Anda di halaman 1dari 6

VIRUS

NAMA : FARHAN TRIAGHYAR

HARI/TANGGAL : SELASA, 15 SEPTEMBER 2020

KELAS : X MIA 2

Kompetensi Dasar : Menganalisis struktur virus, replikasi dan peran virus di kehidupan.
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan cara reproduksi virus.
A. PENDAHULUAN

Sering sekali manusia terkena virus influenza dalam kehidupan sehari-hari, anda sering merasakan
tiba-tiba tubuh kita sakita karena terserang virus, misalanya sakit flu. Anda juga sering mendengar
virus polio, H5N1, flu babi, demam berdarah dan HIV. Bahkan di tahun ini sedang mewabah virus
yang dinamakan covid-19. Banyak korban berjatuhan , anda tentu penasaran apa sebenarnya virus
itu. Bagaiman pula cara virus bisa menyebabkan penyakit ? Anda akan menemukanya jawaban
setelah mempelajari bab ini.

Virus menyerang dan berkembang pada sel hidup yang spesifik. Contohnya, virus bakteriofage
hanya menyerang bakteri, virus rabies hanya menyerang mamalia, dan virus mosaic hanya
menyerang tumbuhan tembakau. Selain itu, bahkan ada virus yang hanya menyerang sel atau
jaringan saja. Contohnya HIV yang menyerang sel darah putih dan virus polio yang hanya
menyerang sel saraf tepi dan sel-sel epitel. Siklus reproduksi virus ada dua cara, yakni siklus litik
dan siklus lisogenik.

B. LANGKAH KEGIATAN
Perhatikan gambar gambar di bawah ini !

Struktur Virus
Tuliskan bagian struktur virus dan fungsinya di bawah ini :

No Nama Fungsi
1. Kepala Fungsi Kepala adalah untuk menyimpan asam nukleat.

Fungsi Kapsid adalah pemberi bentuk pada virus, melindungi


2. Kapsid asam nukleat virus dari kerusakan serta berfungsi untuk
menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel
inang ketika melakukan infeksi.

3. DNA Fungsi DNA adalah sebagai tempat kode pembawa sifat. Asam
nukleat ini juga berfungsi mengendalikan reproduksi virus.

Fungsi Selubung Ekor adalah untuk menginjeksi DNA virus ke


4. Selubung Ekor dalam sel hospes dan juga tempat penghubung antara kepala
virus dan lempeng dasar virus.

5. Lempeng Dasar Sebagai tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk.

6. Serabut Ekor Fungsi Serabut Ekor adalah sebagai penerima rangsangan


(Reseptor) dan juga untuk menempel pada sel inang.

Repoduksi Virus

Perhatikan gambar siklus di bawah ini !


1. Tahapan daur Litik

No Tahapan Deskripsi
Bagian ujung ekor virus (Reseptor) menempel pada dinding sel
a1 Tahap Absorbsi bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus tertentu. Jadi,
dengan kata lain proses penempelan virus bersifat sangat khas.
Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim
untuk melubangi dinding sel inang.

DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan


a2 Tahap lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus
Penetrasi/Injeksi yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleat. Sedangkan,
bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan terlepas
dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.

DNA virus mengambil ahli kendali sel bakteri, kemudian


B Tahap Eklifase menghancurkan DNA bakteri menjadi komponen2 dasar pembentuk
sel.

DNA bakteri yang dihancurkan dibentuk komponen2 bakteri


c Tahap penyusun tubuh virus dalam sel bakteri.
Sintesis/Replikasi
Tahap selanjutnya merupakan perakitan tubuh virus yang masih
d Tahap Perakitan terpisah-pisah, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor, menjadi virus
yang utuh. Selain itu, kapsid utuh yang terbentuk juga kemudian diisi
oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil menciptakan
virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-
200 buah.

Pada tahap ini, kerja enzim lisozim tidak hanya untuk melubangi
e Tahap Lisis/Litik dinding sel inang saja tetapi juga membuat dinding sel mengalami
perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel
kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap
melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru.

2. Tahapan daur Lisogenik


No Tahapan Deskripsi
Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada
a1 Tahap Absorbsi dinding sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus
tertentu. Jadi, dengan kata lain proses penempelan virus bersifat
sangat khas. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan
enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang.

Pada tahap ini, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui
a2 Tahap penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian
Penetrasi/Injeksi tubuh virus yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleat.
Sedangkan, bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan
terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.

Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat


b Tahap Penggabungan yang dimiliki sel inang dan masuk ke dalamnya untuk
menghubungkan rantai.

Pada tahapan ini, virus tidak mengambil alih asam nukleat sel inang,
b1 Tahap Penggabungan melainkan membaur untuk membentuk satu kesatuan yang disebut
profage.

Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan
b2 Tahap Pembelahan DNA sel inang menjadi profage. Profage hanya akan bereplikasi
ketika asam nukleat sel inang bersintesis dan melakukan pembelahan.
Profage ikut membelah ketika DNA bereplikasi, sehingga jumlah
profage akan sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel inang.

Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan
b3 Tahap Pemisahan tidak merusak akan menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan sekitar seperti radiasi ultraviolet misalnya.
Profage yang aktif akan mulai memisahkan diri dari DNA sel
inangnya, kemudian mulai mengambil alih peranan DNA dalam hal
sintetis protein.
Bandingkan efek sel inang dari siklus litik dan siklus lisogenik! Manakah menurut kalian
yang paling berbahaya? Jelaskan

Jawab : - siklus litik adalah sel inang pecah/hancur dan anakan virus keluar
- siklus lisogenik adalah sel inang tidak pecah.

virus bereplikasi di dalam sel litik lebih berbahaya. Karena dalam siklus ini,
virus menghancurkan sel inangnya , sedangkan siklus lisogenik tidak
menghancurkan sel inang.

Anda mungkin juga menyukai