By:
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN BIOLOGI B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FMIPA
2018
IDENTITAS BUKU
Identitas Buku 1
Penerbit : Erlangga
Identitas Buku 2
ISBN : 979-689-475-0
Ringkasan Buku 1 (Utama)
Annelida adalah cacing yang bersegmen, hidup di dalam air tawar, air laut dan di
darat. Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit. Pada annelida terdapat selom, yang oleh
septum-septum transversal dibagi menjadi kompartemen-kompartemen. Hewan-hewan itu
mempunyai sistem digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang majemuk. Sistem-sitem
tersebut bisanya bersifat metamerik baik seluruhnya atau sebagian. Sistem perototan biasanya
bersifat metamerik baik seluruhnya atau sebagian. Sistem perototan biasanya diatur
segmental. Sebagian besar annelida mempunyai sistem pembuluh yang di dalamnya terdapat
darah yang bersirkulasi. Hewan-hewan itu bersifat diesus atau hermafrodit, walaupun pada
beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual. Kebanyakan annelida menghasilkan larva yang
bersilia dan disebut larva trokofor.
1. Kelas Archiannelida
Hidup di laut, bentuk seperti benang, segmen tidak tampak jelas, larva berbentuk
trokofor, struktur tubuh masih sederhana tanpa setae atau parapodia, bersifat diesius atau
hermafrodit. Contoh: Polygordius sp. .
2. Kelas Polychaeta
b. Sistem sekresi
Dalam tiap segmen, kecuali yang terakhir dan yang pertama, terdapat sepasang nefridium
untuk membersihkan segmen di sebelah anteroir dari segmen tempat nefridium terdapat.
Terdapat ganglion serebral atau atau ganglion supraesofageal, dapat juga disebut sebagai
otak yang terletak di sebelah dorsal kepala. Ganglion supraesofageal itu dihubungkan dengan
ganglion subesofageal oleh 2 buah saraf sirkumesofageal. Dari ganglion subesofageal itu
mengalir ke belakang sebatang saraf vebtral. Dalam tiap metamer (segmen), batang saraf
ventral itu membuat tonjolan sebagai segmen ganglion. Batang saraf ventral bercabang-
cabang lateral.
Palpus dan tentakel pada hewan ini merupakan indera yang menerima saraf dari ganglion
supraesofageal. Terdapat mata sederhana sebanyak 4 buah. Mata sederhana itu terdiri dari
kornea, lensa dan retina sehingga analog dengan mata pada vertebrata.
d. Reproduksi
Nereis bersifat diesius. Testes atau ovarium terbentuk pada dinding lom dan tersusun
segmental. Gamet tua keluar dengan paksa melalui dinding tubuh. Luka dari dinding akibat
keluarnya gamet itu segera ditutup kembali. Fertilisasi terjadi di dalam zigot tumbuh menjadi
trokofor. Sistem reproduksi kurang majemuk tetapi lebih metameris dibandingkan cacing
tanah.
3. Kelas Myzostoma
Merupakan parsit echinodermata. Bentuk tubuh seperti cakram dengan segmentasi yang
tidak begitu jelas, mempunyai parapodia, tidak ada istem peredaran darah, kebanyakan
hermafrodit dan larva trokofor. Contoh: Myzostomum sp.
4. Kelas Oligochaeta
Hidup dalam air tawar atau di darat, tida memliki parapodia, mempunyai beberapa buah
setae, kepala tidak jelas, bersiat hermafrodit. Contoh: Lumbricus terrestris.
a. Sistem digesti
Traktus digestivus berupa sebuah tabung lurus mulai dari mulut, faring yang kuat dan
membengkak, esofagus, ingluvies (tembolok) yang berdinding tipis, gizzard (lambung tebal),
usu halus dan anus. Usus halus mempunyai lipatan internal sebelah dorsal yang disebut
tiflosol, yang memanjang mengikuti panjang usus. Esofagus dilengkapi dengan 3 pasang
kelenjar berkapur yang memanjang pada sisi-sisinya.
b. Sistem respirasi
Dalam tiap segmen terdapat sepasang nefridium, kecuali segmen pertama dan terakhir.
Tiap nefridium membuang material dari ruang selom di sebelah anteriornya melalui
nefrostom dan saluran yang berbelit-belit luar tubuh melewati porus ekskretorius ventral.
Nefridiu, juga menerima material melalui difusi dari kapiler-kapiler darah di sekitar
pembuluh.
Sistem saraf berupa rantai ganglion ventral. Di dalam kulit terdapat organ-organ sensoris
yang sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.
Bersifat hermafrodit, tetapi tidak terjadi fertilisasi oleh dirinya sendiri.terdapat dua pasang
testes yang dibungkus oleh vesiku seminalis. Kopulasi berlangsung pada malam hari. Kokon
yang berisi cacing kecil diletakkan di dalam tanah yang lembab.
