C. PLATYHELMINTHES
2
2. Kelas 1)Tubuhnya pipih -Paragomonius
Trematoda dorsoventral,berbentuk -Leucochloridium
seperti daun,tidak -Fasciolidae
bersegmen -Schistosomati
2)Ukurannya bervariasi -Dicrocoelium
antara satu milimter -Echinostomatidae Nama spesies :
sampai beberapa senti -Plagiorchiida Fasciola Hepatica
milmeter -Aspidogastrea
3)Memunyai batil isap -Alaria
4)Pada umumnya -Echinostomida
monocieus/hermaprodite
kecuali schistosoma
5)Tidak mempunyai
rongga tubuh
6)Mempunyai sistem
pencernaan tapi tidak
sempurna
7)Mempunyai sistem
excretori
8)Berkembang biak
dengan telur(oviparus)
9)Telur mempunyai
operculum(kecuali
schistoma)
10)System reproduksi
berkembang sempurna
11)Hidup ssebagai
parasit
3. Kelas Cestoda 1)Tidak mempunyai -Eucestoda
Mulut -Cestodaria
2)Tubuh (strobila) -Caryophyllidea
bersegmen (proglotida) -Tetrabothriidea
menyatu dengan kepala Nama spesies :
(skolek) Taenia Solium
3)Memiliki kutikula
4)Cestoda punya leher
berupa segmen muda
yang semakin tua
semakin melebar.
Lepasnya segmen tua
dari tubuh cacing disebut
apolitis.
5)Cacing ini bersifat
hermafrodit dan sistem
saraf yang menyatu
dengan sistem ekskresi.
3
5. Jelaskan reproduksi dari platyhelminthes?
a. Aseksual
b. Seksual
Misalnya saja planaria yang dapat ditemui di ekosistem perairan yang menjadi
indikator terhadap kadar pencemaran suatu perairan.
Namun cacing jenis ini lebih banyak menjadi parasit misalnya cacing pita yang hidup
pada usus manusia yang menyerap sari-sari makanan dari dalam tubuh. Serta cacing hati
yang menjadi parasit di hati.
4
Daur hidup Fasciola Hepatica
5
Daur hidup Taenia solium
Penjelasan : Telur(proglotid yang berisi
telur masak) --> onkosfer --> larva hexacant
--> sisteserkus --> cacing dewasa.
- Telur atau proglotid (segmen tubuh) matang
terbawa oleh kotoran manusia ke lingkungan.
- Babi memakan makanan yang
terkontaminasi telur atau proglotid Taenia
solium.
- Dalam tubuh babi, telur menetas menjadi
onkosfer lalu menjadi heksakant, dan di otot
membentuk sistiserkus.
- Sistiserkus kembali masuk ke tubuh
manusia melalui makanan daging babi yang
tidak dimasak secara benar. Larva ini dapat
berkembang disemua organ khususnya
bawah kulit, otak dan mata.
- Dalam usus, Taenia solium muda
berkembang menjadi dewasa dan menempel
menggunakan skoleks (alat kait untuk
menempel pada inang).
- Setelah reproduksi, proglotid matang yang
berisi telur terbawa kotoran.
- Telur cacing pita babi termakan oleh
manusia kembali karena makanan yang
terkontaminasi, atau autoinfeksi (infeksi
sendiri) karena tidak mencuci tangan dengan
bersih setelah buang air.
- Dalam tubuh manusia, telur juga menetas
menjadi onkosfer lalu menjadi heksakant
pada organ-organ tubuh, namun hanya cacing
dewasa saja yang dapat menetap di usus.