Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

Dr. Rita Kartika Sari, SKM. M.Kes.

A. Journal Reading
Journal reading adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangka melaporkan hasil
critical appraisal terhadap publikasi ilmiah hasil penelitian. Telah diketahui bahwa critical
appraisal adalah langkah penting dalam Evidence Based Medicine, (EMB: Suatu pendekatan
medik yang didasarkan bukti-bukti ilmiah terkini untuk pelayanan kesehatan pasien)
karena dari kegiatan tersebut penelaah publikasi penelitian akan menggunakan hasil
penelitian tersebut untuk menangani kasus-kasus kesehatan. Artikel untuk journal Reading
adalah artikel yang dipublikasikan dalam waktu 10 tahun terakhir.

B. Pelaksanaan Journal Reading


Journal Reading dilaksanakan secara mandiri. Jumlah dokter muda yang mengikuti
kepaniteraan IKM akan dibagi menjadi 8 Kelompok sesuai Divisi. Setiap kelompok kecil akan
dipandu oleh 1 orang pembimbing yang akan bertugas sebagai fasilitator dalam journal
reading tersebut (Dalam hal anggota divisi lebih dari 1 orang, alokasi mahasiswa tetap
berdasar kelompok dibagi sesuai jumlah expert di divisi bersangkutan)
Divisi :
1. Epidemiologi
2. Gizi Masyarakat
3. Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan
4. Ilmu Kedokteran Kerja
5. Ilmu Kesehatan Lingkungan
6. Ilmu Kependudukan
7. Ilmu Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
8. Ilmu Kedokteran Keluarga

Judul / tema Journal Reading berhubungan dengan Diagnosis dan Prognosis (SKDI)

C. Format dan hal-hal yang harus dilaporkan dan dipresentasikan:

NO CONTAIN YA TIDAK TIDAK


RELEVAN
JUDUL MAKALAH
1 Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek
2 Menggambarkan isi utama penelitian
3 Cukup menarik
4 Tanpa singatan, selain yang baku
PENGARANG & INSTITUSI
5 Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan
jurnal
ABSTRAK
6 Abstrak satu paragraph atau terstruktur (beri
tanda yang sesuai)
7 Mencakup komponen IMRAD
8 Secara keseluruhan informative
9 Tanpa singkatan selain yang baku
10 Kurang dari 250 kata
PENDAHULUAN
11 Ringkasan, terdiri atas 2-3 paragraf
12 Paragraf pertama mengemukakan alasan
dilakukan penelitian
13 Paragraf berikutnya menyatakan hipotesis atau
tujuan penelitian
14 Didukung oleh pustaka yang relevan
15 Kurang dari satu halaman
METODE
16 Disebutkan desain, tempat dan waktu penelitian
17 Disebutkan populasi sumber (populasi terjangkau
18 Dijelaskan criteria inklusi eksklusi
19 Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik
sampling)
20 Disebutkan perkiraan besar sampel dan
alasannya
21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai
22 Komponen-komponen rumus besar sampel
masuk akal
23 Observasi , pengukuran serta intervensi dirinci
sehingga orang lain dapat mengulanginya
24 Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak
dirinci
25 Pengukuran dilakukan secara tersamar
26 Dilakukan uji keandalan pengukuran (Kappa)
27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan
28 Ethical clearance diperoleh
29 Persetujuan subyek diperoleh
30 Disebut rencana analisis, batas kemaknaan, dan
power penelitian
31 Disebutkan program computer yang dipakai
HASIL
32 Disertakan tabel karakteristik subyek penelitian
33 Karakteristik subyek sebelum intervensi
dideskripsi
34 Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan
pra-intervensi
35 Disebutkan jumlah subyek yang diteliti
36 Dijelaskan subyek yang drop out dengan
alasannya
37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar
38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat
39 Tabel dan ilustrasi informatif & memang
diperlukan
40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada
nas
41 Semua outcome yg penting disebutkan dalam
hasil
42 Subyek yg drop out disebutkan dalam analisis
43 Analisis dilakukan dengan uji yg sesuai
44 Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom &
nilai p
45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak
direncanakan
46 Disertakan intervensi kepercayaan
47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau
pendapat
DISKUSI
48 Semua hal yg relevan dibahas
49 Tidak sering diulang hal yg dikemukakan pada
hasil
50 Dibahas keterbatasan penelitian, dan dampak
terhadap hasil
51 Disebut penyimpangan protocol dan dampaknya
terhadap hasil
52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan
penelitian
53 Dibahas hubungan hasil dengan teori/peneliti
terdahulu
54 Dibahas hubungan hasil dengan praktek klinis
55 Efek samping dikemukakan dan dibahas
56 Disebutkan hasil tambahan selama observasi
57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara
statistika
58 Disertakan simpulan utama penelitian
59 Simpulan didasarkan pada data penelitian
60 Simpulan tersebut sahih
61 Disebutkan generalisasi hasil penelitian
62 Disertakan saran dari pemerintah selanjutnya
UCAPAN TERIMAKASIH
63 Ucapan terimakasih dapat ditujukan pada orang
yang tepat
64 Ucapan terimakasih dinyatakan secara wajar
DAFTAR PUSTAKA
65 Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan
journal
66 Kesesuaian sitasi pada nas dan daftar pustaka
LAIN-LAIN
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca,
informative dan efektif
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas

