Anda di halaman 1dari 23

5 TAHAP REPLIKASI VIRUS

YANG TERJADI DI DALAM


SEL, SEKOMPLEKS APA?

DR dr Imam Djamaluddin Mashoedi, MKes Epid


Virus bisa mereplikasi
dirinya sendiri.
Ada beberapa tahapan
dalam replikasi virus, yaitu :
1. Tahap adsorpsi (penempelan) virus

pada inang,
2. Tahap injeksi (masuknya) asam
inti ke dalam sel inang,
3. Tahap sintesis (pembentukan),
4. Tahap perakitan, dan
5. Tahap litik (pemecahan sel inang).
Berdasarkan urutan ini, siklus replikasi
virus bisa dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Siklus litik
a.Tahap Adsorpsi
b.Tahap Injeksi
c.Tahap Sintesis (pembentukan)
d.Tahap Perakitan
2. Siklus lisogenik.
Tahap Lytic
Ada dua cara replikasi virus yaitu daur
litik dan daur lisogenik. Meskipun media
yang digunakan oleh virus masuk dan
keluar dari sel induk berbeda-beda, tapi
mekanisme dasar pengadaannya sama
untuk semua virus. Siklus hidup virus
yang paling mudah dipahami adalah
siklus hidup bakteriophage.
Phage biasa menggandakan diri
melalui dua mekanisme aleternatif:
daur litik (virulen) atau daur lisogenik
(avirulen). Daur litik berakhir dengan
lisis (pecah) dan matinya sel induk,
sedangkan pada daur lisogenik sel
induk masih tetap hidup.
Siklus Litik
Keseluruhan siklus litik, mulai dari
pertama kali fage kontak dengan
permukaan sel sampai ke proses
lisis, hanya menghabiskan waktu
sekitar 20-30 menit pada suhu 37° C
1. Tahap Adsorpsi
 
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel
di dinding sel bakteri. Virus hanya
menempel pada dinding sel yang
mengandung protein khusus (reseptor)
yang bisa ditempeli protein virus mirip
kunci dan gembok. Setelah menempel,
virus akan mengeluarkan enzim lisozim
(penghancur) yang dapat menghancurkan
atau membuat lubang pada sel inang
2. Tahap Injeksi
 
Pada peristiwa injeksi DNA ini, asam
nukleat masuk ke dalam sel,
sedangkan selubung proteinnya tetap
berada di luar sel bakteri.
Jika sudah kosong, selubung protein ini
akan terlepas dan tidak berguna lagi
3. tahap Sintesis

Virus nggak mampu melakukan sintesis


sendiri, tapi virus akan melakukan
sintesis dengan menggunakan sel
inangnya, DNA sel inang dihidrolisis dan
dikendalikan oleh materi genetik virus
untuk membuat asam nukleat (salinan
genom) dan komponen protein virus.
4. Tahap Perakitan
 
Kapsid virus yang masih terpisah-pisah
antara kepala, ekor, dan serabut ekor
akan mengalami proses perakitan
menjadi kapsid atau tubuh virus yang
utuh. Kemudian, kepala yang sudah
selesai terbentuk diisi dengan DNA
virus. Proses ini dapat menghasilkan
virus sejumlah 100 sampai 200 buah
5. Tahap LiTIK

Ketika perakitan virus selesai, virus


telah memproduksi enzim lisozim
lagi, yang akan menghancurkan
dinding sel bakteri.
Dinding sel bakteri hancur, dinding
sel bakteri mengalami lisis (pecah),
dan virus-virus baru akan keluar
untuk mencari inang yang lain
Jangka waktu yang dilewati
lima tahap ini dan jumlah
virus yang dibebaskan sangat
bervariasi, tergantung dari
jenis virus, bakteri, dan
kondisi lingkungan
siklus LISOGENIK
Virus tidak menghancurkan
sel bakteri.
1. tahap adsobsi

Ujung akar virus menempel


dipermukaan sel bakteri
2. tahap injeksi
Setelah adsorbsi terjadi, phage
menginjeksikan DNA (asam nukleat) ke
dalam sel inang. Selama proses penetrasi,
bagian pembungkus ekor berkontraksi
sehingga ekor tertarik ke dalam sel. Ketika
ujung inti ekor sampai pada membran
plasma sel, DNA pada bagian kepala phage
memasuki inti ekor melalui membran
plasma dan terus masuk ke dalam sel.
Bagian kapsid tetap tinggal di luar sel
3. tahap penggabungan

DNA dalam tubuh melakukan


penggabungan. DNA berbentuk sirkuler,
yakni seperti kalung yang tidak berujung
dan berpangkal. DNA tersebut berupa
benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA
putus, kemudian DNA virus menggabungkan
diri diantara benang yang putus tersebut,
dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru
yang telah disisipi DNA virus.
4. tahap pembelahan

Disini DNA virus tidak aktif, yang dikenal


sebagai profag. Karena DNA virus menjadi
satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA
bakteri melakukan replikasi, profag juga
ikut melakukan replikasi.
Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil
pembelahan dan setiap sel anak bakteri
terkandung profag yang identik
Demikian seterusnya hingga proses
pembelahan bakteri berlangsung
berulangkali sehingga setiap sel
bakteri yang terbentuk didalam
terkandung profag. Dengan demikian
jumlah profag mengikuti jumlah sel
bakteri yang ditumpanginya.
5. tahap sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia
tertentu profag t aktif. Profag tersebut
memisahkan diri dari DNA bakteri,
kemudian menghancurkan DNA bakteri.
Selanjutnya, DNA virus mengadakan
sintesis yakni mensintesis protein untuk
digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus
baru dan juga melakukan replikasi DNA
sehingga DNA virus menjadi banyak
6. Fase perakitan

Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid


virus yang utuh, yang berfungsi
sebagai selubang virus. Selanjutnya
DNA hasil replikasi masuk ke
dalamnya guna membentuk virus yang
baru
7. Fase lisis

Setelah terbetuk virus-virus baru


terjadilah lisis sel bakteri.
Virus-virus yang terbentuk
berhamburan keluar sel bakteri guna
menyerang bakteri baru.
Dalam daur selanjutnya virus dapat
mengalami daur litik atau daur
lisogenik
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai