Anda di halaman 1dari 6

3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama : Farhan Triaghyar


Kelas : X MIA 2
Hari/Tanggal : Selasa, 09-Februari-2021

C. PLATYHELMINTHES

1. Perhatikan struktur tubuh Platyhelminthes dibawah ini

2. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel dibawah ini !

No Nama organ Fungsi organ


1 Gastrovascular Cavity Sebagai tempat pencernaan dan peredaran makanan ke
seluruh tubuh.
2 Ventral Nerve Cords Sebagai transmisi pemasukan rangsangan antara
periferi dan otak, mengontrol gerakan refleks, termasuk
gerakan reflek pada mata,hidung dan lain-lain.
3 Pharynx Sebagai saluran alat pencernaan yang membawa
makanan dari rongga mulut hingga ke esofagus.
4 Eyespots Alat indra yang digunakan untuk mendeteksi cahaya
(planaria menyukai gelap).
5 Ganglia Sebagai Otak.

3. Tuliskan ciri –ciri umum dari Platyhelminthes

 Memiliki tubuh yang simetris bilateral dengan bentuk pipih.


 Platyhelminthes merupakan hewan yang memiliki tubuh simetri bilateral paling
sederhana.
 Tidak memiliki rongga tubuh sehingga tergolong hewan aselomata.
 Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring dan usus. Cacing pipih tidak memiliki anus.
 Usus cacing pipih bercabang – cabang ke seluruh bagian tubuh.
1
 Tidak memiliki sistem peredaran darah, respirasi dan eksresi.
 Penafasan pada cacing pipih dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya.
 Kelompok platyhelminthes tertentu memiliki sistem syaraf tangga tali. Sistem syaraf ini
terdiri dari sepasang simpul syaraf (ganglia) dengan sepasang tali syaraf yang
memanjang dan bercabang – cabang melintang seperti tangga.
 Memiliki organ reproduksi jantan yaitu testis dan betina yaitu ovarium yang terdapat
dalam satu individu. Oleh karena itu platyhelminthes disebut hewan hemafrodit.
 Alat reproduksi cacing pipih terdapat pada ventral tubuh.
 Ada yang hidup bebas di alam dan ada juga yang bersifat parasit.
 Cacing pipih yang hidup dialam memakan hewan-hewan kecil dan tumbuhan kecil atau
zat organik lainnya dari sisa organisme yang sudah mati.
 Yang bersifat parasit, hidup dan makan lewat tubuh inangnya.
 Habitat cacing pipih yang hidup bebas adalah air tawar, laut dan tempat – tempat yang
lembab.

4. Tuliskan 3 kelas yang termasuk phylum platyhelminthes. Berikan contoh masing-masing

No Kelas Ciri Contoh hewan Contoh gambar


1. Kelas 1)Ukuran tubuh -Tricladida
Turbellaria bersilianya 15-18 mm -Polycladida
2)Bergerak -Geoplanidae
menggunakan silia
(yg dibawah ini ciri2 Nama spesies :
salah satu contoh Planaria
turbellaria = dugesia)
3)Bentuk anterior
tubuhnya segitiga
4)Punya sepasang bintik
mata (fungsi:bedain
keadaan gelap dan
terang)
5)Punya celah yang
disebut aurikel(fungsi:
indera penciuman saat
mencari makan)
6) Punya mulut di bagian
tengah tubuhnya (yg
didalamnya ada faring
untuk menangkap
mangsa)
7)Punya
protonefrida(saluran
bercabang2 pada sistem
ekskresi)

2
2. Kelas 1)Tubuhnya pipih -Paragomonius
Trematoda dorsoventral,berbentuk -Leucochloridium
seperti daun,tidak -Fasciolidae
bersegmen -Schistosomati
2)Ukurannya bervariasi -Dicrocoelium
antara satu milimter -Echinostomatidae Nama spesies :
sampai beberapa senti -Plagiorchiida Fasciola Hepatica
milmeter -Aspidogastrea
3)Memunyai batil isap -Alaria
4)Pada umumnya -Echinostomida
monocieus/hermaprodite
kecuali schistosoma
5)Tidak mempunyai
rongga tubuh
6)Mempunyai sistem
pencernaan tapi tidak
sempurna
7)Mempunyai sistem
excretori
8)Berkembang biak
dengan telur(oviparus)
9)Telur mempunyai
operculum(kecuali
schistoma)
10)System reproduksi
berkembang sempurna
11)Hidup ssebagai
parasit
3. Kelas Cestoda 1)Tidak mempunyai -Eucestoda
Mulut -Cestodaria
2)Tubuh (strobila) -Caryophyllidea
bersegmen (proglotida) -Tetrabothriidea
menyatu dengan kepala Nama spesies :
(skolek) Taenia Solium
3)Memiliki kutikula
4)Cestoda punya leher
berupa segmen muda
yang semakin tua
semakin melebar.
Lepasnya segmen tua
dari tubuh cacing disebut
apolitis.
5)Cacing ini bersifat
hermafrodit dan sistem
saraf yang menyatu
dengan sistem ekskresi.