Deskripsi Umum
a. Desain apakah yang digunakan
b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample
c. Bagaimanakah cara pemilihan sample
d. Manakah variable bebas
e. Mankah variable tergantung
f. Apakah hasil utama penelitian
2. Validitas interna, hubungan non-kausa
Deskripsi Umum
a. Desain apakah yang digunakan
b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample
c. Bagaimanakah cara pemilihan sample
d. Manakah variable bebas
e. Mankah variable tergantung
f. Apakah hasil utama penelitian
2. Validitas interna, hubungan non-kausa
eskripsi Umum
a. Desain apakah yang digunakan
b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample
c. Bagaimanakah cara pemilihan sample
d. Manakah variable bebas
e. Mankah variable tergantung
f. Apakah hasil utama penelitian
2. Validitas interna, hubungan non-kausal
a. Apakah hasil dipengaruhi bias
b. Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang
c. Apakah observasi dipengaruhi perancu
3. Validitas interna, hubungan kausal
a. Apakah hubungan waktu benar
b. Apakah asosiasi kuat
c. Apakah ada hubungan dosis
eskripsi Umum
a. Desain apakah yang digunakan
b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample
c. Bagaimanakah cara pemilihan sample
d. Manakah variable bebas
e. Mankah variable tergantung
f. Apakah hasil utama penelitian
2. Validitas interna, hubungan non-kausal
a. Apakah hasil dipengaruhi bias
b. Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang
c. Apakah observasi dipengaruhi perancu
3. Validitas interna, hubungan kausal
a. Apakah hubungan waktu benar
b. Apakah asosiasi kuat
c. Apakah ada hubungan dosis
Deskripsi Umum
1. Desain apakah yang digunakan
2. Manakah populasi target, populasi terjangkau, sampel
3. Bagaimanakah cara pemilihan sampel
4. Manakah variabel bebas
5. Manakah variabel tergantung
6. Apakah hasil utama penelitian

Validitas Interna, hubungan non-kausal

1. Apakah hasil dipengaruhi bias (Bias seleksi subyek, bias pengukuran)


2. Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang (bila perancu dapat disingkirkan, maka
kemungkinan hasil tersebut disebabkan peluang bila hipotesis nol benar dapat dilihat
pada besarnya nilai p)
3. Apakah observasi dipengaruhi perancu (randomisasi, Jumlah Subyek banyak)

Validitas Interna, hubungan kausal

1. Apakah hubungan waktu benar


2. Apakah asosiasi kuat ditandai dengan nilai resiko relative, rasio odds, atau rasio
relevans yg besar, nilai p yg kecil, interval kepercayaan yg relevan.
3. Apakah ada hubungan dosis
4. Apakah hasil konsisten dalam penelitian ini apakah asosiasi tersebut sama pada
kelompok subyek yg diteliti (manula, dewasa, anak, bayi, ras yg berbeda, bila hal ini
tidak ada maka untuk bagian ini dianggap tidak relevan.
5. Apakah hubungan bersifat spesifik
6. Apakah ada koherensi  Kesesuaian hasil penelitian dalam kenyataan klinis
7. Apakah hasil biologically plausible Membahas hasil penelitian dengan teori
8. Kesamaan dengan hasil penelitian lain  data pustaka yang menyokong dan yg
bertentangan dengan hasil studi seyogyanya dibahas.

Validitas Eksterna
1. Apakah hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih (berapa subyek yg dipilih untuk
diteliti, berapa yg drop out)
2. Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi terjangkau  random sampling, bila non
random gunakan Consecutive sampling
3. Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas  Generalisasi atau
inferensi dengan common sense/logika

PENELITIAN TERAPI

Apakah hasil penelitian merupakan hal yang penting (Tingkat kepentingan hasil
penelitian yang dinilai dengan secara statistic dan secara klinis)

A. Menilai Internal Validity

1. Apakah kelompok perlakuan dan kelompok control terwakili (representative)


dan sebanding
a. Apakah pemilihan subjek dilakukan secara random
b. Apakah kedua kelompok tersebut sama dan sebanding sejak awal
penelitian.
c. Apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama ( diluar perlakuan
ekperimen yang akan dibandingkan )
d. Apakah keseluruhan subjek yang ikut dalam penelitian dihitung hingga akhir
penelitian dan dilaporkan keberadaanya

2. Apakah pengukuranya akurat


a. Apakah menggunakan single blind atau double blind (baik subjek dan
investigator tidak mengetahui treatment yang diberikan kepada tiap subjek)
b. Apakah outcome penelitian diukur dengan cara yang sama pada seluruh
kelompok.
3. Apakah kelompok control memperoleh placebo

B. Apakah Hasilnya karena Vaktor Peluang

Statistic memberikan manfaat kepada kita untuk menghitung peluang, yaitu


dengan Nilai P (untuk menguji hipotesis) dan interval kepercayan (untuk estimasi)

 Nilai p  untuk mengetahui faktor peluang (Hampir sebagian besar penelitian


menggunakan pengujian hipotesis nihil (hipotesisnya adalah tidak ada
pengaruh/efek/perbedaan, dll sesuai dengan hipotesis yg diharapkan peneliti, jika
terdapat pengaruh/hubungan/perbedaan yakni hipotesis nihil tertolak maka nilai p
menunjukkan bahwa probabilitas yg dipengaruhi oleh factor peluang saja)
Sebagai contoh jika nilai p kurang dari 0,05 misal 0,03 maka probabilitas yg
dipengaruhi oleh factor peluang sangat kecil yakni kurang dari 5 % selebihnya 97 %
karena factor pemberian perlakuan. Hasil ini kita sebut signifikan secara statistic.

 CI/Confidence Interval/Interval Kepercayaan  Estimasi perhitungan dari rentang


nilai, yang nilainya sesungguhnya berada dalam rentang tersebut. Jika rentang CI
kelompok control dan perlakuan sempit dan tidak overlap, kita yakin hasil tersebut
real, jika hasil rentang nilai tersebut lebar dan saling overlapping maka kita tidak
yakin bahwa hasilnya real.

IMPORTANCY
 Relative Risk (RR) dan Risk Prevalence (RP)  Kelompok perlakukan dibagi risiko
outcome pada kelompok control. Artinya : Menjelaskan berapa kali suatu kejadian
akan muncul pada kelompok treatment jika dibanding dgn kel kontrol

RR = 1 Berarti tidak ada beda pada 2 kelompok tersebut


RR < 1 Berarti treatmen mengurangi risiko terjadinya kasus
RR > 1 Berarti treatment meningkatkan risiko terjadinya kasus
RR = A : C
A+B C+D
 ARR (Absolut Risk Reduction : Pengurangan resiko absolut) Risiko outcome pada
kelompok control dikurangi risiko outcome pada kel perlakuan

(ARR = 0 berarti tidak ada perbedaan outcome pada kelompok control dan
kelompok perlakuan/ pemberian perlakuan tidak menimbulkan pengaruh

Contoh misal ARR 0,05 artinya keuntungan absolut dari pemberian perlakuan 5 %
dalam mengurangi terjadinya kematian.

