1
STATUS KASUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. L
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 30 Tahun
d. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Juni 1991
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Tidak bekerja
g. Pendidikan terakhir : SMP
h. Status Perkawinan : Belum Menikah
i. Suku Bangsa : Jawa
j. Alamat/Nomor telpon : Jl. Unta Raya 55, Semarang
k. Tanggal Pemeriksaan : 16 Agustus 2021
l. Nomor RM : 001575xx
IDENTITAS PENGANTAR
a. Nama : Tn. A
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Alamat : Panti Mawar Melati
d. Agama : Islam
e. Hubungan dengan pasien : Petugas
Diperoleh dari autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 16 Agustus 2021, di RSJD DR.
Amino Gondohutomo Semarang.
A. KELUHAN UTAMA
- Autoanamnesis : Marah – marah tanpa sebab
- Alloanamnesis : Marah - marah tanpa sebab, mengamuk, merusak barang-barang, memukul
orang lain, tampak bingung.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Satu bulan yang lalu seorang pasien dibawa oleh keluarga ke Panti Mawar Melati
dikarenakan pasien akhir-akhir ini sering marah tanpa sebab, memukul orang lain, berbicara
sendiri dan bicara tidak nyambung. Pasien sering berkata kasar, kotor dan teriak-teriak. Pasien
harus diingatkan dalam hal melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan dan minum.
Pasien juga tidak bersosialisasi dengan penghuni panti dan orang sekitar. Waktu luang pasien
digunakan untuk menyendiri dan melamun. Petugas panti merasa khawatir dengan sikap dan
2
perilaku pasien lalu memutuskan untuk membawa pasien ke rumah sakit pada tanggal 11
Agustus 2021 untuk mendapatkan perawatan. (GAF: 20)
Saat ini pasien dirawat dirawat di RSJD Amino Gondohutomo, pada saat anamnesis
pasien mengaku sekarang perasaannya lebih tenang, keadaan sekarang dirasa lebih membaik
dari sebelumnya. Namun, selama masa perawatan pasien masih sering berbicara sendiri,
berbicara tidak nyambung, tertawa sendiri. Pasien juga mengaku sering mendengar suara
bisikan wanita yang tidak jelas di telinganya, serta pasien merasa tubuhnya dirasuki oleh
beberapa jiwa berupa laki – laki dan perempuan. Selama di rawat di RSJD pasien merasa
kurang bisa berbaur dengan pasien lainnya dan lebih suka menyendiri pada saat waktu
luangnya. Pasien juga masih harus dibantu dalam perawatan diri seperti makan, minum, mandi,
dll. (GAF : 30)
3
D. Kurva GAF
Kurva GAF
9085 85
80
70
60
50
40
30
30
20 20
20
10
0
Premorbid Masuk Rs pertama 1 tahun lalu masuk RS kedua sekarang
5
Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki gangguan jiwa atau penyakit yang sama dengan
pasien.
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Tinggal serumah
= sudah meninggal
6
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Penampilan
Seorang perempuan usia 35 tahun, penampilan sesuai usia, kebersihan dan kerapian cukup
B. Kesadaran
- Psikiatri : Jernih
- Sensorium : Kompos mentis
a. Tingkah laku b. Sikap
Hipoaktif ( - ) Apatis ( - )
Kooperatif ( + )
Hiperaktif ( - ) Negativisme ( - )
Normoaktif ( + ) Permusuhan ( - )
Dependent ( - )
Stupor ( - ) Pasif ( - )
Agresif ( - ) Aktif ( - )
Rigid ( - )
Verbigrasi ( - )
Perseverasi ( - )
Eshoprasi ( - )
Escholalia ( - )
D. Pembicaraan
a. Kualitas : Cukup (intonasi jelas, artikulasi jelas, volume dan isi baik)
b. Kuantitas : Cukup, menjawab sesuai pertanyaan
E. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
F. Kontak psikis
Ada, wajar dan dapat dipertahankan
G. Persepsi dan Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
i. Visual ( - )
ii. Auditorik ( + )
iii. Olfaktorik ( - )
7
iv. Taktil ( - )
v. Haptik ( - )
vi. Gustatorik ( - )
2. Orientasi
a. Tempat : Baik
b. Waktu : Baik
c. Personal : Baik
d. Situasional : Baik
3. Daya ingat
a. Segera : Baik
b. Sesaat : Baik
c. Jangka panjang : Baik
4. Konsentrasi : Buruk
5. Perhatian : Baik
6. Pikiran abstrak : Baik
- Menilai konsep dan gagasan pasien (peribahasa)
7. Baca tulis : Baik
9
8. Visuospasial : Baik
9. Daya nilai : Baik
J. Pengendalian impuls : Baik
K. Reliabilitas : Reliabel
L. Pertimbangan (judgement) : Baik
M. Tilikan (insight) : 1 (Pasien menyangkal sepenuhnya bawa pasien sakit atau
mengalami gangguan)
10
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak terba pembesaran, lien tidak teraba
pembesaran, ballotement (-/-)
Perkusi : timpani
10. Urogenital : dalam batas normal
11. Ekstremitas : dalam batas normal
A. Pemeriksaan neurologis
1. GCS : E4V5M6
2. Kaku kuduk : (-)
3. Nervus craniales : dalam batas normal
4. Motorik : dalam batas normal
5. Sensorik : dalam batas normal
6. Refleks fisiologis : dalam batas normal
1. Refleks patologis : (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
X-Foto thorax dalam batas normal
EKG dalam batas normal
Darah rutin dalam batas normal
Gula darah dalam batas normal
V. FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang perempuan usia 30 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, kerapian dan
kebersihan cukup.
