Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

INFEKSI CACING USUS PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI


CILINCING 06 JAKARTA UTARA SEBELUM DAN SESUDAH
PENGOBATAN ALBENDAZOL DOSIS TUNGGAL

Rizqi Putra Pratama


102016022

(xiii + 57 halaman: 17 gambar; 8 tabel; 5 lampiran)

Menurut data dari World Health Organitation (WHO) lebih dari 1,5 miliar (24%) populasi
dunia yang terinfeksi cacing usus yang cara penularan melalui tanah soil-transmitted helminthes
(STH). Di Indonesia angka penyakit kecacingan masih sering dijumpai. Pada usia sekolah
seseorang lebih mudah terinfeksi cacing usus daripada usia dewasa. Salah satu pengobatan yang
digunakan untuk infeksi cacing usus adalah albendazol. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui infeksi cacing usus pada anak Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara
sebelum dan sesudah satu bulan pengobatan albendazol 400mg dosis tunggal.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara dan dimulai pada
bulan Agustus 2019. Pemberian pengobatan dimulai pada bulan Januari 2020 dan dilakukan
pemeriksaan ulang pada bulan Febuari 2020. Pemeriksaan tinja mengunakan metode kato katz.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pre-post study. Pengambilan responden
penelitian dengan metode simple random sampling dan analisa data menggunakan program
IBM Statistical Product for Sosial Science (SPSS) versi 23.0.
Penelitian ini mendapatkan bahwa murid perempuan lebih banyak terinfeksi cacing usus 4
(66,7%), sedangkan berdasarkan rentang usia 11-13 tahun lebih banyak terinfeksi cacing usus 4
(66,7%), sedangkan berdasarkan kelas 5 SD lebih banyak terinfeksi cacing usus 4 (66,7%).
Prevalensi kejadian infeksi cacing usus di Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara
sebelum pengobatan dari 82 siswa, terdapat 6 siswa (7,3%) yang positif. Dengan rincian Ascaris
lumbricoides 3,7%, Trichuris trichiura 2,4%, dan non STH yaitu Enterobius vermicularis 1,2%.
Setelah dilakukan pengobatan albendazol 400mg dosis tunggal didapatkan prevalensi untuk
Ascaris lumbricoides 0%, Trichuris trichiura 1,2%, Enterobius vermicularis 0%. Setelah
dilakukan pengobatan dan dilakukan pemeriksaan ulang 1 bulan sesudahnya maka didapatkan
CR terhadap Ascaris lumbricoides yaitu 100%, tidak dapat nilai untuk ERR. Sedangkan
terhadap Trichuris trichiura didapatkan hasil CR dan ERR masing-masing adalah 50% dan 1
(100%). Efek samping pengobatan albendazol 400mg dosis tunggal berupa pusing 1 (16,7%),
diare 2 (33,3%), dan mual 1 (16,7%).
Analisa data secara statistik menggunakan uji Mc Nemar dan didapatkan hasil p value > 0.05.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan dan bermakna dari
hasil sebelum dan sesudah pengobatan albendazol 400mg dosis tunggal dalam infeksi cacing
usus pada anak Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara.

Kata kunci: Infeksi cacing usus, Pengobatan, Albendazol 400mg dosis tunggal
ABSTRACT
INTESTINAL HELMINTH INFECTION IN CHILDREN OF CILINCING STATE
ELEMENTARY SCHOOL 06 NORTH JAKARTA BEFORE AND AFTER
TREATMENT ALBENDAZOLE SINGLE DOSE

Rizqi Putra Pratama


102016022

(xiii + 58 page: 17 picture; 8 table; 5 attachment)

According to data from the World Health Organitation (WHO) more than 1.5 billion
(24%) of the world's population are infected with intestinal helminths which are transmitted
through soil-transmitted helminthes (STH). In Indonesia the number of helminthiasis is still
often found. At school age a person is more easily infected with intestinal worms than an adult.
One treatment used for intestinal helminth infections is albendazole. This study aims to
determine intestinal helminth infections in children of Cilincing State Elementary School 06
North Jakarta before and after one month treatment albendazole 400mg single dose.
This research was conducted at Cilincing State Elementary School 06 North Jakarta and began
in August 2019. Provision of treatment began in January 2020 and reexamined in February
2020. Fecal examination using the kato katz method. This study uses an experimental pre-post
study method. Retrieval of research respondents with the method of simple random sampling
and data analysis using the IBM Statistical Product for Social Science (SPSS) program version
23.0.
This study found that female students were 4 (66.7%) more infected with intestinal helminths,
while according to the age range 11-13 years, 4 (66.7%) more intestinal helminths were
infected, while based on grade 5 elementary school 4 (66.7%) were infected with intestinal
helminths. The prevalence of intestinal helminth infections in Cilincing State Elementary School
06 North Jakarta before treatment of 82 students, there were 6 students (7.3%) who were
positive. With details Ascaris lumbricoides 3.7%, Trichuris trichiura 2.4%, and non-STH
namely Enterobius vermicularis 1.2%. After treatment albendazole 400mg single dose, the
prevalence for Ascaris lumbricoides was 0%, Trichuris trichiura 1.2%, Enterobius vermicularis
0%. After treatment and reexamination after 1 month thereafter obtained CR on Ascaris
lumbricoides that is 100%, can not be a value for ERR. While against the Trichuris trichiura
the results of CR and ERR were 50% and 1 (100%). Side effects of treatment albendazole
400mg single dose include dizziness 1 (16.7%), diarrhea 2 (33.3%), and nausea 1 (16.7%).
Statistical data analysis using Mc Nemar test and the results obtained p value> 0.05. Statistical
test results showed no significant and significant change in the results before and after
treatment albendazole 400mg single dose in intestinal helminth infections in children at
Cilincing State Elementary School 06 North Jakarta.

Keywords: Intestinal helminth infections, Treatment, Albendazole 400mg single dose

Anda mungkin juga menyukai