 RRR/Relative Risk Reduction ARR dibagi risiko outcome pada kelompok control
atau (1-RR),

Menunjukkan penurunan jumlah outcome dalam kel perlakuan terhadap kel


control, RRR digunakan untuk melaporkan pengaruh perlakuan.

 Number Need to Treat (1/ ARR)  Menunjukkan pasien yg harus diobati agar
dapat mencegah 1 kasus (outcome). Jika NNT kecil maka penelitian dinyatakan
penting, contoh NNT 20  Kita membutuhkan 20 orang untuk menghindari
terjadinya kematian 1 orang.

Pada penelitian terapi untuk mengetahui apakah artikel tersebut penting, maka yang
harus dicermati adalah bagian hasil, kemudian dihitung :
a. Seberapa besarkah efek terapi tersebut (besarnya penting ditunjukkan dengan
menghitung jumlah pasien yang dibutuhkan untuk diobati ( Number Need To
Treat / NNT)
b. Seberapa persisi estimasi dari efek terapi tersebut (besarnya 95 % IK)

PENELITIAN DIAGNOSTIC
A. Menilai Internal Validity
1. apakah uji diagnostic dilakukan tersamar dengan baku emas (Gold Standart) yang
benar
a. apakah uji dilakukan secara tersamar
b. apakah diterapkan uji dengan baku emas yang terstandar
c. apakah uji diagnostic dilakukan terhadap pasien dengan spectrum yang luas
atau kelainan yang memadai sehingga dapat diterapkan dalam praktik sehari
hari
d. adakah pemeriksaan dengan baku emas dilakukan tanpa memandang hasil
pemeriksaan uji diagnostic yang diteliti

B. Penting / Importantance pada Uji Diagnostik


1. Sensitifitas dan Spesificitas
 Hitung sensitifitas (kemampuan alat diagnostic untuk mendapatkan hasil positif
pasti)
 Hitung spesificitas (kemampuan alat diagnostic untuk mengidentifikasi negative
pasti)
Uji diagnostic yang baik adalah yg bias menetapkan positip pasti dan negative pasti
 Positive pasti : orang yg sakit benar-benar didiagnosa sakit
 Positive palsu : orang yg sehat didiagnosis sakit
 Negative pasti : orang yang sehat didiagnosis sehat
 Negative palsu : orang yang sakit didiagnosis sehat

 (Penelitian yg baik sensitivitas dan specifitas 100% artinya uji diagnostic yg


dilakukan dapat memprediksi orang yg sehat sebagai benar-benar sehat atau tidak
memprediksi orang yg sehat sebagai orang yg sakit, akan tetapi sensitifitas dan
spesifisitas 100 % tersebut jarang diperoleh sehingga toleransi hingga 80 % dapat
diterima

 PPV/positive predictive value (probabilitas seseorang menderita penyakit bila uji


diagnostic positip, NPV probabilitas seorang tidak menderita penyakit bila hasil
ujinya negative

 Sensitifitas berhubungan dengan kemampuan alat diagnostic untuk mendapatkan


hasil positip pasti. Jika sensitifitas sebuah uji diketahui dari proporsi orang sakit
yang didiagnosis positip sakit maka perhitungan sensitifitasnya :
 Sensitifitas = Jumlah pasien positif pasti
Jumlah pasien positif pasti + jumlah pasien negatif palsu

 Spesifisitas berhubungan dengan kemampuan alat uji diagnostic untuk


mengidentifikasi negatif pasti
 Jika spesifisitas sebuah alat uji diagnostic diketahui dari proporsi pasien yang tidak
menderita penyakit yg didiagnostik tidak menderita penyakit, rumus spesifisitas
alat uji diagnostic dapat dihitung dengan rumus :