AXIS 1
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan pasien seorang perempuan, usia 30
tahun, penampilan sesuai usia, kebersihan dan kerapian cukup. Pasien mengeluh sering
marah-marah. Pasien juga mendengar suara-suara yang tidak jelas perkataannya. Pasien
merasa dirasuki oleh beberapa jiwa. Gejala tersebut timbul sejak sebulan SMRS. Pasien sudah
tidak berkerja dan sering lupa untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan,minum dan
mandi.
Menyingkirkan dx Depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3) :
o keluhan nasfu makan berkurang merupakan gejala minor depresi (1)
o Namun 1 manifestasi minor tidak dapat masuk ke diagnosa episode depresi
berat dengan gejala psikotik.
Menyingkirkan dx Gangguan waham menetap lainnya (F22.8)
o Waham merupakan gejala yang mencolok dan onset kurang dari 3 bulan
11
o Namun didapatkan halusinasi auditorik dan ada gejala skizofrenia pada pasien
ini
Memenuhi kriteria umum diagnose skizofrenia Memenuhi kriteria dengan halusinasi
Auditorik Akoasma (pasien mendengar suara-suara yang tidak jelas).
Terdapat Thought of Insertion Pasien merasa dirasuki oleh beberapa jiwa.
Terdapat hendaya dalam melakukan pekerjaan (pasien tidak bekerja, sering lupa makan dan
minum)
Berdasarkan pemeriksaan status mental : kesadaraan pskiatri jernih, kesadaran sensorium
komposmentis, tingkah laku normoaktif, sikap kooperatif, kontak psikis ada, wajar dan dapat
dipertahankan, mood euthyme, afek tumpul, pembicaraan (kualitas : cukup, volume dan
intonasi cukup. Kuantitas : Cukup, dapat menjawab sesuai pertanyan), halusinasi auditorik.
Bentuk pikir autistik, arus pikir koheren, isi pikir didapatkan thought of insertion. Orientasi
baik dan daya ingat baik, perhatian dan konsentrasi buruk. Tilikan 1 pasien menyangkal
sepenuhnya bahwa dirinya sakit.
Sesuai PPDGJ III dapat dikategorikan F 20.3 Skizofrenia Tak terinci
AXIS 2
Berdasarkan anamnesis riwayat masa kanak- kanak hingga dewasa dapat disimpulkan pasien
tidak memiliki gangguan kepribadian dan retardasi mental.
AXIS 3
tidak ditemukan adanya kelainan pada kondisi medis umum. Hal ini ditunjang dengan
hasil pemeriksaan fisik (status internus) dan pemeriksaan penunjang (X-Photo Thorax dan
EKG) yang menunjukkan tidak adanya kelainan pada kondisi fisik, sehingga diagnosis Aksis III
tidak dapat ditegakkan.
AXIS 4
Tidak jelas
AXIS 5
GAF premorbid : 65
GAF saat masuk RS pertama kali : 20
GAF satu tahun terakhir : 65
GAF saat masuk RS kedua kali : 20
GAF saat ini : 30
Pro : Ny. L
Umur : 30 th
PSIKOEDUKASI
- Berdasarkan wawancara dan pemeriksaan yang telah kami lakukan ke ibu, ibu
mengidap penyakit gangguan jiwa yang bernama skizofrenia. Skizofrenia itu keadaan
dimana pikiran seseorang terbagi atau terpecahnya emosi dengan pikiran seseorang
sehingga seseorang yang menderita gangguan tersebut akan sulit membedakan antara
kenyataan dengan pikiran yang ada pada diri orang tersebut.