5. Kelas Hirudinea
Hidup parasit, ditemukan dalam air tawar atau di darat. Tidak memiliki parapodia,
memiliki 33 segmen ditambah dengan sebuah prostomium.mempunyai alat pengisap pada
posterior dan anterior. Bersifat hermafrodit. Contoh: Hirudo medicinalis (lintah).
a. Sistem digesti
Mulai dari mulut terus ke faring yang berotot dan dikelilingi dengan kelenjar ludah.
Kelenjar ini mengeluarkan sekret yang mengandung bahan anti-koagulasi. Tembolok
memiliki 11 pasang kantung lateral, kantung-kantung yang memanjang bersatu menjadi
lambung yang disebelahnya terdapat lipatan-lipatan spiral internal, berguna untuk mencerna
darah yang disimpan dalam krop. Diperlukan 3 bulan untuk mencerna darah yang diisap,
lanjut ke usus, rektum dan berakhir ke anus (bagian posterior).
Nefridia mempunyai ekspansi berupa vesikula yang berbentuk gelembung dan merupakan
muara saluran ekskresi.
Sistem saraf berupa sebuah rantai ganglion ventral yang lebih jelas dibandingkan dengan
sistem saraf pada cacing tanah. Lintah bermata 10 buah dan terdapat pada 5 segmen pertama.
Pada segmen selanjutnya terdapat organ sensoris.
Bersifat hermafrodit dengan beberapa pasang testes dan satu pasang ovarium. Untuk
reproduksi diperlukan fertilisasi silang. Fertilisasi terjadi secara internal dan perkembangan
terjadi dalam kokon. Kokon diletakkan di alam bebas.
6. Kelas Echiurida
Anggota kelas ini merupakan cacing-cacing laut. Yang dewasa tidak bersegmen, tidak
memiliki parapodia, tetapi biasanya mempunyai beberapa setae. Sebuah proboskis non-
retraktil terdapat bergantung di atas mulut, bersifat diesus dan larvanya sebagai trokofor.
Contoh: Urechis caupo.
7. Kelas Gephyrea
Kelas ini merupakan cacing-cacing laut yang mempunyai struktur anterior di sekeliling mulut
yang dapat ditarik ke dalam dan dapat pula ditonjolkan ke luar. Tidak memliki parapodia dan
setae hewan dewasa tidak bersegmen. Namun, pada beberapa jenis terdapat segmentasi
eksternal parsial. Bersifat diesus dan dalam perkembangannya, terbentuk larva trokofor.
Contoh: Phascolosoma sp dan Sipunculus sp. .
PERBEDAAN BUKU 1 DAN 2
No Kelebihan Kelemahan
.
1. Pada buku utama dan buku pembanding Kelemahan dari kedua buku ini ialah
sama-sama menjelaskan definisi dari kedua buku menjelaskan ciri-ciri dari
annelida. Namun yang annelida dalam bentuk poin sehingga
membedakannya, pada buku utama menyulitkan pembaca untuk membaca
tidak dijelaskan arti kata annelida ciri-ciri dari annelida.
sedangkan pada buku pembanding asal
kata dan arti kata annelida dijelaskan.
2. Kedua buku menjelaskan secara rinci Sama halnya dengan ciri-ciri annelida
ciri-ciri setiap kelas annelida. Namun secara umum, ciri-ciri annelida tidak
pada buku pembanding habitat dan dijelaskan dalam bentuk poin sehingga
ukuran annelida dipisahkan dari ciri-ciri menyulitkan pembaca.
umum annelida.
3. Pada buku utama ada 7 klasifikasi dari Pada buku pembanding hanya ada 4
annelida yang dijelaskan. klasifikasi annelida yang dijelaskan.
4. Dijelaskan sistem organ setiap kelas Kedau buku tidak menjelaskan ciri-ciri
annelida namun yang membedakannya annelida secara umum.
pada buku pembanding setiap kelasnya
dijelaskan sistem organnya, sedangkan
pada buku utama ada beberapa kelas
yang tidak dijelaskan sistem organ dari
kelas tersebut.
5. Disertai gambar-gambar yang Gambar yang tercantum tidak diberikan
membantu pembaca untuk lebih pewarnaan sehinga menyulitkan pembaca
memahami struktur tubuh annelida. untuk membedakan setiap struktur
tubuhnya serta tidak menarik perhatian
dari pembaca.
6. Pada buku utama tata letak yang Pada buku pembanding tata urutan per
berurutan dan penggunaan bahasa yang sub-topik rancu tidak tersusun secara
umum sehingga mudah untuk dipahami. sistematis, peranan annelida bagi manusia
dan pada ekosistem dibedakan poinnya
kemudain peranan dari annelida tersebut
tidak dijelaskan dalam bentuk poin-poin.
7. Pada buku pembanding dijelaskan Pada buku utama tidak dijelaskan
peranan dari annelida. peranan dari annelida.
8. Pada buku pembanding terdapat Pada buku utama tidak ada rangkuman
rangkuman diakhir topik dari materi annelida.
keseluruhan materi annelida.
KESIMPULAN