3
5. Jelaskan reproduksi dari platyhelminthes?
a. Aseksual

Penjelasan : Pada produksi seksual terjadi fertilisasi di dalam tubuh


plathyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri atau dua individu.

b. Seksual

Penjelasan : Pada reproduksi aseksual dilakukan dengan cara faragmentasi. Setelah


membelah, bagian potongan tubuh tersebut mengalami regenerasi dan tubuh
menjadi individu baru.

6. Jelaskan peranan dari platyhelminthes?


Platyhelminthes atau yang lebih dikenal dengan cacing pipih mempunyai berperan
untuk menjaga keseimbangan ekosistem terutama ekosistem air.
Ada juga cacing tanah yang berperan dalam menyuburkan tanah.

Misalnya saja planaria yang dapat ditemui di ekosistem perairan yang menjadi
indikator terhadap kadar pencemaran suatu perairan.
Namun cacing jenis ini lebih banyak menjadi parasit misalnya cacing pita yang hidup
pada usus manusia yang menyerap sari-sari makanan dari dalam tubuh. Serta cacing hati
yang menjadi parasit di hati.

4
Daur hidup Fasciola Hepatica

Penjelasan : Daur hidup Fasciola Hepatica (Cacing


Hati) adalah salah satu penyebab menurunnya
produktivitas peternakan sapi dan kambing di
seluruh dunia. Selain itu, cacing hati juga dapat
menyebabkan beberapa masalah kesehatan
pencernaan pada manusia. Cacing ini memang dapat
menginfeksi hati seluruh mamalia, terutam hewan
memamah biak “ruminansia”. Cacing Fasciola
hepatica ini berlaku sebagai parasit dengan
menghisap nutrisi dari hati hewan untuk dapat hidup
dan meneruskan daur hidupnya.

Daur hidup Fasciola hepatica dimulai dari fase


Telur > Larva > Serkaria > Metaserkaria > Cacing
hati dewasa.
- Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba.
Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan
menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium.
- Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea
akan tumbuh menghasilkan Sporokista.
-Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan
Redia
- Redia secara paedogenesis akan membentuk
serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput
menempel pada rumput dan berubah menjadi
metaserkaria.
- Metaserkasria termakan oleh hewan ternak
berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya
bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang
baru untuk memulai daur hidupnya.

Daur hidup Taenia saginata

Penjelasan : Daur Hidup Taenia saginata (Cacing


Pita Sapi) karena memiliki inang perantara sapi.
Cacing ini kurang berbahaya karena hanya dapat
menyebabkan infeksi cacing pita dewasa, disebut
dengan taeniasis. Hanya cacing pita muda dan dewasa
yang dapat hidup dalam tubuh manusia.
- Telur atau proglotid yang matang terbawa oleh
kotoran manusia ke lingkungan luar.
- Inang perantara, yaitu sapi memakan rumput yang
terkontaminasi telur atau proglotid Taenia saginata.
- Dalam tubuh sapi, telur menetas menjadi onkosfer
lalu menjadi heksakant, lalu di otot membentuk
sistiserkus.
- Sistiserkus pada daging sapi yang tidak dimasak
dengan benar dimakan oleh manusia.
- Dalam usus, Taenia saginata muda berkembang
menjadi dewasa dan menempel menggunakan
skoleks.
- Setelah reproduksi, proglotid matang yang berisi
telur mulai “gugur” dan terbawa kotoran.

5
Daur hidup Taenia solium
Penjelasan : Telur(proglotid yang berisi
telur masak) --> onkosfer --> larva hexacant
--> sisteserkus --> cacing dewasa.
- Telur atau proglotid (segmen tubuh) matang
terbawa oleh kotoran manusia ke lingkungan.
- Babi memakan makanan yang
terkontaminasi telur atau proglotid Taenia
solium.
- Dalam tubuh babi, telur menetas menjadi
onkosfer lalu menjadi heksakant, dan di otot
membentuk sistiserkus.
- Sistiserkus kembali masuk ke tubuh
manusia melalui makanan daging babi yang
tidak dimasak secara benar. Larva ini dapat
berkembang disemua organ khususnya
bawah kulit, otak dan mata.
- Dalam usus, Taenia solium muda
berkembang menjadi dewasa dan menempel
menggunakan skoleks (alat kait untuk
menempel pada inang).
- Setelah reproduksi, proglotid matang yang
berisi telur terbawa kotoran.
- Telur cacing pita babi termakan oleh
manusia kembali karena makanan yang
terkontaminasi, atau autoinfeksi (infeksi
sendiri) karena tidak mencuci tangan dengan
bersih setelah buang air.
- Dalam tubuh manusia, telur juga menetas
menjadi onkosfer lalu menjadi heksakant
pada organ-organ tubuh, namun hanya cacing
dewasa saja yang dapat menetap di usus.

Anda mungkin juga menyukai