- Penyebabnya itu bisa dari factor gen atau keturunan, ketdakseimbangan senyawa kimia
diotak terutama dopamine dan yang sering terjadi yaitu adanya stress psikologi yang
berupa peristiwa atau kejadian yang membuat individu harus beradaptasi. Gejala-gelaja
tersebut antara lain yang pernah terjadi pada ibu yaitu sering mendengar bisikan-
bisikan dan ibu merasa sering dirasuki.
- Kemudian untuk terapi kedepannya ibu akan saya resepkan obat antipsikotik untuk
mengurangi gejala-gejala yang muncul pada diri ibu. Ini saya beri 15 tablet, setiap hari
diminum 3 kali satu tablet ya bu. Minum obatnya yang teratur agar tidak kambuh ya
bu. Nanti jika saat minum obat ini muncul keluhan ibu bisa langsung memberitahu ya
bu.
13
- Selain terapi dengan obat, bisa didampingi dengan psikoterapi agar ketika ibu kambuh
bisa mengontrol diri ibu sendiri. Terapi ini bersifat individu, jadi dari diri ibu sendiri
yang mengontrol dan dengan sedikit bantuan dari keluarga.
VIII. PROGNOSIS
PROGNOSIS :
Ad vitam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
14
PROTOKOL WAWANCARA PSIKIATRI
P: Pasien
IDENTITAS
DM :Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum ibu, perkenalkan saya Grace, dokter muda,
ini dengan ibu siapa nggih?
P : L mba
DM : Ibu, saya ingin ngobrol-ngobrol sedikit dengan ibu, ibu berkenan?
P : Ya boleh
DM : Ibu usianya berapa nggih?
P : 30 tahun
DM : Ibu rumahnya dimana nggih?
P : Semarang, tapi saya terakhir tinggal di Panti Mawar melati
DM : Ibu sebelumnya masih bekerja?
P : Saya tidak bekerja , terakhir kerja 2017
DM : Ibu tinggal dirumah berarti dengan siapa saja?
P : Dengan tante
DM : Ibu sudah menikah?
P : Saya belum nikah
15
P : Ga jelas mba suaranya, ga ada artinya
DM : Sekarang masih sering denger bisikan-bisikan gitu ga bu?
P : Masih
DM : Ibu pernah banting-banting barang kah?
P : Pernah, tapi sekarang udah engga
DM : Ibu pas lagi sendiri gitu pernah kayak liat bayangan atau sesuatu tapi hanya ibu yang
lihat?
P : Tidak
DM : Ibu pernah mungkin mendengar suara daun yang bergerak ditiup angin jadi suara yang
menakutkan?
P : Tidak
DM : Ibu pernah tidak merasa bertemu dengan mungkin Malaikat atau siapa gitu ?
P : Tidak
DM : Ibu pernah merasa dirasuki pikirannya?
P : Sering mba
DM : Oleh siapa bu?
P : Oleh banyak jiwa mba, bisa laki atau perempuan, ga ngapa-ngapain mereka, Cuma ada
didalam raga saya tapi saya bisa ngerasain.
DM : Masih sering terjadi bu?
P : Udah engga sih mba, dulu sering
DM : Ibu yakin itu dirasuki jiwa?
P : Iya yakin mba
DM : Kenapa ibu bisa yakin?
P : Ya karena aku bisa ngerasain itu didalam sukmaku
DM : Ibu pernah tidak merasa ada yang mengendalikan pikiran ibu?
P : Tidak ada sih
DM : Ibu merasa tidak ibu memiliki kekuatan yang ga dipunyai orang?
P : Engga
DM : Ini berarti ibu lebih merasa baikan ya daripada yang dulu?
P : Iya mba sekarang saya lebih tenang rasanya
DM : Dulu ibu waktu dengar suara-suara, suka marah-marah, ibu masi mau makkan minum
nggak ?
P : Males mba
DM : Kalo selama dirumah sakit bagaimana bu?
P : Ya kadang males
DM : Kalo tidurnya gimana bu? Nyenyak?
P : biasa aja mba
DM : Biasanya kalo ibu ada waktu luang ibu ngapain dirumah?