 Spesifisitas = Jumlah pasien negative pasti


Jumlah pasien negative pasti + jumlah pasien positif palsu

2. Prevalence
 Prevalence Proporsi kasus yg sakit dalam suatu populasi pada suatu saat/kurun
waktu, nilai uji diagnostic tidak hanya tergantung dari sensitivitas dan specifisitas
saja tetapi juga prevalence penyakit dalam populasi yg diteliti.
 Bila prevalence rendah, kecil kemungkinan seseorang dengan uji diagnostic positip
memang menderita penyakit atau nilai positip palsunya sangat tinggi.
 Pada prevalence yg rendah , uji yg spesifik (yg sakit benar benar terdiagnosis
sakit/positip pasti) lebih penting dari pada uji sensitife, sebaliknya suatu penyakit
yg memiliki prevalence yg tinggi memerlukan uji yg sensitif (yg tidak sakit benar-
benar terdiagnosa tidak sakit/negative pasti)

3. Likelihood Ratio
 likelihood ratio (LR)  Memberikan informasi kemungkinan Hasil tes yang diujikan
pada subyek dengan penyakit akan sama dengan hasil tes pada subyek tanpa
penyakit.
 LR + : Memberikan informasi seberapa besar kemungkinan penyakit akan
meningkat jika hasilnya positif.

 LR - : Memberikan informasi seberapa besar kemungkinan penyakit akan


menurun jika hasil tes negative

 LR = 1 : Berarti kemungkinan post test akan persis sama dengan probability pre
test
 LR > 1 : Meningkatkan kemungkinan adanya penyakit
 LR < 1 : Menurunkan probabilitas akan adanya penyakit

LR INTERPRETATION
>10 Large and often conclusive increase in the likelihood of disease
5-10 Moderate increase in the likelihood of disease
2-5 Small increase in the likelihood of disease
1-2 Minimal increase in the likelihood of disease
1 No change increase in the likelihood of disease
0,5-1,0 Minimal decrease in the likelihood of disease
0,2-0,5 Small decrease in the likelihood of disease
0,1-0,2 Moderate decrease in the likelihood of disease
<0,1 Large and often conclusive decrease in the likelihood of disease

 LR digunakan untuk menilai seberapa baik sebuah alat tes diagnostic dan
membantu dokter memilih alat/uji diagnostic yg tepat

o Lebih memberi manfaat disbanding sensitivity dan specivity karena :

o Tidak akan berubah karena perubahan prevalensi

o Dapat dihitung untuk beberapa jenis tes

o Dapat dikombinasikan dengan hasil uji multiple diagnosis

o Dapat digunakan untuk menghitung post test probability untuk target yg


tidak normal.

APPLICABILITY
 Apakah hasil penelitian mampu laksana untuk pasien atau populasi yg dihadapi (Tingkat
kemampulaksanaan hasil penelitian dengan mempertimbangkan transportability,
kondisi pasien, dokter, pelayanan kesehatan, ekonomi, social, budaya, agama)
 Pengujian validitas eksternal

Tugas Dokter Muda:


1. Dokter muda wajib mencari artikel penelitian dari salah satu jurnal ilmiah. Seluruh tugas
analisis artikel dan pembuatan laporan dilakukan di luar jam presentasi.
2. Laporan tersebut ditampilkan dalam bentuk powerpoint presentation. Diikuti oleh
seluruh dokter muda
3. Jadwal presentasi menyesuaikan jadwal / kesepakatan dengan dosen pembimbing
4. Setiap Dokter muda wajib mempresentasikan jurnal di hadapan pembimbing
5. Pada sesi journal reading Dokter Muda wajib mempresentasikan dan mempertahankan
laporan analisis artikel penelitian tersebut.
6. Journal dan hasil kajian journal diserahkan kepada pembimbing minimal sehari sebelum
presentasi, atau sesuai kesepakatan dengan dosen pembimbing yang bertugas.

Anda mungkin juga menyukai