Anda di halaman 1dari 7

A.

CNIDARIA (COELENTERATA)

1. Pengertian Cnidaria (Coelenterata)

Filum cnidaria meliputi ubur-ubur, hydra, anemone laut dan hewan karang. Filum ini
di sebut cnidaria karena memiliki knidosit atau sel-sel penyengat yang terdapat pada
epidermisnya. Cnidaria juga di sebut coelenterata karena mempunyai rongga besar di
tengah-tangah tubuh. Coelenterata berasal dari bahasa Yunani yaitu “coilos” yang berarti
berongga, dan “enteron” yang berarti usus. Jadi, semua hewan yang termasuk filum ini
mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan.
Kebanyakan dari Coelenterata hidup di laut, namun adapula yang hidup di air.
Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan
terikat pada tempat di sebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
di sebut medusa. Coelenterata bersifat polip lebih dominan di bandingkan medusa.
Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies. Coelenterata ada yang
hidup berkoloni ada pula yang hidup terpisah.

Gambar di atas adalah contoh dari filum cnidaria.

2. Struktur Tubuh Cnidaria (Coelenterata)

Tubuh cnidaria simetris radial atau biradial. Sudah termasuk organisasi tingkat
jaringan, di mana sel-sel sejenis telah bergabung membentuk jaringan namun belum
berbentukorgan.
Tubuh cnidaria memiliki dua lapisan sel (jaringan), yang luar di sebut epidermis
dan yang dalam di sebut gastrodermis (endodermis). Kedua jaringan tersebut di pisahkan
oleh lapisan mesoglea yang bertisi gelatin dan sel-sel saraf.
Sebuah rongga gastrovascular (coelenteron) memiliki satu lubang yang berfungsi
sebagai mulut sekaligus anus. Terdapat tentakel pada mulut/anus. Beberapa sel telah
terorganisasi sebagai dua jaringan saraf, satu di bagian epidermal, membantu koordinasi
fungsi otot dan penginderaan. Cnidaria memiliki dua bentuk dasar yaitu medusa dan
polip. Medusa seperti ubur-ubur dewasa dapat bebas berenang atau mengambang. Polip,
bersifat menempel pada substrat. Cnidaria memiliki nematocysts, berupa benang
berbentuk tabung terpintal, seperti rambut-rambut dan beracun.
Gambar di atas adalah struktur tubuh Cnidaria.

3. Ciri-ciri Cnidaria (Coelenterata)

 merupakan hewan berongga dan rongga tersebut di manfaatkan sebagai usus


untuk pencernaan makanan
 memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut
terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
 hewan yang dapat bersifat polip adapula yang bersifat medusa
 tubuh memiliki lapisan luar dan lapisan dalam di antara lapisan tersebut terdapat
mesoglea yang berfungsi sebagai pusat system penafsiran.

4. Perkembangbiakan Cnidaria (Coelenterata)

Reproduksi polip secara asexual dengan bertunas, atau sexual dengan


membentuk gamet-gamet (medusae). Cnidaria secara individual ada yang
monoecious dan diocieus. Hasil perkembang biakan asexual adalah larva pranula
yang bersilia dan berenang bebas.

Gambar di atas adalah gambar perkembangbiakan filum Cnidaria.

5. Klasifikasi filum Cnidaria (Coelenterata)


a. Anthozoa
Anemon laut dan koral anemone alut adalah polip soliter dengan tinggi 5 -
100 mm dan diameter 5 - 200 mm atau lebih besar. Biasanya berwarna cerah dan
menyerupai bunga-bungaan pada dasar lautan. Anemone laut member makan
berbagai invertebrata dan ikan. Mereka melekat pada berbagai substrata atau
bersimbiosis mutualisme dengan kepiting atau hidup melekat pada cangkang
kerang.
Hewan karang (koral) dapat hidup bersoliter namun kebanyakan
berkoloni, umumnya hidup di perairan dangkal yang hangat. Akumulasi dari
kalsium-karbonatnya akhirnya membentuk terumbu karang. Beberapa karang juga
hidup di perairan dingin, sehingga kehadirannya tidak selalu menunjukkan suatu
peraiaran tropis.

b. Hydrozoa
Hydra dan physalia pada kelas ini yang menjadi dominan adalah polip. Physalia
(ubur-ubur api/tentara portugis) adalah contoh koloni polip, dengan polip asal
menjadi bentuk terapung (berisi gas). Polip lainnya di khususkan uintuk makan
dan bereproduksi. Tentakelnya banyak mengandung nematocyst
Hydra adalah polip hyrozoa air tawar tubuhnya kecil, memiliki empat
sampai enam tentakel mengelilingi mulutnya. Hydra dapat bergerak dengan cara
meluncur bahkan jungkir balik. Hydra memiliki jaringan otot dan syaraf. Hydra
berkembang biak secara sexual dan asexual (bertunas).
Hydra berbentuk sangat kecil, kira-kira panjangnya 0,5 cm. Tubuh hydra
berbentuk silinder dengan dua lapis sel.
Gambar di atas adalah struktur tubuh hydra. Contoh hydrozoa lainnya adalah
obelia sp. dan gonionemus sp.
c. Schyphozoa
Pada Ubur-ubur (Aurelia) dan anggota kelas lainnya, fase dominan adalah
medusa. Polip di temukan saat kecil dan tidak mencolok. Ubur-ubur juga sebagai
penyedia makanan yang besar bagi hewan-hewan laut. Contoh spesies kelas
scyphozoa, yakni aurelia sp. Dan pelagia sp.