P : Saya suka menyendiri, melamun
DM : Kalo selama disini ibu ngapain?
P : Ya menyendiri juga, kadang nonton tv
RIWAYAT PRIBADI
DM : Kalo ibu dikeluarga anak keberapa ya?
P : Aku anak tunggal
DM : Ibu pertama kali sekolah umur berapa?
P : Umur 5 tahun masuk tk
DM : Waktu ibu SD dulu pernah tinggal kelas tidak ? Atau naik kelas terus?
P : Naik kelas terus kok mba. Tapi aku Cuma sekolah sampai SMP.
DM : Berarti ada pelajaran favorit doong, kalo boleh tau apa ya?
P : Saya gasuka pelajaran mba, nilai saya biasa-biasa aja
DM : Dulu hubungan ibu dengan teman-temannya bagaimana?
P : Ya baik kok mba, seru teman-teman saya. Setelah pulang sekolah biasanya saya main
dengan teman-teman saya.
DM : Ibu pernah bertengakar tidak dengan temannya
P : jarang mba
DM : Selama di sekolah ibu pernah punya musuh tidak? Atau berantem sama temennya?
P : Ya pernah sih, tapi berantem sewajarnya lalu baikan
DM : Sampai memukul-mukul gitu tidak bu?
P : engga.
DM : Ibu agamanya islam nggih? Ibu masih sering solat tidak sebelum disini? Ibu bisa
mengaji kah?
P : Sholat terus lah mba
DM : Ibu pernah ikut kegiatan militer tidak ?
P : Gak pernah mba
DM : Ini berarti ibu sering kumpul dengan teman-temannya nggih?
P : Ya suka mba
DM : Kalau lagi kumpul dengan teman-teman biasanya ibu ngapain?
P : Ngobrol ma
DM : Ibu berarti tinggal berdua dg tantenya ya?
P : Iya
DM : Kalo ibu dan bapaknya kemana ya?
P : Aku ditinggal orang tua dari lahir
DM : Kemarin saat di Panti, tempat tinggal ibu bagaimana?
P : ya nyaman sih mba
DM : Ibu pernah gak berurusan sama polisi sampe ditangkap?
P : Tidak pernah
17
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
DM : Apakah di keluarga ada yang mengalami sakit seperti ini juga?
P : Tidak ada
Kesimpulan.
1. Mood : Euthyme
2. Afek : Tumpul
3. Kesesuaian : Tidak Sesuai
18
DM : Ibu pernah mungkin mendengar suara daun yang bergerak ditiup angin jadi suara yang
menakutkan?
P : Tidak
DM : Ibu pernah tidak merasa bertemu dengan mungkin Malaikat atau siapa gitu ?
P : Tidak
DM : Ibu pernah merasa dirasuki pikirannya?
P : Sering mba
DM : Oleh siapa bu?
P : Oleh banyak jiwa mba, bisa laki atau perempuan, ga ngapa-ngapain mereka, Cuma ada
didalam raga saya tapi saya bisa ngerasain.
DM : Masih sering terjadi bu?
P : Udah engga sih mba, dulu sering
DM : Ibu yakin itu dirasuki jiwa?
P : Iya yakin mba
DM : Kenapa ibu bisa yakin?
P : Ya karena aku bisa ngerasain itu didalam sukmaku
DM : Ibu pernah tidak merasa ada yang mengendalikan pikiran ibu?
P : Tidak ada sih
Kesimpulan.
1. Pembicaraan
a. Kualitas : Cukup
b. Kuantitas : cukup
2. Ganggaun Pikiran
a. Bentuk pikir : autistik
b. Arus pikir : koheren
c. Isi piker : Thought of Insertion
IX. Tilikan
DM : Tadi kan ibu berkata bahwa ibu di rumah sakit jiwa, ibu merasa sakit tidak?
20
P : Tidak lah, saya sehat tidak sakit.
Kesimpulan.
Tilikan derajat 1 : (Pasien menyadari dirinya sakit yang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak
diketahui dari diri sendiri)
PENUTUP
DM : Bu ini wawancaranya sudah selesai. Terimakasih ya udah mau menjawab semua
pertanyaan saya. Untuk obatnya diminum teratur ya bu, tetap ngobrol-ngobrol dengan temannya.
Jangan mikir aneh-aneh lagi ya , harus berpikir positif. Sebelumnya ada yang mau ditanyakan
tidak ?
P : Tidak ada
DM : Baik, terima kasih ya Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
P : Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.
21
22