tidak kendor dan tidak terlalu ketat
18. Merujuk ke dokter yang lebih ahli 

Tilik Kasus 3
c. Dislokasi pergelangan kaki dextra + evakuasi
Nb : Pasien sadar namun tidak bisa jalan, terdapat edema dan kemerahan di articulatio
talocruralis dextra dan tidak ditemukan bunyi krepitasi, CRT <2 detik

No Aspek yang Dinilai 0 1 2


.
Dislokasi Pergelangan Kaki Dextra
1. Inform consent orang di sekitar
2. Lakukan 3A dan menyiapkan alat dan bahan
  3. Cek response dengan metode AVPU (pasien sadar, merintih dan tidak bisa
berjalan)
  4. Cek ABC (Airway, breathing, circulation) (normal)
  5. Cek kondisi pasien head to toe (terdapat edema dan kemerahan di articulatio
talocruralis dextra dan tidak ditemukan bunyi krepitasi,)
6. Segera hubungi bantuan medis
7. Menjelaskan prosedur dan meminta izin pada pasien 
8. Melakukan pemeriksaan status lokalis:
a. Look : (Edema dan kemerahan di articulatio talocruralis dextra)
b. Feel : (Nyeri tekan, tidak ada bunyi krepitasi, CRT <2 detik )
c. Move  : (Umumnya tidak dapat digerakkan)
9 Melakukan pembebatan dengan elastic band yang sesuai
10 Mengecek hasil pembalutan: rapi, tidak kendor dan tidak terlalu ketat
11 Mengecek pembuluh darah bagian distal (CRT <2 detik)
12 Cek kemampuan motorik, sensorik dan CRT korban (CRT <2 detik)
13 Mengedukasi pasien (prinsip: protection, rest, ice,compression, elevation)
14 Evakuasi dengan 1 penolong (Korban tidak bisa jalan, praktekkan 1 aja)
a. Menggendong (korban yang tidak bisa jalan jarak jauh)
 Berjongkok di depan korban dengan punggung menghadap korban
 korban meletakkan kedua lengan nya merangkul di atas pundak penolong
 Bila memungkinkan, kedua tangannya saling berpegangan depan
penolong
 Gapai dan peganglah paha korban
 Pelan pelan angkat ke atas menempel pada punggung penolong
b. Memapah (korban bisa jalan)
 Berdirilah di samping korban
 Lingkarkan tangan korban pada bahu penolong dan sanggalah korban
dengan bahu penolong serta pegang tangannya
 Lingkarkan tangan anda ke belakang korban dan pegang baju atau
pinggangnya. Pindahkan korban dengan cara memapah.
c. Membopong (korban tidak bisa jalan)
 Jongkoklah di belakang korban, letakkan satu lengan penolong
merangkul di bawah punggung korban
 Letakkan tangan yang lain di bawah paha korban tepat pada lipatan lutut
 Berdirilah pelan-pelan dan bersamaan mengangkat korban
d. Sampir pundak
 Tekuk kaki korban, dan injak kaki korban agar tidak berpindah, lalu
pegang dan tarik dengan cepat tangan korban hingga terangkat
 Selipkan tangan di antar paha dan pegang paha untuk mengangkat
korban dan memanfaatkan momentum tarikan
 Ketika pasien sudah ada di pundak kita, gunakan satu tangan lainnya
masuk untuk menjepit satu bagian tungkai dan lengan.

Menggendong
Memapah
Membopong

Sampir Pundak

Anda mungkin juga menyukai