Gambar dia atas adalah siklus hidup dari ubur-ubur (Aurelia sp.)
6. Peranan Cnidaria

Peranan coelenterata dalam kehidupan antara lain.


 Merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang
 Sebagai barier/penghalang pantai terhadap ombak
 Sebagai bahan makanan, obat-obatan dan bahan kosmetik.

B. PLATHYHELMINTHES

1. Pengertian plathyhelminthes

Plathyhelmintes memiliki nama lain yaitu cacing pipih di mana ciri-ciri


plathyhelmintes adalah memiliki tubuh yang pipih, termasuk dalam golongan
triploblastik karena memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, mesodermis, dan
endodermis. Hewan ini ada yang bersifat parasit baik itu pada hewan maupun
manusia.cacing ini tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya tetapi mmiliki
system ekstresi, saraf, dan reproduksi. Cacing yang bersifat parasit biasanya system
pencernaannya kurang berkembang.

2. Klasifikasi plathyhelminthes

a. kelas turbellaria
cacing jenis ini sering di sebut cacing berbulu getar karena bagian tubunya
di tutupi oleh rambut getar. Cirri tubunya pipih dan hidup di air tawar yang
jernih dan tenang. Contoh kelas turbellaria yaitu: dugesia sp (planaria sp)
planaria adalah hewan yang bertubuh kecil, bentknya simetri bilateral,
hidu pada air tawar, terdapat silia yang menutupi tubuhnya, bagian kepala
berbentuk segitiga dan terdapat sepasang bintik mata, otak an semacam
cuping telinga (auricula) di kepalanya. Memiliki system saraf tangga tali
karena terdapat ganglionsepasang di otak dan 2 lanjutan serabut saraf yang
memanjang ke bagian posterior.
Adapun system pencernaanya terdiri atas mulut, faring dan usu yang
bercabang-cabang (gastravaskuler) tetapi tidak memiliki anus. system
ekskresinya terdiri dari saluran memanjang sepasang dan berwarna pada poro
di permukaan tubuh yang di sebut dengan sel api. System reproduksi planaria
adalah hermaprodit karena satu individu menghasilkan sel ovum dan sperma
sekaligus.

Gambar di atas adalah gambar struktur tubuh turbellaria

b. Kelas trematoda
Ciri anggota trematoda adalah bentuk tubunhya yang pipih seperti daun,
terdapat alat hisap pada bagian anterior dan posterior. Cotoh trematoda yaitu:
 fasciola hepatica (cacing hati). cacing ini hidup secara parasit pada hati
domba di mana ia menjadikan siput air sebagai inang perantara
penyebarannya. Perkembangbiakannya secara hemaproid.
 Clonorchis sinensis, cacing jenis ini bersifat parasit pada hati manusia,
cacing ini menjadikan siput dan ikan sebagai inang petantaranya.
 Schistosoma haematobium (cacing darah), sesuai namanya cacing jenis ini
hidup di pada darah makhluk hidup.
 Paragonimus westermani (cacing paru-paru), cacing ini bersifat parasit pada
paru-paru.
c. Kelas Cestoda
Ciri kelas ini adalah bentuknya yang memanjang menyerupai pita
sehingga di sebut cacing pita. Tubuhnya bersegmen-segmen dan setiap
segmen di sebut proglotid. Pada anteriornya terdapat kepala yang di lengkapi
dengan kait serta alat hisap. Cacing ini di kenal sebagai hermaproid.
Adapun progtoloid dewasa terletak di bagian belakang jauh dari
kepalanya, di bagian ini terdapat alat reproduksinya. Alat pencernaan cacing
ini kurang berkembang sehingga ia membutuhkan makanandari sel inangnya
dengan cara menghisap zat makanan dari seluruh tubunya. Contoh Cestoda
yaitu:
 Taenia solium ( cacing pita babi), cacing ini dapat menjadi parasit pada
bgian usus halus manusia. Inang perantara pada cacing ini adalah babi dan
dapat tumbuh hingga 3 meter.
 Taenia saginata (cacing pita sapi), cacing dewasa parasit pada saluran
pencernaan manusia dengan inag perantara sapi.
 Diphyllobothrium latum, parasit pada manusia, inang perantaranya adalah
ikan.
 Echinococcus granulosus, parasit pada usus anjing.

3. Peran Platyhelminthes

Anggota filum platyhelminthes banyak yang merugikan manusia karena dapat


menjadi parasit pada hewan ternak dan pada manusia sehingga ia harus di cegah
pertumbuhannya.
TUGAS RANGKUMAN
PELAJARAN BIOLOGI

DI SUSUN

O
L
E
H

MEGA YESI MAGRAPI. P

KELAS : X7

Anda mungkin juga menyukai